THE JOURNEY OF THE STAR CRYSTAL
Tragedi Kristal Bintang
Dahulu di istana langit, ada seorang Dewi yang sangat cantik dan berilmu tinggi, dia adalah Dewi keabadian.
Dia berbeda dari dewa-dewi yang lainnya, karena meskipun sang Dewi keabadian memiliki pasukan dan dayang pribadi seperti teman-temannya sesama dewa-dewi. hanya dia yang memiliki 2 murid dan mau mengangkat murid.
Murid pertama bernama Wu Xioli, memiliki kepribadian dingin dan tegas, meskipun terlihat dingin dan cuek dia adalah dewa kecil yang sangat baik hati.
Murid kedua bernama Hong Jian, memiliki kepribadian yang sangat ceroboh, sering iseng terhadap penghuni kediaman Dewi keabadian yaitu gurunya sendiri terutama sering iseng terhadap Wu Xioli kakak seperguruannya, namun di balik kecerobohan Dan keisengannya, dia adalah dewa kecil yang pintar.
Dewi keabadian memiliki ilmu dan kekuatan yang sangat tinggi. salah satunya, dia memiliki sebuah kristal bintang yang apabila seseorang bersatu dengan kristal bintang milik sang Dewi. maka dia akan memiliki keabadian yang sama dengan Dewi dan memiliki separuh kekuatannya.
Namun tiba-tiba entah dari mana, berita itu sampai ke telinga raja iblis dan para siluman. hingga akhirnya, mereka menginginkan kristal bintang tersebut.
Tetapi untung, berita terkait raja iblis dan para siluman yang menginginkan kristal bintang miliknya terdengar oleh sang Dewi. Dewi keabadian langsung memerintahkan semua pasukannya untuk berjaga-jaga, akan kemungkinan raja iblis dan para siluman datang untuk menyerang kediamannya dan merebut kristal bintang.
Setelah itu, Dewi keabadian memanggil kedua muridnya untuk menjaga kristal bintang miliknya.
Dewi Keabadian
Li er, Ji er
*memanggil murid-muridnya*
Saat ini Kedua muridnya sedang serius bermain Go, di pinggir danau dan tiba-tiba mereka mendengar panggilan sang guru, dan tidak tinggal diam mereka langsung pergi menghadap sang guru.
Iya ! Guru !
*mereka berdua muncul dan memberi hormat kepada sang guru secara bersamaan*
Wu Xioli
ada apa guru ?
*bertanya kepada sang guru*
Dewi Keabadian
Li er, Ji er, ada kabar buruk!
Hong Jian
kabar buruk!
*terkejut mendengar berita itu*
Wu Xioli
Kabar buruk apa, sehingga membuat Guru cemas?
Dewi keabadian lalu menceritakan hal apa yang akan terjadi di kediamannya.
Dewi Keabadian
Sepertinya, kabar bahwa aku memiliki kristal bintang yang dapat membuat seseorang yang memilikinya mendapatkan keabadian dan separuh dari kekuatanku, telah di dengar oleh raja iblis dan para siluman.
Dewi Keabadian
Dan kemungkinan mereka akan segera datang kemari untuk merebutnya!
Hong Jian
Guru! jika kristal bintang jatuh ke tangan mereka, pasti akan mendatangkan bencana besar. apalagi mereka pasti bisa menguasai istana langit!
Hong Jian
Gawat....gawat...gawat!
*cemas dan mondar-mandir sambil menggigit kuku ibu jarinya*
Wu Xioli
Tenanglah Hong Jian!
*menyuruh Hong Jian diam*
Dewi keabadian merenung sejenak dan memikirkan cara agar bisa menyelamatkan benda pusaka nya.
Setelah merenung, sang Dewi memerintahkan kedua muridnya agar melindungi kristal bintang bagaimana pun caranya
Dewi Keabadian
Li er, Ji er!
iya! Guru!
*keduanya mendengar dan langsung menyahuti sang guru*
Dewi Keabadian
Kalian segera pergi ke ruang astronomi bintang tempat kristal bintang berada dan lindungi kristal bintang sekuat tenaga kalian!
*perintah Dewi keabadian kepada kedua muridnya*
Wu Xioli
baik! Guru!
*memberi hormat dan lalu pergi*
Hong Jian
Baik! Guru!
*memberi hormat dan pergi*
Setelah itu, Wu Xioli dan Hong Jian sudah sampai ke tempat di mana sang guru memerintahkan untuk melindungi kristal bintang.
mereka memasuki pintu ruangan itu, lalu Wu Xioli memberanikan diri untuk membuka pintu ruangan astronomi bintang.
Saat melihat isi ruangan astronomi bintang, mereka terpukau akan keindahan kristal bintang milik guru mereka berdua.
Hong Jian
Wow 😲! Indah sekali.
*melihat sekeliling isi ruangan*
Wu Xioli
kamu benar sekali! Hong Jian. indah sekali!
*melihat sekeliling ruangan dan merasa takjub*
tiba-tiba, mata mereka tertuju ke kristal bintang yang dikelilingi beberapa kristal kecil yang di setiap kristal mewakili elemen yang ada di semesta.
Hong Jian
Xioli! Jadi ini yang namanya kristal bintang itu!
*menunjuk kristal bintang*
Wu Xioli
Sudah ku bilang panggil aku kakak!
*masih mengagumi kristal bintang*
Hong Jian
Heh, kita kan seumuran, ngapain panggil kamu kakak!
Wu Xioli
Yang di terima guru jadi muridnya kan aku duluan, ya otomatis aku jadi kakakmu.
Hong Jian
Tapi selisihnya hanya 3 menit!
Wu Xioli
Terserahlah, yang penting aku kakak seperguruan mu.
Setelah itu, Hong Jian bertanya kepada Wu Xioli kenapa guru mereka tidak pernah menunjukkan kristal bintang kepada mereka!
Hong Jian
Heh! tapi kenapa guru tidak pernah menunjukkan kristal bintang kepada kita selama ini?
Hong Jian
kau tau, aku sering meminta kepada guru untuk menunjukkan nya kepada kita , tapi guru enggak mau kasih tau?😩
Wu Xioli
Mungkin, karena kristal bintang memiliki kekuatan yang besar dan kristal bintang punya tugas untuk keseimbangan elemen di alam semesta, mungkin karena itu alasannya!🤔
Hong Jian
Hah, elemen semesta, dimana tempatnya?
Wu Xioli lalu menunjukkan tempat para elemen semesta bersemayam.
Wu Xioli
Itu di sana!
*menunjuk ke arah kristal kecil yang mengelilingi kristal bintang*
Wu Xioli
Kristal kecil yang berwarna-warni, yang mengelilingi kristal bintang itu. di setiap kristal kecil terdapat elemen semesta seperti air,api, tanah,udara,dll.
*menjelaskan kepada Hong Jian*
Wu Xioli
Ibaratnya seperti kristal bintang adalah ibu bagi para elemen semesta, maka kekuatan kristal bintang sangatlah hebat!
*masih menjelaskan*
Hong Jian
Kok kamu tau banyak!
*kesal*
Wu Xioli
Aku kan , bertanya ke guru perihal itu!
Hong Jian
Guru! Enggak adil, muridnya kan bukan kamu saja tapi ada aku😤
*kesal*
Wu Xioli
Sudah-sudah, guru mungkin sibuk dengan urusannya?
*menepuk-nepuk pundak Hong Jian*
Setelah itu, mereka berdua fokus berjaga di dalam ruang astronomi bintang untuk menjaga kristal bintang.
Sambil berjaga, Hong Jian bertanya kembali kepada Wu Xioli.
Hong Jian
wu Xioli, apa kita bisa melindungi kristal bintang saat mereka (raja iblis dan siluman) datang.
Wu Xioli
Kok, kamu bicara seperti itu?
Hong Jian
Masalahnya kita ini hanya dewa kecil, apa kita bisa melawan mereka?
Wu Xioli
Jangan khawatir dan jangan takut Hong Jian, kita adalah murid Dewi keabadian, kamu tau kan reputasi guru sangat hebat!
Saat sedang berbincang, tiba-tiba kediaman sang Dewi keabadian di serang oleh raja iblis dan pasukannya bersama para siluman untuk merebut kristal bintang.
