NovelToon NovelToon

Membawa Lima Anak Presdir

BAB 1

"tuan tolong jangan lakukan hal ini pada saya kenapa tuan tega melakukannya" ucap seorang perempuan yang memohon pada laki laki yang tengah menindih tubuh mungilnya akan tetapi laki laki itu tidak memperdulikannya karena dia sedang dalam keadaan amarah yang meledak ledak

Dengan tanpa perasaan sedikitpun laki laki itu menggagahi perempuan itu dengan brutal dan sesekali menyiksanya setelah selesai dengan urusannya laki laki itu meninggalkan perempuan itu begitu saja tanpa peduli perempuan itu menangis pilu

"ibu kenapa nasibku seperti ini apa salahku pada orang itu kenapa dia begitu tega padaku" tangis perempuan itu terdengar pilu

Setelah bisa menguasai dirinya perempuan itu berjalan dengan tertatih menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum dia pulang ke rumahnya

"sedangkan sang lelaki bejat itu merasa puas karena sudah merasa membalas dendam akan adiknya yang telah di nodai oleh kakak perempuan itu padahal pada kenyataannya lelaki itu salah sasaran"

Sedangkan emeli nama perempuan yang malang nasibnya itu sedang berjalan pulang menuju rumah nya dia berusaha untuk tetap tegar toh selama ini hidupnya juga selalu dalam penyiksaan yang di lakukan oleh keluarganya sendiri jadi dia berusaha untuk tidak terlalu menyesalinya

"aku tidak akan menangisi hal ini walaupun hatiku rasanya sangat sakit karena percuma aku menangis tidak akan dan peduli padaku" lirihnya sambil tersenyum kecut

Emeli tiba di rumahnya di sambut sama ibu tirinya yang selalu kejam kepadanya dengan suara menggelegar

"eh anak sialan dari mana saja kami jam segini baru pulang hah" teriak melani robinson sambil berkacak pinggang

"maaf bu tadi ada tambahan kegiatan sekolah" sahut emeli sambil menunduk

"cepat kamu memasak kamu tidak lihat kalau ini sudah hampir waktunya makan malam" titah ibu melani tanpa bisa di bantah

"baik bu aku ganti baju dulu" pamit emeli yang berlalu pergi ke kamar yang sempit di samping dapur rumahnya karena bekas kamarnya yang di lantai 2 di rebut sama selly anak dari ibu melani sama suaminya yang dulu

Emeli langsung menuju dapur untuk memasak karena dia tidak ingin ibu tirinya itu kembali marah dan mengadu pada ayahnya yang akan berakibat fatal karena sang ayah tidak akan segan segan untuk memukulnya karena terhasut oleh ibu tirinya itu

Sebenarnya emeli sudah tidak kuat lagi untuk tinggal di rumah itu tapi dia masih mencoba bersabar sampai menunggu dia lulus dari sekolah sebagai bekal dia untuk mencari kerja nanti itulah yang ada di pikiran emeli

"semoga aku tidak hamil dari hasil perbuatan pria bejat itu aku tidak tahu bagaimana kehidupanku ke depan kalau sampai aku hamil" ucap emeli dengan lirih sambil mengelus perutnya ketika dia mengingat kelakuan bejat pria itu

Walaupun dalam keadaan yang tertekan emeli tetap berusaha untuk melupakan kejadian tadi sore dan berusaha untuk melanjutkan kehidupannya seperti biasa. Emeli mencoba untuk segera tidur karena dia tidak mau bangun kesiangan yang akan mengakibatkan amukan dari orang seisi rumah

Sedangkan di lain tempat tampak rombongan beberapa pemuda sedang tertawa terbahak bahak karena berhasil mengelabui seorang lelaki hebat di kota new york itu

"apa kamu tidak takut ketahuan ed kalau kamu sudah mengelabuinya" tanya mark pada edward

"aku mengakui aku salah mark aku sudah menodai mia yang merupakan adik kandung pengusaha hebat itu tapi nasi sudah menjadi bubur akan tetapi aku juga tidak mau mengorbankan adik perempuanku itu menjadi korban pria itu makanya aku menumbalkan emeli karena perempuan itu tidak ada gunanya dia selalu di bully di sekolah bahkan di rumahnya pun dia seperti pembantu walaupun aku akui yang aku lakukan salah besar tapi aku juga tidak mau adikku bernasib buruk" jelas edward pada kedua temannya itu karena dia merasa tidak ada jalan lain selain menumbalkan emeli wanita yang selalu jadi bahan olok olokan di sekolahnya

