Yes! He Is My Husband. [MYG Jilid 1]
Y! HIMH ●01●
Mentari bersinar baik memberikan kehangatan nya di awal hari ini
Missa
Good morning, Ded! 😘
Profesor Guma
Morning, Baby.
Missa dengan senyum cerianya beranjak duduk di kursi makan tepat di dekat Ayahnya
Profesor Guma
Bagaimana, kabar persiapan Erdan, Sayang?
Missa
(tersenyum lebih lebar)
Missa
Tentu saja! Besok dia akan datang membawa lamarannya untuk Issa, Ded!
Profesor Guma
😆😆 bagus, Sayang...
Profesor Guma
Daddy awalnya mengira kau akan sulit mendapatkan pria Asia karena kau besar di daratan Eropa.
Profesor Guma
Dan tidak akan selera dengan laki-laki Asia (candanya)
Missa
😆😆 ohhh ayolah, Ded! Issa hanya belum tertarik untuk menikah awalnya
Missa
Tapi sekarang apa boleh buat!
Missa
😊 pujaan hati Issa telah tiba!
Jangan lupakan kata awal pembukaan!
Pagi yang Cerah, Di tanah Eropa!
Bertempatan dengan musim dingin!
Ini masih terlalu pagi untuk memulai kegiatan di kota menakjubkan ini!
Tapi Velo tak bisa menyia-nyiakan harinya!
Ia yang masih seorang pelajar di perguruan tinggi mengejar gelar master dan tengah menyelesaikan tugas akhirnya harus lebih awal dalam menjalankan hari nya!
Penduduk transmigrasi asal Asia yang sudah hampir setengah umur nya sekarang menghabiskan hidupnya di Tanah Eropa ini bersama Mendiang Kakek nya.
Kakeknya yang dulu pergi jauh bekerja di daerah sini enggan kembali ke kampung halaman karena istrinya yaitu Nenek Velo meninggal di tanah ini
Saat usia 10 tahun, Velo harus kehilangan kedua orang tuanya akibat kecelakaan mengenaskan dimana api melahap habis rumah nya di kampung halaman
Hanya memiliki Kakek, Satu-satunya anggota keluarga yang tersisa Velo harus pasrah menghabiskan masa kehidupan berkembangnya di Daerah sini.
Kehidupan sederhana yang mengakar dalam diri Velo, ia tak pernah berkaitan dengan kelam nya kehidupan yang terkenal liar nya di Daerah sini.
Ia hanya warga biasa yang memilih menjadi karyawan biasa di perusahaan bidang jasa Terima kirim barang bagian pengelola distribusi barang, dan melanjutkan studinya di bidang Media tahap magister.
Jangan lupakan Mendiang Kakek nya,
Dan sekarang, Velo benar-benar hidup sebatang kara!
Menjadi lelaki biasa yang tak memiliki impian ataupun tujuan hidup
"lebih nikmat berjalan kaki"
"dan bisa makan apapun yang di mau!"
"hidup itu simpel! dan nikmat! Jika tidak berkaitan dengan penjahat!“
Velon
Saya tidak sengaja!! Sorry, Man.....!!
Kebiasaan buruk Velo yang tidak bisa ia singkirkan, asal membuang tusuk permen bekasnya sesuka hatinya dan hari ini berakhir tusuk permen yang ia buang mengenai salah satu ketua geng pengangguran di pinggir jalan.
Beginilah! Berkahir kejar-kejaran sepanjang jalan kota dan ia harus rela mandi keringat pagi-pagi di musim dingin ini!
Rute singkat nya menuju kampus dan tempat kerjanya tidak bisa ia lalui lagi karena kejadian itu!
Dan sekarang ia harus melewati rute yang lebih jauh dan menggunakan 2 transportasi umum sekaligus sekali jalan.
Velon
Sebentar lagi anda akan mendapatkan, c u c u!
Profesor Guma
Kamu harus datang, mengerti Velo!
Velon
Um! Saya? (menunjuk diri sendiri)
Velon
Anda mengundang saya, Prof???
