Ketika sebuah janji harus ditepati walau jalannya sangat sulit.
Diana, Edwar dan Puspita. Mereka bertiga harus mengalami kehidupan yang sangat sulit karna sebuah perjanjian.
Edwar seorang pria dewasa. Saat ini dia bekerja sebagai karyawan biasa disebuah perusahaan teman ayahnya. Usianya yang sudah mantang 35 tahun, namun dia tetap melajang karna dia belum bisa move on dari cinta pertamanya saat dia kuliah dulu.
Diana adalah gadis belia yang baru saja masuk kuliah semester pertamanya disebuah universitas ternama dikota A. Saat ini dia sedang giat giatnya belajar karna dia ingin segera menyelesaikan kuliahnya tanpa hambatan, karnaq tujuannya dia ingin segera menikah dengan pujaan hati yang saat ini sedang ada diluar negri dikarenakan harus bekerja disana.
Puspita adalah wanita dewasa, usia 35 tahun. Dia seorang ibu tunggal. Anaknya bernama Nindi berusia 10 tahun. Suaminya telah meninggal saat usia Nindi 2 tahun dikarenakan kecelakaan. Puspita adalah seorang sekretaris disebuah perusahaan dimana ayahnya Diana pimpin.
Suatu hari Diana tanpa sengaja terjatuh dari motornya. Dikarenakan dia sangat terburu buru untuk pergi kekampusnya. Karna hari ini dia telat bangun padahal perkuliahan hari ini ada ujian. Dan dosennya dosen killer, alhasil dengan terburu buru Diana keluar rumah langsung ambil kunci motor mang diman yang baru saja turun dari motornya setelah belanja sayuran disetiao pagi.
" Mau kemana neng? Itu motor agak agak, karna kemarin baru jatuh, jadi harus hati hati kalau mengendarainya." ucap mang Diman kepada nona mudanya, karna dia takut nona mudanya kenapa kenapa, karna Diana baru satu bulan ini lancar mengendarai motor.
"Pinjem sebentar ya mang, abis kalau pakai mobil bakal kejebak macet, sedangkan pagi ini aku ada ujian" ucap Diana sambil tersenyum manis dengan memberikan dua jari nya berbntuk V. Setelah itu Diana pun melajukan motor matic itu.
Setelah melalui perjalanan 10 menit pas pertigaan Diana terkejut dengan sebuah mobil yang tanpa sengaja lewat didepan Diana, dan saat itu Diana yg memang mengendarai motornya dengan sedikit ngebutpun kaget sehingga Diana tanpa sengaja menekan rem ditangan kananya dan akhirnya diapun terjatuh karna motor ya menabrak mobil tersebut.
Orang orang disekitar jalanpun langsung menolong Diana dan sebagian lagi ada yang mengedor pintu mobil agar sang pengendara mau keluar dan bertanggung jawab atas Diana. Diana merasa kesakitan dilutit dan sikunya sedangkan sang pengemudi pun akhirnya keluar.
Dia adalah Puspita. Puspita pun segera menolong Diana dengan memberikan bantuan agar Diana dibawa kerumah sakit terdekat untuk diobati.
"duh ... maaf ya dek. saya tidak tau kalau akan terjadi hal seperti ini, sebaiknya kita segera kerumah sakit untuk.mengobati lukamu" ucap Puspita kepada Diana yang sedang memperhatikan luka dilutut dan sikunya.
" aku tak apa apa kok mbak. Ini hanya luka kecil, saya minta maaf karna saya yang ngebut jadi gak lihat mobil mbak. Jadi baiknya bagaimana ini mbak, sepertinya mobil mbak lecet" ucap Diana sambil sesekali meringis karna rasa sakit pada lukanya.
