Jeder!!!
Petir bercahaya di langit, seorang anak membuka matanya. Seorang ibu-ibu menutup pintu dan menutup telinganya. Anak-anak kecil berlarian-larian di jalan. Suara-suara percikan hujan mulai terdengar dan suara langka kaki anak-anak, pintu dan jendela tertutup, semuanya nyata. Dia bertanya-tanya apa dunia orang mati sama seperti kehidupannya di dunia sebelumnya?
Alangkah baiknya dia keluar memeriksa bagaimana wujud petir di langit yang menerangi langit dan anak-anak itu. Apa mereka sama seperti di dunianya? Namun sebelum semua itu muncul, jauh di atasnya ada wajah yang sangat besar. Dia penasaran dan ketakutan, namun hanya bisa menggeliat-geliat dalam selimut tipis yang dingin dan kusam. Tunggu... Dia menyadari sesuatu. Tubuhnya terasa hangat dan rasa dingin dari angin yang menerpa dirinya terasa nyata. Apa dunia orang mati tidak seburuk orang-orang pikirkan? Namun, katanya orang mati mengenakan pakaian serba putih dan seorang dewa atau dewi mencatat riwayat hidup lalu memutuskan apa orang itu disiksa di neraka atau hidup damai di surga. Jangankan berpakaian putih, dia seperti seorang bayi dalam pelukan ibunya.
Matanya melebar, dia merasakan sesuatu timbul di tenggorokannya, memaksanya membuka mulut dan dia merasa terdorong ke atas.
Wanita yang besar itu tersenyum dan menggoyang-goyangkan tubuhnya. Kemudian wanita itu membuka sebagai Han Funya di bagian dada. Dia melebarkan matanya, itu adalah buah dada yang putih bersih nyaris sempurna! Semur hidupnya di dunia dia tidak pernah menyentuhnya, dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Jadi.... Dia menyadari dia bereinkarnasi di Dunia lain. Memegang kehangatan itu lalu meminum susunya darinya.
Rasa dingin masih ada dan hujan turun deras di luar.
Dia lalu memandang ke atas sambil meminumnya. Entah mengapa dia merasa ini sesuatu yang wajar tanpa keanehan sedikit pun.
Atap-atap jerami yang sudah usang, sepertinya dia hidup dalam keluarga yang miskin. Dia kecewa. Dalam novel-novel atau drama TV yang di konsumsinya ini adalah suatu yang wajar, tapi dia ingin menjadi seorang pangeran atau putri raja. Tapi tidak apa-apa, memiliki seorang ibu yang lumayan cantik sebuah anugerah baginya. Namun suhunya terlalu dingin, apa ini daerah pegunungan? Apa dia terlahir di dunia lain atau apa dia berada jaman dinasti?
Semua itu terasa sangat menarik. Dia ingin tubuh lebih cepat untuk melihat keindahan dunia.
...****************...
...****************...
Di kehidupan sebelumnya, dia benar-benar masih sangat ingat, bagaimana pelayan setianya datang ke rumah sakit menertawakannya. Tawa, kata-kata dan caci maki itu melekat dalam ingatannya.
Dia terlahir di keluarga kaya dan hidup serba kecukupan. Namun ketika orang tuanya kecelakaan, semua berubah; orang-orang yang setia melepas semua topeng mereka dan menjadi sangat tidak hormat. Terlebih ketika dia sakit, diam-diam orang-orang mengambil uangnya. Dia menjadi sangat miskin dan jika ada kehidupan kedua dia ingin menghancurkan orang-orang itu, tapi ternyata dia bereinkarnasi di dunia yang berbeda.
Terbaring di ranjang rumah sakit lalu dikeluarkan paksa, lalu meninggal di tumpukan sampah, tidak ada yang memedulikannya dan melihatnya, dia merasa sangat tersiksa. Di saat-saat seperti itu, dia ingin ada seorang gadis cantik menghampirinya, memberikan semangat lalu menyembuhkannya, membantunya membalas dendam, tapi jangankan seorang gadis cantik, bahkan seorang gadis pun tidak meliriknya. Mereka jijik dengannya.
