Love In The Dark | Jaemren
I — Prologue
⸦⸧۫⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦ ⊹ ׂ ִ ୨ ୧ ࣪ ׅ ⊹ ⸧⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦⸧۫
⸦⸧۫⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦ ⊹ ׂ ִ ୨ ୧ ࣪ ׅ ⊹ ⸧⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦⸧۫
Selebihnya, dimohon untuk siapapun oknum yang merasa kurang 'klop' sama pair dalam cs ini, mohon dengan sangat, tinggalin aja ni cs gapapa, jangan dilanjut.
Siapapun yang aku pakai buat tokoh antagonis, bukan berarti aku benci.
Pin : Anyway, cari Jaemin sub? beda lapak bosque. Only jaemin dom.
⸦⸧۫⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦ ⊹ ׂ ִ ୨ ୧ ࣪ ׅ ⊹ ⸧⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦⸧۫
Kala itu, dibawah rintik hujan. Gerimis lumayan lebat yang kembali mengisi bumi hampir setiap malam — menjadi awal dimana pertemuan mereka terjadi.
"Kenapa selalu mengambil jalan ini?"
"Gelap, bau, sempit.. dan.. rawan"
"Huang Renjun, itukan namamu?"
"Pernah bertemu denganku sebelumnya?"
"Atau ingat pernah berpapasan di suatu tempat?"
Huang Renjun
Aku.. tidak ingat..
Huang Renjun
Tapi sepertinya tidak
Orang itu — yang renjun yakini seorang pria. Melangkah maju, mengikis jarak.
Huang Renjun
a-aku tidak ingat punya masalah denganmu, tuan..
Huang Renjun
Jangan ganggu aku
"Siapa yang mau menguras energi hanya untuk mengganggumu?"
Renjun mendongak. Sudah terasa jelas jika tubuhnya bergetar ketakutan.
"Jangan takut. Percayalah padaku"
Na Jaemin
Selagi menurut. Aku janji tak akan menyakitimu.
Huang Renjun
Kamu orang yang sama--
Nafas renjun tercekat. Dia kedinginan.
Huang Renjun
Kamu yang selalu mengikutiku semingguan ini, kan?
Huang Renjun
Atau begini saja,
Huang Renjun
Apa aku pernah mengganggumu sebelumnya?
Huang Renjun
Lalu kenapa menguntitku?!
Na Jaemin
Karena aku butuh bantuanmu.
Huang Renjun
Kamu bisa langsung menemuiku!!
Huang Renjun
Jangan berlagak seperti psikopat gila yang menguntit targetnya!
Pisau kecil yang pria Na itu keluarkan dari saku. Penuh noda darah — memutarnya ahli dihadapan renjun.
Jaemin menarik paksa tangan yang masih setia menggenggam payung.
Sudah dipastikan payung itu jatuh. Pun hujan yang kini bebas membasahi keduanya.
Gagang pisau itu ditaruh di telapak tangan renjun — selagi jaemin juga ikut adil menahan tangannya.
Na Jaemin
Aku bisa saja membunuhmu detik ini.
Na Jaemin
Tapi kamu berguna untukku.
Na Jaemin
Bagaimana jika kita membuat kesepakatan?
Huang Renjun
Aku akan melapormu pada pihak berwajib!
Na Jaemin
Sayangnya itu percuma.
Na Jaemin
Aku punya kenalan banyak, siapa saja bisa membebaskanku.
Huang Renjun
Apa maumu..
*melirih*
Na Jaemin
Biarkan aku tinggal di apartmu untuk sementara waktu.
Na Jaemin
Aku janji akan membayar sewa.
Huang Renjun
akh- jangan dijilat..
Luka goresan dijarinya dijilat. Renjun meringis perih.
Huang Renjun
Selagi kamu tidak macam-macam
Na Jaemin
1001 macam, bagaimana?
Na Jaemin
Aku juga akan memp£rk0-$amu
Na Jaemin
Tapi jika.. kamu- berani buka mulut. Aku pastikan nyawamu sebagai taruhannya.
⸦⸧۫⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦ ⊹ ׂ ִ ୨ ୧ ࣪ ׅ ⊹ ⸧⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦⸧۫
II
⸦⸧۫⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦ ⊹ ׂ ִ ୨ ୧ ࣪ ׅ ⊹ ⸧⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦⸧۫
Huang Renjun
Apa baik kamu melakukan itu di detik pertama sebagai penyewa apartku?
Huang Renjun
Membuka bajumu.
Na Jaemin
Kamu mau menyentuhnya?
*pukul bisepnya*
Na Jaemin
Tapi yang dibawah jelas lebih gagah dan kuat.
Renjun langsung balik badan. Mencari sibuk dengan meraih gelas untuk membuat teh — untuk jaemin.
Na Jaemin
Mencoba abai, ya?
Renjun tersentak. Menepis tangan yang hendak meraih pinggangnya dari belakang.
Huang Renjun
Jangan keterlaluan!!
Huang Renjun
Aku membiarkanmu tinggal disini, tanpa alasan yang jelas!!
Huang Renjun
Dan kamu malah seenaknya melakukan hal tak bermoral seperti itu padaku?
Renjun melempar air teh begitu saja pada wajah jaemin.
Persetan dengan keadaan lantainya. Dia tidak nyaman.
Huang Renjun
Aku berubah pikiran!!
Huang Renjun
Pergi dan jangan berani injak kakimu ke sini lagi!!
Huang Renjun
Aku tidak peduli jika kamu berniat membunuhku!!
Huang Renjun
Bunuh aku, aku siap untuk itu.
Na Jaemin
Jika opsi menghamilimu masih ada, untuk apa aku khawatir?
