Di suatu pagi yang indah.
"Hyung!, jangan habiskan snack ku!"
Terdengar keributan dari dua orang anggota group yang sedang naik daun.
"Arra, jangan berlama-lama di kamar mandi!, kita juga tak memiliki jadwal bukan?"
Shownu kembali memfokuskan matanya pada acara TV yang sedang menayangkan ulang comeback dari group mereka.
Hari ini mereka bisa bersantai karna tak ada jadwal, semua bahkan bangun agak siang tak terkecuali Kihyun yang biasanya harus bangun pagi untuk membangunkan yang lain dan tentu saja untuk memasak sarapan mereka.
"Hyung, mengapa Changkyun tak bangun-bangun?, ini bahkan sudah hampir jam 9 hyung.."
Hyungwon keluar dengan mukanya yang tersirat akan kekhawatiran.
Ia berdiri menunggu perintah dari Leader untuk apa yang harus ia lakukan.
"Yak!, biarkan saja, kau tidak dengar tadi?, kita tak mempunyai jadwal hari ini jadi biarkan dia beristirahat lebih lama"
Minhyuk datang dari arah dapur dengan buah-buahan yang sudah ia potong sedemikian rupa cantiknya, ia hanya menatap jengkel pada Hyungwon dan berjalan menuju sofa untuk bergabung menonton TV.
"Bukan begitu Minhyuk ah, tapi"
Brakk
Suara keras yang terdengar seperti ada sesuatu yang jatuh dan langsung saja menginterupsi seluruh insan yang berada di ruang tengah, namun ketika mereka baru akan tersadar dari lamunannya, Kihyun sudah berlari terlebih dahulu dari arah dapur yang membuat member lainnya mau tak mau dengan spontan ikut berlari menghampiri kamar Changkyun, Kihyun dan Hyungwon itu.
Di dalam sana mereka malah menemukan Changkyun yang sedang menatap kosong ke arah lantai sambil menundukkan kepalanya.
Kasur milik Changkyun memang berada di atas sehingga yang lain begitu terkejut mendapati posisinya yang seperti ini bahkan ia sudah berada di lantai.
"Kkung?, wae? kau jatuh?"
Hening, Kihyun berusaha melihat wajah Changkyun namun anak itu masih berusaha menundukkan kepalanya bahkan malah memperdalamnya.
Yang lain hanya terdiam hingga akhirnya Wonho mengangkatnya naik keatas kasur Hyungwon.
Setelahnya Kihyun dan Wonho segera duduk disamping kanan dan kiri Changkyun di ikuti member yang lainnya namun mereka duduk di kasur milik Kihyun, kecuali Shownu, ia segera berlutut di depan yang termuda dari mereka dan langsung mengangkat dagu Changkyun sehingga terlihat jelas bahwa ia sedang menangis..
Shownu menggangkat tangannya dan mulai mengusap air mata Changkyun.
"Apa yang sakit hmm?"
Suara Shownu terdengar begitu lembut dan membuat yang lain mulai merasa lega karna Changkyun mulai tenang karna di bantu juga oleh Kihyun dan Wonho yang memeluknya dari samping dan menenangkannya.
"Hyungdeul .."
Changkyun menatap satu persatu hyungnya dan mulai menundukkan kepalanya lagi, kali ini tangannya ikut menunjukkan arah kakinya.
"Kakiku kram sekali, aku ingin meminta tolong kalian untuk menggendongku tapi kalian tidak ada yang mendengarku, jadi.."
Semua tersadar, mereka menatap dengan hati yang merasa bersalah, hari ini mereka sangat senang karna tidak memiliki jadwal apapun sehingga satu persatu mulai menyibukkan diri dengan kegiatan masing-masing tanpa saling bertanya satu sama lain seperti biasanya.
Namun dari semuanya mereka menyesal karna beberapa hari yang lalu seharusnya Changkyun sudah pindah ranjang dibawah berganti dengan Hyungwon namun karna memang Hyungwon seorang yang pemalas ia selalu lupa memindahkan kasur dan barang-barangnya ke atas.
Terlebih dari semuanya Hyungwon juga merasa bersalah karna tidak langsung membangunkan Changkyun dan bertanya keadaannya.
Ia malah keluar dahulu meninggalkannya seorang diri.
Kembali lagi pada keadaan yang mulai hening lagi, kini Kihyun berhenti memeluk Changkyun.
"Mianhae, hyung terlalu sibuk di dapur dan tak memperhatikanmu ne..
Apa masih kram?, apa kau mau hyung kompreskan kakimu?"
