Legenda Urban: Panggilan Misterius
BAB 1 - Sebuah Keraguan
Cerita dibuat oleh: disuruhbunda
Berdasarkan karya TeamLava dalam aplikasi Joylada
Terkadang, sesuatu yang mengerikan bisa saja datang dari mana pun.
Tak terkecuali, diri kita sendiri
Hari itu adalah hari Senin, hari pertama masuk SMA.
Murid lainnya akan mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Berdandan, bersolek ria, demi menyambut tahun ajaran baru.
Dengan pribadi yang baru juga.
Namun, semua itu tidak berlaku untuk Franda.
Gadis itu, sayang sekali, hanya bisa terbaring di atas kasur.
Franda
Sialan. Kok bisa gini ya?
Franda
Padahal hari pertama. Masa kesan pertama gue jelek banget?
Franda
Gimana kalau ada berita di kelas soal anak sombong yang pura-pura sakit pas hari pertama sekolah?
Franda menghela napas. Selimut ia tarik hingga menutupi delapan puluh persen tubuhnya.
Dia memutuskan untuk tidur saja hari ini.
Sampai sebuah suara berbunyi dari ponselnya, menandakan pesan masuk.
Tangan Franda merogoh nakas samping tempat tidur queen sizenya, lalu membuka layar.
Di sana, sebuah pesan Line masuk dengan nama Dwinata.
Franda mengernyitkan dahinya. Seingatnya, dia tak pernah memiliki teman bernama Dwinata.
Dwinata
Gue temen sekelas lo
Franda
Perasaan gue enggak punya temen sekelas yang namanya Dwinata
Dwinata
Sorry, maksud gue temen sekelas SMA lo
Dwinata
Lo anak IPA 3 kan?
Franda
Oh, lo temen sekelas gue
Dwinata
Iya gue temen sekelas SMA lo
Dwinata
Lo kenapa enggak masuk sekolah?
Franda
Lo tau ID Line gue dari siapa?
Dwinata
Dari pengumuman pembagian kelas
Dwinata
Kebetulan ada selebaran yang ditempel di jendela kelas kita
Dwinata
Di sana ada biodata siswa
Dwinata
Termasuk ID Line-nya. Kalau nomor telepon, terlalu privasi
Dwinata
Lo kenapa enggak masuk?
Dwinata
Jaga kesehatan makanya
Dwinata
Apalagi sekarang kan mulai musim hujan
Franda
Thanks ya atas perhatiannya
Dwinata
Perlu dijenguk sama anak-anak?
Dwinata
Take care ya. Guru udah masuk
Franda
Oke, selamat belajar
Franda
Bilangin ke guru kalau gue izin ya
Dwinata
Aman. Paling cuma perkenalan diri doang
Franda melempar ponselnya ke sisi sebelah ranjang.
Matanya kembali menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih dan dihiasi bintang-bintang.
Franda
Temen baru gue nih.
Franda
Kira-kira mereka baik apa perundung ya?
Bayangan Franda kembali ke masa-masa SMPnya.
Masa-masa kelam yang—mungkin bagi orang lain—biasa saja, tetapi bagi Franda ....
Itu lebih menyeramkan dari pada apapun.
Pintu terbuka dan menampakkan sosok wanita paruh baya.
Wanita itu mengenakan blazer biru dengan sepatu hak tinggi senada.
Franda menoleh, mengamati wajah yang sudah tak muda lagi.
Mama Franda
Mama mau pergi ke kantor dulu. Mungkin ... pulangnya sore, atau enggak malam.
Mama Franda
Kamu bisa di rumah sendiri?
Mama Franda
Tadi pagi, Bu Rumi lagi pulang ke Bandung, anaknya masuk rumah sakit.
Ia mengangguk sebentar, mengiyakan pertanyaan sang ibu.
Franda
Franda bukan anak kecil lagi kok.
Mama Franda mengangkat dua jempolnya ke langit, dan melempar sebuah senyum.
Senyum manis yang selalu Franda rindukan—belakangan ini.
Mama Franda
Oke. Mama berangkat dulu, ya?
Mama Franda
Kalau ada apa-apa, kamu bisa telepon Mang Ujang.