Jaemin lepas kaos-nya tergesa.
Na Jaemin
Aku pilih opsi yang itu.
Huang Renjun
Lepas- kamu gila ya?!
Na Jaemin
Lebih dari yang kamu tau.
Jaemin angkat tangan kanan renjun yang hendak memukulnya. Sayang sekali, jaemin dengan mudah mengerti gerakannya.
Huang Renjun
lep- hmphh ahmhh!
Teriakan renjun tenggelam. Tangannya bergetar. Renjun takut, takut sekali.
Jaemin terkekeh mendapati renjun menangis. Si manis mulai mengambil langkah untuk lari.
Tapi sayang kesempatannya sirna setelah jaemin kembali mencegalnya.
Huang Renjun
aku- ugh.. aku mohon..
Huang Renjun
Lepaskan aku!!
Huang Renjun
Jangan usik aku, hiks!
Huang Renjun
Aku gak ada urusan dengan mu!
Na Jaemin
Itu kenapa sekarang aku membawamu masuk ke dalam urusanku.
Pipi renjun ditekan keras ke tembok. Jaemin tersenyum, jari besarnya masuk ke dalam belah bibir cherry yang bergetar.
Sampai celana bahannya kini pun ikut diturunkan.
Huang Renjun
jangan- ahm.. hhmh..
Jarinya besar. Renjun bisa merasakan jelas bagaimana jari besar dan panjang itu menembus — suatu dimensi yang hanya diperuntukkan untuk jodohnya nanti.
Air liur renjun tumpah. Jarinya bergerak teratur — kesannya sedikit lambat.
Huang Renjun
ahh.. jaemin- hh.. ahmhh..
Na Jaemin
Siapa yang kini mau mend£$ah dengan jariku?
⸦⸧۫⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦ ⊹ ׂ ִ ୨ ୧ ࣪ ׅ ⊹ ⸧⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦⸧۫
III
⸦⸧۫⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦ ⊹ ׂ ִ ୨ ୧ ࣪ ׅ ⊹ ⸧⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦⸧۫
Lirihan, lenguhan, serta isakan mengisi kesunyian di dalam apart 023 milik renjun.
Kini pahanya dibuka, benda lunak tak bertulang itu terus menjilati pahanya.
Jilat, gigit, remas. Terus mengulangi. Renjun kewalahan menerima.
Huang Renjun
*geleng pelan*
tung- unhh~ ahh..
Huang Renjun
tunggu- hiks!
Jaemin mendengus. Berdiri dan meraih rokok di nakas — pria kejam itu yang membawanya.
Membiarkan renjun mengatur nafas.
Huang Renjun
*bangun duduk*
Na Jaemin
Jangan panggil aku seperti itu
Huang Renjun
jaemin.. cobalah untuk berpikir lebih matang, oke?
Huang Renjun
Kamu gak akan mendapat apa-apa setelah melakukan ini padaku- aku.. aku jelek.
Huang Renjun
Badanku buruk, kulitku kasar, a-aku.. sangat jelek.
Na Jaemin
Selain pemarah kamu juga pintar berbohong
Na Jaemin
Dengan tubuh yang indah, persolen cantik, kulit putih bersih tanpa cacat seperti ini kamu bilang.. jelek?
Huang Renjun
Tapi kamu gak akan dapat keuntungan!
Jaemin hisap nikotin ditangan, meraih kepala renjun untuk mendongak.
Tersenyum licik pada renjun yang memandangnya ketakutan.
Na Jaemin
Tapi kamu benar, aku tidak mendapat keuntungan.
Na Jaemin
Aku bisa mendapat kenikmatan dari tubuh cantikmu.
Na Jaemin
Dapat anak-anak tampan dan cantik dari rahimmu
Na Jaemin
Aku bisa mengendalikan hidupmu, Huang.
Na Jaemin
Itu yang lebih dari indah daripada keuntungan.
Renjun meraih jari-jari besar jaemin, mengelusnya lembut — walau tangannya sudah bergetar hebat.
Huang Renjun
Aku mohon.. jangan aku..
Na Jaemin
Tau Himawari Viro?
Huang Renjun
Dia sepupuku..
Na Jaemin
Tapi dia anak dari bedebah bodoh yang berani mengusik garis keluarga Na.
Na Jaemin
Sepupumu itu, aku ingin membunuhnya.
Na Jaemin
Dan kamu, adalah alatku.
Jaemin apit keras kedua pipi renjun.
Na Jaemin
Jadi jangan berani melawanku.
Na Jaemin
Selain menghamilimu, aku bisa menyiksamu, membunuh seluruh keluargamu, bahkan menghapus nama keluargamu dari identitas warga Korea.
Na Jaemin
Kurang penderitaannya?
Na Jaemin
Aku akan memaksamu hamil 5 anak?
Na Jaemin
4 digugurkan? bagaimana?
Huang Renjun
Ke-kenapa aku.. jaemin.. kenapa aku- hiks!
Na Jaemin
Aku akan bersikap baik padamu, jika kamu menurut.
Na Jaemin
Jangan membantah.
Na Jaemin
Bergantung padaku.
Na Jaemin
Jangan melawanku.
Na Jaemin
Dan jadi milikku, sebagai opsi paling aman untukmu.
Renjun menangis histeris pada pelukan jaemin. Pria Na itu memeluknya erat.
Tengkuknya dikecup. Tapi renjun sudah tidak berani untuk melawan, dia takut..
Sepenuh hidupnya kini, dia hanya bisa menjadi milik pria asing yang mengaku ingin membunuh sepupunya itu.
⸦⸧۫⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦ ⊹ ׂ ִ ୨ ୧ ࣪ ׅ ⊹ ⸧⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦⸧۫
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!