Benih Mafia
Benih Mafia -1-
Giorgio Fitzgerald
Aku meminta hak ku sebagai suami, malam ini!
Lucia Rossi
Tidak! Aku masih belum siap.
Giorgio Fitzgerald
Kenapa, hah?! Karena kau sudah tidak perawan? Tidak masalah, aku menerima mu!
Lucia Rossi
Aku bilang tidak, ya tidak!
Lucia Rossi
[menatap nyalang Gio]
Lucia Rossi
Kalau kau sudah bosan, ceraikan aku!
Giorgio Fitzgerald
Selalu saja seperti ini! Cerai, cerai, cerai! Apa kau sudah tidak sabar menantikan gelar seorang janda?!
Lucia Rossi
Sudah ku katakan, aku belum siap disentuh dan tidak akan pernah siap, karena aku tidak pernah mencintai mu sedikit pun! Jadi jangan memaksaku. Jika kau bosan, kau bisa menceraikan aku kapan pun.
Lucia Rossi
[beranjak keluar kamar]
Lucia Rossi
[menghentikan langkah]
Lucia Rossi
Temukan keluar orang yang telah menabrak adikku hingga kakinya patah!
Lucia Rossi
[membanting pintu]
Giorgio Fitzgerald
[napas memburu emosi]
Giorgio Fitzgerald
Aarghhh!
Giorgio Fitzgerald
[melempar apa saja di dekatnya]
Gio dan Lucia sudah menikah selama dua tahun, namun pria itu tak pernah menyentuh istrinya sekali pun.
Ada masa lalu Lucia yang sangat kelam bagi Gio, namun bagi Lucia sangat indah.
Memang bangsat, tapi Gio masih mau menerima semua itu karena ia sangat mencintai istri nya itu lebih dari apapun.
Giorgio Fitzgerald
[mengangkat panggilan telepon]
Damian Smith
📞: Kami sudah menemukan putri dari seseorang yang telah menabrak adik ipar anda, Tuan.
Giorgio Fitzgerald
[tersenyum miring]
Giorgio Fitzgerald
Bawa dia ke gudang markas.
Giorgio Fitzgerald
[menutup panggilan]
Giorgio Fitzgerald
[meraih kunci mobil]
Giorgio Fitzgerald
[berjalan keluar kamar]
Giorgio Fitzgerald
[melewati Lucia]
Lucia Rossi
Mau ke mana kau?
Giorgio Fitzgerald
Keluar, mencari udara segar.
Giorgio Fitzgerald
[tanpa menoleh]
Giorgio Fitzgerald
[melangkah keluar menuju mobil]
Dua penjaga menundukkan hormat saat mobil Giorgio memasuki area markas. Pria itu langsung membawa mobilnya ke parkiran dan naik ke lantai dua menggunakan lift.
Giorgio Fitzgerald
[keluar dari lift]
Damian Smith
Gadis itu berada di gudang dengan keadaan terikat. Belum ada yang bertindak karena anda belum memberikan izin, Tuan.
Damian Smith
[berjalan mengikuti Gio]
Giorgio Fitzgerald
[menghentikan langkah]
Giorgio Fitzgerald
[berbalik menatap Damian]
Giorgio Fitzgerald
Dia seorang gadis?
Damian Smith
Iya, Tuan. Dia masih berusia delapan belas tahun.
Giorgio Fitzgerald
[menaikan sebelah alis]
Damian Smith
Apa anda keberatan menyiksa nya?
Giorgio Fitzgerald
[melanjutkan langkah]
Tanpa bersuara, pintu gudang yang cukup mewah itu terbuka begitu saja. Giorgio dan Damian berjalan masuk. Ke-dua nya bisa melihat gadis itu di ikat oleh tali cukup keras, dan mulutnya yang di tutup lakban.
Giorgio Fitzgerald
[melangkah mendekat]
Giorgio Fitzgerald
[mengangkat kasar dagu gadis]
Giorgio Fitzgerald
[mengangkat sebelah alis]
Giorgio Fitzgerald
[mata yang cukup menarik]
Giorgio Fitzgerald
[melepas kasar lakban di mulut si gadis]
Giorgio Fitzgerald
[melihat air mata gadis itu terus keluar]
Giorgio Fitzgerald
[masih memegang dagu nya]
Damian Smith
Namanya Annabelle Everett. Putri bungsu dari Hutama, pria yang sudah menabrak adik Nona Lucia.