Semua pasukan Dewi keabadian melawan dan berusaha mengusir para pasukan iblis dan para siluman.
pasukan Dewi keabadian
Not support
Namun, hanya beberapa saat pertahanan mereka hancur dan para iblis dan para siluman berhasil masuk ke dalam kediaman sang Dewi dan segera mencari keberadaan kristal bintang.
saat itu, raja iblis ingin masuk ke sebuah ruangan di mana itu tempat Dewi keabadian menyimpan barang-barang pusakanya dan seketika Dewi keabadian menghadangnya.
Dewi Keabadian
berhenti!
*meninggikan suara*
Dewi Keabadian
Apa yang kamu lakukan di sini, cepat pergi! sebelum aku menghancurkan mu!
*mengancam raja iblis*
raja iblis
apa? Mau menghancurkan ku?
raja iblis
Malah sebaliknya, aku akan menghancurkan mu! dan akan mengambil kristal bintang, hahaha.
Dewi Keabadian
Tidak akan ku biarkan, kamu mengambil barang ku!
Pertempuran sengit antara Dewi keabadian dan raja iblis tidak terelakkan. mereka mengeluarkan seluruh kemampuan mereka untuk saling menjatuhkan satu sama lain.
Di sisi lain, para iblis dan para siluman lainnya memaksa masuk kedalam ruangan astronomi bintang. tetapi, Wu Xioli dan Hong Jian segera menahan mereka dengan kekuatan nya.
Hong Jian
Bagaimana ini Xioli! mereka memaksa masuk ke dalam. sepertinya, mereka mengetahui keberadaan kristal bintang!
Belum selesai Hong Jian berbicara, para iblis dan para siluman berhasil menerobos masuk kedalam ruangan astronomi bintang.
Wu Xioli dan Hong Jian terkejut, dan saat itu juga Wu Xioli mendorong Hong Jian dan menyuruh nya kabur membawa kristal bintang agar bisa diselamatkan.
Wu Xioli
*mendorong Hong Jian*
Wu Xioli
Lari!! dan selamat kan kristal bintang guru!
*berteriak dalam keadaan luka-luka*
Wu Xioli
biar aku yang menahan mereka!
Wu Xioli
Cepat.....
*meninggikan suara dan berlanjut menahan para iblis dan para siluman*
Hong Jian yang melihat saudara seperguruannya berusaha menahan para musuh, terpaksa meninggalkan nya.
Saat itu, Hong Jian berlari menuju kristal bintang. lalu mengambilnya dan segera kabur menuju luar kediaman Dewi keabadian sang guru.
Saat membawa kristal bintang, dia tidak tau bahwa para kristal kecil elemen mengikuti kristal bintang.
Hong Jian berlari terus menerus sampai akhirnya dia akan sampai menuju tempat istana reinkarnasi.
Namun, di belakang Hong Jian. ternyata para iblis dan para siluman telah mengejarnya sepertinya Wu Xioli telah kalah.
Dia terus berlari sampai Hong Jian mendekati sumur reinkarnasi. saat mau melewati sumur itu, Hong Jian terjatuh tengkurap dan alhasil kristal bintang jatuh ke dalam sumur reinkarnasi bersama kristal kecil lainnya dan diikuti beberapa para iblis dan para siluman yang mengejarnya tadi yang menginginkan kristal bintang itu.
Hong Jian
aaaaaaaaaaa.....tidaaaaakk !
*berteriak*
Suaranya membuat dewa-dewi yang tinggal di istana reinkarnasi pun datang menghampirinya.
Hong Jian perasaannya terpukul mengetahui kristal bintang telah jatuh ke dalam sumur reinkarnasi bersama kristal kecil elemen dan para iblis dan para siluman, yang berarti mereka telah jatuh ke bumi dan bereinkarnasi dan itu adalah bencana besar.
Dan itu juga menandakan bahwa dia telah gagal untuk mengemban perintah gurunya.
Hong Jian
Guru! Bagaimana ini😨
*berbicara dalam hati*
dewa-dewi istana reinkarnasi
Ada apa ini!
dewa-dewi istana reinkarnasi
Loh! Kamu kan muridnya Dewi keabadian si Hong Jian kan??
*melihat Hong Jian*
dewa-dewi istana reinkarnasi
Kenapa kamu teriak, terús muka Kamu ketakutan ?
Hong Jian menceritakan seluruh kejadiannya dan betapa terkejutnya mereka tau bahwa benda yang sangat berharga telah jatuh ke bumi.
dewa-dewi istana reinkarnasi
Apa!
*berteriak*
Hong Jian
Bagaimana ini! kalau ada bencana di bumi gara-gara aku, bisa-bisa guru ku akan membunuhku.
dewa-dewi istana reinkarnasi
Ya, bagaimana lagi gurumu harus tau, dan kamu harus bertanggung jawab!
dewa-dewi istana reinkarnasi
Ayo sekarang kita ke kediaman Dewi keabadian, kita bantu dia!
Hong Jian
Baik!
*merasa bersalah*
Hong Jian dan dewa-dewi lainnya datang ke kediaman Dewi keabadian. setelah sampai di sana, ternyata pertarungan antara Dewi keabadian dan raja iblis sudah selesai.
dewa-dewi istana reinkarnasi
Dewi keabadian!
*memanggil Dewi keabadian*
Dewi Keabadian
para dewa-dewi!
dewa-dewi istana reinkarnasi
Kamu tidak apa-apa kan?
Dewi Keabadian
Aku baik-baik saja!
dewa-dewi istana reinkarnasi
Dimana para iblis dan para siluman yang menyerang tadi?
Dewi Keabadian
Entah kenapa mereka tiba-tiba mundur dan menghilang begitu juga raja mereka!
Tiba-tiba, Dewi keabadian melihat Hong Jian yang sembunyi dibalik para dewa-dewi itu.Dewi keabadian secara lembut memanggil muridnya itu.
Dewi Keabadian
Ji er.... Ji er!
*dengan lemah lembut*
Hong Jian yang ketahuan gurunya, pun pasrah dan menghampiri gurunya.
Dewi Keabadian
Ji er... Ayo kemari!
*tangannya memanggil muridnya*
Hong Jian
*menghampiri gurunya*
Dewi Keabadian
Kamu tidak apa-apa kan?
*memegang pipi Hong Jian*
Hong Jian
aku tidak apa-apa guru!
*menundukkan kepalanya*
Dewi Keabadian
Hei! Ada apa, kok kamu menundukkan kepalamu?
*memegang kedua pipi Hong Jian*
dewa-dewi istana reinkarnasi
Itu Dewi, tadi....
Saat para dewa-dewi itu mau menjelaskan kejadian tadi. tiba-tiba Wu Xioli datang dengan luka-luka yang ada pada badannya dan dia langsung bertanya kepada Hong Jian dimana keberadaan kristal bintang sekarang.
Wu Xioli
Hong Jian...Hong Jian!
*sambil tertatih-tatih*
Dewi keabadian yang melihatnya langsung menolong muridnya itu untuk duduk.
Dewi Keabadian
Li er!
* terkejut *
Dewi Keabadian
*mendudukkannya di kursi kediaman ruang bertemu Dewi keabadian*
Saat itu juga, Wu Xioli langsung menanyakan tentang kristal bintang.
Wu Xioli
Hong Jian! Dimana kristal bintang sekarang!? kenapa kamu tidak membawanya? apa kamu menyembunyikannya di suatu tempat?
Hong Jian
Tidak!
*menggelengkan kepalanya*
Jawaban Hong Jian membuat Wu Xiaoli dan Dewi keabadian semakin khawatir.
Lalu Wu Xioli bertanya lagi.
Wu Xioli
Apa mereka telah berhasil merebut kristal bintang?
Hong Jian lalu menjawabnya sambil menangis, berteriak-teriak dan menyesal.
Hong Jian
Tidak....tidak....tidak😭
*menangis dan berteriak*
Dewi Keabadian
Lalu apa Ji er?
Tiba-tiba Hong Jian berlutut di hadapan gurunya dan mengakui kesalahannya.
Dewi Keabadian
Kenapa kamu berlutut?
Hong Jian
Maafkan aku guru! Aku tidak sengaja menjatuhkan kristal bintang ke dalam sumur reinkarnasi.😭
Dewi keabadian dan Wu Xioli yang mendengarnya langsung terkejut.
