Seorang gadis cantik berjalan dengan anggun nya, menuju ke sebuah pemakaman mewah yang bisa dia tebak pasti lah orang-orang yang di kubur kan di sana adalah orang kaya semua nya, karna memang harga tanah di tempat tersebut hanya sanggup di beli oleh orang-orang yang memiliki banyak uang tidak seperti dirinya yang hanya untuk makan saja sudah cukup kesulitan apa lagi untuk membeli tanah untuk mengubur kan dirinya nanti di saat dia mati yang dia sendiri tidak tau itu kapan.
" di sebelah sana nak' makam Lusiana ada di sana kita kesana ya. "
Ibu Sharena yang datang bersama nya, dan juga ayah nya, menunjuk ke arah kanan nya, di mana letak makam sang saudari kembar yang di nyatakan sudah meninggal beberapa waktu yang lalu dalam sebuah kecelakaan yang menewaskan saudari kembar nya.
Sharena yang di besarkan secara terpisah dengan saudari kembar nya, Lusiana yang di besarkan oleh adik ayah nya, yang di nikahi oleh seorang pria kaya yang hidup serba berkecukupan sangat berbeda dengan kehidupan Sharena yang di besarkan oleh ayah nya, yang hanya bekerja sebagai seorang petani di kampung mereka hingga membuat Sharena harus ikut bekerja untuk membantu perekonomian keluarga mereka yang membuat Sharena tidak bisa menghadiri pemakaman Lusiana saudari nya, yang di besarkan di kota besar karna dirinya sedang berada di Malaysia menjadi seorang TKI.
ibu dan ayah Sharena menarik nafas mereka berat' saat berada di depan makam Lusiana putri mereka yang mereka pikir benar-benar telah tiada karna merasa sedih dan juga bersalah pada Lusiana yang harus hidup terpisah dengan mereka yang hidup miskin di kampung hingga mereka harus merelakan Lusiana di besarkan oleh adik kandung ayah nya, yang di nikahi oleh seorang pria kaya.
" maaf kan kami nak' karna selama ini tidak pernah ada untuk mu hingga akhir hayat mu nak' ayah dan ibu melakukan ini karna berpikir kamu yang akan hidup lebih baik bersama bibik mu ketimbang bersama ibu dan ayah yang hanya seorang petani nak' seperti saudari mu Sharena yang harus hidup susah bersama kami Lusiana' karna kamu yang sering sakit-sakitan tidak akan bisa melewati itu semua seperti Sharena nak tapi bila ibu tau akan seperti ini akhirnya ibu bersumpah tidak akan pernah memberikan mu pada bibik mu nak setidaknya ibu bisa selalu ada di sisi mu nak. "
Sharena yang sedang memandangi makam Lusiana dengan wajah dingin nya, menoleh ke arah ibu nya, yang sedang berbicara pada makam Lusiana dengan deraian air mata yang terus mengalir di pipi nya.
" ibu bicara apa bu' aku baik-baik saja bu' ibu jangan bicara seperti itu lagi bu kita ini keluarga bu sudah sewajarnya jika kita saling tolong menolong seperti yang selalu ayah dan ibu ajakan bukan jadi ibu jangan mengeluh lagi ya bu' Lusiana sudah tenang di sana bu.. "
Sharena bicara pada ibu nya, dengan lembut agar sang ibu tidak lagi merasakan sedih atas kepergian sang saudari kembar.
( " tapi entah mengapa aku merasa kamu masih hidup Lusiana dan berada di suatu tempat' lihat saja aku akan mencari tau tentang apa yang terjadi pada mu sebenarnya dan akan ku lipat-lipat orang tersebut bila aku menemukan bukti nya, Lusiana' dan kau Arkan nanta kau juga harus bertanggung jawab atas apa yang sedang terjadi pada Lusiana saudari ku yang terlihat begitu tidak wajar Arkan nanta' kalian bisa menipu orang tua ku' tapi tidak dengan ku Arkan. " )
Gumam Sharena di dalam hati nya, yang berpikir calon suami Lusiana yang pernah di lihat nya, di foto yang pernah di perlihatkan oleh Lusiana pada nya, di saat Lusiana pulang ke kampung ke tempat tinggal mereka di kampung.
