"Tiara,kamu mau kuliah atau mau kerja dulu?" ucap pak feri papanya tiara
"Mau kuliah dulu pah" ucap tiara
"Kalo gitu di kampus gue aja ra,gimana? biar berangkatnya bareng gue nanti" ucap reza kakak pertama tiara
"Setuju,ntar kita berangkat naik mobil bertiga haha" ucap r izki kakak kedua tiara
"Gimana tiara? kakak kamu udah ngasih solusi tuh" ucap pak feri
"Yaudah gapapa pah,malah enak kan irit ongkos hahaha" ucap tiara lalu mereka semua tertawa.
Setelah selesai sarapan mereka pun melakukan aktifitas masing-masing,pak feri sudah berangkat ke kantor setelah selesai makan.
"Mah,tiara bantu ya!" ucap tiara
"Boleh sini sayang" ucap bu Ratna
Tiara sibuk dengan bu ratna sedangkan reza dan rizki sedang keluar.
"Ki beli apaan ya buat tiara?" ucap reza
"Beli aja makanan,dia kan doyan makan haha" ucap rizki,Lalu mereka mampir di toko kue langganan tiara.
"Silahkan ada yang bisa saya bantu" ucap mba-mba pelayan di toko kue
"Mba mochi yang isi itu dua pack sama waffle nya dua pack juga ya" ucap rizki dan di angguki oleh pelayan
"Mochi isi kaya apaan anjir?" ucap reza bingung
"Itu loh yang ada isinya kaya buah atau apalah itu,si tiara kan suka beli" ucap rizki
Setelahnya pesanan mereka datang,"Berapa mba totalnya?" ucap reza
"150 ribu kak" ucap mba kasir,lalu reza membuka dompet dan mengeluarkan tiga lembar uang berwarna biru.
"Terimakasih mba" ucap rizki dan dibalas senyum oleh mba kasir.
"Ki gue penasaran,mochi isi kaya apa" ucap reza
"Oiya baruinget namanya dakuku dakuku gitu,cari aja deh di google" ucap rizki sambil mencari gerai makanan yang lain
"Oh mochi daifuku anjir,dakuku apaan dah haha" ucap reza lalu tertawa
"Yaudah si namanya juga lupa" alibi rizki,Setelah dirasa tidak ada yang ingin dibeli mereka menuju parkiran dan melaju untuk pulang.
Di kantor Pak feri sedang sangat sibuk setelah metingg pagi ia masih harus ke lapangan karena ad masalah di konstruksi.
"Baik sudah kan?" ucap pa feri
"Sudah pak terimakasih sudah datang maaf kami selalu merepotkan" ucap supervisor
"Yasudah yang penting kalian bisa bekerja lagi tanpa ada kendala,untuk pengerukan tambang tolong di awasi selalu ya,saya takut tiba-tiba ada kelongsoran tanah" ucap pa feri
" baik pak"ucap supervisor
Setelah itu pak feri pun meninggalkan pertambangan dan kembali ke perusahaan. Selama perjalanan pak feri baru bisa buka ponselnya dan melihat bahwa istri tercintanya ternyata sudah mengiriminya pesan
(Pah,hari ini mama mau arisan sama ibu-ibu komplek.dulu ya,papa yang semangat kerjanya),pa feri hanya tersenyum tipis ternyata sikap manis istrinya berlaku sepanjang masa bukan saat mereka masih muda saja.
(Iya mama sayang,masih ada uang nya ngga? mau papa tf?) lalu pak feri memencet tombol kirim.
"Duh pak bos,lagi kasmaran lagi ya sama bu bos hhi" ucap paijo
"Haha bukan kasmaran lagi jo,setiap.detik saya selalu dibuat berbunga bunga sama sikap istri saya,dia selalu bisa membuat hubungan kami seperti saat kami masih pacaran dulu haha" ucap pak feri dan paijo pun ikut tertawa ringan.
Dirumah tiara sendiri,mama nya sudh berangkat arisan sedangkan Abang-abang nya belum ada yang pulang.
"Duh ngapain ya,bosen banget gue dirumah,ngajak main si lala dia lagi ada acara keluarga,kalo yang lain gaasik gaenak hm" ucap tiara pada dirinya sendiri.
Tak berselang lama,suara deru mobil terdengar,tiara bergegas berjalan menuju pintu utama.
