NovelToon NovelToon

Adik Tiri Pemikat Hati

EPS 1

"Kakak Aku Pulang", Vanca berlari berhambur memeluk Leo sepulang Sekolah.

"Masuk, dan Makanlah kamu pasti lapar" kata Leo, dengan wajah datar dan tak membalas pelukan vanca.

Vanca yang sudah Terbiasa dan Mengerti kepribadian sang kakak tiri pun tidak mempermasalahkan hal itu, karna menurutnya walaupun Kakak nya dingin, dia tetap menyayangi nya terbukti dari beberapa perhatian kecil nya.

"iya kakak, aku akan masuk dan makan. Apa kakak akan berangkat ke kantor? Apa ayah bunda sudah berangkat juga?" tanya vanca mengendurkan pelukan nya dan memandang wajah Leo.

"Ya, aku akan bekerja. Ayah dan ibu sedang pergi ke luar kota, mungkin nanti malam akan kembali" kata Leo menunduk memandang wajah Vanca karna tinggi vanca hanya sebatas bawah dada nya.

"Baiklah, Kakak hati hati di jalan" Kata vanca.

"Hmmm" Leo pun beranjak pergi meninggal kan vanca.

"Dadah Kakak" Vanca Melambaikan tangan nya.

Leo pun melambai kan tangan tanpa menoleh dan langsung masuk ke dalam mobil nya.

"Ayo jalan" Leo memerintahkan supir untuk menjalan kan mobil nya.

"Baik tuan" jawab supir.

"hufttttttt, bocah itu selalu saja membuat jantung ku berdegup kencang, rasa nya jantung ku ini akan keluar dari tempat nya" Batin Leo (mengelus dada nya).

...****************...

"Nona, Makanan sudah siap" kata Bi Inah yang sudah bekerja dengan keluarga Leo saat Leo baru lahir.

"Baik Bi, aku akan membersihkan diri dulu" kata vanca berlari menaiki tangga.

Di lantai atas memiliki 3 kamar, Di pojok kiri kamar Diva (ibu vanca) dan Gordion (Ayah Leo), Lalu di tengah kamar vanca di samping nya kamar Leo. jarak kamar Diva-gordion dan kamar vanca lumayan jauh, sedangang kan kamar vanca dan kamar Leo bersandingan.

...****************...

"Terimakasih bibi, Masakan bibi selalu enak" kata vanca yang menoleh ke bibi yang berdiri di belakang nya.

"Iya nona, ini memang sudah tugas bibi" kata bibi tersenyum.

"Ayolah bibi makan bersama ku, Pasti tambah Nikmat jika di makan bersama" Kata Vanca menarik tangan bibi untuk duduk di sebelah nya.

"Ta...tapi no...nona....." belum sempat menlanjutkan bicaranya, vanca sudah mendudukan bibi di samping kursi nya.

"Ini bibi ayo kita makan sama sama" kata vanca mengambil kan makanan untuk bibi dan menyodor kan nya.

"Tak apa nona, bibi akan makan di dapur" kata bibi sembari ingin bangun dari duduk nya.

"ishhhh bibi, apa bibi tega meninggal kan ku makan sendiri" kata vanca merengek dan menarik tangan bibi agar duduk kembali.

"Ba..baik lah bibi akan menemani nona makan,, Te...terimakasih no..nona" bibi begitu gugup dan takut, karna selama bekerja disini bibi tidak pernah makan bersama majikan nya.

"Iya bibi, sama sama" Vanca pun tersenyum lebar.

Mereka berdua menikmati makanan nya.

Setelah kenyang, Vanca masuk ke dalam kamar untuk mengambil ponsel nya.

*Tuuutttttttttttttt,,,, tuttttttttttttttt,

Vanca menelpon sahabat nya, Anastasya.

"Halo Anastasya, Bagaimana kalau kau ke mansion ku, kita akan mengerjakan tugas itu bersama" kata vanca, karna dia merasa malas ke mansion Anastasya.

"Hmmm Sebentar, aku akan izin ke Orang Tua ku terlebih dahulu. Jika di izin kan, Aku akan langsung ke mansion mu" kata Anastasya.

"Baiklah, kirimi aku pesan" Kata vanca menutup telpon.

Vanca menyiapkan laptop dan buku sembari menunggu sahabatnya itu.

