NovelToon NovelToon

PENDEKAR PEDANG KABUT

TEMAN SEJATI

Sejak ditinggal kedua orang tuanya tiga tahun yang lalu, Xiao Yan yang berusia 19 tahun tinggal disebuah kontrakan sederhana dan  terpaksa menghidupi dirinya sendiri sebagai buruh pabrik, karena kehidupannya yang pas-pasan membuat dia diremehkan oleh banyak orang, namun dia punya seorang taman baik seusianya yang bertubuh gemoy bernama Monan yang selalu menyemangatinya.

"Xiao Yan, mumpung ini hari libur kau kerja, kenapa kita tidak pergi cari angin dan cuci mata keluar?" ujar Monan

"Aku ingin dirumah saja, kau kan tau aku harus berhemat karena ingin membeli ponsel impianku, aku juga ingin main game, menonton film sambil tiduran sepertimu"

"Apa kau tidak punya keinginan lain selain membeli ponsel, jangan sampai jiwa lelaki mu itu membusuk karena ponsel"

"Apa kau mengutuk ku? Apa kau lupa bagaimana orang-orang memandangku? Selama aku miskin semua orang akan selalu merendahkan ku" ujar Xiao Yan sambil mengelus kucing oren kesayangannya

"Tapi aku yakin pasti ada orang baik diluar sana yang bisa melihat kedalam hati kita"

"Halaah! Tidak usah terlalu banyak berkhayal, kata-kata itu hanya untuk menghibur diri saja, apa kau tidak membawa makan datang kesini?"

"Bilang saja kau minta dibelikan makan, ya sudah aku beli dulu"

Sebulan kemudian Xiao Yan gajian di tempat kerjanya, dia meminta temannya Monan menemaninya pergi membeli ponsel impiannya dimalam hari.

"Xiao Yan! Apa kau yakin ingin menghabiskan uangmu untuk membeli ponsel?" tanya Monan

"Bukankah aku menabung juga untuk membeli ponsel"

"Kenapa kau tidak membeli yang harganya lebih murah saja? Yang murah juga bisa buat main game dan menonton film"

"Kalau aku beli yang murah, tahun depan pasti ponselku sudah ketinggalan zaman, kalau beli yang bagus pasti bertahan lebih lama, fitur terbarunya juga bagus-bagus" terang Xiao Yan

Lalu Xiao Yan langsung menuju ke tempat penjualan ponsel ternama untuk membeli ponsel impiannya, setelah itu mereka pergi dari sana. Sepanjang jalan beberapa orang memperhatikan Xiao Yan yang sedang memainkan ponsel mahal.

"Coba kau lihat, hanya dengan memiliki ponsel ini saja pandangan orang pada kita mulai berubah" ujar Xiao Yan

"Kau jangan berbangga dulu, jika ada wanita cantik yang mendekati mu lalu mengajak mu makan, maka wajahmu lah yang akan segera berubah" ledek Monan

"Dasar kau teman tidak punya hati, bukannya kau mendukung ku tapi malah meledek ku"

"Aku lapar sekarang, apa kau sudah kenyang dengan melihat ponsel barumu?"

"Aku rasa kau hanya iri padaku, ambil uang ini dan belilah makanan buat kita makan dirumah"

Kemudian Monan pergi membeli makanan ke seberang jalan dan Xiao Yan menunggunya sambil main ponsel barunya, ketika Monan keluar dari warung setelah selesai membeli makanan, tiba-tiba beberapa orang menghampirinya.

"Sepertinya ada orang yang menjengkelkan disini" kata salah satu dari mereka

"Liang Fei! Kau menghalangi jalanku"

"Aku hanya menghalangi jalanmu tapi kau sudah marah, sedangkan ayahmu menghalangi posisi jabatan ayahku, gara-gara ayahmu, ayahku dipecat dari pekerjaannya, apa kau tau seberapa marahnya aku?" ujar Liang  Fei

"Masalah ayahmu tidak ada urusannya denganku, ayahmu dipecat karena ketahuan menyalahgunakan jabatan, kenapa malah menyalahkan orang lain?" balas Monan

"Diam kau sialan! Aku sangat muak melihatmu, aku akan menghajar mu sekang!" kata Liang Fei dengan marah

Lalu Monan dipukul oleh Liang Fei dan teman-temannya, melihat hal itu Xiao Yan langsung datang membantu Monan. Xiao Yan berhasil melepaskan Monan dari keroyokan mereka.

