NovelToon NovelToon

Tahta Tertinggi

Calon Anak Kost

Saat sedang asik nonton drakor Fala merasa iri karna ia tak bisa merasakan hangatnya keluarga.

Fala dan kedua orang tuanya beda kota, tak ada dari mereka yang mau mengalah dan hidup bersama.

Fala yang sudah betah hidup di kota A dan kedua orang tuanya yang tak ingin meninggalkan kota X.

"Sepi banget nj*r!" Fala menutup laptopnya dan berjalan kearah balkon.

Dari balkon Fala bisa melihat aktifitas beberapa tetangganya yang tentu saja bersama keluarganya, hanya dia yang tinggal sendiri disana.

"Rumah segede ini cuma gue sama hantu doang yang tinggalin," lirih Fala. "salah gue juga sih, kenapa minta rumah gede gini kaya yang punya temen aja lo Fal, Fal."

Fala beranjak dari duduknya dan kembali ke kamar.

Fala akan keluar jalan-jalan sore saja disekitar perumahan untuk menghilangkan rasa bosan.

Fala sudah siap dengan pakaian santainya. "Ok! semoga hari ini gak sengaja ketemu Regar."

Fala berjalan kearah taman yang biasa Regar lalui, banyak anak-anak yang sendang bermain di temani orang tua mereka. melihat itu Fala hanya bisa tersenyum kecil.

"Enak yah mereka bisa ketawa sama orang tuanya. lah gue? gak ada yang mau ngalah dan tinggal bareng hahaha sudahlah Fal, lo ngarep apa sih dari mereka. syukur lo masih tercatat di kartu keluarga mereka."

Hari semakin sore Fala memutuskan untuk pulang. saat diperjalanan pulang terlintas di kepala Fala untuk menjadikan rumahnya sebagai kost agar ia tak kesepian lagi.

Fala mempercepat langkahnya agar sampai kerumah se segera mungkin. sebelum masuk, Fala menyempatkan foto rumahnya untuk di jadikan pengumuman.

"Ok Fala, buat kalimatnya semenarik mungkin. lumayan gue jadi punya temen, duit kost buat skincare gue. fix Fala lo pintar banget no debat!"

Fala membuat pengumuman di instagram miliknya, tak butuh waktu lama ponselnya terus bergetar karna dm dan juga komentar di pengumuman yang baru saja ia posting.

Fala memeriksa dengan teliti dm yang masuk. ia melihat 7 orang pertama yang isi dm nya langsung no wa mereka sesuai dengan caption di postingan Fala.

Fala membuat grup wa dan memasukkan ke 7 no tersebut.

...Anak Ibu...

...Hari ini...

...Anda menambahkan 08xxxx01, 08xxxx02, 08xxxx03, 08xxx04, 08xxxx05, 08xxxx06, 08xxxx07...

Fala : Hello calon anak² gue 😎

Fala : Kenalin nama gue Fala, pemilik kost yang akan kalian huni nantinya.

08xxxx01 : udah fix ngekost nih?

Fala : Tentu tidak bro, kalian diem dulu biar gue jelasin dulu.

08xxxx02 : hm

Fala : Jadi kalian adalah 7 orang tercepat yang hubungi gue. kalau diantara penjelasan gue nanti ada yang gak setuju silahkan out dari grup. dan yang bertahan sampai akhir selamat kalian gue terima

08xxxx01 : Ok

08xxxx02 : Y

08xxxx03 : Sip

08xxx04 : Lanjut

08xxxx05 : Siap ibu cantik ☺️

08xxxx06 : No Problem

08xxxx07 : Ok! gue setuju!

Fala : Ok anak² baca baik² yah. kalau gue selesai baru kalian boleh tanya.

...FASILITAS KOST...

1. Masing-masing kamar dilengkapi ac, tv, kasur king size, lemari, meja belajar (jadi kalian tinggal bawa diri dan keperluan kalian aja)

2. Semua yang ada di rumah ini kalian boleh gunakan dengan catatan "SUDAH ACC GUE"

3. Sarapan tersedia setiap jam 06.00-09.00 kalau ada yang gak kebagian itu diluar tanggung jawab gue

...⚠️PERATURAN KOST⚠️...