Kihyun mulai berdiri namun di tahan oleh Shownu.
"Kau lanjutkan saja urusanmu di dapur, biar aku saja yang mengompresnya, yang lainnya cepat bantu Kihyun agar kita semua bisa sarapan bersama. Panggil kami saat sarapan sudah siap, aku akan menggendong Changkyun keluar"
Tanpa menjawab semuanya segera melangkahkan kaki menuruti perintah Leader mereka itu, meninggalkan Shownu sendiri bersama dengan Changkyun.
"Tunggu sebentar Kyunie, hyung ambilkan air hangatnya"
Shownu segera keluar mencari baskom dan segala peralatan untuk mengompres kaki Changkyun.
Menyisakan Changkyun yang tanpa sadar tersenyum manis.
Pagi itu adalah awal dari persaingan ketat yang sebenarnya adalah hal yang biasa terjadi di sebuah agensi yang akan mendebutkan calon artis atau idol baru.
Banyak yang sudah berlatih bertahun-tahun dan berharap akan debut, seperti saat ini, ada sekitar 20 orang yang sedang di seleksi untuh mengikuti sebuah ajang survival dari Starship Entertaiment.
"Hyung, kira-kira mereka akan memilih berapa orang ya?, aku gugup sekali"
Salah satu dari trainee mulai berbisik satu sama lain sebelum akhirnya pintu terbuka dan menampakkan beberapa orang juri yang akan menyeleksi mereka.
Menit berlalu dan satu persatu dari mereka mulai menunjukkan skill baik dalan segi vokal, dance maupun rap.
Ruangan kini di penuhi dengan kegelisahan para trainee yang sedang menunggu giliran, masing-masing sedang memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Baik, semuanya berkumpul di depan, saya akan mengumumkan siapa saja yang berhak berpartisipasi dalam ajang ini dan bagi yang lolos besok kita akan memulai perekaman sesungguhnya"
Semuanya bingung, bukankah ini terlalu tiba-tiba?.
Tidak, Starship memang sengaja melakukan hal ini karna kemungkinan Sistar yang akan bubar dalam waktu dekat membuat mereka berbelok haluan dan memulai proyek besar untuk mendebutkan idol baru dari sekarang.
Mereka sengaja memilih mendebutkan idol lelaki karna melihat potensi kedepan dimana sekarang lebih banyak kaum hawa yang akan menghabiskan seluruh uangnya untuk idol tersayang.
"Jooheon, Wonho, Shownu, Kihyun,Minhyuk, Hyungwon, Kwangji, Yoosu, Minkyun, Yoonho, Gun dan Seokwon"
Baik itu tadi yang akan ikut berpartisipasi, dan hari ini cukup sampai disini, silahkan keluar"
Hanya 12 orang yang terpilih dari 20 orang trainee yang ada, memang wajar karna ada sekitar 4 sampai 5 trainee yang baru mengikuti kelas disana selama beberapa bulan sehingga mereka juga hanya bisa pasrah mendengar bahwa mereka tidak akan diikutkan untuk acara tersebut.
Di lain sisi ke 12 member yang lainnya di seret oleh staff yang sudah menunggu di luar untuk mengatur jadwal mereka ke depan.
Yang benar saja, mereka di haruskan pindah ke dorm yang sudah di sediakan untuk program ini malam ini juga, beberapa dari mereka langsung menggerutu dan hanya bisa pasrah akan aturan ini, toh seharusnya mereka bersyukur karna sudah di beri kesempatan untuk bersaing dan kalau mereka beruntung mungkin mereka bisa debut tahun ini juga.
"Jooheon-ah, kau tak merasa ini terlalu mendadak"
Gun bertanya saat mereka sedang berjalan keluar dari agensi menuju halte untuk menunggu bus agar dapat pulang dan segera berkemas.
"Pasti, tapi bagaimanapun aku akan tetap berjuang untuk debut!"
Jawab Jooheon dengan pasti.
"Kalau begitu ayo debut bersama!"
Gun dan Jooheon saling menatap satu sama lain lalu tertawa bersama.
.
Di lain sisi
"Kami pihak agensi sangat menyesal harus mengatakan hal ini, namun dengan berat hati kami harus membubarkan Nubility bahkan sebelum kalian bisa debut bersama, sekali lagi kami semua mohon maaf, kalian bisa mulai pindah mencari agensi lain"
Hari ini kabar buruk terdengar di sebuah group yang sudah menanti keputusan baik untuk masa depan mereka.
Nubility, sebuah group yang sudah melakukan promosi secara online dan akan di debutkan pada tahun ini harus menerima kabar buruk dimana agensi mereka bangkrut karna masalah finansial mereka.