Chatt WhatsApp

Anastasya : Aku di izin kan, Aku akan segera ke mansion mu 🥰.

Vanca : Aku akan menunggu mu ☺️

Anastasya : Siapkan Cemilan kesukaan ku 😝

Vanca : Baiklah, cepet ke mari 😮‍💨

...****************...

TOK TOK TOK

"Masuk" kata vanca dari dalam kamar.

"Nona, Di ruang tamu Ada Teman anda" kata pelayan.

"Suruh Masuk ke kamar ku" kata vanca.

"Baik nona" pelayan itu pun turun dan mengantar Anastasya ke kamar vanca.

......................

"Kau lama sekali! Aku hampir ketiduran kau tahu" kata vanca mengerucutkan bibirnya.

"Ahhhhh Maaf kan aku, jalan nya macet. jangan cemberut seperti itu, muka mu jelek xixixixi" kata Anastasya mencubit hidung vanca.

"Ishhhhh kau menyebalkan" Vanca menyilang kan tangan nya di dada.

"Jangan marah ya jangan marah" Anastasya menggelitiki vanca.

"Ahhhhh ini sangat geli, aku akan membalas mu" kata vanca membalas.

Mereka pun berguling di kasur saling membalas dan tertawa.

"Ahhhh sudah, aku sangat lelah" kata vanca telentang di kasur karna merasa lelah becanda dengan Anastasya.

"Hosh hosh hosh,,,Ya, aku pun lelah" kata Anastasya ikut membaring kan diri di samping vanca.

...----------------...

Mereka pun mengerjakan tugas berasama ditemani camilan dan minuman yang menyegarkan.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 7 malam.

"Aku akan pulang, supir ku sudah menunggu di depan" kata Anastasya mengemasi barang barang milik nya.

"Baik lah aku akan mengantar mu sampai gerbang" kata vanca.

Mereka pun berjalan ke luar.

"Hati hati di jalan" kata vanca memeluk sahabatnya.

"Baik, aku akan mengabari mu jika sudah sampai" kata Anastasya mengendurkan pelukan dan masuk ke dalam mobil.

Baru saja Vanca akan masuk ke dalam mansion, terlihat mobil Leo yang semakin mendekat.

"Wahhhhh kakak pulang, aku akan menunggu nya disini" kata vanca menunggu di depan pintu.

"Kakak" vanca berlari memeluk Leo saat Leo keluar dari mobi.

"Apa teman mu datang kemari?" tanya Leo

"iya, kami mengerjakan tugas bersama kak" jawab vanca mengendurkan pelukan.

"Kakak ayo makan bersama, aku lapar. Kakak juga pasti belum makan kan" kata vanca menarik tangan Leo masuk ke mansion.

"tunggu lah di sini, aku akan mandi dulu" kata Leo melepaskan tangan vanca dan berjalan menuju kamar nya.

...****************...

"Enak kan kak? Bi inah selalu memasak nya dengan baik" kata vanca menggoyang kan kepala nya ke kanan dan ke kiri tanda menikmati makanan nya.

"hmmm" jawab Leo memasukan makanan ke dalam mulut nya.

Setelah selesai makan, Leo pun ingin pergi ke kamar nya.

"Kakak, Apa aku boleh ikut ke kamar mu. Aku sangat bosan, aku akan diam tidak akan mengganggu mu" kata vanca memohon sembari menggoyang goyangkan tangan Leo.

"Baiklah, ayo" kata Leo.

Di dalam kamar Leo

"Kakak, Apa aku boleh menyalakan tv dan berbaring di kasur mu?" kata vanca.

"Silahkan" kata Leo yang sibuk mencari berkas di dalam laci.

Vanca pun menyalakan tv dan berbaring di atas kasur leo

*GLUKKKKK

Leo melihat Paha mulus vanca ia pun langsung memaling kan wajah nya kembali mencari berkas yang ia cari.

Setelah menemukan berkas nya, Leo pun duduk di sebelah vanca yang sedang berbaring.

Vanca pun ketiduran.

"kau memang sangat cantik vanca" batin Leo memandangi wajah Vanca yang tertidur pulas.

Bersambung........

EPS 2

Tiba tiba Vanca memeluk kaki leo yang sedang duduk dengan laptop nya.

