NovelToon NovelToon

Di Paksa Menikahi Tuan Muda

01

"Tolong....., tuan tolong jangan paksa saya untuk menikahi tuan. Saya akan bayar semua hutang - hutang saya tuan, tapi kasih saya waktu tuan!" ucap Sarah memelas.

"Kamu tau kan Sarah hutang ayah mu itu, begitu besar dari dulu ayah mu itu tidak bisa membayar semua kerugian dan hutang - hutangnya, jadi sebagai gantinya kamu harus mau menikah dengan saya! maka hutang mu di angap lunas." Pinta Reyhan.

"Mau tidak mau, km tetap harus menikah dengan saya! dan hidup mu juga akan tenang ."

"Tuan saya mohon beri saya waktu, satu kali sajah agar saya bisa membayar semua hutang-hutang itu, saya mohon tuan."

"Saya akan memberi mu waktu hanya dalam satu minggu, jika dalam satu minggu itu kamu masih belum bisa membayar semua hutang itu kamu tetap harus menikah dengan saya!" pinta Reyhan.

"Baik tuan, saya akan berusaha semampu saya ."

Setelah Reyhan pergi, Sarah langsung pergi ke kamar nya dan mengganti pakaian nya, lalu ia pergi untuk mencari pekerjaan dan pinjaman uang.

----- ---- ------ ---- --- ---

Hari sudah larut malam, tapi Sarah masih belum pulang kerumah nya.

"Hai nona? kenpa anda malam-malam masih berkeliaran ?" tanya lelaki itu .

Sontak Sarah kaget, dg sura bariton lelaki itu.

"Maaf tuan anda siapa yah?" tanya sarah ketakutan. "Tenang saja nona saya tidak akan menyakiti mu, jadi nona tidak perlu takut!" ucap lelaki itu.

"Kenalkan nama saya Aldo, dan nama anda siapa nona?"

"N-nama s-saya S-sarah tuan," jawab Sarah terbata.

"Nama yg bagus," ucap Aldo .

"T-tuan apakah s-saya bisa minta tolong kepada tuan?"

"Minta tolong apa?" tanya Aldo.

"Saya ingin meminjam uang, karna saya sangat membutuh kan uang tuan."

"Kau ingin meminjam uang berapa ?" tanya Aldo penasaran.

"Saya membutuh kan uang 2miliar tuan."

"APA?banyak banget . Kalau saya boleh tau uang sebanyak itu untuk apa ?" tanya Aldo.

"Untuk membayar hutang tuan," jawab Sarah gugup.

"Kenapa bisa sebanyak itu?" tanya Aldo."Tapi maaf kan saya nona, saya tidak bisa membantu mu karana uang itu begitu besar, bahkan saya pun tidak memiliki uang sebanyak itu."

"Iya tidak papa tuan, saya juga ngerti uang segitu bukan jumlah yang sedikit," ucap sarah. "Ya sudah terima kasih tuan, saya pamit dulu tuan."

"Apa saya boleh mengantar kan anda?." "Tidak usah tuan , nanti sayah malah merepotkan tuan."

"Tidak saya tidak sama sekali merasa di repotkan, saya malah senang bisa membantu, jadi bagaimana apa kah saya boleh mengantarkan nona pulang?"

"Hmmm, baiklah tuan."

"Terimaksih yah Aldo, udah anterin aku pulang sampai rumah."

" Iya sama sama Sar ."

Sekarang mereka sudah tidak memangil tuan dan nona lagi, tapi mereka sudah memangil nama, karna Aldo menyuruh nya untuk memangil nama saat di mobil tadi.

Sarah memutuskan untuk masuk kedalam rumah, dan memilih untuk mandi dan, merebah kan dirinya di atas ranjang.

"Ayah maaf kan aku yah , aku terpaksa harus memutus kan , untuk menikah dengan tuan Reyhan yah , aku gx bisa bayar hutang itu dalam waktu satu minggu yah, aku nyerah yah..., hikss..., hiksss..."

