NovelToon NovelToon

Lika Liku Kehidupan Rumah Tangga

BAB 1 pergi

******

"Kamu yakin mau menikah sama dia ???

Tanya Dina,sahabatku.

"iya Din, aku yakin menikah dengannya,Meski aku tahu saat ini hatinya bukan untukku,masih ada mantannya di hatinya,ucapku sambil menundukkan dan menahan air mata.

Kedua tanganku memutar-mutar gelas kopi aku pesan.perasan gamang dan gelisah.

Saat ini kami berada di kafe yang biasa kami kunjung sejak SMA.

Dina sahabatku,kami bersahabat sejak SMP Sampai usia kami menginjak 25 tahun.

Sambil menarik dan menggenggam kedua jemariku Dina berkata.

"tapi bagaimana nanti setelah menikah kamu dikhianati fi?

Harusnya kamu bersyukur Tuhan telah memberi petunjuk sama kamu bahwa dimas bukan laki-laki yang baik"

Protes Dina terhadap ku.

Aku menatap kedua matanya dan tanpa terasa air mata turun begitu saja tanpa bisa ku menahannya lagi.

"Aku sudah lelah din, jika harus memulai lagi dari awal dengan orang yang baru,mengenal karakternya keluarganya aku capek...berkali-kali aku menjalin kasih dengan orang yang berbeda, aku terus bersamanya tapi kenapa selalu pengkhianatan yang aku dapatkan,kenapa Din???!!kenapa????!!!!

Aku menangis meratapi nasib kisah cintaku ini,.

"Aku ingin seperti kamu dan Dika, setiap sma sampai sekarang Dia sudah menjadi suamimu.sedangkan aku??berapa kali aku menjalin kasih dengan pria yang berbeda...sudah sekali aku mendapatkan sebuah ketulusan"

ucapku pada Dina.

Sambil menutup wajahku dengan kedua tangan,aku menangis air mata tak bisa berhenti untuk kenapa.pilus sekali yang kurasakan saat ini.ternyata ketulusan yang kita berikan pada orang lain,belum tentu orang itu juga memberikan ketulusan yang sama.

#flash back

Dua minggu yang lalu aku sengaja datang berkunjung ke rumah mas dimas tanpa memberitahu nya.jam menunjukan pukul 09.00 pagi saat aku sampai di rumahnya yang sederhana.

Mas dimas tinggal berdua hanya dengan ibunya yang saat ini sedang sakit-sakitan.Mungkin memang faktor umur juga karena usianya yang sedang memasuki 60 tahun.

Aku Ketuk pintu rumahnya yang bercorak coklat kayu

Tok tok tok tok!!!

"Assalamualaikum Bu.."ku ucapkan salam.

"Waalaikumsalam...siapa ya???"

Jawab seorang dari dalam rumah..

Dari suaranya aku tahu bahwa itu ibunya Mas dimas.

Cekrek- cekrek !!

Suara putaran kunci ku dengar dan pintu pun terbuka..

Kreek

Lalu terlihat wanita paruh baya yang masih terlihat cantik meski usianya sudah senja ,namun wajahnya nampak pucat.

"Ariska,??"takut Ibu sambil memelukku..

Aku memeluknya sebentar,melepas pelukannya dan mencium tangan ya...

"ibu apa kabar???apa ibu sakit lagi kok wajahnya pucat gitu?"

Anakku dengan ada kuatir,sambil menggandeng tangan kanannya dan kami berjalan memasuki ruang tamu.

"Ibu baik-baik saja,tapi tadi pagi penyakit Ibu kambuh.Kamu tidak usah khawatir,sekarang Ibu nggak apa-apa,tadi sudah minum obat dari dokter."ucapnya sambil tersenyum kepadaku.

"syukurlah kalau begitu Bu ...

Semoga ibu selalu sehat ya."

Aku Lanjut berkata setelah mendengar kata amin yang diucapkan ibu.

"hmmmm,Bu,

ngomong-ngomong Mas mana kok nggak kelihatan.?"

Tanyaku pada ibu yang saat ini sedang berjalan ke arah dapur untuk membuat minuman untuk ku.

Aku mengikuti langkahnya di belakangnya ,.

"Tidak usah repot-repot Bu,aku nanti buat sendiri.sambil menahan tangan ibu yang hendak mengambil tugas di dalam rak piring.