Sedangkan pria bejat yang sudah menodai emeli tersenyum puas saat di ruang kerjanya karena berhasil menyakiti adik perempuan dari pria yang sudah berani menodai adik kesayangannya hingga membuat sang adik menjadi trauma dan ketakutan jika melihat wajah laki laki

anak buah edric tidak tahu kalau mereka telah salah menculik orang karena ketika mereka menghadang mobil milik edward emeli lah yang berada di dalam mobil tersebut karena memang hal itu di sengaja oleh edward untuk melindungi sang adik dan edward pun menyembunyikan adiknya di tempat yang tidak di ketahui oleh siapapun

"aku harus tetap semangat belajar karena tidak sampai setahun lagi aku sudah lulus sekolah dan aku akan meninggalkan kota yang bikin aku tidak pernah merasakan kebahagiaan sedikitpun setelah kepergian ibu" ucap emeli menyemangati diri sendiri ketika sudah siap pergi ke sekolah karena sebelumnya dia sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah yang di bebankan padanya

Emeli pergi ke halte bus untuk menuju ke sekolahnya karena dia tidak boleh memakai fasilitas apapun yang ada di rumah itu karena semua sudah di kuasai oleh ibu tiri dan juga kedua anaknya

Seperti biasa ketika emeli tiba di sekolahnya dia hanya mendapatkan cibiran dan juga caci maki dari semua siswa di sekolah itu bahkan tiada hari tanpa dia merasakan hal yang menyenangkan karena dia selalu di bully apalagi jika sudah dari anak anak para pejabat ataupun pengusaha yang membulinya maka pihak sekolah tidak bisa berbuat apa apa padahal semua guru tahu kalau itu perbuatan yang salah tapi mereka hanya diam saja tidak berani melakukan apapun karena itu akan membawa efek buruk buat karir mereka sendiri

"emeli kamu harus kuat sampai lulus dan segera pergi dari kota terkutuk untuk dirimu ini" ucap emeli yang menyemangati dirinya sendiri

Hari hari di lalui emeli dengan penuh rasa sakit baik itu fisik maupun mentalnya akibat pembullyan yang di lakukan oleh teman temannya maupun keluarganya di rumah

"harusnya kemarin aku sudah datang bulan kenapa bisa telat seperti ini tidak biasanya aku telat seperti ini" gumam emeli dengan lirih tapi dia sudah menyiapkan diri dari kemarin kemarin karena dia tahu akan resiko dari kejadian sebulan yang lalu

Emeli berniat untuk membeli alat tes kehamilan nantinya jika dalam waktu seminggu ini dia tidak datang bulan dan dia pun juga tidak akan menggugurkan janin itu seandainya dia benar benar hamil walaupun dia membenci pria yang sudah melakukan hal bejat padanya tapi bagaimanapun janin itu adalah darah dagingnya sendiri dan dia pun tidak mau ibunya yang sudah di surga sana kecewa jika dia sampai melakukan hal itu

BAB 2

Emeli membuka kotak kayu yang di berikan oleh ibunya ketika dia berumur 10 tahun sebagai hadiah ulang tahunnya. Ibunya bilang kalau kotak itu akan berguna jika dia sudah dewasa nanti karena mendapat pesan seperti itu maka emeli tidak pernah membukanya karena sekarang dia merasa sedang dalam kesulitan keuangan karena selama ini dia tidak pernah di beri uang sedikitpun oleh ayahnya maka emeli ingin membuka kotak itu dan ingin tahu apa isinya

"aku harus pergi yang jauh dari kota ini apalagi ada janin dalam perutku aku tidak mau anakku merasakan hal yang sama dengan apa yang aku alami apalagi jika keluarga ini tahu pasti mereka akan mengusirku jadi aku harus siap siap terlebih dahulu" gumam emeli pada dirinya sendiri

Karena merasa penasaran dan merasa tidak sabar tadi sepulang sekolah emeli membeli alat tes kehamilan dan langsung memeriksanya dan hasilnya adalah positif. Emeli sungguh terpukul akan hal ini tapi dia berusaha sabar karena merasa percuma berkeluh kesah karena tidak akan pernah ada yang mendengarnya

emeli langsung menutup mulutnya ketika melihat isi kotak pemberian sang ibu yang ternyata berisi sebuah kalung berlian dan juga sebuah buku tabungan beserta kartu atm nya. Emeli menangis haru karena dia bisa pergi dari kota ini secepat mungkin

