NovelToon NovelToon

Sepenggal Kisah Azzura

Satu

Sebuah motor matic berwarna hitam putih terparkir rapi di sebuah parkiran sekolah yang cukup elit di kota J.

Helem yang ia pakai perlahan ia buka,dan tergerailah rambut panjang nan hitam legam.

Manik matanya yang berwarna sedikit biru menatap tajam seseorang yang menghalangi langkahnya.

Netranya terus memperhatikan orang tersebut.

Ingin rasa nya ia berteriak dan menjambak orang di depannya.

Namun hari ini ia sedang tidak mood untuk bertengkar.

Senyumnya tersuging,namun bukannya senyum manis tapi senyum penuh arti.

Azzura Malik Abraham seorang siswi SMA kelas 3 yang terkenal paling cantik di seluruh angkatan bisa di bilang incaran para siswa di sekolahnya.

Namun sifatnya yang jutek dan sedikit nakal membuatnya selalu ber urusan dengan ruang BK.

Namun siapa yang tahu kenakalannya hanya untuk menutup luka dan selama ini ia rasakan.

Jika orang melihat pasti akan beranggapan bahwa Azzura adalah anak yang paling beruntung.

Karena di karuniai wajah cantik dan dengan tubuh putih semampai,serta mempunyai orangtua kaya.

Ayahnya seorang CEO Abraham Group sedangkan ibunya seorang dokter.

Apalagi selama ini ia di kelilingi banyak teman-teman nya yang cantik serta ganteng.

Bruk

Seseorang mendorong Azzura hingga ia terjungkal.

Saat Azzura akan melewati orang tersebut tiba-tiba orang tersebut langsung mendorong azzura.

"isst.."rintih azzura,ia melihat lututnya sedikit tergores.

ia langsung berdiri dan membersihkan roknya yang terlihat kotor.

Matanya menatap tajam orang di hadapannya.

"Lo udah berhasil mancing emosi gue,so tunggu pembalasan dari gue "

Azzura langsung pergi meninggalkan orang tersebut.

"Gue gak takut, dengan senang hati gue tunggu " teriak Cindy sambil tersenyum smirk.

"Selamat datang di permainan gue Zura " batinnya.

Dari semenjak masuk Smp cindy tak pernah menyukai Azzura.

Dimatanya Azzura adalah orang yang harus ia kalahkan.

Walaupun Azzura adalah sepupu tirinya namun ia tidak menyukai Azzura.

ia selalu iri dengan kehidupan azzura, sehingga ia bertekad untuk merebut àpa yang azzura miliki.

Brak

Pintu terbuka dengan keras.

"eh buset zuraaaa....."teriak Abiem

"Paan ?"

Zura langsung duduk di bangkunya.

"bisa gak sih kalo masuk kelas secara elegan gitu,lo tuh cewe,cantik pula..tapi kelakuan beuh bikin orang darting "omel abiem

"suutt berisik biem nanti aja dakwahnya,sekarang gue lagi gak mood buat denger dakwah lo "

"eh buset,gue ngomel dikira dakwah..jamaah..oh jamaah..Alhamdu...." abiem menjeda ucapannya

"Lillaaaahhhh " sahut semua orang di kelas.

"eh buset..kompak amat "

Seseorang memperhatikan zura yang sedang melipat tanganya di bangku kemudian menundukan kepalanya.

"lutut ko kenapa?"

Pertanyaan seseorang itu langsung membuat semua orang memperatikan lutut zura.

"eh iya,ko berdarah Ra ,lo nyungsep dimana ra ?"tanya Gladies

"Sembarangan kalo ngomong, gue gak apa-apa "

kepalanya kembali ia jatuhkan di mejanya namun seseorang langsung menarik tanganya.

"Ayo ke UKS !"

"Gak usah lah Sam,cuma luka kecil doang " jawab Zura.

Sebenarnya lututnya sedikit perih,namun ia malas untuk keluar kelas karena sudah pasti akan bertemu dengan cindy.

"Tapi kalo gak di obati nanti infeksi "

" kegores dikit aja sam gak bakal bikin gue mati" jawabnya terkekeh..ia sedikit bahagia karena samuel begitu perhatian

Samuel teman satu geng nya,ia adalah cowo most wanted di sekolanya serta ketua team taekwondo kebanggaan sekolahnya.

Hampir semua siswi mengaguminya,termasuk Azzura. Namun azzura sungguh pintar menyembunyikannya.

