NovelToon NovelToon

ARTI SEBUAH KEBAHAGIAAN

Bab 1.Kehidupan Keseharian Marsah.

Pagi harinya sebelum ke sekolah, Marsah harus menyiapkan sarapan untuk kedua orang tua serta ke lima adiknya, kerena Marsah adalah anak pertama jadi, sudah menjadi tanggung jawab dan kewajibannya untuk selalu menyiapkan semua kebutuhan yang di perlukan orang tuanya serta adik adiknya.

Setelah semua masakannya sudah siap, Marsah kemudian menyajikan makanan tersebut di atas meja makan.

Marsah, Berjalan keluar dari ruang makan menuju tangga untuk memanggil orang tuanya serta Adik adiknya untuk sarapan bersama.

Tanpa menyahuti panggilan dari Marsah, Mereka semua terlihat santai menuruni anak tangga satu demi satu untuk menuju ke meja makan.

Beberapa menit kemudian, Mereka sudah selesai sarapan, Dengan gerakan cepat tanpa menimbulkan suara dentingan di antara sendok dan piring, Marsah mulai membereskan meja makan. Setelah semua anggota keluarganya meninggalkan meja makan.

Dengan penuh telaten Marsah mulai mencuci semua peralatan makan kotor tanpa di bantu oleh adik-adiknya.

Selesai membereskan semua peralatan makan dan membersihkan meja makan, Marsah berjalan keluar dari dapur untuk mengambil tas sekolah nya yang sudah Ia siapkan di sofa.

Setelah memastikan semua jendela dan juga pintu rumah sudah terkunci dengan baik. Marsah berjalan menuju tangga bukit untuk turun ke jalan utama di mana terdapat jalan raya.

Dengan berjalan kaki Marsah menuju sekolah nya, Marsah sengaja melakukan semua itu, Di karenakan Marsah sedang menghemat setiqp uang jajan yang di berikan orang tuanya, Ia pingin melanjutkan cita-cita nya pada sebuah sekolah kejuruan. Agar Ia bisa dengan mudah mendapatkan sebuah pekerjaan.

Sampai di sekolah Marsah masuk ke dalam kelas untuk menyimpan tas nya di dalam laci meja.

"Hai Marsah, Panggil salah satu sahabatnya yang bernama Sarah.

"Hai juga, Jawab Marsah sambil tersenyum saat menengok dan melihat Sarah sedang berjalan ke arahnya

"Baru datang?? Tanya Sarah.

"Enggak, Baru saja, Jawab Marsah.

"Ooo, Jawab Sarah sambil memonyongkan bibirnya.

"Ayo, Kalau begitu kita ke lapangan, Ajak Sarah.

"Iya, Jawab Marsah sambil mengikuti langkah kaki Sarah yang sudah beranjak keluar dari dalam kelas. Mereka berdua akan mengikuti Apel pagi bersama teman teman yang lain di lapangan seperti biasanya sebelum di mulainya proses belajar mengajar.

Usai mengikuti Apel pagi, Marsah bersama teman-temannya mulai membubarkan diri untuk masuk ke kelas masing masing untuk mengikuti materi pelajaran yang akan di berikan oleh para guru sesuai dengan materi pelajaran yang akan di berikan kepada mereka.

🌽🌽🌽

Tidak terasa tiba waktunya untuk pulang, Setelah mengucapkan kata pamit kepada Sarah, Marsah melangkah cepat, Keluar dari kelas untuk meninggalkan kelasnya, menuju pintu gerbang sekolah tanpa harus menunggu teman temannya.

Dengan setengah berlari, Marsah berusaha untuk sampai di rumah sebelum Bapaknya pulang lebih dulu dari Toko. karena kalau sampai dirinya terlambat, Bisa jadi Dirinya akan di marahi bahkan Ia akan di pukul oleh Bapaknya, Karena di kira Diri sedang mampir ke tempat lain.