Giorgio Fitzgerald
[tersenyum miring]
Giorgio Fitzgerald
Ayah mu menabrak adik iparku hingga kakinya patah. Sebagai balasan, akan ku lepaskan kakimu juga. ❄
Annabelle Everett
[semakin ketakutan]
Annabelle Everett
[tubuh bergetar hebat]
Annabelle Everett
T-tuan, tolong lepaskan aku. Ayah ku su----
Giorgio Fitzgerald
[memandang kursi Anna tanpa ampun]
Annabelle Everett
[terjungkal ke belakang]
Annabelle Everett
[meringis kesakitan]
Dua pria berbadan besar kembali memperbaiki posisi kursi dan Anna. Membuat gadis itu kembali takut karena melihat wajah Gio yang sangat menyeramkan.
Giorgio Fitzgerald
Adik iparku harus kehilangan kecerian nya karena tidak bisa berjalan. Sebagai balasan nya, aku akan merebut masa depan mu. ❄
Giorgio Fitzgerald
[smirk]
Annabelle Everett
[terus menangis ketakutan]
Giorgio Fitzgerald
[menatap tubuh Anna]
Giorgio Fitzgerald
Ada dua pilihan. Telanj*ng di tengah jalan sambil di ikat, atau bunuh diri? ❄
Annabelle Everett
[semakin menangis]
Giorgio Fitzgerald
Bawa dia ke kamar! Ikat dan borgol dia. ❄
Anna pun di bawa oleh beberapa pria bertubuh besar ke kamar. Ia tau apa yang akan terjadi padanya sebentar lagi. Jika tidak mati, maka ia akan berakhir seperti sampah yang tak ada harganya.
Benih Mafia -2-
Annabelle Everett
[menangis tersedu-sedu di atas kasur sambil memeluk lutut]
Annabelle Everett
Hiks...! hiks...!
Anna semakin menangis kala mengingat bagaimana Gio melecehkan nya dan memperlakukan nya seperti hewan beberapa jam lalu.
Annabelle Everett
[menggeleng kecil berusaha menepis ingatan]
Bodyguard
[melempar Anna ke atas ranjang]
Annabelle Everett
Aku mohon lepaskan aku, hiks...!
Bodyguard
[mengikat kedua tangan dan kaki Anna di masing-masing sisi ranjang]
Annabelle Everett
[posisi seperti hewan panggang yang siap saji]
Giorgio Fitzgerald
[melangkah masuk]
Giorgio Fitzgerald
[tersenyum puas]
Giorgio Fitzgerald
Keluar. ❄
Bodyguard
[berjalan keluar dan menutup pintu]
Giorgio Fitzgerald
[melepas kemeja]
Annabelle Everett
[bergetar ketakutan]
Annabelle Everett
J-jangan, aku mohon [lirih]
Giorgio Fitzgerald
[menindih tubuh Anna]
Annabelle Everett
[terisak]
Giorgio Fitzgerald
Setelah ini, jika kau mati itu akan lebih baik. Dari pada hidup seperti sampah busuk. ❄
Giorgio Fitzgerald
[tatapan benci]
Annabelle Everett
[menggeleng pelan]
Giorgio Fitzgerald
[merobak pakaian Anna]
Annabelle Everett
[berusaha melepas ikatan kaki dan tangan]
Giorgio Fitzgerald
[menatap tubuh Anna]
Giorgio Fitzgerald
Tubuh mu.... lumayan❄
Giorgio Fitzgerald
[smirk]
Annabelle Everett
Tolong, lepaskan aku, Tu----mmpph!
Giorgio Fitzgerald
[melumat kasar bibir Anna]
Annabelle Everett
[memejamkan mata erat]
Giorgio Fitzgerald
[menggigit bibir Anna]
Annabelle Everett
[bibir berdarah]
Giorgio Fitzgerald
[tersenyum sinis]
Giorgio Fitzgerald
[melepas pakaian dalam Anna yang tersisa]
Annabelle Everett
[tel*njang]
Annabelle Everett
hiks...! hiks...!
