NovelToon NovelToon

Rahasia Hati

1

Julia membuka pintu lemarinya. Gadis berusia 17 tahun itu menghela nafas melihat tumpukan bajunya. Dengan malas julia meraih tumpukan demi tumpukan baju nya memindahkan nya ke atas ranjang king zise milik nya.

"Jul bunda rasa tidak perlu semuanya kamu bawa. Cukup yang penting saja"

Ucapan nia membuat julia terdiam sesaat. Julia kembali melirik baju bajunya kemudian mengangguk pelan menuruti apa yang di katakan bunda nya.

"Biar bunda bantu"

Julia hanya diam.

Dia menatap nia yang mulai membuka koper warna merah milik nya.

Wanita yang masih terlihat cantik itu tampak begitu tenang membereskan baju baju julia.

"Kita mau kemana bun?"

Pertanyaan julia membuat nia menghentikan aktivitas nya. Wanita itu menatap putri sulung nya dan tersenyum lembut.

"Nanti kamu akan tau sayang" Jawab nia.

"Kenapa kita harus pindah?"

Lagi lagi julia bertanya dengan wajah polos nya.

"Kita bereskan dulu barang barang kamu"

Julia mendesah. Lagi lagi bunda nya tidak menjawab pertanyaan nya.

Julia meraih bajunya dan mengikuti apa yang di lakukan bunda nya.

Cukup lama keduanya membereskan barang barang julia. Tidak ada percakapan antara keduanya. Meskipun sebenar nya sangat banyak pertanyaan yang memenuhi otak julia, namun gadis berusia 17 tahun itu memilih untuk diam. Julia tau bunda nya tidak akan menjawab pertanyaan nya.

"Sudah siap?"

Suara rendy membuat nia juga julia beralih menatap nya yang berdiri di ambang pintu dengan anya yang berada di gendongan nya.

"Sudah yah" Jawab nia tersenyum pada suaminya.

Melihat sang bunda anya memaksa turun dari gendongan rendy kemudian berlari memeluk nia.

Gadis kecil berusia 6 tahun itu tampak sedang tidak dalam suasana hati yang baik.

"Anya kenapa yah?" Tanya julia menatap ayah nya bingung.

Rendy hanya tersenyum menanggapi nya.

Pria berkumis tipis itu menatap putri bungsunya yang sedang memeluk bunda nia dengan tatapan yang tidak di mengerti julia.

"Anya nggak mau pindah bundaa"

Rengekan anya membuat julia terdiam. Sejujur nya julia juga tidak ingin pindah dari rumah yang sudah seumur nya dia tempati. Semenjak julia mulai menatap dunia rumah itulah satu satu nya tempat nya kembali. Dari manapun dan kemanapun julia pergi dia pasti akan kembali ke rumah nya.

Tapi sekarang julia dan keluarganya harus pindah. Julia tidak tau apakah dia bisa kembali lagi atau tidak.

"Anya sayang kita harus pindah"

Julia menatap nia yang berjongkok menyamakan tinggi nya dengan sang adik. Nia berusaha memberi pengertian pada anya yang terus merengek tidak ingin pergi.

"Anya nggak mau bunda. Anya mau tetap disini"

Tangisan anya pecah. Gadis kecil itu marah karna terus di bujuk oleh bunda nya. Melihat itu julia hanya diam.

Karna apa yang anya rasakan saat ini sudah pasti sama dengan apa yang di rasakan nya.

Nia memeluk tubuh kecil putrinya. Tanpa di ketahui julia dan anya nia meneteskan air matanya. Rasanya sangat berat untuk meninggalkan apa yang selama ini menjadi milik nya.

Namun bagaimana pun dan apapun alasanya keluarga mereka memang harus secepat nya pergi dari rumah itu.

Julia melirik ayah nya yang masih mematung di ambang pintu. Ingin rasanya julia bertanya. Tapi julia tau saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk nya bertanya. Mungkin lain waktu julia akan menanyakan semuanya.

Taxi yang kami tumpangi melaju pelan meninggalkan pekarangan rumah dimana gue di besarkan. Rumah dimana gue tinggal selama umur gue.

Ya tuhan.. Rasanya berat banget.

Sampe saat ini ayah sama bunda masih diam. Mereka berdua sepertinya enggan mengatakan alasan kepindahan ini.

Sekitar 30 menit perjalanan taxi yang kami tumpangi berhenti.

Ayah dan bunda segera keluar begitu juga dengan gue dan anya adik gue.

"Ini rumah siapa yah?"

Anya bertanya dengan polos nya.

Gadis kecil itu menatap rumah sederhana yang sebentar lagi akan menjadi tempat tinggal nya bingung.

Tidak jauh berbeda dengan anya, juliapun menatap rumah di depanya. Jika di bandingkan dengan rumah mereka sangat lah jauh berbeda.

Julia menatap sekeliling rumah sederhana itu. Halaman rumah itu tidak seluas halaman rumah nya. Semuanya benar benar sangat berbeda.

"ini rumah baru kita" Jawab rendy tersenyum.