"Akhirnya lo balik bang,hampir mati bosen gue sendirian dirimah" ucap tiara sedikit alay
"Lebay banget bocil tadi diajak gamau sih" ucap rizki sedikit kesal
"Ehehehe" tiara hanya cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Udah-udah kalian ini kalo ketemu pasti ada aja yang diributin,nih dek di beliin mochi isi ama iki sama waffle sana bawa masuk dimakan" ucap reza
"Aww terimakasih abnagku sayangg muah" ucap tiara lalu mencium pipi rizki,tiara tau rizki paling tidak suka dicium tiara makanya tiara langsung kabur setelah mencium nya
"TIARAAAA!!" ucap rizki lalu mengejar tiara,reza yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng karena tingkah adek-adeknya.
Singkatnya waktu sudah menunjukan 17.00,semua sudah kumpul dirunag keluarga sambil menonton tv,tiara masih asik dengan mochi isinya sedangkna abang-abang nya sibuk dengan laptop dan tugasnya.
"Sayang tadi gimana kerjanya? dari mukanya lelah banget ya" ucap bu ratna
"Iya tadi aku harus ke lapangan karena ada sedikit masalah,kamu sendiri gimana sayang,arisan nya seru?" ucap pa feri
"Kasian kamu,sini biar aku pijitin,kalo arisan lumayan lah yang bikin gaseru karena ada bu eka,dia kan biang gosip" ucap bu ratna sambil memijak punggung pa feri
Tiara beserta kedua abang nya hanya bisa saling pandang,satu sisi mereka suka karena kedua orang tuanya selalu romantis dan akur,tapi dilain sisi metrka juga kadang risih karena kedua orang tuanya seperti remaja puber.
"Beuh enak bnaget dunia serasa milik berdua yang lain cuma ngontrak" celetuk rizki,rizki ini terlalu ceplas ceplos memang mulutnya
"HAHAHHAHA" seketika semuanya teryawa,keluarga yang hangat yang banyak orang lain inginkan.
Malamnya setelah mereka makan malam,mereka kembali masuk ke kamar nya masing-masing. Kecuali rizki dan reza mereka masih di rooftop rumah.
"Ki gue bersyukur banget sama keluarga gue,banyak dari temen gue yang selalu iri sama gue yang katanya keluarga gue itu keluarga impian semua orang" ucap reza
"haha,tapi lo tau za,satu sisi gue mikir sampe kapan ya kita begini,miris kalo liat orang yang ortunya pada pisah cuma karena orang ketiga" ucap rizki lalu menghisap rokok nya
"Pikiran lo terlalu dangkal ki,harusnya lo mikir gimana biar keluarga kita selalu harmonis,kalo lo mikir begitu berarti lo ga bersyukur sama yang udah tuhan kasih buat kita" ucap reza dan rizki hanya diam. Saat ini mereka larut dalam pikiran masing-masing.
Di kamar tiara masih asik dengan drakor nya
"Yaelah cemilan nya abis,males banget ke dapur" ucap tiara,dengan langkah malas ia berjalan menuju dapur untuk mengambil cemilan.
"Ngapain dek" suara bariton rizki membuat tiara terkejut dan sedikit berjingkat
"Apaan banget sih lo,bikin gue kaget aja,gimana kalo gue jantungan" ucap tiara mendramatisir
"Ya nggak lah emang gue se bikin kaget itukah hah" ucap rizki
"Ya lo ngapain tengah malem kedapur" ucap tiara
"Lah lo sendiri ngapain? gue mah mau minum" ucap rizki dan melangkah menuju kulkas
"Ih udah gede tinggi kek tiang listrik haha" ucap tiara lalu hendak berlari tapi kakinya tersandung bangku meja makan dan akhirnya jatuh.
"Mampus,makanya jangan pecicilan bocil" ucap rizki lalu membantu tiara untuk bangun
"Hiks..sakit bang huhu" ucap tiara matanya sudah berkaca kaca.
"Makanya jalan nya pake mata jangan cuma pake kaki,tunggu sini gua ambilin kompres" ucap rizki,Setelah mengambil kompres rizki langsung mengobati luka tiara.
"Ash pelan-pelan apa iki sakit tau! huhu" ucap tiara sedikit ketus
"Lebay bnaget lo,udah paling bontot nyusahin nyebelin,kenapa harus punya adek cewe kaya lo ih" ucap rizki sedikit kesal,tiara hanya senyum dia tidak.ambil hati dengan perkataan sarkas rizki ia tau tizki hanya mengungkapkan kekesalan nya saja bukan benar- benar karena tidak suka.
