NovelToon NovelToon

EZELLA KESAYANGAN SAGARA

chapter 1

sayang, bisakah kau pulang? aku ingin makan nasi goreng buatanmu!

Isi pesan di ponsel seorang pria yang kini tengah duduk di kursi kebesarannya.istrinya yang saat ini tengah hamil besar selalu meminta hal aneh padanya.kesabarannya akhir akhir ini selalu teruji, gimana tidak, dia yang setiap harinya selalu sibuk di kantor harus meladeni ngidam wanita itu.Sagara Dominic, pria yang kerap kali disapa Sagara itu kini mendesah panjang.ingin sekali dia membunuh wanita itu jika tidak sedang mengandung anaknya.apa wanita itu pikir dia tidak sibuk sampai harus meladeninya setiap hari.sagara kini menyesali hari sialnya kala itu, seandainya dia tidak mabuk pasti kejadian ini tak pernah terjadi.Dia tidak pernah menginginkan wanita itu tapi dia masih menginginkan anak yang dia kandung.katakanlah Sagara ini orangnya egois, ya memang begitu adanya.pernikahannya dengan sang istri adalah hal yang tidak dia inginkan dari dulu hingga sekarang.

"Aku sibuk!" Dia sempat sempatnya membalas pesan dari istrinya.

ya udah kalau nanti anakmu ileran waktu lahir jangan salahkan aku ya, salah bapaknya nggak menuruti ngidam istrinya.

Kalimat ajaib ini adalah senjata utama dari sang istri setiap harinya.Sagara frustasi, dia sangat tertekan setiap kali istrinya punya jawaban ajaib.apa boleh buat dia juga tidak mau hal itu terjadi, masa satu satunya anak penerus Dominic ileran.dengan sangat terpaksa sagara membereskan semua yang ada di mejanya, berdiri lalu pergi dari ruangannya.Di depan ruangannya sang asisten masih duduk tenang dengan tablet di tangannya.

"Bos, ada perlu?" Tanya Dipta yang adalah asisten setia dari pria itu.

"Aku pulang, wanita gila itu berulah" jawabnya sambil berlalu.Sagara kini menuju mobil mewahnya dengan di ikuti sang asisten.Sagara menahan geram sebenarnya, akhir akhir ini dia selalu pulang hanya untuk menuruti sang istri.

Gadis cantik yang tengah mengandung besar tersenyum melihat pesan yang dia kirim terbaca.jurus andalannya mempan, sebenarnya hal itu hanya alibi semata, dia sedang berjuang mendapatkan hati sang suami, dengan beralasan mengidam dia memanfaatkanya untuk berdekatan dengan penerus Dominic itu. 20 menit kemudian suara mobil terdengar di gerbang mansion mewah itu.gadis itu tersenyum sumirgah menyambut sang suami.dengan cepat dia menempel di lengan suaminya.

"Sayang kau udah datang" ujarnya lembut menatap pria tampan itu penuh cinta.namun sayangnya Sagara sama sekali tak meladeninya, wajah masam Sagara masih nampak.

"Lepas!!!" Dia seolah jijik dengan tangan yang menempel padanya.

"Sayang aku minta maaf jika menganggu pekerjaanmu di kantor" raut sedih kini bumil itu tampilkan berharap Sagara masih punya rasa simpati, tapi lagi dan lagi apa yang dia harapkan tak sesuai.

"Memang menganggu,, bisa tidak sehari saja kau tidak mengangguku sialan!!!" Bentak sagara merasa jengah.melihat wanita itu membuatnya muak.

"Hiksss, tapi ini bukan keinginanku sayang hiks__ini kemauan anakmu!!" Pecah sudah tangisan gadis itu.harus bagaimana lagi caranya dia mengambil hati pria didepannya.sudah hampir delapan bulan pernikahan mereka di jalankan namun hubungannya hambar.

"Baiklah jadi lepaskan!! Aku akan membuat nasi goreng spesial buatmu" Sagara dengan cepat meninggalkan wanita itu.

