NovelToon NovelToon

Felicya Si Gadis Bar-bar

Murid baru

“Felicya Oma tidak tahu lagi bagaimana cara mendidik mu, sudah tiga kali kamu pindah sekolah gara-gara membuat anak orang masuk rumah sakit”.

“Mereka yang mulai duluan Oma bukan aku”.

“Ia Oma tahu tapi tidak dengan cara menghajar mereka.. Kamu itu anak gadis bukan preman”.

“Aku punya alasan kenapa menghajar mereka”.

“Apapun alasannya tetap saja kamu salah sudah membuat anak orang babak belur. Oma sudah menghubungi papa dan mamamu besok mereka akan kesini menjemputmu pulang ke indo”.

“Oma aku gak mau pulang aku tetap mau disini sama Oma, aku janji gak akan buat onar lagi” ucapnya memohon.

“Maaf Oma tidak bisa bantu kamu lagi” ucap Oma Resa berlalu meninggalkannya.

Feli mengurung diri di dalam kamarnya.

“Kenapa tidak ada yang membela gue, sedangkan gue hanya membela diri, lagian mereka memang pantas di hajar”.

 

Dia mengambil ponsel nya di atas meja nakas lalu mengetik sesuatu di grup pertemanannya.

“Besok gue pindah ke indo”.

Setelah itu dia tertidur tanpa menghiraukan balasan pesan teman-teman nya di grup WeChat.

 

 

Gadis cantik berpakaian seragam SMA berjalan menuruni tangga dengan kaki jenjangnya, parasnya yang cantik dengan kulit putih dan tinggi yang semampai membuat siapa pun akan terpesona olehnya.

 

     Perkenalan nama tokoh:

-Felicya Dirgantara

-Raka Dirgantara (kakak Feli)

-Arion Dirgantara (ayah)

-Mona (ibu)

 

“Pagi semua” ucapnya dengan mencium orang tua dan kakak laki-laki nya.

“Pagi juga sayang” jawab sang ibu.

“Hari ini pertama kamu pindah sekolah lagi, papa harap ini sekolah terakhir kamu”.

“Ya” jawab Feli.

“Kamu berangkat sekolah bersama kakakmu?” tanya Arion.

“Aku bawa mobil sendiri aja pah”.

“Kenapa bawa mobil sendiri bukannya kamu satu sekolah dengan kakakmu”.

“Aku enggak mau naik motor”.

“Ya sudah tidak apa-apa bawalah mobil di garasi sesukamu”.

“papa memang yang terbaik”.

“Giliran kemauannya di turuti bilang papa yang terbaik, giliran papa melarang bilangnya papa jahat” ucap sang kakak.

“Sirik aja”.

“Ingat kalo di sekolah gak usah pake ganjen” ucap Raka.

“Siapa juga yang mau ganjen di sekolah”.

“Aku tahu kerjaan kamu di Jerman PHP anak orang”.

“Mereka saja yang cepat baper”.

“Udah sarapan dulu jangan ngobrol terus nanti sarapannya keburu dingin” ucap Mona.

Mereka memakan sarapannya tanpa ada suara karena itu tradisi di keluarganya di larang berbicara di depan makanan, setelah mereka selesai dengan sarapannya sang kakak menghampiri sang adik.

“Beneran enggak mau bareng sama aku” tanya Raka.

“Ya, aku mau bawa mobil sendiri”.

“Ya udah kalau begitu aku duluan”.

“Ya”.

Raka berangkat menggunakan motor sport kesayangannya meninggalkan Mansion Dirgantara.

 

“Ma pa, aku berangkat sekolah dulu ya” dengan mencium tangan kedua orang tuanya.

“Ya sayang hati-hati di jalan”.

Feli melajukan kendaraannya menuju sekolah barunya.

 

SMA MANDIRI di hebohkan dengan kedatangan mobil Lamborghini Aventador keluaran terbaru yang memasuki parkiran, semua murid menerka-nerka siapa pemiliknya.