Hong Jian
Maafkan aku😭
*sambil memohon-mohon dan bersujud di hadapan sang guru*
Tiba-tiba, para dewa-dewi itu memberi penjelasan lebih jelas karena tempat kejadiannya di daerah mereka.
dewa-dewi istana reinkarnasi
Dewi keabadian, yang jatuh bukan hanya kristal bintang Dewi. yang jatuh tapi ada beberapa para iblis dan para siluman yang jatuh di dalamnya dan kemungkinan mereka akan bereinkarnasi dan lebih buruknya bencana besar akan menerpa bumi.
ekspresi Dewi keabadian menjadi serius dan segera dia menenangkan muridnya itu.
Dewi Keabadian
Ji er!
*membantunya berdiri*
Hong Jian
Tapi guru!
*menangis sesenggukan*
Dewi Keabadian
Ji er, dengarkan guru! tidak ada gunanya kamu menangis saat ini!
Dewi Keabadian
kamu mau kan, membatu guru untuk membawa kembali kristal bintang?
Hong Jian
Iya guru!
*menganggukkan kepalanya*
Dewi Keabadian
Kalau begitu, kamu turun ke bumi. cari kristal bintang sampai ketemu bersama kristal kecil elemen semesta!
dewa-dewi istana reinkarnasi
Tapi kemungkinan, kristal kecil elemen semesta tidak ikut bereinkarnasi. melainkan sembunyi di tempat tertentu atau malah di incar oleh para iblis dan para siluman yang ikut turun ke bumi.
Dewi Keabadian
Itu kemungkinan benar!
Saat itu, Wu Xioli menghadap gurunya dan meminta agar ikut datang ke bumi untuk mencari kristal bintang.
Wu Xioli
Guru! Aku juga ikut ke bumi untuk mencari kristal bintang.
saat itu Dewi keabadian melihat kondisi muridnya saat ini dan itu membuatnya sedikit khawatir.
Dewi Keabadian
Tapi Li er, lihat kondisi mu?? kamu terluka!
Namun, Wu Xioli tetap mendesak gurunya agar mengizinkannya untuk pergi bersama Hong Jian.
Wu Xioli
Aku juga bertanggung jawab atas hilangnya kristal bintang ke bumi, aku tidak bisa melindungi kristal bintang dan Hong Jian!
Hong Jian
sekali lagi maafkan kami guru! Kami tidak berdaya, karena kami hanya dewa kecil yang beruntung menjadi muridmu.
Setelah mendengar itu, Dewi keabadian pun akhirnya mengizinkan Wu Xioli untuk berangkat ke bumi.
Dewi Keabadian
Baik! Guru izinkan! Tetapi kalian harus hati-hati!
Dewi Keabadian
Kalian pergilah! Dan bawa kembali kristal bintang!
Kedua murid Dewi keabadian pun menjawab dengan sanggup dan percaya diri secara bersamaan.
( baik guru )
*memberi hormat kepada sang guru*
sebelum pergi, Wu Xioli dan Hong Jian di sembuhkan dari luka-luka yang ada di badan mereka.
Setelah itu, mereka berangkat pergi mencari kristal bintang di bumi dan mereka akan berhadapan langsung dengan para iblis dan para siluman yang ikut jatuh ke dalam sumur reinkarnasi.
BAB 1
Kondisi bumi saat ini, lebih tepatnya....
Di sana, kehidupan cukup keras. Orang-orang selalu giat bekerja agar memenuhi kehidupannya, dan para pelajar di haruskan untuk giat belajar agar ketika lulus dari sekolah, bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus.
Namun, semua berubah sejak 17 THN yang lalu. Waktu itu pada malam hari, tiba-tiba langit mengeluarkan petir yang saling menyambar dan saat itu lahirlah seorang putra kedua dari pasangan biasa dengan bersamaan munculnya para iblis dan para siluman yang kini mencari keberadaan kristal bintang.
Namun, untuk melakukan pencarian keberadaan kristal bintang. Para iblis dan para siluman menyamar sebagai warga lokal dan kiranya mereka ingin mengisi energi, mereka membunuh dan mengambil jiwa para korban lalu memasukkannya ke dalam mulut mereka, bahkan kalau mereka tidak puas, mereka tidak segan - segan memakan jasad korban mereka.
Maka dari itu, semua orang kini berhati-hati dalam beraktivitas di luar, dan kalau jam malam, mereka segera pulang dan masuk ke dalam rumah lalu mengunci pintu rapat-rapat.
Jam menunjukkan pukul 7.00 pagi. Di daerah jl.shuijing, ada sebuah rumah yang terdiri dari ayah,ibu dan 3 anaknya, yang bersiap-siap untuk beraktivitas hari ini.
Depan rumah keluarga Sun setelah melewati Gang masuk.
mama/ibu dari Sun bersaudara
Not support
Saat sedang membuat sarapan, mama memanggil suami dan ketiga putranya untuk sarapan
mama/ibu dari Sun bersaudara
Papa! ayo sarapan.
*teriak memanggil suaminya*
mama/ibu dari Sun bersaudara
Jing Sheng, Weisheng, XiaoJian! ayo sarapan sudah siap!
*memanggil ketiga putranya*
Mendengar si mama memanggil, mereka menyahuti panggilan mama secara serentak.
( ya! ma! )
Setelah di panggil, mereka keluar dari kamar mereka,menuju ruang makan.
Yang keluar pertama kali adalah papa.
papa/Sun Chen
Mama, selamat pagi!
*duduk di meja makan*
mama/ibu dari Sun bersaudara
Pagi, pa!
*menyahuti suaminya*
setelah itu di susul kedatangan anak pertama, Sun Jing Sheng yang sudah bersiap-siap untuk berangkat kuliah dan XiaoJian anak bungsu mereka yang juga bersiap-siap berangkat ke sekolah.
Sun Jing Sheng/kakak Weisheng
Pagi! ma, pa!
*memberi salam dan duduk di meja makan*
mama/ibu dari Sun bersaudara
Pagi! nak!
papa/Sun Chen
pagi!
*menepuk pundak putranya*
Sun XiaoJian/adik Weisheng
pagi! mama, pagi! papa!
*tersenyum sambil menggendong tas kecilnya*
Sun XiaoJian adalah bungsu dari 3 bersaudara,dia berumur sekitar 5thn.
papa/Sun Chen
Aduhduh....anak papa!
*segera memangku si bungsu di pangkuan Nya*
papa/Sun Chen
apa XiaoJian, mau ke sekolah?
Sun XiaoJian/adik Weisheng
Iya papa!
Sun Jing Sheng/kakak Weisheng
ini! baru adik kakak!
*mencubit pipi XiaoJian yang ada di pangkuan si papa*
Sun Jing Sheng/kakak Weisheng
Enggak, kayak itu? Sudah jam segini enggak keluar kamar juga, emang dia enggak terlambat apa?
*julid terhadap Weisheng*
mama/ibu dari Sun bersaudara
Eh,anak itu belum keluar juga. apa jangan-jangan dia masih tidur?
*menyiapkan sarapan di atas meja makan*
Di sisi lain, di dalam kamar, Weisheng sedang asik berdandan sebelum berangkat sekolah. bagi dirinya saat ini, dia harus terlihat keren dan no.satu di seluruh sekolah.
Sun Weisheng
*menyisir rambut sambil berkaca*
Sun Weisheng
Kaca...oh....kaca! siapa pemuda tampan di seluruh kota chengshi?
Saat dia bertanya kepada kaca yang di hadapannya. dia juga menjawab pertanyaannya sendiri, sambil berpura-pura menjadi kaca tersebut dengan menggunakan nada lain.
Sun Weisheng
Pemuda yang paling tampan di seluruh kota chengshi adalah tuan Sun Weisheng.
*menjawab pertanyaannya sendiri*
Sun Weisheng
Lalu siapa pemuda paling hebat di kota chengshi?
*melontarkan pertanyaan kembali*
Sun Weisheng
Pemuda paling hebat di kota chengshi adalah tuan Sun Weisheng.
*menjawab pertanyaannya sendiri lagi*
Sun Weisheng
Bagus... bagus! hahahah!
*tertawa puas*
Saat sedang asyik dengan dirinya sendiri, anggota keluarga lainnya yang sedang menunggu dirinya pun semakin di buat kesal akan tingkah Weisheng.
mama/ibu dari Sun bersaudara
Ini! anak enggak muncul-muncul! biar mama panggil dia sekali lagi.