“Ketika aku punya uang, kalian semua seperti Anjing penurut, tapi ketika aku seperti ini, bahkan Kalian tidak melirikku.” Dia tertawa menertawakan dirinya.
Suatu malam di tengah guyuran hujan, dia terbaring lemas. Penyakit membunuhnya dan rasa lapar melemah tubuhnya.
Tapi samar-samar sebelum menutup matanya, ada sepasang kaki putih panjang dengan sepatu hitam imut menghampirinya. Ya, dia menyadari itu, seorang gadis membawa keharuman datang menengoknya, tapi kenapa ketika dia menutup matanya? Bagaimana wujud gadis itu, apa dia sangat cantik?
...****************...
...****************...
“Li’er...”
Dia terkejut dan menyadari kenyataan, dia sekarang berada dalam pelukan hangat seorang wanita yang cukup cantik.
Memperhatikan ke atas ada gundukan yang lembut, leher wanita yang ramping, wajah wanita paru baya yang lembut dan cantik, namun tanpa paras apa pun. Dia akan terlihat sangat cantik dengan beberapa hiasan rambut.
Seraya menghisap minuman favoritnya, dia memperhatikan semuanya. Dalam pelukan hangat, dia sebelumnya merasa sangat tidak nyaman, namun sekarang rasa kasih dan kenyamanan yang penuh kehangatan memenuhinya. Dia tidak ingat masa kecilnya di kehidupan sebelumnya dan sekarang penasaran inikah rasanya menjadi bayi yang memiliki ingatan?
Ketika itu, dia tiba-tiba merasa sakit di tenggorokannya. Lalu air memenuhinya. Membuka mulutnya dan terbatuk-batuk mengeluarkan susu putih. Dia tidak dapat berbicara dan hanya menangis.
Ibunya memenangkannya dan kembali menawarkannya susu. Rasanya penuh dengan kenyamanan.
Ibunya tersenyum. “Li, er ayahmu sedang bekerja. Hanya ibu yang berada di sampingmu sekarang. Kamu tidak boleh cengeng, kamu adalah anak yang baik, tidak boleh menangis.”
Ibunya lalu berjalan mendekati pintu dan membukanya. Hujan masih ada di luar dan cukup tenang. Namun tidak lama kemudian cuaca tiba-tiba berubah; angin bertiup lebih kencang dan butiran-butiran hujan menyembur membasahinya. Ibunya melindunginya dengan kain Han Funya.
Ketika dia memperhatikan ekspresi ibunya ada sesuatu yang tidak beres dan aneh. Lalu ibunya berkata, “Seorang peri?”
Wajah ibunya menjadi pucat. Dia jelas tahu, peri adalah wanita cantik dan menawan, namun dia hanya melihatnya di film-film. Apa di Dunia ini ada sosok seperti itu?
Tidak lama kemudian cahaya merah melesat. Wajah ibunya menjadi lebih pucat.
Seorang pria tua berjubah putih berdiri di pedang terbangnya. Hujan tidak dapat menyentuhnya. Bayi itu penasaran dan bertanya-tanya bagaimana caranya orang itu bisa terbang dan mengendalikan cuaca? Dia seorang peri?
Ibunya masih pucat. Bayi itu bertanya-tanya mengapa ibunya berekspresi seperti itu. Apa peri itu jahat?
Pria itu berjalan tanpa menyentuh Tanah dan dalam sekejap tiba di depan ibunya.
“Master.”
Ibunya tidak bisa mengepalkan tangannya, sebagai gantinya dia sedikit menunduk merendahkan.
Pria itu hanya berdehem, berjalan lalu mengulurkan tangannya. Tiba-tiba bayi di pelukan wanita itu terangkat dan melayang-layang. Bayi itu terkagum-kagum dengan kekuatannya.
“Master!”