"Hei bocah miskin! Beraninya kau memukulku!" kata Luang Fei

"Kalianlah yang memukul Monan lebih dulu"

"Xiao Yan, lebih baik kita pergi saja, tidak usah meladeni mereka" kata Monan

"Apa? Kalian ingin pergi setelah memukulku? Teman-teman! Ayo kita bikin babak belur bocah yatim piatu yang miskin ini" ujar Liang Fei

"Monan! Mundurlah!" kata Xiao Yan

Lalu Xiao Yan dikeroyok oleh Liang Fei dan teman-temannya, Xiao Yan berusaha melawan kelima orang itu namun dua orang berhasil menangkap Xiao Yan, Monan yang datang menolong juga di pegang oleh dua orang lainnya, kini Xiao Yan dipukul oleh Liang Fei hingga babak belur.

"Liang Fei! Hentikan! Pukul aku saja!" teriak Monan

Ketika terkena pukulan Liang Fei yang berikutnya membuat ponsel Xiao Yan jatuh.

"Waaahhh! Ada ponsel bagus juga kau rupanya, akan aku ambil sebagai kompensasi"

"Liang Fei! Kembalikan ponsel itu" teriak Monan

Lalu Liang Fei memukul Monan yang dipegang kedua temannya hingga terdiam kesakitan dan menendang Xiao Yan dengan kuat hingga terlepas dari pegangan temannya lalu terlempar ke jalan, disaat yang sama sebuah mobil lewat hingga menabrak Xiao Yan dan terpental jauh.

"Xiao Yan!" teriak Monan

"Liang Fei! Sebaiknya kita pergi dari sini segera" kata temannya

"Ayo kita pergi dari sini!" ujar Liang Fei

Tanpa memperdulikan apapun lagi, Monan segera menghampiri Xiao Yan.

"Xiao Yan! Xiao Yan!" Apa kau mendengar? "ucap Monan

"Monan! Apa kau baik-baik saja?"

"Xiao Yan! Aku baik-baik saja, aku akan segera membawamu ke rumah sakit" kata Monan sambil menangis

Setelah banyak orang mengetahui kejadian itu lalu seseorang memanggil ambulan dan Xiao Yan dibawah ke runah sakit. Setelah mendapat perawatan akhirnya Xiao Yan mengalami koma. Disaat itu jiwanya terbangun disebuah tempat.

"Dimana ini? Bukankah sebelumnya aku sedang berkelahi? Apa aku sudah mati?" gumam Xiao Yan

"Kau sedang berada di alam antara hidup dan mati" kata seseorang yang tiba-tiba muncul sosoknya

"Alam antara hidup dan mati? Berarti aku sedang berada diantara hidup dan mati?"

"Benar! Selama ini kau menjalani hidup dalam bermacam kesulitan tapi kau tetap menjadi orang yang baik, karena hal itu aku memberikan mu kesempatan untuk hidup lagi"

"Benarkah?" tanya Xiao Yan penuh harap

"Tentu saja! Tapi kau harus menebus kehidupanmu itu terlebih dahulu"

"Menebus kehidupanku sendiri? Dengan apa aku akan menebusnya?"

"Aku akan mengirim mu ke sebuah dunia, kau harus menyelesaikan masalah banyak orang disana, saat kau berhasil menyelesaikan masalah terberbesar di dunia itu, kau akan dikembalikan ke dunia asalmu"

"Dunia seperti apa disana?"