Raka melihat mobil sang adik yang memasuki sekolah barunya hanya menggelengkan kepala.

 

   Perkenalan nama tokoh most wanted SMA MANDIRI

•Raka Dirgantara

•Regan Adinata

•Yohan Bagaskara

•Kei Prasetya

•Rey Dwilingga

 

Mereka ber 5 sedang berkumpul di parkiran menunggu bel masuk dikejutkan dengan mobil yang baru memasuki parkiran sekolah.

“Gila mobil siapa tuh keren banget“ ucap Kei.

“Gue penasaran siapa yang bawa itu mobil” jawab Rey.

Tak lama pintu mobil terbuka dan keluarlah gadis cantik dengan kaki jenjangnya, rambut yang dibiarkan terurai dan make up tipis nya membuat semua murid laki-laki menatapnya penuh minat.

 “Ternyata cewek cantik guys” teriak murid SMA Mandiri.

"Si Vanes bakal punya saingan nih”.

Dan masih banyak lagi yang memujinya.

 

“Kebiasaan ni anak.. Baru juga masuk sudah membuat heboh satu sekolah” Gumam sang kakak.

Raka berjalan menghampiri sang adik.

“Raka.. Loe mau ke mana?” ucap Rey.

“Gue ada urusan bentar”.

“Gila tu cewek cantik bener sepertinya murid baru di sekolah kita” ucap Kei.

“Itu Raka nyamperin cewek itu bukan sih?” ucap Yohan.

Sedangkan Regan hanya menyimak percakapan mereka.

Setelah sampai di depan adiknya Raka berkata, “Baru masuk udah bikin heboh”.

“Aku gak ngapa-ngapain loh”.

“Yuk ke kelas” gandeng sang kakak pada adiknya.

 

Raka berjalan mendekati sahabatnya.

“Raka.. loe gak mau kenalin cewek di pinggir loe siapa?” ucap Kei.

“Kenalin pacar gue Feli”.

Feli hanya melotot kan mata pada kakaknya.

“Halo salam kenal gue Rey”.

“Gue Feli salam kenal”.

“Gue Kei cowok yang paling ganteng di SMA Mandiri”.

“Gue Feli”.

“Gue Yohan cowok paling populer di sini”.

“Gue Feli” dengan kedipan genitnya.

Raka yang melihat kelakuan nyeleneh sang adik mengusap wajah Feli.

“Gak usah ganjen” ucap Raka.

“Pelit amat sih kan Cuma cuci mata doank”.

“Gue Regan”.

“Feli”.

“Btw kapan loe pacarannya? Setahu gue selama ini Lo jomblo akut” tanya Rey.

“Selama ini dia tinggal di Jerman jadi gue LDR”.

“Pantes..”

“Jadi Feli belum lama pindah dong ke indo?” tanya Kei.

“Ya kak, baru 1 Minggu aku di sini”.

“Ya udah aku antar ke kelas ya” ucap Raka.

“Ya”.

“Gue duluan ya guys” ucap Raka pada teman-teman nya.

“Ya” ucap mereka serentak.

Adik kakak itu meninggalkan parkiran sekolah menuju ruang kelas Feli.

 

“Maksud kakak apa ngenalin aku sebagai pacar ke mereka?”.

“Yang pertama biar kamu disini sekolah bukan pacaran, yang kedua lumayan buat jadi tameng aku menjauhkan ulet bulu”.

“Ooh.. Jadi begitu.. Enak ya manfaatin adek sendiri”.

“Kita sama-sama untung.. Kamu gak ada yang gangguin begitu juga aku”.

“Ia cowok emang gak ada yang gangguin aku, yang ada fans kakak yang teror aku.. Gak lihat apa dari parkiran aku jalan sama kakak banyak mata yang liatin aku”.

“Tinggal congkel aja matanya apa susahnya.. Ingat ya kalo ada yang nanya kamu itu pacarku apa bukan jawab aja iya”.