Setelah sampai di rumah, Marsah menarik nafas dengan lega dan mengucap rasa syukur kalau Bapak nya belum pulang.

Dengan perlahan Marsah mulai mengatur nafasnya yang sedang ngos-ngosan karena habis berlari dari sekolah menuju rumah yang mana Marsah juga harus berlari menaikin tangga bukit. Rasa letih dan capek tidak Ia rasakan lagi karena sudah di kalahkan oleh rasa takut akan di marahi serta di pukuli oleh Bapaknya.

Perlahan Marsah masuk ke dalam rumah setelah membuka pintu dengan kunci. Tanpa mengganti pakaian seragam sekolahnya Marsah segera menuju dapur untuk melakukan rutinitasnya untuk memasak makan siang.

Tidak membutuhkan waktu yang lama pekerjaan Marsah telah selesai saat mendengar suara Bapak nya yang datang sambil mengucapkan salam pada saat masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum, Ujar Bapak.

"Waalaikumsalam, Jawab Marsah, Berjalan menghampiri Bapak nya untuk menyium punggung tangan Bapak nya.

"Kamu, Sudah masak?? Tanya Bapak.

"Sudah Pak, Jawab Marsah.

"Oo, Kalau begitu Bapak mau makan sekarang, Ujar Bapak sambil berjalan menuju meja makan.

"Iya Pak, Jawab Marsah. Sambil berjalan mengikuti Bapaknya dari belakang.

Tanpa bersuara kemudian Marsah mulai menyajikan semua makanan yang telah Ia masak ke atas meja makan beserta dengan piring dan sendok yang akan di gunakan oleh Bapaknya makan tidak lupa Marsah menuangkan air minum ke dalam gelas.

"Kamu tidak ikut makan?? Tanya Bapak kepada Marsah

"Tidak pak, nanti saja jawab Marsah sambil menyiapkan makanan di rantang untuk bekal Mamanya di toko.

Setelah selesai dengan kegiatannya Marsah pamit untuk mengganti pakaian seragam sekolahnya.

"Pak, Aku mau ke kamar dulu, Ujar Marsah.

"Iya, jawab Bapak tanpa menoleh ke arah Marsah karena sedang menikmati makanannya.

Sampai di kamar Marsah mulai mengunci pintu kamarnya dan merebahkan badannya di atas kasur untuk menghilang rasa letihnya untuk sejenak.

Sebelum Ia mandi dan menjalankan kewajibannya sebagai hamba kepasa tuhannya.

Setelah di rasa cukup Marsah mulai bangun dari rebahannya untuk menuju kamar mandi tidak lupa Marsah membawa handuk serta baju gantinya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama Marsah sudah selesai dengan kegiatannya di dalam kamar mandi tidak lupa Marsah mengambil air wudhu sebelum keluar untuk bersiap sholat sekalipun sudah terlambat.

Dengan penuh rasa khusyu Marsah melaksanakan ibadahnya sampai selesai di tutup dengan Doa agar Ia selalu di berikan ketabahan dan keikhlasan dalam melalui setiap hari harinya.

Habis sholat Marsah mulai bersiap untuk pergi ke toko dengan memakai riasan seadanya serta hijab yang menutup kepalanya Marsah turun ke bawah.

Sampai di bawah Marsah melihat Bapaknya sedang beristirahat di sofa bed. Dengan pelan Marsah berjalan ke arah meja makan untuk mengambil rantang yang sudah di siapkam tadi.

"Sebelum pergi, Kamu makan dulu, Terdengar suara Bapak.

"Nanti di toko saja pak, Jawab Marsah sambil berjalan ke arah Bapaknya untuk mencium punggung tangannya.

Setelah pamitan, Marsah keluar dari rumah, Dan berjalan santai menuju tangga bukit untuk turun ke jalan raya. Sampai di bawah Marsah berjalan menyusuri setiap trotoar khusus untuk pejalan kaki menuju bangunan Ruko yang berjejer karena toko orang tuanya berada di area pasar. Sampai di toko orangnya Marsah mengucapkan salam sebelum masuk ke dalam.