"Dunia itu penuh dengan pedang dan sihir, pembunuhan dan pertumpahan darah sudah hal yang biasa disana"

"Apa? Apa kau ingin aku mati untuk kedua kalinya?" ucap Xiao Yan dengan kesal

"Apa kau sedang memarahiku? Kau satu-satunya orang yang berani memarahiku, bahkan dewa sekalipun juga tidak pernah"

"Hehehe! Maksudku, aku hanya orang biasa yang lemah tak punya kekuatan, bagaimana aku bisa bertahan di dunia itu?" ucap Xiao Yan dengan senyum tanpa dosa

"Untuk itu kau bisa memilih apapun yang kau inginkan, diantaranya, kekuatan, keahlian seperti ahli spiritual, keterampilan seperti keterampilan melukis, membuat senjata dan obat, tapi kau hanya akan diberikan keterampilan untuk jenius setingkat usiamu, kau harus berlatih untuk meningkatkannya"

Kemudian Xiao Yan berpikir sejenak untuk memilih keterampilan yang dia inginkan, Xiao Yan terlihat seperti orang yang kebingungan.

LEMBAH TERLARANG

Setelah berpikir sejenak, kemudian Xiao Yan berbicara.

"Apakah boleh aku meminta hal yang lain?"

"Apa kau punya keinginan yang lain yang lebih hebat dari tawaranku? Katakan saja apa permintaanmu"

"Bolehkah aku membawa ponselku juga ke dunia itu?" tanya Xiao Yan

"Apa? Ponsel? Hahaha! Kau ini benar-benar lucu, apa kau akan liburan ke dunia sana? Hahaha"

Kemudian Xiao Yan juga ikut tertawa.

"Hahahahaha!" tawa Xiao Yan

"Kenapa kau tertawa? Apakah aku terlihat lucu saat tertawa?"

"Kau boleh tertawa, kenapa aku tidak?" ujar Xiao Yan dengan ekspresi wajah kesal

"Hahahaha! Kau sungguh membuatku ingin tertawa, sudah lama sekali aku tidak tertawa seperti ini, baiklah akan aku kabulkan keinginanmu, kau boleh membawa ponsel mu ke dunia sana"

Lalu tiba-tiba sebuah ponsel muncul didepan Xiao Yan, ponsel itu persis seperti ponsel yang baru saja dia beli.

"Waaahhh! Ini seperti ponsel yang baru aku beli, apakah ini benar-benar sama dengan ponselku?" tanya Xiao Yan dengan wajah cemerlang

"Ponsel itu serupa tapi tak sama"

"Maksudnya?

"Aku tidak punya waktu untuk menjelaskannya, nanti kau juga akan mengetahuinya sendiri"

"Apa kau tidak memberiku alat pengisian daya?"

"Ponsel itu tidak akan pernah mati selama kau masih hidup, aku akan mengirim mu langsung ke dunia sana, bersiaplah"

"Tunggu dulu! Aku masih punya banyak pertanyaan, bagaimana caraku bertahan hidup disana? Setidaknya berikan aku sebuah senjata" ujar Xiao Yan

"Kau sudah memilih ponsel sebagai bekalmu di dunia itu, seperti keinginan mu, aku memberikan ponsel untuk bekalmu disana, ingat! Kau harus berlatih untuk menjadi kuat, aku sudah menanamkan benih spiritual dalam dirimu, tumbuhkanlah benih itu dengan berkultivasi, selamat jalan!"

Tiba-tiba suasana berubah dan Xiao Yan langsung jatuh dari awan.

"Aaaaaaaaaa! Dewa sialan! Kenapa kau mengirimku dengan cara seperti ini? Aku akan langsung mati begitu sampai di tanah"

"Ponselku? Dimana ponselku?"

Lalu Xiao Yan memeriksa kantongnya untuk mengambil ponsel.

"Ponsel! Cepat bantu aku! Beri aku sayap! Atau beri aku parasut"

Namun tak ada perubahan apapun yang terjadi, Xiao Yan jatuh semakin dekat dengan tanah.