“Tau ah”.

“Feli.. Ucap Raka yang tidak ingin dibantah”.

“Iya.. Iya..”.

 

Setelah mereka sampai di depan kelas XI A Raka berpamitan pada sang adik.

   “Belajar yang benar jangan sampai membuat masalah di sekolah ini”.

   “Aku gak akan buat masalah kalau enggak ada yang membuat masalah duluan”.

   “Ya udah aku balik ke kelas dulu”

   “hem”.

   “Nanti bel istirahat aku kesini”.

   “Iya..”

RAKA pergi meninggalkan kelas Feli menuju kelasnya.

 

Bu Gea yang melihat murid baru berdiri di depan kelas menghampirinya.

   “Kamu murid baru yang pindahan dari Jerman itu?”.

   “Ya Bu”.

   “Masuklah dan perkenalkan diri kamu di depan kelas”.

Feli memasuki ruangan kelas bersama Bu Gea.

 Kelas yang awalnya ribut mendadak menjadi hening.

“Semuanya di harap kan tenang, hari ini kita kedatangan teman baru.. Perkenalkan lah dirimu”.

“Perkenalkan nama ku Felicya kalian bisa memanggil ku Feli”.

Para murid laki-laki berteriak heboh karena kedatangan gadis cantik di kelas mereka.

“Sudah-sudah diam.. Baiklah Feli kamu bisa duduk di bangku kosong itu” tunjuknya.

 “Baik Bu” jawabnya.

Feli berjalan menuju bangku kosong dan mendudukinya.

“Sekarang buka buku pelajaran kalian” ucap Bu guru.

Setelah pelajaran selesai bangku Feli di datangi 2 orang.

02

   “Hai..” sapa kedua gadis di belakangnya.

   “Ya.. Ucapnya dengan tersenyum”.

   “Kenalin nama gue Tia dan ini sahabat gue Rea”.

   “Gue Feli salam kenal”.

   “Loe pindahan dari mana?” tanya Tia.

   “Jerman”.

   “Udah lama pindah ke indo”.

   “Baru satu Minggu disini”.

   “Tadi gue liat loe bareng sama most wanted loe kenal?” ucap Rea.

   “Most wanted siapa?” ucap Feli karena memang tidak tahu.

   “Cowok yang tadi anterin loe ke depan kelas”.

 “Oh.. Kak Raka maksudnya”.

“Iya.. Dia itu salah satu most wanted SMA Mandiri, banyak cewek di sekolah ini yang mengejarnya tapi selalu dia tolak”.

“Masa sih”.

“Iya dia itu dingin ke cewek, baru tadi doank gue liat di ngedeketin cewek duluan yaitu loe”.

“Masa di sekolah ini gak ada yang bikin dia kepincut”.

“Gak ada, primadona sekolah kita aja di tolak sama dia”.

“Siapa?”.

“Primadona sekolah kita Vanes.. Elsa sama Clara, dan yang ngejar Raka nama nya Elsa” ucap Tia.

“Kaya nya bentar lagi loe bakal dapet masalah karena berani deket sama kak Raka” ucap Rea dan mendapat anggukan dari Tia.

 

Feli sangat kesal kepada Raka, dia menyalahkan kakak nya karena membuat dia dalam masalah.

Tak lama bel istirahat pun berbunyi.

 

Feli yang sedang membereskan buku di kejutkan dengan kedatangan 3 orang siswi yang tidak di kenalnya.

 

 

Brak..

 

Suara gebrakan meja yang di pukul oleh salah satu siswi, membuat semua murid di kelas itu menatap penuh iba pada Feli.

 

  “Loe murid baru berani loe ya deketin cowok gue!” ucap Elsa pada Feli.

   “Sorry.. Cowok loe yang mana ya?”.

“Raka.. Raka cowok gue”.

“Sejak kapan gue tahu kak Raka punya pacar model nya kayak loe”.