🌼

🐰

🐰

Sarah hanya bisa menagis, saat melihat dirinya telah di rias karna ia akan menjadi istri dari Reyhan. Dan sebentar lagi ia akan melaksanakan ijab kobul nya, bersama tuan Reyhan. "Sungguh sangat cantik calon istri ku ini," ucap Reyhan.

"Tuan apa tidak ada cara lain, buat saya bisa lunasi hutang itu?" tanya Sarah lirih sambil menangis. "Tidak ada ini hanya jalan satu satunya, agar hutang ayah mu lunas dan hidup mu juga akan tenang."

"Tuan saya mohon beri saya kesempatan lagi tuan, hiks... hiks... hiks...."

"Sudah lah tidak perlu menangis lagi! hari ini kamu akan jadi istri ku."

"Saya tunggu di bawah kita akan melakukan ijab kobul nya."Setelah mengatakan itu Reyhan langsung turun ke bawah dan duduk di depan pak penghulu nya.

"Apa kah calon pengantin perempuannya sudah siap ?" tanya pak penghulu.

"Sebentar lagi pak." Ucap Reyhan .

Sementara itu Sarah masih sajah menangis, dan ia berniat ingin kabur dari acara pernikahan nya ini dengan tuan Reyhan .

"Aku harus kabur , tapi mau lewat mana semua jendela dan pintu di kunci, aku pun tak tau di mana kunci itu di simpan. "

"Tuan Reyhan bener bener ingin mengurungku di sinih , jika tidak menemukan kunci itu aku terpaksa harus menikahi tuan Reyhan , yatuhan di mana kunci itu." Ucap Sarah pelan dia masih saja mencari cari kunci, sementara di bawah Reyhan dan penghulu sudah menunggu nya lama .

"Bagaimana tuan Reyhan, ko calon istri nya lama sekali?" tanya pak penghulu . "Sebentar yah pak! saya suruh anak buah saya untuk memangil calon istri saya."Ucap Reyhan. "Baiklah saya tunggu."

"Awas aja kalau sampai berani kamu kabur dari aku sarah." Ucap Reyhan dalam hati.

Setelah para bodiguart nya turun, dan langsung menghampiri Reyhan.

"Bagaimana ada atau tidak?"

" Maaf tuan calon istri anda tidak ada di kamar nya, dan di seluruh ruangan saya udah cari tidak ada tuan."

"Sialan , cari dia samapai ketemu!." Ucap Reyhan tegas. "Baik tuan akan saya cari" .

************

"Yatuhan bantu lah hamba." Saat ini Sarah sedang berlari, dan sudah jauh dari kediaman Reyhan. Mungkin tuhan berpihak pada Sarah, sehingga Sarah tidak bisa di temukan oleh para bodiguart nya Reyhan.

"Syukurlah aku tidak ketangkap oleh Reyhan, tapi aku tidak tau harus tinggal di mana, ini sudah sanagat malam dan jalan nan pun sudah sangat sepi. Aku takut di jalan sendirian , ayah ibu aku takut." Ucap Sarah sambil terisakk tangis nya yang pelan .

Sarah terus saja berjalan menyusuri jalanan itu, sampai akhir nya sarah menemukan halte dan dia duduk sebentar di sanah.

*********

"Maaf tuan, nona Sarah nya tidak dapat di temukan." Ucap salah satu bodyguart nya.

"Dasar tidak becus, cuman cari perempuan lemah saja kalain tidak bisa." Ucap Reyhan tegas. "Maaf kan kami tuan !."

"Sebelum kalian menemukan Sarah, kalain semua tidak ada yang boleh pulang, dan sekarang sayah minta sama kalian semua pergi dan cari Sarah!."

" Baik tuan."

"Kamu di mana Sarah, jangan pernah kamu bisa lolos dari saya hhahahahah." Ucap Reyhan dan di akhiri tawa nya yang mengelegar itu.

'Tok... tok.... tok.....'

Suara ketukan pintu dari balik kamar Reyhan .

"Masuk!." Ucap Reyhan.

"Baik tuan."

Seorang pembantu membawakan nampan berisi makan dan susu.