"Assalamualaikum, Ujar Marsah, Sambil menyium punggung tangan Mamanya.

"Waalaikumsalam, Jawab Mama.

"Ini Ma, Ujar Marsah sambil memberikan rantang yang berisi makanan.

"Tanpa menjawab Mamanya mengambil rantang tersebut dari tangan Marsah.

"Kalau begitu, kamu jaga dulu, Mama mau masuk ke dalam, Ujar Mama sambil melangkah masuk ke dalam gudang tempat biasa mereka gunakan untuk beristirahat.

"Iya Ma, Jawab Marsah, Sambil berjalan duduk di meja kasir untuk menggantikan Mamanya yang akan beristirahat.

Kegiatan itu sampai sore,Dimana sampai Bapaknya datang untuk menggantikan Dirinya.

🌽🌽🌽

Tidak terasa waktu cepat berlalu, Sore pun telah tiba, Mama sudah terlihat keluar dari dalam gudang setelah beristirahat. Begitu pun dengan Bapaknya yang baru saja tiba di toko. Setelah melaksanakan Sholat Ashar di mesjid sekitar pasar.

Menjelang magrib,Mama berkata

"Kamu, pulang lah, Ujar Mama sambil memberikan sejumlah uang kepada Marsah.

"Iya Ma, Jawab Marsah Sambil menerima uang yang di berikan kepadanya.

"Ingat !!, Langsung pulang ke rumah, Tidak boleh mampir ke mana mana. Ujar Mama tegas berpesan kepada Marsah.

"Iya Ma, jawab Marsah.

"Awas saja !!, Kalau sampai Bapak tahu kamu, Telat sampai ke rumah karena masih mampir ke tempat lain, "Bapak tidak segan segan akan memberikan kamu Hukuman, Ujar Bapak memberi ancaman.

"Iya Pak, jawab Marsah Sambil menyium kedua punggung tangan Orang tuanya dan berlalu keluar dari toko untuk pulang ke rumah.

Sepanjang perjalanan pulang, Marsah menempuhnya dengan berjalan kaki, Tidak pernah sekali pun Marsah berniat untuk menggunakan uang pemberian orang tuanya untuk menaiki kendaraan umum atau pun ojek.

Sampai di rumah tanpa beristirahat Marsah langsung menuju dapur untuk merapikan dan membersihkan peralatan makan yang kotor bekas makan siang dari Adik-adik nya, Sekalian Diri nya akan memanasi makanan untuk makan malam mereka.

Bukan tanpa alasan Marsah melakukan semua itu, Karena Adik adiknya akan melaporkan kepada Orang tua mereka kalau Diri nya tidak merapikan rumah atau mencuci piring yang kotor serta menyiapkan makan malam untuk Adik adiknya.

Selesai makan malam seperti biasa Marsah akan mencuci peralatan makan dan membersihkan meja makan serta dapur tanpa ada yang membantu nya.

Sementara Adik adik sudah pergi meninggalkan Diri nya sendirian di dapur tanpa membantunya, Dimana pekerjaan tersebut seharusnya bisa di kerjakan bersama sama tanpa harus memberatkan salah satu dari mereka.

Tapi semua itu Marsah kerjakan sendirian dengan penuh rasa keikhlasan tanpa Diri nya harus mengeluh, Bahkan sikap dari adik adiknya terkadang tidak pernah menaruh rasa hormat atau pun belas kasihan kepada nya, Padahal kalau mau di bilang Diri nya lebih tua dari pada ke lima Adiknya.

Setelah di rasa semua pekerjaan nya sudah beres di dapur, Marsah baru Keluar dari dapur menuju tangga untuk naik ke lantai dua Menuju kamar nya.