Bayi itu tidak melihat ibunya dari balik kain, tapi dia tahu ibunya sedang bersimpuh.
“Keluarga kami tidak memiliki seorang kultivator selama beberapa generasi, jika anda berkenan tolong kasihanilah kami.”
Pria itu terdiam lalu tertawa terbahak-bahak. “Sekteku sekarang sedang mengembangkan bakat seribu tahun, dengan mengembangkannya kita akan bisa menyaksikan keajaiban langit dan para dewa akan memberi kita anugerah yang berlimpah. Sekte langitku sudah memberi desa ini waktu bertahun-tahun, tapi tidak ada satu pun kultivator hebat yang terlahir. Desa kalian di takdirkan tidak ada seorang kultivator, jadi, berhentilah berharap dengan anakmu ini. Dan meski pun nantinya dia mempunyai akar spiritual, Sekte langit juga akan kesusahan memberinya sumber daya. Kalian semua ditakdirkan menjadi mahkluk fana tanpa mengenal keabadian!”
Pria itu mengangkat tangannya di atas sang bayi. Bayi itu penasaran apa yang akan dilakukannya. Dan tidak beberapa lama ada cahaya biru keluar lalu menyebar ke seluruh tubuh bayi. Dia merasakan kehangatan dan energi ilahi memenuhi tubuhnya. Kekuatan apa itu? Bagaimana pria itu bisa melakukannya?
Ada sedikit harapan di wajah pria itu ketika melakukannya, tapi tidak lama kemudian wajahnya dipenuhi kekecewaan. Menarik tangannya lalu berkata, “Dia tidak memiliki akar spiritual.”
Melambaikan tangannya ke belakang, bayi itu melayang.
Wanita itu segera menangkapnya, memastikan bayinya baik-baik saja.
“Sudah aku katakan, kalian tidak akan memiliki seorang kultivator!”
Pria itu lalu menghilangkan secepat kilat, meninggalkan seberkas cahaya di langit.
Wanita itu memandang kepergiannya dan sang bayi bertanya-tanya apa itu akar spiritual? Bagaimana cara mendapatkannya?
...****************...
...****************...
Dia memiliki nama Xiao Li di Dunia itu. Hari-hari yang dilaluinya setiap hari selalu penuhi keajaiban. Dia sering melihat cahaya-cahaya warna-warni di langit yang melesat seperti bintang jatuh. Hatinya akan bergetar dan dia ingin sekali seperti mereka. Katanya mereka adalah para peri abadi dari Sekte langit yang tersohor.
Tapi setiap kali ibunya melihat seperti itu, dia akan menghela nafas dan wajahnya terlihat sedih. Satu fakta yang diketahuinya, anaknya tidak memiliki akar spiritual dan tubuhnya akan sangat lemah.
Selama dua tahun kehidupannya, Xiao Li sudah mengalaminya dua puluh kali demam dan tiga puluh kali panas dalam. Itu adalah penderitaan seorang ibu. Dia mungkin akan sangat sedih melihat anaknya seperti itu dan berbagi obat ramuan diberikannya, namun itu hanya mampu meringankan gejalanya.
Xiao Li memahami penderitaan ibunya, sehingga dia sering menahan rasa sakitnya dan tersenyum, tapi dia tidak bisa melakukannya setiap hari, namun tidak dipungkiri dia anak yang jarang menangis. Ayah dan ibunya menganggapnya bayi yang sedikit aneh. Xiao Li menyadari itu dan dia akan menangis sesekali untuk menutupinya.
Sama halnya dengan bayi-bayi lainnya, dia berpura-pura merangkak di halaman rumah, mencabut-cabut rumput dan ingin memakannya. Ibunya akan melarangnya dengan lembut. Dia akan dibiarkan merangkak di dalam halaman. Xiao Li ingin pergi ke luar, tapi ibunya sering menghentikannya. Dia kadang-kadang kesal dan menangis.
Ibunya menyerah dan membawanya ke luar. Dia akan tertawa.