Profesor Guma
Kamu adalah pelajar terbaik saya!
Profesor Guma
Saya sering kali menceritakan kamu pada Putri saya, jadi dia juga cukup penasaran dengan mu Velo, jadi di pernikahannya minggu depan kamu harus hadir, Velo.
Profesor Guma
Ini permintaan calon pengantin 😆😆
Velon
😅😅 akan saya usahakan, Prof.
Profesor Guma
Saya yakin! Kamu pasti akan datang!
Profesor Guma
Kamu tidak pernah mengecewakan saya, Velo.
Velon
(tersenyum tertekan)
Velon
(menatap Profesor nya itu)
Nada Tuan Guma sudah berubah lemah penuh kelembutan
Ia masuk mode serius tapi mengharukan
Profesor Guma
Missa Putri saya satu-satunya
Profesor Guma
Ia sudah tidak mendapatkan kasih sayang seorang ibu dari ia lahir
Profesor Guma
Ia anak yang tidak mau merayakan ulang tahunnya sendiri, bahkan ia benci Hari ulang tahun nya sendiri
Profesor Guma
Erdan, calon Missa ini berhasil membuat Missa bisa mau menerima hari ulang tahunnya
Profesor Guma
Bahkan, hari pernikahan mereka nanti ini, adalah hari ulang tahun Missa. Yang jelas itu akan membawa Missa pada kehidupannya ini.
Profesor Guma
Saya, saya sungguh sangat berterimakasih pada Erdan.
Velon
Putri anda beruntung, Prof!
Velon
Dan semoga saja Erdan juga termasuk pria yang beruntung mendapatkan Missa putri anda😅
Profesor Guma
(sontak menatap Velo melotot)
Velon
Maaf, Prof. Saya hanya bercanda 😁✌
Profesor Guma
Kurang ajar kamu ya!
Velon
😅😅 saya permisi Prof!
Begitu tepat! Velo membuka pintu siap keluar, ia lebih dulu ternyata membukakan pintu untuk seorang gadis cantik yang masuk begitu saja melewati nya
Jelas Velo terhenti di tempat memaku tanpa sedikitpun bergerak
Baru saja ia melihat dengan nyata, perempuan yang melewati nya begitu saja
Aroma parfumnya semerbak harum menerjang habis indra penciuman Velo dan menghantam dinding pertahanan tak kenal yang namanya gejolak cinta!
Missa
Dadddd.....!! Kenapa kau tidak datang!! Aku menunggu mu!!
Profesor Guma
Maaf, Sayang... Deddy sibuk seminggu ini.
Profesor Guma
Bagaimana? Pamerannya berjalan lancar kan?
Missa ngambek berlagak males melihat Ayahnya itu
Profesor Guma
Ohhh Ayolah, Baby..
Profesor Guma
Deddy minta maaf
Profesor Guma
Um! Bagaimana dengan baju pernikahan anak kesayangan Daddy ini.
Profesor Guma
Kau sudah melihat nya, Baby.
Missa
Aku yang membuat nya, Ded! Bagaimana aku belum melihat nya!
Profesor Guma
😆😆 Daddy makin bangga dengan putri Daddy ini
Profesor Guma
Begitu Mandiri
Profesor Guma
😆😆 Erdan akan kesulitan hidup bersama mu, Sayang.
Profesor Guma
Apa yang bisa ia lakukan untuk princess hebat Daddy ini.
●YHIMH● 02
Hari pernikahan Missa tiba!
Hari yang begitu Missa tunggu
Hari yang begitu membahagiakan
Hari yang juga begitu mengharukan
Hari yang sangat-sanggggggaaaatttt...
Gelas kaca yang tadinya siap menempel di bibir cantik itu agar dapat meneguk cairan di dalam sana berakhir jatuh hancur menabrak dingin nya marmer.
