Elara Parker..
Dia gadis yang sangat baik hati dan polos, namun setelah kepergian Ibunya kehidupannya sangat berubah daratis..
Dia diperlakukan seperti pembantu dirumah itu tersebut, namun Elara tidak bisa berbuat apa-apa selagi dia masih bisa diberi makan dan tempat tinggal..
Ayahnya?.. Tentu saja Ayahnya Elara membela Ibu Tirinya dibanding Elara..
***
Hari ini pukul jam 8 malam, dimana mereka tengah melakukan pertemuan kepada Damian Wren.. Disisi Elara yang tidak tau bahwa dia sedang dijodohkan oleh Ibu Tirinya..
" Elara".. Teriak Merry memanggil Elara
" Iya bu sebentar".. Sahut Elara yang sedang berlari dari arah dapur
Elara berlari kearah ruang tengah dimana Merry yang sedang ada diruang tengah itu duduk sambil menikmati secangkir teh..
Saat Elara tiba..
" Persiapkan dirimu, malam ini kita kedatangan tamu".. Kata Merry dengan elegannya
" Tamu?".. Ulang Elara dengan bingungnya
" Cepat pergi sana!".. Bentak Merry membuat Elara menuruti perkataannya
Elara pun langsung pergi tanpa berpamitan, namun dia merasa bingung hal itu.. Sebenarnya siapa tamunya? Mengapa dia harus bersiap-siap..
Tanpa ingin membuat Merry marah, Elara pun pergi kekamarnya untuk bersiap-siap..
Kellyn adalah anaknya Merry, namun dia kali ini sedang berliburan dengan pacarnya tentu saja pacarnya itu adalah hasil rebutan..
Diego adalah pacar Elara, namun siapa sangka diambil oleh Kellyn karena Elara tidak ingin membuat keributan dia memilih mengalah dan putus dari Diego..
***
Beberapa menit kemudian Elara yang telah bersiap-siap, walaupun hanya sederhana hanya saja pakaian Elara namun wajahnya sangat terlihat cantik..
Kini Elara keluar dari kamarnya dan berjalan kearah ruang tengah, namun dari beberapa meter Elara mendengar suara begitu ramai..
Entah sebenarnya siapa tamu itu? Karena Elara penasaran kini dia berjalan kearah ruang tengah namun saat tiba disana..
" Oh itu dia sudah datang Tuan".. Ucap Merry saat Elara tiba
Elara merasa bingung maksud dari Merry itu apa? Dimana pria itu adalah Damian yang menoleh saat Merry mengatakan bahwa Elara sudah tiba..
" Kemarilah Elara".. Ucap Merry kepada Elara
Elara menganggukkan kepalanya dan mendekat kearah Merry, Elara duduk disampingnya Merry dia benar-benar tidak mengetahui sebenarnya apa?
" Bagaimana Tuan?".. Tanya Merry kepada Damian
" Dia sangat cantik, saya suka".. Jawab Damian dengan wajah dinginnya
Elara yang tidak paham itu hanya merasa bingung, sebenarnya apa yang terjadi?..
Merry tersenyum saat mendengar jawabannya Damian betapa bahagianya Merry bahwa Damian tertarik dengan Elara..
" Elara dia adalah Calon Suamimu, perkenalkan dia adalah Damian Wren".. Ucap Merry membuat Elara terkejut
Betapa tidak percayanya Elara bahwa dia sedang dijodohkan dengan orang yang tidak dikenalnya..
Elara bangun dari duduknya dan menolak secara terang-terangan didepan Damian..
" Ibu Elara tidak mau menikah dengan orang yang tidak Elara kenal bu".. Bentak Elara
Baru kali ini Elara berani membentak Merry, karena dia benar-benar tidak mau menikah dengan pria yang tidak iya cintai..
Damian hanya menyeringai saat mendengar jawabannya Elara menolaknya begitu sangat cepat..
" Bagaimana Nyonya Merry? Sepertinya anakmu tidak ingin menikah dengan saya".. Ucap Damian membuat Merry sangat panik
" Tidak Tuan, dia pasti akan mau menerimanya".. Jawab Merry dengan paniknya
Damian hanya bisa tersenyum jahat melihat Merry begitu paniknya.. Bagaimana tidak paniknya? Jika Elara menolaknya maka gagal lah Merry mendapatkan uang sebesar 5miliar dari Damian..
Makanya dari itu Merry sangat memaksakan Elara agar menerima Damian sebagai Suaminya..