"Maaf tuan, saya mau mengantarkan ini untuk tuan,"ucap pembantu itu. "Kalau gitu saya pamit keluar dulu tuan. "

02

"Sialan Sarah bisa - bisa nya kabur, lihat saja Sarah saya tidak akan membiarkan kamu pergi lagi."

'Drettt... drett....'

"Hallow?"

"Hallow tuan, saya sudah menemukan nona Sarah tuan."

"Ada di mana dia sekarang?"

"Ada di halte no 43 tuan."

" Baik saya akan ke sana, kalian terus awasi dia jangan sampai kabur lagi!."

"Siap tuan, kami akan jaga di sinih."

----- ------- -----

"Di mana dia?"

" Itu tuan, nona Sarah lagi duduk di kursi halte, itu sepertinya dia ke capean tuan, jadi nona Sarah tidak bisa untuk melakukan jalan lagi."

"Kalian tunggu di sinih, saya akan ke sanah dan terus awasi!."

" Baik tuan."

"Sarah -sarah kamu itu begitu bodoh nya, hingga diam di tempat terbuka ini, hahhaha."

"Tu-tuan, kenapa tuan bisa ada di sinih?"

"Kamu tidak perlu tau saya ke sinih, dan bisa tau kamu di sini."

"Kenapa kamu kabur di acara penting kita, hah?"

"Jawab Sarah!."

"Karna saya belum siap menikah tuan,"ucap Sarah pelan.

"Apa kamu bilang?"

"Belum siap, siap tidak siap kamu tetap harus menikah, ingat hutang mu banyak dan tidak mungkin bisa kamu membayar semua hutang itu!."

"Ta - tapi...!"

"Tidak ada tapi - tapi lagi, sekarang kamu ikut pulang bersama saya, dan kita akan melaksanakan ijab kobulnya."

" Tidak tuan, saya tidak mau menikah sekarang, saya masih belum bisa menikah dengan tuan."

"Sebaiknya kamu ikut saja tidak perlu banyak bicara lagi, karna ini demi nyawamu juga Sarah!."

" Ma - maksud tu -tuan apa?"

"Jika kamu tidak mau menikah dengan saya, sudah saya pastikan kamu akan mati di tangan saya, dan jangan harap besok nyawamu masih ada!" ancam Reyhan.

"Bagaimana, mau mati atau menikah dengan ku hah?"

" Sa -saya mau, me - menikah d - dengan tuan," ucap Sarah terbata.

"Bagus, sekarang ayo masuk mobil sekarang!"

" Iya tuan."

Setelah sampai rumah mewah Reyhan, Sarah langsung di bawa masuk ke kamar nya Reyhan. "T - tuan mau apa?"

" Tenang saja tidak perlu takut, saya tidak akan nagapa - ngapain kamu!"

" Sebaiknya kamu duduk saja di situ, jangan pernah kamu berani kabur lagi inget itu!"

"Ba - baik tuan."

Reyhan langsung turun ke bawah, lalu menelvon pak penghulu tadi untuk segera datang , karna pernikahan akan tetap di lanjutkan.

"Hallow pak?"

" Iya ada apa pak Reyhan ?"

" Saya mau bapak dateng lagi ke sinih, dan saya mau melanjutkan pernikaha saya pak."

"Baik pak Reyhan, saya akan ke sanah."

" Saya tunggu pak."

"Iya pak Reyhan, saya akan segera ke sanah ."

----------- ------------- -------------

'Tok... tok..... tok....'

Bunyi ketukan pintu tiga kali dari balik pintu luar.

"Sebentar!" ucap pelayan di rumah Reyhan. 'Cklek..' bunyi pintu terbuka.

"Maaf pak, cari siapa yah?"

" Saya di pangil pak Reyhan, buat melaksanakan ijab kobulnya lagi mbk."

"Yasudah pak silahkan masuk."

"Terimaksih mbk."

"Iya sama sama pak."

" Kalau gitu saya pangilkan pak Reyhan nya dulu yah pak!"

" Iya mbk."

'Tok.. tok.. tok...'

"Maaf tuan, ada pak penghulu di luar sudah menunggu tuan," ucap pelayan nya dari balik pintu.

