NovelToon NovelToon

PUTRI BERHARGA

SATU

Siapa yang tidak mengenal Xuan Lan, gadis cerdas yang cantik dan tomboy. Meskipun ia selalu menutupi kecantikannya dengan sikapnya yang tomboy agar tidak menimbulkan banyak keirian kepada orang lain. Namun, hal itu tidak membuat kecantikannya berkurang, malah kecantikannya semakin bertambah.

Kakaknya yang melihat kecantikan Xuan Lan semakin bertambah tidak terima dan menjadi gelap mata. Ia lalu menaruh racun pada makanan yang dimakan Xuan Lan.

"Kau berhasil meracuniku, kak. Jika ada kehidupan selanjutnya aku akan membalasmu." lambat laun matanya tertutup disertai senyum evilnya.

~~

Di lain tempat seorang putri yang tidak pernah dianggap meninggal karena tidak kuat menahan siksaan dari racun yang menggerogoti tubuhnya. Ia memejamkan matanya perlahan dan kembali ke alam yang sama dengan arwah seluruh manusia.

~~

"Xuan Lan..." panggil suara misterius.

"Xuan Lan..." panggil suara misterius itu lagi.

"HEI XUAN LAN APA KAU TIDAK BISA BANGUN?!!" karena tidak sabar ia meneriaki Xuan Lan tepat di telinganya. Xuan Lan mengerjap-ngerjapkan matanya kemudian bangun.

"Dimana aku? Hei kucing gembrot apakah kau tau dimana kita? bukankah aku sudah mati? Kenapa aku bertanya padamu, kau kan hanya kucing gembrot yang bisanya cuman makan dan mengeong saja."

"APA KAU BILANG?" jawab kucing gembrot.

"Eeh, k-kau bisa bicara?" nada bicara Xuan Lan terdengar gugup tapi ia mukanya tetap seperti biasanya, datar.

"Aku adalah Dewa yang bertugas untuk menentukan jalanmu selanjutnya. Karena kau mati diracuni kakakmu, maka ku beri kau kesempatan untuk hidup lagi tapi kau berada di tubuh seorang putri yang lemah bernama Xiao Lan. Tunggu dulu jangan menyela, dibalik kelemahannya itu ia memiliki kekuatan yang sangat besar dan tugasmu adalah menemukan kekuatannya itu dan juga membalaskan dendamnya." jelas kucing gembrot.

"Heii bukannya kau dewa, kenapa kau tega sekali menyuruhku membalas dendam seorang putri juga hal itu tidak ada hubungannya denganku. Dan kenapa juga kau tidak menggunakan saja kekuatanmu untuk membalaskan dendam putri itu?." tanya Xuan Lan ketus,

Kucing gembrot menarik nafasnya dalam, "Aku hanya Dewa yang bertugas untuk menukarkan jiwa orang-orang, jadi aku tidak ada hak untuk mencampuri urusan manusia seperti kalian apalagi pembalasan dendam seperti itu. Dan kau harus tau jika Xiao Lan sendiri yang memintamu untuk membalaskan dendamnya."

"Kenapa dia bisa mengenalku? apakah aku se-terkenal itu di dunia kuno?" tanya Xuan Lan penasaran sambil membayangkan betapa terkenalnya ia di dunia kuno.

'Cetakk'

"Aduhh sakit kenapa kau menjitakku?!" tanya Xuan Lan mengelus-elus jidatnya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Hei sadar diri kau itu siapa, itu semua terjadi karena kau dan dia itu sama saja. Dia adalah dirimu dan dirimu adalah dia." jelas Dewa berbentuk kucing tadi.

"Tapi tapi.."

"Tidak ada tapi-tapi"

'CLASHH'

"Huhh cerewet sekali Xuan Lan itu, biasanya orang lain akan langsung menurut dan tidak banyak bertanya, ya Dewa kenapa ada manusia seperti dia untungnya dia sudah pergi, fyuhh." keluh si Dewa berbentuk kucing tadi

 

"Uhukk uhukk" Xuan Lan yang berada di tubuh putri Xiao Lan membuka matanya.

"Air airr air" lirih Xuan Lan.

"Nona, nona sudah bangun, sebentar nubi ambilkan air dulu nona." kata pelayan setia Putri Xiao Lan.

"Ini nona airnya" ia pun membantu Xuan Lan untuk minum.

"Terimakasih" ucap Xuan Lan tersenyum tipis.

Pelayan Fu yang mendapat kata terimakasih dari nonanya sangat tersentuh.

"Sudah tugas nubi untuk selalu membantu nona, nona tidak perlu berterimakasih."

"Hmm, biarkan aku tidur lagi. Kau pergilah keluar." perintah Xuan Lan.

"Baik nona, nubi undur diri." Pelayan Fu kemudian keluar dari ruangan itu dengan senyum yang mengembang.

