Hai hai bertemu lagi dengan karyaku yang ke 3, masih tetap bergendre dewasa ya sis... semoga kalian semua terhibur... love selalu from author.
Lagu dangdut terbaru Wali dan Fitri Carlina... sakit tak berdarah menemani perjalananku di dalam pesawat kebanggaan bangsa ini. Sebenarnya aku bukan pengemar dangdut tetapi entah mengapa setiap kata dalam lagu ini sangat menohok hati... karena separah itulah perasaanku sekarang. Dengan membawa surat ceraiku dan rekening yang membengkak, kutinggalkan Bali tempatku di besarkan selama 30 tahun ini.
Aku tak pernah menyangka di usiaku yang ke 30 ini aku sudah bergelar janda, ha ha ha gelar yang kudapat setelah 5 tahun menjadi nyonya Arya.
Pikiranku melayang menapak tilas masa laluku 6 tahun lalu. Saat pertama kali bertemu mas Arya di kantor tempatku bekerja. Setelah menyelesaikan S1 Management aku melamar di perusahaan mas Arya, saat itu lowongan yang kosong adalah Sekretaris CEO. 6 bulan menjadi sekretaris mas Arya kamipun menikah.
Singkat kata 4 tahun perkawinan kami tak menemui kendala kami sangat bahagia, sampai suatu saat aku memutuskan berhenti menjadi sekretaris mas Arya untuk beristirahat agar bisa konsentrasi mendapat momongan, karena mertuaku sudah mulai gerah kami belum juga memiliki anak.
Aku merekomendasikan Lina sahabatku semasa kuliah untuk mengantikan posisiku. Semua tes dan program kulakukan selama setahun namun belum juga mendapat hasil.
Suatu hari Aldi, kepala keamanan kantor mas Arya mendatangi ku di rumah. Ia menyerahkan beberapa rekaman mas Arya yang sedang main kuda-kudaan dengan beberapa wanita di kantor. Namun menurut Aldi , mas Arya rutin melakukannya dengan Lina... sahabatku sendiri. Aldi juga teman semasa kuliah, karena merasa kasihan padaku akhirnya ia memberanikan diri memberiku informasi ini.
Duniaku serasa berputar, roda kehidupanku sedang bergerak melindasku hingga aku hancur berkeping - keping.
Karena aku masih ragu, akupun datang diam-diam ke kantor mas Arya pada jam yang biasanya ia bermain dengan Lina. Dan dengan mata kepalaku sendiri aku menangkap basah keduanya sedang bergulat di ruangan mas Arya
" Mengapa mas...mengapa kau begitu tega? " tanyaku berlinang air mata
" Karena aku ingin punya keturunan Emma, sedangkan kau mandul " ucapnya seenak udelnya
" Mas aku berulang kali tes kesuburan... aku subur, bahkan kau yang tak pernah mau tes. Bagaimana kau bisa menuduh aku yang mandul? " ucapku emosi
" Pasti kau yang mandul, karena kau tak hamil-hamil " ucapnya berkeras, aku tak membayangkan dengan berapa wanita sudah ia melakukannya. OMG kuharap aku tak akan terkena penyakit kelamin... doaku dalam hati
" Baik mas... aku mengalah terserah padamu, aku akan mengajukan cerai " ucapku akhirnya, walaupun aku sangat mencintaimu mas tapi aku sudah cukup bersabar selama 5 tahun ini. Tak sedikit kali mertua menghinaku di depan mamaku tentang kemandulan, hingga mamaku terkena serangan jantung dan meninggal 4 bulan yang lalu.
Dengan berderai air mata kudatangi sahabatku merangkap pengacaraku
" Ida uruskan perceraianku dengan mas Aldi, dengan alasan ia selingkuh... ini buktinya " ucapku sambil menyerahkan flasdisk dari Aldi
" Apa tuntutanmu? "
" Tidak ada... aku hanya ingin cepat bercerai "
Ida membuka flasdisk tersebut, ia pun tersenyum sumringah.
