NovelToon NovelToon

guruku, imam ku

1

Nama ku mutiara biasa di panggil tiara, aku baru menginjak 17 tahun dan kini tengah bersekolah di SMA MAWAR dan baru saja menginjak kelas 11, aku bukan perempuan yang cantik atau pintar.

aku anak tunggal, kedua orang tua ku sangat menyayangi dan memanjakan ku, ayah bekerja hanya sebagai buruh pabrik biasa dan ibu cukup mengurus rumah saja. walaupun kami hidup pas - pasan tapi kami bahagia.

aku juga tidak pandai bergaul maka dari itu aku tidak punya banyak teman, teman ku bisa di hitung dengan jari, aku mempunyai sahabat mereka teman dari SD dulu.

iren dan ayu, mereka selalu ada buat ku, iren dan ayu sudah mempunyai pasangan, mereka sudah pacaran dari kelas 10. sedangkan aku...?? 😔😔😔

aku masih senang dengan kesendirian ku, aku tidak mau ambil pusing dengan urusan yang seperti itu yang ada malah mengganggu waktu belajar ku.

 

¤¤¤¤

 

setiap hari aku selalu di antar ke sekolah oleh ayah, karena jalan kami searah.

seperti hari ini setelah aku selesai sarapan bersama ayah dan ibu, aku pun pamit pada ibu dan segera berangkat dengan ayah.

walaupun hanya di antar pakai motor sama ayah tapi rasa nya sangat bahagia dan aku pun tidak malu dengan teman - teman yang lain.

kebanyakan teman - teman ku membawa kendaraan pribadi atau di antar dengan supir pakai mobil mewah dan aku tidak pernah merasa iri kepada mereka.

aku berjalan memasuki area sekolah, tidak jauh terdengar ada yang berteriak memanggil nama ku.

" tiaraaaa.. "

aku melihat ke arah suara dan ternyata itu iren dia juga ternyata baru sampai, setelah iren mendekat kami pun jalan beriringan, sampai kelas aku melihat ayu sudah duduk di tempat nya.

" kamu udah duluan aja.. " ucap iren sambil duduk di kursi milik nya.

aku pun langsung duduk di samping ayu dan menghadap ke arah nya, aku melihat mata ayu sembab dan bengkak.

aku langsung melirik iren dan memberi kode lewat mata.

iren yang mengerti itu langsung melihat ayu,

" yu kamu kenapa.... ?? " tanya iren

" ... " tapi tidak ada jawaban dari ayu

aku yang juga penasaran mulai bertanya

" yu kamu lagi ada masalah ya..?? kamu bisa ko cerita sama aku atau iren kami pasti mau dengerin kamu, " kami terus membujuk ayu untuk membuka suara.

belum sempat ayu bicara bell sudah berbunyi, dan guru pun segera datang ke kelas kami. sebelum pelajaran di mulai aku sempat melirik ke arah ayu, walaupun belum tahu masalah nya apa tapi aku merasa kasihan dengan dia.

cukup lama kami menunggu waktu yang tepat dan akhirnya bell istirahat pun berbunyi juga, siswa - siswa mulai berhamburan keluar kelas, sedangkan aku, ayu dan iren masih setia di dalam kelas.

kami menunggu ayu menjelaskan masalah nya dan tidak lama ayu pun bersuara.

" aku di putusin sama kak surya.. " kata ayu tiba - tiba.

kami yang mendengar itu langsung kaget dan tidak percaya karena yang kami tahu hubungan ayu dan kak surya baik - baik saja, malah kemaren mereka juga masih pulang bareng.

" kak surya sudah punya pacar lagi selain aku.. mereka sudah menjalin hubungan selama lima bulan dan kemaren waktu dia ngajak pulang bareng, dia sebenarnya ingin mutusin aku karena katanya dia sudah bosan.. " tambah ayu

aku dan iren yang mendengar itu pun langsung merasa geram, iren yang tidak tahan melihat ayu menangis langsung berdiri dan mau meninggalkan kelas.

tapi sebelum iren pergi tangan nya sudah ke buru di tahan oleh ayu.