Mama Franda
Mama udah suruh dia stand by kalau kamu butuh sesuatu.
Kemudian sang ibu menutup pintu dan pergi.
Kini Franda seorang diri di rumah.
Rumah yang cukup megah, tetapi sepinya bukan main.
Franda
(dalam hati) Yah, ditinggal lagi.
Franda
(dalam hati) Begini amat jadi anak tunggal.
Franda
(dalam hati) Kapan ya, gue punya adik?
Franda
(dalam hati) Nggak tau ah, mending gue tidur.
Franda pun tidur, terlelap dalam mimpi sambil menunggu hari berganti.
Sore harinya, Franda terbangun.
Sebuah pesan kembali masuk ke dalam ponselnya yang sunyi.
Gadis berusia enam belas tahun itu meraba-raba kasurnya, mencari letak benda berbentuj persegi panjang.
Setelah cukup lama, akhirnya dia berhasil.
Ia membuka layar dan melihat isi pesan Line dari Dwinata, pemuda yang menanyakan kabarnya pagi tadi.
Dwinata
Udah baikan apa belum?
Dwinata
Lega lo udah sembuh
Franda
Oh ya, gimana sekolah hari ini?
Dwinata
Banyak guru yang nggak gue kenal juga
Franda
Iyalah, kan baru masuk
Dwinata
Gue mau nawarin lo sesuatu
Franda
Tunggu, lo nggak lagi jualan kan?
Dwinata
Jualan? Hahah, nggak kok
Dwinata
Jadi gini ya, tadi gue ketemu sama beberapa anak di kelasan kita
Dwinata
Kita tuh mulai mengakrabkan diri gitu loh
Dwinata
Cerita-cerita pas istirahat
Dwinata
Save an kontak Line
Dwinata
Kita punya minat yang sama soal cerita
Dwinata
Sama-sama suka sama cerita horor
Dwinata
Jadi, kita memutuskan buat bikin geng gitu
Dwinata
Namanya The Mysterio
Dwinata
Nanti di sana kita berbagi cerita-cerita yang kita punya
Dwinata
Mungkin ... kalau ada waktu sih, kita bakalan hunting tempat-tempat angker
Dwinata
Pasti bakalan seru sih
Franda
Tapi gue boleh nanya satu hal?
Franda
Kenapa lo nawarin gue?
Franda
Maksud gue, kita kan belum pernah ketemu di sekolah
Franda
Bahkan lo tau gue aja dari biodata di jendela kelas aja
Franda
Kenapa gue yang lo tawarin?
Dwinata
Jujur gue nggak tau juga kenapa nawarin lo
Dwinata
Tapi ... gue ngerasa kalau lo ini orangnya lumayan asik kalau cerita-cerita
Dwinata
Lagian, ini kan sebagai ajang mengakrabkan diri gitu, apalagi lo hari pertama nggak masuk
Dwinata
Jadi, gue nawarin deh ke lo, siapa tau lo minat gitu
Dwinata
Tapi kalau lo nggak minat, nggak apa-apa kok
Dwinata
Gue nggak maksa, hehe
Franda
Gue minat sih sebenernya
Franda
Tapi ... Ini nggak diduitin kan?
Dwinata
Hahah enggaklah, gila ya
Dwinata
Nggak berbayar, Fran
Dwinata
Aman aman aja kalau sama Dwinata
Franda
Gas lah kalau emang nggak pakai duit mah
Dwinata
Gue izin add ke grup ya?
Dwinata menambahkan Franda.
Dwinata
Selamat datang mba Franda
Anna
Widih, ada anak baru join nih
Anna
Udah sehat ngab Fran?
Franda
Izin join ya, dipaksa Dwinata tadi
Anna
Gila lo Nat, kebangetan banget maksa-maksa orang
Dwinata
Dih, enggak ya. Enak aja
Dwinata
Dwinata nggak pernah maksa orang
Erlina
Iya deh yang nggak pernah maksa orang
Erlina
Franda, salam kenal ya, gue Erlina
Franda
Salam kenal juga Erlina
Anna
Gue Anna, cewek paling cakep di IPA 3
Helena
Idih, pede bener lo
Helena
Hai Fran, kenalin gue Helen
Helena
Gue yang duduk di sebelah lo
Franda
Oh, udah dibagi tempat duduk?