" Emma kau berada di atas angin, percayakan saja semua padaku. Rugi jika kau pergi dengan tangan kosong biar Arya dan mamanya mendapat sedikit balasan karena telah menyakitimu " ucap Ida
" Terserah padamu saja Da... kalau bisa aku tak mau hadir di persidangan, aku tak mau lagi bertemu mereka. Sementara aku akan mengungsi ke kampung halaman mama, hubungi aku kapan saja jika surat ceraiku keluar " ucapku dengan perasaan hampa
Tak sia-sia memang punya pengacara se kaliber Ida, dalam waktu 3 bulan urusanku kelar dan tak main-main aku mendapat harta gono gini sebanyak 7 Miliar dan bulanan 100 juta perbulan selama aku belum menikah kembali. Mantan suamiku memang horang kayah... segitu mah kecil, namun lumayan untuk seorang janda sepertiku.
Setelah mendapat surat cerai, aku memesan tiket ke Jakarta. Mengapa aku memilih Jakarta entah aku sendiri tak tau. Mungkin aku berharap kota yang super sibuk itu dapat membuatku sibuk juga agar bisa melupakan sakit hati yang ku bawa.
Cukup sudah.. aku Emma Watson tak akan tinggal diam lagi, akan kubuktikan pada kalian yang menyakitiku bahwa aku bisa bangkit dan aku tak akan mau lagi di sakiti laki laki !!
Good bye Bali.... good bye mas Arya , aku tau kau mati matian tak mau menceraikan ku karena masih mencintaiku, tapi kelakuan bejatmu tak bisa lagi kutolerir.
☔☔☔☔
Hentakan roda pesawat yang menyentuh landasan mengagetkanku dari lamunan panjangku. Aku bersiap menuruni pesawat. Aku tersenyum getir, kini aku seorang diri tanpa siapapun di sampingku berada di kota yang asing.... sungguh miris hidup yang harus kujalani.
Tetesan air hujan menyambut kedatanganku. Aku menaiki sebuah taxy berlogo burung itu sambil tersenyum
" Kemana neng? " tanya pak supir yang kuperkirakan berumur 50 tahunan itu
" Keliling aja dulu pak.... saya mau muter-muter Jakarta sampai cape " jawabku
" Baru pertama ke Jakarta neng? "
" Iyaa pak " dengan cekatan pak Sabeni membawaku mengelilingi Jakarta, ia bahkan menceritakan sejarah tempat-tempat yang kami lalui. Mataku terpana melihat sebuah gedung kantor yang sangat indah dan megah
" Berhenti pak " ucapku kemudian sambil menikmati keindahan gedung berwarna biru tersebut.
" Bapak tau gedung apa itu pak? "
" Tau neng, itu kantor induk dari beberapa kantor cabang yang bergerak di bidang pengadaan barang impor maupun ekspor. Kalau tak salah cabangnya ada 15 di seluruh Indonesia dan ada juga kantornya di beberapa negara lain " jawabnya cepat
" Kok bapak tau? " tanyaku penasaran
" Dulu bapak pernah jadi supir di sana neng, tapi karena usia bapak sudah di atas 50 tahun bapak harus pensiun neng dan sekarang jadi supir taxi gini he he " jawabnya
" Kenapa neng.. mau ngelamar disitu ? hati-hati neng... pak boss nya jahat banget, tiap bulan ganti sekretaris ngak ada yang tahan "
" Kenapa pak? "
" Ngak tau neng.. kayaknya alergi gitu ama perempuan, salah melulu tuh sekretaris dimata pak boss " jawabnya lagi
" huh tipikal boss arogan... biasa " ucapku dalam hati
" Ok deh lanjut pak, carikan saya kos-kosan di dekat-dekat sini aja " pintaku
" Oh ada neng, kos-kosan khusus cewek tuh di depan, bangunannya bagus cuman agak mahal neng sekitar 2 juta perbulan. Neng mau? " tanyanya
" Boleh pak kita liat dulu "
Taxi pak Sabeni melaju ke tempat yang dituju, sebuah rumah besar yang bersih dan indah sepertinya cocok untukku, akupun turun dari taxi untuk melihat kos-kosan tersebut.
