NovelToon NovelToon

Jerat Cinta Tuan Muda

Bab 1

Pagi yang cerah di sebuah mansion megah berlantai 4 keluarga William, seorang gadis cantik berambut panjang yang kini di cepol asal terlihat begitu ceria sedang menyiram tanaman dan bunga bunga indah yang ada di taman mansion keluarga William.

dengan baju tidur bermotif helly Kitty berwarna pink yang masih melekat di badan langsing dan tingginya membuat gadis itu terlihat semakin menggemaskan dan juga mempesona, dengan bersenandung riang Viola callista gadis itu biasa disapa terlihat sangat menikmati pekerjaannya pagi itu.

seorang laki laki berparas tampan, berkulit putih dan juga berahang tegas dengan aura dominan yang mendominasi melihat pemandangan indah pagi itu dengan senyum kecil tercetak dibibir sexy nya.

seseorang gadis cantik yang sejak dulu sudah menyita perhatiannya itu memang selalu bisa membuatnya semakin hari semakin mencintainya, tingkah lucunya, sikap polosnya, senyum tulusnya mampu membuat pewaris tunggal keluarga konglomerat William itu.

sambil memasang jam tangan mahal ditangannya, perhatian Alvarez Abigail William tidak lepas dari tingkah menggemaskan Viola callista yang sedang menyiram tanaman sambil bersenandung dan sesekali menggoyang goyangkan kepalanya.

"lucu", ucapnya sambil terus memperhatikan gadis pujaannya itu.

Viola adalah anak pembantu di mansion william, dia beserta keluarganya diberikan tempat tinggal di belakang mansion oleh keluarga William karena memang keluarga Viola sudah mengabdi pada keluarga William sejak dulu, ibu dan nenek Viola bekerja sebagai asisten rumah tangga, kakek Viola bekerja sebagai tukang kebun dan ayah Viola adalah supir pribadi keluarga William.

Viola dan Alvarez Sudah sejak kecil bersama, mereka sering belajar dan bermain bersama, Alvarez yang memiliki kepribadian dingin, tak tersentuh dan tidak mudah bergaul dengan orang lain membuatnya tidak memiliki teman selama disekolah dasar, hanya Viola lah temannya, dan atas permintaan Alvarez pada orang tuanya Viola bisa masuk ke sekolah yang sama dengan sekolah Alvarez, sekolah yang bergengsi dan elit yang tentunya awalnya keluarga Viola menolak.

Tapi kalau sudah tuan muda Alvarez yang meminta tak satu orang pun bisa membantahnya termasuk kedua orang tuanya tua Thomas William dan Saraswati William.

mereka pun tidak pernah mempermasalahkan kedekatan sang anak dengan Viola karena kepribadian viola yang selalu positif dan juga viola adalah termasuk anak yang pintar dan juga cerdas, apalagi Alvarez yang memang tidak mudah bergaul dan tidak menyukai orang baru sangat nyaman saat berada di dekat Viola

tapi makin besar sikap Alvarez menjadi semakin posesif pada viola, dia memperlakukan Viola seolah Viola adalah miliknya, dia tidak pernah menyatakan Viola dekat dengan teman lainnya apalagi laki laki, intinya Viola hanya boleh dekat dengannya dan itu membuat Viola menjadi tidak bebas dan terkekang.

Hingga pada saat mauk SMP Viola tidak mau lagi mau satu sekolah dengan Alvarez, dia memilih sekolah disekolah biasa saja, Alvarez tentu saja awalnya memaksa Viola untuk ikut bersamanya disekolah elit bertaraf internasional pilihan orang tua Alvarez tapi viola beralasan dia tidak nyaman berada di kalangan orang orang kaya, karena pasti dia.hanya akan menjadi bahan olok olokan teman temannya yang lain kalau mereka tahu Viola hanya anak seorang pembantu.

Peduli, tentu tidak, Alvarez tetap memaksa tapi nyonya Saraswati mamanya berhasil membujuk Alvarez dan meyakinkan kalau viola nantinya akan tidak nyaman berada disekolah yang sama dengan Alvarez anak majikannya, meskipun keluarga william tidak pernah mempermasalahkan status sosial tapi tidak untuk orang orang diluar sana.

Toh sekolah Viola pun masih termasuk sekolah yang bagus, bahkan selama sekolah disana Viola sering mengikuti olimpiade dan berbagai perlombaan sains tingkat nasional bahkan internasional.