Annabelle Everett
{Ayah, maafkan aku}
Giorgio Fitzgerald
[melepas celana dan boxer]
Giorgio Fitzgerald
[memposisikan junior]
Annabelle Everett
Arghhhh!
Giorgio Fitzgerald
[memompa tanpa ampun]
Annabelle Everett
Arghh! hiks...!
Annabelle Everett
S-sakitt, tolong hentikan
Giorgio Fitzgerald
[melihat darah mengalir di pusaka]
Giorgio Fitzgerald
[menambah tempo]
Annabelle Everett
Hentikan, Tuan! hiks...!
Giorgio Fitzgerald
Sshhhh~
Giorgio Fitzgerald
Ini sangat nikmat, bukan~ aahhh~
Annabelle Everett
[hanya bisa menangis]
Tangisan bercampur desahan kesakitan membuat Giorgio semakin puas. Setiap ruangan yang Anna keluarkan, seperti obat pemuas nya saat ini.
Hampir empat jam, Gio tak melepas kan Anna. Membuat tubuh gadis itu terasa sangat remuk.
Annabelle Everett
[menatap baik-baik wajah Gio]
Annabelle Everett
{aku tidak akan memaafkan mu}
Semua ini terjadi karena Hutama, Ayah angkat Anna tanpa sengaja menabrak seorang gadis yang berlari sambil menangis ditengah jalan. Hal itu membuat Hutama seketika panik dan lepas kendali. Bukan nya menginjak rem ia malah menambah gas. Membuat mobil menabrak pinggiran jalan.
Gadis itu dilarikan ke rumah sakit, sedangkan Hutama meninggal ditempat. Lantas pembalasan seperti apa yang keluarga gadis itu inginkan? Bukan kah nyawa ayah Anna sudah menjadi balasan nya?
Giorgio Fitzgerald
[duduk di balkon kamar sembari menghisap rokok]
Giorgio Fitzgerald
[mengingat adegan panas dimana merenggut kesucian seorang gadis]
Lucia Rossi
Kau belum tidur?
Giorgio Fitzgerald
Kau sendiri kenapa belum tidur? Ini sudah larut, tidurlah. ❄
Lucia Rossi
{Ada apa dengan nya?}
Lucia Rossi
Besok aku ada penerbangan ke Eropa. Minggu depan aku kembali.
Lucia Rossi
[kembali ke kamar menuju kamar mandi]
Giorgio Fitzgerald
[tidak merespon]
Giorgio Fitzgerald
[menghisap rokok sampai habis lalu kembali ke kamar]
Giorgio Fitzgerald
[duduk di tepi ranjang]
Lucia Rossi
GIO! INI DARAH APA?!
Giorgio Fitzgerald
[menoleh ke arah kamar mandi]
Lucia Rossi
[keluar kamar mandi]
Lucia Rossi
[memperlihatkan kemeja putih yang terkena noda darah]
Giorgio Fitzgerald
[menaikan sebelah alis]
Giorgio Fitzgerald
Kalau aku mengatakan jika itu darah perawan seorang gadis, apa kau marah? Paling tidak, kau seharusnya cemburu, bukan?
Lucia Rossi
[membuang napas kasar]
Lucia Rossi
Sama sekali tidak! Aku hanya khawatir jika kau sudah membunuh orang, dan membawa jejak nya kemari.
Giorgio Fitzgerald
[tersenyum kecut]
Lucia Rossi
[kembali ke kamar mandi]
Giorgio Fitzgerald
[mengambil segelas air dan meneguk nya]
Giorgio Fitzgerald
[menarik selimut dan segera tidur]
Entah mengapa, Giorgio sedikit merasa senang karena seperti berhasil membuka segel terkuat di bumi saat menyentuh Anna. Hasratnya terus menginginkan itu, namun hati nya terus memikirkan Lucia.
Annabelle Everett
[terbangun akibat siraman air]
Annabelle Everett
Uhuk! uhuk!
Annabelle Everett
[tersedak]
Yulia Torres
BANGUN! CARI PEKERJAAN! JANGAN HOBI MENJADI BEBAN!
