Tepat pukul jam 12:00 wib , Alexa keluar dari gedung kantor nya membawa tentengan kotak bekal nya.
Kemana lagi tujuan nya kalau bukan ke kantor om bian , posisi nya persis di depan kantor papa nya.
"selamat siang non Alexa" sapa resepsionis di loby kantor bian ,
"siang mas Bayu" jawab Alexa tersenyum riang ,
" wah , senang sekali sepertinya" ucap Bayu menatap Alexa , ikut berbinar lucu.
"yap , mau ketemu pujaan hati ya harus nya seneng dong," ucap Alexa , tertawa lucu.
" dah , mas Bayu aku naik dulu" pamit Alexa pergi meninggalkan bayu di balik meja nya ,
Bayu menatap Alexa sampai memasuki lift
" kalo gue orang kaya udah gue kejar dari dulu tuh cewek" ucap Bayu membereskan meja nya , karna jam istirahat sudah tiba ,
**
Ting
Lift terbuka di lantai paling atas bertepatan dengan pintu ruangan bian yang terbuka,
" eh eh , mau kemana nih," tanya Alexa menghalangi jalan bian,
" ngapain kamu kesini , kayak gak ada kerjaan aja," ucap bian membetulkan jas nya ,
"ini kerjaan aku , ayo makan om, aku udah masak enak," ucap Alexa berseri mengangkat kotak bekal nya
" makan sama mba anggun sana, saya sibuk lexa " ucap bian , hendak melangkah.
" nooo , aku mau makan kalo bareng om , kalo nggak ya berarti gak makan , aku buang nih ," ancam Alexa
bian tak menjawab hanya menatap Alexa lekat , Alexa cantik tingginya hanya sebatas dada nya , mata sipit dan hidung mancung , bibir nya yang mungil berwarna pink , tak lupa pipi bakpaw nya.
Bian menghela nafas dan berbalik jalan masuk ke dalam ruangan nya lagi ,
Alexa berseri senang , menatap anggun dan tersenyum ,
" mari mba anggun, istirahat dulu makan ," ucap Alexa melewati anggun yang masih berdiri di balik meja kerja nya ,
Anggun sekertaris bian , sudah lama ia mengabdi di kantor ini , sampai umur nya yang sekarang, meskipun sudah ber umur 30 tahun tapi anggun tetap cantik dan anggun seperti nama nya ,
" buruan , malah senyum senyum gak jelas," ketus bian menatap Alexa yang hanya tersenyum berdiri di depan meja .
" heheh iya ih , jangan marah marah Mulu nanti cepet tua ," jawab Alexa membuka kotak bekal nya , menyusun satu persatu di meja ,
seketika ruangan bian di penuhi aroma masakan Alexa yang menggugah selera,
" ini semua makan kesukaan om , mau yang mana dulu?" tanya Alexa, menyendokan nasi ke piring ,
" capcay aja sama udang, saya lagi males makan," ucap bian ,
Alexa mengambil dan menaruh nya di piring ,
" nih , makan yang banyak" Alexa menyodorkan piring di depan bian,
"Hem, makasih ," bian mengambil piring nya , dan mulai makan ,
Alexa pun ikut makan , tak banyak yang ia bawa , hanya nasi , capcay , seafood udang dan ayam kecap.
entah sampai kapan Alexa melakukan kegiatan rutin nya , memasak untuk bian ,
Semua Alexa lakukan karna ia terlalu mencintai bian entah cinta atau obsesi yang jelas semua Alexa lakukan kalau bian yang meminta ,
Bian pun tak habis pikir apa yang membuat Alexa begitu tergila gila padanya , bahkan saat usia gadis itu 17 tahun yang mana anak seusianya masih asik bermain dengan teman sebaya , Alexa malah mengejar ngejar dia ,
Bian pikir dulu Alexa hanya iseng semata , mengatakan jika dia mencintai dirinya,
"lexa , saya mohon sudahi hal konyol ini," ucap bian saat Alexa sudah membersihkan tempat makan, dan kembali duduk di samping nya ,
"apanya?" tanya Alexa menatap bian.
