Fina adalah gadis yang ceria dan mandiri. Dia anak ke 2 dari 4 bersaudara. Fina mendapatkan beasiswa ke sekolah elit ternama di ibukota yang mengharuskan dia pindah tempat dari kampung halamannya ke kota. Fina berasal dari keluarga yang sangat sederhana, saking sederhananya dia harus sekolah di pagi hari dan bekerja pada sore hari. Semua itu untuk memenuhi kebutuhan nya selama tinggal dikota, dan membantu biaya ibu dan adik-adiknya di kampung.
Sementara kakak pertamanya bernama herman tinggal bersama fina 1 atap di kontrakan kecil, dia(herman) berkata akan menjaga fina selama di kota dan membantu meringankan biaya fina dengan bekerja juga. Padahal kakak fina kerjaannya mabuk-mabukan berjudi dan meminjam duit, yang nantinya tentu finalah yang harus membayar hutang-hutang kakak nya yang menyusahkan itu. Kehidupan fina yang sungguh jauh dari kata layak. Sampai dia bertemu dengan pangeran yang bisa menyelamatkan kehidupannya beserta keluarganya.
Dia ( fina) salah satu murid yang terpilih mendapatkan beasiswa untuk sekolah di sekolah SMA wijaya. Sekolah elit dan bergengsi dimana di dalamnya terdapat murid-murid yang kaya raya dan stylish. tentu saja, karna murid-murid disana rata-rata anak dari para pengusaha kaya.
Tidak sedikit biaya perbulan yang harus dikeluarkan para orang tua murid untuk masuk di sekolah bergengsi ini. Jaminan murid yang bersekolah di sekolah elit ini adalah, mereka yang terpilih dan sesuai kriteria tentu saja bisa masuk dan bekerja di perusahaan wijaya group,raja dari segala perusahaan. Kekayaan mereka tidak terhitung tentu perusahaan nomer 1 yang penghasilannya hampir dari seperempat dari negri ini, besar sekali bukan?. Tentu gajih nyapun tidak main main, bisa sampe 5x sampai 10x lipat dari karyawan biasa.
Seperti biasa, Fina bangun dari jam 5 pagi untuk membereskan kekacuan yang ada dirumah dan menyiapkan sarapan pagi untuknya dan kakaknya yang masih tidur karena semalam kakaknya herman pulang sangat larut dan tentu saja sambil mabuk. Fina sangat bersemangat sekaligus berdebar saat hari pertama dia harus memasuki sekolah SMA bergengsi wijaya. Ada perasaan bangga haru campur aduk, karena dia bisa masuk ke sekolah elit ini walau lewat beasiswa. Dia tersenyum bangga melihat diri sendiri memakai pakaian sekolah elit itu.
"aku sangat beruntung bisa masuk ke sekolah elit dan bergengsi ini"Sambil berkaca merapihkan baju nya.
Di usap-usapnya dengan hati-hati pakaian mahal itu. bagaimana tidak, untuk bisa membeli pakaian itu orang-orang harus merogoh kocek yang tidak sedikit. Bisa untuk biaya dia makan 1bulan. Tapi, untung Fina mendapatkannya dengan gratis,karna bonus beasiswa yang dia dapat
*****
Sesampainya digerbang sekolah, Fina berdecak kagum dengan mulut terbuka dan muka yang melongo, melihat sekolahan elit itu. Gerbangnya yang berwarna emas tinggi dan megah, berukirkan ukiran yang indah.Matanya tidak berkedip saking kagumnya, sampai ada salah satu murid menyenggolnya hingga dia tersadar akan lamunannya.
"ma, maaf, maafkan saya," fina menundukan kepalanya tanda minta maaf.Orang itu hanya melengos sambil meruncingkan sisi mulutnya tanda jijik.
"Seharusnya orang tadi yang meminta maaf tapi kenapa malah saya," Gumamnya sambil masuk berlalu setelah murid tadi masuk.