1. Dilarang membawa pasangan yang belum sah masuk kedalam kost

2. Batas jam malam hanya sampai jam 00.00 (kecuali ada konfirmasi pulang telat dan alasan yang masuk akal)

3. Dilarang membawa makanan ke dalam kamar

4. Tamu dilarang masuk kedalam kamar. kecuali keluarga yang dibuktikan dengan KK

5. Batas kunjungan tamu jam 5 sore. kecuali ada hal urgent WAJIB izin gue

6. Hanya terima laporan di grup ini. diluar grup peraturan tetap berlaku

7. WAJIB menjaga kebersihan dan keamanan

Fala : Ok guys untuk sekarang segitu dulu deh. dan pertaruan bisa berubah kapanpun sesuai mau gue. ada pernyataan?

08xxxx05 : hmmm, menarik

08xxxx02 : Wc?

08xxxx01 : Dengan fasilitas yang lo tawarin itu kita harus bayar sewa berapa?

08xxxx04 : Bener juga! gue sudah tergiur dengan fasilitas yang di tawarkan sampai lupa nanya harga sewa

08xxxx03 : Jadi berapa yang harus kita bayar?

Fala : Masing-masing kamar ada wc nya yah. dan untuk harga sewanya kalian tenang aja ini sangat murah dan ramah di kantong. cukup dengan 2,5 jt kalian sudah bisa menikmati fasilitas yang ada di rumah ini.

08xxxx02 : Rugi B*go!

08xxxx01 : Lo gak salah ngasih harga kan?

Fala : Kemahalan yah?

08xxxx 05 : Itu terlalu murah untuk fasilitas yang kita dapat cantik

08xxxx07 : Cantinya b*go hahaha

08xxxx04 : Lo niat buka kost gak sih?

Fala : Kalem woy!!! sebenarnya rumah itu rumah gue dan rumah segede itu gue cuma tinggal sendiri kan sepi banget yah, belum lagi kalau gue karaokean terus ada yang sambung lirik lagu gue lumayan horor yeee kan. jadi iseng aja buka kost dan satu lagi! gue bukan cewek mata duitan yah! gue cuma kesepian dirumah yang gede ini

08xxxx01 : Lah jadi curhat anaknya hahaha sian banget idup lo

08xxxx02 : 5 jt

08xxxx06 : Heran bener! dikasih harga murah malah nego tinggi

08xxxx01 : 5 jt deal!

08xxxx04 : Setuju!

08xxxx03 : 5 jt lebih masuk akal

08xxxx05 : Otw packing!!!

08xxxx07 : Gue ngikut

Fala : Terserah kalian aja deh! kalau maunya 5 jt ok deal! karna kalian semua sudah sepakat dengan harga berarti kalian sudah resmi jadi anak kost gue. sekarang perkenalkan diri.

08xxxx01 : Jean - 12.04.93

08xxxx02 : Yogi - 03.09.93

08xxxx03 : Jay -18.02.94

08xxxx04 : Rey - 09.12.94

08xxxx05 : Jimy - 13.10.95

08xxxx06 : Vino - 30.12.95

08xxxx07 : Jeon - 09.01.97

Fala : Siapa sangka kalian lebih tua dari pada gue wkwkwk. tapi bagaimanapun gue tetap pemilik rumah! gue Fala - 09.09.99

Jean : Wooooh bocil guys hahahah

Yogi : Ck! pantas 2,5

Rey : Ya ampun dek, lo gak bercanda kan?

Jay : Hey bayi! lo gak bercanda soal kost kan?

Jimy : Serius buka kost gak ngibul kan lo!

Vino : Masih bocil bukannya belajar yang bener malah buka kost sembarangan

Jeon : Btw ini jadi gak?

Fala : Woylah! terus kenapa kalau gue bocil? lagian suka-suka gue lah mau ngapain aja! kalau kalian gak jadi ngekost gue cari yang lain nih!

Jean : Kita harus liat langsung untuk mastiin

Vino : Takut ketipu nj*r

Fala : Serah kalian aja lah. malam ini mau kesini juga boleh.

