NovelToon NovelToon

Take My Life

PROLOG

Hay.. ketemu lagi di story ke 3 ay 😘

seharusnya ini story ke 5 sih 😂😂 cuma apalah daya ay cma remahan roti 😂 maap ya... smga bisa update semua story ay di sini 😘 doain ya

Happy reading ....

Lauro melihat mobil Nathalia yang di tinggalkan pemiliknya begitu saja, dengan pintu yang terbuka di pinggir jalan jembatan laut ini.

Lauro melepaskan helmnya lalu melemparnya begitu saja, berniat untuk menemukan Nathalia secepatnya, tapi langkahnya terhenti dan senyum di bibirnya tercipta saat menemukan seseorang yang ia cari berdiri tegak dengan kedua tangan menumpu pada pagar jalan. sesekali angin nakal memainkan rambut panjang Nathalia.

Lauro sangat tahu wanita ini sedang tidak baik baik saja, dan semuanya karena dirinya, seandainya saja ia tak melakukan kesalahan terbesar ini, mungkin saja Nathalia tak harus bertemu pada dua hati. ya seharusnya hanya satu karena tuhan punya banyak cara menghentikan hati yang lain tanpa alasan yang pasti.

"kau ingin bunuh diri?" suara santai Lauro membuyarkan fikiran Nathalia. gadis itu berbalik besiap menangkap kedatangan Lauro.

"bukan urusamu!" ketus Nathalia

lauro berdiri dengan menyenderkan kepalanya pada tiang penyanggah jembatan, menatap Nathalia yang menatap Hamparan luas dengan tatapan yang sulit di artikan.

"tentu saja itu urusanku, karena kau adalah istriku, memangnya suami mana yang akan senang hati mempersilahkan istrinya mati?" Lauro masi terkekeh geli, bahkan Nathalia sudah tak sabar untuk mencongkel kedua mata Lauro. ayolah... apa pria ini tak bisa melihat situasi?

"jangan mengangguku!"

"aku tidak akan menganggumu sayang, aku hanya mengikutimu, jika kau ingin bunuh diri mungkin aku harus mencobanya juga sepertinya menarik" ucap Lauro menatap demburan ombak di bawah jembatan yang dengan suka rela menghempaskan diri di batu tiang jembatan.

what the hell... Nathalia benar benar tak mengerti dengan jalan pikiran Lauro, kenapa dia bisa menjadi dokter bedah dengan otak seperti itu.

Lauro memukul Pelan pagar besi pembatas jalan sehingga menciptakan bunyi, lalu kakinya naik ke bagian dasar penyanggah besi "begitu kita meloncat, otak kita akan merespon bahwa kita dalam bahaya, dan serangan panik akan muncul secara tiba tiba, lalu kita akan reflek mencari posisi Vertikal dengan mendongakkan kepala, tangan juga akan mengapai permukaan air untuk mencari celah untuk bernafas, lupakan tentang berteriak seperti yang selalu kau tonton di serial tv. itu takan terjadi karena kemungkinan berteriak atau bersuara sangat kecil"

membayangkan apa yang Lauro jelaskan membuat Nathalia mencengkram erat pagar pembatas jalan.

"air akan masuk kedalam mulut dan menyebabkan epiglotis, susah bernafas dan membuat kita hilang kesa--"

"Stop! apa kau sedang memberitahukan toturial mati dalam Air L?"

"hmmm..." Lauro menjeda ucapannya "semacam itulah, kau takut?"

Nathalia membuang wajahnya, ia sangat tak ingin berdebat dengan makhluk tuhan bernama Lauro Rexi morales. apa lagi dengan suasana hatinya saat ini.

"maaf, aku melakukan ini karena aku ingin menjagamu"

"apa untungnya kau menjagaku? Apa untungnya kau masuk dalam hidupku!"

"Awalnya hanya karena bersalah, dan jujur selama ini aku memang berpura pura mencintaimu, sampai aku lupa bahwa aku sedang berpura pura" Lauro menatap Nathalia.

Nathalia sadar ini bukan pertama kali bibir sensual Lauro mengeluarkan Rayuan recehnya tapi entah kenapa tatapan Lauro saat ini terasa asing, tatapan itu terlihat sangat Tulus.