" Pak sabeni tunggu dulu ya, siapa tau ngak cocok " pintaku
" Siapp neng " sahutnya sambil memberi hormat padaku
Aku bertemu dengan ibu kos, seorang wanita yang ramah. Ibu Ami memperlihatkan satu-satunya kamar yang masih kosong. Kamar kos di rumah ini hanya 4, dengan rumah seluas ini tentu saja penghuni kos akan merasa senang. Menurut ibu Ami bukan nominal yang dicarinya, tapi karena semua anaknya bekerja di luar kota ia kesepian dirumah sebesar ini seorang diri.
" Kalau cocok ada syarat mutlak yang tak boleh di langgar ya neng, yaitu ngak boleh membawa lelaki bermalam di kamar kos... saya tidak mau rumah saya nanti di gerebek warga " ucap bu Ami terang-terangan
" Ok bu... saya ambil " ucapku senang
ahh hari pertama yang menyenangkan.
" Pak Sabeni saya turun di sini, saya jadi kos disini. Terimakasih ya pak, berapa tarifnya? "
" 350 ribu neng " jawabnya
" Ini semua buat bapak, saya ambil kartu namanya satu ya pak " ucapku sambil memberikan 10 lembar uang berwarna merah pada pak Sabeni
" Aduh neng banyak amat ini "
" Ngak papa pak, udah rezeki bapak, sekali lagi terimakasih pak " ucapku sambil memasuki rumah kos ku. yah disinilah aku akan menghabiskan hari-hariku, dirumah yang indah dan asri, semoga pilihanku tak salah.
Tut.. tut.. tut hp ku berdering, mas Arya calling dengan malas kuangkat panggilan itu. Ini terakhir kali kau mendengar suaraku mas
" Hallo.... "
" Emma... kemana kau jangan tinggalkan mas, please mas masih mencintaimu " kudengar suaranya seperti sedang mabuk
" Jangan ganggu aku lagi mas, cukup sudah kau menyakitiku. Sekarang kita urus hidup masing-masing, good bye !! " ucapku tegas
See you Next eps
Happy Reading
Budayakan like sebelum baca sis... 😍😍
Cuitan burung membangunkanku dari alam mimpi. Dengan malas aku mengeliatkan badanku sambil mengumpulkan kesadaranku yang tercecer.
Berlahan aku bangun, kupandangi kamar yang kutiduri tadi malam sangat jauh jika dibandingkan dengan istana tempatku tinggal selama ini. Walau banyak uang di rekeningku tapi tak ada niatanku untuk hidup berfoya-foya malah sebaliknya aku ingin mencoba untuk hidup sederhana.
Jam sudah menunjukkan pukul 5.30, aku sudah siap untuk jogging, olah raga yang rutin selalu kulakukan sejak SMU.
Jogging yang rutin kulakukan membuat tubuhku selalu ideal walaupun sudah berumur 30 tahun. Aku sangat menikmati pemandangan di komplek perumahan ibu Aminah ini, tak ada rumah yang jelek di sini. Rupanya ini memang komplek perumahan horang kaya.
Asik berlari tak lama ada seseorang yang membalapku. Seorang lelaki bule ha ha ha tubuhnya sangat atletis, lumayan buat cuci mata hi hi hi. Cukup lama aku mengikuti si bule berlari tapi cukuplah sudah 1 jam... sebaiknya aku pulang.
Bu Ami sedang duduk manis di beranda rumah sambil ngeteh.
" Neng sini... temanin ibu ngeteh !! " panggilnya, akupun duduk si sebelah bu Ami.