“Kayak nya Loe belum tahu siapa kita” ucap Vanes.

“Cewek yang cintanya bertepuk tangan kan sama Most wanted” ucap Feli dengan senyum meremehkan.

Ucapan Feli membuat 3 gadis itu memerah menahan marah.

 

Di kelas XI A heboh dengan perdebatan primadona sekolah yang mencoba bully anak baru, dan berita itu terdengar ke telinga Kei.

 

“Raka.. Cewek loe di datengin sama Genk Elsa” ucap Kei.

“Iya ni juga gue mau kesana” ucapnya.

“Kita ikut” ucap teman-temannya.

 

Mereka pun berjalan beriringan menuju kelas XI A.

 

“Loe nyantai amat jalannya gak takut apa cewek loe di apa-apain sama tu ulet bulu” ucap Kei yang gemas lihat jalan temannya sangat santai.

“Gue gak takut.. Yang ada Elsa sam Genk nya yang bakal abis dihajar sama Feli”.

 

Ucapan Raka membuat semua teman nya menatap penasaran, memang nya cewek seperti Feli bisa menghajar orang.

 

Sedangkan di kelas Feli Elsa mencoba menamparnya.. Vanes dan Clara mencoba memegang tangan Feli, tidak ada yang berani membantunya karena Vanes dan Genk nya begitu sadis dan terkenal sering membuat ulah.

 

Feli memutar tangan Vanes dan Clara lalu dia menendang perut Elsa dengan kencang sampai Elsa terbatuk-batuk.

 

Saat Raka dan Genk nya memasuki kelas Feli.. Pemandangan yang mereka lihat adalah Feli yang sedang menjambak rambut Vanes dan Clara, sedangkan kakinya menginjak Elsa.

 

“Wow.. Amazing” ucap Kei bertepuk tangan.

Yohan dan Rey hanya membuka mulut tidak percaya karena baru melihat ke bar baran seorang gadis.

Sedangkan Regan menatap penuh arti pada Feli, dia begitu penasaran gadis seperti apa di depannya.

 

   “Feli udah cukup” teriak Raka.

Lalu menghampiri sang adik dan mencoba melepaskan jambakan ditangannya tapi begitu susah karena Feli menjambaknya dengan sangat kencang dan tidak ada niatan melepaskannya.

   “Apa kalian gak ada niatan bantu gue” ucap Raka pada teman-temannya.

Dan mereka pun membantu Vanes dan gengnya berdiri.

   “Raka tolongin aku, murid baru itu bikin aku babak belur” adu Elsa pada Raka.

   “Feli itu gak akan buat orang babak belur kalo tidak ada yang memancingnya”.

   “Kamu gak apa-apa?” tanya Raka pada adiknya.

Adiknya hanya diam mencoba menahan amarah karena belum puas menghajar mereka bertiga.

Perasaan Raka mulai tidak enak karena dia tahu watak sang adik kalau amarahnya tidak tersalurkan.

Feli memandang Raka dengan pandangan yang sulit di artikan, sedangkan yang lain hanya melihat apa yang akan dilakukan gadis itu.

   “Aww..” Raka menjerit kesakitan karena kuping nya di jewer sampai merah oleh adiknya.

   “Gara-gara kamu aku jadi kena sasaran ulet bulu.. Jadi sekarang kamu yang tanggung jawab bawa aku makan sepuasnya di kantin sama temen-temen aku” ucap Feli dengan menarik kuping sang kakak sambil berjalan menuju kantin.

   “Tia Rea ayo makan gue laper mumpung ada yang bayarin” ucap nya dengan berteriak.

 

Sedangkan Kei dkk mengikuti mereka dari belakang dengan tertawa terpingkal-pingkal.

   “Gue gak nyangka cewek nya Raka serem kalo marah” ucap Kei bergidik

   “Gue salut sama Raka Nemu dimana tu cewek Bar-bar kaya Feli” ucap Yohan.