"membuang waktu kamu untuk saya," ucap bian memejamkan mata dan bersandar di kursi
" aku seneng seneng aja ngejalanin hari hari aku, semuanya bermanfaat , gak ada salahnya kan," ucap Alexa, kukuh pada pendirian nya ,
"keras kepala" ucap bian "sana saya mau istirahat," sambung bian mengusir Alexa
"nggak , aku mau di sini ," ucap Alexa malah merebahkan kepalanya di pangkuan bian.
Bian tersentak kaget , "astaga lexa kamu," ucap nya kesal , membiarkan Alexa tertidur di pangkuannya,
Bian salut melihat perkembangan Alexa yang cukup pesat , bisa menjadi sekertaris pribadi papa nya di usia Alexa yang baru 19 tahun itu cukup sulit , apalagi di barengi dengan kuliah ,
sebenarnya jadwal Alexa cukup padat dan hanya di jam istirahat seperti sekarang Alexa bisa menemui bian, hitung hitung mendinginkan otak nya yang setiap hari harus berpikir keras ,
" kamu cantik sa , " lirih bian mengusap lembut Rambut panjang Alexa , menatap wajah damai Alexa yang sudah tertidur bahkan tak sampai 5 menit Alexa bisa tertidur nyenyak , itu karna kegiatannya yang cukup padat.
lelaki mana yang tak akan menyukai Alexa , bahkan bian pun menyukai Alexa , tinggi nya 160, dengan BB 50 membuat tubuh Alexa terlihat sedikit berisi , dan itu membuat kesan gemoy pada diri Alexa , rambut nya yang berwarna brown dengan kulit seputih salju , membuat Alexa seperti boneka hidup.
"ganteng banget" lirih Alexa , yang terbangun.
Menatap wajah bian dari bawah , Alexa menikmati momen ini , kulit bian yang tak terlalu putih dengan alis yang tebal serta hidung mancung , rahang nya yang kokoh , bibirnya yang menurut Alexa sangat seksi.
karna terbawa suasana jari tangan Alexa mengusap pelan bibir bian , hingga HAP
"diem lexa" bian memegang tangan nakal Alexa dan di genggam erat,
Alexa gelagapan , menarik tangan nya kencang namun nihil tenaga bian lebih kuat di banding dirinya ,
"lepas om , sakit" rengek Alexa menarik tangannya.
" makanya diem," jawab bian menatap manik mata Alexa dalam
Alexa bangun dan duduk tegap
" mmm aku balik dulu" ucap Alexa jalan terburu-buru,
bian menatap kepergian lexa mengatur napas nya yang memburu , entah lah tak karuan rasa nya , tiba tiba di tidur singkat nya dia bermimpi berciuman dengan Alexa , dan ternyata tangan nakal Alexa yang sedang mengusap lembut bibirnya ,
*
Alexa berlari di sepanjang kantor bian , gugup sudah pasti , kenapa tangan nya bisa lancang menyentuh bibir seksi bian.
"huuuft , duh pasti malu banget kalo ketemu om bian lagi," Alexa mengatur napas ,duduk di sopa loby kantor papa nya.
para karyawan sudah kembali masuk ke dalam area kantor karna jam istirahat sebentar lagi habis,
" loh lexa, belum siap siap? Bukan nya kamu ada kelas siang nak," papa menghampiri Alexa dan ikut duduk di samping putri semata wayangnya.
"astaga papa , aku lupa, dah pah aku pulang dulu," ucap Alexa dan berjalan keluar kantor
papa hanya geleng geleng kepala , beliau tak memaksa Alexa untuk bekerja di kantor nya , bahkan beliau meminta Alexa untuk fokus kuliah namun Alexa menolak ,
sementara di kantor nya bian tak bisa fokus, bayang bayang mimpi terus terbayang oleh nya bahkan sentuhan tangan Alexa masih terasa di bibir nya.
"Alexa" bian memejamkan mata , mengatur nafas dan degupan dadanya.
***
Hai guys ikutin terus perjalanan Alexa mengejar cinta Om bian.