Sesuatu di bawah sana pun Ter bangun.

"Apakah aku harus bermain solo kembali,, kenapa kau bangun malam malam begini" batin Leo kepada adik kecilnya.

Leo pun sepelan mungkin memindahkan tangan vanca dari kaki nya, ia pun beranjak ke kamar mandi.

Leo pun bermain solo karna harus menidurkan adik kecil nya yang tiba tiba terbangun.

...****************...

"Mungkin anak anak sudah tidur ya yah" kata Diva yang baru memasuki mansion.

"Selamat malam tuan nyonya" sapa pelayan bersamaan. Dan di angguki oleh diva dan Gordion.

"Apa Vanca dan Leo sudah tidur" tanya Gordion pada pelayan.

"Tadi non vanca ikut tuan Leon ke dalam kamar, karna merasa bosan. Tuan" kata pelayang menundukan kepala nya.

"Hmm baiklah, aku akan cek" kata Gordion langsung berjalan menuju kamar Leo di ikuti diva di belakang.

*TOK TOK TOK

*CEKLEK

Gordion membuka pintu Leo, tapi Leo tak ada. Dan terlihat vanca sedang tidur.

"kemana Leo?" kata Gordion.

*CEKLEK

Leo yang baru saja keluar dari kamar mandi pun terkejut melihat diva dan Gordion berdiri di depan pintu.

"Astaga! Kalian mengaget kan ku saja" kata Leo mengusap dada.

"Maaf sayang" kata diva cengengesan.

"Apa Vanca sudah tertidur dari tadi?" tanya diva kembali.

"hmmm, saat aku sibuk mengerjakan pekerjaan. Dia tertidur karna merasa bosan" jawab Leo.

"Leo Apa bunda boleh minta tolong? Tolong pindahkan Vanca ke kamar nya. Ayah dan bunda ingin mandi dulu" kata diva.

"Baik, nanti akan aku pindahkan ke kamar nya" kata Leo.

"terimakasih Leo" kata diva beranjak pergi dan diikuti Gordion di belakang nya.

...----------------...

Leo pun menggendong vanca.

"ternyata kau lumayan berat, tubuh mungil mu ini berisi" batin Leo.

Leo pun menidurkan vanca di kasur sepelan mungkin agar vanca tak terbangun dari tidur nya. Leo pun menyelimuti vanca menutupi paha nya.

Setelah itu, Leo pun masuk ke dalam kamar nya. Ia membaringkan tubuh nya yang begitu lelah, Leo pun tertidur.

Pagi Hari

"huaaaaaaaaaa" vanca menguap.

"Ehhhhh aku sudah ada di kamar ku, pasti kakak memindah kan ku kesini" kata vanca sembari berjalan menuju toilet, ia akan siap siap pergi ke sekolah.

Setelah selesai mandi, vanca pun keluar kamar menuju ruang makan. Terlihat Leo, Gordion dan diva sudah berkumpul di sana.

"Ayah Bunda" Vanca memeluk kedua orang tersebut.

"Hai sayang" kata diva dan Gordion bersamaan.

"Kenapa kalian tidak membangunkan ku?" kata vanca mengerucutkan bibir nya.

"aishhhhhh, wajah nya sangat lucu jika seperti itu" batin Leo, memalingkan wajah nya dari vanca.

"Maaf sayang, semalam kamu tertidur sangat pulas. Jadi kami tidak tega membangun kan mu" kata diva.

"Sudah, ayo makan dulu. nanti kamu akan terlambat ke sekolah" kata Gordion mengusap kepala vanca.

"Baik ayah" diva tersenyum

Walaupun Gordion bukan ayah kandung vanca tapi kasih sayang Gordion kepada vanca itu sangat lah tulus. Vanca sudah menganggap Gordion itu ayah kandung nya.

Mereka pun sarapan bersama.

"Ayo aku akan mengantar mu" kata Leo kepada vanca.

"lets go.. Terimakasih kak" Vanca senang.

"Ayah Bunda, aku dan kakak pergi duluan ya muach muach" vanca mengecup pipi Gordion dan diva.

"hati hati sayang" kata Gordion dan diva mengelus kepala vanca.

***

"Kakak pulang jam berapa nanti?" tanya vanca.

"Sepertinya akan lembut, karna pekerjaan ku sangat menumpuk" jawab Leo.