   “Baru kali ini gue liat Raka tunduk sama cewek.. Di jewer lagi sampe kantin tuh” ucap Rei dengan menunjuk.

   “Menarik” ucap Regan.

 

Setelah mereka sampai kantin Feli baru melepaskan jeweran nya kepada sang kakak.

   “Aku gak mau tahu sekarang kakak yang beliin pesanan aku terus kakak juga yang bawa” ucap Feli.

   “Aku udah coba gak bikin ulah di sekolah yang baru, tapi kalo sampe aku di keluarin sekolah lagi gara-gara mereka kakak yang tanggung jawab”.

   “Kok aku yang tanggung jawab kan kamu yang hajar mereka” ucap Raka.

  “Mereka tahunya aku pacar kakak jadi kakak yang patut di salahkan disini”.

   “Iya.. Iya.. maaf”.

Feli duduk di bangku kantin yang di susul Rea dan Tia.

Lalu tak lama dikejutkan dengan kedatangan Most wanted yang duduk di mejanya.

   “Feli.. Raka kemana?” Tanya Kei.

   “Lagi dihukum buat beliin makanan buat kita" jawabnya.

   “Kamu hebat bisa lawan geng Vanes” ucap Rei.

   “baru hajar geng Vanes di bilang hebat, belum tahu aja kalian dia udah bikin masuk rumah sakit anak yang punya yayasan sekolah di Jerman” ucap Raka yang datang dengan membawa pesanan Feli dan teman-temannya.

   “Serius loe?” ucap Kei.

   “Ya.. Akibatnya dia di keluarin dari sekolah dan berakhir disini”.

 

 Tia dan Rea merasa sungkan dengan para pria di sampingnya, karena sebelumnya mereka tidak pernah dekat apa lagi menyapa mereka.

Sedangkan Feli memakan baksonya dengan lahap tanpa menghiraukan pandangan pria di sekelilingnya.

Feli yang melihat temannya tidak nyaman pun berbicara..

   “Kalian tidak perlu sungkan pada mereka, anggap aja mereka tidak ada”.

Rea dan Tia pun merasa tidak enak kepada mereka, dengan susah payah mereka berdua menelan makanannya.

   “Feli.. Loe emang gak ada deg-degan dekat dengan kita” ucap Yohan.

   “Kenapa gue harus deg-degan”.

   “Ya karena kita Most wanted di sekolah SMA Mandiri”.

   “Gak ngaruh juga kali, di Jerman banyak cowok yang deket sama gue yang lebih tampan dari kalian dan Most wanted juga tuh” ucapnya dengan santai.

Mereka yang disitu melihat kepada Raka yang santai memakan makanannya.

   “Kenapa ngeliatin gue seperti itu” ucap Raka.

   “Loe gak apa-apa” tanya Kei.

   “Soal Feli banyak cowoknya maksud kalian?” tanyanya.

Dan mendapat anggukan dari teman-temannya.

   “Dia mah emang pacar nya banyak gak ke hitung malah.. Jadi gak usah aneh”.

Mereka seakan tidak mengerti kepada Raka, kekasihnya selingkuh masih bisa bersikap biasa saja.

 

 

 

 

 

03

“Guys.. Besok jadinya tugas kelompok di rumah siapa?” ucap Rei.

“Mending di rumah Raka aja.. Rumah nya pertengahan dari rumah kita-kita” jawab Regan.

“Bener tuh gue setuju” sahut Kei.

“Gue sih ikut aja” timpal Yohan.

“Ya udah terserah kalian aja” jawab Raka.

Tet..

Tet..

Bel masuk pun berbunyi.

“Dah bel tuh masuk yuk” ajak Rea pada kedua temannya.

“Ya udah cabut” ucap Tia.

Feli bangun dari tempat duduknya.

“Semuanya gue duluan ya” ucap Feli berpamitan.

“Ya.. Jawab serentak”.

