Berjalan menaiki anak tangga seorang wanita paruh baya yang masih terlihat begitu cantik di usianya yang tak lagi muda kini berjalan ke arah kamar besar yang ada di lantai tiga dan hanya di huni sendiri oleh satu orang yang katanya tidak ingin di ganggu ketenangannya oleh siapapun membuat sang pemilik rumah menyiapkan lantai khusus untuk orang itu saja
"tok tok tok " wanita paruh baya itu mengetuk pintu kamar itu dengan pelan
"siapa " teriak seorang pria dari dalam ruangan yang sedang wanita paruh baya itu ketuk
"ini mommy" balas wanita yang ternyata adalah mama dari si pria
"masuk mom, pintunya tidak Ocean kunci" seru pria bernama Lengkap Ocean Neo Oliver, anak pertama dari pasangan Myles Neo Oliver dan Dania Xaviera
Dania membuka pintu kamar Ocean, berjalan pelan ke arah sang putera yang nampak sibuk bermain game di dalam kamarnya "kamu jadi ke Indonesia gak Oce" tanya Dania pada sang putra
Ocean nampak masih fokus dalam permainannya dan hanya sedikit menoleh ke arah Dania "jadi dong mom, Oce mau jenguk Lyka di sana, sekalian mau kasih hadiah kelulusannya kali ini" balas Ocean akan rencananya datang je tanah kelahiran mommy nya, di mana masih ada saudarinya di sana
"maafin mommy tidak bisa ikut ya, Mommy harus bantu Daddy soalnya, gak masalah kan kalau kamu jaga adik kamu" sesal Dania karena harus membiarkan puteranya pergi ke luar negeri sendiri untuk kesekian kalinya
"tidak masalah mom, Ocean bisa jaga Keano kok" Ocean tentu tak masalah jika harus menjaga adiknya seorang diri, toh dia pasti pergi dengan pengawal yang sudah di siapkan oleh Daddy nya untuk menjaga dirinya selagi jauh dari orang tuanya
"terima kasih Oce" Dania memeluk erat puteranya yang sudah begitu mandiri biarpun usia Ocean masih terbilang muda yaitu 15 tahun
namun biarpun Ocean masihlah 15 tahun tapi jangan ragukan lagi pemikiran serta pilihannya dalam memecahkan masalah yang terbilang cukup Briliant
selain Ocean yang terlahir memiliki kepintaran sama seperti Daddy nya, Ocean juga di didik oleh Ocean sebagai penerusnya, sehingga Myles dan Dania menerapkan pendidikan serta pelatihan yang ketat sedari kecil sehingga sedari kecil Ocean terbiasa mengerjakan hal apapun sendiri dan orang tua Ocean tak pernah meragukan pilihan anak pertama mereka yang sudah mereka latih dengan baik
Namun biarpun didikan Myles dan Dania cukup keras bukan berarti Myles dan Dania tidak memberikan kebebasan untuk Ocean. Kedua orang tua Ocean tetap memberikan reward berupa hal yang Ocean inginkan selagi Ocean melakukan tanggung jawabnya dengan baik
Dania menyerahkan dua paper bag pada Ocean "ini hadiah untuk Lyka dan satunya hadiah ulang tahun Varo yang akan tiba sebentar lagi" ucap Dania ketika menyerahkan dua paper bag berlogo produk mahal pada Ocean
Ocean menerima pemberian Dania dan meletakan di atas kasur empuk miliknya "Oce akan menginap sekitar seminggu di sana ya mom" izin Ocean untuk mengambil liburan seminggu di Indonesia sebelum ia harus kembali ke aktifitasnya sehari-hari yang di penuhi dengan kesibukan sebagai pewaris harta kekayaan orang tuanya
"oke sayang, boleh saja tapi kamu nanti harus menyelesaikan tantangan yang mommy berikan ketika pulang " balas Dania membuat Ocean berdecak kesal karena selalu ada timbal balik dari setiap hal yang ia lakukan
"oke mom" Ocean hanya bisa pasrah saja karena percuma juga jika melawan ataupun protes sebab dirinya pasti akan kalah
***
sesuai dengan agenda yang sudah di rencanakan sekarang kedua putra pasangan Dania dan Myles sudah sampai di Bandara Soekarno Hatta untuk menjenguk sepupu mereka yang tinggal sendiri di Indonesia