See you❤️
Alunan musik mengiringi perjalanan Alexa siang ini, bibir nya tak henti mengikuti irama musik.
"bila cinta tak terbalas" jemari lentik nya mengetuk setir mobil.
"janji hanya tinggal janji, sakit hati yang ku rasa"
"sekian lama ku menunggu saat saat bersamamu dan kini aku kembali , siksa menanggung rindu semua sia sia"
"aishiteru bukti cinta untuk mu namun yang ku beri tak pernah kau hargai lagi,, demi cinta kita ku korbankan segalanya semua yang kita lewati selalu ada dalam ingatan." jalanan yang macet tak membuat semangat Alexa hilang justru semakin membara.
"dih nyanyi aja inget nya om bian terus , emang udah gila Lo Alexa," umpatnya.
perjalanan kembali lenggang, mobil berbelok memasuki gerbang kampus, dan berhenti di parkiran fakultas bisnis manajemen.
Yap Alexa mengambil jurusan bisnis , untuk mengimbangi bian tentunya,
"yuhuuu sampai juga," menutup pintu mobil, dan berjalan ke arah kelas nya.
Dari kejauhan sudah ada Wilona yang menunggunya.
"gue kira absen Lo Lex," ucap Wilona yang menunggu di depan pintu kelas , beberapa menit lagi pelajaran akan berlangsung.
"masuk lah , inget target coy," jawab Alexa, menggandeng Wilona masuk,
sudah tidak aneh lagi bagi Wilona , Alexa memang sangat ambisius.
"Lo dari kantor tadi?" tanya Wilona menyimpan tas nya di meja ,
Alexa tak menjawab hanya mengangguk meng iya kan, mentap sekeliling teman kuliah nya yang mulai memasuki kelas, hanya di isi 16 siswa,
"gue denger Raka balik indo ya?" tanya nya ,
"lah emng iya?" Alexa balik bertanya, menatap Wilona
"anak anak si bilang nya gitu Lo liat deh grup , gak pernah aktiv di grup si," menopang dagunya menatap Alexa ,
"iya ntar gue liat," jawab Alexa lesu , tak ada waktu bagi alexa untuk mengecek ponsel pribadinya, yang ia lihat setiap hari tab dan laptop.
"jangan terlalu porsir diri Lo Lex, Lo juga butuh healing sejenak , umur kita masih muda, jalanin aja apa yang ada gak usah lari gini , apalagi buat ngimbangin om bian Lo itu, brondong seumuran kita banyak lexa bahkan antri buat dapetin Lo." ucap Wilona ,
pasalnya Alexa terlalu cepat berlari mengejar mimpinya , menjadi istri idaman Biantara salah satunya,
"nggak Wil, gue tetep jalan ko gak lari , capek kalo lari," jawab Alexa asal.
"is Lo , gue serius juga , pulang ngampus kita ke mall yu ke Timezone," ajak Wilona ,
"boleh, gue juga gak ada jadwal hari ini," Alexa meng iyakan ajakan Wilona , dan keduanya pokus ke depan mendengar kan dosen yang mulai mengajar.
Ya anggap saja healing sebentar.
Setelah 4 jam pelajaran, akhirnya kelas bubar juga.
"eh btw gue gak bawa mobil Lex , nebeng di Lo aja ya," ucap Wilona keduanya jalan beriringan,
"Yoi, tapi pulang nya gue gak bisa anter kemaleman pasti." balas Alexa , keduanya memasuki mobil,
Roda mobil terus berputar hingga berhenti di sebuah mall,
"makan dulu gak si?" tanya Alexa memegangi perutnya yang keroncong an.
"skuy"seru Wilona menarik tangan Alexa ke sebuah restoran ramen,
"eh Jimi apa kabar Wil, gue udah lama gak liat dia," tanya Alexa , keduanya duduk di kursi menunggu pesanan datang,
"ya biasa aja , dia sibuk ngurus pabrik bokap nya ," jawab Wilona lemas , Jimi kekasih nya akhir akhir ini di sibuk tak ada waktu untuk dirinya ,
Alexa nyengir mentap sahabatnya , "Lo dukung Wil, jangan malah lemes lesu gini," ucap nya menyentil lengan Wilona kencang .