Setelah mengerjakan ibadah sholatnya yang terlewatkan waktunya, Marsah mulai merebahkan tubuhnya yang terasa letih di atas kasur agar bisa beristirahat karena tenaga nya sudah terkuras seharian di pakai untuk bersekolah dan bekerja.

...****************...

#Selamat membaca...

Bab 2.Menjelang Kelulusan SMA

Selesai sholat subuh, Seperti biasa Marsah melakukan Aktifitas nya yaitu membuatkan sarapan serta menyiapkan segala kebutuhan dari kedua Orang nya serta Adik adik nya,

Selesai sarapan Marsah bersiap pergi ke sekolah karena sebentar lagi Ia akan menghadapi ujian akhir semester.

Marsah bergegas berjalan keluar dari rumah menyusuri jalan setapak untuk menuruni tangga bukit, Agar bisa sampai ke jalan raya, Dengan berjalan kaki setengah berlari Marsah berhasil sampai di sekolah pada saat Apel pagi akan segera di mulai.

Tanpa harus menyimpan tas nya di dalam kelas, Marsah mengikuti Apel pagi bersama teman temannya seperti biasa.

Para siswa mendengar arahan dari kepala sekolah dengan penuh perhatian.

Khusus untuk mereka yang akan menghadapi dan mengikuti ujian akhir semester, Mereka di minta untuk fokus belajar selama mengikuti ujian.

Setelah mendengar arahan dari Kepala sekolah, kemudian Mereka di bubarkan untuk memasuki kelas yang sudah di siapkan untuk mereka mengikuti ujian akhir semester.

Marsah, Memasuki kelas sesuai dengan nomor ujian yang tertera pada Kartu Identitas Siswa nya.

Dengan tenang Marsah duduk dengan tenang, Sambil menunggu lembar kertas ujian yang akan di bagikan oleh guru pengawas.

Setelah itu. Marsah mulai membaca satu demi satu setiap dari pertanyaan yang ada di dalam lembar kertas ujian serta mulai mengisi nya sesuai dengan jawaban yang tepat.

Dalam hitungan menit, Marsah telah berhasil menyelesaikan semua lembar soal pada kertas ujian dengan mudah.

"Pak, Saya sudah selesai, Ujar Marsah mengangkat tangan nya.

"Kamu yakin ?? Tanya Guru pengawas.

"Iya Pak, Jawab Marsah penuh dengan keyakinan.

"Oke Kamu, Bisa keluar, Ujar Guru pengawas.

"Baik Pak, Jawab Marsah sembari berjalan keluar dari kelas.

Sambil menunggu ujian berikutnya Marsah berjalan menuju perpustakaan untuk membaca buku.

"Teng Teng Teng,

Terdengar suara bunyi bel yang menandakan telah tiba waktu nya umtuk jam istirahat.

Marsah masih tetap saja duduk di perpustakaan walaupun sudah mendengar suara bel, sampai ada Seseorang yang datang menghampiri nya dan menepuk pelan pundak nya.

"Aku cariin kemana mana,rupa nya Kamu ada di sini, Ujar Sarah Sambil duduk di hadapan Marsah

"Iya, jawab Marsah Sambil tersenyum manis kepada Sarah.

"Ehh tadi, Kamu di cari sama Bahri, Ujar Sarah.

"Ada apa ya?? Tanya Marsah penasaran.

** Bahri adalah salah satu teman sekelas Marsah dan juga Sarah, Sekaligus menjadi Ketua Osis di sekolah mereka.

Bahri sangat terkenal dengan ketampanannya memiliki tubuh yang tinggi dan atletis, dan Dia sangat menyukai Marsah begitu pun juga sebalik nya. Namun semua itu selalu di pendam oleh Marsah karena diri nya sangat takut akan di ketahui oleh orang tua nya kalau dirinya bukannya bersekolah tapi sibuk berpacaran,

Bisa jadi masalah besar lagi untuk diri nya.

Bisa-bisa diri nya akan di marahi serta akan di berhentikan dari sekolah.