Akhirnya, karna keduanya sama sama merasa tidak enak hati dan saling terburu buru akan kegiatan mereka, mereka pun pilih damai saja dan mereka tetap bertukar no telpon agar kalau ada apa apa merek bisa menghubungi untuk bertanggung jawab. Diana memang tidak mengenal Puspita walaupun Puspita bekerja sebagai sekretaris ayahnya. Karna selama ini Diana hanya tinggal bersama ibunya saja. Dan kedua orang tua Diana sudah lama berpisah dikarenakan orang ketiga. Ya, ayahnya rela menceraikan ibunya Diana untuk wanita yang dia cintai, karna memang pernikahan orang tua Diana adalah sebuah perjodohan.
Awal pernikahan, kedua orang tua Diana memang sudah sepakat setelah kelahiran Diana ayahnya akan meminta untuk menikah lagi, namun karna sang ibu tak ingin dimadu makanya dia memilih untuk berpisah saja dan mengambil Diana untuk dia urus sendiri tanpa campur tangan ayahnya sa sekali, karna rasa sakit yg telah ayahnya Diana berikan kepada ibunya sehingga ibunya memutuskan segala hubungan dengan ayahnya Diana. Kehidupan Diana memang sudah pahit sejak dia lahir, ayah ibunya berpisah dan ibunya tak mau berdamai dengan ayahnya Diana hingga Diana dewasa. Bahkan saat inipun Diana harus yang menjaga perasaan kedua orang tuanya kalau dia habis bertemu dengan salah satu dari mereka walau hanya sekedar bertamu, maklum Diana sejak SMA memutuskan untuk tinggal sendiri di apartemen, karna kesibukkan ibunya yang selalu tidak ada waktu untuknya apalgi semenjak Lina tahun lalu ibunya memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang pria bule. Sedangkan ayahnya hanya bisa dia temui jika istri ayahnya mengadakan acara acara penting agar selalu dilihat harmonis Dimata masyarakat banyak dikarenakan status sosial ayahnya yang merupakan pemimpin perusahaan yang dibilang cukup ternama dinagara K.
Ya begitulah nasip Diana, dari kecil sudah terbiasa diabaikan orang taunya sehingga dia menjadi dewasa sebelum waktunya. Dan semalem dia harus menginap dirumah ibunya setelah ibunya terus ngomel beberapa Minggu karna Diana yang enggan untuk nginap dirumah padahal ibunya sedang ada di negara K bersama suami dan anak tirinya. Setelah penuh drama akhirnya Diana semalam minep dirumah ibunya dan merekapun mengadakan makan bersama setelah itu saling ngobrol apa saja untuk merekatkan hubungan sebagai keluarga.
"Selamat pagi ganteng...." Sapa salah satu karyawan wanita kepada Edwar yang baru saja sampai dikantor dengan membawa tas ditangan kirinya dan beberapa berkas ditangan kananya. Maklum, pagi ini dia ada meeting penting untuk pengajuan sebuah proyek baru kepada mitra perusahaan yang selama ini dia harapkan bisa membuat dia naik jabatan. Perusahaan yg bermitra dengan perusahaan dimana Edwar bekerja adalah sebuah perusahaan yang sangat terkenal dan itu bernama N's. Perusahaan milik Pak Hartono Mandala. Tapi yang akan hadir nanti hanya maneger program dari perusahaan itu saja. Krn proyek ini masih pengajuan. Kalau sudah deal maka Edwar akan bertemu langsung dengan pemimpin perusahaan N's itu secara langsung dan untuk menandatangani kontraknya.
Edwar bekerja diperusahaan Svin grup milik temen ayahnya. Dia bisa masuk diperusahaan itu pun karna pertolongan temen ayahnya itu, makanya banyak sekali rekan rekan kerjanya yang memandang rendah dia soal pekerjaan, oleh karna itu dia sangat berharap sekali proyek dengan perushn N's ini sukses sehingga dia bisa membuktikan kalau di mampu. Sesungguhnya dia sering membuat rekor dengan ide ide nya sehingga perusahaan bisa makin terkenal tapi tetap saja rekan rekannya memandang sebelah mata, namun akan beda klw perusahaan itu adalah N's Krn perusahaan ini sangat terkenal di negara K.
"Pagi juga Bu." balas Edwar.