"Aaaaaaaaaa! Dewa sialan! Ponsel sialan!" gerutu Xiao Yan

Dengan teriakan putus asa Xiao Yan akhirnya mendarat di lembah sebuah hutan.

"Eehhh! Kenapa tidak sakit?" gumam Xiao Yan

Xiao Yan memperhatikan sekeliling dan terlihat beberapa orang sedang memegang pedang yang memperhatikannya dengan wajah kebingungan, tiba-tiba terdengar suara

"Siapa yang berani duduk di punggung ku? Aku akan memenggal kepalamu"

Lalu Xiao Yan melihat kebawahnya, ternyata dia jatuh menimpa seseorang bertubuh besar yang langsung terkapar. Karena kaget Xiao Yan langsung lari dan bersembunyi dibalik pohon besar.

"Sialan! Dihari pertamaku di dunia ini aku sudah membuat masalah, siapa orang bertubuh besar Itu? Apakah dia malaikat kematianku?" gumam Xiao Yan

Sementara itu orang yang ditimpa Xiao Yan barusan adalah salah seorang ras iblis yang sedang bertarung namun langsung mengalami cedera karena tertimpa Xiao Yan.

"Kemana perginya orang yang menimpaku barusan? Aahhhkk! Punggungku sakit sekali, akan ku patahkan tulang-tulangnya nanti" kata ras iblis itu

"Gumo! Lawan mu adalah aku, kau sudah melukai teman-temanku, jangan pikir kau bisa kabur dari sini" ujar seseorang

"Meski punggungku cedera, tapi aku tidak akan takut melawan mu" kata Gumo

Lalu mereka bertarung kembali, saling mengeluarkan jurus satu sama lainnya.

"Kau semakin lambat saja seperti semut" kata pria ras manusia

"Tapi aku tidak akan membiarkanmu bertingkah seenaknya" ujar Gumo

Karena Gumo sedang mengalami cedera di punggungnya membuat pergerakan ya melambatkan dan pria dari ras manusia berhasil mendesaknya lalu membunuhnya dengan menebas leher Gumo.

"Akhirnya kita bisa membunuhnya, cukup sampai disini berburu kita hari ini, mari kita kembali desa" kara pria itu

"Lalu bagaimana dengan orang yang membantu kita tadi, berkat dia kita bisa membunuh Gumo" kata temannya

Lalu mereka melihat sekeliling termasuk memeriksa dibalik pohon besar namun tak menemukan Xiao Yan.

"Mungkin dia sudah pergi, lain kali kalau kita bertemu dia lagi, kita akan berterima kasih"

Lalu beberapa orang pemburu itu segera pulang ke desa. Sementara Xiao Yan juga meninggalkan tempat itu hanya saja arahnya berbeda. Xiao Yan masuk lembah semakin dalam, tanpa dia ketahui dia memasuki lembah terlarang.

"Ternyata begini penampilanmu di dunia ini, Rambut panjang ini terlihat cocok dengan ku, ngomong-ngomong tempat ini indah sekali, sepi dan sejuk tanpa keributan, ini kan hutan, kenapa tidak ada satupun binatang yang terlihat?"

Lalu Xiao Yan berhenti untuk mencuci mukanya di tepian sungai yang jernih dan banyak ikan yang terlihat berenang.

"Banyak sekali ikan di sungai ini, perutku jadi lapar, tapi bagaimana cara aku menangkap ikan ini? Aku seperti bayi yang tidak bisa apa-apa disini" gumam Xiao Yan

Hari mulai gelap, Xiao Yan mencari tempat untuk bermalam, setelah terus berjalan dia menemukan sebuah gua dan langsung memasukinya.

"Gua apa ini? Apakah ada harimau atau binatang buas didalam gua ini? Tapi kalau aku tidak masuk maka diluar akan lebih berbahaya, mungkin binatang buas diluar yang akan memakan ku"

Xiao Yan sengaja tidak masuk terlalu dalam, begitu menemukan tempat yang datar kemudian dia duduk, perutnya mengeluarkan suara yang menyayat hati, lalu dia mengeluarkan ponselnya.