Anna
Tempat duduk milih sendiri, Fran
Anna
Emang si Helen aja yang kepengen duduk sama lo
Anna
Biarin, suka suka gue
Franda
Anggotanya cuma 5 orang kah?
Erlina
Tadi Nata bilang udah invite beberapa
Erlina
Cuma belum diacc sama mereka
Erlina
Mungkin belum cek Line
Franda menutup layar percakapan grup dari Line.
Ia kembali menatap langit-langit kamar.
Mencob menimbang kembali tentang keputusannya.
Apakah ini keputusan yang baik?
Setelah perundungan itu selalu menghantui dirinya?
Franda
(dalam hati) Gue harap, gue enggak salah kali ini.
BAB 2 - Akrab Dulu—Katanya
Franda tidak tau apa yang terjadi pada malam itu.
Ingatannya samar-samar. Entah apa sebabnya.
Namun, ia baru saja keluar dari kamar mandi.
Baju mandi warna putih menyelimuti tubuhnya yang basah.
Kepalanya juga dililit handuk senada dengan baju mandi.
Gadis itu melangkah masuk ke dalam kamar, melihat ponselnya yang ada di atas kasur.
Ponselnya terus-menerus berdering, menampakkan sebuah nomor asing di layar.
Dia segera memijit tombol berwarna hijau, dan mendekatkan ponsel ke telinga.
Jarum jam terus bergerak sesuai arah, tetapi tak terdengar jawaban apapun.
Seolah-olah ... memang tidak ada orang di sana.
Franda
Kalau nggak ada apa-apa, tolong jangan ganggu.
Dengan kesal, Franda melempar ponselnya ke atas kasur.
Ia pun duduk di tepian ranjang, berhadapan langsung dengan cermin besar di pintu lemari.
Wajah cantik gadis itu masih terlihat menawan, meski ekspresi bete ia tampakkan.
Franda
Kurang kerjaan amat sih orang-orang zaman sekarang?
Franda
Kenapa coba pakai acara telepon kalau enggak ada yang ngomong?
Franda
Ngabisin pulsa aja.
Franda membuka baju mandi dan melemparnya ke dalam keranjang baju.
Tangannya meraih pintu lemari, membuka lemari besar yang dipenuhi oleh baju-baju miliknya.
Ia memandanginya sebentar sambil memikirkan hendak mengenakan baju apa malam ini?
Akhirnya, ia menetapkan akan mengenakan pakaian kaus lengan pendek hijau muda dan hotpants hitam.
Setelah selesai, gadis itu menelungkupkan tubuhnya di ranjang.
Ia mengambil ponsel. Di layar, telah tertera beberapa pesan masuk.
Rifat
Gue anggota baru nih
Rifat
Eh, lo berdua diem deh
Rifat
@Rio bantuin gue kek, gue diserbu neh
Rio
Wah Put, kalo masalah cewek, gue ga ikut-ikut dah
Rifat
Najis, penakut amat lo
Erlina
Dah dah berisik, kok malah jadi ribut?
Erlina
Kasian ada yang sakit
Rifat
Oh, si anak yang absen itu ya?
Rifat
Sapa namanya? Lupa gue
Anna
Udah dari sore dia joinnya
Rifat
Gercep juga Nata kalau soal cewek
Helena
Sstt, jangan gitu gila
Helena
Dilindes ceweknya Nata lo
Rifat
Lah? Emang ceweknya ada di sini?
Anna
Sumpah, Rif, gue jadi lo sih udah gue tarik tuh pesan
Helena
Belum tau aja dia, ceweknya Nata itu galaknya minta ampun
Dwinata menambahkan Virtha
Rifat
Nah, Virtha kah ceweknya Nata?
Anna
Hus, Rif kebangetan lo ya
Virtha
Apa sih? Gue baru join
Rifat
Lo ceweknya Nata, Vir?