Treng...

Treng...

Tak lama bel masukpun berbunyi,semua murid langsung masuk kedalam kelas dan memulai pelajaran.

Assalamualaikum.

Haii readers ketemu lagi sama karya aku yang baru

jangan lupa dukung othor terus ya.

Like,vote and comment nya aku tunggu.

♧♧R²_Chair♧♧

dua

Drrrtt

Drrrtt

Hp zura trus bergetar,sebuah nomer yang tidak ia kenal terus menghunginya.

ia hanya melihatnya sekilah kemudian kembali fokus pada makanan di depannya.

Saat ini azura dan geng sedang makan di kantin sekolahnya.

Suasana kantin sedikit rame kerena kehadiran zura dan geng yang selalu menjadi pusat perhatian para penghuni kantin.

"Zura angkat noh telpon,berisik tau dari tadi ganggu gue lagi makan aja " ucap abiem

"gue gak kenal no nya " jawab zura cuek

"ya angkat dulu biar lo tau terus kenal sama no itu ogeb ,emang suka kadang-kadang nih si zura.Cakep tapi kadang ogeb " cerocos abiem

Tuk

Sebuah kacang mendarat sempurna di keningnya.

"Anj*m lo ya " teriak abiem

sedangkan si pelaku cuek masih asik dengan baksonya.

"lo tuh arrgghhh...bikin gue gereget pengen santet lo" dari semua anggota geng memang abiem lah yang paling cerewet mengalahkan cewe-cewe di geng tersebut.

Geng yang tediri Azzura,Samuel,Gladdies,Abiem dan Naufal.

"berisik biem..mulut lo tuh ya ngalahin emak-emak yang suka ghibah kalo lagi belanja di tukang sayur " ucap gladdies

"sial*n lo nyamain gue sama emak-emak"

"sssutt udah pada diem,tuh liat orang-orang pada merhatiin kita. Gak malu apa" Naufal langsung melerai teman2 nya.

"tau nih,gara-gara si zura " ucap abiem

"Lah,napa jadi gue.Dari tadi gue diem loh Abiem Permana Putra " jawab Zura dengan menekan nama abiem.

"udah..udah..cepetan lah makan,beres langsung cabut " ucap final Samuel.

Tiba di kelas azzura dan geng langsung berkumpul di bangku zura.

Hp zura kembali bergetar,namun kali ini sebuah pesan masuk.

Zura langsung membuka pesan tersebut dan membacanya.

keningnya menukik kala membaca dengan seksama isi pesan tersebut.

📨\+62 8100115678

datang ke gudang sekarang, kita selesaikan langsung apa yang tadi pagi tertunda !!!!

azzura tidak memperdulikannya,ia mengabaikan pesan tersebut.

kembali ia memasukan hp nya kedalam tas nya.

Namun tak lama hp nya kembali bergetar.

📨\+62 8100115678

*gue tau lo bukan seorang pengecut,gue tunggu*!!!

"*Ck*" zura berdecak,kini ia tahu siapa orang yang menghubungi nya.

Orang itu adalah cindy,orang yang selalu mencari masalah dengannya.

ingin ia mengabaikan pesannya,tapi ia yakin jika ia tak datang sudah di pastikan cindy akan semakin mengganggunya dan mengejeknya cemen.

Dengan berat hati zura bangkit dari duduknya.

ia berniat menemui cindy dan menyelesaikan masalahnya.

ia sebenarnya sudah muak dengan cindy yang selalu dengan sengaja memancing emosinya.

"mau kemana ra ?"

"ke toilet bentar dis "

"temenin gak ra?" ejek abiem

Tak

Zura langsung menjitak kepala abiem

"dasar sar\*f "

"Anj\*m lo ra,main jitak pala orang " cerocos abiem sambil mengusap kepalanya.

"ya lagian elo sih beg\* di pelihara, mau ngapain lo nganterin si zura ke toilet ? Pipis lo udah berubah jadi jongkok sekarang ?" ucap gladdies jutex

" mulut lo dis,cewe tapi mulutnya lemes banget sih " jawab abiem

"ya lagian lo juga,mau lo di gebukin para cewe yang lagi di dalem toilet " naufal terkekeh

"maksud gue kagak gitu juga ogeb,gue nungguin di luar lah kagak sampe masuk juga "

"udah ah gue ke toilet dulu..dan GAK USAH di temenin !" ucap zura langsung meninggalkan kelas.

zura terus berjalan melewati lorong kelas,

langkahnya terus mengayun sampai ia tiba di depan sebuah ruangan yang tampak sepi.

perlahan tangannya membuka pintu di depannya.

ia masuk kedalam gudang.