Sebenarnya sejak trainee para member sudah menerima konsekuensi bahwa agensi mereka tak akan sanggup menopang biaya mereka sehari-hari namun mereka tetap percaya dan menjadi trainee di agensi ini, awalnya mereka hanya berharap mendapatkan bekal yang baik sebagai idol dengan belajar disini, tak ada sama sekali harapan mereka untuk debut mengingat agensi mereka yang bahkan tak mampu memberikan mereka dorm sebagai salah satu fasilitas trainee.
Beberapa dari trainee bahkan memilih bekerja untuk mendapat uang guna kebutuhan sehari-hari termasuk seorang Im Changkyun.
Perbedaannya adalah Changkyun bekerja tidak terlalu sekeras yang lainnya mengingat ayah dan ibunya yang selalu mengirim uang setiap bulan baginya, hal inilah yang membuat Changkyun dapat fokus berlatih di agensi.
Terkadang trainee lain yang tak sanggup memilih keluar dan itu adalah hal wajar, yang tak wajar adalah bagaimana bisa 5 orang trainee bertahan bertahun-tahun berlatih disebuah agensi yang tidak mampu memberi kebutuhan bahkan tak pasti akan mendebutkan mereka.
Namun ternyata semua berubah ketika pihak agensi mendadak memberi kabar bahwa mereka akan debut dengan nama Nubility, tentu saja kabar ini membuat 5 member yang masih bertahan sangat senang dan mungkin bisa sedikit berharap.
Mereka tau bahwa bukan agensi yang akan mendukung dalam hal dana saat debut nanti melainkan ada pihak sponsor yang ikut serta maka dari itu mereka percaya bahwa kali ini mereka bisa berharap lebih.
Beberapa bulan berlalu dengan kesibukkan mereka mempromosikan diri sebagai calon idol baru yang akan debut dengan nama Nubility.
Semua nampak berjalan sempurna, setidaknya sampai..
"Hyung!, apa itu benar bahwa kita tak jadi debut?!"
Byunghwa tak memberi jeda walau ia baru saja berlari untuk sampai ruangan agensi tempat mereka akan berlatih lagu debut mereka.
"Apa?, apa maksudmu?"
Taehyuk hanya menatapnya dengan tatapan bingung.
Byunghwa mulai mencari sesuatu dalam tasnya dan mengeluarkan handphonenya serta mengotak atiknya sedikit lalu memberikannya kepada Taehyuk yang mulai membaca, member yang lain termasuk Changkyun yang sudah datang terlebih dahulupun ikut membaca apa yang Byunghwa maksudkan.
"Ja.. jadi?"
Semua anggota yang ada mulai mendudukkan diri dengan lemas dan menundukkan kepalanya.
Kali ini semua hancur, seharusnya mereka tetap percaya dengan harapan yang tidak ada bukannya memberi kesempatan pada diri untuk berharap.
Sekali lagi mereka harus menerima kabar bahwa debut adalah suatu kemustahilan dalam karir trainee mereka.
Beberapa hari setelah pihak agensi menyatakan kabar buruk itu, semua mulai mencari kesibukkan sendiri bahkan beberapa berfikir untuk beralih profesi atau lebih jelasnya mencari profesi di luar sana.
Berbeda dengan yang lain, Changkyun merasa masih ingin menggapai mimpinya menjadi idol, sehingga ia mengikuti audisi terbuka dengan harapan dapat lolos, walau ia tau bahwa kali ini ia harus mengulang masa trainee nya lagi dari awal.
"Eomma.."
Sudah 2 bulan Changkyun dari kegagalan Nubility untuk debut dan hari ini entah bagaimana Changkyun sedang merasa rindu sekali pada kedua orang tuanya.
"Hmm, wae?, apa sangat sulit? kau ingin Eomma dan Appa kesana saja?"
Changkyun yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya sambil menangis, ia sadar bahwa Ibunya sangat peka bahkan tanpa melihat saja Ibunya tau bahkan Changkyun sedang menangis, mungkin ini karna Changkyun adalah anak satu-satunya maka dari itu Ibunya sangat menyayanginya.
"Kyunnie, Eomma percaya padamu, saat kau menentang Appamu untuk memilih menjadi idol kau tau bagaimana usaha Eomma meyakinkan Appa bukan?, Eomma tau kau bisa!, Eomma pastikan gaji Appamu akan tetap membantu biaya hidupmu bahkan jika kau belum mampu menjadi apapun.