Sebenarnya orang tua Viola sudah melarang viola untuk ikut mengerjakan pekerjaan membersihkan mansion keluarga William, Viola hanya disuruh untuk fokus belajar saja tapi dasar Viola anaknya kelewat rajin, paling gak bisa kalau hanya diam saja.

Seperti pagi ini,viola menggantikan tugas ibunya untuk menyiram tanaman ditaman mansion mewah itu, meskipun baru bangun tidur tapi lihat saja dia sudah sangat bersemangat sekali hingga mampu membuat seorang Alvarez terus menatapnya penuh damba.

setelah selesai viola segara bersiap siap kesekolah, diapun membersihkan diri dan sarapan nasi goreng yang sebelumnya sudah disiapkan oleh ibunya, setelahnya dia ke mansion William untuk berpamitan pada ibu dan neneknya.

Sedang di mansion sendiri keluarga William tengah menikmati sarapan paginya dengan khidmat, terlihat tuan Thomas, nyonya Saraswati dan Alvarez menyantap makanan yang ada dihadapan mereka, Viola masuk melalui pintu belakang karena dia tahu jam jam seperti keluarga William waktunya sarapan, dia tidak ingin menggangu ketenangan keluarga itu.

Viola langsung menghampiri ibunya dan neneknya yang sedang membereskan peralatan memasak dan berpamitan, setelahnya dia kembali keluar lewat pintu belakang, kembali kerumahnya yang memang terlekat dibelakang mansion william.

Viola siap dengan motor matic yang dibelikan ayahnya sejak dia masuk SMA karena memang jarak sekolah dari rumahnya lumayan jauh, kasihan kalau viola setiap hari harus naik bis atau angkutan umum.

Saat sudah dalam perjalan kesekolah tiba tiba motor sport menghadang jalannya, viola yang sudah tahu siapa pemilik motor itu pun segera menghentikan laju motornya.

"kenapa va?", tanya viola,

"kenapa gak nungguin?", tanya Alvarez datar,

"gue piket hati ini al", jawab Viola apa adanya,

"kenapa gak bilang?", tanyanya lagi,

jujur saja Viola jengah dengan sikap Alvarez yang selalu saja seperti ini, dia seolah harus melaporkan semua yang akan dia lakukan dan sudah dia lakukan hari ini, sikap posesif Alvarez inilah yang membuat Viola tidak ingin lagi barada selama satu sekolah dengannya.

"iya iya maaf", ucapnya pasrah daripada gak selesai selesai urusannya dengan Alvarez pagi ini, bisa bisa dia terlambat kesekolah.

mereka memang biasanya berangkat bersama, Alvarez selalu mengikuti Viola dari belakang dan membayar gadis itu sampai disekolahnya karena memang jarak sekolah mereka tidak terlalu jauh.

"sekolah yang benar gak usah dekat dekat cowok lain", ucap Alvarez setelah Viola sampai didekat sekolahnya, membuat Viola menghela nafas dalam, karena setiap hari itulah pesan yang selalu dia ucapkan sebelum viola masuk sekolah.

"iya tuan muda Alvarez, hamba akan selalu mengingat petuah tuan muda", ucap Viola seolah menyindir, Alvarez pun menyentil pelan kening Viola, yang membuat Viola mengerucutkan bibirnya sebal.

"gak usah manyun manyun gitu mau gue makan tuh bibir", ucap Alvarez yang membuat Viola melebarkan mata,

"udah sana pergi kesekolah loe, ntar telat gak boleh masuk tahu rasa", kata Viola mengusir halus Alvarez,

",tidak ada yang bisa melarang saya Viola", ucap datar Alvarez dan Viola pun merutuki ucapannya sendiri.

lagian siapa yang bisa melarang atau memerintah seorang tuan muda Alvarez Abigail William, bahkan sekolah yang ditempati viola saja donatur terbesarnya adalah keluarga Alvarez, dan sekolah Alvarez sendiri adalah masih milik keluarga William.

Alvarez sudah pergi ke sekolahnya, dan Viola pun masuk kedalam sekolah, saat dia memarkirkan motornya, dua gadis cantik menghampirinya, Kiara putri dan Lula Maheswari, sahabat Viola sejak awal mereka masuk kesekolah SMA GARUDA ini.