Matanya menatap tajam seseorang yang sedang duduk di depannya.

"to the point !" ucap zura

"ha.ha..nyantai aja kali,kita main-main dulu " ucap cindy

"gue gak ada waktu,cepet bilang mau lo apa ?"

"haha...ok ok,gal perlu basa basi lagi.Gue Cuma mau rebut semua yang ada dalam hidup lo "

"maksud lo?" alisnya terangkat, zura tak mengerti apa yang akan di lakukan cindy.

Tak lama pintu tertutup dan terkunci dari luar.

zura melihat ke arah sekitar,hatinya mendadak tak enak.

ada rasa khawatir,namun ia mencoba tenang.

bruk..

cindy membenturkan kepalanya sendiri pada tembok,

zura kaget dengan apa yang cindy lakukan.

"woy,apa yang lo lakuin"teriak zura.

kepala cindy terasa sakit dan pusing, tak lama ia langsung tergelat pingsan.

Zura yang melihat cindy menyugingkan senyum smirk nya sebelum pingsan,membuat ia sadar jika ia sedang di jebak.

Dan benar saja tak lama seseorang mendobrak pintu.

seketika ruangan terbuka dan menampakan banyak orang di depan gudang.

"cindy...."teriak cika teman cindy

"cindy bangun cin,lo kenapa cin"

cika menatap zura

"Apa yang lo lakuin sama cindy ?kenapa kepala nya berdarah " teriak cika.

Lantas semua orang langsung melihat ke arah cindy.

"pak, kepala cindy berdarah .Ayo cepat pak kita bawa ke RS " teriak salah satu siswa.

" Ra,bisa jelasin kan kenapa lo ngelakuin ini?" tanya samuel

ia cukup kaget saat melihat keadaan cindy yang pingsan dengan kepalnya nya yang mengeluarkan darah

"gue gak ngelakuin apa-apa sam,dia celakain dirinya sendiri "

"Heh..lont\* mana ada orang yang mau celakai diri sendiri.Lo pasti yang udah ngelakuin ini sama cindy kan.Lo dari dulu gak pernah suka sama cindy,lo suka berantem sama cindy maka udah pasti lo pelaku nya." cika terus memojokan zura.

"DIEM lo anj\*ng,gue bener-bener gak ngelakuin apa-apa "

"tapi kenyataanya cuma ada lo di sini ra "ucap sam

"pantesan tadi lo gak mau di anter ra,ternyata.." ucap abiem

" ssuutt...biem bisa diem gak sih tuh mulut " ucap gladdies yang merasa kasihan melihat zura di pojokan.

"Sam cepat bantu bawa cindy ke rs " teriak cika

Tanpa bantahan sam langsung memangku cindy membawanya keluar.

Dan di susul semua orang.

Di dalam gudang hanya tersisa azzura dan naufal.

Zura merosot ke lantai,kaki nya begitu lemas.

ia menumpukan kepalanya pada kedua lututnya.

usapan pada kepalanya membuat ia mendongkakan kepalanya.

Naufal tersenyum

"gue percaya sama lo,dan gue yakin lo bisa melewati ini semua.Gue percaya lo bisa nangani masalah ini."

"lo beneran percaya sama gue fal ?"

naufal hanya menganggukak kepala nya.

"perlu gue bantu ?"

"gak perlu fal,lo udah percaya sama gue aja itu udah ngrbantu banget."

Zura mengirup udara dalam-dalam dan membuangnya perlahan.

"gue rasa ini masalah gak bakal mudah gue lalui,ini bakal jadi masalah besar buat gue "

ucap zura pasrah

"dan gue akan selalu ada di dekat lo" ucap naufal pasti

"makasih fal " memaksakan senyum nya.

Diantara semua,hanya naufal lah yang mempunyai sikap dewasa.

Terlebih rumah mereka cukup dekat.

umurnya memang satu tahun di atas azzura, sehingga membuat zura menganggapnya kaka.

Naufal pun yang memang hanya anak tunggal,senang jika ada seseorang yang menganggapnya kaka.

sesayang itu lah naufal pada zura,tak lebih sebagai adik dan kaka.

♧♧R²\_Chair♧♧

tiga

Zura merasakan langkahnya semakin berat.

ia yakin kali ini ia tidak akan bisa lolos dari amukan sang ayah.