"Abang tidur sana,gue bisa ngompres sendiri kok nanti" ucap tiara,rizki hanya mendongak lalu melanjutkan mengompres kaki tiara.
"Udah,sana itidur,jangan drakoran mulu,besok harus ngampus" ucap rizki lalu membnatu tiara untuk bangun
"Abang baik banget sih tapi mulutnya jahat" ucap tiara tanpa ekspresi lalu berjalan mendahului rizki.
Rizki mematung,dia sedikit tersinggung namun apa yang dikatakan tiara benar adanya,rizki hanya sarkas pada tiara saja karena dari awal mama nya hamil tiara rizki lah yang aaing sangat menolak tiara,berbeda dengan reza.
Padahal reza juga sudah berulang kali mengatakan bahwa reza lun bisa saja sarkas pada rizki karena reza tidak mau rizki ada,tapi rizki tetap bersi keras klao dia tidak suka pada tiara.
"Gue sejahat itu sama lo ya ra selama inj? sampe lo bilang begitu tanpa ekspresi apapun ke gue,dan gue juga baru denger dan liat sendiri lo bilang begitu dari bibir mungil lo hha" rizki tertawa hambar lalu berjalan menuju kamar nya.
Paginya tiara sudah siap dia sedang sarapan bersama keluarga nya.
"ra,papa sama mama akan keluar kota untuk tugas,kamu dirumah sama abang gapapa kan?" ucap Pak Feri
"Biasanya juga aku di ajak pah" ucap tiara sedikit cemberut
"Ya sayang cantiknya papa,ini hari pertama kamu kuliah,ga mungkin kamu ga ikut kan" ucap pa feri meyakinkan tiara
"Udah gede,gausa aleman" ucap rizki sedikit ketus
"Sstt bang iki,kok bilang nya gitu,kemarinpagi masih becanda ko" ucap pak feri
"Ya,maaf" setelah mengucapkan itu rizki langsung beranjak pergi,ia tak menghabiskan sarapan nya.
"Reza sana cuma kamu yang ngerti perasaan iki,tiara cepat haniskan sarapan nya lalu berangkat ya" ucap bu ratna yang sedari tadi diam
"Iya ma" ucap tiara sementara reza sudah menyusul rizki.
"Ki,udah dong,kemarin pagi kan lo yang ngusulin buat satu kampus bahkan lo pun ketawa juga,gue kira lo udah mulai nerima adek lo karena dia udah dewasa" ucap reza
Rizki memghembukan nafas kasar,"Za rasa cemburu bener-bener ngedominasi disini,udah gitu dia tuh aleman banget karena dimanja terus sama papa" ucap rizki
"Gue paham perasaan lo,ibarat nya kita itu cuma beda bulan sedangkan dia beda tahun,tapi kita juga gaboleh ngebedain dia,ayolah come on lu harus bisa jadi abang yang baik kasih dia contoh yang baik pula,ya bisa kan?" ucap reza
"Gue usahain ya" ucap rizki,Mereka tidak tahu bahwa ternyata tiara diam-diam mendengar semuanya.
"Oh abang iki gasuka karena gue terlalu manja sama papa ya" gumam tiara lirih bahkan hanya dia yang dengar.
Saat di perjalanan tiara banyak diam tak seperti biasanya yang bawel dan usil,"ra kenapa?" tanya reza yang menyadari ada yang berbeda dari tiara
"Gak bang" ucap tiara lalu memiankam ponselnya,rizki juga merasa ada yang aneh dari tiara,sesekali ia curi pandang ke tiara dari spion tengah.
Ssampainya di kampus,mereka pun turun dan tiara berjalan mendahului kedua abang nya karena akan mengikuti ospek.
"Za tiara aneh banget ya" ucap rizki
"Feeling gue dia denger yang kita omongin tadi deh" ucqp reza
"Lah kan dia lagi sarapan tadi pas kita ngobrol" ucap rizki
"Yamana tau dia udah selesai terus mau ke depan eh ga sengaja denger" ucap reza
"Udah ayo kita masuk gausah dipikirin banget,mungkin emang lagi gamood aja dia nya" ucap reza lagi
Selama ospek berlangsung tiara banyak diam,tak seperti biasanya yang excited dengan hal hal baru.