" is sakit bege,"mengusap lengannya yang terasa pedas,
Ramen keduanya datang tak lupa jus jeruk dan air mineral di hidangkan ,
Alexa dan Wilona makan dan sesekali bercanda ria ,
langkah kaki keduanya mengitari area Timezone, banyak permainan seru yang tak luput di coba Alexa ,
"eh capit boneka tuh , ayo Wil." Alexa antusias menarik tangan Wilona ,
Wilona pasrah mengikuti kemanapun Alexa membawanya , energinya sudah terkuras habis.
Alexa dengan pokus mulai mencapit boneka namun tak ada yang berhasil ia dapat kan,
"susah banget"menggebrak mesin capit , bibirnya mengerucut lucu dengan iseng Wilona memotret nya .
"liat sini Lex," pintanya , Alexa mengikuti intruksi Wilona.
"ih cantik nggak?" tanya nya narsis ,
"cantik Poul "mengacungkan kedua jempolnya ,
ada segerombolan anak SMA mendekat ke arah Wilona dan Alexa.
"hai dek boleh kenalan?" satu lelaki menyapa Alexa dan mengulurkan tangannya ,
Alexa menatap Wilona dan tersenyum lucu ,
"hai, Alexa" ucap nya menerima uluran tangan lelaki muda di depannya ,
ada sekitar 4 orang lelaki berseragam SMA, mereka terus mendorong dorong bahu Bimo nametag yang tertulis di seragamnya.
"Bimo, dari SMA mana?" tanya Bimo tersenyum ramah , ganteng si mirip mirip anak cindo gitu!
Wilona menahan tawa , "dia udah kerja dek" ucap nya , membuat ke empat lelaki tadi kaget tak percaya ,
"hah serius?" tanya nya kaget.
"yap , salam kenal ya adek adek" ledek Alexa tersenyum lebar ,"kita pulang dulu , bye bye," menarik tangan Wilona menjauh .
Bagi keduanya sudah tak heran lagi , memang muka Alexa itu baby Pace seperti baru berumur 17 tahun.
"kan Lex , gue bilang apa Lo itu banyak yang antri tapi stuck nya di om bian Mulu, gak cape apa ngejar ngejar om om dingin model kulkas 12 pintu," cerocos Wilona , Alexa tak menanggapi dia sudah hapal betul setiap kata yang akan Wilona utarakan .
"stop."mencubit bibir Wilona , karna Alexa pastikan temannya ini pasti akan berbicara panjang kali lebar yang tak ada henti nya .
Plak
Wilona memukul lengan Alexa gemas, dan keduanya memutuskan untuk pulang.
***
Di kediaman nya Biantara berkali kali mengecek ponsel nya , menunggu notifikasi pesan atau telpon yang biasa Alexa lakukan setiap harinya, sudah pukul 11 malam tapi tak ada satupun pesan masuk.
"kemana ni bocil , biasanya pesan beruntun, bilang selamat malam lah apa lah." ucap nya menscrol pesan pesan Alexa yang belum ia hapus .
"dih ngapain nungguin dia si." ucap nya melempar ponsel nya asal , merebahkan badan di kasur empuknya.
Tiba tiba pikiran bian berkelana , betul kata Alexa kalau dia menemani bian tidur , bian tak akan kesepian.
"cih , apa apaan, lexa lexa kamu berhasil buat kehidupan saya jadi kacau begini," bibirnya boleh mengumpat tapi hatinya tersenyum membayangkan tingkah dan polah Alexa kepadanya.
Bukan bian tak mau menanggapi, tapi masih banyak pertimbangan yang masih ia pikirkan kedepannya sanggupkah Alexa menemani nya sampai tua nanti? Bian tak mau jika hubungannya harus kandas di tengah jalan seperti hubungannya dulu!
"cek pantes gak ngasih kabar ternyata abis jalan , dasar bocil maennya di Timezone Mulu," mata nya intens menatap story wa Alexa , bibirnya tersenyum.