"Penyesuaian ponsel dengan dunia baru telah selesai" tulisan di layar ponsel

"Apa maksud penyesuaian ini?" gumam Xiao Yan

Lalu Xiao Yan memeriksa isi ponselnya, selain aplikasi yang biasa di ponsel terdapat beberapa aplikasi tambahan dengan icon yang aneh.

"Other World market (pasar dunia lain)" Nama aplikasi

Karena penasaran Xiao Yan membuka aplikasi itu.

Selamat datang!

Pengguna: Yan Kai

Saldo: 0

Bonus: semangkuk ramen

"Yan Kai? Apakah itu namaku di dunia ini?"

Xiao Yan terus membuka aplikasi itu yang fiturnya sama seperti belanja online, namun perutnya terus berbunyi karena lapar, lalu dia membuka dan menekan bonus semangkuk ramen, tiba-tiba semangkuk ramen hangat muncul di depannya.

"Eeehhh! Apakah aku bermimpi atau berhalusinasi? Tapi bau ramen ini enak sekali, pas sekali aku sedang lapar, ternyata dewa sialan itu tidak terlalu pelit juga"

Karena rasa lapar yang tak tertahankan lagi, lalu Xiao Yan bersiap memakan ramen itu, namun tiba-tiba terdengar suara yang mengerikan.

"Aaaggrrrr!" suara mengerikan

"Suara apa itu? Mungkin itu suara tokek, karena aku kelaparan jadi terdengar mengerikan" gumam Xiao Yan

Lalu Xiao Yan akan memakan ramen itu lagi dam suara itu kembali terdengar.

"Aaaggrrrr! Kau masuk ke tempatku tanpa izin, sekarang kau mau makan enak sendirian, kau sungguh berani sekali"

"Maaf! Aku tidak tau kalau ini tempatmu, tapi mohon izinkan aku tinggal disini untuk malam ini" ujar Xiao Yan yang ketakutan

"Kalau begitu kau harus membayar sewa dengan makanan mu itu"

"Baiklah, aku setuju" jawab Xiao Yan

Lalu Xiao Yan mendorong mangkuk ramen itu ke depannya, dalam suasana gelap Xiao Yan mengambil dan menarik sehelai mie ramen untuk dicicipi.

"Apakah kau akan mencuri makananku juga?" suara yang cukup menggelegar

"Hehehe, aku hanya ingin memastikan apakah ramennya masih hangat" jawab Xiao Yan

Karena tak punya pilihan lain Xiao Yan terpaksa menyerahkan semangkuk ramennya untuk biaya menginap satu malam.

NAGA JURA

Terdengar suara langkah kaki yang sangat besar namun suara langkah itu terdengar tidak normal, dalam suasana gelap ada sosok besar mendekati mangkuk ramen, dalam sekali hisap ramen itu langsung habis.

"Makanan ini enak sekali tapi hanya mengangkut digigiku saja, apa kau masih punya makanan lagi?" ujar sosok itu

"Itu makananmu satu-satunya"

"Karena makananmu sangat enak, ini aku beri hadiah kecil untukmu, aku juga tidak punya apapun untuk diberikan"

Lalu terdengar seperti lempengan logam jatuh, karena suasana gelap Xiao Yan hanya tau kalau itu hanya benda pipih, untuk menghilangkan rasa laparnya Xiao Yan terus membuka aplikasi ponselnya berharap ada makanan gratis lagi.

"Disini ada bagian membeli dan menjual, apakah aku bisa menjual sesuatu juga?"

Lalu terdengar suara dari sosok yang tadi seperti sedang melakukan sesuatu, kemudian sosok itu tertawa.

"Hahaha, ini sungguh luar biasa"

Xiao Yan mulai terbiasa dengan suara sosok dalam gua itu, karena penasaran Xiao Yan langsung membuka fitur penjualan.