"Baiklah, aku akan turun. terimakasih sudah mengantarkan aku kak" kata vanca tersenyum keluar dari mobil yang di angguki oleh Leo.

Leo pun pergi dari sekolah vanca menuju kantor nya, karna hari ini ada meeting penting.

Di koridor sekolah Ada seseorang yang memeluk vanca dari belakang.

*BRUKKKKK

"Ishhhhhh, kau mengagetkan ku" kata vanca.

"Maaf xixixixi" kata Anastasya mengendurkan pelukan sembari cengengesan.

mereka pun berjalan beriringan sambil bercanda.

"Vanca, ku dengar ada murid pindahan. Katanya ia sangat tampan" kata Anastasya dengan nada centil nya.

"Kau ini! Centil sekali" kata vanca meledek Anastasya

"Hai, Boleh kenalan" kata pria mengulurkan tangan kepada vanca.

"Vanca" vanca menyambut uluran tangan pria itu

"Lucas" kata pria itu.

"Dan kau?" kata Lucas mengulurkan tangan ke arah Anastasya.

"aku Anastasya" menyambut uluran tangan Lucas.

"Senang berkenalan dengan kalian" kata Lucas.

Anastasya dan vanca pun tersenyum

"Bisa kah kau tunjukan kelas 12 A" kata Lucas.

"Itu kelas kami, ayo masuk bersama" kata Anastasya.

Mereka pun berjalan bersama, Anastasya dan Lucas mengobrol sepanjang jalan. Vanca hanya menyimak.

********

Sepulang sekolah, vanca dan Anastasya menunggu jemputan di depan gerbang.

"Mau ku antar?" tanya Lucas yang mengendarai motor nya.

"Tidak terimakasih, aku di jemput" kata vanca.

"Bagaimana dengan mu?" tanya Lucas kepada Anastasya.

"Boleh, Jika tidak merepotkan mu" kata Anastasya.

"Ayo naiklah" kata Lucas.

"Aku duluan ya vanca" kata Anastasya melambaikan tangan nya.

"Hmmm, bye" kata vanca melambaikan tangan.

......................

"Apa Vanca sudah memiliki pacar?" tanya Lucas.

"Belum, karna kakak nya posesif" kata Anastasya.

"emm pantas saja, baik lah kalau begitu aku pulang ya" kata Lucas Pamitan.

"baiklah hati hati, dan terimakasih tumpangan nya" kata Anastasya.

***

"Pak, kita mampir ke restoran dulu lalu ke kantor kakak" kata vanca ke supir.

"Baik nona" jawab pak supir.

vanca pun memesan makanan kesukaan sang kakak.

Setiba nya di kantor, vanca langsung menuju ke ruangan Leo.

"Ada yang bisa saya bantu?" kata wanita yang berdiri di depan ruangan kerja Leo.

"Aku ingin bertemu kak Leo, aku adik nya" kata vanca

"ternyata adik tiri tuan Leo sangat cantik" batin wanita itu.

Lalu dari kejauhan vanca melihat seseorang yang ia kenali.

"Kak Erlangga" teriak vanca melambaikan tangan.

Erlangga adalah sekretaris Leo sekaligus sahabatnya.

"Hei, kau di sini?" tanya Erlangga. Mereka memang cukup dekat.

"Aku ingin mengantarkan makanan untuk kakak" kata vanca memamerkan jinjingan yang ia bawa.

"Ayo masuklah" kata Erlangga membuka kan pintu ruangan Leo.

"Kakak" teriak vanca saat melihat Leo yang sedang duduk menatap laptop nya.

"Kemari, duduklah" kata Leo.

"Aku membawa kan makanan kesukaan mu. Ayo makan dulu, kak Erlangga kemari lah makan bersama kami. Aku membawa 3 porsi" kata vanca menarik tangan Erlangga untuk duduk di sofa.

"Ahhhh kau sangat perhatian, kebetulan sekali aku sangat lapar" kata Erlangga yang langsung menyomot 1 porsi makanan yang di bawa vanca.

Mereka pun makan bersama, tak lama setelah itu vanca pun langsung berpamitan pada Leo.

"Kakak aku pulang dulu ya" kata vanca

"Terimakasih makanan nya, hati hati di jalan" kata Leo dengan wajah datar sembari mengelus kepala vanca.