" kamu mau kemana..?? " tanya ayu sambil menatap iren

" aku mau menemui laki - laki brengsek itu.. aku mau memberi dia pelajaran.. " terlihat iren sangat marah

" nggak usah, aku sudah memberinya pelajaran kemarin.. " ujar ayu

aku pun mengelus tangan iren dan menyuruh nya duduk kembali, aku langsung memeluk ayu, walau pun aku belum pernah merasakan nya tapi aku tahu pasti ayu sangat terluka.

jam istirahat ini pun kami habis kan hanya di dalam kelas.

¤¤¤¤

akhirnya waktu pulang datang juga, ayu dan iren mengajak ku ke sebuah cafe, sebenar nya aku tidak biasa pergi ketempat seperti itu, tapi demi menghibur ayu aku pun ikut dengan mereka.

sebelum berangkat aku menghubungi ibu dan bilang kalau aku akan pulang terlambat.

setelah memberitahu ibu kami pun mulai berangkat ke tempat yang akan kami tuju.

kami menggunakan mobil iren, karena iren biasa di antar jemput oleh supir nya.

setelah sampai di depan cafe, kami pun langsung mencari tempat.

cafe ini sangat nyaman dan tempat ini mengambil tema alam jadi pengunjung yang datang kesini merasa betah dan tidak bosan.

kami pun sengaja naik ke lantai dua supaya bisa melihat pemandangan, di lantai dua kita di suguhi dengan pemandangan yang indah, sejauh mata memandang hanya hamparan pohon hijau yang terlihat.

setelah pesanan kami datang, kami pun mulai menikmati nya.

tidak terasa jam sudah menunjukan pukul 5 sore itu artinya kami sudah tiga jam di cafe ini.

kami pun bergegas pulang, iren menawarkan mengantarkan kami pulang, karena rumah kami yang tidak berjauhan akhirnya kami setuju.

setelah sampai rumah aku langsung masuk ke dalam kamar, setelah terlebih dahulu menyapa kedua orang tua ku, di kamar aku menjatuh kan tubuh di atas kasur, tempat ini adalah tempat kesukaan ku.

karena kelelahan aku pun terlelap, tidak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat. aku membuka mata dan mendapati keadaan kamar yang gelap, aku pun melihat jam dan kaget ternyata sekarang sudah jam 8 malam.

cukup lama juga aku tertidur, aku bergegas bangun dan membersihkan diri di kamar mandi.

setelah selesai semua rutinitas aku pun beranjak ke ruang tv, aku dapat melihat ayah dan ibu sedang duduk sambil menonton tv dan sesekali membahas tentang yang mereka lihat.

aku pun duduk di tengah antara ayah dan ibu

" ibu kenapa tidak membangun kan ku, ini sudah malam sekali dan aku belum makan.. " aku merengek kepada ibu dan memajukan bibir kedepan

ayah yang melihat tingkah ku pun tertawa dengan keras, aku yang tahu kalau ayah sedang menertawakan ku pun bertambah sebal dan menekuk wajah.

" ibu tadi sudah bangunin kamu, tapi kamu nya nggak bangun - bangun, jadi ibu tidak tega dan membiarkan nya, " ibu langsung menarik ku ke dalam pelukan nya.

pelukan nya sangat hangat dan damai aku pun balas memeluk ibu,

" di atas meja makan masih ada makanan kamu bisa pergi untuk mengambil nya.." tambah ibu

aku yang sudah tidak tahan pun langsung berlari ke arah ruang makan dan mulai memakan masakan ibu.

aku selalu suka masakan ibu, apa saja yang ibu masak pasti akan aku habiskan,

setelah selesai makan aku pun pamit kepada kedua orang tua ku untuk kembali ke kamar, karena belum mengerjakan tugas sekolah

2

hari ini tiara pergi kesekolah hanya seorang diri karena ayah nya sedang sakit, jadi tidak bisa mengantarkannya.