 

Setelah makan siang di kantin Raka dkk memutuskan kembali ke dalam kelas.

“Besok pagi kita ke rumah loe ya.. sediain makanan yang banyak pokoknya buat kita” ucap Rey.

“Di otak loe ada nya makanan terus heran gue” Jawab Yohan.

“Kalo belajar dengan perut kosong yang ada pusing.. Otak juga gak ikut jalan” timpal Rey.

“Bisa aja loe jawabnya” ucap Yohan.

“Regan.. Malam minggu besok ketua geng Scorpio nantang loe tanding dan taruhannya mobil sport nya.. Terima jangan” ucap Raka.

“Terima aja.. Lagian lumayan hadiahnya kalo gue menang” jawab Regan.

“Ok kalo gitu kita kumpul di tempat biasa ya”.

Regan menjawab dengan menganggukkan kepala.

 

Tak lama guru pun memasuki kelas dan mulai menerangkan pelajaran.

 

Tet..

Tet..

Bel pulang pun berbunyi.. Dan Feli memutuskan langsung pulang.

 

Mona yang melihat mobil sang putri memasuki halaman rumah langsung menghampirinya.

“Kamu sudah pulang sayang”.

“Ia mah” jawab Feli lemas sambil berjalan ke dalam rumah.

“Kamu kenapa lemas begitu” tanya sang ibu.

“Aku gak suka satu sekolah sama kakak”.

“Loh kenapa? Bukan nya enak ada kakakmu yang jaga kamu disana”.

“Enak apanya? Yang ada di hari pertama masuk langsung dapat masalah gara-gara kakak” jawabnya dengan menggebu-gebu.

“Memangnya kakakmu buat masalah apa sampai kamu kesal seperti ini?”.

“Dia ngaku-ngaku aku pacarnya di depan teman-temannya agar dia lepas dari fans fanatiknya.. Dan berakhir aku yang mau di tampar cewek itu sama temannya”

“Lalu.. Kamu apakan cewek itu?”.

“Ya aku hajar lah mah.. Masa aku mau di keroyok diam aja”.

Mona hanya bisa menepuk keningnya.

Dia sengaja memasukan sang putri ke sekolah bersama kakak nya agar dia bisa memantau putrinya supaya tidak membuat babak belur anak orang lagi dan berakhir di keluarkan dari sekolah.

Ternyata dugaannya salah, malah sang putra yang membuat masalah untuk adiknya.

 

“Mah.. Boleh gak aku pergi ke mall” ucap Feli.

“Sama siapa kesana?” tanya Mona.

“Sendiri.. Ada keperluan sekolah yang harus aku beli”.

“Tidak menunggu kakakmu, biar dia yang mengantar”.

“Males mah.. Orang lagi kesel juga sama orangnya”.

“Ya sudah tapi makan dulu”.

“Siap Bu bos..” ucapnya dengan hormat.

“Kalo gitu aku ke kamar dulu ya mah.. mau ganti baju gerah”.

“Ya sudah”.

 

Setelah Feli membersihkan diri, dia menuju ruang ganti.. Dan pilihan nya tertuju pada kaos hitam kerah V pass body dan rok pendek putih di atas lutut, dia pun mengambil sneakers putih dan tas kecil berwarna hitam.

Setelah memakai make up tipis dan serasa penampilannya sudah sempurna, Feli menuruni anak tangga menuju ruang makan dan dia pun mulai memakan makanan yang di siapkan oleh sang ibu.

Setelah selesai dia berpamitan kepada sang ibu.

“Mah.. Aku berangkat ya” pamit nya.

“Ya sayang hati-hati”.

“Ya mah”.

Feli melajukan kendaraannya menuju mall, tapi ternyata begitu dia melewati jalan sepi mobilnya oleng.. Dan setelah di periksa ban mobilnya bocor karena menginjak sebuah paku.

“Ya ampun apes sekali hidupku Mana gak bawa ban serep lagi.. Gimana ini".