...Chat Grup OFF...

Fala mengehempaskan tubuhnya di kasur. membuka kost ternyata tak semudah yang Fala bayangkan.

"Gini baget kalau dianggap bocil. suka dikira bercanda."

Fala memejamkan matanya sejenak, seketika ia tersadar akan sesuatu.

"ANJ*R LAH!!! TADI ITU COWOK SEMUA GAK SIH! TERUS GUE CEWEK SENDIRI DI RUMAH SENDIRI? ASTAGA FALA KELAKUAN LO! KALAU GUE DI APA-APAIN GIMANA NJ*R!"

Rumah Ibu Kost

Malam itu beberapa dari mereka datang untuk melihat langsung rumah Fala yang akan mereka tinggali sebagai kost.

Mereka sudah berdiri didepan pintu menunggu sang pemilik rumah keluar.

"Eh, bener yang ini kan rumahnya?" tanya Jay melihat foto rumah yang Fala posting tadi.

"Di grup sih bener yang ini rumahnya juga sama yang di ig tadi," jawab Rey.

Fala membuka pintu dan menyambut mereka dengan senyum manisnya. Fala begitu excited saat mendengar bel rumahnya berbunyi.

Selama ini bel rumah hanya berbunyi saat ada paket saja, tapi mulai hari ini dan seterusnya Fala mungkin akan sering mendengar bel berbunyi karna yang tinggal disini bukan dia sendiri lagi.

"Kalian yang mau ngekost?" tanya Fala sedikit bingung karna dari penampilan mereka sepertinya tidak mungkin.

"Ya." ucap salah satu dari mereka.

"Hah! serius? tapi kok... ah sudahlah, boleh saya liat ktp nya?"

"Muka lo kriminal semua yah gini," ucap orang yang memiliki kulit putih pucat.

"Sopan banget mulutnya astaga!"

"Udah kasih aja ktp nya. gak salah juga kan buat mastiin buruan!"

"Ini ktp gue dek, mereka semua emang muka penjahat kecuali gue," ucap pria yang paling tinggi diantara mereka.

"Dek dak dek, sopan kah begitu sama ibu kost!" Fala berkacak pinggang dan menatap mereka tak suka.

"Iya deh bocil."

Setelah melihat semua ktp mereka dan sesuai dengan perkenalan mereka di grup barulah Fala mempersilahkan mereka masuk.

"Ok sesuai, silahkan masuk abang-abang," ucap Fala tersenyum.

"Tau sopan santun ternyata," sindir Yogi.

Saat mereka masuk kedalam rumah Fala, mereka cukup terpukau dengan rumah Fala yang terlihat begitu terawat untuk anak yang hidup sendiri.

"Dirumah ini ada 8 kamar, di lantai 1 ini ada 4 kamar dan di lantai 2 ada 4 kamar juga. semua kamar ukurannya sama dan isinya pun sama. kalau yang depan itu kamar gue. jadi silahkan di liat dulu kamarnya."

"Jadi lo selama ini tinggal sendiri disini?" tanya Jean.

"Ya iyalah bang, gak sendiri juga sih," jawab Fala cengengesan

"Terus ada siapa lagi?" tanya Jay.

"Ada bayangan gue, dan hantu-hantu kali, gak tau juga gue gak liat soalnya ahahahah."

"Lah kocak juga nih bocah," ucap Jay.

"Ini kamar pertama, silahkan di liat aja," ucap Fala membuka pintu kamar yang berada tepat di depan kamarnya. "Gue mau buat minum, kalian mau minum apa?"

"Americano ada?" tanya Yogi.

"Wah, lo suka kopi juga?" tanya Fala excited

"Hm."

"Ada! gue punya banyak stok kopi! akhirnya gue punya teman minum kopi!" Fala tak bisa menyembunyikan bahagianya.

"Seneng banget kayanya dek," ucap Rey.

"Yaaa dong! bertahun-tahun gue ngelakuin apa-apa sendiri akhirnya gue punya temen! yeeeey!"

"Jiwa bocilnya mendarah daging," ucap Jean menggelengkan kepalanya.