"Gunakan kamera untuk memindai barang" tulisan di ponsel

Setelah kamera terbuka Xiao Yan menyalakan lampu ponselnya untuk menyinari benda di tangannya, beberapa detik kemudian terlihat informasi benda itu.

Objek: Sisik Naga

Kualitas: tinggi

Harga jual: 500 Yuan (1 juta Rupiah)

"Apa? Ini sisik naga? Apa yang barusan itu seekor naga? Kenapa dia bisa bicara denganku?" gumam Xiao Yan

Karena benda itu bisa di jual, kemudian Xiao Yan menjualnya lalu membeli dua mangkuk ramen karena sangat lapar dengan harga 100 yuan..

"Kenapa ramen disini mahal sekali? Tapi lebih baik aku mengisi perut dulu sebelum memikirkan yang lain" gumam Xiao Yan

Begitu Xiao Yan akan memakan ramennya tiba-tiba terdengar lagi suara dari sampingnya.

"Kau bilang kau hanya punya semangkuk makanan, tapi sekarang kau malah punya dua, apa kau mencoba menipuku?"

Xiao Yan sangat kaget dengan kemunculan sosok itu tiba-tiba.

"Hehehe! Aku baru saja mengeluarkannya, aku siapkan juga untukmu satu"

Dengan diterangi cahaya ponsel Xiao Yan menyantap semangkuk ramen untuk menghilangkan rasa laparnya lalu dia tidur. Begitu pagi tiba Xiao Yan terbangun dan kaget karena suara tawa dari dalam gua.

"Hahaha,! Aku punya harapan lagi, hahaha, ini keajaiban, hahaha"

"Siapa dia? Apa dia makhluk yang diciptakan hanya untuk tertawa?" gumam Xiao Yan

Xiao Yan akan meninggalkan gua itu namun rasa penasarannya membuat dia ingin melihat sosok apa yang selalu terdengar tertawa, dia berjalan masuk ke sebuah ruangan didalam gua, alangkah kagetnya dia melihat seekor naga besar bersayap sedang berjalan memperhatikan kakinya sendiri, lalu Xiao Yan langsung balik badan untuk pergi.

"Tunggu!" panggil naga itu

"Maaf! Aku tidak sengaja melihat kesini, aku akan pergi sekarang" ujar Xiao Yan

"Kenapa kau ingin pergi? Apakah aku sudah mengizinkan mu untuk pergi?" ujar naga itu

"Lalu apa lagi yang kau inginkan?"

"Beritahu aku makanan apa yang kau berikan padaku semalam?"

"Oh itu makanan dari kampung halamanku, aku minta maaf jika itu membuat sakit perut, ramen itu memang sedikit pedas" kata Xiao Yan

"Tidak! Selain makanan itu sangat enak itu juga sangat mujarab, makanan itu menyembuhkan lukaku dalam semalam, berikan aku makanan itu lagi" ujar naga itu dengan ekspresi tersenyum seperti anak kecil minta makanan

"Naga ini bertingkah seperti anak kecil, apakah makanan dariku menjadi obat mujarab untuk dia? Kenapa aku tidak merasakan efek apapun?" gumam Xiao Yan

"Berikan aku makanan itu lagi, aku ingin memakannya sekarang" ujar naga

"Aku tidak punya makanan lagi, aku mendapatkan makanan itu semalam karena aku menukar barang yang kau berikan padaku, jika kau punya barang lagi mungkin aku bisa membelikan makanan untukmu" jawab Xiao Yan

"Aku tidak punya barang lagi, yang semalam itu adalah sisik ku yang copot, coba kau lihat disudut sana, disitu ada beberapa tengkorak, mungkin ada benda berharga disitu"

"Apa? Tengkorak? Kenapa ada tengkorak disini? Tempat apa ini sebenarnya?" gumam Xiao Yan

Lalu Xiao Yan memeriksa beberapa tengkorak di sudut gua namun tak menemukan apapun selain pedang yang berkarat.