tiara sudah berada di kelas, tidak lama ayu dan iren pun datang. mereka mengobrol dan sesekali tertawa, tidak terasa bel pun berbunyi, mereka bersiap - siap untuk belajar.

setelah lama berkutat dengan rumus - rumus fisika tiara dan bayu di suruh untuk mengembalikan buku ke perpustakaan, setelah selesai dari perpustakaan tiara ijin ke bayu untuk ke toilet sebelum dia kembali ke kelas nya.

belum sampai tiara sampai pada tujuan nya dia melihat surya sedang berciuman dan berpelukan dengan seorang wanita tidak jauh dari pintu toilet.

tiara yang tidak mau ada masalah mengurungkan niat nya dan kembali ke dalam kelas, karena jam pelajaran kedua sedang kosong tiara mengobrol dengan kedua sahabat nya.

dan dia teringat tentang kejadian tadi di depan toilet. dia binggung harus mengatakan nya pada ayu atau jangan, kalau dia mengatakan nya dia takut ayu tambah terluka dan terpuruk, tiara tidak mau itu semua terjadi.

tiara memutuskan untuk tidak memberitahu kan nya saja, dia tidak mau terjadi apa - apa dengan ayu.

bel pulang sekolah pun berbunyi, siswa - siswa mulai meninggalkan kelas mereka masing - masing begitu pun tiara dan kedua teman nya. mereka berpisah di depan pagar sekolahan.

tiara segera bergegas ke halte dekat sekolah nya untuk menunggu angkutan yang akan membawa nya pulang.

sesampai nya di rumah tiara melihat ayah nya sedang bersantai sambil nonton tv di temani oleh sang ibu.

" ayah udah baikan.. ?? "

" sudah sayang, ayah tadi hanya pusing dan sedikit demam saja, ayah juga sudah minum obat, apa lagi kamu tahu ra, ayah di rawat oleh perawat yang super duper galak, jadi ayah harus cepat - cepat sembuh biar nggak di marahin terus.. " ucap ayah sambil terus menggoda ibu tiara

tiara pun senang ayah nya sudah sembuh,

tiara pun bangkit dan meninggalkan kedua orang tua nya yabg masih saling lempar sindiran.

tiara sudah berada di kamar nya, dia pun langsung membersihkan diri. tidak membutuhkan waktu lama kini tiara sudah berada di atas tempat tidur nya sambil membawa buku yang belum sempat di baca nya kemarin.

¤ ¤ ¤ ¤ ¤

" ayah... ibu.... jangan tinggalin tiara.... hikss.. hikss..."

" ayah... ibu... jangan pergi... "

" ayaaaaah.... "

tiara pun terbangun setelah mendengar seseorang sedang memanggil nya, dia melihat ayah dan ibu sedang berada di kamar nya.

tiara pun langsung memeluk ibu dan menangis

hiks... hiks.. hiks...

" sayang kamu kenapa hmmm... " tanya ayah sambil mengelus puncak kepala anak kesayangan nya

" tiara tadi bermimpi kalau ayah dan ibu ninggalin tiara sendirian.. tiara takut yah... bu.. "

" itu cuma mimpi sayang, kami disini nggak akan kemana - mana.. " " ... lagian kamu maghrib - maghrib malah tidur, itu kan nggak baik.. " tambah ibu

setelah di rasa tiara mulai tenang kedua orang tua nya meninggalkan tiara, entah mengapa perasaan tiara sangat tidak enak terutama kepada kedua orang tua nya.

dia takut mimpi itu menjadi kenyataan, dia takut kedua orang tua nya pergi meninggalkan dirinya.

sudah empat hari sejak tiara bermimpi dan sampai sekarang pun mimpi itu tidak jadi kenyataan mungkin benar kata ibu waktu itu, mimpi cuma bunga tidur, dan mimpi itu tidak akan menjadi kenyataan dan itu yang tiara harap kan, mimpi nya tidak pernah jadi kenyataan.

hari sabtu ayah dan ibu pamit kepada tiara untuk pergi menghadiri acara pernikahan salah satu teman kerja nya ayah, pagi - pagi sekali mereka sudah berangkat karena tempat akad nya agak jauh.