" Di minum neng teh panasnya , ini ada pisang rebus ama ubi rebus " ucapnya
" Terimakasih bu... rezeki nih ha ha " jawabku senang
" Gimana senang tinggal disini? "
" Ya senang bu, tadi barusan keliling komplek jogging biasa "
" Ngomong-ngomong siapa nama lengkapmu? asalmu dari mana "
" Emma... Emma Watson ..saya dari Bali bu "
" Berapa umurmu , 20 ya...? " selidiknya lagi
" Ah ibu bercanda ya... saya sudah 30 tahun bu masa 20 ha ha "
" Masa 30 tahun kok ngak keliatan ya? punya pacar? "
" Ngak. bu... Iam singgle and very happy " jawabku dengan nyanyian
" Wah kebetulan... mau ngak sama anak saya, namanya Kapten Rangga umurnya 32...Rangga seorang Polisi lho neng... mau yah " ucap bu Ami sambil mengelus-elus kepalaku
" Aduh jangan sama saya bu... kasian mas Rangganya, saya ini janda bu dan ngak ada niatan untuk menikah lagi... kapok bu.Sebaiknya ibu carikan mas Rangga anak gadis aja " tolakku halus
" Beneran janda? kok bisa cerai neng? "
" Suami saya selingkuh bu... " ucapku tertunduk
" Aduh maaf ya neng, ibu bikin kamu jadi sedih. Pokoknya ibu ngak mau tau... nanti kalau Rangga datang setidaknya kenalan ya! " pinta nya lagi
" Ya dilihat nanti deh bu "
" Emma orang tuamu masih di Bali? "
" Saya yatim piatu bu... kedua-duanya sudah tidak ada dan saya juga ngak punya saudara " jawabku lagi
" Duh maaf ... kasian amat ya neng... udah anggap aja ibu ini sebagai penganti ibu kamu ya " ucap bu Ami sambil memelukku erat.
" Ahh ibu ni... bikin Emma jadi mewek nih hik hik " ucapku di pelukan bi Ami.
" Sudah... sekarang kita mandi terus sarapan ya... tuh si bibi dah bikin nasi uduk ma semur jengki " ajaknya
" Lha ini kan dah sarapan bu, kok makan lagi " protesku
" mana kenyang mah segitu neng, udah makan yang banyak... tuh lihat badanmu kurus begitu "
" Emma bukan kurus bu...Emma langsing "
" Kurus..... "
" Langsing buuu "
" Dosa lho ngelawan orang tua "
" Hadehhhh iya deh bu... iya... kurus 😂😂😂"
ucapku akhirnya tak bisa melawan emak-emak yang satu ini .
Setelah mandi aku pergi ke ruang makan. Bu Ami dan beberapa orang wanita muda nampak sudah duduk di meja makan.
" Emma... ayo sini, kenalan dulu ama anak kos yang lain " panggilnya
" Ya bu... selamat pagi perkenalkan saya Emma, penghuni kos yang baru " sapaku
" Pagi Emma " jawab mereka serentak
" Sini neng duduk dekat ibu " pintanya, akupun duduk dengan nyaman di sebelahnya. Bu Ami memberiku sebuah piring yang sudah berisi nasi uduk dan lauk
" Bisa makan jenki neng? " tanyanya
" Maaf bu ngak bisa... he he " jawabku
" Emma kerja apa kuliah ? oh ya kenalin saya Nita "
" Ngak dua-duanya... " jawabku
" Emma ini calon mantu ibu " tiba-tiba saja bu Ami menyela jawabanku
" uhuk.. uhuk.. uhuk.. ibu...!! " protesku dengan wajah memerah, ha ha ha semua tertawa
" ibu memang gitu Emma, semua dianggap calon mantu... kita-kita sih mau aja jadi mantunya, tapi mas Rangganya itu ngak ada yang mau ama kita ha ha, oh ya kenalin saya Ruri " jawab salah seorangnya lagi
Aku langsung bernafas lega
" Tau ngak Emma kenapa bu Ami buka kos-kosan khusus cewek, buat mancing mas Rangga tuh... siapa tau ada yang nyangkut di hatinya sang Kapten , iya kan bu? " cerocos seorang gadis lainnya
" Iya.. iya... ibu memang ngumpulin cewek di mari, yah siapa tau ada yang cucok jadi mantu ibu he he " sahut bu Ami tanpa beban
" Kamu tau Emma... Rangga itu anak pertama ibu tapi sampe sekarang belum mau nikah, padahal 2 adiknya udah pada nikah, ngak tau pengen cari istri yang seperti apa dia? " ucap bu Ami sendu
" Cari yang kuat di atas kali bu " celetuk Sabilla
" Huss anak kecil ngomong jorok!! " sahut Ruri
Begitulah setiap pagi memang bu Aminah mewajibkan anak kosnya untuk sarapan bersama dan itu free dari bu Aminah, alias ngak kena cas ya saudara - saudara 😅😅😅. Enaknya punya ibu kos super super baekkkk begini.