"pagi BESTie", sapa Lula,

"pagi juga girls", sahut Viola,

"diantar si tuan muda lagi?", tanya Kiara menggoda,

"hemm udah biasa kan",.jawab Viola, setelahnya mereka berjalan beriringan menuju kelas sambil sesekali bercanda dan tertawa.

disekolah Viola sendiri tidak ada yang mengetahui kalau dia adalah anak pembantu di mansion William dan begitu dekat dengan putra tunggal keluarga William Alvarez, hanya dua sahabatnya saja yang tahu, itu pun awalnya mereka kaget bahkan shock saat pertama kali melihat Viola yang saat itu berboncengan dengan Alvarez ke seolah gara gara motornya mogok.

Alvarez yang biasanya tidak pernah membuka helm full face nya saat mengantar Viola, hari itu membukanya dan sontak saja langsung membuat Kiara dan Lula menjerit histeris melihat pewaris tunggal keluarga William yang terkenal dingin dan juga tampan itu datang bersama Viola sahabat mereka.

awalnya mereka mengira Viola dan Alvarez memiliki hubungan khusus, dan Viola pun menceritakan semuanya pada kedua sahabatnya itu.

Bab 2

sampai disekolahnya Alvarez segara disambut 4 sahabatnya, sahabat yang bisa membuat Alvarez membuka hati untuk bisa menerima mereka di kesehariannya Selain Viola tentunya.

WILLIAMS HIGH SCHOOL sekolah milik keluarga William yang sudah menjadi milik Alvarez sejak pemuda tampan itu masuk kesana.

meskipun sudah memiliki sekolah sendiri tapi keluarga Williams masih termasuk donatur disekolah tempat Viola menimba ilmu, karena sekolah itu adalah milik sahabat papanya Alvarez dan disekolah itu banyak anak berprestasi yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Alden Alexander, Cello Raditya, Ezra Anderson,dan Kenzie Aldebaran, empat sahabat Alvarez yang memiliki sifat hampir sama dengannya, dingin, tegas, dan tidak suka bertele tele dalam menyelesaikan Masalah.

Mungkin itu juga yang akhirnya membuat mereka bisa menjadi sahabat Alvarez, tapi jangan salah meskipun mereka selalu menampakkan wajah datarnya disekolah tapi itu justru yang membuat mereka menjadi pujaan para siswi yang terang terangan mengagumi sosok tegas mereka.

Bahkan mereka disebut sebut sebagai most wanted sekolah tersebut, fisik yang tampan, kulit putih, tinggi mereka bahkan rata rata sama 186cm, dengan boddy berisi dan berotot, keluarga kaya raya, good boy tidak pernah melanggar aturan tapi terkesan santai, meskipun mereka juga merupakan anak motor.

Ya, mereka memliki club' motor sport yang anggotanya mencapai hampir 100 orang yang tersebar diberbagai wilayah tempat tinggal mereka yang tersebar di beberapa sekolah.

ADERFIA dalam bahasa Yunani yang berarti bersaudara, nama club' motor mereka dengan diketuai oleh Alvarez, bukan geng motor yang suka tawuran atau balapan liar atau geng motor yang hanya untuk unjuk kehebatan dan adu kekuatan tapi club' mereka lebih ke kumpulan anak anak yang hobi dan memiliki motor sport, memodifikasi motor, dan kalaupun balapan mereka selalu di sirkuit resmi.

"gimana?", tanya Alvarez pada Ezra yang kini sudah diruangan khusus Alvarez,

"aman, semua sudah berjalan sesuai rencana", jawab Ezra,

"Kendala?", tanya Alvarez lagi,

",aman bisa gue atasi", kata Ezra lagi.

Alvarez dan keempat sahabatnya memang berjalan dari keluarga kaya, tidak heran diusia mereka yang masih kelas XI mereka sudah memilki beberapa bisnis yang mereka kelola sendiri dan hasilnya sebagian mereka sumbangkan pada panti asuhan yang juga mereka dirikan dan juga rumah singgah untuk anak jalanan.

mereka juga memiliki bisnis bengkel, beberapa kafe kecil kecilan dan juga minimarket yang mana para karyawannya adalah mereka yang kesulitan biaya untuk bersekolah.

Itulah kenapa ADERFIA sangat disegani oleh orang orang, disamping mereka yang tidak pernah berbuat ulah dan bahkan selalu menolong dan melindungi masyarakat dari para geng motor yang suka berbuat ulah atau tindakan semena mene orang yang Sok berkuasa.