( " sampai kapan kamu akan terus seperti ini Arkan. " )
Gumam Kyuhyun teman dekat Arkan yang sekaligus menjadi asisten pribadi nya, saat melihat Arkan yang sedang duduk dengan bersandar di kursi kerja nya, sambil memejamkan mata nya.
Arkan yang menyadari Kyuhyun yang sedang berjalan mendekat ke arah nya, membuka mata nya, dengan pelan melihat ke arah Kyuhyun.
" kenapa tidak mengetuk pintu dulu sebelum masuk ke ruangan ku' Kyuhyun. "
" saya sudah melakukan nya, pak' tapi anda tidak menjawab nya, pak. "
Arkan menarik nafas nya, saat mendengar Kyuhyun yang datang ke ruangan nya, bicara dengan begitu formal pada nya, karna itu berarti Kyuhyun sedang memposisikan diri nya, sebagai asisten pribadi nya.
" baik lah maaf kan aku Kyuhyun mungkin aku tidak mendengar nya, sekarang katakan pada ku ada apa. "
Kyuhyun yang mendengar pertanyaan dari Arkan langsung menyerahkan berkas yang dia bawa untuk di tandatangani oleh Arkan kepada Arkan yang terlihat sedang melihat ke arah nya, dengan serius.
" kenapa wajah mu seperti itu Kyuhyun apa kau marah pada hanya karna aku berkata seperti itu pada mu Kyuhyun. "
" tidak pak' sudah sewajarnya anda bertanya pada saya sebagai asisten pribadi anda kenapa masuk ke dalam ruangan anda Tampa ijin dari anda pak. "
Kyuhyun menjawab pertanyaan dari Arkan dengan memasang wajah datar nya, yang membuat Arkan kembali menarik nafas nya, berat.
" kamu' bekerja di sini sebagai teman ku Kyuhyun kita sudah membicarakan ini sejak awal kita masuk ke dalam perusahaan Daddy ku bukan. "
" kalau aku bekerja di sini sebagai teman mu berarti aku boleh bertanya pada mu dengan sesuka hati ku bukan' bukankah aku ini teman mu Arkan. "
Arkan yang mendengar Kyuhyun bertanya pada nya, dengan begitu tegas mengangguk kan kepala nya.
" baik lah karna kamu sudah setuju sekarang aku ingin bertanya pada mu Arkan' sampai kapan kamu akan terus seperti ini Arkan ini sudah terlalu lama Arkan. "
Kyuhyun yang sedang bertanya pada Arkan teman nya, sekaligus atasan nya, diam sejenak untuk melihat reaksi dari Arkan saat mendengar pertanyaan dari nya.
" aku tau kamu begitu mencintai Lusiana Arkan' tapi sampai kapan kamu akan terus bersedih seperti ini Arkan' apa kamu tidak kasihan pada Daddy dan mommy mu di tambah lagi nenek dan kakek mu Arkan' apa kamu tidak tau mereka begitu mengharapkan kan' mu tidak terjerumus ke dalam luka yang semakin dalam karna terus memikirkan Lusiana yang sudah tiada Arkan' apa belum cukup untuk mereka melihat kakak laki-laki mu furkan yang terus menjalani hidup nya, sendiri Tampa pendamping karna trauma yang di alami nya, setelah kakak ipar mu yang sedang mengandung meninggalkan Arkan' harus kah kamu menambah kan luka di hati mereka di usia mereka yang sudah tua dengan melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan oleh kak furkan Arkan. "
mendengar hal tersebut Arkan langsung menutup wajah nya, dengan kedua tangannya nya, sambil sedikit membungkuk kan tubuh nya, agar Kyuhyun tidak melihat wajah nya, yang sedang menangis karna merasa sedih dan juga bersalah pada keluarga nya, karna sudah bersikap seperti kakak laki-laki nya, yang selama ini selalu membuat keluarga nya, bersedih bahkan tidak ayal mommy nya, terkadang diam-diam menangis tersedu-sedu setiap kali melihat kakak laki-laki nya, furkan.