"Oke, bye bye" kata vanca berlari meninggalkan ruangan Leo.

EPS 3

Setiba nya di rumah Vanca pun memanggil bunda nya.

"Bundaaaaa, Aku pulang" teriak vanca.

"Kenapa hari ini kamu pulang sore sayang?" tanya diva menghampiri vanca.

"Aku tadi mampir ke kantor kakak, karna tadi kakak bilang akan lembut. jadi aku membawakan makanan untuk kakak" jawab vanca sembari memeluk diva.

"uuuuuuu anak manis, kamu sangat perhatian pada kakak mu" kata diva mengendurkan pelukan vanca dan mencolek dagu nya.

*BLUSSSSSSSSS

Wajah Vanca memerah karna malu.

"Yasudah, ganti baju mu. habis itu langsung makan" kata diva.

"tidak bun, aku sudah makan bersama kakak tadi. aku akan ke kamar untuk istirahat" kata vanca mencium pipi sang bunda dan berlari menaiki tangga.

"hati hati sayang, tidak usah berlari" kata diva.

*BRUKKKKKKK

Vanca merebah kan diri di kasur nya, ia kelelahan sampai ketiduran.

Tak terasa vanca tertidur sampai pukul 8 malam.

"Eghhhhhhh" vanca memengerjap kan mata nya dan melihat ke arah jam dinding.

"Huaaaaaaappppp,,,, ternyata sudah malam, aku belum ganti baju" kata vanca sembari menguap.

Lalu vanca bergegas mandi dan mengganti pakaian nya menjadi baju tidur berbahan satin sepaha dan agak sedikit menerawang membuat lekuk tubuh vanca terlihat.

"Kakak pasti belum pulang, dia lembur sampai jam berapa ya" batin vanca sambil menyalakan tv di kamar nya.

"Wahhhhhhh ada film ke sukaan ku" kata vanca kegirangan.

Vanca pun menelfon salah satu pelayan agar membawakan cemilan ke kamar nya, karna vanca merasa sangat lelah untuk menuruni tangga.

*TOK TOK TOK

"Masuk" kata vanca dari dalam

"ini camilan dan minuman nya nona" pelayan itu pun membawa troli makanan berisi beberapa camilan dan minuman.

"baik, letak kan saja di situ. Terimakasih" kata vanca tersenyum

"Baik nona" pelayan itu pun keluar dari kamar vanca.

*TOK TOK TOK

Pintu kamar vanca kembali di ketuk.

*CEKLEK

"Bunda, sini masuk. Duduklah kita nonton film bersama" kata vanca menepuk nepuk kasur memberi isyarat agar sang bunda duduk di sebelah nya

"Bukan kah ini film kesukaan mu?" kata diva duduk di sebelah vanca.

"iya bunda, lihatlah aku sudah menunggu film ini sejak lama" kata vanca menjelaskan.

Mereka pun nonton bersama.

*TOK TOK TOK

*CEKLEK

"Ayah, kau sudah pulang? Ayo akan ku buat kan teh" kata diva keluar kamar vanca dan menarik tangan Gordion.

"Vanca ayah ke kamar dulu ya" pamit Gordion kepada vanca.

"Iya yah, selamat beristirahat" kata vanca tersenyum manis dan di angguki oleh Gordion.

"ini sudah jam 10, apa kakak masih belum pulang" batin vanca memikirkan kakak tiri nya itu.

Chatt WhatsApp

Vanca : kakak? Apa kakak sudah pulang?

Leo : belum, ada apa?

Vanca : ini sudah larut, apa kakak tidak capek

Leo : kakak akan pulang sebentar lagi sekitar jam 11 an.

Vanca : baiklah Kakak

Leo : Jangan menunggu ku, tidurlah ini sudah larut

Vanca : iya Kakak, kakak hati hati di jalan

Leo : Hmmm

 

****************

Leo pun tersenyum karna merasa senang dapat perhatian dari adik tiri nya yang cantik itu.

"Andai kau bukan adik tiriku, aku sudah menikahi mu walaupun usia kita beda 10tahun" batin Leo

"tapi entah lah, aku bisa menahan perasaan ku atau tidak. Jika perasaan ini makin dalam, aku akan mencoba memberitahu ayah. Semoga saja dia merestui ku untuk menikahi vanca" batin Leo

"Dorrrrr" Erlangga mengaget kan Leo

"Apa kau ingin mati?" kata Leo menatap tajam pada Erlangga.