"besuk aku akan menjual kalung berlian ini karena aku akan pergi ke tempat yang jauh di mana tidak akan ada orang yang mengenaliku aku akan membesarkan anakku dengan tanganku sendiri. Ibu terima kasih banyak sudah memberikan ini semua untukku dan kamu menolong anakmu di saat sedang terjepit seperti ini" gumam emeli dengan lirih dan menangis haru karena ternyata sang ibu masih bisa menolongnya di saat dia sudah tidak berada di sisinya

Emeli segera menyimpan barang barangnya dan di masukkan ke dalam tas dia akan berencana pergi secara diam diam karena percuma saja dia berpamitan karena pasti hanya hinaan dan caci maki yang akan dia dapat keluarganya apalagi sang ayah pasti akan sangat murka ketika mengetahui kalau dia hamil jadi emeli akan memutuskan untuk pergi secara diam diam nantinya

Setelah bangun tidur seperti biasa emeli akan mengerjakan pekerjaan rumah dan menyiapkan semua keperluan keluarga tersebut walaupun di sana ada beberapa pelayan tetapi tetap emeli lah yang harus mengerjakannya

"selamat tinggal rumah masa kecilku ibu maaf aku tidak bisa bertahan di rumah ini karena aku harus melindungi anakku dari orang orang yang tidak punya hati di kota ini" ucap emeli dengan lirih sambil memandangi semua sudut rumah masa kecilnya bersama sang ibu

Emeli tidak membawa apapun dari rumah itu dia hanya membawa baju yang melekat di badannya beserta tas yang selalu dia bawa ke sekolah karena tidak ingin membuat orang orang di rumahnya itu curiga. Dia hanya membawa kotak kayu peninggalan sang ibu beserta isinya dan sejumlah uang yang dia punya berkat hasil kerjanya sendiri di waktu senggang

"ayah aku pergi dulu semoga ayah sehat selalu dan hidup ayah selalu bahagia" ucap emeli tersenyum manis yang menghampiri sang ayah ketika lagi sarapan bersama

Tuan robinson mengernyit heran akan apa yang di ucapkan oleh putrinya itu tidak biasanya dia berkata seperti dan tersenyum manis ke arahnya

"ayahmu akan selalu bahagia bersama kami jadi kamu tidak perlu berkata seperti itu" ucap ibi melani dengan ketus

"dasar orang tidak berguna pergi kamu dari sini membuat selera makanku jadi hilang gara gara melihatmu" ucap selly dengan pedasnya

"tidak usah basa basi apa yang kamu inginkan" ucap tuan robinson sambil menatap tajam emeli

"aku tidak ingin apa apa ayah terima kasih banyak untuk semua yang telah ayah berikan padaku selama ini" ucap emeli dengan ambigu

Tuan robinson pun semakin heran dengan kelakuan emeli tidak seperti biasanya sang anak mau bicara dengannya karena yang dia tahu emeli selalu menghindar jika melihat dia dan yang lainnya

"untuk semuanya aku pergi dulu" ucap emeli sambil tersenyum dan melihat wajah mereka satu persatu karena bagi emeli mungkin dia tidak akan pernah bisa melihat mereka lagi di kemudian hari

"pergilah jangan mengganggu makan kami" ucap selly dengan ketus

Emeli langsung melangkahkan kakinya keluar rumah dan dia menahan sekuat mungkin supaya dia tidak berbalik badan untuk melihat rumah itu dan dengan berusaha sekeras mungkin untuk tidak mengeluarkan air matanya lagi karena baginya cukup sudah dia selalu menangis di kota kelahirannya ini dan dia ingin menyongsong kehidupan baru di tempat lainnya

"ya tuhan ibu terima kasih banyak sudah memberikan ini semua padaku" ucap emeli dengan lirih ketika melihat isi dari tabungan yang di berikan oleh ibunya karena menurutnya itu sangat banyak bahkan bisa buat dia hidup selama 10 tahun tanpa bekerja sekalipun apalagi dia berniat untuk tinggal di desa

Akhirnya emeli tidak jadi menjual kalung milik sang ibu dia akan memakainya sebagai kenang kenangan tak lupa dia mengambil sejumlah uang untuk bekal hidupnya nanti dan tak lupa dia membeli beberapa baju untuknya karena dia tidak ingin membawa barang terlalu banyak

Setelah semua urusannya selesai emeli segera menuju ke stasiun untuk menuju kota california sebagai kota yang dia pilih untuk pelarian hidupnya sekarang

"selamat tinggal kota kelahiranku yang sudah banyak memberikan pelajaran hidup yang begitu menyakitkan semoga kehidupanku di sana nanti akan jauh lebih baik" ucap emeli dengan lirih ketika kereta yang membawanya pergi mulai melaju meninggalkan new york