Ibu menoleh padaku dan berkata,

"Ya sudah kalau begitu,Ibu kembali istirahat ya,kamu, kalau mau buat minuman atau apa aja jangan sungkan-sungkan.

ku anggukan kepala dan mengantar ibu yang sebentar lagi akan menjadi ibu mertuaku ke kamarnya yang berada di dekat ruang tamu.

sebelum menutup pintu kamar ibu tersenyum dan berkata"Dimas masih tidur, tolong kamu bangunkan ya, sudah siang. katanya dia masuk kerja jam 02.00 siang nanti."

minta ibu padaku... dan aku anggukkan kepala menuruti permintaannya...

"iya Bu,"sahutku.

pintu kamar ibu pun tertutup.

aku menatap pintu di sebelah kamar ibu, yaitu kamar mas dimas, kekasihku dan calon suamiku saat ini...

kurai gagang pintu dan menggerakkannya ke bawah untuk membuka daun pintu.

ceklek!!

crack

pintu kamar pun terbuka, tempat sosok yang kurindukan sedang terlelap dengan memeluk guling bersarung Chelsea, tim sepak bola yang menjadi favoritnya..

kamar dengan bercak biru dan poster bermain Chelsea yang cukup besar berhias di atas di depan rancang tidur. kulihat handphonenya tergeletak di atas nafas samping ranjang, agak ragu aku ingin mengambilnya.

tapi karena akhir-akhir ini aku seperti merasa ada yang disembunyikan mas dimas dariku.... dengan penuh keyakinanku ambil handphonenya itu.

kucoba mengingat polanya.. aku pernah sekali melihatnya membuka pola kunci handphonenya itu pun tidak.

ku coba sekali dan berhasil..

perasaanku tentu deg-degan, entah kenapa tanganku gemetar duluan...

kubuka aplikasi WhatsApp tidak ada apa-apa. lalu aplikasi SMS dan terdapat satu nama yang cukup membuatku cemburu.

"Rina"seorang yang lebih dulu mengisi hati mas Gunawan selama 4 tahun.

aku beranikan diri untuk buka sms nya, yang kulihat sudah satu minggu yang lalu.

"lewat Line saja ya..."

pesannya..

Hatiku makin tidak karuan....

aku keluar dari SMS dan ku geser-geser aplikasi,mencari aplikasi.... ku tempelkan ibu jariku di aplikasi itu.

kutemukan nama Rina...

"DEGH"

waktu seakan berhenti,dan menertawakan kebodohanku selama ini...

"Rina Safira binti fajar Asmoro maukah kau menikah denganku???"

"aku janji akan berubah menjadi laki-laki yang baik untukmu"

"aku cuma mau menikah denganmu, cuma kamu wanita yang membuatku tergila-gila"

"aku tidak mencintai Elvy, aku tidak ingin menikahinya, yang ingin ku nikahi itu kamu Rina"

"aku nggak nyangka kamu masih menyimpan bunga mawar dariku meski itu sudah satu minggu yang lalu"

begitu banyak pesan yang dikirimkan mas Gunawan kepada Rina, dan balasan Rina pun mampu membuat, hatiku hancur berantakan, aku tak sanggup membaca... tanganku gemetaran,dadaku sesak seperti terhimpit batu yang sangat besar...

lagi-lagi aku dikhianati oleh laki-laki yang akan jadi pasanganku...

Entah dosa apa yang ku perbuat hingga selalu pengkhianatan yang kudapatkan.

air mataku mengalir deras tanpa bisa ku tahan... ku banting handphone mas dimas ke tubuhnya yang sedang tertidur...

dia terperangkap kaget saat melihat aku di kamarnya, terlebih dalam keadaan menangis...

"Elfi!!!!! apa-apaan sih kamu???? kenapa kamu menangis, pakai handphone-ku dibanting-banting"

ucapnya seperti marah...

aku tersenyum simpul sambil air mata terus mengalir dan bukan aku berkata.

"kamu yang apa-apaan... apa itu maksudnya? kamu ingin melamarnya? lalu kenapa kamu melamar ku????!!! tapi kenapa kamu selalu mengucap i love you padaku???!!

"aku benci mas!!! aku benci !!!!"

dia menahan kedua tanganku,dan tanpa berhenti aku terus memukulinya...