"Ha... ha...Ha.. Kau sangat kaku kawan" kata Erlangga.

"ini masih di perusahaan, dan aku bos mu" kata Leo mengangkat sebelah alis nya.

"hehe baiklah baiklah, maafkan aku.. Apa kau akan pulang?" tanya erlangga melihat Leo yang sedang memakai Jas nya

"Menurut mu? Apa aku harus menginap disini?" kata Leo dingin.

"Aissshhhhh, yasudah. Ayo aku antar pulang" kata Erlangga.

"Tidak perlu, ini sudah larut. Kau pulang lah, besok ganti kan aku. Aku akan bekerja dari rumah" kata Leo melenggang pergi meninggalkan Erlangga.

"dia selalu kaku. Tapi itu membuat aku selalu ingin menjahilinya xixixi" batin Erlangga.

................

"dia pasti sudah tidur, aku akan cek". Batin Leo sembari melangkah kan kaki menuju kamar vanca.

*CEKLEK

Terlihat vanca sedang tertidur pulas memeluk boneka sapi kesayangan nya tanpa selimut.

Leo pun masuk dan menutupi kaki vanca menggunakan selimut bulu halus agar vanca tidak kedinginan.

Leo pun keluar kamar vanca dan menutup kembali pintunya.

*CEKLEK

Leo memasuki kamar nya, ia merebahkan tubuhnya. Ia merasa lelah, bahkan kepala nya terasa ber putar putar. Leo pun ketiduran tanpa mengganti baju.

Pagi hari.

"apa kakak sudah pulang?" batin vanca.

Ia pun melangkah ke arah kamar Leo

*TOK TOK TOK

namun tak ada jawaban dari leo. Namun pintu nya tak di kunci.

*CEKLEK

Vanca pun masuk ke dalam kamar Leo. terlihat Leo yang masih menggunakan jas berwarna hitam itu artinya Leo belum mengganti pakaian nya.

"Kakak" Vanca mencoba membangun kan Leo namun Leo tak kunjung membuka mata.

"Astaga! Badan kakak panas sekali" batin vanca. saat memegang tangan dan dahi Leo.

"Ayah! Bunda!" vanca keluar kamar Leo dan segera berlari menuju kamar ayah dan bundanya.

"Maaf nona tuan dan nyonya sudah pergi tadi pagi" kata pelayan.

Ya, hari ini vanca libur sekolah. Maka dari itu ia memilih untuk bangun siang.

"Ah baiklah" vanca berlari kembali menuju kamar Leo.

"Aku harus menelfon dokter Malvin" batin vanca. segera ia mengambil ponsel dan menelfon dokter pribadi keluarga nya.

"Halo dok, kak Leo demam" kata vanca panik.

"Tenang lah vanca, aku sedang di perjalanan dari luar kota mungkin aku sampai dalam waktu satu jam, namun sekarang kamu harus memberikan penolongan pertama untuk Leo" kata dokter malvin.

"Baik dokter. Apa yang harus aku lakukan?" tanya vanca.

"Buka lah baju Leo, dan kompres di area lipatan. Sepeti ketiak, leher, boleh juga di lipatan paha. Itu lebih efektif menurunkan demam nya" jelas dokter Malvin.

"Baik dok, terimakasih" vanca pun mematikan panggilan nya dan mulai membuka baju Leo hingga telanjang dada.

*GLUKKKKK

Vanca melihat roti sobek milik kakak nya, lengan nya yang berotot membuat pikiran vanca melayang.

"ishhhh, pikiran si*l*n, ini bukan saatnya! Sekarang aku harus mengompres kakak" batin vanca.

Ia pun mulai mengompres leher dan ketiak sang kakak, demam nya pun sedikit turun..

"Vanca...... Vanca...... Aku.... Aku.... Men....." Leo mengigau dengan mata yang masih terpejam

"kakak aku disini, bangun lah" kata vanca.

"aku Menc......"

*TOK TOK TOK

vanca pun langsung berlari membuka kan pintu

"Ayo dok masuk lah" kata vanca mempersilahkan dokter Malvin masuk.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!