"Apakah aku sudah berada di tubuh Putri siapa tadi ahh lupa, yang terpenting sekarang aku harus tidur." Akhirnya Xuan Lan kembali ke alam mimpinya.

***Halo maaf ya kalau bacanya rumit, mohon bantuannya bila ada kesalahan penulisan tolong tegur author karena author juga baru belajar, terimakasih para readers ~ chiccacaa***

 

DUA

Ketika Xuan Lan bangun, ia sudah mendapati pelayan Fu yang berada di sampingnya. Ia menyuruh pelayan Fu untuk menyiapkan air mandi untuknya.

"Airnya sudah siap nona, mari nubi bantu." Xuan Lan hanya menurut karena ia memang tidak tau letak pemandian di rumahnya ini.

Saat sampai, tanpa aba-aba pelayan Fu ingin melepas pakaian Xuan Lan,

"Apa yang kau lakukan?" tanya Xuan Lan terkejut sambil menyilangkan tangannya di dadanya.

"Tentu saja nubi ingin membantu nona mandi." katanya keheranan.

"Sudahlah kau keluar saja dan siapkan sarapan untukku." perintah Xuan Lan.

"Tapi nona,"

"Haiss, biar nanti kalau aku sudah selesai mandi makanannya juga sudah siap karena aku malas menunggu." katanya dengan dingin.

Pelayan Fu yang mendengar nonanya berbicara dengan nada dingin akan keluar dari area pemandian dan menyiapkan makanan tetapi nonanya tiba-tiba berkata,

"Eh, umm ini sabunnya dimana?"

"Apa itu sabun nona?"

"Umm, anu itu yang membuat aku harum"

"Ohh, pewangi maksud nona, itu nona yang berada di bagian ujung tempat pemandian, nona ingin harum yang bagaimana?"

"Aduhh apa ya, yang mawar saja deh"

"Baik nona, nubi ambilkan" kemudian ia menyerahkan pewangi mawar itu kepada Xuan Lan.

"Terimakasih, sekarang keluarlah tanpa menjawabku" kata Xuan Lan kembali dingin. Pelayan Fu lalu keluar dari pemandian.

"Kenapa nona sangat aneh?" batin pelayan Fu dalam hati.

"Apakah seperti ini rumah seorang kaisar, kenapa sangat jelek. Ini adalah gubuk bukan rumah." keluh Xuan Lan kesal.

"Apa ini aku berada di tubuh seorang anak berusia sepuluh tahun, ya Dewa kenapa aku baru menyadarinya. Dasar kucing gembrot sialan. Sebenarnya jika pelayan siapa tadi namanya itu membantuku sebenarnya tidak masalah karena tubuhku masih kecil, hmm aku hanya terbayang-bayang saja menjadi orang dewasa hihihii" ia lalu mendecakkan lidahnya kemudian mandi.

Sementara itu di lain tempat

*Hatchii hatchii*

"Aiih, sepertinya ada yang mengumpatku karena aku bersin dua kali" batin Dewa penukar jiwa terkekeh geli.

"Baju apa ini bagaimana cara memakainya" gumam Xuan Lan kesal, ia hanya asal memakai hanfu putihnya kemudian ia keluar dari pemandian dan berniat untuk meminta tolong kepada pelayan Fu agar memakaikan hanfu untuknya. Tetapi takdir sangat menyayanginya, kurang satu langkah lagi keluar dari area pemandian ia tersandung hanfunya sendiri dan lagi-lagi jidatnya terpentok lantai, dan begitulah ia pingsan.

Saat pingsan ia seperti bertemu dirinya sendiri, ya itu adalah jiwa Putri Xiao Lan yang asli. "Kau s-sepertiku!" seru Xuan Lan.

"Ya, karena aku adalah kau dan kau adalah aku" kata Putri Xiao Lan.

"Ooo, jadi kau yang menyeretku ke sini. Kenapa harus aku, bukankah ada jiwa yang hidup lebih dulu daripada aku, kenapa kau memilihku?" tanya Xuan Lan heran.

"Tapi memang kau yang pantas untuk menggantikanku, dari semua kemampuanmu serta tanggal kita lahir dan tanggal saat kita tiada juga sama. Ini adalah takdir, aku mohon tolonglah aku, tolong aku membalas semua orang yang telah menyakitiku tolong beri aku keadilan, Xuan Lan" pinta Putri Xiao Lan dengan lirih.

Xuan Lan yang melihat itu sebenarnya tidak tega, tapi mulutnya sangat lamis dan tidak bisa dikendalikan,

"Apa keuntungan yang kudapat jika aku menolongmu?" tanya Xuan Lan dingin.

Putri Xiao Lan yang mendengar itu langsung berbinar,

"Kau bisa..."