" Emma ada turunan bule ya...? " tanya Sabilla
" Iya... mama asli Jawa sedangkan papa orang Thailan campur Inggris tapi dari kecil udah tinggal di Bali, jadinya gini deh tahu campur ha ha " jawabku yang diiringi gelak tawa yang lain
" Baru lulus kuliah ya... mau cari kerja di Jakarta? "
" Lulusnya udah lama, saya baru cerai ke mari mau ganti suasana " jawabku
" Emma ini umurnya sudah 30 ya.... jadi kalian semua harus panggil di mba " ucap bu Ami
" Buju buneng... busyed dah beneran 30 mba? wow whoa... whoa malu deh aku.... kirain tua an diriku!! " teriak Nita
" Lha emang umur Nita berapa? " tanyaku
" 25 mba... hik hik kasih tau dong rahasianya biar bisa awet muda mba "
" Kurusin tuh badan, lu anak gadis tapi kalo makan sebakul " cerocos Ruri
" Eh Ruri.. body ku ini dah paling cetar membahenol ya di mari ngak kaya kamu ngak ada bedanya ma tiang listrik " jawab Nita tak mau kalah
" Eh Nita ... gue itu langsing ingat ya laaaangggsiiinggg..... bukan tiang listrik " protes Ruri
" Langsing dari mana dari atas sampe bawah rata semua gitu. Tuh yang namanya langsing kayak Mba Emma, perut aja yang rata tapi dada 38 cd nya L wekkk " balas Nita
" Udah udah kalian tu ya berdua kebiasaan, ribut ajaa. Udah pada habisin tuh sarapannya. Emma... Ruri makan yang banyak, biar nyusul ibu ma Nita.... masuk persatuan BBI ha ha ha " ucap Bu Aminah lagi
" BBI itu apaan bu? " tanyaku bingung
" Itu lho mba... Persatuan Bahenol Bahenol Indonesia wkwkwkwkw " jawab Sabilla.
Semua langsung tertawa geli mendengar jawaban Sabilla.
See you next eps
Happy reading
Jangan lupa like komen dan votee nya
Semalaman hp ku tak berhenti berdering, puluhan bahkan ratusan kali mas Arya menghubungiku belum lagi chatnya yang memenuhi memory wa ku. Uuurgh apa lagi sih maumu mas Arya ? akhirnya aku mematikan daya ke dua hp ku dan melemparnya ke sembarang arah... akhirnya aku bisa istirahat dengan tenang.
Kembali kicauan burung membangunkanku. Taman rumah bu Ami nan asri memang selalu mengundang burung liar untuk bercengkrama. Aku membuka jendela kamarku dan mencium harum udara pagi yang begitu sejuk, aku fikir di kota metropolitan ini sudah tak ada lagi kesejukan ternyata aku salah he he.
Pagi ini aku tak bisa joging karena hari hujan, akhirnya aku memutuskan untuk melakukan yoga saja di dalam kamar. Karena olah raga di dalam kamar saja aku hanya memakai celana shot pendek dan u can see pendek yang memperlihatlan bagian pinggangku. No problem... ngak ada yang liat juga pikirku.
Keringat bercucuran di badanku bahkan membasahi lantai kamar, ketukan di pintu mengagetkanku
" Mba Emma... waktunya sarapan!! " terdengar suara Nita membahana
" Yo i.... sebentar " teriakku tak kalah nyaring tanpa membuka pintu.
Aku keluar kamar sambil mengeringkan keringatku dengan handuk kecil, sebelah tanganku memegang hp dengan earphone di telingaku. Sambil menelfon pak Sabeni aku berjalan ke area dapur karena sangat haus. Aku mengeluarkan tupperware ku yang berisi infus water dari kulkas kemudian berjalan membuka pintu dapur dan membukanya, ah segar sekali udara dari luar menerpa kulit basahku.