Di depan rumahnya ada jalan tanah, kereta kuda dan para pedagang sering datang. Ketika mereka melihat Xiao Li kecil dia akan berekspresi lucu. Xiao Li tidak menyukainya dan dia hanya diam. Orang-orang juga menganggapnya aneh. Xiao Li menyerah dan pura-pura tertawa demi menyenangkan mereka.
Di depan jalan itu ada sungai yang tidak terlalu besar. Ada jembatan melengkung juga.
Suatu hari Xiao Li diajak ibunya ke sana dan ayahnya akan datang mendayung sampan. Di mana ayah bekerja? Dan pekerjaan apa?
Pertanyaannya di jawab ketik dia beranjak tiga tahun dan mulai melangkah dengan kaki kecilnya. Ayah bekerja sebagai buruh tani di suatu tempat yang jauh dan ketika kembali dia akan melepas lelah lalu bersama anaknya.
Ayahnya akan datang setiap enam bulan sekali dan jarang sekali mengirim surat.
Ibunya adalah wanita yang cantik. Ketika ayahnya tidak ada di rumah, pria-pria sering mendatanginya, merayunya dengan menjelekkan suaminya. Ibunya tidak mempedulikannya. Akan tetap suatu hari dia tidak tahan, menggosok pakaiannya di sungai sambil berkata, “Benarkah? Sayang sekali aku salah memilih keluarga kecil sebagai tempatku hidup. Tidak apa-apa tuan, saya hanya melakukan apa yang ingin saya lakukan. Aku terlahir dari keluarga bangsawan, jika aku mengikuti jejak-jejak saudaraku aku hanya akan hidup seperti boneka dan dalam lingkaran yang aneh.”
Orang akan jengkel dan percakapan mereka berlangsung saling mengejek. Xiao Li akan diam di sana, mengamati ibunya dan membencinya para pria yang merayunya. ‘Dia ibuku, aku benci kalian merayunya.’
Ibunya berasal dari keluarga Bangsawan. Liu Changhai meninggalkan keluarganya karena cinta dan seluruh keluarganya membencinya. Dia tidak peduli dan pergi bersama pria itu. Liu Changhai mempermalukan keluarganya dan dia tidak mempedulikanya.
Keluarga Liu mencarinya dan ingin membawanya pergi tapi Wanita itu menolaknya sehingga dia pun menjadi seperti sekarang.
Enam bulan kemudian ayahnya datang dan tidur bersamanya. Xiao Li di kehidupan sebelumnya seorang perjaka tua, dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga ketika ayah dan ibunya mengerjakan calon adiknya dia sedikit terganggu dan berpura-pura tidur. Namun sepanjang malam itu dan meski mereka sudah menyelesaikannya, Xiao Li tidak bisa melupakannya.
Ayahnya lalu pergi dan ibunya mulai terlihat lebih gendut. Ya, mereka berhasil dan Xiao Li akan mendapatkan seorang adik. Namun, kebersamaan dengan ibunya semakin renggang. Ibunya tidak terlalu menyayanginya seperti dulu. Dia lebih memperhatikan dirinya sendiri. Ibunya juga mengalami perubahan; dia menjadi malas mandi dan hari-harinya sering di habiskan di tempat tidur.
Xiao Li tidak mengerti tentang wanita, dia hanya tahu wanita adalah seseorang yang sulit dimengerti. Xiao Li penyabar dan sikapnya dewasa. Dia akan berlatih seratus kali berjalan di halaman rumah. Melangkah beberapa kali, terjatuh bangun lagi. Kadang-kadang pergelangan kakinya akan sangat sakit. Jadi, jika sudah seperti ini dia akan beristirahat.
Dan meskipun ibunya berubah, dia akan tetap memperhatikan anaknya.
Selama sembilan bulan ke depan, hari-harinya menjadi ibu muda dan mengandung tidak mudah; dia kelelahan dan tidak sering memperhatikan dirinya. Laki-laki tidak menyukai tubuhnya yang seperti itu dan malas mengunjunginya.