"berhenti Vi, berhenti! aku bisa jelasin semuanya....!!!!

bentak mas Dimas sambil memelukku..

aku mencoba untuk melepaskan pelukannya, namun tangannya yang kuat membuatku sulit untuk terlepas darinya...

nafasku yang masih tersengal...

ku akui,aku masih merasakan sakit yang luar biasa.

"lepasin aku mas, lepas aku mohon"

aku mengibaskan tangan ya,dan perlahan dia melepaskan pelukannya....

aku berdiri dari duduk, menatap mas dimas dengan kecewa dan benci.. mengusap air mataku sambil membalikkan tubuh

"aku pergi,!!"

BAB 2

...****************...

"aku pergi,!!!"

baru dua langkah, tangan kiriku langsung ditarik oleh mas dimas. dia berusaha menggenggam jemariku... ku tepis kan genggaman tangan ya..

"jangan sentuh aku mas...!!!

pantas saja selama dua tahun kita bersama, aku merasa hanya aku sendiri yang mencinta, ternyata kamu tidak benar-benar mencintai aku. 2 tahun bersama kamu, kamu tidak pernah menyapaku lebih dulu bahkan untuk sekedar teleponan pun tidak pernah... selalu aku yang lebih dulu memulai.. menanyakan kabar, sedang apa kamu,bahkan untuk password hp-aku beritahu kamu, kenapa mas..??? kalau memang kamu masih menginginkan dia, kenapa kamu membiarkan aku masuk terlalu dalam menyelami kehidupanmu, kamu membiarkan aku selalu merancang masa depan bersamamu tanpa kusadari hanya aku yang berjalan tapi kamu tidak."

ucapku meluapkan emosi yang memuncak, nafasku tersengal karena mencoba untuk menghentikan air mata ini, ku pelan kan suara agar pertengkaran ku dengannya tidak terdengar oleh ibu.

kulihat dia menundukkan kepalanya, entah apa yang dipikirkan. mungkin sedang menyusun kata-kata yang tepat untuk berbicara kepadaku.. ku seka air mata yang masih tersisa di kedua sudut mata, mengalihkan pandangan ke arah tirai jendela yang masih tertutup..

"maafkan aku fi, aku bersalah karena tidak jujur padamu... aku memang masih sangat mencintai Rina, tapi kamu adalah pilihan ibuku, aku tidak bisa menolak keinginan ibu yang menginginkanmu untuk menjadi pendampingku... kumohon tolong jangan batalkan pernikahan kita yang akan terlaksana 1 bulan lagi, nanti ibu akan jatuh sakit jika pernikahan kita dibatalkan...,"

lirih nya sambil menatap lekat wajahku..

aku menoleh sebentar ke arahnya, tak menyahuti perkataannya, aku langsung menuju pintu kamar untuk keluar dan segera berjalan tergesa-gesa mencapai motor yang terparkir di halaman lalu bergegas pulang dengan perasaan yang sehancur-hancurnya...

...****************...

-kembali ke cafe-

Dina masih tetap duduk di hadapanku, terlihat dari raut wajahnya bahwa dia sangat mengkhawatirkan keadaan diri ini...

"vi, pernikahan masih 2 minggu lagi... kamu masih ada kesempatan untuk membatalkan, sebelum undangan pernikahan disebar.."bujuk dina sambil mengusap-ngusap punggung tangan kiriku...

aku segera menggelengkan pelan dengan membalas tatapannya"biarlah pernikahan ini nanti terjadi Din, mau seperti apa nanti alurnya aku akan berusaha menerima dengan ikhlas, yang pasti aku tidak akan pernah berhenti berdoa untuk mendapatkan cinta mas dimas dan semoga tuhan membukakan hatinya untukku seiring berjalannya waktu kami bersama..."

"kamu yakin..??? sejak kejadian itu saja sampai sekarang kamu masih belum menemuinya..."jelas Dina padaku...

"aku hanya ingin menenangkan hatiku dulu.. dan ingin tahu seberapa besar dia menginginkan hubungan ini..."balas ku sambil menenggak minuman kopi latte yang sudah tidak lagi panas...

tiba-tiba...

Tringggg...!!!!

terdengar notifikasi WhatsApp dari ponsel, terlihat nama yang sejujur-jujurnya kurindukan.

kubuka pesan darinya...

kamu ada di mana...? aku ingin bertemu dan membicarakan kelanjutan hubungan ini...

tolong jangan menghindar lagi, sudah dua minggu ini kamu tak ada kabar, kamu juga tidak pernah ada setiap aku ke rumahmu...

telepon dariku juga tidak pernah kamu angkat... ibu menanyakan mu...

kutarik nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan...