Virtha
Gue kenal Nata aja waktu di kelas tadi
Virtha
Salah orang kali lo
Rifat
Woi, kasih tau gue @Anna @Helena
Helena
Cewek di sini ga sebanyak satu kelas
Rio
WKWKWK MAMPUS LO KERIPUT
Rifat
Demi apa dah Nat @Dwinata
Rio
Dah Put, say good bye aja buat masa depan SMA lo
Erlina
Rifat, besok di sekolah ya jangan lupa :)
Rifat
Maaf maaf Er, ga maksud banget gue sumpah
Rifat
Demi apapun Er, sorry
Erlina
Tapi ... taulah ya hehe
Anna
Makanya jangan ceplas-ceplos
Rio
Gak bisa bayangin sih besok si Keriput nasibnya gimana
Helena
Mampuslah dia mah di tangan Erlina
Helena
Itu, Keriput nyari gara-gara sama Erlina
Helena
Ya biasa, ceplas-ceplos aja orangnya mah
Anna
Udah nyari gara-gara sama kakak OSIS, eh dia malah ketagihan
Anna
Sekarang kena sama Erlina kan
Franda
Emang dia kenapa tadi?
Helena
Besok gue ceritain, Fran
Helena
Ada jejak digitalnya
Dwinata menambahkan Zahra
Virtha
@Franda salam kenal, Fran. Gue Virtha yang duduk di belakang Helen
Franda
@Virtha salam kenal juga Vir
Zahra
Lah, nongol anaknya di sini
Zahra
Ke mana aje lo bu? Bu Samara nyariin lo tau
Franda
Siapa tuh Bu Samara?
Helena
@Zahra yang bener lo Bu Samara nyariin?
Zahra
Makanya kalau guru lagi di depan tuh nyimak
Franda
Bu Samara nyariin kenapa?
Zahra
Denger-denger sih, lo mau diajuin sebagai ketua kelas
Helena
Anjirlah, keren amat lo Fran
Helena
Itu guru belum pernah ketemu sama lo, tapi udah yakin aja
Franda
Yang bener aja lah woi
Zahra
Ya denger-denger doang si Fran
Zahra
Bener apa enggaknya, gue enggak tau ya
Zahra
Besok tanya aja langsung ke Bu Samara
Franda
Oke oke, makasih infonya Zah
Dwinata
Wedeh, rame juga ni gue liat-liat
Dwinata
Udah pada akrab kah?
Dwinata
@Rifat kenapa woi ngetag gue?
Rio
Telat lo Nat, tuh orang kayaknya lagi dipanggang sama cewek lo
Dwinata
Lah? Udah nyebar aja sampe ke sini
Dwinata
Btw, udah semua belum nih yang masuk?
Anna
Emang lo ngundang siapa aja?
Dwinata
Bentar-bentar, gue cek dulu
Dwinata
1. Anna (v)
2. Helena (v)
3. Rifat (v)
4. Rio (v)
5. Fauzan
6. Risma
7. Zahra (v)
8. Dimas
9. Franda (v)
10. Luki
11. Erlina (v)
12. Virtha (v)
Dwinata
Ada empat lagi yang belum gabung
Helena
Si Amirah nggak lo ajak, Nat?
Helena
Soalnya tadi di kantin, gue ga sengaja mergokin dia lagi nonton channel Youtube yang hantu-hantu gitu
Dwinata
Tadi gue ajakin si Amirah sama Fatin, tapi mereka masih mikir-mikir
Rio
Takut kali, soalnya di sini kan freak semua
Helena
Kayaknya semua anak kelasan kita freak deh
Dwinata
Apa sih? Kok malah bahas-bahas freak dah
Helena
Udah udah, apaan sih
Helena
Dari pada bahas-bahas freak, mending kita cerita aja
Rio
Kan lo yang mulai, Jubaedah!
Anna
Setujuu, please tadi tolong lanjutin cerita tentang rumah angkernya
Erlina
Kan udah selesai ceritanya, Ann
Helena
Iya, lo ga nyimak ya
Anna
Jadi gimana endingnya?
Helena
Tokoh utamanya mati
Anna
Lah, nggak seru amat dah
Anna
Tapi itu beneran ada ga sih?
Anna
Maksudnya, kejadian di dunia nyata juga apa engga?