Selama kau baik-baik saja Eomma akan mendukungmu, Eomma tau mengejar mimpimu adalah kebahagiaanmu, jadi jangan menyerah ne?, kalau kau butuh apa-apa kabari Eomma ok?, Eomma tak bisa berbicara lama karna sebentar lagi harus ikut pertemuan dengan Appamu.
Saranghae!"
Changkyun yang mendengar itu kini malah lebih keras menangis, ia mengingat bagaimana perjuangannya untuk bisa sampai di titik ini.
5 menit kemudian Changkyun yang sudah lebih tenang mulai membereskan barang-barangnya, ia juga tak lupa mengambil HPnya dan menelpon seseorang.
"Hyung, aku akan mengikuti ajang itu, aku siap. Ne, aku akan pindah besok"
Sebuah keputusan telah Changkyun ambil, kali ini ia bertekad debut walau dengan cara apapun.
Dengan tekadnya itu esoknya saat matahari baru menyinarkan sedikit cahayanya Changkyun sudah menempuh perjalanannya menuju harapan barunya.
Dan setelah tiba di sebuah apartemen milik seseorang yang tak lain adalah hyungnya itu, maka Changkyun segera menaruh barangnya, bukan..
Bukan untuk menetap disana namun hanya ditaruh saja karna besok ia akan mulai tinggal dengan trainee lainnya, dan hal ini benar-benar membuat Changkyun gugup.
Lalu hari itu akhirnya tiba..
.
Hari ini No Mercy memang sudah menyelesaikan misi ke 3 mereka dan tak ada yang menyangka bahwa K will akan mentraktir mereka untuk makan malam.
"Sugohesoyo yeorobun!, cha ayo aku akan mentraktir kalian makan malam"
Semua trainee sontak berteriak girang karna jarang sekali mereka dapat menyantap makan malam bersama bersama salah satu penyanyi terkenal dari sesama agensi mereka itu.
Awalnya mereka berfikir biasa melihat kamera dan para staff yang ikut merekam kegiatan makan mereka, yah mereka pikir ini akan dimasukkan sebagai salah satu scene penggugah serela bagi para penonton.
Namun semuanya berubah ketika mereka mendengar penuturan K will.
"Aku tau kalian sedang bersedih karna teman-teman kalian yang tereleminasi namun tak bisa di pungkiri kita butuh keadaan baru dan juga agensi sudah memutuskan untuk menambah 1 orang rapper lagi disini"
Heol!, siapa yang tidak marah ketika tau bahwa kau harus berjuang bersama dan mendapati temanmu yang yang tereleminasi ketika bertanding namun dengan entengnya pihak agensi memasukkan 1 orang lagi bahkan ia tak berjuang dari awal?.
Semua nampak kacau, sang Sunbae sudah bersiap untuk memperkenalkan anak baru itu dan mulai berdiri.
"Aa, ia akan datang sekarang?"
Gumam Minhyuk memastikan.
Jooheon sudah menggangkat masker guna menutupi wajahnya yang sangat jengkel dengan keadaan rumit ini, beberapa dari anggota yang lain bahkan sudah tak ingin makan, selera mereka lenyap entah kemana.
Berbeda dengan yang lain, Kihyun adalah satu-satunya yang tetap mengangkat sumpitnya dan menyantap daging yang mulai menggosong karna tak ada yang ingin menyentuhnya lagi.
Di tengah semua kesibukkan itu seseorang yang sudah di tunggu akhirnya berjalan mengikuti K will dari arah belakang, ia benar-benar menyita semua pandang mata yang berada disana baik itu anggota yang ada maupun para staff dan kameramen.
"Cha, Silahkan perkenalkan dirimu"
Perintah K will ketika lelaki itu sudah berdiri di depan seluruh anggota yang ia yakini akan menjadi orang yang tak kan terlupakan baginya nanti.
"Nde, annyeonghaseo, nama saya I.M, saya adalah seorang rapper, senang berkenalan dengan kalian"
Hanya beberapa patah kata yang mampu seorang Im Changkyun katakan, hening menyeruak ketika ia selesai berbicara membuat Changkyun bergidik ngeri terlebih ketika melihat wajah seluruh orang yang terlihat amat kesal padanya.
'tak apa, kau pasti debut kali ini'
batin Changkyun menguatkan keputusannya untuk mengikuti ajang ini.
"Baiklah, kau bisa duduk disana, dan aku akan pulang, setelah ini kalian bisa beristirahat karna mulai besok kalian akan berlatih untuk misi selanjutnya"
K will menutup sesi ini dengan keadaan yang sangat sangat kacau, semua orang hanya bisa memberi salam perpisahan dan berterimakasih atas traktiran seorang juri dan juga sunbae mereka itu.