Sedangkan keluarga sepupunya itu tinggal di Jerman dan menetap di sana meninggalkan Lyka sepupu mereka untuk tinggal sendiri di Indonesia biarpun masih ada orang yang di percaya untuk menjaga Lyka
"kak aku pengen pipis dulu" rengek Keano memegang celananya tak mampu menahan gejolak ingin membuang hajat yang sedari tadi ia tahan ketika dalam pesawat karena Keano selalu takut jika harus membuang hajat di pesawat
Di logika dalam pikiran Keano jika dia buang hajat di pesawat maka orang yang akan ia lewati akan terkena hajat yang sedang ia tuntaskan, padahal itu kan tidak mungkin karena pasti ada penahannya agar hajar seseorang yang di keluarkan di pesawat tidak keluar begitu saja
terkesan aneh memang tapi itulah pemikiran bocah berusia 12 tahun yang masih sangat sulit untuk di rubah mindsetnya karena Keano termasuk anak yang sulit di ajak berkompromi dengan suatu hal yang tidak ia yakini
"astaga Keano" decak Ocean dengan kesal dengan tingkah adiknya yang selalu buang hajat saat baru saja mendarat
"aku gak tahan kak" rengek Keano lagi
Ocean menoleh ke arah pria yang dengan setia mendampinginya selagi berkunjung ke Indonesia ataupun ke tempat-tempat lain yang Ocean maupun Keano kunjungi "temani Keano ya uncle " ucap Ocean pada pengawal pribadi Keano
pria bernama lengkap Ricky Barayev pun langsung menganggukkan kepalanya " baik tuan muda" segera saja Ricky mengikuti langkah Keano yang sudah berlarian kecil karena sudah tidak tahan untuk membuang hajatnya yang harus segera di tuntaskan
"kita tunggu di mobil saja ya Geraldo" seru Ocean pada bodyguard yang sudah menjaganya sejak ia masih usia 7 tahun membuat Ocean yang terbiasa di samping Geraldo tak memakai embel apa-apa lagi ketika memanggil Geraldo
"baik tuan muda" Geraldo mengikuti saja keinginan Ocean untuk menunggu Keano di mobil yang sudah bersiap mengantarnya ke rumah Lyka
Ocean menunggu Keano sambil berselancar di dunia maya "apa aku pasang status ya" Ocean iseng-iseng memasang status di aplikasi berwarna ungu, menampilkan posisinya yang sedang berkunjung ke Indonesia dengan foto penampakan bandara dengan caption 'menjenguk adik kesayangan'
Namun baru saja ia memposting foto penampakan bandara dari depan sudah ada saja yang mengomentari foto yang belum semenit ia upload
"astaga" Ocean menepuk jidatnya kuat kala ia mengingat bahwa ada satu orang yang terus mengusiknya sejak dulu, apalagi jika orang itu tahu kalau Ocean mampir ke Indonesia untuk menjenguk Lyka sepupunya
Karena memang orang yang selalu mengusik Ocean dan mengganggu waktu Ocean tinggal di negara yang sama dengan Lyka, sepupunya
"kenapa aku bisa lupa kalau ada dia sih " keluh Ocean menyadari kesalahannya yang memposting keberadaannya di Indonesia membuat si pengganggu langsung tahu keberadaannya
berbagai macam pesan masuk ke dalam akun media sosialnya membuat Ocean berdecak kesal di buatnya "ini orang gak bisa di kasih tahu apa ya, kalau aku tuh gak bisa di paksa suka sama dia " keluh Ocean dengan kelakukan serang wanita yang sudah ia kenal sejak kecil dan selalu mengusik ketenangannya
Apalagi wanita yang selalu mengganggunya itu sudah menyatakan cinta padanya sejak mereka masih duduk di bangku taman kanak-kanak
"ada ya wanita sebebal ini" kesal Ocean pada wanita yang nampak tak bisa ia peringatkan secara baik-baik
Ocean membuang kasar ponselnya ke atas tempat duduk di sebelahnya membuat sang adik menatap heran kelakuan kakaknya yang membuang ponsel mahalnya "kakak kenapa buang ponsel itu, kan masih baru kak sayang loh kalau rusak, Daddy kan selalu bilang kita harus menghargai barang yang kita miliki biarpun kita mudah untuk mendapatkannya" tegur Keano akan kelakuan kakaknya yang tidak sesuai dengan ajaran orang tuanya