"aku ingin kita mulai semua dari awal, karena aku tahu jelas apa yang kau rasakan"

Tiba tiba ucapan di akhir Kalimat Lauro membuat Nathalia berang. ia benar benar tak menyangka semua yang ia jalani saat ini hanya penuh dengan kebohongan "kau Tahu apa dengan hidupku?! kau bahkan tak pernah tahu dengan apa yang aku jalani" Teriak Nathalia frustasi. Bahkan dia cukup jenuh dengan sikap Lauro yang selalu melihat semua masalah dari sudut yang sederhana.

karena apa yang Nathalia rasakan tak sesederhana itu.

"Aku tau rasanya" ucap Lauro sesantai yang ia bisa lalu berjalan maju menyentuh pagar jalan.. semilir angin menerpa wajahnya.

"Ck!" Nathalia tersenyum meremeh "memangnya apa yang kau tahu tentang aku"

"Aku ada di sana, saat kau kehilangan dia"

TBC

cie penasaran 😂 ini hanya prolog kita akan masuk ke chapter 1 besok 😂😂😂😂

ayemkambek 😘😘😘😘 wkwk maap lama ya... ini masi awl bulan yekan 😂 karena ay pulang liburan bawa demam plus kulit itam 😭😭😭 cedih wkwkw

PERINGATAN DINI

CAPSLOCK JEBOL 😂😂😂

KALIAN MEMASUKI AREA DI LARANG KERAS MEMANGGIL PENULIS DENGAN SEBUTAN AUTHOR, THOR APA LAGI KAMPRET... TIDAK BOLEH!

SANGAT TIDAK BOLEH! DOSA LOH 😂😂😂

KARENA AY INI ANAKNYA BAPAK MAN BUKAN PAK LEK ODIN 😂 PANGGIL AYRA AJA YA ATAU SAYANG JUGA BOLEH 😂😂😂

JANGAN PERNAH MENGHARAPKAN STORY BAGUS DARI AY ITU SANGAT DI LARANG 😂 KARENA REMAHAN ROTI KEK AY UDAH BISA NAMATIN STORY AE UDAH SYUKUR ALHAMDULILAH 😂

JADI MOHON UNTUK TIDAK BERHARAP LEBIH DENGAN STORY YANG AY TULIS, KARENA AY INI PALING AMATIR DI ANTARA PARA AMATIR 😘

Chapter 01

Cinta adalah suatu hal yang mampu membuat dunia yang kejam ini menjadi sangat berarti. Bahkan jika kau merasa kesusahan, tapi cinta melengkapimu pasti kesusahan itu tak terasa begitu menyakitkan.

Begitu besar pengaruh cinta bagi hati dan kehidupan manusia. Siapa pun itu tanpa terkecuali.

Dan itulah yang sedang di rasakan seorang gadis cantik yang sedang meliukan tubuhnya di depan kaca besar. Mungkin ia sedang mencari celah buruk pada dirinya.

Nathalia Romanov gadis cantik berusia 20 tahun itu tak henti-hentinya tersenyum. Seolah menjadi gambaran bahwa hatinya sedang bahagia.

Gadis cantik bak titisan bidadari. Kulit bersih, mata biru terang dan rambut sedikit kecoklatan menambah kesan sempurna pada sosok itu. Jangan lupakan hidung mancung dan bibir mungilnya yang membuat banyak pria bertekuk lutut padanya.

Gadis cantik itu telah siap dengan gaun simpel dan makeup natural. Sepertinya ia akan pergi keluar sebentar lagi. Lalu ia mengambil ponsel yang berada di atas ranjang. Tiba tiba, senyum yang sedari tadi menghiasi bibirnya kini hilang tak bersisa.

My love 💞

Sorry baby aku tak bisa datang. Ada metting mendadak sore ini.

Maaf.

Tak bisa di pungkiri. Nathalia merasa sesak pada dadanya. Mendapati kalimat singkat itu. Ayolah.. tidak munafik bukan? Saat kau telah siap untuk pergi berkencan, ternyata pasanganmu dengan mendadak membatalkanya secara sepihak.

Nathalia menarik nafas dalam-dalam. Seolah untuk menghilangkan rasa gundahnya. Lalu menghela secara perlahan. Kemudian jari jari lentik itu bergerak mengetik sesuatu.