" Baiklah, saya akan memberikan waktu 3hari jika saya belum mendapatkan jawaban maka akan saya tarik kembali cek yang saya berikan kepada Anda Nyonya Merry".. Ucap Damian dengan nadanya menekan
Wajah Merry seketika menjadi sangat lega karena telah mendengar jawabannya Damian, Merry menganggukkan kepalanya bahwa dia setuju dengan perkataan Damian..
Setelah selesai pertemuan dengan Damian, Elara memikirkan sesuatu agar dia bisa kabur dari pernikahan itu..
Dia benar-benar tidak ingin menikah dengan seorang pria yang tidak dikenalnya.. Elara mondar-mandir sambil memikirkan cara agar dia bisa keluar dari rumah itu..
Ayahnya Elara juga sangat setuju tentang pernikahan ini, bagaimana tidak setuju setelah Elara menerimanya maka uang sejumlah banyak itu akan dimiliki oleh mereka..
Jadi begitulah mengapa mereka memaksa Elara untuk menerima pernikahan itu..
Tiba-tiba Elara mendapat ide agar dia bisa kabur dari rumah itu tersebut..
***
Tepat dijam 12 malam dimana semua orang sudah tertidur, hanya suara keheningan yang ada didalam rumah besar itu tersebut..
Kini Elara melakukan aksinya untuk kabur dari rumah itu agar dia tidak menikah bersama Damian..
Elara keluar dari kamarnya dan mulai berjalan kearah pintu belakang dimana pintu belakang itu sudah terhubung dengan jalan raya..
Saat Elara keluar dari arah dapur, dia memastikan bahwa keadaannya baik-baik saja.. Setelah merasa aman Elara berjalan dengan cepatnya melangkahkan kakinya kearah pintu belakang tersebut..
Setelah berhasil melewatinya, dengan cepatnya Elara berlari menjauh dari rumah itu tersebut dia berharap mereka tidak bisa menemukan dirinya..
***
Keesokkan harinya, dimana semua orang yang belum sadar bahwa Elara sedang kabur dari rumah itu tersebut..
Merry keluar dari kamarnya karena dia merasakan sangat lapar, dia menuruni anak tangga tersebut setelah itu berjalan kearah dapur..
Saat tibanya didapur, seketika wajah Merry berubah menjadi sangat marah karena satupun tidak ada makanan diatas meja..
" Elara!".. Teriak Merry namun tidak ada jawabannya
Merry memulai semakin emosi karena Elara tidak menjawabnya... Kini Merry mencoba untuk memanggil Elara kembali..
" Elara Parker!".. Teriak Merry kembali
Namun tetap juga tidak ada jawabannya dari Elara, benar-benar membuat Merry sangat marah..
" Kemana sih anak itu? Jangan bilang dia belum bangun".. Pekik Merry dengan nada marahnya
Kini Merey melangkahkan kakinya kearah kamarnya Elara, dia masih belum sadar bahwa Elara kabur dari rumah itu..
Saat tiba didepan kamarnya Elara dengan cepatnya Merry membuka pintu kamarnya Elara..
Brakk!!!...
" Elara".. Panggil Merry kembali namun dia tidak ada dikamarnya"... Kemana anak ini?".. Pekik Merry sambil mencari Elara
Merry kembali berjalan kearah pintu belakang yang mengarah kearah tempat cucian dan kejalan raya.. Namun saat Merry mengecek kesana ternyata dia tidak menemukan Elara..
Wajah Merry sangat panik saat tidak menemukan Elara.. Dia berlari kearah ruang tengah setelah itu menaiki anak tangga melaporkan kepada Deni Suaminya..
" Mas, mas".. Teriak Merry saat menaiki anak tangga itu
Deni yang merasa terganggu mendengar suara Merry teriak dia bangun dari tidurnya dengan wajah yang sangat kesal..
" Mengapa kamu berteriak-teriak dipagi hari Merry".. Bentak Deni yang merasa sangat kesal
" Mas, Elara kabur dari rumah".. Ucap Merry membuat Deni mengangkat satu alisnya
" Jangan bercanda Merry".. Jawab Deni dengan tidak percayanya
" Mas untuk apa aku bercanda, aku sudah berkeliling mencari disekitar rumah ini namun tidak bertemu Elara".. Sahut Merry membuat Deni juga panik
" Bagaiman dengan Tuan Damian? Bukankah hari ini dia akan kembali kesini?".. Tanya Deni dengan wajahnya sangat panik
Merry juga ikut sangat panik bagaimana dia mengatakan kepada Damian bahwa Elara kabur dari rumah?..
Mereka benar-benar tidak menyangka bahwa ini akan terjadi, Deni memikirkan cara harus bagaimana mereka mengatakannya nanti kepada Damian..