Sedangkan di perusahaan jhonson grup sang pemilik perusahaan sedang mengamuk karena pada anak buahnya yang telah berbuat kesalahan akibat kasus salah culik yang di lakukan sebulan yang lalu pada adik dari edward yang telah menodai adik kesayangannya itu

"kenapa kalian semua bisa salah orang hah" teriak edric jhonson dengan suara yang menggelegar

Sedangkan semua anak buah nya hanya bisa menundukkan kepala termasuk sang asisten yang hanya bisa diam melihat tuannya mengamuk

josh yang merupakan tangan kanan edric itu berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi hingga membuat anak buah itu salah membawa orang. Edric yang mendengar cerita dari tangan kananya tersebut langsung menyuruh josh untuk melakukan sesuatu terhadap perusahaan milik keluarga edward

"baik tuan akan saya lakukan tapi maaf tuan sekarang anda ada meeting dengan klien dari luar negeri dan sekarang kita harus segera berangkat" ucap josh karena dia ingin menyelamatkan anak buahnya dari amukan sang tuan karena jika sang tuan sudah marah maka apapun bisa terjadi

"baiklah ayo kita pergi" edric akan mengurus masalah tentang kasus salah orang itu nanti ketika di tidak terlalu sibuk akan urusan pekerjaan dan dia lebih ingin membalas kelakuan edward terlebih dahulu dari pada masalah tentang perempuan yang dia nodai

Edric sungguh merasa bersalah dalam hatinya ketika teringat akan wajah dari orang yang dia nodai begitu terluka akan perlakuannya

BAB 3

Sedangkan emeli sudah sampai di kota tujuan setelah menempuh waktu beberapa jam di perjalanan

"aku harus menyewa hotel untuk malam ini karena aku tidak mungkin pergi ke desa terpencil di malam hari dan aku pun ingin memeriksa kehamilannya terlebih dahulu ke rumah sakit yang ada di sini"ucap nya di dalam hati

Emeli segera memesan taksi untuk mengantarkannya ke rumah sakit terlebih dahulu lalu dia akan mencari hotel untuk langsung beristirahat

"kenapa muka dokter seperti itu apa ada uang tidak beres kehamilanku" tanya emeli ketika melihat wajah dokter yang memeriksanya nampak mengerutkan dahinya

"kehamilanmu tidak apa apa nona hanya saja aku melihat di layar monitor ini kalau ada 5 kantung janin yang berarti anda hamil 5 anak kembar sekaligus" ujar sang dokter

Emeli pun langsung diam antara senang dan syok mendengar penuturan dari dokter yang memeriksanya

"terima kasih dok atas nasihatnya dan maaf karena tadi saya banyak tanya karena ini adalah kehamilan saya jadi banyak hal yang belum saya ketahui" ucap emeli sambil tersenyum

"tidak masalah nona karena itu semua memang sudah menjadi kewajiban saya" balas sang dokter sambil menulis resep untuk emeli

"resep ini bisa di tebus di apotik depan ya jangan lupa makan makanan bergizi dan jangan sampai kelelahan karena anda bukan hanya hamil satu anak saja" nasihat sang dokter

"baik dokter" sahut emeli sambil berlalu keluar untuk menuju apotik untuk menebus obatnya

emeli segera menuju ke hotel yang ada di pinggiran kota california yang sudah dia pesan dari aplikasi tadi karena selain harga sewanya yang murah hal itu juga memudahkan emeli untuk pergi menuju desa yang ingin dia tuju

"hah aku harus istirahat dulu rasanya badanku sangat lelah kasihan anak anakku kalau sampai aku kelelahan" ucap emeli pada dirinya sendiri sambil mengelus perut ratanya

Sedangkan di rumah keluarga robinson sang nyonya rumah sedang marah marah karena belum melihat emeli pulang dari sekolahnya sejak tadi pagi tidak biasanya sampai larut malam seperti ini dia belum pulang ke rumah

"kenapa kamu mondar mandir seperti itu melani apa yang kamu tunggu" tanya tuan robinson ketika baru pulang dari perusahaan

"anak sialan itu sampai sekarang belum pulang hingga semua pekerjaan rumah menumpuk" sahut melani dengan raut wajah kesal

Sedangkan tuan robinson hanya diam saja mendengar kata kata sang istri karena baginya itu tidaklah penting

"sudah biarkan saja nanti dia juga akan pulang sendiri ayo kita istirahat badanku sudah sangat lelah" ajak tuan robinson pada istrinya