"Gimana adik adik? sudah paham?" ucap salh satu kating di ospek tersebut
"Fahamm!!!" ucap siswa siswi baru serempak
"Tiara? sini maju" ucap salah satu kating perempuan
"kenapa ka?" ucap tiara
"Kamu sakit? pucet banget muka kamu" ucap kating itu lagi
"Ngga kok ka" ucap tiara
"Alah alay banget gitu doang aja sakit" ucap salah seorang siswi baru dengan nada mengejek
"Hei kamu dijaga omongan nya" ucap kating cowo
Setelah itu tiara diantar ke UKS oleh kating perempuan yang tadi,sesampainya di UKS kating tadi meminta izin untuk keluar karna masih ada tugas yang harus dia selesaikan.
"Tiara istirahat aja ya disini,kalo ada apa-apa ada dosen yang jaga disana" ucap kating itu sambil menunjuk dosen perempuan
"Iya ka,makasih ya" ucap tiara dan kating itu mengangguk.
"Kating cewe tadi,kok gue kaya gak asing ya? Indah permatasari hm,coba tanya abang aja deh" ucap tiara pada diri sendiri lalu memgambil ponselnya dan mengirim pesan kepada abang nya.
(Bang eza bisa ke UKS bentar gak?) lalu tiara menekan tombol kirim. Tak berselang lama ada balasan dari reza.
(Loh,kamu di UKS ngapain? yauda bentar nanti abang kesitu masih ada dosen solanya),tiara hanya membaca nya tanpa membalas.
20 menit berlalu,akhirnya reza datang,di UKS sudah tidak ada yang jaga,"ra,lo kenapa? kok sendirian?" ucap reza setelah sampai UKS
"Iya dosen yang jaga ijin mau ngajar tdi makanya gue sendiri" ucap tiara
"Lo kenapa? pucet banget pulang aja yuk,gue anter" ucap reza ia tak sampai hati melihat tiara yang lemas dan pucat di UKS
"Yauda pulamg aja,gue gamau ikut ospek lagi,langsung masuk aja bisa gasi?" ucap tiara lirih
"Bisa,nanti gue bantu,sekarang pulang dulu ya badan lo panas ini" ucap reza,dan mereka pun berjalan keluar uks menuju parkiran.
"Bang lo ntar kuliah gimana" ucap tiara
"Biarin,gue izin nanti" ucap reza,saat akan sampai mereka bertemu rizki yang baru dari kantin kampus
"Loh pada mau kemana?" ucap rizki
"Nganter balik tiara,dia demam kayak nya" ucap reza
"Ohh,yaudah" ucap rizki dan ia berlalu begitu saja,Reza sudah sangat kesal dengan tingkah rizki ini bagaimanapun tiara adalah adik nya sendiri bagaimana bisa ia se acuh itu pada tiara mungkin kalau tiara sedang sehat reza masih memaklumi tapi ini kan tiara sedang sakit.
"Udah bang,ayo pulang" ucap tiara,ia merasakan pusing dan mual secara bersamaan
"Iya ra" ucap reza dan setelah itu mereka masuk mobil dan melaju pergi.
Di perjalanan tiara tertidur,reza sedikit melirik ke arah tiara. "Maaf ya ra,lo harus ngerasain kaya di adim tirikan sama si rizki itu,tapi satu hal yang harus lo tau ra,rizki itu baik dia orang yang paling khawatir dan paling sayang sama lo walau terkesan dia benci lo,sabar ya gue bakal bikin dia luluh pelan pelan" ucap reza seraya mengelus pucuk kepala tiara.
Di kampus,rizki tidak bisa fokus,ia terus kepikiran oleh tiara karena tadi ia melihat tiara sangat pucat dan lemas. "Tiara lo kenapa? harusnya ini hari pertama lo kan,hrusnya lo seneng,siapa yang bikin lo kaya gini" gumam rizki,ia begitu khawatir kepada kondisi tiara.
"Ki!" panggil seseorang,lalu rizki pun menoleh
"Oh indah,kenapa?" ucap rizki dingin
"Tiara gaada di UKS,dia kemana?" ucap tiara
"Di bawa pulang reza" ucap rizki lalu ia memainkan ponselnya.
Indah hanya diam,indah ini salah satu kating tercantik,banyak yang menyukainya tapi indah bahkan reza pun berulang kali mengajaknya jalan atau sekedar meminta tolong hanya untuk.caper ke i dah saja,tapi di lain sisi indah ternyata menyinpna perasaan kepada rizki yang notabene nya adik reza,menurut indah rizki itu selain tampan dia juga cool,cuek dan membuat orang penasaran karna sifatnya itu.