Kyuhyun yang melihat hal tersebut segera berjalan mendekat pada Arkan menepuk bahu Arkan pelan untuk memberikan semangat pada Arkan yang terlihat begitu bersedih.
" maaf kan aku Arkan yang sudah berbicara seperti itu pada mu yang sedang begitu terluka Arkan' tapi aku melakukan ini untuk kebaikan mu teman baik ku' karna kamu juga harus memikirkan perasaan keluarga mu Arkan' mereka membutuhkan seorang menantu untuk melahirkan cucu yang akan menjadi penerus di keluarga kalian Arkan. "
" tidak ingin pergi berkunjung ke rumah bibik' kamu kan sudah lama tidak berkunjung ke rumah bibik Sharena. "
Kakak laki-laki Sharena bertanya pada Sharena yang sedang berdiri santai di depan rumah nya, sambil memandangi pohon buah yang sedang berbuah begitu rimbun di depan rumah nya.
Sharena dan Lusiana adalah anak ketiga karna sebelum mereka berdua lahir ibu nya, sudah memiliki dua anak laki-laki yang sudah tinggal satu kota dengan Lusiana saudari kembar nya, karna merasa berdua bekerja di perusahaan suami bibik nya, dan salah satu dari dua kakak laki-laki nya, sudah menikah dan memiliki dua orang anak.
" aku malas kak' aku takut bertemu dengan putri tirinya itu. "
" semenjak kapan kamu merasa takut pada putri tiri bibik' kita Sharena' bukan nya, dia ya' yang seharusnya takut pada wanita sejantan dirimu Sharena. "
Kakak laki-laki Sharena bertanya pada Sharena dengan penuh rasa penasaran nya, saat mendengar Sharena adik perempuan nya, berkata takut bertemu dengan putri tiri bibik' nya, karna selama ini yang dia tau Sharena adik nya, yang memiliki sikap yang begitu keras seperti laki-laki tidak pernah takut pada siapapun selain pada ayah dan ibu mereka.
" aku takut mematahkan tulang belulang nya. "
kakak laki-laki Sharena terdiam di tempatnya sambil menarik nafas nya, panjang saat mendengar jawaban dari Sharena yang terlihat terus melihat ke atas pohon yang ada di depan mereka seperti orang yang sedang menargetkan sesuatu yang sedang di lihat nya.
" jangan katakan kamu akan memanjat poh... "
kakak laki-laki Sharena yang ingin berkata jangan katakan kamu akan memanjat pohon itu' Sharena sudah sampai di atas pohon yang membuat kakak laki-laki nya, terdiam saat melihat Sharena memanjat pohon tersebut dengan begitu gesit.
( " kapan kamu akan berubah Sharena' kamu itu sudah besar bukan gadis kecil lagi Sharena. " )
Gumam kakak laki-laki Sharena saat melihat Sharena yang sedang berada di atas pohon dengan begitu santai nya.
Di sisi lain. ~~~~~~~~~
" bagaimana dengan keadaan nya, Zulham. "
Seorang pria yang umur nya, jauh lebih tua dari Arkan namun masih terlihat begitu tampan bertanya pada seorang dokter yang terlihat sedang memeriksa seorang wanita cantik yang berbaring di atas ranjang yang begitu mengah yang terus memejamkan mata nya.