ADERFIA sendiri selalu berkerja sama dengan pihak yang berwajib dalam mengatasi masalah yang berhubungan dengan kejahatan, mereka tidak mau mengotori tangan mereka dengan perbuatan yang akan mencoreng nama baik ADERFIA dimasyarakat.

saat ini mereka sedang mengembangkan bisnis hotel yang dananya berasal dari kantong Alvarez dan teman temannya sendiri tanpa sedikitpun meminta pada orang tua mereka.

bangga, sudah pasti itulah mengapa para orang tua mereka sangat mendukung persahabatan mereka, bahkan para orang tua mereka juga menjadi dekat.

"nanti malam ada yang ingin mengadakan balap disirkuit Aderfia dan ingin salah satu diantara kita ikut serta", ucap Alden,

"siapa?", tanya Alvarez,

"geng motor black wolf, tapi udah gue ingetin kalau jangan sampai berbuat ulah disirkuit kita", jawab Alden,

"loe turun va?", tanya Cello,

"lihat nanti malam, tapi salah satu diantara kalian harus siap kalau misal gue gak jadi turun", ucap Alvarez,

Keempatnya pun mengangguk paham, tidak suka banyak bicara itulah mereka jadi kalau tidak ada yang penting mereka hanya akan diam, atau sibuk dengan ponsel mereka masing masing, bukan untuk bermain game tapi untuk mengecek semua pekerjaan yang sudah ditugaskan pada mereka masing masing.

Terlahir dari keluarga pengusaha dan pebisnis membuat kumpulan remaja tanggung itu memilki jiwa jiwa pengusaha dan pekerja keras sejak dini.

setelahnya mereka masuk kedalam kelas karena pelajaran akan segera dimulai, mereka itu good boy jadi mereka tidak akan membolos kalau pun ada kepentingan mereka akan izin, meskipun Alvarez pemilik sekolah itu tapi dia tidak ingin memberikan contoh yang tidak baik dengan berbuat semena mena disekolah, dia harus menjadi contoh dan panutan bagi yang lain.

pelajaran jam pertama selesai, mereka pun menuju kekantin, tapi tidak berbaur dengan siswa dan siswi lain karena disana mereka memliki tempat tersendiri yang dikhususkan hanya untuk mereka berlima.

Alvarez terlihat sedang berkutat dengan ponsel mahalnya, para sahabatnya sudah bisa menduga kalau dia tengah bertukar pesan dengan gadis tercintanya, siapa lagi kalau bukan Viola callista.

tapi sepertinya Viola tak juga membalas pesan yang Alvarez kirim, terlihat wajah tampan Alvarez saat ini tengah keruh.

"lagi makan mungkin rez", ucap Alden,

"ada apa?", tanya Kenzie,

"ada info kalau ada cowok yang deketin dia", jawab Alvarez,

"temannya?", tanya Cello,

"hemm ketua OSIS", jawab Alvarez datar,

"Alaric Sebastian?", tanya Ezra,

Alvarez mengendikkan bahunya acuh,

"dapat info dari mana?", tanya Alden,

"orang suruhan gue", jawab Alvarez.

mereka pun hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum kecil, tidak heran dengan sikap posesif sahabatnya itu. mereka tahu cerita tentang Alvarez yang mencintai Viola callista anak pembantu keluarganya itu.

mereka juga mengenal Viola dengan baik karena mereka sering main kerumah Alvarez dan juga Alvarez sering mengajak Viola bersamanya ke basecamp Aderfia.

Sikap viola yang ceria dan apa adanya membuat mereka menyukai sosok Viola yang juga terkadang sangat menggemaskan, Viola yang selalu apa adanya tidak ada jaim jaimnya, bahkan wajahnya selalu polos tanpa make up, berbeda dengan para cewek cewek yang selama ini selalu berusaha mendekati mereka.

"kata anak bengkel beberapa hari yang lalu ada yang berusaha menyusup dan ingin merusak motor yang udah selesai diperbaiki", kata Alden setelah mereka menyelesaikan makan siang mereka.

"ketangkep?", tanya Alvarez,

"hemmm anak geng motor Tiger", jawab Alden,

"mereka lagi, motifnya apa kali ini?", tanya Kenzie,

"katanya motor itu milik musuh mereka jadi mereka ingin menyabotase", jawab Alden,

"sekarang di mana?", tanya Ezra,

"masih di ruang bawah Tanah basecamp, kita belum dapat info pasti dari perbuatan mereka", kata Alden,

"usut tuntas, kalau memang mereka cari masalah sama kita langsung kita tindak", ucap Alvarez yang diangguki Alden karena memang Alden adalah penanggung jawab untuk usaha bengkel mereka.