Saat mama sudah selesai menghidangkan sarapan, si mama lalu memanggil putranya kembali.
Namun, mama memanggil Weisheng dengan panggilan yang tidak di sukai nya.
mama/ibu dari Sun bersaudara
Wei-wei! wei-wei! cepat turun dan segera sarapan atau mama suruh kakakmu menyeretmu kemari!😤
*berteriak memanggil putranya*
Sun Jing Sheng/kakak Weisheng
Mama, menyuruhku menyeret dia?
mama/ibu dari Sun bersaudara
*menganggukkan kepalanya*
Sun Jing Sheng/kakak Weisheng
Okeee!
*tersenyum senang*
melihat kelakuan istri dan kedua anaknya. membuat si papa dan Xiao Jian putra bungsu nya, hanya bisa menggelengkan kepala mereka.
Dan si Weisheng yang mendengar, mama nya memanggilnya dengan panggilan yang tidak di sukainya serta ancaman si mama. membuat dirinya segera mendatangi keluarganya di ruang makan.
Sun Weisheng
iya! ma! aku segera datang!
*mengambil tasnya dan segera menuju ruang makan*
Saat sudah di ruang makan, Weisheng segera mengeluh ke mama nya perihal panggilan yang di pakai mama saat memanggil nya.
Sun Weisheng
Ma! jangan panggil aku wei-wei! Kalau kedengaran teman-teman ku gimana?
mama/ibu dari Sun bersaudara
maka nya. kalau di panggil orang tua, harus segera datang!
mama/ibu dari Sun bersaudara
masa kamu kalah, sama XiaoJian!
Sun Jing Sheng/kakak Weisheng
XiaoJian masih kecil sudah hebat, bangun tidur,mandi dan langsung bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. itu pun kadang tidak di bantu oleh siapa pun. lah! sedang kan kamu,.......ah sudah lah!
*dengan ekspresi wajah malas*
Sun Jing Sheng/kakak Weisheng
Bener kan XiaoJian, kamu adik kakak yang hebat.
*mencubit lagi pipi XiaoJian yang kini duduk di sebelah nya*
Sun XiaoJian/adik Weisheng
Benar! kakak Jing Sheng.
*tersenyum*
Sun Weisheng
Kalian! Ya! lihat saja aku bakalan jadi orang yang hebat!
Mendengar perdebatan putra-putranya, membuat si papa harus menghentikannya.
papa/Sun Chen
Sudah-sudah, kalian ini memang enggak telat apa?ayo! kita sarapan sekarang, keburu telat!
Semua nya akhirnya sarapan pagi bersama. sebelum itu papa menyalahkan tv dan mereka melihatnya sambil menikmati sarapan yang mama buat.
Saat itu, tiba-tiba ada berita di tv mengenai korban pembunuhan kembali. yang di mana korbannya seperti habis di makan hewan buas, dan itu membuat keluarga Sun yang sedang sarapan ikut membahasnya.
mama/ibu dari Sun bersaudara
Mengerikan!
papa/Sun Chen
Kasihan para korban! meninggal dalam kondisi tersebut!
papa/Sun Chen
Aneh! Peristiwa ini sudah terjadi selama kurang lebih 17 tahun, tapi pihak polisi tidak bisa menangkap atau menemukan pelakunya?
Sun Jing Sheng/kakak Weisheng
Iya! pa! selalu ada berita pembunuhan setiap pagi di tv dan cara mereka meninggal selalu seperti di makan hewan buas!
mama/ibu dari Sun bersaudara
Apa? memang ada hewan buas di kota ini!
Weisheng kini, tiba-tiba merasa bahwa ada hal yang aneh.
Dia merasa ini bukan perbuatan hewan buas atau manusia, saat merenung dan berpikir seperti itu, dia tiba-tiba merasa ada yang aneh pada dirinya.
Dia merasa bahwa sebentar lagi ada hal lebih besar yang akan terjadi.
Maka dari itu dia ingin memberitahu kan kepada keluarganya, namun si adik malah mendahuluinya.
Sun XiaoJian/adik Weisheng
Mama! papa! Apa harimau yang ada di kebun binatang itu kabur!
Sun XiaoJian/adik Weisheng
Soalnya, kemarin XiaoJian ke kebun binatang bersama teman-teman sekolah dan Bu guru! di sana kami melihat harimau sedang makan daging!kayak gini , Aum!
*tangannya menirukan harimau sedang menerkam*
Weisheng yang mendengar perkataan adiknya pun sadar dan mulai berpikir. lebih baik tidak usah mengatakan apa yang dia rasakan, dia takut keluarga nya akan menjadi lebih khawatir dan segera mungkin dirinya menganggap pikiran nya itu hanya pikiran orang bodoh. dan akhirnya dia sekarang beranggapan yang di pikirkan adiknya itu memang benar.
Sun Weisheng
benar! XiaoJian, mungkin harimau itu kabur dari kebun binatang dan memakan orang sembarangan dan terlebih lagi, sekarang harimau itu ingin makan anak nakal seperti kamu!
*menakuti adiknya*
Mengetahui itu, Jing Sheng langsung melototi Weisheng karena telah menakuti adik mereka.
Sun Jing Sheng/kakak Weisheng
*melototi Weisheng*
Setelah itu menenangkan XiaoJian
Sun Jing Sheng/kakak Weisheng
Memang benar, apa yang dikatakan kak Weisheng. jadi, XiaoJian jangan berkeliaran kemana-mana. setelah selesai sekolah jangan pulang sendirian. tunggu mama, papa atau kak Jing Sheng dan kak Weisheng menjemputmu.
*memberi pengertian kepada XiaoJian*
Sun XiaoJian/adik Weisheng
Tapi, XiaoJian enggak nakal!
Sun Jing Sheng/kakak Weisheng
Harimau bukan memakan anak nakal saja tapi juga suka makan anak manis seperti kamu!
*memberi imbuhan dan sekali lagi mencubit pipi adiknya*
Sun Weisheng
XiaoJian jangan takut! Kalau ada harimau yang datang dan ingin menyerang XiaoJian. kak Weisheng akan hajar habis-habisan harimau itu karena telah mengganggu adik ku.
*berlagak seperti pahlawan*
Sun XiaoJian/adik Weisheng
benar kah! kak Weisheng!
*terpukau*
Sun XiaoJian/adik Weisheng
Horeee....!
*bertepuk tangan*
Sun Jing Sheng/kakak Weisheng
Apa! Kamu mau melawan harimau itu sendirian!
*tidak percaya pada Weisheng*
Sun Weisheng
Iya!
*menganggukkan kepalanya*
Sun Jing Sheng/kakak Weisheng
Apa kakak salah dengar?
*mengorek telinga nya*
Sun Jing Sheng/kakak Weisheng
heh, denger ya? kamu aja takut sama kucing, apalagi harimau. ingat enggak kejadian dulu waktu kamu di cakar kucing gara-gara ekornya kamu injak! Dan kamu berakhir di kejar-kejar kucing itu sampai kamu jatuh ke selokan kotor!
Sun Jing Sheng/kakak Weisheng
waktu itu badan kamu sampai hitam seluruhnya penuh kotoran selokan, ih! dasar manusia selokan bau.
Sun Weisheng
Tidak! jangan ingatkan aku....!
*menutup kedua telinganya*
Orangtua mereka, melihat ke-tiga putranya yang sangat akur dan saling melindungi menjadi senang, dan kini selang beberapa saat kemudian, mereka telah menyelesaikan sarapan Mereka dan langsung bersiap-siap berangkat.
Pertama, papa berpamitan kepada istri sekalian mengantar putra bungsunya ke sekolah TK.
papa/Sun Chen
Ma! papa berangkat kerja dulu dan sekalian antar XiaoJian ke sekolahnya!
mama/ibu dari Sun bersaudara
Baik! pa! hati-hati di jalan!
Sun XiaoJian/adik Weisheng
Mama! XiaoJian berangkat sekolah dulu!
mama/ibu dari Sun bersaudara
Iya! Nanti pulang sekolah tunggu mama jemput ya! Ingat apa yang di katakan kakakmu tadi!
Sun XiaoJian/adik Weisheng
Iya! mama!
Setelah, papa dan Sun XiaoJian berangkat, kini giliran Sun Jing Sheng dan Sun Weisheng berangkat ke sekolah dan ke kampus.