"Buruan kalian mau minum apa?"

"Samain aja semua." putus Jean.

Fala menuju dapur membiarkan mereka semua melihat-lihat kamar itu.

"Ini serius opa nyuruh jagain bocil?" tanya Jay.

"Dia orangnya bukan?" tanya Rey.

Jean dan Yogi mengangguk bersamaan. "Gue liat kamar yang lain." Yogi pergi dari sana.

"Kalau diliat-liat dia bukan orang yang harus kita jaga gak sih," ucap Jay.

"Suka gak suka harus di jalanin. ingat jangan sampai ketahuan!" peringat Jean.

"Btw boleh juga kamarnya," ucap Jay.

"Hampir rugi gak sih kalau tadi 2,5 jt. setelah liat langsung gini 5 jt juga hampir kurang," ucap Rey.

"Dia udah bilang, dia buka kost bukan nyari duit tapi nyari temen," ucap Jean yang di angguki yang lain.

Fala datang dengan nampan di tangannya. "Kopi datang guys... eh kok kurang satu, manusia salju tadi mana?" tanya Fala mencari sekeliling.

"Kita gak bawa manusia salju," ucap Jay sedikit bingung.

"Yogi," ucap Jean.

"Yups! betul sekali. kalian gak liat abang itu putih banget kaya salju," ucap Fala.

"Oww, bang Yogi tuh orangnya." ucap Rey yang melihat Yogi berjalan kearah mereka.

"Gimana suka gak kamarnya? kalau ada yang kurang bilang aja, gue usahain biar kalian betah," ucap Fala.

"Hm."

"Besok gue pindah," ucap Jean.

"Gue juga besok, ucap Jay.

"Gue sore deh," ucap Rey.

"Sekarang," ucap Yogi yang membuat mereka semua melihat kearahnya.

"Hah! gimana tadi? lo mau pindah sekarang? emang lo udah bawa baju?" tanya Fala yang sedikit syok.

"Hm."

"Buset, gercep banget bang," ucap Jay dan tertawa.

"Terserah kalian aja deh kalau gitu, pilih kamar yang nyaman buat kalian."

"Gue kamar ini, Yogi di samping kamar lo, Jay di samping kamar gue. dan Rey di lantai 2," jelas Jean.

"Ok, kunci serepnya tolong di stor yah."

"Aman, btw bagasi lo luas kan?" tanya Jean.

"Mobil gue 1... hah lo bilang apa tadi?" tanya Fala tersadar ada yang salah.

"Garasi woy!!! bukan bagasi!!!" Jay sedikit emosi.

"Hahaha iya itu maksud gue," ucap Jean tertawa.

"Ini gue harus serumah sama orang aneh gini," ucap Rey melongo.

"Bang Rey tenang aja, gue masih normal dan waras kok," ucap Fala tersenyum.

"Gue bawa mobil," ucap Jean.

"Motor," ucap Yogi.

"Sepeda," ucap Rey.

"Mobil," ucap Jay.

"Garasi gue cuma muat 2 mobil heheh gimana dong," ucap Fala.

"Masa mobil gue di luar sih? gak mau!"

"Jual aja bang, lumayan buat bayar kost," ucap Jay yang membuat mereka tertawa.

"Gak gitu juga konsepnya ahahahha... halaman depan garasi luas kok, parkir disana aja gak papa. untuk sepeda dan motor masukin garasi. mobil gue diluar aja," jelas Fala.

Mereka mengangguk paham dan pamit untuk pulang.

Mereka akan kembali besok kecuali Yogi yang memilih untuk pindah saat itu juga.

"Jangan macam-macam lo yah," ucap Jean pada Yogi sebelum pulang,

"Eh... maksudnya apa," ucap Fala yang ikut gugup.

Setelah mereka pergi, Fala kembali ke kamarnya mengambil jaket dan juga dompetnya.

Fala melihat Yogi yang akan masuk ke dalam kamarnya.

"Gue mau cari makan ikut gak? gue belum masak apapun."

"Boleh," ucap Yogi menutup pintu kamarnya.

"Enaknya makan apa yah...terus kita mau pakai mobil apa motor?" tanya Fala.