"Coba kau periksa satu tengkorak yang paling ujung itu" kata naga itu

Lalu Xiao Yan memeriksa tengkorak yang tersadar pada sebuah batu dan memeriksanya.

"Tidak ada benda apapun disini kecuali sebuah cincin dijarinya" ujar Xiao Yan

"Ambillah cincin itu" kata si naga

Lalu cincin itu langsung diambil dan diperlihatkan pada naga itu.

"Hanya cincin ini yang tersisa" ujar Xiao Yan

"Coba kau periksa cincin itu, siapa tau berharga" ujar naga

"Lalu Xiao Yan memindai cincin itu untuk dijual"

"Apa yang kau lakukan?" tanya naga dengan penasaran

"Bukankah kau menyuruhku menjualnya barusan?"

"Dasar kau bocah bodoh, itu adalah cincin ruang, aku menyuruh mu memeriksa isinya, apa kau tidak pernah melihat cincin ruang?"

"Bagaimana cara melihat isinya?" tanya Xiao Yan

"Hei bocah! Dari mana kau berasal? Bahkan cincin ruang saja kau tidak paham? Masukan kesadaran mu ke cincin itu, lalu kendalikan barang didalam dengan pikiranmu untuk mengeluarkannya"

"Tentu saja aku tidak tau tentang dunia ini, dewa sialan itu yang mengirim kesini" ujar Xiao Yan dalam hati

Setelah Xiao Yan mencoba melihat kedalam cincin itu namun tak ada yang terjadi.

"Hehe! Maaf! Aku benar-benar tidak paham"

"Berikan cincin itu padaku!" kata si naga

Kemudian naga itu menyentuh cincin dengan kukunya yang besar, tiba-tiba beberapa barang keluar sari cincin itu. Ada buku, ginseng, batu roh, pedang dan beberapa herbal.

"Ini seperti ginseng, mungkin ini bisa dijual" ujar Xiao Yan

"Jangan! ginseng itu bagus untukmu, lebih baik kau jual batu itu saja, karena yang lain itu herbal langka"

Lalu Xiao Yan memindai sebuah batu roh untuk dijual.

"Objek: batu roh

Kualitas: tinggi

Harga jual: 1200 Yuan (2.400.000 Rupiah)

"Batu ini lumayan mahal juga" gumam Xiao Yan

Kemudian Xiao Yan menjual sebuah batu roh dan membeli makanan untuk dia dan naga, sang naga sangat menyukai makanan itu hingga tanpa sadar menceritakan kisah hidupnya pada Xiao Yan.

"Cukup menyedihkan juga kisah hidup naga ini, karena terluka dia menghabiskan sisa hidupnya di gua ini sendirian hingga keputus asaan merubah prilakunya" pikir Xiao Yan

"Kemana kau akan pergi setelah ini?" tanya si naga

"Aku juga tidak tau akan kemana tapi aku punya tujuan datang kesini"

"Siapa namamu dan apa tujuanmu?"

"Namaku Yan Kai, tujuanku datang kesini adalah untuk menjadi kuat"

"Mulai sekarang aku akan pakai nama Yan Kai saja, itu terdengar lebih keren" pikir Xiao Yan

"Kalau kau tidak punya tempat tinggal maka tinggalah disini bersamaku, kau bisa menganggap tempat ini sebagai rumahmu, tempat ini sangat aman untukmu"

"Kalau ini tempat yang aman kenapa aku melihat perkelahian disana"

"Itu berada diluar wilayahku, lembah ini lembah terlarang yang disebut lembah Jura yang diambil dari namaku"

"Pantas saja tempat ini sangat sepi"

"Kau sudah menyembuhkan lukaku, aku memang bukan seorang ahli tapi aku bisa memberimu beberapa petunjuk, ginseng ini misalnya, jika kau memakannya itu bagus untuk meridian dan tubuhmu"

Yan Kai terus berbincang dengan naga Jura hingga dia mulai mengetahui apa yang harus dilakukan untuk memulai kultivasinya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!