Selama ini Marsah tidak mengerti dengan keinginan dari orang tuanya yang selalu menekan dan selalu melarang serta membatasi setiap ruang lingkup dan pergerakan Marsah Mulai dari membatasi diri nya untuk tidak berteman.

Bila perlu saat diri nya bernafas pun harus melalui ijin orang tua nya, Marsah tidak boleh melakukan sedikit pun kesalahan

Ada pun itu sampai terjadi, Maka mereka tidak segan segan akan memukuli diri nya hingga sampai di kurung di dalam kamar bahkan tidak akan di beri makan sama sekali.

Sempat Marsah berpikir,Untuk melarikan diri, Karena diri nya bingung menyikapi perlakuan dari orang tua nya serta Adik adik nya yang selalu menganggap diri nya seperti seorang pembantu.

Apakah Diri nya bukan anak kandung orang tuanya sampai mereka tega memperlakukan diri nya layak nya Anak tiri dan orang lain.

Di lihat dari cara orang tua nya yang selalu membedakan diri nya dan adik adik nya.

Bahkan semua keinginan adik adik nya akan di turuti tanpa ada bantahan atau pun larangan, Mereka semua di sayang dan di manja, Sekali pun mereka telah berbuat kesalahan.

Terkadang setiap malam Marsah akan menangis kalau memikirkan nasib nya yang tidak pernah merasakan kasih sayang layak nya seorang anak !!.

Marsah selalu di tuntut untuk bekerja lebih keras lagi hanya untuk memenuhi setiap kebutuhan sekolah nya sendiri.

Tanpa harus mengeluh atau pun meminta kepada orang tua nya,

karena percuma saja.

Jawaban yang akan di dapat dari orang tua nya adalah mereka tidak punya uang"

Sehingga membuat Marsah di minta untuk selalu mengalah dan menghemat dari setiap uang jajan yang di berikan oleh orang tuanya !!.

Begitu lah kehidupan Marsah setiap hari bersama dengan keluarga nya yang tidak pernah merasakan Arti dari nama nya kasih sayang dan kebahagiaan !!

🌽🌽🌽

"Heii, Kok malah melamun?? Ujar Sarah bertanya karena Marsah terlihat bengong.

"Ahh iya maaf, jawab Marsah yang tersadar dari lamunan nya.

"Kamu, Dengar ngak yang Aku katakan tadi ?? Ujar Sarah bertanya.

"Iya Aku mendengar nya.

" Memang nya ada apa Bahri sampai mencari Ku?? Tanya Marsah akhirnya.

"Ngak tahu, Coba kamu tanyakan sendiri, Ujar Sarah.

Meminta Marsah untuk menemui Bahri.

"Ahh Nanti saja, Aku masih mau baca buku dulu, jawab Marsah malas Sambil kembali fokus untuk melanjutkan bacaan pada buku yang ada di atas meja.

"Baik lah, Terserah Kamu saja, ujar Sarah, Karena diri nya tidak mau sampai memaksa Marsah untuk menemui Bahri.

Sampai tiba saat nya terdengar kembali suara bel berbunyi tanda waktu istirahat telah selesai,

Dan mereka berdua berjalan keluar dari perpustakaan setelah menyimpan buku yang mereka baca.

Pada saat Marsah dan Sarah akan memasuki kelas, Tiba-tiba saja Bahri mencegat Marsah sambil berkata pelan.

"Pulang sekolah nanti Aku tunggu kamu.?? Ujar Bahri berbisik.

Tanpa menjawab Marsah mencoba untuk menghindari tatapan dari Bahri dan melangkah masuk ke dalam kelas.

Melihat Marsah yang diam saja serta pergi meninggalkan diri nya membuat Bahri sedikit kecewa.

"Sabar kawan, Ujar Sarah sambil menepuk pelan pundak Bahri.