"Motor, biar cepat."

Yogi berjalan lebih dulu di susul Fala yang akan menutup pintu rumah namun, suara Yogi menghentikan aktifitasnya.

"Helm!" teriak Yogi dari atas motornya.

"Oh iya! tunggu gue ambil helm dulu," ucap Fala berlari masuk ke dalam rumah.

Karna terburu-buru Fala hanya memasang helm itu di kepalanya dan berlari kearah Yogi.

Saat Fala akan naik ke motor, Yogi menahan lengannya dan membenarkan helm Fala.

Klik

"Gu---gue bisa sendiri," ucap Fala sedikit menjauh.

Bukan Ibu Tapi Bocil

Mereka memutuskan untuk makan soto. Fala yang yang tak bisa diam pun ikut membantu ibu penjual soto itu mengantarkan pesanan pelanggan.

Itu membuat Yogi melihat Fala dengan tatapan bertanya-tanya kenapa Fala melakukan itu semua.

Yogi teringat dengan data yang pernah ia baca. Fala sudah lama berpisah dengan orang tuanya, meskipun hanya terpisah kota namun mereka belum pernah saling mengunjungi satu sama lain.

"Soto datang," ucap Fala memberikan semangkuk soto didepan Yogi.

Yogi hanya mengangguk dan mulai makan sotonya. Fala memberanikan diri untuk membuka obrolan lebih dulu. Yogi terlihat begitu menikmati sotonya.

"Eh, kenapa lo mau ngekos?" tanya Fala.

"Butuh."

"Oh, terus kegiatan lo apa?"

"Tidur."

"Iiiih, maksud gue tuh, kerja, kuliah atau apa gitu?" tanya Fala yang mulai kesal.

"Tidur sepanjang hari."

"What! jadi lo ngekost cuma butuh tempat tidur?" tanya Fala yang tak percaya.

"Hm. menghindari amukan nyokap," jawab Yogi seadanya.

"Ahahahah jelas ngamuk lah! gue juga kalau jadi nyokap lo kayanya ngamuk tiap hari kalau kerjaan lo cuma tidur doang."

"Cerewet." batin Yogi.

Setelah soto mereka habis Fala segera menghampiri si ibu untuk bayar.

"Ibu jadi berapa?" tanya Fala membuka dompet.

Dengan cepat Yogi memberi uang pada si ibu. "Kembalinya ambil aja."

Setelah mengucapkan itu Yogi berjalan keluar meninggalkan Fala yang mematung disana.

Fala sedikit terkejut akan hal yang baru ia rasakan. yang biasanya bayar sendiri tiba-tiba ada yang bayarin. Fala merasakan culture shock karna Yogi.

Yogi menatap datar kearah Fala yang masih mematung di sana membuat orang lain yang ingin bayar jadi mengantri panjang.

"Mbak, itu masnya udah keluar," ucap si ibu menyadarkan Fala.

"Ibu tadi sotonya udah di bayarkan?" tanya Fala memastikan.

"Iya mbak, sudah di bayar sama mas nya."

Fala mengangguk dan menghampiri Yogi. Fala masih diam dan memakai helm nya dengan benar.

Diperjalanan pulang Fala masih saja melamun, kejadian di warung soto itu terus saja berputar di kepalanya.

"Langsung pulang?" tanya Yogi

"..."

"Budek ternyata."

Tiba saat mereka ingin belok ke perumahan, Fala meminta Yogi untuk mampir ke supermarket yang ada di depan perumahan.

"Bentar yah bang, ada nitip gak?" tanya Fala.

"Sampoerna 1."

"Hah! gak gak gak! gak boleh merokok di rumah. gue gak suka asap!" Fala melangkah pergi.

"Ck! tadi aja nawarin, dasar bocil!" menyusul Fala.

Fala sibuk dengan belanjaan nya. Yogi yang bosan memanggil Fala dan mengarahkan ponselnya.

"Woy ulang-ulang! pasti gue jelek disitu!"

Dengan sabar Yogi kembali memfoto Fala dengan berbagai macam gayanya.