Tanpa melihat kanan kiri aku menarik sebuah bangku lalu duduk menghadap pintu sambil meminum habis air ku, kok ngak di angkat ya sama pak Sabeni? . Aku me redial panggilan sambil melepas jepitan rambutku lalu menyisir rambutku dengan jemariku
" Hallo.. dengan Sabeni, ada yang bisa saya bantu? " suara khasnya terdengar
" Hallo pak Sabeni... ini dengan Emma, bapak masih ingat saya? " sahutku senang
" Oh ingat neng, bapak mah kalo sama cewek cantik susah lupanya ha ha " candanya
" Ih bapak bisa aja, pak Emma hari ini mau carter taxi bapak...bisa ngak? "
" Bisa banget neng... neng mau kemana hari ini? "
" Emma mau ke toko hp pak, mau ganti hp.. nanti bapak temanin ya " pintaku
" Ok neng, sekalian bapak mau cari hp bekas buat hadiah anak bontot bapak yang mau ulang tahun "
" Lho hadiah kok bekas pak? kasih yang baru aja napa? " tanyaku
" Mahal neng kalo yang baru, jam berapa di jemput neng? "
" Jam 09.00 aja ya pak, terimakasih "
" Siap neng!! "
Selesai menelfon pak Sabeni, Emma melepas earphonenya dan mengembalikan kursi ke meja makan
" Omg...... " cicitnya kaget melihat di meja makan sudah lengkap anak kos di tambah 2 orang polisi berseragam lengkap sedang memandanginya
" Aduh maaf, saya tidak tau kalo ada tamu...permisi " pamit emma malu lalu ambil langkah seribu kembali ke kamar
Sesampainya di kamar Emma langsung ke kamar mandi dan mandi ala koboi, Emma tau bu Ami tak akan memulai makan jika personel belum lengkap dannn......
10 menit Emma sudah keluar lagi menuju meja makan
" Mba Emmaaa cepetan dah lapar nih... " teriak Sabilla
" Iyaaa nih dah kelar maaf.... " ucapnya lalu duduk dengan santuy di satu-satunya kursi yang kosong
" Emma kenalin ini anak ibu... namanya Rangga dan ini temannya namanya Romy " ucap bu Aminah, Emma memandang ke arah 2 polisi tampan tersebut lalu tersenyum sekilas
" Pagi pak pol, maaf tadi pakaian saya kurang sopan, setau saya di rumah ini ngak ada laki-laki " ucapnya pelan lalu memulai sarapan tanpa melirik ke duanya lagi. Kedua polisi ganteng itu hanya tersenyum.
Terserah mau dibilang sombong atau apalah, yang jelas aku lagi malas bangett liat lelaki sekarang.
" Mba Emma tadi jogging di kamar ya sampe keringatan gitu? " tanya Nita
" Enggak tadi yoga aja " sahutku
" Mba apa sih rahasianya, bodynya bisa aduhai banget minder lho akika hik hik " ucap Nita sedih
" Olga aja yang rutin pasti sehatnya kalau langsing mah bonus aja " jawabnya, Emma menghabiskan sarapan dengan cepat karena hpnya kembali bernyanyi riang
" Emma... hpnya bunyi nak, ngak mau di angkat ? siapa tau penting" tanya bu Aminah
" Ngak bu mantan misua... dah berhari-hari ganggu, makanya Emma mau ganti hp ama nomernya sekalian " sahut Emma
" uhuk.. uhuk.. uhuk... " Romi terbatuk
" Masih muda gini dah janda, ngak salah Emma kok bisa? " tanya Roni sok akrab
" Ya bisalah pak pol, permisi saya duluan " pamit Emma meninggalkan meja makan.
pov. Emma
Di kamar aku mendengarkan musik sambil melamun, melamunkan jalan hidupku. Apa yang harus kulakukan sekarang ? buka usaha apa bekerja. Tak mungkin kan aku makan tidur aja...ah biarlah air mengalir.. anggap saja sekarang lagi ambil cuti ucapku sambil bersiap karena sebentar lagi pak Sabeni akan datang.
Jam 8.50 aku keluar dari kamar, tepat waktu sudah menjadi kebiasaanku . Mungkin karena bertahun menjadi seorang sekretaris Ceo membuatku sangat menghargai waktu. Di ruang tamu nampak bu Ami sedang duduk dengan kedua polisi tampan dan mereka nampak asik bercanda.