Nia yang berada di samping rendy segera meraih tubuh kecil anya dan menggendong nya.

"Anya suka nggak?" Tanya wanita itu tersenyum lembut menatap anya yang di gendongan nya.

"Nggak bunda"

Jawaban anya membuat rendy tersenyum getir. Julia yang melihat nya hanya diam. Gadis itu juga tidak tau harus bagaimana selain menuruti apa yang di ucapkan kedua orang tuanya.

"Kita masuk yuk?" Ajak nia mencairkan suasana.

Wanita itu berusaha mengalihkan pikiran suaminya. Karna nia tau apa yang sedang di rasakan juga di pikirkan ayah rendy saat ini.

Okay !!

Jadi ini rumah gue sekarang.

Guys minta dukunganya yah

jangan lupa like, komentar terus klik favorite yoo

Oya sebelum nya mau ngasih tau.

Story RAHASIA HATI aku ubah jalan ceritanya. Jadi jangan bingung kalo sebelum nya kalian udah pernah baca cerita ini dengan alur yang berbeda.

2

Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. 2 hari sudah julia dan keluarga menempati rumah baru nya.

Meskipun rasa nyaman belum juga julia rasakan di tempat barunya. Kamar yang sempit membuat nya merasa tidak leluasa. Belum lagi ruangan nya yang pengap juga panas membuat gadis berusia 17 tahun itu tidak dapat beristirahat dengan nyaman.

"Julia"

Julia berhenti mengibaskan buku untuk mengusir gerah nya. Julia membalikan tubuh nya dan mendapati ayah nya sudah berdiri di ambang pintu dengan senyuman manis di bibir nya.

"Ya ayah" saut julia.

Rendy melangkah kan kakinya menghampiri sang putri yang sedang duduk di ranjang kecil nya. Ranjang yang hanya muat untuk satu orang.

"Kamu bisa membawa kipas angin nya ke kamar jika merasa panas"

"Tidak perlu ayah, Bukankah anya lebih membutuhkan nya"

Rendy mengangguk mendengar nya.

Pria itu lupa jika hanya ada satu kipas angin di rumah baru nya.

Jika kipas angin itu di kamar julia anya tidak akan bisa tertidur dengan lelap. Gadis kecil itu pasti akan terus menangis karna kepanasan.

"Ayah. boleh julia bertanya sesuatu?"

Rendy tersenyum dan menganggukan kepalanya pertanda julia boleh bertanya kepadanya.

"Kenapa kita harus pindah kesini? Memang nya kenapa dengan rumah kita? Dan dua hari ini ayah juga tidak ke kantor. Ada apa ayah? Apa sesuatu terjadi?"

Rendy kembali mengukir senyum di bibir tipis nya. Tangan kekarnya mendarat mulus di rambut lurus putrinya. Mengelusnya dengan sayang.

"Ayah bangkrut julia. Seluruh aset perusahaan juga rumah ayah jual untuk melunasi seluruh hutang ayah. Untuk membayar seluruh gaji para karyawan ayah"

Julia terdiam.

Terkejut pasti. Tapi julia berusaha terlihat biasa di depan ayah nya. Julia tidak mau jika dia menunjukan keterkejutan nya dengan menangis akan menambah beban berat sang ayah.

"Maafin ayah. Ayah janji akan berusaha semampu ayah untuk semua yang terbaik demi keluarga kita" Lanjut rendy.

Julia tersenyum mendengar nya.

Dengan pelan julia berhambur memeluk tubuh ayah nya. Julia yakin apa pun yang di lakukan rendy adalah yang paling terbaik untuk dirinya juga bunda dan adik nya.

"Julia sayang ayah" kata julia meneteskan air mata nya di balik punggung ayah nya.

Rendy tersenyum mendengar ucapan putri sulung nya. Dengan lembut rendy membalas pelukan julia. Mengelus rambut panjang terurai putrinya penuh kasih sayang.

"Ayah juga sayang kalian" Balas rendy tersenyum haru.

Akhirnya gue tau semuanya.

Ayah bangkrut. Seluruh harta yang ayah miliki habis tak tersisa.

Jujur rasanya sangat tidak enak. Gue pengin marah tapi nggak tau mesti marah sama siapa? gue pengin nangis, Tapi gue nggak mau bikin ayah semakin sedih.

Mungkin ini takdir tuhan yang harus gue terima. Dulu gue punya segalanya. Apa yang gue mau ayah selalu berikan. Tapi sekarang dengan keadaan seperti ini gue yakin semuanya akan terasa sulit. Terutama buat ayah.

Tapi gue yakin apapun yang akan terjadi nanti gue dan kuarga gue bisa melewatinya. Gue yakin itu.

Tanpa sepengetahuan rendy dan julia nia melihat semuanya. Air mata tidak kuasa di tahan oleh wanita itu. Hatinya terasa perih melihat suami dan anak nya.

Tidak pernah nia bayangkan semuanya akan berubah seperti sekarang.

Jika dulu hidup mereka selalu bergelimangan harta namun tidak untuk sekarang dan seterus nya. Nia tau semua nya tidak akan mudah. Akan banyak kesulitan yang kedepan nya akan mereka hadapi.