Alana Suswita, nama bumil tersebut.Dia tersenyum kecut memandang kepergian suaminya ke dapur. Suaminya bahkan hanya peduli pada anak yang dia kandung, apa nanti jika anak itu sudah lahir dia akan di campakan? Tidak, hal itu tidak boleh terjadi, Alana harus berhasil meluluhkan hati suaminya.dia bertekad, tapi hal itu bahkan sudah jauh dia lakukan tapi tidak berhasil juga.

'Apa aku menyerah? No no, mendapatkannya sangat sulit, aku harus bisa menaklukan pria kejam itu.'

batin Alana, dia melanjutkan langkahnya menuju meja makan, arah pandangannya tertuju pada pria yang kini sedang serius meracik bumbu di dapur besar itu, para pelayan menonton sesekali memberi arahan pada sang tuan.Alana tidak pernah berhenti tersenyum melihat aksi pria itu.sesekali Sagara melihat tutorial yang sedang di putar dari youtube ponselnya.jika sedang serius begini ketampanan Sagara berkali kali lipat membuat siapapun yang melihatnya pasti akan jatuh dalam pesona pria itu.Alana sangat bersyukur dari banyaknya perempuan dia yang berhasil bersanding dengan sagara di altar.Beberapa menit kemudian Sagara menyudahi acara masak masaknya, dia menyidangkan nasi goreng buatannya di meja makan.dengan sangat antusias Alana memakan nasi goreng buatan suaminya walau rasa dari nasi goreng itu sedikit aneh, tapi dia berusaha setenang mungkin menelan hasil karya sang suami.

"Makan sampai habis, kau telah menyia-yiakan waktuku" datar dan dingin, begitulah tabiat sagara, dia tidak pernah berbicara lembut pada istrinya.

"Hmmm pasti sayang" Alana masih menjawabnya dengan baik.Sagara meninggalkan Alana yang masih sibuk makan, dia kini kembali ke kantor.masih banyak pekerjaan yang menunggunya.

chapter 2

"cassie tunggu aunty disini bisa ya?"

"aunty kemana? aunty nggak meninggalkan cassie disini kan?" gadis kecil mungil berumur tiga tahun bertanya dengan nada memelas.menatap penuh curiga pada wanita yang dia panggil aunty itu.

"enggak dong sayang, mana pernah aunty meninggalkan gadis kecil mengemaskan ini hmm, karena cassie lagi makan makanya aunty tidak mengajak cassie.Aunty hanya ingin ke toilet bentar sayang" dengan gemas wanita bernama lengkap giselle adelia mengusap rambut lurus keponakannya.

"hmm baiklah aunty, cassie tunggu disini.aunty cepat baliknya ya".

"oke sayang, jangan kemana mana hmm" .Giselle adelia berlalu menuju toilet.dia tidak lagi bisa menahan pipis.sementara gadis kecil mengemaskan itu duduk sendiri di tempat makan dalam mall besar itu.

   selesai makan dua orang berbeda generasi itu berjalan menyusuri mall.Cassie berlari kecil menuju toko sepatu, mencari sepatu yang di incarnya.sementara saat asik berbelanja seseorang tengah memperhatikan gadis kecil mengemaskan itu.

brukkk

"aduhhh,, sakit aunty hiks"

"maaf, maaf sayang aku nggak sengaja" wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya yang tidak lagi muda dengan sengaja menabrak tubuh mungil itu.

"akhhhh oma bisa jalan dengan benal nggak sih?" suara cempreng dan cadel has anak kecil berusia tiga tahun itu sangat nyaring.

"maaf sayang, sini oma bantu berdiri". Cassie berdiri di bantu oleh wanita paruh baya itu.wanita tua itu kini menatap cassie dengan tatapan yang sulit di artikan.

wajah yang sangat familiar, tapi siapa ya?? kok kayak kenal banget tapi lupa milik siapa

batin wanita paruh baya yang masih memandang cassie penuh pertanyaan.

"cassie nggak papa kan?? ada yang sakit nggak??" ucapan giselle membuyarkan pikiran wanita tua di depannya.

"hmm cassie baik aunty. ayok kita lanjut memilih sepatu cassie" mereka hendak pergi dari sana tapi sebuah suara menghentikan mereka.