"Hmmm, jawab Bahri sambil mengajak Sarah untuk kembali ke ruangan mereka yang bersebelahan dengan ruangan Marsah, Karena Bahri dan Sarah berada di kelas yang sama.

Dengan cepat Marsah mengisi semua jawaban yang ada pada lembar kertas soal setelah di bagikan oleh guru pengawas.

Tanpa menunggu lama dan yakin akan jawabannya Marsah berjalan menuju meja pengawas untuk menyerahkan kertas lembaran soal dan jawabannya kepada Guru pengawas.

"Ya kamu boleh pulang, Ujar pengawas setelah memeriksa sebentar kertas lembaran soal milik Marsah.

"Makasih pak, Jawab Marsah berjalan keluar dari kelas.

Tanpa di duga oleh Marsah ternyata Bahri telah menunggu nya di depan kelas nya.

"Ka kamu, Sudah selesai?? Tanya Marsah terkejut saat melihat Bahri sedang berdiri menunggu nya.

"Iya, Karena Aku tahu dengan pasti kamu akan melarikan diri lagi dari aku, Ujar Bahri tanpa ekspresi di wajahnya.

"Maaf, Masalah nya Aku harus cepat pulang, Kamu tahu kan kalau sampai Aku terlambat. Bisa-bisa Aku akan di marahi, Ujar Marsah terlihat bersalah.

"Iya Aku tahu, Ayo kita pulang, Ajak Bahri sambil mengandeng tangan Marsah.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju tempat Parkir di mana motor Bahri berada.

Di tempat Parkir mereka berpapasan dengan Husen serta Mudin yang sedang duduk di bawah pohon.

"Sudah mau pulang Syah?? Tanya Husen kepada Marsah.

"Iya, jawab Marsah Sambil bersiap naik ke atas boncengan motor nya Bahri.

"Hati-hati, Ujar Husen sambil tersenyum ke arah Marsah. Sementara Mudin hanya menatap diam ke arah Marsah.

"Iya makasih, Jawab Marsah sambil melambaikan tangan ke arah Husen dan Mudin.

Dan di balas oleh mereka berdua dengan anggukan kepala serta senyuman di bibir mereka.

Setelah yakin Marsah sudah duduk dengan aman dan nyaman, Bahri perlahan mulai menjalankan motornya sambil membunyikan klakson motornya untuk memberi tanda kepada Husen dan Mudin kalau mereka akan pergi.

...****************...

#Selamat membaca....

Bab 3.Hidup Penuh Dengan Tekanan.

Sesuai janji nya Marsah... Sedang menunggu Bahri di kantin sekolah,.. Mereka berjanji akan bertemu di kantin pada saat selesai mengikuti ujian jam pertama...

"Haii,.. Ujar Bahri saat menghampiri Marsah yang sedang duduk di salah satu meja yang ada di dalam kantin.

"Haii,... Jawab Marsah,.. Saat melihat Bahri yang sudah ada di hadapan nya Mereka duduk di pisahkan oleh sebuah meja..

"Sudah lama nunggu nya??tanya Bahri lembut..., Seolah-olah diri nya takut menyakiti Marsah dengan suara nya.

"Ahh.., Tidak juga,.., Baru saja, jawab Marsah sambil tersenyum.

"kamu,.. Mau makan apa??tanya Bahri.

"Apa saja... Yang kamu pesan, jawab Marsah bingung menentukan pilihan nya..

"Kok.., Gitu sih,.. kalau misalkan Aku makan nya racun?? "Ayo.. Gimana coba, ujar Bahri bercanda.. Sambil tertawa.

"Yaa,.. Mungkin sudah saat Aku mati.. Ujar marsah dengan bernada sedih.

"Hey.. Kok ngomong nya kayak gitu sih, Ujar Bahri bertanya.. Sambil menyentuh tangan Marsah yang ada di atas meja.

"Huufft... Tidak apa-apa,. ujar marsah sambil tersenyum getir mengingat diri nya yang tidak pernah merasakan kasih sayang atau pun mendapatkan kebahagiaan dari keluarga nya sendiri.!!