"ibu... hanya karena ibu..."ucapku sangat pelan...

sejujurnya hatiku belum siap untuk menemuinya, tapi memang aku juga harus segera membahas hubungan ini untuk kedepannya...

"siapa...?? Dina bertanya sambil memainkan hp-nya...

"dia.."jawabku singkat, sambil ku goyang-goyang kan HP ini di tangan...

Dina menatapku, jiwa kepo nya meronta-ronta"bilang apa dia...???"

"hanya bertanya aku di mana dan ingin bertemu untuk membahas hubungan ini...""lirik ku sambil menatap kembali pesan darinya...

"ya sudah temui lah... memang dari awal harusnya kamu itu memperjelas hubungan kalian mau dibawa ke mana... lanjut atau putus."kembali Dina memainkan hp-nya...

kuraih hp ku yang sebelumnya tergeletak di atas meja.. lalu ku buka aplikasi hijau itu dan mencari satu nama, ku klik dan mulai ketik pesan...

aku sedang ada di cafe bintang.. datanglah kemari sekarang... aku tunggu...

Send

kulihat sudah ceklis dua biru yang artinya pesan sudah dibaca olehnya...

Tringgg..!!!

kulihat dari layar HP dan kulihat balasannya tanpa membuka pesan darinya.

Oke tunggu, setengah jam lagi aku sampai...

ku atur detak jantung ini yang terasa lebih cepat dari biasanya, entahlah kenapa aku jadi deg-degan gini...

"Din, setengah jam lagi dia sampai sini.."ucapku pada Dina yang masih sibuk dengan hp-nya itu... ntar dia mungkin sedang berkirim pesan dengan Riko, sang suami.. karena aku perhatikan sedari tadi senyum-senyum sendiri....

dina segera beranjak dari kursi, sambil Merapikan rok nya yang sedikit terangkat..

"ya sudah kalau begitu aku pulang ya.. tuh dika sudah datang..'sambil menuju ke arah jalan yang terdapat motor ninja...

terlihat Riko sedang merapikan anak rambutnya yang berantakan lewat spion motor.. setelah itu ia melambaikan tangan ke arah kami...

aku tersenyum dan membalas lambaian tangannya.. aku segera berdiri dan menyalami dina setelah mencium pipi kiri dan kanan sebagai perpisahan pertemuan kami...

...****************...

30 menit berlalu dan...

"hai apa kabar...'

sapa bilang seorang yang langsung duduk di hadapanku tempat Dina sebelumnya berada..

dari suaranya sangat familiar dan tentu saja sangat kurindukan. aku donga kan kepala menatap ke arah depan... makhluk ciptaan tuhan itu benar-benar sempurna... mengenakan sepatu kets, celana bahan hitam dan baju kaos putih dengan jaket merah maroon serta topi hitam dan tentu saja jam tangan yang tidak pernah ketinggalan.

untuk sesaat mampu membuatku terpana.. ciptaan tuhan yang benar-benar bisa membuat kaum hawa tidak pernah bosan melihatnya..

tubuh yang tinggi, badan tegap dengan dada yang bidang, putih bersih, hidung mancung, alis Teba, bibir tipis.. pokoknya sangat-sangat tampan menurutku... tapi juga sangat menyakitiku...

segera ku tersadar, dan langsung menunduk..

melihatnya saja ku tak mampu, lidah ini beku bahkan hanya untuk membalas sapaan dia saja rasanya sulit...

tiba-tiba terdengar...

"aku rindu...'

tersentak, apa aku salah dengar.. Baru kali ini dia mengatakan rindu.. ucap i love you saja setiap hari itu pun aku yang memulai..

jari-jari kirinya meraih jemari kananku, dengan tangan kanan dia mengangkat daguku agar aku melihatnya..

"aku rindu.."

sekali lagi aku mendengar dari bibirnya yang tipis itu...

"jangan pergi, tetaplah menikah denganku... aku akan berusaha untuk belajar mencintaimu.. 2 minggu tanpa kabar darimu ternyata membuat hatiku terasa ada yang hilang rasanya sepi, hampa dan entahlah aku tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata.."jelasnya padaku..

masih tetap diam dan menatapnya... dalam hatiku berkata...

benarkah apa yang diucapkannya.. apakah benar dia rindu, atau hanya sebagai bentuk agar kami berbaikan kembali..