Ocean mendengus kesal ke arah adiknya yang selalu merasa paling bijak " kakak sebal saja sama wanita yang selalu kepoin hidup kakak, masa kakak baru update posisi kakak di Indonesia, eh dia sudah nanya mau berapa hari di sini padahal baru setengah menit kakak update itu " ungkap Ocean akan kekesalannya pada seseorang yang selalu ingin tahu hidupnya dan itu sungguh membuatnya kurang nyaman
"siapa kak" tanya Keano yang tak mendapat jawaban membuat Keano harus memutar otak untuk menebak siapa yang membuat kakaknya kesal
"ah pasti Elsa ya " tebak Keano yang jawabannya benar sekali
"siapa lagi " kesal Ocean yang jelas membenarkan tebakan Keano
"ya emang kenapa sih kalau dia nanya berapa lama kakak di sini, itu kan artinya dia peduli kak" Keano masih terus berprasangka baik seperti yang di ajarkan Mommy nya agar selalu berpikiran postif pada perlakuan orang-orang
"peduli apa, yang ada dia ganggu tahu gak " kesal Ocean akan ucapan adiknya
Keano terkekeh melihat reaksi kakaknya "langsung ke rumah Lyka ya uncle " titah Keano pada sopir yang di tugaskan untuk menjemputnya
Keano menoleh ke arah kakaknya "lagian kakak kenapa gak suka sekali sih sama Elsa padahal Elsa cantik loh dan yang terpenting dia suka banget kayanya sama kakak" tanya Keano penasaran akan kakaknya yang nampak tidak menyukai Elsa padahal menurutnya Elsa itu cantik dan yang terpenting Elsa berasal dari keluarga yang cukup ia kenali dengan baik
"kakak gak suka sama wanita yang terlalu sombong dan merasa dirinya terlalu baik dan di atas semua orang, pembahasannya loh bikin kakak gak suka " jelas Ocean akan alasannya tidak menyukai Elsa
Keano tahu betul jika Elsa memang terkesan sombongnya dan suka seenaknya sendiri "ya sudah sih abaikan saja seperti biasa kak, kalau di rumah Lyka dia gak akan macam-macam secara dia takut banget kalau liat om Alex datang" kekeh Keano setiap mengingat Elsa ketakutan melihat wajah dingin Alex yang menurut Elsa seperti vampir pemburu darah
"apa aku harus bersikap seperti om Alex ya" tanya Ocean yang mulai memikirkan solusi agar Elsa menjauhinya dan menghilangkan ketertarikan Elsa padanya
"maksudnya " tanya Keano tak paham dengan ucapan Ocean
"ya kakak bersikap dingin kaya om Alex biar dia jauhi kakak dan gak suka lagi sama kakak" balas Ocean akan maksudnya
"saking niatnya kakak" decak Keano akan niatan kakaknya "jangan terlalu benci kak nanti kakak suka loh sama dia" ujar Keano mengingatkan kakaknya untuk tidak terlalu membenci orang lain secara berlebihan
"ih amit-amit" Ocean mengetuk kepalanya keras "jangan sampai deh " Ocean bergidik ngeri membayangkan bahwa dirinya akan jatuh hati pada Elsa yang selalu merasa dirinya terbaik di antara terbaik hanya karena keluarga Elsa sangat memanjakan Elsa yang hanya perempuan seorang diri di keluarganya
"terserah kakak saja sih, aku loh masih 12 tahun, malas aja kalau suruh mikirin pemikiran orang yang sudah mengenal rasa suka untuk lawan jenis " ungkap Keano dengan gaya dewasanya
"plak" Ocean langsung menggeplak kepala Keano dengan cukup keras " kalau kaya gini aja omongan mu berasa dewasa" kesal Ocean akan tingkah adiknya
***
Ocean dan Keano berjalan masuk ke dalam rumah besar milik sepupunya yang hanya tinggal bersama orang yang bukan keluarganya tapi begitu di sayang oleh Lyka "adikku" Ocean memeluk Lyka yang langsung di hadiahi injakan di area kaki
"adik dari mana, aku loh lebih tua dari kamu" ketus Lyka tak suka di katakan adikku oleh Ocean yang jelas lebih muda darinya beberapa bulan namun beda tahun jadi berasa berbeda satu tahun