Tepat mengenai sepatu permata indah milik Missa yang sudah terbalut gaun pengantin putih menawan
Kebetulan minuman yang hendak di minum adalah anggur merah, kini gaun Missa sempurna ternodai noda berwarna merah pekat itu, setelah ia setia menampilkan senyum cantik merekah ceria nya sekarang tergantikan getaran bibir mata memerah bergetar tergenang air mata
Berita buruk datang sebelum ia benar-benar merasakan penantian nya
Pengantin pria yang dalam berjalan menuju tempat pernikahan mengalami kecelakaan
Pengantin pria bersama 3 orang rombongan nya meninggal di tempat.
Tuan Guma tak kalah syok, ia berusaha menenangkan putri nya
Namun Missa yang terlalu histeris tak bisa menerima kenyataan malah berujung menyakiti Ayahnya sendiri karena tak tega melihat keterpukulan rasa kehilangan putri kesayangan nya ini
Tiba-tiba Tuan Guma jatuh terkena serangan jantung!
Berakhir di larikan ke rumah sakit
Pihak keluarga menunggu di depan ruang IGD
Velon
*ku mohon... Bertahan, Prof... *
Velon
*hanya anda kini satu-satunya yang ku miliki*
Velon
*aku harus lari kemana nanti jika anda benar-benar menyusul Kakek*
Velon
! (menegakkan kepalanya)
Profesor Guma
(menggengam erat tangan Velo)
Profesor Guma
Issa satu-satunya putri saya.. Velo..
Profesor Guma
Ia tidak memiliki siapa-siapa selain saya
Profesor Guma
Dia gadis lemah
Profesor Guma
Dan juga pemarah
Profesor Guma
Kamu sudah lama saya kenal, dan kamu bisa hidup seorang diri selama ini
Profesor Guma
Saya percaya, kamu bisa menjaga Issa putri saya
Profesor Guma
Saya mohon, Velo...
Profesor Guma
Saya titip putri saya....
Profesor Guma
Dampingi dia
Profesor Guma
Putri saya cantik kan.... (mecoba tersenyum)
Profesor Guma
Kamu pasti akan jatuh hati padanya
Profesor Guma
Percaya sama saya.
Profesor Guma
Tolong, jangan pernah lepaskan dia.
Profesor Guma
Issa tidak akan bisa hidup sendiri~
Tuan Guma mencoba mengangkat tangan lemahnya untuk meraih wajah Velo
Sangat berat namun ia berhasil meraih pipi lembut milik pria berwajah tampan Asia ini, namun masih cukup kelihatan bodoh karena pria ini masih terlalu lugu dari tampakannya
Profesor Guma
Saya yakin, kamu akan menjaga Issa dengan baik.... Dan kamu satu-satunya pria yang pantas untuk nya~
Velo setia pada keterdiaman nya
Missa tak bisa menahan rasa takut nya
Ia setia menggenggam tangan Ayahnya yang sudah sekarat ini
Profesor Guma
Velon, ya. Baby~
Tidak banyak yang Tuan Guma bicarakan dengan putri semata wayang nya ini
Di hari ulang tahunnya sendiri, Missa kehilangan 3 orang yang berarti dalam hidup nya.
Velon
(setia menatap punggung Missa)
Tidak banyak ba bi bu ataupun drama-drama.
Missa benar-benar menjalankan permintaan terakhir Ayahnya
Velo hanya menerima tanpa kelihatan rasa keterberatan nya ataupun rasa binggung nya, ataupun! tampak bahagia nya.
Jelas ia lihat, wajah sedih dan murung tak adanya kehidupan pada Missa yang kini berdiri di hadapan nya telah resmi sebagai istrinya
Istri yang sah secara hukum negara dan hukum agama!
Velon
(mencoba berani meraih tangan Missa)
Velo memasangkan cincin yang ia pilih sendiri di pernikahan mendadak tanpa persiapan matang ini dalam waktu kurang dari 24 jam.
Masih di hari yang sama dengan kepergian calon dan Ayah Missa.
Missa mengutuk pernikahannya ini.