"Teng, teng, teng,"Suara lonceng membahana keras di area sekolahan.Membuat Fina kaget terperanjak dari lamunannya melihat keindahan halaman sekolah nya."kepada murid baru harap berkumpul di aula gor basket begitu sebutan gor adalah tempat bermain basket para murid". Dari pengeras suara memperingati.
"Ah, suara lonceng berbunyi aku harus cepat-cepat berkumpul di aula."sampai dia berkeliling, tapi dia tidak menemukan sekumpulan anak, dan tidak tau harus jalan kemana. Sampai dia menemukan tukang bersih-bersih sekolah. Fina memberanikan diri untuk bertanya.
" maaf pak saya mau tanya dimana aula gor tempat para murid baru berkumpul yah?" tanya fina.
Kakek tua itu tersenyum dan memberi arahan kemana ia harus pergi.
10 menit sudah, tapi Fina tidak menemukan dimana aula gor itu.bukan maen bingungnya fina sampe dia ingin menangis tidak mendapati gor itu. Tiba-tiba ada yang berbisik di belakangnya.
"kenapa seorang murid masih berkeliaran di area sekolah?" tanya pria itu
Fina terperanjat kaget dan langsung memalingkan badan kearah yang sama ingin tau siapa yang berbicara.
"ah, oh itu, mohon maaf saya tidak tau dimana aula tempat para murid berkumpul di sekolah ini."
"hemm," balas pria itu sambil berfikir
Pria itu sungguh tampan, dengan matanya yang bersinar dengan kacamata bening. Badan yang tinggi semampai dan pundak yang lebar,rambut hitam yang sedikit panjang sampai menutupi kupingnya ditambah memakai jas hitam dan dasi hitam. Menambah kesan kharismatiknya.
"Ikut saya," jawabnya.
"ah, iya maaf merepotkan," Fina buru-buru sadar akan kekagumannya.
Setelah selesai mengantar cukup jauh dan cukup membuat Fina pusing dengan jalan-jalan yang harus dilewati fina sebelum sampai ke gor itu. Pria itu menunjuk ke arah depan tanda bahwa itu adalah aula yang di tuju.
"ah, terima kasih atas bantuannya maaf sudah merepotkan anda," fina menundukan kepala tanda berterima kasih.
"kamu murid baru?" pria itu mendekatkan wajahnya ke Fina, sampai membuat nya kaget.
"I, iya..hehhe," senyum canggung yang Fina berikan dengan hati tak karuan karna kaget.
"hmm," gumam pria itu. "Lain kali jangan sampai terlambat, atau?" Pria itu mendekatkan wajahnya ke fina,lagi-lagi membuat fina kaget. Dia berkata.. "atau kau akan tau akibatnya."
Entah kenapa tiba-tiba seluruh tubuh fina merinding melihat tatapan pria itu.Lalu pria itu berlalu begitu saja. Dan Fina masuk ke dalam aula yang ditunjuk pria tadi,
"Siapa pria tadi ya?, apa dia guru disekolah ini?, ah tidak mungkin ada guru setampan dia." gumamnya dengan pelan sambil berfikir, sambil berlalu menghampiri barisan murid-murid baru yang berjejer rapi.
Bersambung...
Para murid sudah berkumpul di aula. penampilan mereka sangat berkelas, mereka bisa di bedakan dengan penampilan murid yang dari kalangan biasa-biasa saja termasuk Fina.
"Mungkin mereka hidup sama susah nya denganku," Gumamnya dalam hati.
"Tes... tes... tes, " seorang laki-laki cukup berumur sedang mengetes suara mic dari atas podium.
"Dipersilahkan para guru untuk berjajar rapi di sisi podium,"dan para gurupun langsung berjajar rapi di sisi podium.