Melani hanya bisa menghembuskan napas kasar dan mengikuti kata kata suaminya karena dia takut sang suami marah padanya

Sedangkan melani kembali mengambil sejumlah uang untuk dia bawa ke desa nanti karena yang pasti di sana akan lebih susah di bandingkan tinggal di kota seperti ini dan tak lupa dia membeli beberapa stel baju dan stok makanan untuk bekalnya nanti di jalan dan awal dia hidup di desa

Emeli menaiki mobil yang akan menuju desa tersebut yang berjarak sekitar 5 jam dari pusat kota california. Di sana ada sebuah desa terpencil yang isinya di huni oleh para orang tua saja karena yang muda lebih memilih untuk merantau ke kota untuk mencari kehidupan lebih baik karena di desa itu hanya bisa bekerja sebagai petani gandum saja yang bisa mereka lakukan untuk bertahan hidup karena letaknya yang berada jauh di perbukitan dan hutan belantara

Emeli sungguh takjub ketika dia tiba di desa itu yang masih nampak asri dsn suasana yang tenang karena di desa itu tidak ada yang mempunyai kendaraan hanya beberapa orang saja yang memiliki sepeda jadi apa apa harus di lakukan dengan berjalan kaki

"permisi boleh saya bertanya" tanya emeli pada seorang perempuan yang seumuran dengan dirinya

"tentu saja boleh kamu ingin bertanya apa" ucap perempuan itu dengan sopan

"aku ingin mencari rumah yang di sewakan apakah di sini ada" ucap emeli lagi

"di sini hanya ada vila itu yang di sewakan dengan biaya yang lumayan mahal tapi kalau kamu mau aku punya rumah sederhana yang bisa kamu sewa dengan harga murah karena memang rumahnya tidak begitu bagus" ujar perempuan itu

"apa boleh aku melihatnya dulu" tanya emeli

"baik ayo aku tunjukkan" ucap perempuan itu sambil mengajak emeli untuk melihat rumah yang akan dia sewakan

"ini rumahnya memang kecil sih tapi jika untuk sendiri pasti cukup dan di dalamnya sudah ada perabot yang lengkap jika kamu mau" jelas perempuan itu dan dia pun berharap emeli mau menyewanya biarpun dengan harga yang murah karena perempuan itu sudah kehabisan uang untuk hidup karena orang tuanya meninggal beberapa bulan yang lalu makanya dia menyewakan rumah itu karena hanya dari hasil sewa rumah itu dia bisa bertahan hidup

emeli pun berpikir dari pada dia menyewa villa yang harganya mahal lebih baik dia menyewa rumah sederhana ini apalagi perabotnya juga sudah lengkap mulai dari kasur, kulkas, tv dan juga kompor serta beberapa alat untuk memasak karena dia pun harus berhemat karena akan ada kelima anaknya nanti

"baiklah aku akan menyewanya sesuai dengan harga yang kamu tawarkan tadi" ucap emeli sambil tersenyum

"terima kasih banyak sudah mau menyewa rumahku" ucap perempuan itu dengan sendu

Lalu perempuan itu bercerita apa adanya pads emeli akan apa yang dia alami beberapa bulan setelah kedua orang tuanya meninggal dan emeli pun ikut sedih mendengarnya

"ini aku bayar untuk 3 bulan sekalian ya dan ingat kamu harus berhemat supaya uang itu cukup untuk biaya hidupmu" ucap emeli sambil memberikan uang sewa pada perempuan itu

"sekali lagi terima kasih oh iya maaf kita belum kenalan" ucap perempuan itu

"oh iya namaku emeli dan namamu siapa" ujar emeli sambil tersenyum

"namaku vania semoga kamu betah tinggal di sini" sahut vania dengan ramahnya

"aku akan betah kok tinggal di sini karena sesungguhnya aku juga sedang dalam masalah" jelas emeli

Lalu emeli menceritakan semua apa yang dia alami sampai tentang kehamilannya sekarang entah kenapa emeli merasa senasib dengan vania hanya berbeda masalah saja dan emeli merasa nyaman karena hanya vania yang mau mendengarkan keluh kesahnya sampai saat ini

"sudah tidak usah bersedih lagi kita bisa menjalani kehidupan ini bersama sama kita harus menjadi wanita yang kuat untuk hidup kita sekarang" ucap vania sambil tersenyum

"iya kita harus tetap semangat dan aku tidak boleh sedih karena nanti anak anakku akan ikutan sedih" sahut emeli

Mereka berdua lalu bercerita banyak hal tentang kehidupan mereka sampai sore hari

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!