Sun Jing Sheng/kakak Weisheng
Ma! aku berangkat dulu! Kemungkinan aku pulang agak sore! Jadi demi keamanan, aku akan menginap ke rumah teman atau aku izin ke dosen agar di pulangkan siang!
mama/ibu dari Sun bersaudara
Nak! hati-hati di jalan! Kamu pulang siang saja, nanti mama akan telepon dosen mu dan minta izin ke dia, masalahnya keadaan kota semakin membahayakan!
Sun Jing Sheng/kakak Weisheng
Baik! ma!
Sun Weisheng
Ma! aku juga berangkat!
mama/ibu dari Sun bersaudara
Weisheng! mama minta kamu belajar lebih serius, mama capek di telpon gurumu karena nilai mu yang buruk di sekolah. dan lagi, jangan sering berkelahi, kamu tau kan keadaan sekarang membahayakan. nanti kamu bertemu bahaya bagaimana?
*mencemaskan Weisheng*
Sun Jing Sheng/kakak Weisheng
Kamu tuh! Jangan buat mama selalu khawatir, bisa enggak!
*memukul kepala adiknya*
Weisheng yang melihat mama nya khawatir terhadap nya pun langsung menenangkan si mama.
Sun Weisheng
Jangan khawatir ma! Aku akan selalu hati-hati dan masalah nilai ku, aku janji akan merubah nya menjadi lebih baik lagi!
*tersenyum*
mama/ibu dari Sun bersaudara
Entah kenapa? mama jadi khawatir tentang kamu, mama punya firasat akan terjadi sesuatu padamu nak!
*memegang tangan Weisheng*
Sun Weisheng
Enggak bakal ada apa-apa ma, nanti aku bakal pulang cepet deh!
Sun Jing Sheng/kakak Weisheng
Mama! percaya saja pada Weisheng! ya?
Aku percaya kok, dia bakal baik-baik saja!
*menenangkan mama nya*
mama/ibu dari Sun bersaudara
Baik! Tapi kalian harus hati-hati ya!
Sun Weisheng
Ya! sudah aku dan kak Jing Sheng berangkat dulu!
Setelah itu mereka berdua berangkat dan beraktivitas seperti biasa nya.
BAB 2
Sun Weisheng adalah putra ke2 dari keluarga Sun. dia sekarang berusia 17 THN, dia duduk di kelas 2 SMA chengshi. Berkepribadian ceria, pemberani dan baik hati.sedang kan kakaknya....
Sun Jing Sheng adalah mahasiswa universitas chengshi, jurusan hukum. Berumur 21 thn, berkepribadian serius, baik hati, sangat sayang terhadap keluarganya, terutama adik nya si bungsu sun XiaoJian dan kadangkala geram terhadap Weisheng karena tingkah konyolnya.
Weisheng telah sampai di sekolahnya, tempat dia sering di hukum karena ke bodohannya, bertemu sahabatnya, dan berkelahi dengan musuhnya.
Suasana sekolah SMA CHENGSHI
Weisheng, memasuki ruang kelas.
dia melihat ada banyak teman kelasnya yang telah masuk. Namun, dia melihat satu orang yang sangat ingin dia temui saat ini, yaitu Xu Shilin sahabat nya.
Seketika, Weisheng melambaikan tangannya dan memanggil sahabatnya.
Sun Weisheng
Hai! Shilin!
*melambaikan tangannya*
Xu Shilin yang mendengar suara sahabatnya pun langsung bergerak reflek menoleh ke asal suara dan membalas sapaan dari Weisheng.
Xu Shilin/sahabat Weisheng
Hai! Weisheng!
*menghampiri sahabatnya*
Setelah mereka saling berhadapan, mereka lalu melakukan gerakan salam persahabatan yang mereka lakukan selama ini.
setelah itu, mereka mengobrol sedikit tentang kegiatan yang akan mereka lakukan saat jam istirahat sekolah nanti.
Xu Shilin/sahabat Weisheng
Weisheng! Nanti, kita main basket yuk?
*sambil menggaruk kepalanya*
Sun Weisheng
Ok! Lagi pula, sudah satu Minggu ini, aku enggak bermain basket!
Sun Weisheng
Gara-gara kan, aku di hukum pak Wang, selama 1 Minggu suruh menata ruang perpustakaan.
Xu Shilin/sahabat Weisheng
Kamu sih!
Saat mereka asik mengobrol, tiba-tiba sang guru masuk ke dalam kelas mereka.
Saat mengetahui itu, semua murid segera duduk di bangkunya masing-masing Tanpa terkecuali. Weisheng langsung segera pergi menuju tempat duduknya.
pak Wang/guru sekolah chengshi
Ya! Anak-anak, selamat pagi!
Para murid segera memberi salam kepada guru mereka secara bersamaan.
*selamat pagi pak guru*
pak Wang/guru sekolah chengshi
Sekarang bapak mau absen kalian dulu!
Pak Wang mengabsen siswanya satu-persatu, sampai akhirnya dia memanggil nama terakhir dari absen tersebut, yaitu seorang siswa yang selalu membuat dirinya marah selain Weisheng.
pak Wang/guru sekolah chengshi
Zhang chi Cheng !
Namun panggilan itu, tidak menunjukkan respon. Lalu pak Wang menatap ke arah bangku anak tersebut yang ternyata dia tertidur lelap di bangku nya.
Sekali lagi, pak Wang memanggil nama muridnya dengan geram. Namun......
pak Wang/guru sekolah chengshi
Zhang chi Cheng!..... Zhang chi Cheng!
*memanggil dengan geram*
Zhang chi Cheng
MMM.... tunggu 5 menit lagi kakek! aku masih mau tidur!
*mengigau*
Saat itu Weisheng yang ada di sebelah Zhang chi Cheng, melihat gurunya dengan ekspresi marah langsung berusaha membangunkan Zhang chi Cheng.
Sun Weisheng
Hei! Chi Cheng....hei! Bangun!
*berusaha membangunkan nya dengan memukul pelan tangan Zhang chi Cheng*
Zhang chi Cheng
Kek! Nanti aja, aku belum lapar!
*masih mengigau*
Sun Weisheng
Nih! Anak malah mengigau!
saat itu juga, pak Wang sudah kehabisan kesabarannya, dirinya menuju ke bangku Zhang chi Cheng saat itu juga.
mengetahui itu, Weisheng dengan spontan langsung memukul kepala Zhang chi Cheng agar segera bangun sebelum guru mereka marah besar.
Dan gara-gara itu, Zhang chi Cheng langsung bangun karena kaget dan kesakitan, dan lalu mengomel.
Dirinya tidak sadar, sedari tadi dia telah di panggil.
Sun Weisheng
( plaaak! )
*memukul kepala Zhang chi Cheng*
Zhang chi Cheng
Aduh!
*langsung berdiri dari kursi*
Zhang chi Cheng
Kepala ku Sakit! kakek enggak bisa apa? Enggak pukul aku sehari saja!
*mengomel*
Namun, saat mengomel. Zhang chi Cheng tidak sadar bahwa dia mengomel di hadapan sang guru yang kini sudah berada di depannya dalam keadaan sangat marah.
Dan saat sadar, Zhang chi Cheng benar-benar kaget dan takut di buatnya, dan malah dia menengok ke arah Weisheng dan bertanya.
Zhang chi Cheng
Eh, pak Wang.....hehehe
*menggaruk tengkuknya dan menoleh ke arah Weisheng*
Zhang chi Cheng
Kenapa kamu enggak bangunin aku?
*berbicara lirih ke Weisheng*
Sun Weisheng
Sudah aku bangunin, tapi kamu keenakan tidur, kamu malah mengigau.
Waktu itu pak Wang langsung memarahi Zhang chi Cheng Tampa ampun
pak Wang/guru sekolah chengshi
Zhang chi Cheng!
pak Wang/guru sekolah chengshi
kenapa bangun,...ayo terus kan tidur mu.
*berbicara Hangat*
Zhang chi Cheng
Enggak pak, ini waktunya sekolah!
pak Wang/guru sekolah chengshi
Kalau tau, kenapa kamu tidur. apalagi ini sekolah belum di mulai heh!😤
*marah*
pak Wang/guru sekolah chengshi
Sekarang kamu......
Belum selesai bicara, xu shilin memberi tau pak Wang bahwa kini saatnya mengumpulkan pr mereka.