"kenapa dia.? apa kamu tidak merindukanku...??? ucapnya perlahan dan melanjutkan perkataannya....

"maaf.."

BAB 3 SAH

"maaf.."

lagi kata itu yang aku dengar..

ya Tuhan,beri aku kelapangan hati untuk Bisa mengatakan sesuatu kepada nya,aku ingin memperbaiki keadaan ini,apapun yang terjadi nanti semoga pilihan ku ini tidak salah...aku serahkan semuanya padamu...

Ku angkat kepala yang sedari tadi menunduk ku tatap kedua bola matanya.ingin mencari kedamaian di sana...apakah masih ada....

"iya mas,gak apa-apa.aku juga minta maaf karena dua minggu ini nggak ada kabar. masalah hubungan kita, aku akan tetap me lanjutkan pernikahan..."tandas ku tanpa ragu..

tampak wajah mas dimas tersenyum padaku, entah apa yang dirasakan... mungkin senyuman itu hanya sebuah rasa kelegaan hati, karena aku tidak membatalkan pernikahan bukan karena dia benar-benar merasa bahagia akan menikah denganku...

"terima kasih..."ujarnya lembut...

hanya kata itu yang aku dengar, memang ya kata apa yang aku harapkan untuk dia katakan padaku...

...****************...

"SAAAAAAH.."ucap serentak pak penghulu dan para tamu yang hadir untuk menyaksikan pernikahan kami....

kebahagiaan terlihat di wajah kedua keluarga besar kami... nggak ada yang tahu bagaimana perasaanku saat ini... aku juga bingung, di satu sisi aku bahagia karena sudah menikah, di sisi lain ada perasaan takut akan keutuhan rumah tangga kami ke depannya karena mas dimas tidak pernah mencintaiku... segera ku tepis perasaan ragu yang sempat memecah di dada, dengan bismillah aku memulai semoga aku bisa, aku akan ikhlas menjalani rumah tangga ini karena mu ya tuhan...

ku lirik mas dimas yang sedari tadi tersenyum, aku Raih tangan kanannya dan segera ku cium punggung tangan yaitu dengan hikmat, tangan kirinya mengusap bahu tangan kananku... selesai itu, dia mencium kening ku dengan menutup kedua matanya..

ku hayati dan kurasakan bahwa ada yang berbeda.. karena sejak pertemuan kami di cafe bintang itu membuat kami menjadi canggung, bahkan semenjak itu dia yang selalu mulai mengirim kabar padaku setiap hari.

setelahnya kami juga menyalami orang tua secara bergantian, ayah dan ibuku menangis... mungkin mereka sedih karena harus melepas putrinya selama 25 tahun ini dirawat dengan penuh kasih sayang, mereka menaruh harapan besar agar aku bahagia bersama suamiku dan gak kekurangan apapun..

aku yakin di seluruh muka bumi ini, pasti semua orang tua yang melepas putra-putrinya untuk menikah mempunyai harapan yang sama, agar kehidupan putrinya bahagia, bahkan kalau bisa jauh lebih bahagia dari yang mereka berikan...

selesai akad nikah, kami melaksanakan resepsi sederhana di gedung yang tidak terlalu besar...

acara berlangsung sampai jam 8 malam...

hari ini benar-benar membuat kami kelelahan...

selesai acara, aku dan mas dimas memasuki kamar yang tidak terlalu besar... karena kami memang berasal dari keluarga yang sederhana... aku duduk di depan meja rias... melepas semua atribut sanggul pengantin membuat ku agak kesusahan, aku biarkan dulu, aku mengalihkan untuk membersihkan make up pengantin wajahku dengan toner..

kulihat dari pantulan cermin, mas dimas langsung merebahkan tubuhnya di ranjang dengan kedua tangannya sebagai tumpuan di kepala, memejamkan matanya. apakah dia tidur aku nggak tahu. setelah sebelumnya dia melepas pakaian pengantin pria.. sekarang hanya menggunakan celana pendek dan kaos oblong putih... terlihatlah kelelahan di wajahnya setelah seharian ini menyalami banyak tamu... tapi meski begitu dia tetap tampan..

"mas nggak mandi dulu..."ucapkan membuka obrolan..

dari pantulan cermin kalau dia melirik ku..