Anna adalah anak yatim piatu, yang di angkat oleh Hutama saat ia masih berusia dua tahun. Sejak kedatangan nya kesini, sikap Yulia tak pernah berubah, selalu kasar pada Anna. Apa lagi setelah Hutama meninggal, wanita paruh baya itu semakin membencinya.
Annabelle Everett
Iya, Bu. Aku bersiap dulu.
Annabelle Everett
[bergegas mengambil handuk dan menuju kamar mandi]
Yulia Torres
[melihat cara berjalan Anna sedikit aneh]
Yulia Torres
[mengabaikan]
Setelah bersiap Anna keluar rumah dengan membawa beberapa berkas untuk ia melamar kerja. Baru saja tiga bulan lulus sekolah, ia di haruskan untuk segera mencari pekerjaan. Tidak masalah jika itu bisa membuat Yulia menyayangi nya.
Hari ini, Anna akan mencoba melamar sebagai spg disebuah Mall besar.
Annabelle Everett
[berjalan memasuki gedung Mall]
Annabelle Everett
[melihat security]
Annabelle Everett
[menghampiri]
Annabelle Everett
Permisi.
Annabelle Everett
Saya ingin melamar pekerjaan disini, apa ada lowongan?
Security
Titipkan saja berkas nya pada saya. Jika ada lowongan, akan saya serahkan berkas nona ke HRD.
Annabelle Everett
Ah, iya. Ini berkas saya.
Annabelle Everett
[menyerahkan]
Annabelle Everett
Terimakasih.
Sebelum pulang, Anna berpikir untuk berjalan-jalan sedikit di Mall ini mungkin akan bisa meringankan beban pikirannya.
Annabelle Everett
[berjalan semakin masuk ke dalam]
Annabelle Everett
[senyum mengembang]
???
Sedang apa kau disini?
Annabelle Everett
[menoleh]
Annabelle Everett
[senyum pudar]
Annabelle Everett
Kakak? [lirih]
Lukas Hill
[menatap tajam Anna]
Annabelle Everett
Aku baru saja melamar pekerjaan.
Annabelle Everett
[mengangguk patuh]
Annabelle Everett
[berbalik dan melangkah keluar]
Benih Mafia -3-
Annabelle Everett
[menatap nanar dua garis merah di alat tes kehamilan]
Annabelle Everett
Matilah aku. [lirih]
Yulia Torres
ANNA! MICHELLE SUDAH DI DEPAN!
Annabelle Everett
[tersadar dari lamunan]
Annabelle Everett
[meraih botol air dan meneguk nya hingga tandas]
Annabelle Everett
[memasukan testpack ke laci meja rias]
Annabelle Everett
[berjalan keluar kamar menuju pintu utama]
Yulia Torres
[menatap datar kepergian Anna]
Anna sudah bekerja di sebuah cafe, itu semua berkat bantuan Michelle tetangga barunya yang begitu baik hati.
Annabelle Everett
Ayo berangkat sekarang.
Annabelle Everett
[melempar senyum]
Sesampainya di cafe, mereka masuk dan segera bekerja. Cafe belum buka, akan dibuka setelah semuanya siap.
Annabelle Everett
[membersihkan meja]
Annabelle Everett
[kepala tiba-tiba pusing]
Annabelle Everett
[menggeleng kecil]
Michelle Carter
[melihat Anna oleng]
Michelle Carter
[bergegas menghampiri]
Annabelle Everett
[tak sadarkan diri]
Giorgio Fitzgerald
[fokus pada berkas]
Lucia Rossi
Bagaimana? Apa kau sudah membalaskan dendam adik ku?
Giorgio Fitzgerald
[menoleh]
Giorgio Fitzgerald
[kembali fokus]
Lucia Rossi
Bagus, adik ku harus berada di kursi roda dalam jangka waktu yang lama. Sial, aku tidak tega melihat nya.
Lucia Rossi
[duduk di kursi depan Gio]
Giorgio Fitzgerald
Apa yang membawa mu kemari?
Lucia Rossi
[menaikan sebelah alis]
Lucia Rossi
Bukan kah aku berhak ke sini kapan saja?