Me

Iya

Sekuat apa pun Nathalia mencoba menepikan rasa kecewa, tapi nyatanya rasa kecewa tetap menyelimuti hati gadis cantik itu. Lalu Nathalia memilih untuk mendudukan tubuhnya di atas ranjang king size.

Jika boleh jujur, hatinya sangat bahagia karena hari ini dia akan merayakan anniversary yang ke 3 tahun dengan pacarnya, yaitu Axelin Leonidas. Walaupun bahagia sebenarnya hatinya sedang tidak tenang.

Nathalia merasa Seperti akan terjadi sesuatu yang buruk hari ini. Dengan menerima pesan itu sukses membuat air matanya luruh lantak membasahi pipi mulusnya. Rasa bahagia itu kalah telak dengan rasa resah yang memang sedari tadi sudah di menghiasi hatinya.

Semoga hari ini baik baik saja.

Lalu perhatianya teralih saat mendapati ponselnya berdering. Tercetak dengan jelas nama dan foto pria tampan di layar ponsel. 'My love', siapa lagi jika bukan Axelin leonidas, kekasihnya.

Dengan gerakan cepat Nathalia menghapus air matanya. Lalu berdehem keras seolah meredam isak tangisnya. Kemudian jari cantik itu mengeser layar ponsel.

"Hem.. hallo"

Kau menangis? Suara dari seberang line telfon. Pria itu memang pria tanpa basa basi. Dan itulah yang Nathalia suka darinya.

Lalu Nathalia berdiri menghampiri kaca. Seolah ia berfikir Axelin bisa melihat rona merah dari pipinya yang basah.

Dan mungkin kewarasan sedang berpihak padanya.

"Haha....." Nathalia memaksa tawanya. Ia tak ingin Axel mendapati rasa kecewanya ini.

Benar benar memalukan

"Apa kau bercanda? Tentu saja tidak. Aku baik baik saja X. Bila kau telah selesai metting kabarin aku ya"

Lalu terdengar kekehan keras dari seberang line telfon.

"Kenapa?" Tanya Nathalia kebigungan.

"aku melihatmu sedang menangis sayang"

"Ha? Dima ---"

Seketika perkataan Nathalia berhenti saat menoleh dan melihat seorang pria tampan berdiri dengan senyuman manisnya di luar pintu kamarnya yang tidak tertutup.

Pria bermata hazel dengan senyuman khasnya kini sedang mengayunkan ponselnya di depan wajah tampannya. Seolah mengejek Nathalia yang sedang tertangkap basah karena berbohong.

Axelin leonidas seorang pria yang kini tengah menjabat sebagai CTO di perusahaan porperty milik ayahnya. sebelum bersiap menjadi pewaris utama perusahan yang cukup di perhitungkan di negara spain itu.

Nathalia yang kini tercekat hanya bisa berlari dan berhamburan kedalam pelukan kekasih hatinya. Pria yang selama 3 tahun ini mengisi hatinya. Sekaligus meredam malu karena kepergok berbohong.

"Uch.. baby kenapa kau menangis?" Tanya axel dengan kekehan gelinya. Mengenal Nathalia selama 10 tahun cukup untuk memahami gadis itu. Dia adalah gadis yang paling payah dalam berbohong. Lalu jari jari kokoh itu sesekali mengelus rambut panjang gadis yang sekarang berada dalam pelukannya.

Nathalia melepas pelukannya dan menatap Axelin dengan tatapan tajam seolah pria yang sedang memeluk pinggangnya saat ini adalah mangsanya. Dengan rasa kesalnya yang memuncak Nathalia memukul dada bidang kekasihnya.

"Kau nakal... Kau juga berbohong... kenapa kau mengirimkan pesan itu" dengan gerakan teratur Nathalia terus memukul dada bidang axelin.

"Mana mungkin aku melewatkan hari sepesial kita sayang. Kau prioritasku" kata Axelin dengan mengecup singkat bibir tipis Nathalia

"Kau berbohong"

"Aku hanya ingin memberi surprise padamu baby..." kalimat Axelin terjeda dengan senyum manis itu.