Selesai upacara pernikahan, Velo langsung membawa Missa ke rumah mendiang Kakeknya yang sudah jatuh hak warisnya di tangan Velo
Kini ia tidak tinggal sendiri
Tapi kini ia sudah memiliki istri
Missa
(melihat sekelilingnya)
Velo menarik 2 koper di masing-masing tangannya, membawanya masuk kedalam kamar nya.
Missa
(menghindari tatapan mata)
Velo memperhatikan setiap reaksi Missa yang kini tepat di hadapannya
Missa
Bisa kita tidak tidur bersama.
Missa
(mencoba menatap mata Velo)
Velon
(melihat ke sembarang arah)
Velo tanpa mengatakan apapun pergi ke lemarinya sendiri
Ia manaiki kursi meraih koper besar di atas lemari
Velo sedikit demi sedikit mengeluarkan pakaiannya di dalam lemari memindahkannya ke dalam koper
Tidak luput beberapa buku-buku miliknya
Ia dengan membawa barang-barang milik nya siap pergi keluar dari kamar nya sendiri tapi sebelum benar-benar keluar dari kamar nya ia sempat kembali ke arah Missa
Velon
Ini kamar ku, aku sudah lebih dari 15 tahun di sini
Velon
Kau bisa menempatinya mulai sekarang, dan aku berada di kamar atas.
Velon
Jika butuh apa-apa aku ada di atas.
Missa seakan tak perduli, ia langsung terduduk lemas di ranjang, tertunduk menangis meratapi nasibnya ini.
Baru saja memiliki pengenalan baru yaitu seorang yatim piatu.
Dan siang harinya setelah pemakaman Ayahnya sudah memiliki status baru, yaitu seorang istri.
Salah satu Disaener brand terkenal yang produk nya telah mendunia.
1 karya yang terjual sudah dapat membuat nya membeli kendaraan pribadi.
Story hidupnya tak secantik perjalanan karier nya, di usia terbilang mudanya ini sudah menduduki pangkat tinggi dalam perusahaan.
Dia penduduk transmigrasi juga, Asli asal Asia yang menetap di Eropa karena suatu alasan keluarga.
Kini karena alasan keluarga itu ia tinggal sendirian di tanah bumi asing ini, bukan tempat ia di lahir kan.
Missa, Visual Jisoo Blackpink.
YHIMH ●03●
Sudah keluar dari kamar nya Velo tak langsung pergi meninggalkan Missa.
Ia berdiri di depan pintu kamar nya yang sudah pindah hak milik menjadi Kamar istrinya yang belum pernah sekalipun Velo berani tatap matanya.
Bisa Velo dengar suara isak tangis menyesakkan wanita di dalam bekas kamar nya itu.
Velon
(menyentuh dadanya bergetar)
Begitu sakit mendengar nya.
Seberapa menyesakkan nya perasaan Missa di dalam sana.
Namun merasakan rasa sakit tak jelas mendengar suara tangisan Missa Velo merasa juga dapat merasakan betapa sakitnya apa yang menimpa Missa.
Velon
! (melihat arah lain)
Velo mengerjapkan matanya tersadar. Ia telan kembali air mata yang sempat mengenang.
Segera Velo melangkah pergi
Pergi ke lantai atas yang jujur saja tidak pernah ia datangi setiap ruangan yang ada di dalam sini.
Langkah nya pergi memasuki sebuah ruangan yang...
Velo mengkibas-kibas kan tangannya menyingkirkan debu yang berterbangan di hadapannya.
Segera Velo langkah kan kakinya masuk, dan yang benar saja...
Brak! Koper yang Velo bawa ia jatuhkan begitu saja kala melihat seberapa kotor layaknya gudang ruang kamar yang akan menjadi kamar nya ini...
Velon
Kakek... Seberapa malasnya anda.... Kenapa ruangan kamar ini terlihat seperti gudang rongsokan~
Tepatnya bukan seberapa malasnya Kakekmu Velo, sepertinya kau yang perlu di pertanyakan...
Seberapa tak pernah nya dirimu mendatangi lantai 2.