Diri nya,.. Benar-benar di abaikan oleh keluarga nya sendiri...

Marsah tidak pernah di anggap kalau diri nya ada di dalam rumah,walau pun ada rasa letih dan lelah diri nya tidak pernah di tanya oleh orang tua nya.

Tidak ada nya rasa iba dan kasihan terhadap diri nya... Sekali pun Marsah sudah melakukan yang terbaik untuk mereka...

Dalam membantu dan menyiapkan semua keperluan dan kebutuhan orang tua dan adik-adiknya

Semua pekerjaan rumah,... Marsah kerjakan sendirian,...

Dari mulai mencuci pakaian,..

Memasak dan membersihkan rumah serta membantu orang tua nya di toko.!!

"Heii.. Berhenti melamun nya..

Sekarang waktu nya untuk memesan makanan nya,... Nanti keburu masuk kelas lagi... ujar Bahri...

"Ahh iya... Maaf, jawab Marsah... Yang tersadar dari lamunan nya.!!

Sebenar nya Bahri merasa prihatin dan kasihan terhadap Marsah,..

Namun Bahri tidak dapat berbuat banyak untuk bisa membantu dan menolong Marsah.

Bukan cuman Bahri dan juga Sarah, yang menaruh rasa iba terhadap Marsah... Husen dan Mudin juga merasakan Hal yang sama...

Tetapi mereka hanya bisa memberikan Dukungan dan selalu mendoakan yang terbaik untuk Marsah...

Agar Marsah bisa melalui kesulitan nya tanpa harus kehilangan harapan...

Bahri dan Sarah.., serta Husen dan juga Mudin.. Berharap bahwa suatu saat nanti....

Marsah bisa menemukan kebahagiaan yang sesungguh nya...

Setelah memesan makanan apa yang ingin mereka berdua makan...

Bahri dan Marsah kembali melanjutkan obrolan mereka sambil menunggu pesanan mereka di antar oleh pelayan..

"Kamu,... yang sabar ya,.. ujar Bahri.

"Iya... Sedang Aku lakukan, Seperti yang kamu lihat... Ujar Marsah sambil tersenyum.

Tidak lama kemudian... Seorang pelayanan datang untuk menyajikan pesanan mereka...

"Makasih Kak,... Ujar Marsah, Dengan nada sopan..

"Iya.. Sama-sama... Jawab Pelayan.

"Ayo kita makan... ujar Bahri.. Setelah Pelayan pergi meninggalkan meja mereka..

"Iya... Jawab Marsah..

Selesai makan..., Bahri dan Marsah... Keluar dari kantin... Dan seperti biasa mereka akan berpapasan dengan Husen serta Mudin dan Sarah.. Yang akan memasuki kantin..

"Syah,... Ujar Sarah menyapa Marsah..

"Kalian... sudah selesai makan??tanya Husen menatap tajam ke arah Marsah..

"Iya.. Baru saja, jawab Marsah...

"Wahh...,!! Pantas saja, Aku cariin di perpustakaan tidak ada,...

Aku pikir kamu lagi ngumpet di suatu tempat gitu..., Ujar Sarah bercanda sambil tertawa.

"Di sini tidak ada tempat yang aman,.. Untuk tempat bersembunyi, Pasti kalian tetap akan bisa menemukan Diri ku.., jawab Marsah,.. Yang juga ikut tertawa...

"Pergi lah.. Kamu makan dulu.. Nanti kita sambung lagi cerita nya.. Ujar Marsah kepada Sarah sambil menepuk bahu sahabat nya pelan...

"Iya deh.. Jawab Sarah sambil mengajak Husen dan mudin masuk ke dalam kantin..

Sementara Marsah dan Bahri kembali ke kelas masing-masing untuk menunggu jam kedua dari ujian mereka untuk hari kedua...

Dengan berakhir nya ujian hari ini....