"Baiklah sayah akan ke sanah, bilang tunggu sebentar!"

"Baik tuan ."

Pelayannya langsung turun, dan kembali lagi ke pak penghulu untuk menyampaikan apa yang di kata kan tuan nya.

"Maaf pak, bapak di suruh menunggu sebentar di sinih."

"Baik mbk, saya akan menunggu di sinih."

"Cepat lah kau siap- siap!"

" I - iya, tuan."

Setelah siap Sarah dan Reyhan langsung turun ke bawah, dan duduk di depan pak penghulunya.

"Bagaimana pak Reyhan, apa kah pernikahan nya akan tetap lanjut atau tidak?"

" Pernikahan ini akan tetap lanjut, dan saya mau segera di lakukan!"

"Baik lah pak , saya akan mulai sekarang."

"Bismilah hirohmanniroh , saya nikah kan Lusiana binti Harun, dengan mas kawin 36 gram mas kawin, di bayar tunai!"

"Saya terima nikah nya Lusiana binti Harun dengan mas kawin 36 gram di bayar tunai."

"Sah..."

"Sah...."

"Sah...."

"Alhamdulilah hirobilalamin, sekarang pak Reyah dan mbk Lusiana telah menjadi suami istri yang sah. Selamat yah mbk, pak."

" Iya terimaksih pak."

Sarah hanya menangis dan tampa bersuara. "Kenapa kamu nangis sayang?" ucap Reyhan kepada Sarah.

"Tidak aku tidak menangis aku hanya kelilipan saja," ucap Sarah ngeles.

Sekarang mereka berdua sudah berada di kamar nya, sementara Sarah masih saja menangis tanpa mengeluarkan suara.

"Ayolah sayang tidak usah menagis lagi, kamu senengkan bisa lunas hutang mu, dan sekarang kamu bisa hidup tenang tanpa harus memikirkan hutang lagi," ucap Reyhan .

"Tidak tuan, saya sama sekali lebih tidak tenang sesudah menikah tuan."

" Kenapa?."

"Tuan tolong kasih saya izin buat kerja, karna saya ingin membayar hutang ini dan setelah lunas hutang saya, tolong ceraikan saya!"

"APA! SAYA TIDAK AKAN PERNAH MEMBERI MU IZIN UNTUK KERJA, DAN SAYA JUGA TIDAK AKAN PERNAH MENCERAIKAN MU!!!!" Teriak Reyhan dan membuat takut Sarah. "Apa masih ingin meminta cerai, hah???"

"T - tidak tuan."

"Baik lah mulai sekarang kau harus layani aku , layak nya suami - suami dalam rumah tangga."

"Dan satu lagi saya ingat kan sama kamu jangan memangil ku dengan sebutan tuan, karna saya bukan tuan mu melain kan saya itu suami mu, suami sah mu dan kau adalah istri sah ku, jangan pernah kau berani berhubungan lagi dengan pacar mu atau kawan cowok mu, atau aku akan membunuh orang itu!." Ancam Reyhan kepada Sarah.

"B - baik t - tuan, e-eh maksud saya mas."

"Yasudah sekarang kita tidur, dan jangan berani kamu kabur lagi pas aku lagi tidur, ingat itu!."

" I - iya tuan eh maksudnya mas."

Saat Reyhan sudah tertidur, Sarah langsung bangun dan ia betul- betul nekat ingin kabur, padahal suami nya sudah melarang nya.

"Aku harus cari jalan keluar, dan hati- hati dalam bergerak." Sarah bangun dan langsung berdiri di dekat suaminya, siapa lagi kalau bukan Reyhan. Saat Sarah mulai melangkah tiba - tiba ada yg memegang tangan nya dari samping. "Mau kemana?"

" Hm,, eh ,, itu mau ke kamar mandi." Ucap Sarah berbohong. "Awas kalau sampai kamu berani lagi kabur dari aku, kamu mau ke kamar mandi kan, ayo aku kawanin kamu."

"Eh, hmm gak usah mas, aku bisa sendiri kok."