"Tapi aku tak tahu reaksimu akan seperti ini. Apa kau terlalu merindukan ku?" Axelin memang suka mengoda kekasihnya. Baginya Nathalia adalah satu satunya gadis yang lugu. Dan jiwa dominan Axelin mampu mengimbangi Nathalia tanpa menyakiti gadis itu.

"Aku hanya sedikit merasa kurang nyaman. Apa lagi kau ternyata tidak bisa datang" jelas Nathalia yang lagi lagi memeluk kekasihnya dengan kembali terisak.

Dan itu menjelaskan dengan nyata bahwa hatinya sekarang sedang dalam kondisi tidak baik. Firasat buruk memang selalu berhasil mengambil kewarasan kita dalam kondisi apa pun.

"Syuut.." Axelin memeluk Nathalia dengan erat. Dan kembali mengelus rambut panjang gadisnya. Karena itu memang cara ampuh meredam rasa gelisah gadis itu. Sejak dulu sejak tiga tahun yang lalu saat Axelin memulai hubungannya dengan gadis itu.

"Tenanglah baby aku ada disini. Maafkan aku karena telah berbohong baby"

"Aku takut... Aku merasa kau akan meninggalkanku" tangis Nathalia pecah dengan membenamkan kepalanya pada dada bidang Axel.

"Hey..."Axelin terlihat panik, ia tak menyangka reaksi Nathalia akan seperti ini "Tenanglah. Tidak ada yang akan pergi baby. Aku takan pernah meninggalkanmu..."

Axelin memilih melepaskan pelukanya dan menangkup pipi gadisnya.

"Kau cintaku..." Axelin menatap nathalia dengan tatapan meyakinkan bahwa semuanya akan baik baik saja.

"Kau rumahku..."

"Dan kau segalanya bagiku" lalu dengan lembut Axelin menghelus pipi mulus Nathalia dengan buku jarinya.

"Janji?.." kata Nathalia dengan menunjukkan jari kelingkingnya.

Axel hanya tersenyum dan menautkan jari kelingkingnya. Ya,begitu cara sepasang kekasih itu berjanji. Dan Nathalia kembali memeluk tubuh kekar Axel. Seolah pelukan Axel adalah candu baginya dan seperti sebentar lagi ia akan kehilangan pelukan hangat itu.

"Happy Anniversary My Princess" kata Axel dengan lembut tanpa menunggu jawab dari Nathalia, pria tampan dengan mata hazel itu mencium bibir Nathalia dengan lembut.

Ciuman lembut itu berubah menjadi ciuman dengan lumatan yang mengairahkan seolah itu adalah ciuman terakhir mereka. Sungguh bila sedang jatuh cinta kau pasti akan merasa bila dunia ini adalah milik kalian berdua bukan?.

TBC

baru aja mulai udh di kasi yang manis manis ya 😂😂😂 baiknya ay ya 😂😂😂😂😂

chapter 02

Perjalanan menuju restoran terasa sangat menyenangkan. Bagaimana tidak? Jika di dalam mobil hanya ada sepasang kekasih yang sedang di mabuk asmara. Bahkan perasaan yang tidak enak yang Nathalia rasakan, hilang entah kemana saat Axel ada bersamanya saat ini.

Ia yakin bahwa Axel takan pernah meninggalkanya. Karena bagi Axel, Nathalia ada wanita terakhir dalam hidupnya.

Ketika mereka sampai di sebuah restoran mewah, restoran dimana mereka pertama kali berjumpa adalah pilihan Axelin saat ini.

Dimana dulu seorang gadis kecil yang merengek kepedasan karena di kerjain oleh kakaknya Ray. Ray sahabat Axelin yang kini tengah menjabat sebagai CFO di perusahaan asing.

Mengingatnya saja cukup membuat Axelin tersenyum. Bagaimana bisa ia menyukai gadis yang terpaut 6 tahun darinya?

Axelin ingin sedikit mengulang kisah lama saat ia jatuh cinta pada pandangan pertama pada sosok Nathalia Romanov. Cinta monyet yang berakhir keseriusan saat Axelin dengan gigih meminta Ray menyetujui hubunganya dengan Nathalia.

Well.. memangnya kakak mana yang akan mengizinkan adiknya berhubungan dengan pria laddykiller?