"Gue mau ke kelas dulu,bye" ucap rizki,ia berkata seperti itu karena menghargai keberadaan indah saja.
"Oh yauda,bye ki" ucap indah
Setelah rizki menghilanh dari penglihatan nya,ia tersenyum,baru ini ia di notice oleh rizki yang biasanya hanya di lirik saja jika dia memanggilnya.
"Duh ki,jantung gue ga aman ini huhu,nyari putri ah gue pengen ngajak dia nongkrong" ucap indah kepada dirinua sendiri.
Sesampianya dirumah reza langsung memarkirkan mobilnya,lalu reza turun dan membukakan pintu untuk tiara.
"Ayo turun pelan-pelan" ucap reza lalu menutup pintunya setelah tiara turun. Reza lalu membuka pintu rumah yang dikunci,memapah tiara untuk masuk kedalam kamar tiara.
"Lo tiduran dulu gue mau ambil kompresan buat lo" ucap reza lalu ia turin ke dapur untuk mengambil kompres
"Lo mau ganti baju?" tanya reza dan hanya di balas gelengan oleh tiara.
"Sini,gue tempelin" ucap reza menempelkam coolfever untuk tiara, "Lo sakit gegara ditinggal mama papa ya?" ucap reza lagi
Tak ada balasan apapun dari tiara,lalu reza mngambil ponsel nya dan mengirim pesan kepada dosen nya untuk izin tidak mengikuti matkul.
Ting..
(Za,gue lagi otw balik gue khawatir sama tiara,ada yang perlu gue beli gak?) pesan masuk dari rizki,reza sudah menduga rizki pasti akan khawatir,tapi reza tetap ingin memberikan rizki ultimatum agar tidak bersikap bodoh lagi kepada tiara.
(Titip makanan ringan aja sama beliin moci isi juga waffle kesukaan tiara) setelah mengirim balasan,reza langsung pergi ke kamar nya untuk berganti pakaian.
Sesampainya rizki dirumah,ia hanya mendapatkan reza yang tengah duduk diruang tamu.
"Mana tiara za?" ucap iki,matanya sibuk mencari keberadaan tiara
"Di kamar,sini duduk gue pengen ngomong" ucap reza datar,lalu rizki pun mengampiri kakak nya itu dan duduk di sebelahnya sementara titipan reza di taruh di atas meja.
"Kenapa za?" tanya rizki,Reza menarik nafas panjang dan masih diam.
"Lo kapan bisa nerima adek lo? gue capek ngliat sikap lo yang kaya gitu ke tiara walaupun gue tau akhirnya lo khawatir sama dia,tapi lama kelamaan tiara bakal muak juga sama sikap lo" ucap reza pelan namun penuh penekanan
"Gue gatau" ucap rizki singkat
"Biarin adek gue kerja,gausa dia kuliah,nanti gue bakal bilang ke papa biar bisa kerja di tempat kerja,setidaknya dia ga akan ketemu sama lo setiap hari,dan gaakan ngebatin sama sikap lo" ucap reza lalu ia pergi ke arah pintu utama
"Mau kemana lo?" tanya rizki
"Bukan urusan lo,gue titip tiara" setelah mengatakan itu reza langsung pergi dan menutup pintu.
"Bang!! bang eza",rizki yang mendengar teriakan tiara segera berjalan menuju kamar tiara.
" Kenapa ra?"ucap rizki
"Mana bang eza,hiks" ucap tiara lirih sambil menangis
"Lagi keluar,lo butuh apa sini biar gue bantuin,jangan nangis ya" ucap rizki lalu duduk di samping kasur tiara sambil mengusap pipi tiara yang terkena air mata dengan lembut.
"Bang mau makan" ucap tiara lirih dan menundum,ia takut merepotkan rizki yang tak suka dengan nya.
"Gue tadi beliin lo waffle sama moci kesukaan lo,mau?" ucap rizki sambil tersenyum.
"M-mau bang" ucap tiara,Rizki faham tiara masih sedikit canggung dengan nya,lalu rizki turun dan mengambil moci serta waffle yang ia beli tadi.