"Banyak sekali bawaanmu, sepertinya akan ada proyek baru yang akan deal nih?" ucap karyawan wanita tadi. Yang merupakan salah satu wanita pemuja Edwar dikantor. Maklum. Seluruh orangpun tau kalauEdwar sampai sekarang masih melajang.
" ya... Semoga saja beneran ya Bu, minta doanya" balas Edwar dengan memberikan senyumannya yang manis membuat wanita itu makin ke ge er an. " saya duluan ya Bu" pamit Edwar kemudian Karna dia memang harus buru buru keruang meeting untuk menyiapkan segalanya.
Sesampainya diruang meeting, Edwar langsung menyiapkan segala hal untuk menunjang persentasinya agar semua berjalan lancar dan klaimpun seneng sehingga mau bekerjasama. Setelah semua persiapan beres beberapa menit kemudian meeting diadakan selama satu jam. Dalam kegiatan itu perwakilan N's sangat puas dengan persentasi dari Edwar sehingga merak setuju untuk melakukan kerja sama dengan Svin dan berharap proposal kerjasama segera dibuat agar Minggu depan Edwar bisa bertemu langsung dengan pak Hartono Mandala untuk penandatanganan kontraknya. Setelah itu meeting selesai dan para peserta pun kembali kegiatan masing masing.
Saat ini jam menunjukkan pukul 5 sore. Saatnya Puspita pulang kerumah, namun sebelumnya dia harus menjemput Nindi putri kecilnya di tempat bibi sun. Seorang wanita tua yang menjadi pengasuh Nindi dari ni di bayi. Maklum, Puspita tinggal seorang diri di kota besar ini. Ayah ibunya telah lama tiada dan dia pun tak ada saudara Krn dia hidup merantau dikota K ini. bibi Sum sudah dianggap ibu oleh Puspita kena dia mengenal BI sum darai awal dia menikah dengan suaminya.
Saat itu mereka menyewa sebuah rumah kontrakan diawal pernikahan Puspita dan suami dan kebetulan sekali pemilik kontrakan adalah bi sum. Selama tinggal disana mereka menjadi akrab karna sikap Puspita dan suami yang selalu ramah terhadap tetangga sekitar membuat mereka mudah terkenal. Namun hanya 2 tahun saja mereka tinggal dilingkungan itu karna suami Puspita akhirnya bisa membeli rumah walau sederhana dideket perkotaan. Dan hingga saat ini Puspita masih tinggal dirumah pembelian suaminya tersebut bersama putri kecilnya Nindi.
"Assalamualaikum bi sum?" sapa Puspita saat mau memasuki rumah bi sum sambil melihat kanan kiri berharap Puspita dapat menemukan putri kecilnya.
"Nindi... Nindi...." kembali Puspita bersuara setelah beberapa menit tidak ada sautan dari bibi Sum. Dan tak lama terdengar teriakan dari belakang rumah bibi Sum
"bunda...... Nindi dibelakang" terdengar suara Nindi yg sedikit cedal dari arah belakang rumah bibi Sum. Ternyata nindi dan bibi sum sedang panen rambutan, buah kesukaannya Nindi.
"eh... Ada nak Puspita, tunggu sebentar lagi ya, nih Nindi dari tadi ngerengek minta rambutan, baru bisa diambilak sekarang karna Rono baru pulang kerjanya" ucap bibi sum sambil mengambil buah rambutan yang telah jatuh ketanah setelah Rono jatuhkan dari atas pohon.
Rono adalah anak tetangganya bi sum, maklum bi sum anak anaknya pada jauh semua, jd sehari hari dia hanya ditemani para tetangga saja dan tentunya dengan Nindi juga. Lalu Puspita pune cari kantong plastik agar bisa menampung rambutan untuk dibawa pulang nindi nantinya.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya rambutan untuk Nindi pun siap untuk dibawa dan akhirnya Puspita pamit sama bibi sum untuk segera pulang karna hari sudah hampir magrib. Disepanjang perjalanan pulang Nindi terua saja bercerita akan kegiatan dia seharian bersama bibi sum dirumah bibi sum. Anak kecil itu sungguh cerewet sekali kalau bercerita, apa saja dia ceritakan seolah tiada habis habisnya cerita yang dia ceritakan membuat ni di selalu tersenyum akan ulah putrinya itu.