"cantik" kata itu Ter ucap begitu saja dari bibirnya.
bonus
(story Alexa)
Sinar mentari pagi masuk lewat celah gorden di kamar Alexa,
menggeliat dan membuka matanya,
"jam 6 ternyata,hoam," menutup mulutnya , dan mulai bangun dari kasur.
Berjalan membuka pintu balkon seketika udara sejuk terasa, Alexa meregangkan badan nya.
"haaah semangat Alexa mari lewati hari ini dengan membuat sarapan untuk orang spesial," seru nya mulai melakukan aktivitas seperti biasa nya ,
*
"di daun yang ikut mengalir lembut"
"terbawa sungai ke ujung mata, dan aku mulai takut terbawa cinta menghirup rindu yang sesakan dada"
senandung nya menuruni tangga ,
" pagi sayang , duh udah cantik semangat banget lagi," sapa mama memperhatikan penampilan Alexa pagi ini.
Alexa mengecup pipi mama nya
"iya dong ma , jalani hari dengan semangat," seru Alexa membuka pintu kulkas,
"mau buat sarapan apa hari ini?" tanya mama , melihat Alexa mengeluarkan bahan masakan,
"aku mau coba buat kue mah ,bantuin ya " pinta Alexa
mama mengangguk dan mereka mulai membuat kue bersama ,
ting
"waaw" Alexa kagum melihat kue buatannya , red Velvet kesukaan dirinya.
Mama tersenyum haru , Alexa putri kecilnya dulu tak bisa apa apa , bahkan untuk memasak air saja Alexa tak bisa , tapi sekarang dengan antusias Alexa mulai belajar les memasak , perkembangan yang cukup pesat , meskipun Alexa lakukan itu untuk Biantara , ya bian meminta Alexa untuk pandai memasak , dana lexa lakukan itu.
"duuuh harum sekali , bikin apa sayang?" papa mencium kepala Alexa ,
"papa udah lihat masih aja nanya"jawab Alexa tersenyum menghidangkan kue di meja makan dengan kopi tentunya,
"wah ini sih bikin papa ngantuk nantinya" canda papa ,
"mah duduk aja , hari ini aku yang masak , sekalian siapin bekal juga," pinta lexa , mama setuju dan duduk di samping papa ikut menikmati kue buatan Alexa.
Ketiganya sesekali bercanda ria , kadang membicarakan tentang kantor atau pun keseharian masing masing ,
"sayang kamu masih sering ke kantor om bian?"tanya mama , Alexa yang sedang membuat bekal mengangguk ,
"iya ma , asik aja kalo ketemu om bian" ungkap nya jujur,
papa menyimak obrolan keduanya
"mau sampai kapan nak kamu ngejar bian kayak gini , kamu cantik , kamu satu satunya anak papa , ya papa setuju setuju aja kalo kamu sama bian , tapi jangan terlalu obsesi mendapatkan nya," ungkap papa ,
"minimal jadi pacar nya deh pa , susah banget luluhin hati om kulkas itu," ucap Alexa duduk di samping mamanya ,
"persis papa dulu, obsesi banget buat dapetin mama," ucap mama mengenang masa lalunya , dan papa hanya tersenyum.
"ada rasa yang gak bisa lexa ungkapin ma kalo Deket atau ketemu om bian itu rasanya press aja kayak gak ada beban gitu," jelas Alexa membayangkan wajah tampan bian .
Sudah pukul 7:30wib
"lexa siap siap dulu ma pa , mau berangkat sekaligus anterin ini sarapan ke rumah om bian,"pamit Alexa,
" iya hati hati sayang," mama mencium pipi Alexa lembut.
mama dan papa bertukar pandangan
"untung papa gerak cepet ma, kayak nya Alexa udah obsesi banget sama Biantara" ucap nya menyeruput kopi buatan Alexa
"iya , mama was was takut Alexa hilang kendali pa , kalo gini kan mama bisa sedikit tenang , Biantara membawa efek baik buat putri kita," ungkap mama , tangan nya dengan gesit membereskan meja makan ,
......................
Tin tin
Alexa menekan klakson mobil nya , tak lama gerbang rumah bian terbuka lebar.