" Emma... kemari nak, kamu mau kemana? " panggil bu Ami, aku duduk di sebelah bu Ami
" Emma mau jalan-jalan bu cuci mata sekalian beli HP " sahut Emma ramah
" Gimana kalo jalannya di antar sama Rangga, kan lebih aman " rayu bu Ami
" Terimakasih bu, tapi Emma sudah telefon Pak Sabeni palingan sebentar datang " tolakku halus.
Sebenarnya aku merasa gerah bukannya aku tak tau sejak di meja makan tadi Mas Rangga selalu melihatku tanpa berkedip seakan-akan aku ini penjahat yang akan menghilang jika ia berkedip.
Tin tin bunyi klakson mobil menandakan pak Sabeni dah datang
" Nah tuh datang... permisi semua " pamitku
Mata Rangga terus memandangi Emma sampai menghilang.
" Gimana nak... cantikkan? walau janda mama tak keberatan " ucap bu Ami
" Beneran dia cerai karena suaminya selingkuh ma ? " tanya Rangga
" Iya dan sepertinya Emma sangat sakit hati dengan suaminya karena begitu bercerai Ia langsung meninggalkan Bali yang sudah di tinggalnya selama 30 tahun "
" 30 tahun, umurnya 30 tahun tante? " tanya Romy tak percaya
" ya.. Emma umurnya 30 tahun "
" Wow kupikir baru 25 tante, boss kalo bos ngak mau buat saya aja he he saya ngak keberatan dapat janda cantik bening begitu" ucap Romy yang langsung mendapat bogem dari bi Ami
" Enak aja, ibu ini sampe buka koskosan khusus cewek biar bisa ngumpulin cewek cantik... siapa tau salah satunya adalah yang menarik perhatian Rangga " protes bu Ami
Rangga hanya tertawa melihat Ibunya yang selalu bersemangat mencarikannya istri.
Emma.... hem wanita yang menarik ucap Rangga dalam hati.
🚕🚕🚕🚕
" Mau kemana neng? " tanya pak Sabeni
" Kita ke Mall yang paling besar dan lengkap pak, tapi ajak saya keliling aja dulu pak, liat liat kota Jakarta
" Siapp neng, oh ya neng bisa ngetik sama bahasa inggris ngak neng? "
" Bisa lah pak saya sempat 5 tahun jadi sekretaris, memangnya kenapa pak ?
" Neng mau ngelamar kerja ngak, di gedung yang kemaren itu lagi cari asisten kontrak 3 bulan, gajinya gede neng " ucap pak Sabeni
" Melamar kerja..??? "
" Iya neng tapi persyaratannya rada aneh gitu "
" Aneh..? aneh gimana maksudnya pak, ih bapak jangan bikin takut dong.."
" Ini neng baca aja Wa teman bapak " ucapnya sambil menyerahkan hp nya,
" Dibutuhkan seorang asisten berpengalaman untuk kontrak 3 bulan, dengan syarat sebagai berikut
Wanita usia 27 ke atas, single, wajah cantik
Mahir mengetik, bahasa inggris
Tinggi min 160 berat max 65
Bersedia untuk mengikuti kegiatan selama 3 bulan x 24 jam
Tidak boleh banyak bicara
Syarat berikutnya akan diberikannya jika sudah lulus tes tahap pertama
Nb. Tidak perlu membawa ijazah cukup ktp dan kk
" Mau cari asisten apa istri ?.. ngak boleh banyak bicara, dan ngak perlu bawa ijazah ...aneh ya , cantik... pasti bosnya ganjen " sungut Emma
" Iyakan neng Aneh, tapi gajinya besar lho neng kata teman saya sebulan 50 juta dan akan mengikuti bos keliling ke semua cabang perusahaan termasuk yang di luar negri " ucap Pak Sabeni panjang lebar
" 3 bulan ya... hemm lumayan untuk menghibur hati melupakanmu mas Arya, yah anggap saja sambil berenang minum air he he" ucap Emma dalam hati
" OK pak Sabeni saya Coba, kapan lowongan berakhir pak? "
" Lowongannya cuma sehari neng, besok " jawabnya
" OK here I came "
See you next eps
Jangan lupa like komen dan vote selalu
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!