" Bunda, nanti sampai rumah rambutannya dikupaisn segera ya, nindi mau makan sambil nontn kartun" celoteh nindi
" iya sayang .., tapi makannya jangan banyak banyak ya, nanti nindi sakit loh." jawab Puspita dengan mengelus pipi putrinya.
"ok bunda" jawab Nindi sambil tersenyum
Sesampainya dirumah. Nindi langsung dimandikan oleh Puspita tidak lupa setelah itu dia menyiapkan makan malam untuk mereka berdua dan setelahnya Puspita mengupaskan buah rambutan untuk cemilan nindi saat anak itu nonton film nantinya. Karna seperti hari hari biasanya, setalah maka malam Puspita dan Nindi akan berada diruang tv, disana Puspita akan melanjutkan pekerjaannya yg belum selesai ditemani nindi yang asyik dengan film kartunnya. Dan terkadang Puspita hanya menemani nindi nonton disaat tidak ada pekerjaan kantor yang harus dibawanya pulang kerumah.
Drrrrrrt
Drrrrrrt
Drrrrrrt
Tiba tiba suara hp Puspita berbunyi dan ternyata ada pesan dari kepala marketing yang memberikan tugas kepada nindi
[selamat malam ibu Puspita, saya Ririn, saya ingin menginfokan kalau kerjasama antara N's dan Sniv sudah deal, dan Minggu depan perwakilan dari Sniv akan menemui pak Handoko untuk menandatangani kontraknya diperusahaan N's, jadi diharapkan ibu bisa mengecek dulu proposal perjanjian yang akan saya kiri kan sebelum sampai dimeja bapak ya Bu]
Seperti itulah kira kira pesan yg diterima oleh Puspita
[Baiklah, nanti akan saya periksa, tolong segera dikirmkan saja dulu ke email saya ya Bu] balas Puspita.
Dan tak berapa lama Puspita mengecek email-nya dan di pun mulai memeriksa proposal pengajuan tersebut agar tidak ada kesalahan lagi ketiga sudah diatas meja pimpinan
Sangking asiknya dia memeriksa proposal, Puspita tak menyadari kalau nindi sudah tertidur pulas di sofa, dan karna hal itu diapun tidak melanjutkan kegiatannya karna ingi. segera masuk kamar bersama putrinya dan beristirahat. Sedangkan pekerjaan yang tadi dia tinggalkan dahulu karna biasanya dia akan lanjut besok paginya sebelum dia berangkat ke kantor.
Keesokkan paginya diapun bangun kesiangan sehingga dia tak sempat lagi memeriksa proposal yang tadi malem belum dia selesaikan. Tapi karna dia pikir Minggu depan harus selesai jadi dia menundanya dulu karena pagi ini dia sangat telat kekantor. setelah membeli sarapan Puspita langsung mengantarkan nindi kerumah bibi sum baru dia kekantor. Dan karna hal itulah yang membuat dia hampir menabrak orang. Syukurnya yang ditabrak tidak marah marah karna dia juga merasa bersalah atas peristiwa kecelakaan. Itu, Bahkan wanita yang ditabraknya itu mau mengganti rugi atas kendaraan Puspita yang lecet. tapi Puspita me Olak karna gadis itupun menolak untuk dibawa berobat, alhasil mereka hanya saling tukar no telpon saja untuk jaga jaga kalau ada apa apa kedepannya nya.
ya.... Yang ditabrak Puspita adalah Diana, anak dari bos nya sendiri. Namun karna Diana tidak pernah kekantor ayahnya dan Puspita juga baru bekerja sela 2 tahun ini jadi mereka tidak saling mengenal.
Sesampainya dikantor Puspita langsung ke mejanya untuk menyiapkan segala keperluan atasannya sebelum pak Hartono dateng. Pagi ini Puspita berencana ingin melanjutkan mengoreksi proposal kerjasama antara N's dan Svin agar segera selesai sebelum ia pulang kerja nanti sore.