setelah kepergian ayah dan ibu, tiara pun bersiap - siap untuk kesekolah, sepanjang perjalanan perasaan tiara merasa tidak tenang dan gelisah seperti akan terjadi sesuatu.

begitu pun di dalam kelas tiara terlihat tidak fokus belajar, bahkan dia terlihat sedang melamun. ayu memperhatikan sahabat nya itu, ayu pun menepuk pundak tiara sambil bertanya ' kamu kenapa ' tanpa bersuara karena guru sedang menerangkan di depan kelas.

tiara hanya menggelengkan kepala nya dan kembali pandangan nya lurus kedepan.

bel istirahat pun berbunyi, tiara akan pergi ke kantin bersama kedua sahabat nya, tapi sebelum dia beranjak dari tempat duduk nya telfon nya berdering tanda ada panggilan masuk.

tiara melihat siapa yang menghubungi nya, tapi dia tidak kenal dengan nomor itu.

karena takut itu telfon penting tiara pun mengangkat nya.

" hallo.... "

"..... "

" apa... hiks.. hiks.. tolong kasih tahu saya alamat nya... "

" ... "

" baik terima kasih.. "

kedua sahabat tiara binggung dengan sikap tiara, kenapa setelah mendapatkan telfon dari seseorang dia malah menangis seperti ini...?

." ra.. ada apa... ?? " ayu memberani kan diri bertanya kepada tiara

tiara langsung memeluk ayu dan terus saja menangis.

" ayah sama ibu yu... hiks.. hiks.. "

" mereka kenapa ra.. " kini giliran iren yang penasaran

" mereka kecelakaan dan sekarang sedang di rawat di rumah sakit, aku takut kehilangan mereka.. hiks.. hiks.. "

ayu dan iren yang mengerti perasaan sahabat nya itu pun ikut sedih mendengar nya, mereka bertiga meminta ijin kepada pihak sekolah untuk pulang lebih awal dan bergegas ke rumah sakit.

mereka menggunakan mobil iren, di sepanjang perjalanan ayu yang duduk di sebelah tiara terus saja menenangkan tiara.

tidak lama mobil pun memasuki kawasan rumah sakit, tiara dan kedua teman nya berlari menuju ruangan operasi, disana ada seorang laki - laki yang sedang duduk di kursi tunggu.

lelaki itu melihat ke arah tiara,

" mbak yang tadi saya hubungikan..? "

" iya mas saya anak nya.. "

" ini mbak hape si bapak, maaf tadi saya lancang mengambil dan membuka nya tanpa ijin karena saya binggung harus menghubungi keluarga korban kemana.. "

" iya mas gak apa - apa terima kasih mas nya sudah mau mengantar kan kedua orang tua saya kesini.. "

setelah memberikan handphone itu ketangan tiara lelaki itu pun pergi, tiara merasa khawatir dengan keadaan kedua orang tua nya.

dia kembali mengingat mimpi nya beberapa hari yang lalu, apakah mimpi itu sebuah firasat kalau kedua orang tua nya akan meninggalkan dia sendirian.

sudah hampir tiga jam tiara dan kedua sahabat nya menunggu di luar ruang operasi, sampai tiba - tiba pintu terbuka dan keluar lah dokter yang menangani kedua orang tua tiara.

tiara pun langsung berdiri dan menghampiri dokter itu.

" dokter gimana keadaan kedua orang tua saya... "

dokter itu tertunduk, dan menghela nafas dengan kasar.

" maaf mbak kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi tuhan berkata lain, ayah anda tidak bisa kami tolong, sedangkan ibu anda masih dalam masa kritis.. mbak yang tabah ya.. maaf kami tidak bisa berbuat lebih banyak lagi.. "

setalah mendengar perkataan dokter itu tiara merasa lemas, badan nya terasa tidak bertulang, dia terduduk di lantai rumah sakit yang dingin sambil terus terisak memanggil ayah nya.