Xu Shilin/sahabat Weisheng
Pak! Ada pr dan sekarang waktunya mengumpulkan!
Mendengarnya, Weisheng lalu ingat bahwa ada pr dan dia belum mengerjakannya.
Sun Weisheng
Aduh! Gimana nih! Aku belum mengerjakannya!
*ketakutan*
pak Wang/guru sekolah chengshi
Terimakasih! Xun shilin sudah mengingatkan, sekarang segera kumpulkan pr kalian di meja guru sekarang.
Saat para siswa mengumpulkan pr mereka, Sun Weisheng dan Zhang chi Cheng malah masih berdiri terpaku di tempatnya. Itu membuat pak Wang curiga terhadap mereka.
pak Wang/guru sekolah chengshi
Chi Cheng, kenapa kamu tidak mengumpulkan pr, apa kamu tidak mengerjakannya?
Zhang chi Cheng
hehehe...belum pak!
pak Wang/guru sekolah chengshi
Kamu itu, sudah hobinya melanggar aturan sekolah dan kini enggak ngerjain pr!
pak Wang/guru sekolah chengshi
Saudara kembar mu! Juga sama, selalu tidur kalau ada kesempatan dan di mana saja! untung saudara mu Zhang chi ming ada di kelas lain kalau dia satu kelas sama kamu, bisa-bisa bapak bisa kena serangan jantung!
Sun Weisheng
Pak! Jangan kena serangan jantung, lebih baik pingsan saja pak!
*dengan wajah polosnya*
pak Wang/guru sekolah chengshi
*melihat ke arah Weisheng dengan geram*
pak Wang/guru sekolah chengshi
*lalu melihat ke arah Zhang chi Cheng lagi*
pak Wang/guru sekolah chengshi
Zhang chi Cheng, sebenarnya kalian (saudara kembarnya) ngapain aja kalau malam, apa kalian begadang?
Zhang chi Cheng hanya bisa diam dan tidak berani mengatakan kebenarannya pada sang guru.
dan kini giliran Weisheng di tanyai kenapa dirinya tidak mengerjakan pr.
namun, saat itu gurunya sudah tau jawaban apa yang akan di buat Weisheng sebagai alasan
pak Wang/guru sekolah chengshi
Dan kamu, kenapa bengong di situ. Apa kamu enggak ngerjain pr?
Sun Weisheng
Bukan enggak ngerjain pr, tapi belum pak! Hehehe!
*menggaruk kepalanya*
kemarahan pak Wang memuncak, dan ini semua perbuatan 2 siswanya.
Saat itu, pak Wang langsung menghukum mereka berdua, berdiri di luar ruang kelas.
pak Wang/guru sekolah chengshi
Sun Weisheng, Zhang chi Cheng. Kalian sekarang keluar dan berdiri di luar kelas sambil memegang ke2 telinga kalian, cepat!
*meninggikan suara*
Waktu itu mereka lalu pergi dan menuruti apa yang guru mereka perintahkan.
Saat selesai terjadinya, jatuhnya kristal bintang ke sumur reinkarnasi.
Hong Jian dan Wu Xioli, di perintahkan oleh sang guru untuk mencari keberadaan kristal bintang yang telah berenkarnasi di bumi dan membawa kembali ke tangan Dewi keabadian, guru dari Hong Jian dan Wu Xioli.
waktu itu, mereka berdua sudah sampai di bumi.
Mereka kaget melihat suasana bumi berserta isinya yang begitu berbeda dengan istana langit.
Hong Jian
Xioli, apa benar? Kristal bintang jatuh di sini ( bumi,kota chengshi )
*bersembunyi di celah-celah tembok*
Wu Xioli
sepertinya benar?
*bersembunyi di celah-celah tembok*
Hong Jian
Lihat, mereka berpakaian seperti itu.
(pakaian moderen)
*menunjuk seseorang*
Hong Jian
Beda dengan kita?
*melihat ke arah baju dewa yang dia pakai dan selanjutnya melirik pakaian dewa Wu Xioli*
Wu Xioli
Apa sebaiknya kita merubah penampilan kita, agar kita lebih leluasa mencari kristal bintang?
Hong Jian
Saran yang bagus!
Mereka berdua lalu merubah penampilan mereka seperti para manusia di bumi.
Mereka menyesuaikan pakaian yang dikenakan penduduk kota chengshi saat itu.
Hong Jian / wujud manusia
Xioli, bagaimana penampilanku?
*memakai pakaian moderen*
Wu Xioli / wujud manusia
Bagus, kalau aku gimana?
*memakai pakaian moderen*
Hong Jian / wujud manusia
Emmmm....ok!
kini mereka berdua pergi mencari kristal bintang berada, dengan fashion yang mereka gunakan, Hong Jian dan Wu Xioli lebih gampang membaur dengan para manusia.
Saat sedang perjalanan misi mereka, Hong Jian tiba-tiba merasa lapar dan kebetulan di depan mereka ada seorang nenek yang sedang berjualan makanan.
Hong Jian / wujud manusia
( kruuuucuk )
*suara perut Hong Jian*
Hong Jian / wujud manusia
Xioli, aku lapar!
Wu Xioli / wujud manusia
Aku juga!
Wu Xioli / wujud manusia
Eh! Di depan sana ada yang berjualan makanan, ayo kita ke sana!
*menunjuk sebuah kedai makanan*
Hong Jian / wujud manusia
Ayo!
Mereka lalu menghampiri kedai itu, setelah sampai mereka langsung memesan jualan si nenek
Wu Xioli / wujud manusia
Permisi!
Wu Xioli / wujud manusia
nenek jualan apa?
nenek Bai/penjual mie
nenek, jualan mie! Apa kalian berdua mau pesan?
*dengan nada suara agak bergetar*
Hong Jian / wujud manusia
Kalau gitu kami pesan 2 mangkok nek!
nenek Bai/penjual mie
Baik, tunggu dulu. Nenek buatkan!
Sambil menunggu pesanan, mereka duduk dan mengobrol tentang rencana mereka untuk mencari kristal bintang selanjutnya.
Hong Jian / wujud manusia
Xioli, kasihan nenek itu, sudah tua tapi dia masih jualan.
Wu Xioli / wujud manusia
Ya! Bagaimana lagi! Itu sudah takdirnya!
Hong Jian / wujud manusia
Apa kita buat dia jadi muda lagi! Gimana?
*dengan menyeringai*
Hong Jian / wujud manusia
Kita kan dewa, itu hal kecil untuk kita!
*sambil menjentikkan jarinya*
Wu Xioli kaget atas ide yang di buat adik seperguruannya itu.
Dia langsung mengambil sepasang sumpit yang ada di depannya dan langsung menjitak kepala Hong Jian.
Wu Xioli / wujud manusia
( plaaak )
*suara kepala Hong Jian*
Hong Jian / wujud manusia
Aduh! Sakit tau!
*memegang kepalanya*
Wu Xioli / wujud manusia
Bodoh,kita tidak boleh seenaknya merubah apa yang sudah ada, jika guru sampai tau! Kita bakalan di hukum berat!
Mendengar itu, Hong Jian langsung menjadi takut dan lalu mengurungkan niatnya.
Hong Jian / wujud manusia
Enggak-enggak, aku enggak mau di hukum guru!
Hong Jian / wujud manusia
Lebih baik, enggak usah ngelakuin apa-apa.
Kita fokus ke pencarian kristal bintang saja.
Wu Xioli / wujud manusia
Gitu kamu ngerti!
Setelah menunggu, akhirnya pesanan mereka telah datang!
nenek Bai/penjual mie
ini, silahkan menikmati!
Hong Jian / wujud manusia
Wah! terimakasih nek!
Wu Xioli / wujud manusia
Terimakasih!
nenek Bai/penjual mie
semoga kalian suka masakan nenek!
Hong Jian / wujud manusia
Ok!
Hong Jian dan Wu Xioli menikmati mie buatan nenek itu.
Namun, saat mereka asik makan, tiba-tiba datang beberapa preman mengusik nenek dan kedainya.
seperti biasa mereka meminta sejumlah uang dari nenek dan jika nenek tidak memberikan nya, kedai dagangan nenek akan di hancurkan oleh mereka.
preman
Hei! Nenek Bai! Seperti biasa, setoran-setoran!