Nia mengusap air mata yang membasahi pipinya. Wanita itu menghela nafas. Dia bertekad untuk tidak menunjukan kesedihan nya di hadapan suami dan kedua anak nya.

Banyak yang bilang kehidupan manusia itu layaknya roda yang berputar.

Kadang di bawah dan kadang di atas.

Dan sekarang gue benar benar memahami itu. Karna sekarang gue merasakan nya.

3

Julia baru selesai dari kamar mandi saat rendy memanggil nya. Dengan handuk yang masih menggelung di kepalanya julia melangkah cepat menghampiri sang ayah di meja makan.

"iya ayah"

Rendy tersenyum melihat putrinya yang sudah di depan mata. Tanpa sepatah kata yang keluar dari mulut nya pria berkumis tipis itu mengulurkan sebuah kotak berwarna abu abu pada julia.

Meski terlihat bingung julia tetap menerimanya.

"buka lah"

Julia menurut.

Dengan pelan julia membuka kotak tersebut. Sebelah alis nya terangkat begitu melihat apa yang ada di dalam kotak tersebut.

"Seragam baru?"

"Mulai besok kamu pindah sekolah nak. Ayah sudah urus semuanya" Kata rendy yang mengerti akan kebingungan putrinya.

"Tapi ayah, Julia nggak mau pindah sekolah"

Nia yang sedari tadi duduk diam di samping suaminya tersenyum. Wanita itu bangkit dari duduk nya kemudian menghampiri julia. Di rangkul nya pundak putri sulung nya lembut.

"Julia, bunda tau semua ini nggak mudah buat kamu. Tapi bunda mohon mengertilah. Ayah sama bunda tidak akan sanggup membayar uang bulanan nya jika kamu masih tetap sekolah di sana"

Julia menunduk mendengar permohonan bundanya. Julia tidak tau jika semuanya sesulit itu. Usapan lembut nia di bahunya seakan memberinya kekuatan. Membuat seulas senyum tercetak di bibir gadis remaja itu.

"Baiklah, julia mau"

Ucapan julia membuat rendy dan nia tersenyum penuh haru.

Nia yang berada di samping julia segera memeluk sayang putri sulung nya. Wanita itu sangat bersyukur karna julia mau mengerti keadaan keluarganya sekarang.

"Sekali lagi maafin ayah yah"

Rendy berdiri menatap sedih putri sulung nya. Pria itu meneteskan air mata di depan istri dan anak nya. Tidak pernah rendy membayangkan kehidupan keluarganya akan berubah derastis.

"Ayah nggak perlu minta maaf, julia tau semua ini demi kebaikan julia"

Julia berusaha menghibur hati sang ayah. Tangan kecil gadis itu mengusap lembut air mata yang membasahi pipi rendy.

Tidak lupa seulas senyum julia tunjukan pada kedua orang tuanya.

"Terimakasih sayang"

Rendy meraih tubuh mungil putrinya.

Pria itu tidak mampu menahan perasaan nya. Meskipun begitu rendy sangat merasa bersyukur karna julia mampu memahami keadaan nya.

Nia ikut meneteskan air mata nya.

Wanita itu segera bergabung memeluk putri sulung nya dengan rendy penuh kasih sayang. Semuanya benar benar berubah sekarang.

Ayah bunda, julia sayang kalian

Cukup lama mereka berpelukan hingga akhir nya julia melepaskan dirinya dari dekapan hangat ayah nya.

Julia tersenyum dan mengusap lembut air mata kedua orang tuanya secara bergantian.

"Kita harus tetap semangat kan?"

Pertanyaan julia di angguki oleh nia juga rendy. Pasangan suami istri itu tidak menyangka jika putri sulung nya mampu bersikap sedemikian dewasa nya.

"Kalau begitu julia masuk kamar dulu, Mau nyobain seragam baru" Kata julia tertawa kecil.

Lagi lagi rendy dan nia hanya mengangguk.

Mereka menatap sedih punggung julia yang mulai menjauh hingga akhir nya menghilang di balik pintu kamar gadis itu.

Rumah baru.

Seragam baru.

Setelah ini apa lagi yang baru di hidup gue? Berat banget rasanya. Gue nggak pernah nyangka semuanya akan seperti ini.

Jujur gue sangat nggak rela pindah sekolah. Gue udah terlanjur nyaman di sekolah gue. Tapi gue nggak mungkin nolak permintaan ayah. Sekolah gue memang sekolah yang cukup elit. Mungkin itu sebab nya gue harus pindah. Ayah tidak akan sanggup membayar bulanan dengan jumlah yang besar mengingat keadaan kita sekarang.

Gue masih nggak percaya dengan semua ini.

Rasanya seperti mimpi.

Tuhan.. tolong lah hambamu ini..

Julia menghempaskan tubuh nya di ranjang kecil itu. Semuanya tidak lagi sama.

Kehidupan mewah serta fasilitas yang di milikinya kini benar benar hilang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!