"loh gak salah dong kamu adikku, kita loh turunan Jawa yang artinya kasta anak di urutkan bukan dari usia tapi dari siapa kita di lahirkan di awal" Ocean menunjuk foto keluarga besar mereka dulu saat kakek dan nenek mereka masih hidup yang mana itu masih terpajang di area dinding
"aku anak kakak mama kamu yang itu artinya aku tetap di tuakan, jadi kamu harus tetap manggil aku kakak" jelas Ocean akan urutan keluarganya yang tetap membuatnya lebih tua biarpun usia lebih muda
Lyka menyipitkan matanya ke arah Ocean " kamu tuh tinggal di Korea dari kecil kok ya masih pakai urutan begitu " kesal Lyka namun tetap mengajak sepupunya untuk masuk ke dalam rumahnya
"kok sepi nih rumah, om Beno kemana " tanya Ocean tak mendapati keberadaan Beno yang diamanatkan untuk menjaga Lyka sejak ayah Lyka tiada
"biasa lagi sama pacarnya " balas Lyka dengan acuh
Ocean merangkul leher Lyka "cemburu gak nih di tinggal pacaran terus " tanya Ocean setengah menyindir pada sepupunya yang jelas di tolak cintanya oleh pria yang memiliki rentang usia cukup jauh dari Lyka
"gak usah ngejek deh Oce, atau aku banting kamu, jangan lupa soal seni bela diri aku masih di atas kamu " ujar Lyka memperingatkan sepupunya kalau Lyka memiliki tingkatan lebih tinggi dalam seni bela diri di banding Ocean
"iya sih, suka ngancem aja" Ocean mengacak kasar rambut Lyka membuat Lyka berteriak kesal akan kelakuan sepupunya
"kamu sudah nentuin kuliah di mana belum Lyka " tanya Keano yang sedari tadi hanya mengikuti Ocean dan Lyka di belakang
"ya di kampus sendiri lah percuma juga punya kampus kalau kuliahnya malah di luar negeri " balas Lyka apa adanya
"iya sih " Keano membenarkan hal itu
"acara ulang tahun Varo mau di rayakan enggak, secara ayahnya gak ada" tanya Ocean penasaran akan niatan Lyka yang awalnya ingin merayakan ulang tahun Varo
"gak usah mikiran bapaknya, kan ada mamanya jadi acara ulang tahun Varo pasti kelaksana " ujar Lyka dengan yakinnya
"kamu itu masih 16 tahun Lyka, bagaimana bisa punya anak usia 10 tahun" heran Keano akan pemikiran Lyka yang tetap memperlakukan Varo seperti anak kandungnya padahal ayah Varo saja tidak pernah menaruh hati pada Lyka
"aku memang bukan yang melahirkan Varo tapi aku yang sudah merawatnya sejak lahir jadi dia anakku" tegas Lyka akan posisi Varo sebagai anaknya
***
Cerita Lyka dan Beno ada di buku "Bukan Aku yang Memaksamu menikah" yang sudah berakhir
cerita Beno dan Lyka ada di bagian setelah tokoh utama jadi kalau penasaran baca pelan-pelan ya
Ocean nampak bersiap keluar bersama Geraldo untuk berolahraga di taman kota "kakak mau olahraga " tanya Keano ketika melihat kakaknya sudah memakai setelan kaos olahraga
"iya, lagian acara ulang tahun Varo kan siang nanti " balas Ocean yang segera berlalu pergi untuk berolahraga
"jangan kesiangan pulangnya kak, soalnya Lyka cuma undang keluarga dekat aja jadi kakak cepat pulang " seru Lyka menggunakan panggilan kakak agar Ocean menuruti keinginannya
"oke" Ocean mengacungkan jempolnya pertanda setuju dengan permintaan Lyka
***
Ocean kini sedang meluruskan kakinya setelah lelah berlarian keliling lapangan dengan keringat yang sudah membanjiri wajah tampan perpaduan antara Myles dan juga Dania yang jelas good looking membuat sang anak memliki ketampanan yang luar biasa
membungkukkan tubuhnya tiba-tiba saja ada yang menyentuh pipinya dengan sehelai kain tipis membuat Ocean refleks menjauh "siapa kamu" ucapan Ocean langsung terhenti ketika melihat siapa yang berani menyentuh wajahnya membuat Ocean merotasi matanya dengan malas