"Baiklah mohon perhatiannya dan dengarkan, perkenalkan saya wakil dari kepala sekolah SMA wijaya, berdiri disini untuk menyambut para calon murid baru SMA wijaya salah satu sekolah bergengsi sekaligus terkenal di negeri ini," selama kalian menjadi murid SMA wijaya ini. Kalian harus mentaati semua peraturan di sekolah ini. Jika ada murid yang melanggar, harus menerima sanksi atau hukuman yang berlaku di sekolah ini, mengerti?!.
" Mengerti...! " serentak para murid menjawab.
Selesai pembukaan penerimaan murid baru kami bergegas menuju kelas masing- masing, ada terbagi 3 kelas di sekolah ini, A, B dan C. Fina sendiri masuk ke kelas 1b,dia ditemani lyla teman yang baru dia jumpai di aula tadi,kebetulan 1 kelas juga, jadi mereka bareng mencari kelas mereka.
"Fina, tadi kamu lihat salah satu guru di sisi podium? sungguh sangat tampan ya,"Lyla mengepalkan dua tangannya tanda gereget.
"Tidak aku tidak lihat," jawab Fina
"Jelas kamu tidak lihat karna baris paling belakang,"sindirnya kepada Fina
" Hemm.. "Fina mengangkat bahu tanda terserah.
Mereka sudah sampai di kelas.Cukup jauh dan memakan waktu juga membuat kaki Fina pegal karna harus menaiki tangga untuk bisa sampai di kelasnya.
Kelas Fina kebagian di lantai 3 karna lantai 1 dan dua di pakai untuk kantor para guru dan kantin.
Fina tertarik dengan bangku yang dekat dengan jendela menghadap keluar paling ujung dari pintu masuk jajaran petama baris ke 3. Lalu lyla duduk di depannya karna 1 bangku hanya bisa diisi 1 murid saja.
"Kelas ini benar-benar mewah dan megah, ini lebih cocok disebut dengan hotel," gumamnya sambil menekuk dagun sambil memandang ke arah luar.
"Srettt..." suara pintu kelas bergeser.
Semua murid yang ada di kelas, langsung tertuju ke tempat pintu terbuka itu, lalu seseorang masuk.
"Selamat siang anak-anak, saya pak Giri yang tadi di podium, saya tau kalian baru disini. "Masih ingatkan peraturan yang ada disekolah ini?" tanya nya.
"Masih pak," para murid serentak menjawab tak terkecuali Fina.
"Bagus.Ingat,kalian akan diberikan buku petunjuk sekolah ini,disana akan ada peraturan-peraturan yang harus di taati."
"Iya pak," jawab murid serentak.
"Gila sampai-sampai ada buku panduan nya segala?"gumam Fina.
"Baiklah, jangan berisik. Aturan paling utama adalah jangan pernah terlambat, jika tidak kalian harus membersihkan aula itu salah satu hukumannya.
"Selanjutnya silahkan baca dirumah, dan cermati baik-baik setiap lembarnya."
" Baik sudah cukup, sekarang bapak akan memperkenalkan guru kelas kalian. "sambil kepalanya menegok ke arah pintu," Silahkan masuk pak".
Tak lama pintu terbuka,dan munculah guru kelas kami. Fina benar-benar kaget dan melongo siapa yang baru saja masuk.
"Pri, pria tadi yang mengantarkanku ke aula," Gumamnya sambil terkaget-kaget. Tak kalah kaget juga dengan Lyla.
"Aaaarghhh..!"para murid berteriak, khususnya para kaum hawa.
" Diam kalian, apa kalian ingin dihukum karna membuat kegaduhan!" tegas pak Giri.Lalu mempersilahkan guru tampan itu masuk.
"Selamat siang murid-murid,nama saya Haru, umur 24 tahun. Saya guru matematika kalian, sekaligus wali kelas kalian, mohon kerja samanya,"sambil menundukan kepala.
"Aku benar-benar tidak percaya pria tampan yang bertemu denganku adalah guru sekaligus wali kelas B."
Bersambung....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!