*menyeringai dan tangan sambil meminta uang*
nenek Bai/penjual mie
Aduh! saya belum ada uang!
*ketakutan*
Hong Jian dan Wu Xioli melihat kejadian itu dan merasa heran.
preman
Ah! Kamu pasti bohong! Kalau gitu kita hancurkan kedai nya.
nenek Bai/penjual mie
Ja-jangan nak!
*ketakutan*
preman
Semua hancurkan kedainya!
*memerintahkan anak buahnya untuk menghancurkan kedai si nenek*
Preman itu tidak hanya memerintahkan anak buahnya untuk menghancurkan kedai tapi dia juga mendorong si nenek hingga jatuh.
Hong Jian dan Wu Xioli yang sejak tadi hanya melihat karena bingung tentang tingkah para manusia itu, kini tidak tinggal diam dan segera pergi menolong si nenek.
Wu Xioli / wujud manusia
Hei! Bukan seperti ini memperlakukan seorang nenek!
*menghadapi si preman*
Hong Jian / wujud manusia
*menghampiri dan membantu si nenek berdiri*
Hong Jian / wujud manusia
Nenek enggak papa!
*membantu nenek berdiri*
nenek Bai/penjual mie
*menggelengkan kepalanya*
preman
Kalian siapa! Apa kalian cucunya, kalau begitu cepat bayar setoran si nenek tua itu.
Hong Jian dan Wu Xioli hanya diam, mereka menenangkan diri agar mereka berdua tidak kebablasan terhadap para manusia itu.
preman
Ya! Sudah semua anak buahku, ayo hancurkan kedai si nenek itu.
Mereka menghancurkan semua isi kedai nenek.
nenek Bai/penjual mie
Ja-jangan, ja-jangan!
*pinta nenek*
saat itu Wu Xioli sudah sangat marah, tangan nya tidak ada henti-hentinya mengepal geram, hingga akhirnya dia mengeluarkan kekuatannya untuk menyerang semua preman itu dalam sekali hentakan.
Saat itu juga, Hong Jian langsung menggunakan kekuatan nya untuk menghentikan waktu di sana, agar saat Wu Xioli menghajar preman-preman itu semua orang yang ada di sekitar sana tidak melihat kejadian yang mereka lakukan.
Semua preman terkena serangan Wu Xioli. namun, Wu Xioli masih membuat mereka tetap hidup.
Preman-preman itu terluka sangat parah akibat serangan Wu Xioli, saat itu Wu Xioli langsung tertuju pada preman yang dari tadi berlagak sok-sok an. Wu Xioli menghampirinya dan langsung mengangkat kerah bajunya sampai badan si preman terangkat.
Seketika Wu Xioli melayangkan pertanyaan kepada si preman.
Wu Xioli / wujud manusia
Kenapa kau lakukan itu!
preman
Maafkan aku tuan! Aku salah!
Wu Xioli / wujud manusia
Apakah kau begini pada semua orang!
preman
Iya! Tuan! Tapi sekarang aku janji tidak akan mengganggu siapa pun lagi!
preman
Tapi jangan bunuh aku tuan!
Saat si preman memohon ampun, seketika si preman melihat mata Wu Xioli tiba-tiba berubah warna menjadi merah ke biru-biru an, dan itu membuat dia menjadi takut lagi.
preman
A-apa!
*melihat mata Wu Xioli*
preman
s-s-siapa kau sebenarnya?
saat itu Wu Xioli mengangkat tangan satunya dan segera mengeluarkan listrik. Si preman yang melihat semakin takut di buatnya.
Wu Xioli / wujud manusia
Aku....aku yang akan membunuhmu!
*mengarah kan kekuatan nya ke si preman*
Waktu itu seketika Hong Jian menyuruh Wu Xioli untuk menghentikan semua ini.
Hong Jian / wujud manusia
Xioli, hentikan.
Hong Jian / wujud manusia
Kita datang kemari untuk mencari kristal bintang guru, bukan membunuh orang bumi.
Mendengar Hong Jian, Wu Xioli langsung menghentikan aksinya dan segera melepaskan si preman.
Saat ini, si nenek ketakutan karena sedari tadi dia melihat semua kejadian yang mereka berdua perbuat.
Hong Jian yang melihat si nenek ketakutan pun kini berusaha menenangkan si nenek.
Hong Jian / wujud manusia
Nek! Nenek jangan takut!
*memegang kedua tangan si nenek*
nenek Bai/penjual mie
K-k-kalian siapa?
Hong Jian dan Wu Xioli merasa bingung harus menjawab apa.
Seketika si nenek melihat para preman yang terluka parah, dan kini si nenek malah mengkhawatirkan para preman yang sudah menyakitinya tadi.
nenek Bai/penjual mie
M-m-mereka terluka parah!
*menunjuk tempat para preman terkapar*
Saat itu, si nenek langsung memohon ke Hong Jian dan Wu Xioli agar mau membawa para preman ke rumah sakit.
Wu Xioli lalu tidak terima dan bertanya mengapa si nenek mau menyelamatkan para preman itu.
nenek Bai/penjual mie
Kalian berdua, nenek mohon antar kan mereka ke rumah sakit, mereka terluka.
Hong Jian / wujud manusia
rumah sakit? Apa itu?
*bingung dengan apa yang di ucapkan si nenek*
nenek Bai/penjual mie
Tempat menyembuhkan orang yang sakit!
Wu Xioli / wujud manusia
Apa? Membawa mereka!
*menghampiri si nenek dan berjongkok di hadapannya*
Wu Xioli / wujud manusia
Nek! Kenapa masih baik kepada mereka? Biar mereka merasakan hukuman Karena telah berbuat kejam.
nenek Bai/penjual mie
Enggak, saya mohon tuan!
*memohon kepada Wu Xioli*
Wu Xioli melihat si nenek memohon secara tulus dan melihat ketulusan hati si nenek.
Dan itu membuat diri nya menjadi tidak tega terhadap si nenek.
Akhirnya Wu Xioli, mengiyakan permintaan si nenek, dia berdiri dan menghadap para preman setelah itu mengirim mereka semua ke rumah sakit dengan kekuatan teleportasi yang dia kuasai.
Setelah itu, kini giliran Hong Jian untuk mengembalikan kedai si nenek yang sudah hancur dengan kekuatannya. dan dalam sekejap mata, kedai itu kembali rapi dan normal kembali. Saat itu juga Hong Jian kini mengembalikan waktu yang dia hentikan dan kini waktu berjalan normal kembali.
Si nenek yang melihat semua yang dilakukan Hong Jian dan Wu Xioli, kini yakin bahwa mereka berdua bukan manusia biasa.
Kini Si nenek mencoba memberanikan diri untuk bertanya kepada ke2 orang yang telah membantunya tadi.
nenek Bai/penjual mie
Maaf, sebenarnya kalian siapa? Kenapa kalian bisa mengeluarkan kekuatan aneh itu?
mereka melihat kondisi si nenek, yang begitu polos dan tidak berdaya pun merasa bahwa rahasia mereka tidak apa-apa kalau hanya satu orang yang mengetahuinya.
kini mereka berpikir bahwa si nenek bisa di percayai.
Dan akhirnya mereka berdua menceritakan seluruh kejadian yang terjadi dan alasan apa mereka turun ke bumi.
Saat itu Hong Jian dan Wu Xioli mengira bahwa si nenek tidak mempercayai mereka. Namun, sebaliknya ternyata si nenek percaya dan mendoakan mereka agar segera menemukan kristal bintang yang mereka cari.
Hong Jian / wujud manusia
Nenek! Percaya cerita kami?
*memastikan si nenek percaya*
nenek Bai/penjual mie
saya, percaya!
Saya tidak menyangka bertemu dan di tolong oleh ke2 dewa sekalian.
Wu Xioli bertanya mengapa si nenek bisa percaya oleh cerita yang mungkin oleh manusia dianggap hanya sebuah dongeng.
Wu Xioli / wujud manusia
Kenapa? Nenek bisa percaya?
Si nenek pun menjawab dengan percaya diri.
nenek Bai/penjual mie
Saya percaya, karena dulu saat saya masih kecil. ibu saya sering bercerita tentang kisah Dewi keabadian yang mempunyai 2 murid kesayangannya.
Hong Jian / wujud manusia
Jadi, ibu mu bercerita tentang guru kami dan kami berdua.