"kafe dan mini market aman?", tanya Alvarez,

"aman, di kafe malah banyak yang ngelamar kerja, tapi masih belum gue seleksi karena kita masih belum butuh pegawai", jawab Cello,

"mini market loe Ken?", tanya Alvarez,

"aman, tiap hari pemasukannya lumayan", jawab Kenzie,

"Ezra progres hotel?", tanya Alvarez,

"aman terkendali", jawab Ezra.

mereka memiliki tugas dan tanggung jawab masing masing, tapi tidak melupakan tugas utama mereka yaitu belajar, mereka itu pintar jadi belajar pun bisa diatur.

"pantau semua dengan baik, jangan sampai ada kesalahan yang bisa membuat Jelek nama Aderfia dan juga mencoreng nama baik kita", ucap tegas Alvarez yang diangguki mereka berempat.

Alvarez sendiri dia fokus pada sekolah miliknya tapi dia pun tidak lepas tangan begitu saja dengan bisnis dan usaha yang mereka miliki, mereka saling bantu dan saling memantau bisnis yang mereka jalani.

Bab 3

"gak usah nungguin gue, loe pulang duluan aja gue ada kerja kelompok sama temen temen gue".

Bunyi pesan yang diterima Alvarez dari Viola, tanpa ingin membalas Alvarez meremas ponselnya dengan kuat, pikirannya jadi tertuju pada Alaric, cowok yang menyukai Viola, Alvarez tidak rela kalau sampai Viola terlibat kerja kelompok dengan cowok itu.

Alvarez membuka panggilan dan menekan nomor orang yang selama ini di jadikan mata-mata di sekolah Viola,

"ikutin Viola dan laporin apapun yang dia lakukan sama gue", tanpa menunggu jawaban dari orang di seberang Alvarez mematikan panggilan begitu saja.

Teman temannya yang memperhatikan wajah keruh Alvarez sudah paham penyebab cowok tampan itu jadi kesal seperti itu, pasti karena Viola si pujaan hati, siapa lagi yang bisa membuat Alvarez uring uringan seperti itu kalau bukan viola.

"clam bro, kenapa?", tanya Ezra,

"mau kerja kelompok, pasti ada tuh cowok", jawab Alvarez,

keempat temannya tergelak, lucu juga kalau seorang Alvarez sedang mode cemburu seperti itu.

"namanya juga kerja kelompok, jelas bareng bareng", timpal Kenzie,

Alvarez hanya mendengus malas mendengar ucapan Kenzie

Sedang disekolahnya Viola sedang membahas rencana kerja kelompok mereka, mereka belum menentukan tempatnya.

sekolah sudah bubar sejak setengah jam yang lalu, tapi mereka masih setia diparkiran sekolah entah apa yang sedang mereka tunggu karena kelompok mereka pun hanya bertiga.

Akhirnya mereka memutuskan untuk mengerjakan tugasnya dikafe yang letaknya lebih dekat dari rumah mereka yang memang searah.

Mencari tempat yang lebih sepi agar bisa mengerjakan dengan fokus, mereka bertiga duduk anteng dengan Viola yang fokus menghadapi layar laptop milik Kiara, sedang Lula fokus membaca buku paket dan Kiara sendiri membantu mencari bahan melalui ponselnya.

Banyak tatapan mata tertuju pada viola, gadis cantik tapi sederhana, mata biru indahnya, kulit putih bersih dan wajah blasteran yang sangat kentara, membuat banyak pasang mata cowok cowok yang juga sebagai dikafe itu menatap memuja.

Hal itu sudah biasa bagi Viola, Lula dan Kiara, karena memang gadis mereka pungkiri kalau paras Viola memang sangat cantik meskipun tanpa polesan make up apapun.

Tapi viola tidak pernah memperdulikannya, dia hanya cuek seolah tak melihat apapun, karena kadang dia akan risih diperhatikan seperti itu.

"pesona orang cantik emang beda ya Ki", ucap lula,

"ho'oh, dimana mana selalu jadi pusat perhatian", sahut Kiara,

Kiara hanya mendengus sebal, sudah kebiasaan kalau teman temannya itu selalu menggodanya.