"tu tunggu, apa ini anakmu nona??"

"ini anak teman saya tante, maaf tadi dia sempat bertabrakan dengan anda" giselle kembali bersuara.

"aku yang menabraknya, jadi aku yang harus minta maaf.oh ya boleh tante tau namanya?"

"cassie tan, nama anak ini cassie, kalau aku giselle" giselle mengulurkan tangannya berkenalan dengan wanita paruh baya itu.

"baiklah giselle, nama tante sofia.hallo cassie , salam kenal ya" cassie menerima uluran tangan nyonya sofia.

" baiklah oma, salam kenal juga.kalau begitu kami pelgi dulu ya oma, cassie mau beli sepatu" dengan riang gadis kecil itu berjalan mendahului giselle yang masih setia ikut di belakangnya.

"sangat mengemaskan" nyonya sofia tersenyum teduh memperhatikan langkah girang gadis mungil yang kini sudah mulai hilang dari pandangannya.

seperti siapa ya??

pertanyaan itu kembali muncul dengan menyelam mencari jawaban yang tidak pasti.

^^^^^^^

sagara kembali ke kantornya.pria yang sering di juluki 'pria gila kerja' itu kembali mendudukan bokongnya di kursi kebesarannya.Sagara harus kembali berhadapan dengan tumpukan dokumen yang tiada henti. pria tampan dengan sejuta pesona di umurnya yang ke dua puluh tujuh tahun kini udah nampak serius di depan komputer.sesekali tangannya membubuhkan tanda tangan di beberapa tumpukan kertas.

Sagara capek, tentu saja.siapapun walau gila kerja pasti ada saatnya dia capek. dia seorang CEO di perusahan milik keluarganya yaitu Dominic corp atau di singkat dengan Dom.corp. perusahan Dom.corp adalah perusahan besar yang menjangkau beberapa bisnis di dalamnya.perusahan besar itu telah berhasil berkembang di negara yang di tempati sagara dan beberapa cabang di negara lainnya.

tok tok tok

perhatian sagara teralih dengan suara ketukan pintu.masuklah dipta yang masih betah membawa tablet di tangannya.

"ada apa?" tanya sagara datar tanpa mengalihkan tatapannya dari komputer di depannya.

"bos, aku baru saja mendapatkan pesan anonim dari seseorang." ujar dipta berharap sang tuan mendengarkannya.

"lalu? itu hanya pesan anonim untukmu kan? mengapa melapor padaku?"

"tapi pesan anonim ini di tujukan padamu bos"sahut dipta.

"nggak perlu diladeni, udah biasa juga, kenapa sekarang kau melapor? " Sagara masih belum bereaksi.pengirim pesan anonim bahkan sudah sering kali mereka terima, dan kebanyakan isinya adalah ancaman dari musuh dalam bisnis.tapi selama ini dipta selalu bekerja cepat tanpa harus melapor lebih dulu pada sang bos.

"tapi bos, pesan kali ini berbeda.ini tentang kenyamanan nona alana."

"apa peduliku?" udahlah, berbicara tentang wanita itu membuat sagara malas mendengarnya.

"lihat dulu bos" dipta menyerahkan ponselnya pada sagara yang masih malas menerima.dengan terpaksa sagara membaca pesan anonim itu.

'tuan sagara dominic terhormat, CEO kaya raya yang tak berperasaan..lihatlah, aku akan mengajarkan pada anda nanti bagaimana rasanya di bohongi dan di campakan.aku menanti keterpurukan anda.

nikmati permainan selanjutnya.ini adalah pesan permulaan.oh iya, jangan lupa jaga istrimu, sebelum aku menghabisinya.

chapter 3

Ting

notif pesan dari aplikasi hijau tak sagara pedulikan. dia masih bengong sambil menatap dipta dengan tatapan tak terbaca.sementara yang di tatap menelan ludah dengan susah payah.AC di ruangan itu padahal udah dingin tapi bagi dipta saat seperti ini adalah panas.nafasnya tercekat, dipta terus merapal doa dalam hatinya.