"Gx ada penolakan Sarah!"

" Baik lah mas."

"Aduh kenapa sih kok dia bisa bangun, padahal aku sudah hati-hati." Ucap Sarah pelan, namun masih bisa terdengar oleh Reyhan. "Ngomong apa Sarah, aku masih bisa mendengar mu, aku tidak budek!"

" Eh gak kok mas, aku gak bilang apa-apa kok."

Bersambung.......

03

"Ya sudah cepat lah ke kamar mandi nya, apa mau aku kawanin juga masuk ke dalam?"

" Eh gak usah mas, aku bisa sendiri kok."

"Yaudah sanah, dari pada nanti aku juga ikut masuk."

"Iya, aku ke kamar m-mandi dlu yah."

" Iya silahkan, tapi jangan coba kabur lagi lewat mana pun inget itu!!!"

" Iya t-tuan, eh maksudnya mas."

"Udah belum Sar?"

"Bentar tuan eh maksud saya mas."

" Ya tuhan aku ingin sekali kabur, tapi bagaimana cara nya? tapi aku tidak boleh gegabah, aku harus mencari pekerjaan dan setelah mendapatkan pekerjaan aku baru bisa kabur, dan melunasi semua hutang hutang itu."

Setelah beberapa menit Sarah keluar dari kamar mandi. "Kenapa kau lama sekali di kamar mandi? apa kah ada sesuatu?"

"T-tidak, tuan ."

"Sekarang tidurlah, ini sudah larut malam."

" Iya tuan."

Saat ini ke dua org itu sedang tertidur lelap.

'Tring..... tringggg....'

Bunyi alaram Sarah, yang menunjukan pukul 2 malam.

"Sudah jam dua, aku harus melaksanakan sholat malam seperti biasa dan memohon pertolongan agar , aku bisa bebas dari orang yang sangat keras ini."

Setelah selesai sholat malam Sarah kembali tertidur samapi menjelang subuh.

Suara azan subuh berkumandang begitu merdu, Sarah pun langsung terbangun dan mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat malam.

Setelah selesai melaksanakan sholat subuh Sarah langsung, pergi ke dapur dan membantu pelayan rumah ini memasak.

"Nyonya anda tidak perlu membantu kami memasak, kami bisa melakukan semua ini ko nyonya."

" Tidak apa apa kok mbk, lagi pula aku juga suka kok memasak di pagi hari."

"Aku harus mengambil ke sempatan ini, dan aku bisa kabur dari rumah ini." Ucap sarah dalam hati.

"Di mana Sarah, apa dia kabur lagi ? aku harus mencari nya." Ia tergesasa menuruni anak tangga di rumah nya, karna ia pikir Sarah kabur lagi selagi ia tertidur nyenyak tadi.

"Anda mau ke mana tuan?" ucap sarah sambil berdiri di belakang Reyhan, yang sudah hampir di depan pintu.

"S - sarah."

" Iya tuan, anda kenapa terburu berjalan nya?"

" Tidak saya tidak terburu buru, saya hanya takut telat saja berangkat ke kantor." Ucap Reyhan berbohong.

"Tapi anda masih mengenakan pakaian tidur, apa kah itu layak untuk di pakai ke kantor?" Ucap sinis.

"Ini bukan urusan mu, saya hanya ingin ke kantor dan saya bos nya, jadi saya bebas mau memakai pakaian apa saja." Ucap Reyhan tak kalah tegas samapi membuat semua orang yang ada di dalam rumah itu bergidig ngeri.

"Baiklah tuan anda tidak bisa berbohong dari saya, karna saya tau anda pasti mencari saya kan? karna anda takut saya kabur dari rumah ini, atau lebih pas nya dari anda kan taun Reyhan!."

"Kurang ajar, saya tidak seperti yang kamu pikir Sarah."

'PLAKKK,,,,,,,'

Suara tamparan yg begitu keras melayang di pipi putih Sarah, dan sarah hanya meringis ke sakitan.

"Inget jangan pernah bermain main dengan suami mu ini Sarah!!! jika tidak kau akan mati di tangan ku , aku tidak suka di permain kan oleh diri mu Sarah."