" ayaaaah... hiks... ayaah... jangan tinggalin tiara sendiri ayah... hiks.. hiks... tiara nggak mau sendirian ayah, tiara butuh ayah... "

kedua sahabat nya pun ikut sedih dengan apa yang di alami tiara mereka memeluk tiara dan berbagi kesedihan dengannya

3

Sudah seminggu ayah nya meninggalkan tiara dan kondisi ibunya pun belum ada kemajuan, ibu masih betah untuk tidur.

tiara juga tidak pernah meninggalkan ibu nya, semua keperluan selalu di bawa oleh kedua sahabat nya mereka akan selalu datang kesini sepulang sekolah.

tiara pun sudah seminggu tidak masuk sekolah, karena ibu jauh lebih penting dari pada apa pun.

seperti malam ini tiara menemani ibu nya di rumah sakit, dia dengan setia berada di sisi ibu, karena merasa mengantuk tiara pun tertidur di sampingnya tempat tidur ibu, dia duduk di kursi dan tangan nya menggenggam tangan sang ibu.

tiara terbangun ketika dia merasa kan sebuah belaian di rambut, dia ingin melihat siapa yang membelai nya.

betapa senang nya setelah dia melihat siapa yang sudah membalai rambut nya itu, dia langsung berlari keluar ruangan dan memanggil dokter.

setelah dokter selesai memeriksa ibu tiara beliau pun pamit kepada tiara setelah sebelum nya menjelaskan keadaan ibu tiara sekarang.

setelah dokter keluar dari ruangan itu tiara pun langsung memeluk ibu yang sangat di rindukan nya itu, ibu tiara bertanya keadaan suami nya.

tiara yang tidak bisa menyembunyikan kesedihan nya pun akhir nya menceritakan kalau ayah sudah tidak ada lagi di samping mereka.

ibu tiara terus saja menangis, tiara menguatkan ibunya, dia terus memeluk tubuh ibu nya yang masih lemah.

ibu tiara pun tertidur setelah cukup lama menangis.

¤¤¤¤

pagi ini ibu tiara ingin menghubungi seseorang, seorang teman lama. tiara pun memberikan handphone nya kepada ibu dan dia pun pergi meninggal kan ibu, dia tidak ingin mengetahui pembicaraan ibu nya itu.

setelah cukup lama, tiara kembali ke kamar lagi dan mendapati beliau sedang tertidur. tiara pun duduk di samping sang ibu.

¤¤¤¤

aku sedang menyuapi ibu ketika pintu tiba - tiba terbuka, terlihat tiga orang masuk ke ruangan itu, aku tidak pernah melihat mereka sebelum nya, dan juga tidak mengenal mereka.

" sa maaf kami baru menjenguk mu, kami tidak tahu kamu kecelakaan.. " ujar wanita paruh baya itu

" kami turut berduka atas kepergian wijaya.. " tambah lelaki paruh baya

mata ku melihat sosok laki - laki yang dari tadi hanya terdiam mungkin dia anak nya kedua orang tua ini pikir ku.

setelah ibu memperkenalkan ku dengan mereka aku pun di suruh untuk meninggal kan ruangan ibu karena ada yang ingin ibu bicarakan dengan keluarga itu.

aku pun memutuskan pergi ke kantin karena dari tadi perut ku sudah minta di isi.

cukup lama aku meninggal kan ibu di ruangan nya, saat aku masuk aku tidak melihat pria paruh baya dan lelaki itu, yang ku tahu nama mereka om yanto dan anak nya alfian.

aku melihat tante maya sedang mengobrol dengan ibu, aku pun mendekati mereka.

tante maya meninggal kan ku dengan ibu, ibu menyuruh ku duduk di samping nya.

aku pun naik keatas tempat tidur sambil memegang tangan ibu,

" sayang kamu tahu ibu sangat menyayangi diri mu, apa yang akan ibu lakukan pada mu pasti itu yang terbaik untuk kamu, dan ibu tidak akan membuat anak ibu menderita.. "

" aku tahu bu.. aku juga sayang sama ibu, sekarang aku cuma punya ibu di dunia ini.. "

tiara memeluk ibu nya sambil terisak.

ibu mengelus pucuk kepala tiara dan melanjutkan obrolan nya.