Velo memilih pergi menjatuhkan dirinya di atas ranjang usang yang ada di sana.
Langsung tergeletak di atasnya menatap langit-langit ruangan yang penuh debu dan sarang laba-laba.
Seperti apa kehidupan nya berikutnya.
Velon
Huk! (terkejut dalam tidur nya)
Mata Velo masih begitu setia tertutup sampa tiba-tiba ia langsung bangun sontak melihat jam.
Velon
Aahhhh~ (lemas nya merasa lega)
Syukur masih di awal waktu
Segera Velo pergi meraih handuknya pergi untuk mandi.
Tidak lupa dia, ia sudah tak lagi menempati kamar nya jadi dia pergi ke kamar mandi luar kamar.
Sialnya kran di kamar mandi rumah tak berfungsi
Velon
Haisssggghhhhh!!! (mengacak-acak kasar rambutnya)
Velo memilih pergi ke atap rumah dimana jelas ada kran air di sana.
Ia memilih mandi di Roftoop rumah nya ini.
Di luar, ruang terbuka ini.
Setelah kurang dari 10 menit, Velo telah siap bersiap.
Tentu saja bersiap! Dia masih seorang mahasiswa semester akhir dan seorang karyawan aktif.
Jadwal kuliah nya rata di siang hari ia memiliki jam kerja setengah hari di mulai pagi.
Selesai bersiap Velo pergi ke lantai bawah, bukannya sekarang dia sudah memiliki istri??? Pasti sudah ada hidangan lezat di meja makan.
Tak ada satupun hidangan di meja makan.
Velon
(menoleh ke arah kamarnya berada)
Haihhh... Apa yang sebenarnya di harapkan Velo ini.
Velon
(menyentuh keningnya)
Dia sempat lupa, ia menikahi Nona dari keluarga berada.
Bukannya masuk akal jika kemungkinan istrinya itu tidak pernah pergi kedapur ataupun menyentuh peralatan masak.
Velo memilih membuat sarapannya sendiri seperti biasa.
Hanya roti bakar dan susu
Walaupun hanya itu kemampuan Velo di dapur ia tak lupa menyiapkan untuk istrinya juga.
Sepertinya nanti siang dia harus pulang lebih dulu membawakan makanan untuk Missa.
Kali ini Velo menambahkan sosis panggang dan 1 telor di hidangan roti bakar nya.
Velo bergegas pergi ke kamar Missa.
Velon
Apa kau sudah bangun...?
Tak ada jawaban ataupun sedikitpun suara di dalam sana.
Velon
A... Aku sudah buatkan sarapan, jika kau sudah bangun mari sarapan bersama.
Hening, Lagi-lagi tak ada jawaban.
Perlahan Velo tarik tangan nya yang berpose mengetuk pintu itu.
Velon
Hahhh... Sepertinya masih tidur.
Velo memilih pergi saja. Pergi menyantap sarapan sederhana nya sendiri.
Ya ampun... Lagi-lagi sendiri padahal sudah beristri!
Sedangkan di dalam kamar Missa.
Ternyata Missa sudah bangun.
Bahkan... Sepertinya ia tak tidur sama sekali semalaman ini.
Setelah selesai pada sarapan nya Velo kembali ke pintu kamar Missa. Ia ketuk pintu kamarnya untuk berpamitan pergi.
Tapi tak ada sedikitpun respon ataupun tanda-tanda akan di bukanya pintu, akhirnya Velo pergi tampa memegang izin dari istrinya yang ia tinggal sendirian di rumah.
Di luar rumah, Velo sempat menghentikan langkah kakinya, berbalik menatap pintu rumah..
Sepertinya berharap pun akan sia-sia
Missa benar-benar tak ada sedikitpun menampakkan dirinya pada Velo di pagi ini. Padahal kemungkinan Velo akan pulang malam.
Pemungkiman penduduk sini begitu bising
Walaupun Rumah Velo besar tapi berada di tengah-tengah padatnya penduduk kota benar-benar menghasilkan kebisingan saat di area luar
Terlihat Missa berada di Roftoop atap rumah.