Calon adik Xiao Li akan lahir dalam tiga hari, Xiao Li menghitung mundur hati kelahirannya. Dia yakin, jika harinya lebih maju maka akan terlahir laki-laki, tapi mundur itu mungkin seorang perempuan. Xiao Li ingin meminta adik perempuan. Adiknya pasti mewarisi kecantikan ibunya yang seperti peri itu.
Dan sepertinya langit mengabulkannya. Tiga hari sudah berlalu dari tanggal yang ditetapkan. Dari pagi itu Xiao Li memperhatikan ibunya dan belum ada tanda-tanda akan melahirkan. Namun tepat di siang harinya, ada reaksi. Maka, seorang bidan yang terkenal di desa datang.
Xiao Li diam di luar ketika itu dan dia mendengar kesakitan ibunya yang melahirkan. Ayahnya tidak datang, mungkin dia tidak tahu atau benar-benar sibuk dengan pekerjaannya itu.
Dari siang hingga sore, kesakitan- kesakitan ibunya belum mereda dan semakin keras. ‘adiku pasti akan lahir di malam hari.’
Xiao Li menunggunya di luar, mengabaikan rasa dingin yang menyengat dan bintang-bintang indah di langit.
Rasa sakit itu berlanjut lagi hingga tengah malam.
Xiao Li mengusap tangannya, “Kenapa ibu belum melahirkan?”
Dia dipenuhi rasa kekhawatiran. Sepanjang hidupnya dia belum melihat seorang wanita melahirkan sehingga sangat khawatir dan bertanya-tanya seperti ini seorang ibu memperjuangkan anaknya?
Setelah beberapa saat suara bayi bergema, Xiao Li terkejut, hatinya menjadi lega. “Adikku sudah lahir!” dia tertawa.
Namun ketika dia melangkah, tiba-tiba angin bertiup kencang. Xiao Li kesulitan dan terdorong mundur. Tubuhnya terbanting di tanah. Kesakitan dan melihat apa yang terjadi.
Di atas rumahnya ada pusaran kencang, atap-atap jerami rumahnya terangkat.
“Apa yang terjadi?”
Air-air di sungai bergejolak dan daun-daun pohon di peras.
Tidak beberapa lama ada sosok warna-warni muncul di langit bersatu membentuk burung yang sangat indah.
Xiao Li terkejut. “I-itu burung Phoenix!!”
Dia selama ini hanya mendengar legenda burung ini di buku-buku, tidak di sangkanya dia dapat melihat burung ini secara langsung. Dia sangat bahagia.
Burung itu mengeluarkan suara melengking, terbang lebih tinggi, lebih tinggi lalu menukik tajam ke dalam rumah. Burung itu menghilang ketika menabrak atap jerami, menjadi cahaya warna-warni lalu masuk ke dalamnya.
Perlahan-lahan angin mulai menghilang dan semuanya kembali normal.
Xiao Li dapat mengendalikan dirinya, dia penasaran dan ingin bergegas ke dalam, tapi tidak lama kemudian tiga cahaya tiba. Mereka para peri abadi!!
‘Apa yang mereka lakukan?’
Ada dua wanita cantik berdiri di atas pedangnya dan satu pria di tengah-tengah, membelai janggutnya beberapa saat, lalu melayangkan tangannya ke depan. “Aku menginginkan anak itu.”
Lingkaran merah muncul dari telapak tangannya, membesar, lebih besar lalu berputar-putar mengeluarkan angin kencang.
Xiao Li terpental dan bersembunyi dari balik pohon.
Lingkaran sihir itu berputar-putar lebih keras seperti Cakra.
Atap jerami dan seluruhnya tersedot ke dalamnya dan menghilang.
Di dalam rumah, Liu Changhai berdiri memegang bayinya.
Pria itu menatapnya, tertawa. “Serahkan bayi itu kepadaku.”
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!