Seperti biasa Marsah akan pulang ke rumah dengan berjalan kaki,..

Diri nya menolak dengan tegas, Tidak mau di antar oleh Bahri atau di temani pulang oleh Sarah....

Karena diri nya merasa tidak enak hati kalau sampai merepotkan kedua sahabat nya,.. Walaupun Marsah tahu dengan pasti kalau Bahri sangat mencintai nya tapi Marsah tidak mau untuk membalas perasaan Bahri..

Marsah takut kalau sampai orang tua nya mengetahui akan hal itu,..

Diri nya tidak akan bisa melanjutkan sekolah lagi.

Sampai di rumah... Seperti biasa Marsah... Mulai melakukan pekerjaan nya untuk menyiapkan makan siang untuk kedua orang tua nya serta adik-adik nya tanpa harus mengganti pakaian sekolah nya terlebih dulu.!!

"Assalamualaikum, ujar suara Bapak yang memberi salam saat memasuki rumah.

"Waalaikumsalam, jawab Marsah.

Setiap hari Bapak nya... Akan pulang ke rumah setelah melaksanakan Sholat Dzuhur pada mesjid yang terdapat di bawah bukit dan akan beristirahat di rumah... Agar memastikan keberadaan Marsah pulang ke rumah tepat waktu..

"Sudah selesai masaknya??tanya Bapak.

"Sebentar lagi Pak..., Tinggal sayur nya saja..., jawab Marsah memberitahu Bapak nya.. Agar bisa menunggu sebentar

"Hmmm, iya... ujar Bapak bergumam.

Setelah semua nya sudah selesai di masak,..

Marsah menata semua makanan di atas meja untuk Bapak nya..

"pak,.. Makanan nya sudah siap, ujar Marsah sambil berjalan menghampiri bapak nya di ruang keluarga yang sedang menonton televisi.

"Ohh iya, jawab Bapak..

Sambil beranjak berdiri dan berjalan menuju meja makan.

"Aku,.. Mau ganti baju dulu Pak, ujar Marsah,.. Ijin pamit kepada Bapak nya.

"Iya, jawab Bapak... Sambil bersiap makan...

kemudian Marsah mengambil tas sekolah nya yang ada di atas meja makan...

Dan berjalan menuju tangga untuk naik ke lantai dua.... Setelah sampai di kamar nya Marsah.... Mulai mengganti pakaian nya dengan pakaian rumahan yang sederhana.... Namun tidak bisa mengurangi kecantikan yang ada pada wajah nya,.. Rambut nya yang panjang serta sedikit kemerahan di tutupi dengan sebuah Hijab berwarna hitam...

Selesai mengerjakan Sholat Dzuhur,... Marsah turun kembali ke bawah dan menuju meja makan...

Sampai di bawah Marsah melihat Bapak nya sudah tertidur di sofa seperti biasa nya...

Adik-adik nya juga belum pulang dari sekolah....

Perlahan Marsah membereskan piring kotor yang ada di meja makan.

Dan membawa nya ke wastafel untuk di cuci....

Setelah itu... Marsah,., Lalu mengambil sebuah rantang untuk menyiapkan makanan... Agar diri nya bisa mengantar nya ke toko...

Tanpa membangunkan bapak nya Marsah berjalan keluar dari rumah,... Serta menutup pintu nya dengan pelan agar tidak menimbulkan suara berisik yang mana bisa membangunkan Bapak nya yang sedang tidur.!!

Marsah berjalan menuruni tangga bukit menuju jalan raya... ,kaki nya melangkah dengan cepat agar bisa segera sampai di toko...

Marsah takut membuat mama nya akan menunggu diri nya terlalu lama,... Bisa-bisa diri nya akan di marahi lagi karena keterlambatan yang di lakukan

Setiap menit nya akan di hitung oleh orang tua nya sebagai kesalahan... Dan akan mencurigai diri nya yang sudah melakukan hal di luar batas.!!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!