"kau lacak nomor ini" sebuah perintah yang terdengar dingin menusuk gendang telinga dipta.

"tapi bos, tadi aku sudah beberapa kali mencoba untuk melacaknya namun nihil.nomor yang mengirim pesan ini tak terlacak bos" dipta menjawab sembari mengigit bibir bawahnya.

"Otakmu sudah tak berfungsi lagi?? sejak kapan kau tidak bisa melacak nomor tak jelas begini?, apa kinerjamu sudah menurun hah?" Sagara sudah mulai emosi.memang beginilah nasib dipta, dia bekerja untuk orang yang sangat otoriter.dia selalu di tuntut untuk bisa menyeimbangkan otak cerdas bosnya.

"bos, orang yang mengirim ini bermain sangat rapi.dia mungkin bukan orang sembarangan.aku sudah berkali kali mencoba melacaknya, tapi tidak ada satupun jejak yang tertinggal.orang di balik ini sangat cerdas bos" jelas dipta.

dretttttt

drettrtr

drettrt

dering ponsel Sagara mengalihkan perhatian mereka.tertera nama mommynya disana.Sagara dengan malas mengangkat telepon itu.

"hallo mom" sapa Sagara lembut.

"SAGA, BERANI KAU YA TIDAK MEMBACA PESAN MAMA.ANAK DURHAKA MEMANG ASTAGA" Sagara menjauhkan hp dari telinganya.suara cempreng sang ibu terngiang sampai sagara mengeryit kening.

"halo, halo!! Sagara dominic, kau tidak menjawab mommy?? kau masih disana kan?? jangan pura pura nggak dengar Saga." suara cempreng itu kembali terdengar memekakan telinga.padahal Sagara sudah agak menjauhkan hpnya.

"hmm iya Mommy saga tersayang,, ada perlu apa nyonya Dominic ini menelpon Saga?" Sagara berujar lembut.dia seperti bunglon yang dapat menyesuaikan diri dengan cepat.

"emang kalau mommy telpon harus ada tujuan?? kamu memang anak durhaka ya, tidak pernah datang ke rumah.apa kau sudah mencintai istrimu itu, sampai lupa menjenguk ibumu." Suara yang terdengar sedih.Sagara memijat pelipisnya, dia tahu bahwa sang ibu memulai aktingnya di rumah.

"hmmm ntar Saga ke rumah" jawabnya singkat.ingin sekali dia menyudahi acara telpon telponan dengan sang mommy.

"baiklah baiklah, tapi Saga udah makan kan? Mau mommy kirimkan makan siang?? eh ini kan udah sore ya, mau mommy kirimkan makan Sore?" entah kenapa, Sagara jengah mendengarnya.sebenarnya mommy ini tamat jurusan ngelawak atau apa?

"makan sore?? emang ada begituan mom?" dia masih juga melanjutkan.

"hmmm untuk Saga, apasih yang nggak ada hahah"

"enggak ah mom, ini Saga juga sudah mau pulang.satu jam lagi bye mom, sampai jumpa di rumah" tanpa menunggu jawaban ibunya lagi, Sagara dengan cepat mematikan sambungan telepon dari ibunya yang mungkin sudah mengeluarkan sumpah serapah di rumah.

"dipta suruh orang memata matai pergerakan alana.dia tidak boleh mati sebelum anakku lahir" terdengar kejam, memang begitulah.Sagara tidak peduli lagi setelahnya, mau Alana mati atau apapun, yang pasti setelah Anaknya lahir Sagara harus menceraikan wanita sialan itu

"baik bos, tapi tentang pesan anonim ini??" dipta masih sempat sempatnya bertanya.pandangan Sagara menghunus tajam padanya.

"kita biarkan saja dulu, ntar juga muncul dengan sendirinya di publik.kita hanya tunggu waktunya tanpa membuang tenaga dan pikiran" jawab sagara enteng seolah pesan anonim yang dia baca tadi tidak begitu penting.tapi sejujurnya dalam hati Sagara masih ingat dan merasa was was dengan isi pesan ancaman itu.