" ibu minta sesuatu sama kamu, anggap saja ini permitaan terakhir dari ibumu ini, ibu tidak akan meminta apa pun lagi dari mu nak.. "

tiara yang mendengar itu menangis

" apa pun permintaan ibu akan tiara kabulkan asal ibu tetap bersama tiara, tiara sudah tidak punya siapa - siapa lagi selain ibu.. hikss.. hikss.. "

" sayang ibu hanya ingin melihat kamu menikah dan bahagia.. ibu tahu mungkin ini terlalu cepat, tapi ibu merasa waktu ibu sudah tidak lama lagi, ibu ingin kamu menikah dengan nak alfin, dia anak baik keluarga nya juga keluarga baik - baik, ibu yakin mereka akan menyayangi mu nak.. "

kata - kata ibu yang meminta ku menikah dengan laki - laki yang aku sendiri baru kenal tadi pagi membuat ku tidak percaya, di satu sisi aku belum ingin menikah secepat ini apa lagi dengan dia yang baru aku kenal.

tapi di sisi lain aku sudah janji akan mengabulkan semua permintaan ibu, tanpa berfikir panjang aku pun menyetujui keinginan ibu.

terlihat dari muka ibu, ibu sangat bahagia dengan keputusan ku

" ibu yakin dia akan membuat mu bahagia, jangan pernah kamu mengecewakan dia nak, dia lelaki yang baik.. ibu tadi sudah berbicara dengan mereka dan mereka menyetujui keinginan ibu, jadi sekarang kamu istirahat lah karena besok kalian akan menikah.. "

kata - kata ibu sukses membuat ku terkejut, aku tidak menyangka aku akan menikah secepat ini, aku bahkan masih ingin bersekolah, kalau aku menikah lalu bagai mana dengan sekolah ku.

tiara mau tidak mau mengiyakan keinginan ibu nya, tetapi dalam hati dia masih merasa ragu.

keesokan hari nya, sesuai permintaan sang ibu aku pun akan melaksanakan akad nikah di rumah sakit ini, lebih tepat nya di ruangan ibu. karena kondisi ibu yang tidak memungkin untuk keluar dari rumah sakit jadi kami semua sepakat memilih ruangan ibu saja yang akan di jadikan tempat akad.

aku di temani kedua sahabat ku ayu dan iren, aku memakai kebaya sederhana berwarna putih tulang dengan riasan yang natural.

dan kak alfian terlihat memakai kemeja putih dan jas hitam, dia terlihat sangat berwibawa.

acara akad pun segera di mulai,

tidak banyak yang hadir di ruangan ini hanya ada ibu, kedua orang tua kak alfian, kedua sahabat ku, suster dan dokter yang selalu merawat ibu.

" SAH... " suara serempak orang - orang yang ada di ruangan ini.

kak alfian mendekati ku dan memasangkan sebuah cincin bermata satu sangat simple, tapi aku suka setelah kak alfian memasang kan cincin di jari ku sekarang giliran aku yang menyematkan cincin di jari kak alfian

setelah itu aku mencium telapak tangan suami ku dan dia mengecup kening ku sekilas. aku pun menghampiri ibu dan memeluk nya.

" kamu harus selalu bahagia ya nak, kamu jangan pernah sedih lagi, ingat sekarang kamu punya tanggung jawab terhadap suami dan keluarga baru mu.. ibu sekarang bisa tenang untuk pergi, ibu merasa bahagia karena kamu sudah berada di keluarga yang tepat. kamu jangan lupa jaga diri baik - baik dan jangan terus menangis... "

" ... dan untuk mu nak alfian ibu titip tiara, buat lah dia bahagia dan jangan pernah biarkan dia menangis, ibu percaya kamu dapat melakukan nya.. tolong jaga dia dan terima kasih untuk semua nya.. "

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!