[Edwar Riandi.... sepertinya aku kenal dengan nama ini, semoga bukan orang yang sama] batin Puspita saat dia melihat nama penanggung jawab dalam proyek yang akan dikerjakan oleh dua perusahaan dalam proposal yang sedang Puspita periksa itu. Dan karna Puspita pikir hanya nama saja yang mirip dia tidak ambil pusing dengan hal itu. Puspita terus melanjutkan pemeriksaan proposal tersebut hingga waktu makan siang tiba.
Dertttt.....
Dertttt......
Derttt......
Suara telpon dimeja Puspita berbunyi, ternyata ada panggilan dari tun Hartono yang memberikan perintah kepada Puspita untuk membeli makan siang untuknya direstoran langganan. Setelah itu Puspitapun ijin keluar kantor untuk membelikan makanan untuk atasannya tersebut.
Puspita berangkat dengan mobilnya menuju restoran yang memakan waktu hampir 20 menit. Saat dia mengendarai mobil dia melihat ada rambutan di kursi penumpang disampingnya, ternyata rambutan itu terjatuh saat kemarin malem dia bawa masuk kerumah bersama Nindi. [Rambutan ini kesukaan Nindi sekali seperti kesukaan dia] batin Puspita
Puspita pun jadi teringat saat dia kuliah dulu, dia mengenal seseorang yang sangat menyukai rambutan juga. Sangking sukanya kalau musim rambutan tiba dia selalu membelikan rambutan untuk seseorang dari masa lalunya itu.
"wah.... Banyak sekali rambutannya, aku suka sekali dengan buah ini" ucap seorang pria kepada Puspita. Saat itu mereka sedangkan ada disebuah rumah teman mereka yang kebetulan hari itu mereka belajar kelompok untuk menyelesaikan tugas dari dosen.
"Kamu suka rambutan ya, dikampungku banyak sekali buah buah ini dihalaman rumahku, kapan kapan ikutlah aku pulang kampung ya Andi" ucap Puspita.
Ya... Andi dan Puspita adalah temen satu universitas dan mereka berteman sejak awal masuk kuliah dan karna kedekatan mereka, Andi dan Puspita selalu dijodohkan agar menjadi sepasang kekasih, namun baik Andi ataupun Puspita mereka selalu bilang kalau mereka hanya bersahabat saja, walau mereka pada kenyataannya masih sama sama single alias tidak punya pacar sampai mereka lulus kuliah.
"Ok! pasti suatu saat aku akan ikut deh" jawab Andi
"huft..... kenapa jadi inget dia sih" guman Puspita. setelah itu Puspitapun melajukan mobilnya untuk segera membeli pesenan atasannya itu lalu kembali kekantor dengan segera karna jam 2 ini dia harus menyiapkan meeting.
Sore hari saat pulang seperti biasa Puspita akan menjemput Nindi dahulu dirumah Bi sum barulah dia akan kembali kerumah untuk beristirahat. Seperti itulah rutinitas Puspita setiap harinya. Hari harinya hanya disibukkan bekerja dan mengurus Nindi saja. terkadang dia merasa lelah akan semua ini karna tidak mudah menjadi single mom dikota besar. Harus menjadi ayah dan ibu untuk putri kecilnya. Tapi dia selalu menyakinkan diri bahwa dia mampu karna ini adalah keputusan yang telah dia ambil oleh karna itu dia tak boleh menyerah dn selalu semangat untuk putri kecilnya Nindi.
Dertttt.......
Dertttt.......
Dertttt.......
suara hp terus berdering tapi tak juga diangkat. Rupanya Diana sedang males mengangkat telpon dari kekasihnya yang sekarang sedang berada di luar negri karna harus bekerja disana. Maklum, Diana lagi ngambek karna dari kemarin kekasihnya tak membalas SMS ataupun mengangkat telpon darinya, padahal Diana sangat merindukan sang pujaan hati.
Tak lama kemudian sma masuk di hpnya Diana karna dari tadi Diana enggan untuk mengangkat telpon dari sang pujaan hati.