Erlina
Wah, gue kurang tau ya Ann
Erlina
Gue dapet cerita itu juga dari temen SMP gue
Helena
Tapi bisa aja beneran
Helena
Soalnya terlalu real sih
Anna
Gue enggak bisa bayangin gimana rasanya jadi Renata
Helena
Capek-capek nyari pintu keluar, eh malah mati
Anna
Lo ada cerita horor ga? @Zahra
Anna
Kali aja ada cerita horor waktu konseran atau apalah
Zahra
Sejauh ini nggak ada si, Ann
Zahra
Coba tanya yang lain
Anna
Ada yang punya enggak?
BAB 3 - Kisah Baru, Awal Baru
Kini Franda tengah berada di ruang makan.
Ruang makan yang cukup luas dan mewah.
Ia menatap seluruh ruang makan, mencoba mengusir sepi.
Tangannya perlahan meraih sendok, dan menyendok makanan ke dalam mulut.
Franda
(dalam hati) Sepi banget. Gini ya rasanya?
Satu-dua kunyah terlewati, sunyi masih melanda dirinya.
Di rumah itu, hanya terdengar suara dentingan piring dan sendok, serta suara gagak—yang entah dari mana datangnya.
Sedang asik menikmati makanannya, sebuah notifikasi masuk.
Gadis itu mengambil ponselnya dan melihat siapakah yang mengirim pesan pada Franda.
Franda terdiam sebentar, bingung ingin merespon apa.
Dia jarang menceritakan hal-hal ini kepada teman-temannya.
Walaupun mereka mengatakan kalau mereka menyukainya.
Tapi ... tak sedikit yang menyangka bahwa ini adalah sebuah berita bohong.
Hingga akhirnya, perundungan itu terjadi padanya.
Kini, haruskah Franda menceritakan ini kepada teman-temannya?
Anna
Gue haus cerita horor
Rio
Tema ceritanya tentang apa?
Rio
Iya, apa yang menarik dari telepon?
Dwinata menambahkan Luki.
Dwinata menambahkan Risma.
Dwinata menambahkan Dimas.
Dwinata menambahkan Fauzan.
Rio
@Fauzan Woi mas bro. Masuk juga lo?
Rio
Kirain enggak bakal niat yang beginian
Zahra
Wibu ini kok bisa ya masuk sini
Luki
Kurang ajar ya lo kepoper
Anna
@Luki @Zahra lo berdua satu SMP ya?
Zahra
Kita bertiga satu SMP, Ann
Erlina
Bertiga? Siapa lagi satunya?
Rifat
Lah satu sekolah? Gue kira Genetic sama SMP 3 itu beda sekolah
Virtha
Itu satu sekolah. Genetic sebutan lainnya
Virtha
Anak pramuka di sekolah-sekolah lain yang lebih familiar sama nama itu sih
Zahra
Gue satu sekolah sama Luki dan ...
Helena
Wah main-main dia Er
Helena
Pukul sih kalau kata gue
Zahra
Diem lo wibu, nggak diajak
Anna
Sama siapa lagi emang?
Franda
Tapi beda kelas sih
Zahra
Gue sama Luki selalu bareng dari kelas 7
Zahra
Pas kelas 9, baru kelas kita dan Franda sebelahan
Erlina
Ohh, kalian teman dekat?
Helena
Engg ... gimana ya jawabnya
Franda
Cuma sekadar kenal aja
Anna
Udah percaya aja Pat, bawel lo ah
Virtha
Eh gimana Franda katanya mau cerita?
Erlina
Iya nih, maaf ya jadi ngalor-ngidul karena gue hehe
Franda
Bentar, gue cuci piring dulu
Helena
Biarin sih, jam setengah 8 ini
Helena
Kasian anak orang nggak makan-makan
Helena
Ngga, itu lo ngelarang
Helena
Jiakhh dia lagi makan
Rio
Ga usah nambah-nambahin
Erlina
Udah kok malah jadi ribut berdua
Rio
Heh kutil air, lo diem aja
Franda
Sorry sorry, lama ya?
Franda
Oke oke, gue lanjut deh
Franda
Lo semua pernah denger soal legenda urban ga?
Dwinata
Legenda urban? Kan banyak, Fran
Franda
Iya tau. Tapi pernah denger ga?