"Nih,mau gue suapin? eh bentar gue ambil air minum dulu takut lo nanti kesedak" ucap rizki
Setelah ambil air lalu rizki kembali ke atas,"Nih air minumnya" rizki menyodorkan air minum kepada tiara. Rizki sedikit celingukan karena bungkusan moci dan waffle nya tidak ada
"Eh udah abis moci sama waffle nye ehehe" ucap tiara sambil menggaruk tengkuk nya yang tak gatal juga memamerkan deretan giginya yang rapih tatkala mengerti gelagat kakaknya
"Haha yaudah gapapa,gih minum biar ga seret" ucap rizki sambil mengelus rambut panjang tiara.
Setelah bercanda dan berbagi cerita,akhirnya tiara minum obat dan tidur.
Di jalan reza khawatir kepada tiara,tapi ia tetap tidak bisa seudzon kepada rizki karena setidak sukanya rizki tidak mungkin sampai melukai tiara.
(Ki,gimana kindisi tiara?) setelah menekan tombol kirim reza fokus kembali menyetir.
Ting!!
(Lebih baik,dia ceria banget tadi),reza tersenyum ternyata rizki tidak seperti yang ia bayangkan,lalu ia melaju menuju rumah sebelum itu ia sempatkan mmveli camilan untuk rizki nanti sebagai ucapan terimakasih.
Di lain tempat,ada indah yang sedang melamun di kelas nya,ia masih membayangkan saat rizki mau merespon nya.
"ndah lo kenapa senyum senyum sendiri heh? kelas udah kelar ayo balik" ucap arexa teman indah
"Duh rexa ganggu gue aja lo,lagi enak ngelamun juga" ucap indah kesal
"Ya jangan ngelamun sambil senyum - senyum bego,takut gue" ucap arexa,indah hanya mendengus lalu membereskan buku nya dan berjalan keluar kelas dengan arexa.
"Put menurut lo rizki cakep gasih?" tanya indah pada putri saat mereka berjalan di koridor.
"Cakep lah,eh lo itu lagi di demenin abang nya kok bisa - bisa nya lo suka sama adeknya??" ucap putri tak mengerti dengan hubungan teman nya.
"Oiya? gue malah ngga tau kalo reza suka sama gue,karena dari awal gue cuma fokus ke rizki aja si hhaa" ucap indah di selingi tawanya yang renyah.
"Dih si dodol,semua orang juga tau kali kalo reza suka sama lo,sampe lo di julidin kelas sebelah katanya lo sasimo abang adek di embat semua" ucap putri dan indah hanya mengangguk tanpa menjawabnya lagi.
Sesampainya mereka di parkiran,mereka menaiki motor nya masing-masing dan saling melambaikan.
"Duluan ya ndah,besok lagi babai" ucap putri lalu melajukan motor matic nya
"Ok,babai putri" ucap indah,Setelah itu indah melajukna motornya meningglkan parkiran.
Selama di perjalanan indh tetap senyum-senyum sendiri,ia begitu bahgia walau hanya di respon begitu saja oleh rizki.
"Ah seneng banget gue hari ini" ucap indah,Saat sedang asyik membawa motor matanya tak sengaja menangkap siluet seseorang.
"Eh kok,kaya kenal deh,siapa ya?" ucap indah,ia meminggirkan motornya dan sedikit menengok ke belakang.
"Loh bang revan,serius bang revan?? aaa bang fevannnnn!!!" teriak indah,yang di panggil pun menengok
Indah pun langsung memarkirkan motornya dan berlari ke,arah revan.
"Ihh abang kapan pulang,indah kangen tauu" ucap indah lalu memeluk revan
"Ada mimpi apa abang bisa ketemu lagi haha,padahal mau surprise nanti dirumah hhaa" ucap revan,lalu kakak beradik itu saling haru maru melepas kerinduan.
"Yuk pulang kasian ibu dirumah sendirian" ucap indah
"Loh bapak kemana?" tanya revan,Mata indah pun mendadak sendu,revan yang paham pun langsung mengalihkan obrolan
"Yaudah,nanti aja dirumah,sekarang kita pulang yuk,cantiknya abang" ucap revan dan akhirnya revan dan indah pulang dengan revan membawa mobil dan indah yang membawa motor.
Reza sudah sampai dirumah,saat ia baru masuk ia melhat tiara dan rizki sedang bercanda sambil menonton tv,hatinya menghangat baru ini ia melihat tiara sebahagia itu saat bersama rizki.
"Duh suara ketawanya sampe kedengeran ke depan haha" ucap reza lalu ikut duduk di sofa.