Ia tersenyum miris,ternyata jalan hidupnya memang tak semudah itu.

tenyata kebahagiaan tak kunjung datang pada dirinya.

Dengan mudahnya semua orang memojokannya tanpa mendengar sedikit saja penjelasannya.

Kejadian tadi membuat zura sadar,tak ada orang yang benar-benar tulus di dunia ini.

Orang yang ia anggap sahabat ternyata mereka sama seperti yang lain.

Hanya berkamuflase saja.

Kecewa sudah pasti,tapi hanya sebatas itu.

Bahkan untuk membenci pun ia sudah tak peduli.

Beruntung ada satu orang yang selalu percaya kepadanya.

Karena setiap ia ada masalah, Naufal selalu menjadi satu-satu nya orang yang selalu mengusap punggungnya agar lebih bersabar.

Samuel yang ia harapkan bisa menjadi guardian,ternyata tak se care itu.

Puncak kekecewaannya pada samuel

Hingga ia berharap tak akan pernah bertemu dengan dia lagi.

Zura turun dari motornya.

Langkahnya terpaku kala melihat sang aya menatapnya dengan tajam.

Ia bisa melihat aura kemarahan pada diri ayahnya.

Sejenak ia terdiam,menyiapkan segalanya.

Karena ia yakin hari ini adalah puncak kepedihannya.

Zura mengambil napas dengan dalam,kemudian membuangnya perlahan.

Setelah sedikit tenang,zura mulai melangkah menghampiri sang ayah dan tak lupa sang ibu di belakangnya.

jika wajah sang ayah terlihat menahan amarah,berbeda sang ibu yang terlihat begitu khawatir.

Plak

Satu tamparan keras mendarat di pipi kanannya.

Rasa perih, panas dan kebas langsung terasa pada wajahnya.

Zura mengusap ujung bibirnya yang mengeluarkan darah.

"dasar anak gak tau di untung,bisa nya cuma bikin masalah aja " teriak Reza Abraham sang ayah

"Mau jadi apa kamu,kerjanya cuma bikin onar terus..apa maksud kamu celakai cindy ? Kenapa kamu tega celakai sodara kamu sendiri Zura ?" teriak ayah semakin kencang

"Mau jadi apa hah ? Jadi preman, iya ? "

"Dasar anak tidak tau di untung,udah bagus kamu ayah sekolahkan..bukannya sekolah yang bener malah bikin masalah terus.Beda dengan cindy yang selalu tekun belajar "

Azzura tersenyum miris,

Hatinya begitu sakit mendengar perkataan sang ayah.

Sakit bagai di tikam belati,ingin rasanya ia melawan namun hati dan badannya begitu lelah.

sang ibu hanya bisa menangis melihat keadaan zura.

"Udah puas kan ? Zura udah boleh masuk kan yah ?"

"Dasar anak durhaka,saya sudah cape ngurusin kamu.Saya sudah tidak punya muka di depan orang karena kelakuan kamu.Segeralah berkemas,besok akan saya antar kamu ke pesantren "ucap ayah langsung meninggalkan zura

Deg

"fffiiuuhh " zura kembali membuang napas kasar.

"udah gue duga ini akan terjadi,haha...selamat zura,lo udah resmi di buang sama bokap lo "

Zura melangkah masuk ke dalam rumah.

Saat ia akan melewati sang ibu,ia berhenti sejenak.

"udah puas kan bikin gue di buang sama bokap,makasih lo dan ponakan lo sungguh luarbiasa " ucap zura dingin

Kayla sang ibu hanya bisa menangis melihat zura.

"Zura..." panggilnya.

Namun zura tak memperdulikannya.

Ia terus masuk ke dalam kamar.

Menutup pintu dan menguncinya.

Seketika badannya luruh serasa tak bertulang.

duduk menekuk lututnya dan membenamkan kepalanya.

isak tangis begitu terdengar pilu.

dadanya terasa semakin sesak,sesekali ia memukul dadanya berharap rasa sesaknya berkurang.

"kenapa mereka semua kejam sama gue,salah gue apa ? Kenapa Tuhan ciptain gue kalo cuma bikin gue sesakit ini. Bun...aku gak kuat bun,aku ingin menyerah bun )

Tanpa ia tahu seseorang ikut menangis saat mendengar tangisan pilu sarta ucapannya.

♧♧R²_Chair♧♧

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!