"pagi pak" sapa nya kepada satpam,
"pagi non Alexa" pak satpam membungkuk kan setengah badan nya ,
Alexa melakukan mobilnya kembali dan berhenti di samping mobil bian .
"belum bangun apa ya , ko pintu nya masih nutup" ucap nya seraya berjalan mendekati pintu ,tak lupa kotak kue di tangan nya.
Alexa membuka pintu dan masuk ke dalam ,
Ada art yang sedang berbenah , " bi om bian belum turun kah?" tanya nya ,
"belum non , sudah di bangunkan mungkin lagi mandi," jawab bibi , mentap hangat Alexa , beliau kagum dan belum pernah melihat perempuan secantik dan semanis Alexa ,
" oke aku ke atas aja deh,"pamit Alexa dan berjalan ke atas, menuju kamar bian tentunya .
Alexa berjalan sambil bermain ponsel hingga tak sadar bian sudah ada di depannya ,
happ
bian menarik ponsel Alexa hingga sang empu nya tersentak kaget,
"bagus ya main hape sambil jalan , kalo jatuh gimana?"cetus bian menatap Alexa,
"hehe maaf , tadi chat nya penting,"jujur Alexa , "ayo sarapan dulu" ajak Alexa dan berbalik melanjutkan langkah nya .
Bian geleng geleng kepala , Alexa bisa sesantai ini keluar masuk rumah nya , kalo bukan Alexa sudah bian usir.
Alexa menata piring dengan potongan kue red Velvet buatannya di meja makan tak lupa segelas coklat hangat ia hidangkan ,
"satu doang? kamu gak sarapan?" tanya bian menatap sarapan yang tersaji. Sungguh harum kue nya membuat perut bian meronta ronta,
" nggak , udah minum susu di rumah ko tadi," imbuh Alexa , duduk melihat ponsel nya kembali .
Bian tak banyak cakap Dia menikmati sarapan nya sambil sesekali menatap Alexa yang kadang tersenyum menatap ponsel nya ,
"chat dari siapa?" tanya nya agak sedikit penasaran.
"ada , dari temen SMA," jawab Alexa , mata nya masih menatap ponsel,
bian tak suka itu , dia merasa tak di anggap!
om bian egois!
"sudah ayo berangkat," ajak nya bangun dari duduk nya , meninggalkan Alexa begitu saja .
Manik mata Alexa menatap bian heran , tumben marah. Dan berlari menyusul.
"naik mobil saya aja , hari ini saya anter sebagai ucapan terimakasih," ketua bian membuka pintu samping kemudi ,
tanpa banyak cakap Alexa masuk dan duduk anteng , bian mulai menjalan kan mobilnya .
Lalu linta kota pagi ini tak terlalu padat , lagi dan lagi Alexa masih pokus melihat ponsel nya dan jemari nya dengan lincah menari nari di atas ponsel nya.
Membuat bian murka, dan
Ciit
Mobil berhenti mendadak di bahu jalan , Alexa terhuyung kedepan untung nya dia memakai sealtbeat jadi kepala nya tak terbentur,
"kenapa?" mata nya mengerjap polos
Bian tak menjawab raut muka nya menunjukan kekesalan dan Alexa bingung tak peka sekali, bian lagi cemburu lexa!
Mobil kembali melaju Alexa diam tak berbicara mata nya sesekali melirik ke arah bian .
Dan Bian tau itu, kedua nya tak berbicara.
"sudah turun " ucap Bian, mobil berhenti di gedung kantor papa Alexa ,
Alexa mengangguk hendak membuka pintu mobil , namun tangan kekar bian memegang erat tangan nya .
"apa om?" Alexa heran sikap om Bian nya hari ini agak aneh,
" kalo lagi sama saya jangan pokus main ponsel terus , nanti saya buang ponselnya" ungkap nya dingin,
Alexa tersenyum getir , "iya" jawab nya melepaskan tangan kokoh itu dan keluar dari mobil ,
apa yang bian lakukan? Dia hanya menghela nafas bolehkan ia cemburu ? Tak ada yang salahkan? Rumit memang.
(Biantara )
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!