Deni dan Merry benar-benar sangat frustasi memikirkan harus bagaimana mengatakannya kepada Damian..
Karena terlalu memikirkan mereka tidak sadar bahwa Damian sudah tiba dirumah mereka..
Ting.. Tong.. Ting.. Tong..
Seketika Deni dan Merry menjadi saling bertatapan karena mereka benar-benar merasa takut saat bertemu dengan Damian..
Ting.. Tong.. Ting.. Tong..
Suara bel berbunyi kembali namun kali ini suaranya sudah sangat tidak sabaran lagi dengan cepatnya Merry berlari dan membuka pintunya tersebut...
" M-maafkan Tuan lama menunggu".. Ucap Merry saat membuka pintunya
" Apakah masih tertidur?".. Tanya Damian saat melihat kearah Merry yang masih menggunakan piyama
" Tidak Tuan, hanya saja kami sedang bersantai dibelakang".. Dengan nada bohongnya Merry".. Kalau begitu mari masuk Tuan".. Sambung Merry
Saat Damian masuk bersama Asistennya, Merry benar-benar seperti orang kegilaan karena dia sangat bingung bagaimana harus mengatakannya kepada Damian..
Kini Merry menyusul mereka masuk keruangan tengah, setelah itu mereka duduk tepat didepannya Merry dan Deni..
Wajah mereka sudah ketakutan terlebih dahulu membuat Damian merasa aneh melihatnya..
" Ada apa?".. Tanya Damian dengan nada dinginnya
Deni dan Merry saling bertatapan, mereka benar-benar sangat takut mengatakannya namun pada akhirnya Deni dan Merry jujur kepada Damian..
" M-maafkan kami tuan, namun Elara kabur dari rumah".. Ucap Deni sambil menundukkan kepalanya
" Apa yang kalian bilang?".. Tanya Damian kembali dengan nadanya tegas
" Elara kabur dari rumah tuan".. Sahut Merry dengan nada takutnya
Brakkk!!!!....
Betapa terkejutnya Deni dan Merry saat Damian memukul meja dengan sangat kerasnya, wajahnya kini sangat marah sehingga membuat mereka ketakutan..
" Bagaimana bisa dia kabur hah?".. Teriak Damian
" K-kami tidak tau kapan dia kabur tuan, namun tadi pagi saat saya mencari keberadaannya sudah tidak ada lagi tuan".. Jawab Merry dengan nada takutnya
" Kembalikan cek itu sekarang juga".. Pinta Damian membuat mereka berdua terkejut
" T-tapi tuan"..".. Kembalikan sekarang juga!".. Teriak Damian
Mau tidak mau Merry bangun dari duduknya dan berlari kearah kamarnya untuk mengambil cek itu kembali, setelah beberapa menit kemudian tibalah Merry dengan nafas yang ngos-ngosan..
" I-ini tuan".. Ucap Merry sambil memberikan ceknya
" Ben".. Panggil Damian membuat Asistennya paham
Ben mengambil ceknya yang ada diatas meja itu, wajah Deni dan Merry benar-benar merasa frustasi saat mereka kehilangan cek yang berisi 5m itu..
" Jika kalian cek ingin kembali maka cari sampai ketemu Elara, jika dia tidak ketemu maka cek ini tidak akan pernah kembali kepada kalian".. Bentak Damian dan pergi begitu saja
Deni dan Merry hanya menatap kepergiannya Damian, kali ini mereka benar-benar gagal mendapatkan uang 5m karena Elara kabur..
" Mas, bagaimana ini?".. Tanya Merry dengan nada frustasinya
" Tenanglah Merry, aku juga sedang pusing".. Sahut Deni yang memegangi kepalanya
" Bagaimana bisa tenang, uang kita diambil kembali Mas".. Merengeknya Merry
" Diamlah Merry!".. Teriak Deni membuat Merry terkejut
Deni benar-benar sangat pusing bagaimana dia tau bahwa Elara sedang ada dimana?
***
Disis Damian, dia tidak diam begitu saja ada banyak cara yang licik didalam dirinya Damian..
" Ben, cari Elara diseluruh kota saya yakin dia masih ada disekitar sini".. Ucap Damian dengan santainya
" Baik tuan".. Sahut Ben yang sedang menyupir itu
Damian tersenyum jahat, dia bakalan menemukan Elara tidak mungkin Elara bisa pergi begitu saja dari dirinya..
" Jangan harap kamu bisa lari dariku Elara!".. Gumam Damian dalam hatinya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!