" keadaan nya, masih tetap sama saja furkan' apa tidak sebaiknya kita membawa nya, ke rumah sakit saja furkan. "
" kau sudah bosan hidup Zulham. "
Dokter yang sedang memeriksa wanita yang sedang berbaring di atas ranjang menarik nafas nya, berat' saat melihat sikap teman nya, furkan yang begitu keras kepala.
Furkan yang sedang duduk di atas sofa tunggal yang ada di dekat ranjang di mana wanita yang sedang koma yang sedang mereka bicarakan berbaring terus memandangi wajah wanita koma tersebut yang masih terlihat begitu cantik di mata nya.
" sampai kapan kamu akan terus begini furkan' selama ini kamu selalu menutup diri mu untuk semua wanita tapi di saat kamu jatuh cinta' kamu malah mencintai calon adik ipar mu sendiri furkan. "
" apa dia adik mu Zulham. "
Zulham yang mendengar pertanyaan dari furkan teman nya, yang selalu bersikap dingin pada semua orang kembali menarik nafas nya, panjang karna selalu kehabisan kata-kata setiap kali berbicara dengan furkan teman nya, dari masih bersekolah dulu.
Sebenarnya di masa lalu furkan adalah pria yang baik dan juga ramah pada semua orang namun setelah tragedi kecelakaan nya, yang menewaskan istri nya, yang sedang hamil muda furkan menjadi sosok pria yang dingin tidak lagi banyak bicara' hingga waktu yang begitu lama yang membuat seluruh keluarga nya, menjadi khawatir dengan sikap furkan yang menutup diri nya, pada semua orang.
Hingga satu kejadian yang tidak terduga terjadi furkan bertemu dengan seorang gadis cantik yang berhasil kembali membuat nya, jatuh cinta pada pandangan pertama mereka' yang ternyata wanita tersebut adalah kekasih dari adik laki-laki nya, sendiri.
" apa kau sudah selesai melamun Zulham' jika sudah periksa kembali calon istri ku' Zulham. "
" calon istri mu' itu calon istri adik mu furkan' kalau ada yang tau kau menyembunyikan nya, di sini bukan hanya dirimu' tapi aku juga akan ikut menjadi korban dari ajab yang di berikan oleh adik laki-laki mu itu furkan. "
" karna itu tutup mulut mu dan lakukan apa yang aku minta Zulham' karna jika keluarga ku tau dia ada di sini bukan aku tapi hanya kau yang akan mendapatkan ajab Zulham. "
" terkutuk lah kau furkan aaa.... Aku benar-benar kesal pada mu furkan. "
Zulham yang merasa begitu kesal pada furkan teman nya, yang terlihat begitu santai saat berbicara mengomeli furkan dan berteriak kesal pada furkan yang bersikap biasa saja saat melihat dirinya berteriak marah-marah pada nya.
" hei... Zacky kamu tidak ada rencana untuk mencari bos' baru jangan sampai kamu menyesal seperti ku nanti nya, karna sudah mengenal pria menyebalkan ini Zacky. "
Zacky asisten pribadi furkan yang sedang berdiri di samping furkan yang sedang duduk di sofa tunggal yang ada di sana sedari tadi hanya diam saja saat melihat dua orang yang sedang berdebat di depan nya, karna dia sudah terbiasa dengan hal tersebut yang selalu melihat Zulham teman atasan nya, yang selalu marah-marah pada atasan nya, setiap kali mereka bertemu dan atasan nya, yang selalu tidak ambil perduli dengan hal tersebut.
" bagaimana dengan gadis itu apa dia sudah sampai Zacky. "
" sudah pak' dia sudah sampai dari beberapa hari yang lalu pak' dan sekarang dia sedang berada di kota ini pak. "
Zulham mengerut kan keningnya saat mendengar pembicaraan antara furkan dan asisten pribadi nya.
" siapa yang kalian maksud furkan' jangan katakan kamu sedang merencanakan sesuatu yang di luar Nurul ku lagi furkan. "
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!