[ Hallo Diana? Lagi apa? kok telpon dari Abang tidak Diana Angkat?] begitulah isi pesannya.
[ angkatlah telpon Abang Diana, memang Diana tidak rindu?] kembali Diana mendapatkan pesan dari sang kekasih
"ish.... nyebelin, dari kemarin menunggu kabar baru hari ini kasih kabarnya. Keselll" dumel Diana
Dertttt.......
Dertttt.......
Dertttt......
Kembali hp Diana berbunyi dan itupun panggilan telpon dari sang pujaan hati.
D : "ya...."
R : "Akhirnya diangkat juga, kenapa darintadi tidak diangkat kan Abang mau bicara sesuatu sama Diana?"
D : " lg kesel Ama Abang!"
R : "Kesel kenapa sih?"
D : " ish... Gak peka banget sih Abang ini. Dari kemarin Diana telpon dan kirim pesan tapi gak diangkat ataupun dibales pesan dariku"
R : "O..... Itu kemarin Abang lagi sibuk sekali jadi gak sempet pegang hp"
D :'Udah deh. Males bahas kemarin, Abang ada apa telpon Diana, kangen yak hehee...."
R :"Diana jadi mau ketempat bang Minggu depan? Kalau saran Abang bagaimana kalau awal bulan saja kesininya, karna bulan depan Abang kebetulan bisa ambil libur jadi nanti pas Diana disini kita bisa jalan jalan full, bagaimana?"
D :"O..... Nanti coba Diana tanya ke mama dulu ya bang, soalnya Diana minta tiket dan penginapannya ke mama hehe..."
R :" ya udah, Abang tunggu kabar nya ya?"
D :" Ok abangku..... Miss u"
R : " Miss u too...."
Begitulah Diana dan kekasihnya Ryan bertelponan, ya Ryan hanya memastikan jadwal kedatangan Diana ke negara K, tempat Ryan tinggal dan bekerja saat ini.
Diana dan Ryan sudah setahun pacaran, mereka dikenalkan oleh mamanya Diana. Karna mama Diana adalah sahabat dari ibunya Ryan. Dan saat ini Ryan tinggal di negara K untuk bekerja disana. Rencanya setelah 2 tahun bekerja di sana Ryan dan Diana akan menikah lalu Diana akan segera diboyong kesana juga menemani Ryan disana.
"ish... Masih kangen aku sama abang, tapi Abang kalau telponan selalu buru buru deh, sesibuk itukah dirimu bang? Padahal aku masih kangen ". Keluh Diana setelah beberapa saat mereka selesai bertelponan.
"Hai Diana, ngelamun aja sihhh..." Sapa Mita, sahabat Diana dikampus. Ya saat ini Diana sedang dikampus sedang duduk santai ditaman kampus sembari menunggu jam kuliah berikutnya.
" ish.... Kamu ini Mit, bikin kaget aja. Dari mana aja kamu, kenapa tadi kelas pak Endi kamu gak masuk?" tanya Diana
" aku bangun kesiangan, maklum semalem abis jalan Ama ayang beib hehee...? Bales Mita sambil nyengir
" huuuu.. Dasar kamu ini, kalau udah jalan Ama ayang pasti deh selalu pulang malem terus, hati hati loh mit kebablasan heheee...." ucap Diana menasehati sahabatnya yang lagi bucin akut sama kekasihnya itu.
" gak lah say...... Semalem kebetulan kami nonton dan dapet jam nontonnya yang jam akhir.makanya semalem pulangnya jadi malem" ucap Mita menjelaskan. " kamu kenapa kok melamun aja sihhhhh, ada masalah say...?" tanya Mita.
Diana hanya diem sambil melihat sekitar taman yang ramai dengan mahasiswa lainnya. Diana memang lagi galau sekali dengan hatinya, dia bingung dengan perubahan sikap Ryan akhir akhir ini, tidak seperti awal awal pacaran.
" Ditanya kok diem aja sih?" tanya Mita kembali.