"apa kamu tidak tahu sopan santun" terka Ocean dengan nada tak ramah sama sekali
"aku hanya ingin menyeka keringat kakak" balas seorang wanita dengan senyum lebarnya tak perduli dengan raut wajah Ocean yang jelas merasa tidak suka
"aku bukan pria cacat yang tak bisa menyeka keringatku sendiri" ketus Ocean segera berlalu pergi meninggalkan wanita yang selalu membuatnya kurang nyaman setiap kali mereka bertemu
"kak Oce" kejar wanita itu mencoba berjalan beriringan dengan langkah Ocean yang jelas begitu sulit dan membuat wanita itu cukup kesulitan
"tunggu kak Oce " wanita itu tidak menyerah sama sekali membuat Ocean makin kesal saja
Ocean menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah wanita itu " apa kamu bisa tidak menggangguku Elsa " ketus Ocean pada sosok wanita bernama lengkap Elsa Farisqi Gunandhya yang kebetulan adalah keponakan ayah Lyka sepupunya
"aku sama sekali tidak ingin mengganggu kakak kok" bantah Elsa yang merasa dirinya tidak mengganggu Ocean sama sekali
"dengan kamu yang selalu mendekatiku itu menggangguku Elsa" tukas Ocean dengan nada tinggi berharap Elsa akan menjauhinya
Elsa menundukkan kepalanya "aku kan hanya ingin dekat dengan kakak" ujar Elsa sembari memainkan kaki kananya sembari menggusar gumpalan tanah di bawahnya
"ah sudah lah " malas saja rasanya bicara dengan Elsa jadilah Ocean memilih menjauhi Elsa saja dari pada ia makin naik darah setiap berdekatan dengan Elsa
Elsa yang pantang menyerah terus mengejar langkah kaki Ocean biarpun ia tahu Ocean tidak suka itu tapi Elsa sama sekali tak ingin kehilangan momen bisa berdekatan dengan Ocean
"kakak mau pulang kan, aku bareng kakak ya " pinta Elsa dengan tak tahu malunya
"kamu kan punya sopir sendiri jadi pergilah dengannya" tolak Ocean dengan cepat
"kakak kenapa sih gak mau bareng sama aku, kita kan sama-sama mau ke sana" heran Elsa yang jelas tak di tanggapi oleh Ocean yang memilih mempercepat langkahnya untuk masuk ke dalam mobil dan segera pulang ke rumah Lyka
"kakak" teriak Elsa ketika Ocean sudah melangkah menjauh meninggalkan dirinya begitu saja "nyebelin banget sih kak Ocean" gerutu Elsa dengan mimik wajah sebalnya
" tapi gak tahu kenapa aku tetap suka " ujar Elsa senyum-senyum sendiri setiap mengingat Ocean, pria yang ia suka sejak kecil
Ocean menoleh ke belakang dan bisa melihat jika Elsa masih berusaha mengejarnya " menyebalkan sekali wanita itu " gerutu Ocean akan kelakuan Elsa yang rasanya terlalu menyebalkan
***
masih sibuk memainkan ponselnya Ocean di kejutkan dengan mobilnya yang tiba-tiba berhenti "ada apa Geraldo " tanya Ocean ketika menyadari kalau mereka masih belum sampai dan masih terlihat agak jauh dari rumah Lyka
"itu non Cathy tuan muda, kayanya mobilnya mogok deh " Geraldo menunjuk ke arah Cathy saudara sepupu Lyka yang nampak melihat seorang pria yang sedang melihat bagian mesin mobil
"coba turun lihat" titah Ocean yang langsung di turuti oleh Geraldo
Geraldo nampak turun dan melihat kondisi mobil Cathy yang nampaknya rusak parah karena Geraldo cukup lama turun dan tak urung kembali "apa mogoknya parah ya" Ocean yang penasaran turun dari mobilnya untuk melihat keadaan
Ocean berjalan mendekat ke arah Geraldo "apa parah Geraldo" tanya Ocean
Geraldo menoleh ke arah Ocean " iya tuan, ini harus di bawa ke bengkel" balas Geraldo
Ocean menoleh ke arah Cathy yang nampak panik ketika mobilnya rusak "kamu datang dengan siapa" tanya Ocean
"sendiri kak, kak Miller ada ujian jadi tidak ikut kemari" balas Cathy
"kamu mau ke tempat Lyka juga " tanya Ocean lagi