"tapi bener lho vi, makin kesini wajah bule loe tuh makin kelihatan banget, kayak loe menag benar benar orang bule", kata Lula sambil menatap kearah Viola,

"bulepotan maksud loe", kata viola jengah karena bukan hanya kali ini dia mendengar orang berkata seperti itu padanya.

tidak dipungkiri kalau viola selalu kepikiran dengan omongan orang tentang parasnya yang memang tidak ada mirip miripnya dengan kedua orang tuanya malah lebih ke blasteran yang lebih menonjol ke bulenya.

terkadang juga viola memikirkan apakah mungkin dia bukan anak dari kedua orang tuanya, ataukah dia anka ibunya tapi bukan dengan ayahnya, atau mungkin malah dia hanya anak pungut?

Kalau sudah terpikirkan soal itu Viola jadi stress sendiri, apalagi warna matanya yang biru itu, dulu saat dia bertanya tentang warna matanya yang berbeda dengan kedua orang tuanya, mereka hanya akan menjawab kalau saat lahir mata Viola mangalami kelainan jadi kornea matanya memiliki warna yang berbeda.

tapi makin dewasa viola tidak bisa menerima alasan itu, ditambah dengan parasnya yang lebih mirip dengan orang luar, entahlah ingin bertanya tapi dia takut menyinggung perasaan ayah dan ibunya.

"tapi bener kali vi, wajah loe makin kesini makin gak ada muka orang Indonesianya sama sekali, bule banget, anak anak aja kalau gak tahu ayah dan ibu loe mereka pasti mikirnya orang tua loe berasal dari luar negeri", kata Lula,

"entahlah, gue gak peduli, yang penting bagi gue cuma gue anak ayah dan ibu gue cuma itu", kata viola.

Kedua temannya pun hanya mengangguk saja.

"oh iya, loe udah dengar belum gosip yang tersebar dibase sekolah?", tanya Kiara,

"gosip?", tanya viola,

"ho'oh, gosip loe sama Alaric", sahut Lula,

Viola mengerutkan keningnya tak paham, dia dan alaric memang ada apa antara mereka, pikirnya.

"loe pasti belum tahu kan?", terka Kiara karena viola memang orangnya tidak suka mendengarkan atau peduli tentang gosip gosip yang beredar di base sekolah mereka yang memang terkadang tidak begitu penting.

"emang kenapa sama gue dan Alaric?", Viola berbalik bertanya,

"gosipnya Alaric suka sama loe vi, loe gak bisa rasain apa perhatian dan sikap lembut Alaric sama loe", kata Lula, viola malah melongo mendengar ucapan Lula yang menurutnya sangat lucu,

"alaric selama ini cuek banget sama cewek yang mendekatinya tapi sama loe dia beda, malah kayak seneng seneng aja gitu", sahut Kiara,

"gak usah bikin gosip makin kemana mana deh kalian, kalau sampai Alva denger bisa ngamuk dia", kata viola yang selalu ngeri dengan ancaman alvarez kalau dia tidak boleh dekat dengan cowok lain disekolahnya.

"tuan muda loe itu memang posesif banget vi, heran gue, loe udah di klaim jadi miliknya", kata Lula,

"dia tuh cinta mati sama loe vi", kata Kiara membenarkan ucapan Lula,

"gak usah makin aneh deh ucapan kalian, gue sama Alva tuh bagai langit dan bumi, gak akan bisa mungkin bersatu, gue sadar diri dengan posisi gue yang cuma anak pembantu, keluarga William keluarga terpandang, mereka pasti akan memilih orang yang tepat untuk anaknya dan itu bukan gue", jelas Viola,

"tapi apa loe gak ada perasaan apapun sama Alvarez selama ini?", tanya Kiara penasaran,

"perasaan, perasaan apa maksud loe, gue sama dia udah terbiasa bersama sejak kita kecil, kalaupun ada perasaan tak lebih sebagai saudara", kata viola.

Lula dan Kiara pun mengangguk paham, memang benar apa kata viola keluarga William tidak akan begitu saja menerima orang yang akan bersanding dengan sang putra tunggal mereka, pasti mereka akan mencari yang setara dengan mereka baik dari segi materi, pendidikan dan latar belakang, dan posisi Viola hanya sebagai anak pembantu disana.

"udah udah kita kerjain tugas kita, gak akan selesai nih kalau kita ngobrol terus", ucap Viola,

"iya makin sore kita pulang bisa ngamuk ngamuk tuh tuan muda loe", goda Kiara yang membuatnya Viola menatapnya tajam,

Lula dan Kiara malah semakin tertawa melihat reaksi Viola yang selalu kesal kalau membahas tentang tuan muda yang posesif itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!