Axelin membawa gadisnya memasuki gedung restoran mewah itu.

Sepi

Yang ada hanyalah beberapa pelayan yang menyambut kedatangan sepasang kekasih itu. Nathalia sedikit merasa kebingungan karena restoran ini adalah restoran favorit keluarganya. Dan selama yang ia tahu restoran itu selalu ramai pengunjung.

Ternyata Axel membooking restoran mewah itu hanya untuk makan malam bersama kekasih hatinya. Nathalia merasa begitu tersanjung dengan segala perlakuan manis Axelin.

Nathalia merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia. Jika menjadi wanitanya pria tampan dan kaya adalah impian banyak gadis. Dan Nathalia telah mendapatkan itu semua.

Axelin adalah sosok sempurna dari impian banyak gadis, bahkan terlalu sempurna. Sampai Nathalia terkadang sempat berfikir kenapa Axelin mau menjalin hubungan denganya. Tapi Axelin selalu memberikan alasan yang membuat gadis itu berbunga.

Bagi Axelin cinta tulus tak perlu alasan. Cukup buktikan dengan terus melindungi dan fokus membahagiakan. Nathalia salah satu gadis beruntung yang merebut hati Axelin. Bukan cuma hati bahkan gadis itu berada di posisi cintanya.

Makan malam berjalan dengan nyaman dan tenang, Nathalia tak henti hentinya berucap rasa syukur pada tuhan karena di berikanya pria sebaik ini padanya.

Apa lagi saat Axelin memberikan kotak persegi 4 dengan warna dongker bludu membuat kotak kecil itu telihat mewah. Ketika Axelin membuka kotak dongker itu mata Nathalia sepontan membulat sempurna.

Sebuah cincin cantik bertahtakan berlian biru safir yang langka. Tentu dengan nominal yang membuat kita tercengang.

"Will u marry me?" Tanya Axel tanpa berbasa basi. dengan tangan kanan yang menggenggam erat tangan kiri Nathalia.

Nathalia tak bisa berkata apa apa. Jujur ia sangat bahagia saat ini. Bahkan air mata haru yang mengekspresikan bertapa bahagia hatinya saat ini.

Nathalia hanya mengangguk mantap menatap Axelin, dan sukses membuat senyum indah terukir di bibir manis pria itu. Axel merasa bahagia apa lagi ia melihat raut wajah senang Nathalia.

Bolehkah seumur hidupnya ia hanya mencintai Nathalia Romanov?

gadis cantik yang mampu meluluh lantakan hatinya ini.

"Besok aku akan membawa mom and dad bertemu Papa dan mamamu untuk membicarakan pertunangan dan pernikahan kita"

kata kata yang barusan keluar dari bibir sensual Axel membuat Nathalia tercekat. Ia tak menyangka akan secepat ini.

"Benarkah?" Tanya Nathalia seolah membenarkan apa yang baru saja ia dengar.

"Aku sudah tak sabar untuk memilikimu baby" kata Axel dengan mantap.

Mungkin kata bahagia tak cukup untuk mengambarkan apa yang sedang Nathalia rasakan saat ini. Ia benar benar merasa terbang di atas awan. Dan Axelin Leonidas yang mampu membuat Nathalia menjadi sosok wanita paling bahagia di dunia ini.

Tiga tahun ini adalah hari hari yang sangat indah bagi gadis muda yang kini terus menatap cincin indah yang melingkar di jari manisnya. Senyum itu seolah enggan untuk sirna. Sampai deheman suara bass seorang pria mengejutkanya.

"Hemm... Apakah pesonaku kalah dengan cincin jelek itu sayang?"

Mendapati kalimat cemburu dari kekasihnya membuat Nathalia tersenyum manis melihat pria yang duduk di seberang meja dengan siku tertumpu pada meja untuk menompang wajahnya. sedari tadi pria itu terus menatap Nathalia.

"Apa kau cemburu pada sebuah cincin X?" Goda Nathalia membuat kekasihnya itu tersenyum.

"Ya.. sedikit" balas Axel dengan kekehannya.

Setelah melewati makan malam romantis dan membicara tentang pernikahan. Axelin dan Nathalia memutuskan untuk pulang tapi sayang hujan menguyur kota Valencia.