Zahra
Dulu gue pernah denger beberapa legenda urban dari lo sih, Nda
Zahra
Ada yang penumpang kereta misterius
Zahra
Sama kalau ga salah, terakhir kali lo cerita di sekolah tuh soal Ba Jiao Gui
Helena
Jenis makanan apa itu?
Zahra
Bukan, bukan makanan
Rifat
Makan terus pikiran lo @Helena
Zahra
Ba Jiao Gui itu legenda urban tentang sosok hantu perempuan di pohon pisang
Zahra
Di kita ... namanya apa ya?
Zahra
Bentar, kok gue lupa
Anna
Dulu Franda emang suka cerita-cerita ya?
Zahra
Dia anak indigo tau, lo harus tau sih
Zahra
Cerita dia tuh diminati banget
Zahra
Makanya waktu istirahat, beberapa murid tu cepet-cepetan pulang dari kantin buat denger cerita Franda
Franda
Ah, nggak segitunya kali, Zah
Franda
Gue emang sering bagiin cerita hantu dulu
Franda
Makanya gue minat join ke grup ini
Franda
Btw, lanjut ga nih?
Franda
Kalian pernah dengar cerita tentang penelepon misterius?
Erlina
Penelepon misterius?
Franda
Beberapa nomor kayak 073-499-9999—doppelganger?
Franda
Atau ... sebuah nomor telepon +531-3259-2569—Hantu Momo yang lagi viral itu?
Helena
Kalau Momo gue tau, Fran
Helena
Tapi ketiga nomor lainnya, gatau
Virtha
Gue pernah denger yang doppelganger
Dwinata
Gue baru tau ada nomor misterius
Franda
Pokoknya, ini nomor teleponnya terkenal banget di Amerika
Zahra
Legenda urban dari Amerika yang baru gue tau
Rifat
Kpop mulu sih otak lo
Anna
Lanjut ceritanya Fran
Franda
Mitosnya, barang siapa yang menelepon nomor ini saat jam 12 dini hari
Franda
Dia bakalan diteror oleh sosok makhluk yang tak dikenal
Anna
Ada nomornya ga Fran?
Helena
Lo mau ngapain Ann? Nyoba?
Helena
Gausah ngadi-ngadi deh lo
Franda
Jadi dulu, ada anak usia 5 tahun yang pernah dengar cerita ini
Franda
Dia inisiatif pakai telepon genggam ibunya
Franda
Dering pertama dan kedua, anak itu masih nggak mendengar jawaban
Franda
Namun, setelah deringan ketiga
Franda
Seseorang mengangkat teleponnya!
Dwinata
Yang angkat itu ...?
Anna
Wes, santuy dong mbaknya
Erlina
Lah kok malah belajar menghitung?
Dwinata
Franda? Adakah orang di sini?
Franda
Tadi gue habis dari toilet
Anna
Si Nata udah kalang kabut karena penasaran
Franda
Pas diangkat, anak kecil itu say halo
Franda
Tapi ga ada yang menjawab
Franda
Hening, tanpa suara
Rio
Good. Sehening gue tanpa dia
Zahra
Heh wibu, ga pake gblk itu berapa sih?
Luki
Cariin gue pacar lah, pake nanya
Luki
Baru nanti ga pake gblk
Anna
Ready dari 18-24 tahun
Helena
Buset, Mak Comblang
Erlina
Diem-diem, Anna ini pro loh
Dwinata
Sumpah oot terus ni anggota
Dimas
Iyalah. Bosen gue liat si Riput bawel
Rifat meninggalkan obrolan.
Helena
Diliat-liat gede juga nyali lo, Luk
Franda
Setelah beberapa lama anak perempuan itu diam
Franda
Akhirnya dia mendengar suara dari seberang sana
Franda
Apakah kamu ingin memainkan sebuah permainan bersamaku?
Franda menatap layar ponselnya yang mulai meredup.
Beberapa chat dari anak sekolah menengah pertamanya masuk.
Mereka mengatakan bahwa Franda mulai menyebarkan cerita bohong lagi.
Franda hanya diam, memandangi grup alumni yang heboh.
Entah dari siapa ... mereka mendapatkan informasi tersebut?
Franda
Ini pasti kerjaan lo kan, Bon?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!