Regan yang kebetulan lewat jalan itu melihat gadis yang sedang menendang-nendang ban mobilnya.

“Kok kaya Feli ya? Tapi ngapain dia tendang-tendang ban mobil?”.

Regan pun memutuskan untuk memberhentikan mobilnya.

“Fel.. Ban mobilnya kenapa loe tendang-tendang seperti itu, emang dia salah apa?”.

Feli yang melihat Regan di belakangnya berjingkat senang.

“Pucuk dicinta ulam pun tiba, lumayan tumpangan gratis” batinnya.

 

“Eh ada kak Regan.. Ini ban mobilnya bocor mana lupa gak bawa ban serep”.

“Ya udah tinggal aja, tar gue telpon bengkel langganan gue suruh ganti ban sama anterin mobil ke rumah loe”.

“Emangnya gak ngerepotin”.

“Gak.. Santai aja kali, alamat rumah loe dimana? Gue mau chat bengkel soalnya”.

“Jalan Gatot Subroto, Perum indah No. 02”.

“Bukannya itu alamat rumah Raka?”.

“Ya emang gue tinggal serumah”.

Regan mendengarnya kaget.

“Maksudnya loe nginep di rumahnya” ucap Regan

“Bukan.. Gue adek nya makannya tinggal serumah”.

“Are you serious” ucapnya senang.

“Yes.. I am Serious” ucapnya dengan ✌️.

Regan tersenyum simpul penuh arti.

 

“Ya udah loe mau kemana gue antar” ucap Regan.

“Tadinya mau ke mall tapi kayanya gak jadi gara-gara ban nya bocor”.

“Kebetulan gue juga mau ke mall..  bareng aja yuk”.

“Beneran” ucap Feli dengan semangatnya.

“Iya”.

“Ok.. Ayo berangkat” dengan semangat.

Regan hanya tersenyum melihat kelakuan gadis yang selalu dia perhatikan.

“Tapi beneran gak apa-apa kan mobilnya ditinggal disini?”.

“Ia gak apa-apa.. Bentar lagi juga pihak bengkel Dateng”.

“Ya udah kita berangkat sekarang” ucap Feli yang langsung mendahului Regan masuk kedalam mobilnya.

Regan hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan gadis itu.

 

Setelah mereka menempuh perjalanan kurang dari 1 jam, tibalah mereka di mall terdekat dan Regan pun memarkirkan mobilnya.

Mereka pun turun dan berjalan masuk.

“Loe kesini mau beli apa emang?” tanya Regan.

“Mau beli perlengkapan sekolah tapi gak tau disebelah mana tempatnya” jawabnya.

“Gue tahu.. Ayo” .

Regan mengantar Feli ke setiap toko yang ingin dia beli, dia sudah seperti laki-laki yang membawa belanjaan kekasihnya.

“Hah.. Ternyata capek ya keliling doang juga” ucap Feli mendudukkan dirinya di bangku dengan memijat kakinya.

“Gimana gak capek orang yang kamu kelilingi hampir seluruh toko di mall ini” ucap Regan yang jongkok di lantai dan memijat kaki Feli.

“Kak Regan gak usah di pijit kakinya.. Aku jadi gak enak”.

“Udah diem.. Nanti biar enakkan kakinya” ucapnya yang tidak ingin di bantah.

 “Udah kak.. udah mendingan kakinya”.

“Ya udah sekarang kamu mau kemana lagi?”.

“Aku pengen makan yang dingin-dingin tapi bikin seger, kira-kira apa ya?” ucapnya dengan berpikir.

“Di lantai 2 ada kedai es krim yang enak.. kamu mau gak?”.

“Berarti turun lagi ke lantai bawah.. Ya udah ayo” jawabnya dengan menggandeng tangan Regan.

Sedangkan orang yang di gandeng terpaku melihat tangannya yang di tarik paksa oleh gadis itu.

 

 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!