Cathy pun mengangguk mengiyakan " iya kak, aku ke sini untuk acara kelulusan kak Lyka sekaligus untuk acara ulang tahun Varo " balas Cathy
"ya sudah bareng kakak saja, toh kakak juga mau pulang ke rumah Lyka" ajak Ocean
"boleh nih kak" senyum Cathy langsung terbit seketika mendengar ajakan Ocean
"iya" balas Ocean
"terima kasih kakak" Cathy langsung naik ke mobil Ocean dengan setengah berlari karena ia sudah kepanasan sejak tadi
Ocean melirik ke arah Geraldo " ayo pulang Geraldo aku gerah sekali" ajak Ocean yang langsung di turuti Geraldo
***
Ocean turun berbarengan dengan Cathy yang mana itu langsung di hadiahi tatapan tajam oleh seseorang "kenapa kalian bisa bersama " Elsa menunjuk ke arah Ocean dan Cathy dengan tatapan sengitnya
"ah gak penting sekali" dengus Ocean segera berlalu masuk ke dalam rumah karena ia ingin segera membersihkan diri agar bisa ikut acara ulang tahun Varo yang akan di adakan sebentar lagi
Elsa menatap tajam ke arah Cathy "kenapa kamu bisa satu mobil dengan kak Oce " tanya Elsa
"kak Oce kasih tumpangan ke aku karena mobil aku mogok " balas Cathy apa adanya
"alasan" Elsa mengibaskan tangannya ke udara "kamu gak boleh ya suka sama kak Oce, dia itu cuma punya aku" ketus Elsa
Cathy menyipitkan matanya "apaan sih kamu" cathy yang malas menanggapi kegilaan Elsa lebih memilih masuk ke dalam agar segera bisa bertemu dengan Lyka dan juga Varo
***
ketika Ocean sudah keluar kamar dalam keadaan rapih, terlihat sudah banyak orang yang berkumpul di mana Varo yang jadi pusat perhatian karena hari ini adalah ulang tahun Varo yang ke 10
"wah senang sekali yang berulang tahun" Ocean menggusar rambut Varo
"senang dong, dapat kado banyak soalnya " terlihat wajah ceria Varo yang sudah mendapat hadiah begitu banyak dari orang-orang yang datang
"kayanya sudah pada kumpul kenapa acaranya belum di mulai" tanya Ocean
"keluarga om Pras belum datang kak" balas Varo
"duh maaf sekali" terdengar suara dari seberang sana di mana ada Ratih adik dari Beno, ayah dari Varo
"tante" Varo berlarian ke arah Ratih dan memeluk erat tantenya
Ratih balas memeluk Varo "maafin tante ya, tadi nunggu om kamu lama" Ratih melempar tanggung jawab pada suaminya membuat Pras begitu kesal karena di kambing hitamkan
"kok jadi mas sih sayang, anak-anak loh yang lama" tentu saja Pras tidak terima di salahkan
"maaf sih yah, tadi kan bantu Neva pilih baju yang pas" sahut Isabella
"maaf ya jadi bikin kalian telat " sahut perempuan yang di sebut sebagai alasan telat
"eh bukan salah kamu sayang" Ratih yang tidak enak hati langsung menghampiri Neva dan mengusap pipi cantik gadis berusia 6 tahun bernama Neva Paradina Kallandra
Ocean yang sedari tadi terpana dengan gadis mungil di dekat Ratih, tante dari Varo itu pun menyikut lengan Lyka yang sejak tadi di sebelahnya " itu siapa" tanya Ocean
"siapa" tanya Lyka tak tahu siapa yang di maksud oleh Ocean
"itu yang ada dekat tante Ratih loh" balas Ocean
"siapa, isabella" tanya Lyka
Ocean mendengus kesal ke arah sepupunya "ngapain juga aku tanya, aku tentu kenal Isabella" kesal Ocean
"oh Neva ya" ujar Lyka menunjuk Neva " dia itu anak om Bram dan tante Vina, adiknya Reno " balas Lyka
" cantik ya" gumam Ocean yang nyaris tak terdengar siapapun
"apa Oce" tanya Lyka yang kurang jelas mendengar ucapan Ocean
"tidak " elak Ocean
Ocean menatap lekat wajah cantik gadis berusia 6 tahun itu " kenapa dia cantik sekali " batin Ocean menatap takjub wajah Neva yang begitu cantik di mata ocean
Ocean menggelengkan kepalanya "aku gila, dia masih kecil Oce" ucap Ocean pada dirinya sendiri
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!