"Ehehe,eh bang ini apa? buat tiara apa buat bang iki?" ucap tiara
"Ada buat iki ada buat tiara" ucap reza lalu menyodorkan bungkusan yang ia bawa,tiara spontan langsung mengambil satu bungkusan dan membuka nya
"Dih ini pasti buat bang iki" ucap tiara saat yang dibuka adalah vape dan isinya,ya reza membelikna vape juga selain cemilan.
"Wuih seriuss?? mana coba liatt" ucap rizki excited llau mengambil perlahan bungkusan y ag tadi di pefang tiara.
"Vape? anjir haha ini nih yang gue suka,makasih eza" ucap rizki senyum nya begitu indah,tiara dan reza hanya saling panang dan melempar senyim satu sama lain
"Nih tiara,gue beli jajanan SD,sama beberapa chiki di indogrosir tadi" ucap reza
"Lah cemilan gue mana?" tanya rizki
"Yaitu makan lah bareng-bareng,banyak itu" ucap reza
Seketika tatapan tiara dan rizki menjadi sengit seperti orang akan duel.
"Lupa gue anjir nih anak dua kan sama-sama doan ngemil,apalagi jajanan SD,perang nih perang pasti" gumam reza dengan taapan datar nya
"Punya gue" ucap tiara
"Dih bareng,punya gue juga berarti" ucap rizki,Belum selesai reza menggumam,perang pun sudah terjadi
"Kan kata gue juga" gumam reza sambil memelok jidatnya melihat kedua adiknya.
"Nih,udah gini aja" ucap reza setelah memisahkan keduanya. Ia mengambil bungkysan itu lalu memberinya satu bungkus seorang sisana ia simpan dulu
"Dih bang,mau telor gulung itu aelah malah dikasih bang iki" rengek tiara
Rizki yang sudah pusing karena rengekan tiara akhirnya mengalah,"Lo lima gue lima,tapi gue bagi cilornya nanti" ucap rizki
Tiara pun sumringah dan mengangguk,akhirnya mereka pun makan bersama,reza hanya melihatnya,dia merasa sepertinya rizki mulai mau menerima tiara.
'Semoga kalian akur terus ya,gue seneng liatnya' batin reza.
Dirumah indah,revan dan indah sudah dudik bersama ibunya diruang tengah.
"Van van,kamu tu pulang kabarin biar ibu masakin makanan kesukaan kamu" ucap bu ajeng ibunya indah dan revan.
"Hehe kan mau kasih surprise" ucap revan
"Indah,boleh ibu minta tolong nda?" ucap ibu ajeng
"Boleh bu" ucap indah
"Tolong ambilkan kotak di lemari kamar ibu ya" ucap bu ajeng dan indah pun menagguk.
Setelah indah pergi revan pun mulai bertanya tentang keberadaan bapaknya.
"Bapak kemana bu?" ucap revan
Bu ajeng hanya diam lalu tersenyum,"tunggu ya indah lagi ambilkan kotaknya " ucap ibu ajeng
Tak berselang lama indah pun datang membawa sebuah kotak.
"Ini bu" ucap indah memberikna kotak itu
"Ini revan,kamu buka sendiri ya" ucap bu ajeng,revan yang bingung pun menerima kotak itu dan matanya menatap bergantian ke arah indah dan bu ajeng meminta penjelasan. Ibu dan adiknya itu hanya tersenyum lalu menangguk,mersa yak dapat respon akhirnya revan membuka kotak itu.
"Ah apa ini? surat apa ini? apa maksudnya??" ucap revan
"Baca ya" ucap bu ajeng dan revan pun membaca surat itu.
"Nggak,Gamungkin,apa apaan ini" ucap revan dengan amarah yang memuncak.
"Bu jelaskan!" ucap revan sedikit membentak
"Ya revan,bapakmu pergi dari rumah dan meninggalkan surat itu,ntah dimana dia sekarang,ibu pun tidak tahu" ucap bu ajeng matanya mulai berkaca kaca.
"Arghh!!!" revan pun pergi keluar rumah ntah mau kemana.
"Bang,tunggu bang jangan pergi kondisi begini" mohon indah sambil menahan tangan kakaknya.
"Awas! gue mau cari bajingan brengsek gapunya hati dan otak itu!" ucap revan lalu menarik tangan nya dan segera melajukan mobilnya meninggalkan rumah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!