Berdiri dengan tatapan kosong di pinggir pembatas Roftoop.
Sekian lama, begitu memuakkan bisikan-bisikan halus menuntun nya untuk mengakhiri hidup terus bersarang di kepalanya.
Sepertinya ia memang harus mengakhiri hidupnya ini
Lagian apa yang perlu di pertahanan kan.
Langkah Missa berlahan maju, semakin mendekati pinggiran Roftoop yang pembatas nya hanya setinggi di bawah lutut Missa.
Missa angkat kakinya itu siap menaiki pembatas.
Perlahan Ia pejamkan mata nya yang berhasil kembali meloloskan air mata keluar mengalir melewati pipi mulus cantiknya.
Memejamkan matanya sudah benar-benar siap mengakhiri hidupnya dengan terjun.
Walaupun jelas tak akan mati karena hanya 3 lantai, tapi melihat kebawah yang merupakan taman belakang rumah terdapat batu-batu besar pasti Missa akan mati di tempat mengalami benturan kuat. Apalagi nanti tak akan ada yang tau sampai Velo pulang.. Itu sudah merupakan waktu yang cukup untuk berakhirnya kehidupan Missa dalam sekarat nya.
Menyakinkan diri, Missa pun siap terjun,
Suara bell rumah berbunyi
Missa awalnya tak mau perduli, tapi bell terus kembali berbunyi.
Missa
Aku mau mati saja tidak bisa berjalan lancar!!
Missa pergi untuk membuka pintu
Tibanya di pintu Missa membuka pintu dengan sangat kesal
*****
Makan siang anda, Nona. ☺
Pengantar makanan itu memberikan kotak makanan yang ia bawa ke Missa.
Missa
Saya tidak memesan makanan...
*****
Pesanan atas nama, Velon Bum Zriss.
Pengantar makanan itu memberikan ponselnya pada Missa.
Memperlihatkan layar nya yang masuk pada sebuah pesan
Missa menerimanya, melihat apa yang hendak di tunjukkan
Ternyata sebuah pesan dari Velo
Velon
Pekerjaan hari ini begitu banyak, aku tidak bisa izin keluar mengantarkan makan siang untuk mu, maaf.
Velon
Aku akan pulang malam, beri tahu aku kau ingin makan malam dengan apa akan ku pesankan.
Velon
Maaf untuk hari ini saja, mulai besok akan ku usahakan mengisi kebutuhan dapur dan menyiapkan makanan rumah.
Missa membaca dengan sangat baik pesan yang masuk satu persatu itu.
Selepasnya tanpa memperlihatkan kesan apapun Missa mengembalikan handphone itu pada pemiliknya, pemiliknya pun langsung menerimanya.
Missa
Thank you.. (sopannya)
Pengantar makanan itu pun tersenyum membalasnya.
*****
Glad I could assist!
Balasnya begitu ramah lalu pergi.
Missa begitu setianya menatap kotak makanan siap makan di tangannya ini.
Missa pergi kembali masuk kedalam rumah.
Langkah nya membawanya menuju meja makan.
Missa letakkan makanan itu dan ia tatap kembali makanan masih dalam bungkusnya ini.
Ragu Missa sentuh kembali, namun akhirnya tetap ia sentuh melihat isi di dalamnya.
Makan siang yang begitu lengkap
Velo memesankan makanan berat sesuai porsi dan kebutuhan Missa.
Di Universitas tempat Velo menuntut ilmu, dalam kelasnya.
Velo memikirkan Missa yang memakan atau tidak pesanan makan siang nya.
Velon
(melihat ke monitor depannya)
Berkecimpung di salah satu matkul pengetahuan pangan, tidaklah membuat Velo kesulitan menentukan porsi dan kebutuhan makan setiap individu hanya melihat dari bentuk tubuhnya.
Aahhh... Semoga saja Missa menyantap makan siang kiriman nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!