Di kota lain, kota yang sering di juluki dengan nama Big Apple, seorang wanita muda tengah berbicara serius dengan kedua orang tua paruh baya yang masih terlihat bugar pada umurnya.

"Ella, mama kangen sama cassie.mama mau tinggal di singapura, menjalankan hari tua dengan di kelilingi oleh orang yang mama cintai.aku ingin selalu dekat dengan cucu mama, apa itu salah?" wanita paruh baya itu berkata lirih.udah hampir setahun dia tidak bertemu dengan cucu kesayangannya.

" mama boleh saja pulang, tapi papa masih harus tetap disini.Ella tidak mau urus perusahan papa.Ella nggak terbiasa mam"

"tapi papa juga kangen cassie sayang, bagaimana kalau kita pulang ke singapura semua?" kali ini yang berbicara adalah seorang pria tampan di usianya yang matang.

"baiklah baiklah, kalian pulanglah besok.Ella akan tetap disini mengurus perusahan sialan itu.tapi kalian di sana jaga anak Ella ya,sampai nanti Ella datang untuk balas dendam" Dengan berat hati wanita yang di panggil ella itu memutuskan.Dia harus mengurus perusahan besar ayahnya di tengah pekerjaan yang sulit di tinggalkan.

"aaaa itu keputusan yang sangat bagus sayang.kau hati hatilah disini hmmm.jangan terus berulah sayang, mama nggak suka"

"iya Ella akan berusaha, tapi jika di beri bayaran yang mahal mana bisa Ella tolak.rezeki tidak bisa di tolak mam" kekeh wanita cantik itu sambil memeluk erat mamanya yang kini berwajah masam.

Ezella Maheswari Marvellas, gadis cantik berumur 23 tahun adalah seorang putri angkat dari pasangan Aisya Marvellas dan Richard Marvellas.Ezella yang kerap kali di sapa Ella, adalah gadis pembunuh bayaran berdarah dingin.dia menekuni profesinya semenjak empat tahun lalu. dia tidak ahli dalam mengelola bisnis, makanya dia tidak suka berkecimpung dengan dunia bisnis ayahnya..melakukan aksi bunuh membunuh adalah hal yang paling dia sukai semenjak empat tahun ini.apalagi jika bayarannya fantastis, Ezella dengan senang hati melakukannya.

Ezella berjalan santuy memasuki markas dari klan mafia yang sangat di takuti di kota itu.dengan langkah tegap gadis itu memasuki markas Elang putih.dia di sambut hangat oleh seseorang yang nampak berkuasa.senyum hangat pria itu membawa Ezella ke ruang pribadinya.

"ada urusan apa nona muda marvellas datang bertamu?" ujar pria tampan yang bernama Elgino pramana..Elgino Pramana adalah pemimpin klan Mafia Elang Putih, dia pria yang sangat di takuti di kota tersebut.

"aku hanya mau meminta orang kepercayaanmu untuk membantuku mengelola perusahan ayah kak" ujar Ezella tenang.dia datang kesini karena dia tahu bahwa bawahan Elgino adalah orang yang patut di percaya.

"emang kenapa? kau akhirnya mau mengurus perusahan itu?? apa kau ingin berhenti dari pekerjaanmu sebelumnya?? kalau memang begitu aku sangat menyetujui keputusanmu itu Ella. berhentilah menjadi pembunuh, kau masih punya perusahan besar untuk hidup kan? lalu apalagi yang kamu cari?" Elgino berujar kayak orang benar.

"ckk, ini kamu kayak orang baik saja.pekerjaanmu juga bukankan tidak jauh dari hal keji itu?? bahkan kau adalah pemimpin yng tak kenal ampun dalam membunuh orang kk"

"kalau aku lain Ella, aku memang di lahirkan untuk melanjutkan apa yang di wariskan oleh nenek moyang.sementara kau?? kalau kau mau balas dendam, aku bisa melakukannya.atau kau mau aku membawa wanita itu kesini??"

" no, aku yang akan melakukannya.dia harus mati di tanganku.aku harus membuat mereka semua mati kk" dengan tekad yang kuat, aura kebencian keluar dengan pekat dari raut wajah gadis cantik itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!