"Maaf tuan saya istri anda, dan saya berhak tau anda mau ke mana." Ucap Sarah tak kalah tegas dari Reyhan.

Sarah memang sangat keras kepala sama seperti Reyhan. Mereka sama sama keras kepala .

"Sudah lah tuan saya cape berdebat dengan anda, rasanya saya sedang berantem dengan orang gila." Ucap Sarah kepada Reyhan.

"Beraninya kau menyebut ku orang gila hah!."

'PLAKKK,,,,,,,'

"Arghh,,, apa kah seperti ini perlakuan mu pada istri mu sendiri?" Sambil memegangi pipi nya yang di tampar oleh Reyhan. Samapi memerah.

"Ayo ikut aku sekarang juga!" sambil mengeret tangan Sarah begitu keras.

"Lepas kan tuan, anda menyakiti tangan ku."

"Lepas,kata mu."

"Saya tidak akan melepasmu Sarah, sebelum kamu minta maaf ke pada saya."

Reyhan langsung membawa Sarah ke dalam kamar nya.

'BRAKK,,,'

Pintu di tutup begitu keras sampai Sarah terlonjak kaget dengan bantingan pintu yang begitu keras.

"Apakah anda akan menyiksa ku tuan ?" Dengan nada sinis nya.

"IYA, karna kau telah berani melawan suami mu ini." Dengan ucapan di tekan di setiap kata yang di ucap kan.

"Jika anda hanya ingin menyiksa ku lebih baik cerai kan aku tuan, dan saya bisa kembali sekolah dan bekerja untuk melunasi hutang hutang itu."

"Saya tidak akan mencerai kan mu, dan saya tidak akan mengizin kan mu untuk sekolah kembali! satu lagi lebih baik saya menyiksa mu dari pada harus menceraikan mu inget itu!."

"Kau itu egois tuan, dan anda juga keras kepala, dan kau juga bodoh tuan kau menikahi gadis yg masih duduk di bangku SMU itu sangat lah bodoh tuan. Hiks... hiks..."

"Aku itu.."

"CUKUP!!! saya sudah muak mendengarkan ocehan mu Sarah. Saya memang bodoh telah menikahi perempuan yg masih duduk di bangku SMU , tapi ingat baik baik Sarah aku lebih baik menikahi mu dari pada aku harus memerkosa mu. Dan jika kau memilih salah satu dari itu maka saya siap melepas kan mu , untuk kembali bersekolah tapi kau harus ingat dengan kata kata ku yg kedua tadi!"

"Oky saya tidak akan meminta mu untuk menceraikan ku. Karana aku tidak ingin kau memrkosa ku."

"Bagus, sekarang bersikap lah seperti istri yang baik dan patuh ke pada suami!"

"Jika tuan mengingin kan saya untuk patuh ke pada tuan, maka tuan juga harus mewujud kan apa yg saya minta!"

"Apa yang akan kau minta akan saya berikan."

"Saya minta ke pada tuan saya mau bebas, dan tidak ingin di ke kang oleh mu tuan."

"Apa kau sudah gila Sarah? itu sama saja kau tidak mematuhi suami mu, kau lebih memilih ego mu sendiri."

"Bahkan kau baru saja menjadi istri sah ku semalam, kau sudah berani melawan dan membentak suami mu sendiri."

"Saya tidak gila tuan saya waras, saya hanya minta ke adilan di dalam rumah tangga karna hutang ini !"

"Kau... memang betul betul yah Sarah..."

"Kenapa tuan marah? saya hanya meminta ke adilan, tidak meminta lebih dari itu."

"Seharusnya kau belajar, bagaimana cara berbicara dengan suami mu, dan belajar cara menghargai suami mu Sarah!"

"Tidak tuan, saya adalah seorang pelajar yang sedang menuntut ilmu, bukan sedang belajar cara menghargai suami tuan."

"Menggapa kau begitu keras kepala hah?"

" Itu semua karana anda tuan, saya jadi begini dan menjadi orang yang sangat keras kepala tuan...!"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!