"hemmmm.... Aku lagi bingung mit, bingung Ama hatiku dan Ama Ryan" jelas Diana.
Lalu Diana menceritakan hatinya yang super galau akan perubahan sikap Ryan dan rencana Diana yang akan keluar negri untuk mengunjungi Ryan.
Diawal hubungan mereka sesungguhnya Diana ragu sekali karna jalinan hubungan mereka terjadi dikarenakan perjodohan dari orang tua mereka, namun dengan berjalannya waktu ternyata mereka berdua cocok dan akhirnya tetap menjalin hubungan sepasang kekasih hingga saat ini walau Ryan jauh di negri orang. Namun kenapa akhir akhir ini sikap Ryan banyak berubah. Yang biasanya selalu memberikan kabar setiap hari ini menjadi seminggu tiga kali saja, yang biasanya mudah dihubungi ini sangat sulit dihubungi.
Diana menepis hal hal aneh dalam pikirannya akan perubahan sikap Ryan, ya.... Mungkin memang Ryan sibuk akan pekerjaannya. Secara dia harus beradaptasi dengan lingkungan yang sangat baru untuknya, dari bahasa sampai kebiasaan masyarakat disana pastinya.
"udah .. Sabar jeng, semoga aja memang di lagi sibuk" ucap Mita.
Mita adalah sahabatnya dari SMA jadi dia sangat tau akan kehidupan Diana. Karan dialah tempat Diana bercerita selama ini dikarenakan mamanya yang selalu sibuk akan dunia kerjanya dan kehidupan rumah tangganya yang baru bersama suami barunya.
" Mending sekarang kamu fokus sama kuliahmu, katanya mau lekas beres dan segera married Ama ayang beib kan..." seloroh Mita sambil.merangkul bahu Diana untuk mengajaknya masuk kelas karlena sebentar lagi jam kelas berikutnya akan dimulai.
"Hem..... Iya deh" jawab Diana dengan senyuman dan melangkah menuju kelasnya bersama Mita.
*********
" Udah kasih tau Diana untuk kesininya diundur" ucap seorang wanita kepada Ryan
"sudah.." jawabnya dengan lembut
"hemmm...." balesnya dengan senyuman manis.
*********
"btw, gmn kabar motormu, katanyabkemrn abis tabrakan diservise? Tanya Mita kepada Diana saat mereka keluar dari kelas yang baru selesai.
Ya mereka sudah menyelesaikan kuliah pada hari ini, dan sekarang mereka sedang dimobil Mita menuju rumahnya untuk beristirahat sambil rumpi cantik. Hal biasa yang mereka lakukan setiap harinya. Maklum mahasiswa jd kerjaannya kuliah lalu main 😁.
" ya gitulah, gak parah banget kok rusaknya, hanya aku lagi males pakai motor, hehee" jawab Diana.
"Jadi sementara ini aku pakai aplikasi ojol ajalah untuk kemana mana" lanjutnya.
Lalu Diana menceritakan kembali prihal kecelakaan itu dan soal motornya sembari menceraikan kekasih mereka.
Tak terasa mereka sampai dirumah Mita, sesampainya dirumah Mita mereka disambut oleh pembantunya Mita lalu merekapun langsung menuju ke kamar Mita yang sebelumnya Mita meminta art nya untuk membawakan cemilan dan minuman ke kamarnya untuknya dan Diana.
Dan mereka akan terus berada dikamar hingga waktu makan malem tiba. Dan mereka baru keluar kamar untuk makan malem bersama orang tua Mita setelahnya Diana pun pamit pulang ke apartemen nya.
Sesampainya di apartemen Diana langsung masuk kamar mandi untuk bersih bersih lalu siap siap tidur. Karna hari semakin malem dan diapun sudah lelah. Dan mulai hari ini dia meyakinkan diri untuk fokus akan kuliahnya dan tak mau memikirkan perubahan sikap Ryan. Namun sebelum dia tidur dia sempatkan untuk.mengirim.pesan kepada Ryan sekedar menanyakan kabar Ryan seharian ini dan kabarnya juga kepada sang pujaan hati.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!