*merasa senang dan bersemangat*
nenek Bai/penjual mie
Iya, saya pikir kalian hanya dongeng semata. Namun, kalian benar-benar ada, saya jadi senang melihat kalian.
*tersenyum*
Wu Xioli saat itu langsung bertanya ke si nenek, seperti apa kehidupannya.
Wu Xioli / wujud manusia
Nek! Bagaimana kehidupanmu selama ini?
nenek Bai/penjual mie
Saya terlahir dari ibu dan ayah yang sangat menyayangi saya, saat saya umur 10 thn ayah saya meninggal dunia. sejak saat itu, saya dan ibu saya hidup berdua saja. kami berdua bekerja mengolah lahan orang untuk di tanami sayuran, sekitar umur 18 thn saya menikah dan ikut suami saya ke kota chengshi. waktu Saya meninggalkan ibu sendirian di desa, ibu saya meninggal dan kini saya hanya tinggal bersama suami saya.
Hong Jian / wujud manusia
Kalau anak kalian?
nenek Bai/penjual mie
Saya tidak di karuniai anak, dan 10 thn yang lalu suami saya meninggal. sejak saat itu saya menjadi sendirian tanpa sanak saudara!
*mengingat kejadian yang dia alami*
Hong Jian dan Wu Xioli mendengar kisah dari si nenek tiba-tiba menitikkan air mata karena merasa sedih atas apa yang dia alami.
Tiba-tiba mereka berdua menenangkan si nenek dan menyakinkannya bahwa dirinya kini tidak sendirian lagi. Mereka berdua kini memegang tangan si nenek dengan kehangatan.
Hong Jian / wujud manusia
Nenek!
*memegang tangan si nenek*
Wu Xioli / wujud manusia
sekarang jangan sekali-kali bilang bahwa nenek sendirian! sekarang kami yang akan menemani nenek!
*memegang tangan si nenek*
Hong Jian / wujud manusia
Betul itu, kami akan menemani nenek, dan sambil mencari kristal bintang!
Mendengar itu si nenek, terkejut dan merasa senang, dan bertanya-tanya apa yang dikatakan mereka benar.
nenek Bai/penjual mie
Apa itu benar?
Mereka berdua hanya menjawabnya dengan menganggukkan kepala mereka.
Nenek merasa senang dan kini mulai menari kegirangan layaknya anak kecil.
Wu Xioli / wujud manusia
Hong Jian! Apa semua manusia seperti itu saat senang?
*memandang si nenek*
Hong Jian / wujud manusia
Mungkin! Lihat dia menari-nari seperti anak kecil.
*memandang si nenek*
Hong Jian / wujud manusia
Eh, tapi bagi kita kan, dia memang anak kecil. Umur kita kan lebih tua 4000 THN dari mereka.
Seketika Wu Xioli bertanya siapa nama si nenek.
Wu Xioli / wujud manusia
Nek! Siapa nama mu?
nenek Bai/penjual mie
Eh, nama Saya?
*menghentikan tariannya*
nenek Bai/penjual mie
Nama saya Bai Chen!
Wu Xioli / wujud manusia
Nama yang indah!
*memuji nama si nenek*
nenek Bai/penjual mie
Kalau boleh tau, nama kalian siapa?
Hong Jian / wujud manusia
Aku Hong Jian dan ini Wu Xioli!
*menunjuk ke arah Wu Xioli*
nenek Bai/penjual mie
Dewa Hong Jian dan dewa Wu Xioli mulai sekarang apa kalian mau tinggal di rumahku yang sederhana!
Hong Jian / wujud manusia
Tentu jelas, dan sekarang kita lanjutkan dagangan nenek dan kami berdua akan bantu!
nenek Bai/penjual mie
Baik! Dewa Hong Jian dan dewa Wu Xioli!
Wu Xioli / wujud manusia
Eits! Jangan panggil kami dewa, kamu harus menjaga rahasia ini. kami di sini bukan hanya sekedar menemani mu tapi juga menjaga mu, karena kemungkinan para iblis dan para siluman bisa saja menyerang mu.
nenek Bai/penjual mie
Para iblis dan para siluman?
Hong Jian / wujud manusia
Jadi, kristal bintang jatuh.
Di ikuti para iblis dan para siluman yang menginginkan kekuatan yang ada pada kristal bintang milik guru kami
Wu Xioli / wujud manusia
Kemungkinan saat ini, mereka sedang berkeliaran untuk mencari keberadaan kristal bintang.
nenek Bai/penjual mie
saya jadi takut!
Wu Xioli / wujud manusia
Jangan khawatir!
Hong Jian / wujud manusia
Kami akan melindungi mu!
nenek Bai/penjual mie
Baik!
Setelah kesepakatan yang mereka jalani, mereka bertiga melanjutkan menjual mie si nenek. namun, tiba-tiba ada tetangga nenek yang ingin membeli dagangannya.
tetangga nenek Bai
Nenek Bai, aku pesan 2 bungkus mie!
nenek Bai/penjual mie
Iya, Bu Zhao!
Saat itu tetangga nenek Bai melihat Hong Jian dan Wu Xioli membantu nenek Bai menjadi heran dan bertanya-tanya siapa 2 pemuda tampan yang membantu nenek Bai.
tetangga nenek Bai
Nenek Bai, siapa 2 pemuda itu?
*melihat Hong Jian dan Wu Xioli*
nenek Bai/penjual mie
Oh! itu, mereka.....
Nenek Bai Belum selesai bicara, Wu Xioli menjelaskan kepada tetangga nenek Bai siapa diri mereka.
Wu Xioli / wujud manusia
Permisi!
Wu Xioli / wujud manusia
kami berdua adalah cucu nenek Bai.
Wu Xioli / wujud manusia
Nama ku Wu Xioli dan ini adikku Wu Hong Jian.
*menunjuk Hong Jian*
Saat mendengarnya, Hong Jian tidak masih tidak terima kalau dia jadi adik dari Wu Xioli.
Hong Jian / wujud manusia
Eh! Siapa adik mu?
Hong Jian / wujud manusia
Kita tuh! Hanya beda 3 menit.
Wu Xioli / wujud manusia
Tapi kan, aku duluan.
Ya, berarti aku adalah kakak.
Melihat perdebatan antara Wu Xioli dan Hong Jian, membuat nenek Bai melerai mereka berdua.
nenek Bai/penjual mie
sudah! Kalian jangan bertengkar!
*melerai ke2nya*
Saat itu juga, nenek Bai membawa pesanan tetangganya itu dan langsung memberikannya.
Namun, tetangganya masih penasaran kepada Wu Xioli dan Hong Jian, apa benar mereka cucu nenek Bai.
nenek Bai/penjual mie
ini pesanan nya!
*memberi mie pesanan tetangganya*
tetangga nenek Bai
Tapi nek....
Nenek Bai segera menyuruh tetangganya segera pergi dan kini dia melanjutkan dagangan nya bersama ke2 dewa yang kini menjadi cucunya.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun.
Wu Xioli dan Hong Jian mencari keberadaan kristal bintang terus menerus sambil bertarung dengan para iblis dan para siluman yang mereka temui di setiap jalan.
Mereka juga membantu dagangan nenek Bai Sampai akhirnya kedai sederhana milik nenek Bai berubah menjadi restoran keluarga terbesar di kota chengshi.
Namun, saat sedang jaya-jayanya.
Nenek Bai sudah tidak kuat dan akhirnya meninggal dunia.
Setelah itu.......
beriringan dengan waktu, Wu Xioli dan Hong Jian tidak pernah menampakkan diri mereka dan hanya mengontrol restoran nenek Bai dari balik layar di karenakan wajah mereka yang tidak sedikit pun menua.
Itu semua di karenakan mereka berdua sebenarnya adalah dewa yang di tugaskan untuk mencari kristal bintang dan harus segera mengembalikannya ke tangan Dewi keabadian yaitu guru mereka.
Dan sejak kematian nenek Bai, Wu Xioli dan Hong Jian kini memusatkan untuk mencari kristal bintang dan melindungi warga setempat dari bahaya para iblis dan para siluman yang mengancam nyawa mereka.
17 tahun kemudian, Wu Xioli dan Hong Jian masih belum menemukan keberadaan kristal bintang.
dan keberadaan para iblis dan para siluman semakin membahayakan, banyak korban yang di makan jiwa dan jasad nya oleh mereka.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!