Giorgio Fitzgerald
Tentu, tapi tidak biasanya. Ini hari sabtu, bukan kau kau akan menjenguk mentan terindah mu itu?
Giorgio Fitzgerald
[menatap datar Lucia]
Lucia Rossi
Ah iya, beruntung kau mengingatkan ku. Kalau begitu, aku pergi dulu. Dan yah, nanti malam aku akan berangkat.
Lucia Rossi
[berjalan keluar]
Giorgio Fitzgerald
[menggenggam erat bolpoin hingga patah]
Giorgio Fitzgerald
[maraih ponsel]
Celine Fernandez
📞: Gio, pulang nanti kau datang ke Mansion Fitzgerald, ya. Kakek mu mengadakan acara makan malam.
Giorgio Fitzgerald
Iya, Mom.
Celine Fernandez
📞: Jika istrimu sudah bersedia, mendengar sindiran mengenai anak, maka ajak lah dia sekalian.
Giorgio Fitzgerald
[menghela napas kasar]
Celine Fernandez
📞: Oke, see you.
Giorgio Fitzgerald
[kembali meletakan ponsel)
Damian Smith
[masuk dengan membawa tablet]
Giorgio Fitzgerald
Ada apa?
Damian Smith
Tuan, anak buah saya menerima informasi jika Hutama, pria yang menabrak adik Nona Lucia meninggal di tempat kejadian. Apa anda tau soal ini?
Giorgio Fitzgerald
[menaikan sebelah alis]
Giorgio Fitzgerald
Apa kau sudah tidak mempunyai pekerjaan lain, hingga informasi tidak penting seperti itu harus kau laporkan padaku? Lagi pula, bagus kalau dia meninggal.
Giorgio Fitzgerald
[kembali menatap laptop]
Damian Smith
[terdiam sejenak]
Damian Smith
[berjalan keluar ruangan]
Giorgio Fitzgerald
[menyadari sesuatu]
Giorgio Fitzgerald
{untuk apa aku membalaskan dendam Lucia jika yang bersangkutan sudah meninggal? Sial! Dia tidak memberitahu hal ini padaku.}
Giorgio Fitzgerald
[kesal]
Annabelle Everett
[perlahan membuka mata]
Annabelle Everett
[menatap seluruh ruangan yang putih]
Yulia Torres
[menatap tajam Anna]
Annabelle Everett
Bu, aku di ma-----
Yulia Torres
[menampar Anna]
Yulia Torres
Kau memalukan Anna! Siapa ayah dari anak yang kau kandung, hah?!
Annabelle Everett
[terkejut]
Lukas Hill
Jawab, sialan! Sebelum aku membunuh mu.
Lukas Hill
[mencengkram kerah baju Anna]
Annabelle Everett
[semakin ketakutan]
Lukas Hill
JANGAN DIAM SAJA, SIALAN!
Annabelle Everett
[memegang pipi yang memerah]
Yulia Torres
ANNA! JAWAB KAMI!
Annabelle Everett
[meneguk saliva susah payah]
Annabelle Everett
[menatap takut Yulia dan Lukas]
Annabelle Everett
G-giorgio, Ayah bayi ini.
Yulia Torres
ITU TIDAK MUNGKIN!
Annabelle Everett
I-iya, Bu. Dia sudah melecehkan ku.
Lukas Hill
Apa kau menjual tubuh mu padanya? Tidak mungkin seorang Gio mau tidur bersama gadis kotor seperti mu! Istrinya saja begitu cantik.
Annabelle Everett
[tersenyum miris]
Yulia Torres
Ibu tidak mau tau, kau harus menggugurkan janin itu!
Yulia Torres
Gugurkan kandungan mu, jangan sampai kau membawa aib masuk ke dalam rumah ku! Cukup kau saja yang menjadi beban!
Annabelle Everett
[air mata luruh seketika]
Lukas Hill
LAKUKAN APA YANG DI PERINTAH KAN IBU, ANNA! JIKA KAU MASIH INGIN HIDUP.
Lukas Hill
[tatapan membunuh]
Annabelle Everett
[memejamkan mata erat]
Annabelle Everett
{Ya Tuhan, bantu aku}
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!