Hayoo Xuan Lan bisa apa? hihihi

MOHON MAAF BILA BANYAK TYPO JUGA CARA PENULISAN AUTHOR YANG KURANG TEPAT, MOHON BIMBINGANNYA JIKA ADA KESALAHAN~ chiccacaa

TIGA

"Apa keuntungan yang kudapat jika aku menolongmu?" tanya Xuan Lan dingin,

Putri Xiao Lan yang mendengar itu langsung berbinar, "Kau bisa..."

~~

“Kau bisa menggunakan ragaku sepenuhnya dan kau juga bisa menggunakan nama aslimu jika tugas membalas dendamku telah selesai.” Ucap Putri Xio Lan sungguh-sungguh sambil menatap dalam manik mata Xuan Lan,

“Hmm, menarik juga kalau dipikir-pikir bisa menjadi diriku sendiri di tempat yang tidak ku ketahui. Baiklah tapi ada syaratnya, aku akan membalas dendam mu menggunakan caraku sendiri dan aku akan menyingkirkan setiap orang yang menghalangi jalanku, mungkin namamu akan menjadi sedikit kotor, Xiao Lan. Apakah kau setuju?” tanya Xuan Lan dengan smirk nya,

“Itu semua terserah padamu yang penting kau membalaskan dendamku, aku juga tidak peduli dengan namaku yang kotor, bukankah namaku memang sudah kotor sejak aku lahir?" Xuan Lan sangat terkejut atas apa yang dikatan Putri Xiao Lan ia hanya bisa tersenyum samar menutupi keterkejutannya, lalu kepalanya agak bergeser untuk menatap Putri Xiao Lan yang sedang tersenyum manis itu. Tetapi, dibalik senyuman itu matanya menyiratkan kesedihan yang mendalam yang bisa dilihat Xuan Lan.

"Lagi pula aku yakin kau akan membersihkan namaku. Kau tidak mungkin mau jika nama yang kau pakai kotor walaupun untuk sementara kan?" tanya Xiao Lan terkekeh.

"Aku mempercayakan semuanya padamu, Xuan Lan" ia lalu menggenggam kedua tangan Xuan Lan dengan lembut. Xuan Lan yang merasakan genggaman itu hatinya menghangat, ia berpikir kapan terakhir kali merasakan ada tangan yang menggenggamnya lembut. Ahh ya ia ingat genggaman itu adalah genggaman ibunya yang sudah tiada, ia tersenyum menatap Xiao Lan dan membalas genggaman tangan Xiao Lan.

“Baiklah, tapi aku tidak tahu bagaimana kehidupanmu yang sebenarnya, bagaimana aku bisa mengetahui siapa saja yang telah menyakitimu?” tanya Xuan Lan kebingungan.

Putri Xiao Lan menjentikkan jarinya, Xuan Lan langsung berada di alam bawah sadarnya. Ia melihat berbagai kepingan-kepingan adegan dimana Putri Xiao Lan disiksa oleh Permaisuri dan anaknya, mulai dari dicambuk, tidak diberi makan, kadang ia hanya diberi makan nasi tanpa lauk atau ia diberi makanan basi sisa dari seluruh istana, ia juga pernah dihukum tidak boleh keluar kediaman bahkan pernah juga saat malam hari ia diceburkan ke kolam oleh dua ibu dan anak itu sampai ia demam beberapa hari. Padahal, ia tak pernah melakukan kesalahan apapun bahkan kesalahan dan emosi semua penghuni kerajaan dia yang menanggungnya. Semua yang melihatnya hanya diam membisu bagaikan tak melihatnya bahkan Kaisar dan Ibu Suri yang terkenal akan keadilan dan kebijaksanaannya di seluruh daratan sekalipun, hanya pelayan Fu dan penjaga Tao dan Tae yang selalu membelanya. Penyiksaan itu terus berjalan hingga akhirnya kaisar menjatuhkan dekrit jika Putri Xiao Lan harus diasingkan selama dua tahun di Hutan Iblis. Di dalam hutan pun permaisuri mengirim tabib yang sudah ia bayar untuk melenyapkan Putri Xiao Lan secara perlahan menggunakan racun. Sungguh malang sekali nasib Putri Xiao Lan. Xuan Lan yang melihat serpihan kejadian itu menangis dalam diam. Ia merasakannya, sakit, sangat sakit seperti ada sesuatu menghujam jantungnya.

“Arghh” hosh, hosh, hosh. Dada Xuan Lan naik turun menahan emosi yang berada di dalam hatinya.

“Nona sudah bangun, nona butuh apa biar nubi ambilkan” kata pelayan Fu riang karena nonanya sudah bangun,

“Kau siapa?” tanya Xuan Lan,

**

HAIHAII KEMBALI LAGI, MAAF YA KALAU ADA TYPO DAN SALAH PENULISAN KATA MOHON BANTUANNYA UNTUK PEMBENARAN. TERIMAKASIH

**

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!