"Hujan sayang"

"Iya... pakai jas ku saja" Axelin hendak membuka jasya tapi di tahan oleh Nathalia.

"Aku sudah memakai long coat ini sayang" Natahalia kembali merapikan jas axelin.

"Tapi"  perkataan Axelin terhenti karena satu jari telunjuk Nathalia menempel di bibir Axelin.

Axelin memilih mengalah dan memayungi Nathalia untuk kembali ke mobil sport berwarna merah metalic miliknya.

Ia tak mengizinkan Nathalia terkena percikan air sedikit pun dengan mendekap tubuh Nathalia lebih erat sebelum menutun Nathalia untuk masuk ke dalam mobil.

Hujan bertambah deras setiap detiknya sehingga menciptakan kabut samar yang membatasi pandangan Axelin yang sedang menyetir mobil. Dengan sesekali bercanda, Axelin mengurangi kecepatan mobil.

"Aku sangat mencintaimu baby, yang ku harapkan kau selalu bahagia. Aku yang akan selalu membahagiakanmu. Itu janjiku"  kata Axelin dengan menggenggam tangan Nathalia dan mecium lembut sebelum kembali fokus pada jalan.

lagi lagi perkataan perkataan Axelin membuat gadis itu merona. Siapa yang tak bahagia di perlakukan dan di hadiahi kalimat kalimat menyentuh setiap hari?

Siapa yang tak bahagia jika menepati di posisi Nathalia?

Kini mobil sport itu melewati jalur menurun yang memiliki tikungan tajam berbahaya dan curam dengan pembatas besi dan berdampingan dengan jurang.

ini adalah jalan menuju rumah Nathalia yang sebenarnya bukan sesuatu yang besar. Mengingat Axelin telah melewatinya ribuan kali sejak ia mulai menjalin hubungan dengan Nathalia.

Hanya saja sekarang jalan ini seperti merengut habis kosentrasi pria berhidung mancung ini karena derasnya hujan makin bertambah dan memperpendek jarak padangan Axelin.

Dan Lagi lagi ponsel itu berdering yang memang sudah dari tadi di abaikan oleh axelin.

"Jangan!!!" sergah Axelin saat Nathalia ingin mengambil ponsel pria itu yang ada di dashboard mobil.

"Angkatlah... mungkin ada sesuatu yang penting?"

"..."

Bukanya menjawab Axelin hanya diam. karena ia tahu itu telfon dari ayahnya sebab Axelin mangkir dari metting penting hanya demi Nathalia. apa lagi kepergianya keluar negri dua minggu ini cukup menyita waktunya untuk bertemu dengan Nathalia.

Namun tanpa menghiraukan larangan Axelin, nyatanya Nathalia tetap mengambil ponsel itu. Dan melihat nama siapa yang ada di layar ponsel.

"X, ini daddy"

Axelin menghela nafas pelan lalu mengambil ponselnya dari tangan Nathalia. Ia sadar ia harus mengangkat ponsel itu. Karena bukan Nathalia namanya bila berhenti jika pria itu tak menuruti semua permintaanya.

"Hallo"

"..."

"Ya aku akan segera kesana"

"..."

Axelin mematikan ponsel itu dan membuangnya ke atas dashboar secara asal. Wajahnya berubah serius sehingga Nathalia merasa sedikit aneh.

Bisa di katakan Axelin juga berfirasat buruk seolah ia merasa akan berjauhan dari nathalia. Dan perasaan tak enak itu kini berbalut rasa kesal seolah sedang mengerogoti kesabaran Axelin.

"Kenapa?"

"Bukan masalah besar sayang"

Walaupun kesal nyatanya Axelin masih mampu mengeluarkan kalimat lembut untuk kekasihnya. Dengan sesekali tangan kananya mengelus lembut pipi Nathalia.

"Jangan ngebut!" Pinta Nathalia karena menyadari kecepatan mobil itu bertambah.

"Aku harus mengurus sesuatu sa--"

"AXEL... AWAAAAAS!!!"

TBC 😂😂😂😘

emang enak kali kalo motong adegan pas kek gini 😂😂 jangan timpuk daku centah, siapkan tisu beb 😂😂😂

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!