Setelah merasa puas Fala kembali melanjutkan belanjanya tanpa melihat hasil foto Yogi.

Yogi mengirim foto Fala dengan caption "si paling ibu kost"

Seketika grup "Anak Ibu" alias grup kost jadi ramai karna foto Fala.

Jean bertanya kenapa si bocil diajak keluar malam-malam. sedangkan Jeon menitip susu pisang yang banyak. Vino juga menitip strawberry, dan Jimy yang tiba-tiba saja menitip bintang.

Melihat itu Fala melotot dan langsung membalas pesan Jimy di grup. Fala memberitahu jika rumahnya no mabuk-mabuk club.

Yang lain mengirim emot tertawa sedangkan Jimy mengirim emot marah.

Mereka selesai berbelanja dan pulang kerumah, Yogi sedikit kaget saat tau Fala belanja 2 kantong plastik besar dan itu isinya hanya snack, minuman dan titipan anak kost.

Sesampainya dirumah, Fala menyusun nya di dapur dan beberapa snack dan minuman sengaja ia susun di keranjang kecil untuk di ruang tengah.

Awalnya itu adalah ruang keluarga. tapi Fala sadar itu sangat tidak cocok karna ia hanya tinggal sendiri. jadilah ia menyebutnya ruang tengah.

Diruang tengah hanya ada sofa panjang, meja kecil dan tv 50 inch.

"Cil," panggil Yogi.

Fala hanya diam karna tidak berasa di panggil. sampai Yogi menggebrak meja makan barulah Fala menoleh.

"Ngomong sama gue?" tanya Fala dengan wajah tanpa dosanya.

"Menurut lo?"

"Panggil yang bener! gue ini ibu kost bisa-bisanya lo manggil bocil!" protes Fala.

"Ck! bukan ibu tapi bocil! gue mau pakai tv depan."

"Didepan cuma ada ruang tamu dan gak ada tv nya," ucap Fala malas.

"Samping kamar bang Jean."

"Owwwh ruang tengah, dikamar lo juga ada tv bang."

"Ruang tengah lebih besar jadi gue puas main ps nya. ok cil? ok thank you."

"Gue belum acc woy! main terimakasih aja lo!"

"Snack sama minumnya gue bawa. untuk stok disini kan? ahahah senang bisa dapat kost seperti ini. bye cil gue sibuk!"

Fala di buat melongo dengan kalimat terpanjang yang keluar dari mulut Yogi.

Dari awal mereka bertemu Yogi terlihat begitu pendiam dan sangat malas ngomong. tapi baru saja Fala mendengar bacotan Yogi hanya karna ps.

"Untuk tua lo! kalau gak udah gue usir! eh jangan deh, nanti gue sendiri lagi. tau ah."

Ponsel Fala bergetar, ternyata itu grup "Anak Ibu" Rey mengirim foto kamar bang Jean. dan itu mendapat respon antusias dari anak kost yang belum datang.

Tiba-tiba Jean menanyakan Yogi, Fala berjalan keruang tengah dan dan memfoto Yogi yang tengah asik bermain ps.

Diluar kendali Fala. mereka yang berniat datang besok tiba-tiba ingin datang malam itu juga hanya karna ps milik Yogi.

"Bang," panggil Fala.

"Hm." Yogi tetap fokus.

"Yang lain mau datang."

"Oh."

Fala sedikit menganga mendengar jawaban Yogi. Fala tak peduli lagi, matanya sudah sangat ngantuk.

"Gue mau tidur, jangan pada rusuh yeee. gak lucu kalau di demo warga."

Yogi hanya menaikkan jempolnya tanpa menoleh sedikitpun pada Fala.

Melihat itu Fala hanya bisa menghembuskan napas kasar dan berjalan menuju kamarnya.

Mulai sekarang Fala harus membiasakan diri ada orang lain di rumahnya dan tentu saja Fala harus menambah stok sabarnya untuk menghadapi 7 manusia itu.

Yogi memastikan Fala sudah masuk ke kamar barulah Yogi mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang untuk membuat kartu keluarga yang berisi 8 orang dengan Jean sebagai kepala keluarga dan 7 lainnya saudara.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!