Matahari mulai bangkit, menyebarkan cahaya lembutnya di seluruh Manor Jade. Langit di luar memerah dengan nuansa lembut, angin sepoi-sepoi berhembus, dan burung-burung mulai berkicau. Di dalam manor, pagi hari sudah sibuk dengan aktivitas pelayan yang mondar-mandir.
Di dapur besar, staf dapur bergerak cekatan mempersiapkan sarapan. Aroma roti segar dan kopi kaya mulai menyebar ke seluruh lorong, bercampur dengan wangi melati yang mekar dari taman. Dentingan perlengkapan masak menciptakan simfoni yang menenangkan, menyiapkan suasana menyambut hari yang baru.
Di atas, di kamar Duke Liam, sinar matahari merembes melalui tirai, memancarkan cahaya hangat di lantai kayu yang mengkilap. Pelayan duke, yang sudah bersiap sejak pagi, menyiapkan pakaian Duke dengan hati-hati, meletakkan kain terbaik dan menggosok sepatu Duke hingga berkilau. Gumaman lembut percakapan mereka adalah satu-satunya suara yang memecah keheningan pagi yang tenang.
Di ruang tamu, api di perapian berdetak lembut, nyala api menari mengikuti hum kehidupan manor yang mulai bangkit. Pengurus rumah tangga sedang membersihkan furnitur elegan, gerakannya anggun dan teliti, memastikan setiap sudut ruangan bersih untuk aktivitas hari itu.
Saat sinar matahari pagi mulai menyentuh dinding kamar Duke Liam dengan lembut, suasana tenang pagi di Manor Jade mulai berubah. Cahaya lembut dari tirai membuat pola-pola hangat di lantai kayu, perlahan menyebar di seluruh kamar.
Ketika sinar pertama matahari merayap ke dalam kamar, Duke Liam mulai terbangun dari tidurnya. Detik demi detik, cahaya hangat itu menyentuh wajahnya, memaksanya membuka mata perlahan.
Tak lama kemudian, ketukan lembut terdengar di pintu kamar, diiringi suara sopan dari pelayan. “Selamat pagi, Tuan. Apakah Anda sudah bangun?” tanya pelayan, suaranya lembut dan penuh hormat menembus keheningan pagi. Pintu terbuka perlahan, memperlihatkan pelayan yang berdiri dengan sikap sopan, siap memenuhi kebutuhan Duke dengan segala persiapan pagi.