"mandi bareng yuk.."ujarnya tiba-tiba yang membuatku tersentak kaget.. Dan seperti ya dia menangkap ekspresiku...

"kenapa kaget gitu, kan kita sudah menikah.. jadi nggak apa-apa dong kalau misalnya kita mandi bareng.. lagian kamar mandinya juga ada di dalam kamar kan.."jelas nya padaku sampai dia beranjak dari ranjang dan mendekati ku, Dia membantu melepas jepit-jepit rambut yang buat sanggul di kepala.

jujur aku sangat grogi saat ini, 2 tahun bersama Baru kali ini dia begitu mengucap kata vulgar padaku.

setelah semua tribut sanggul terlepas,dan ku ucapkan terima kasih..

sambil berjalan ke arah lemari dan mencari handuk bersih untuk ku berikan padanya"iya mas, tapi saat ini aku masih takut.. mas mandi duluan aja, kita gantian mandinya.

tandas ku, yang langsung disertai anggukan pelan mas dimas.

"ya sudah kalau begitu.."ucapnya.

dia langsung balik badan dan bercanda ke arah kamar mandi yang memang sudah ada di dalam kamarku...

15 menit berlalu terlihat dia keluar kamar mandi dengan handuk yang dililitkan ke pinggang.. melihat hal itu kenapa aku berkata bahwa dia seksi sekali.

AKKHHH......

elfi apa yang kamu pikirkan.. sambil ku pejamkan mata aku geleng-geleng kan kepala.

"kamu kenapa geleng-geleng kepala gitu...??? tanyanya.?

"sana mandi dulu biar segar, aku tunggu ya, lugasnya sampai tersenyum manis padaku.

aku pun mengulum bibir ini dan tersenyum sambil mengangguk dan segera berjalan ke arah kamar mandi...

keluar dari kamar mandi aku menggunakan lingerie warna hitam dibelikan dina padaku dua hari lalu sebelum acara pernikahan... aku malu-malu karena lingerie ini sangat transparan dan sangat memperlihatkan lekuk tubuhku.

Mas dimas menoleh padaku, kulihat dia seperti yang menelan saliva nya dan terus memperhatikanku.. apa dia suka, atau tidak suka.. aku bertanya dalam hati..

segera aku duduk di depan meja rias dan mengambil sisir.. setelah rambut panjang tersisa rapi.. aku meraih body lotion, aroma strawberry lotion itu menyeruak,dan ku balurkan di seluruh tubuhku..

lewat ekor mata ku perhatikan mas dimas yang masih menatapku.. membuat aku jadi salah tingkah sendiri..

dan tiba-tiba dia sudah ada di dekatku.. memegang kedua bahuku.. aku taruh lotion pada tempat ya dan berbalik badan menghadap mas dimas.. dia membantuku berdiri..

"kenapa setelah ku perhatikan ternyata kamu cantik.."ucapnya sambil mengangkat dagu ku, aku sungguh malu saat ini.. perkataan ya mampu membuat bulu romaku berdiri..

dia menuntunku ke arah ranjang dan merebahkan tubuhku di sana.. aku pasrah dan jujur saja sangat gugup..

"jangan gugup, rileks saja malam ini dan malam-malam berikutnya aku akan buat kamu merasakan indahnya surga dunia..

apa kamu siap..,?"Dia berkata dan bertanya yang tentu saja ku balas dengan menganggukkan kepala dan tersenyum..

lampu kamar dimatikan.. yang nyala hanya lampu tidur yang remang, kamar ini berubah jadi redup.

dia mulai mendekatiku, mata kami saling menatap,ku selami kedua bola matanya apakah ada cinta untukku. atau hanya nafsunya saja. tapi apa pun itu bukankah sekarang aku sudah menjadi istrinya, dia berhak segalanya atas diriku, bahkan untuk melayaninya juga sebuah kewajiban bagiku dan pahala yang kudapatkan jika aku benar-benar ikhlas melayani ya.

hembusan nafas bisa kurasa karena wajahnya mendekati wajahku. tanpa aba-aba dia mencium bibir ini. ku pejamkan mata, kurasakan, kelembutan yang ada. dia melakukannya dengan lembut..

dan yang terjadi selanjutnya adegan dewasa, penyatuan dua tubuh manusia berbeda jenis. aku melakukannya dengan cinta karena memang aku mencintainya. tapi kalau mas dimas tidak tahu, masih abu-abu

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!