"Kau datang di waktu tidak tepat"
"Aish, aku tak nafsu makan lagi"
"Sepertinya kepalaku pusing sekarang"
Satu persatu mulai menggerutu atau bergumam tak jelas sedang Changkyun yang tau perkataan mereka adalah tanda kejengkelan mereka atasnya hanya bisa menundukkan kepalanya.
Selesai dengan perkenalan singkat dari anggota baru, mereka semua kini sudah berjalan pulang menuju dorm tak terkecuali Changkyun karna mulai hari ini Changkyun akan tinggal bersama dengan trainee lainnya.
"Stt, Kyun-ah sini sebentar"
Sebelum masuk salah satu staff memanggilnya hingga Changkyun memutuskan menghampirinya sebentar.
"Duguseo?, aa hyung!"
Changkyun tak menyangka bahwa hyungnya berada disana.
"Kyun-ah, kau harus tetaplah bertahan ne?, ini hanya 3 minggu dan aku pastikan kau berada di line up debut, tapi berjanjilah jangan beritahu siapapun tentang ini dan juga tentang alasan kenapa kau bisa masuk, arraseo?"
Dengan cepat Jiseong mengatakkannya sambil berbisik dekat telinga Changkyun.
"Ne hyung!"
Changkyun menjawabnya sambil tersenyum dan segera berlari mengikuti para trainee yang ternyata sudah tak ada di sana, mereka seperti tak peduli ada tidaknya Changkyun di dalam sana.
'Aku mohon bantu yang lain untuk debut Kyun-ah!'
Beberapa hari sebelum Changkyun memutuskan mengikuti ajang No Mercy..
Saat itu Jiseong sangat kesal sekali setelah selesai menemui CEO Starship Entertaiment.
Itu semua karna sponsor mereka yang brengsek, misi ketiga bahkan sudah akan selesai di edit, dan mereka mengancam akan membatalkan keseluruhan acara dan perjanjian debut.
Sponsor mereka memang dikenal sangat licik namun tak ada yang tau betapa bejatnya itu karna mereka telah menggantungkan harapan trainee padahal mereka sudah akan mencapai misi terakhir.
Awalnya Jiseong berfikir ada sesuatu dan dugaannya selalu benar.
Hari itu saat ia di panggil oleh CEO Starship ia tak sengaja mendengar percakapan CEO dan sponsor acara, jangan salahkan dia karna mereka tak menutup pintu ruangan tersebut dengan rapat.
"Aku sudah bilang mereka semua tak cocok dengan Jooheon!, aku mau kau carikan yang cocok atau aku akan membatalkan acara ini dan kontrak debutnya!, oh.. aku juga hanya akan mendebutkan Jooheon jika tak ada yang bisa mengimbanginya!"
Sponsor No Mercy tak lain dan tak bukan adalah pemilik perusahaan pengiklanan terbesar di Korea.
"Kalau begitu siapa yang anda inginkan?"
Tanya CEO saat ia yakin bahwa orang yang adalah sponsor acara ini tak main-main.
"Kau benar-benar pintar rupanya"
Lelaki berjas dark blue itu langsung membanting sebuah berkas yang tak terlalu tebar karna memang hanya diisi oleh beberapa lembar saja.
"Aku punya listnya, Kau.. coba kau bujuk salah satu dari mereka jika kau bisa"
Ia tersenyum meremehkan CEO seolah mustahil untuk mengabulkan permintaannya.
Di luar sana Jiseong berusaha untuk tetap tenang walaupun tangannya sudah terkepal kuat tanda emosinya yang mencapai batasnya.
Ia segera bersembunyi saat orang yang di kenal sebagai sponsor mereka keluar dari ruangan dan menyisakan CEO mereka yang kini berkutat dengan lembar-lembar berisi biodata trainee yang orang itu inginkan.
tok tok tok..
Lamunannya teralihkan ketika ia melihat Jiseong masuk dan berdiri tegap di depannya.
"Apa ada yang bisa saya bantu pak?"
Tanya Jiseong membuka percakapan, meskipun ia sudah tau apa pokok permasalahannya namun ia memilih untuk diam dan melihat apa yang akan seorang CEO Starship lakukan di saat genting seperti ini.
"Kemarilah"
Seperti biasa, tak ada amarah dalam wajah pria tua yang sudah berumur itu, Jiseong bahkan heran mengapa ia bisa semarah tadi padahal CEO mereka saja tak terlihat jengkel.
"Coba kau bujuk salah satu dari antara mereka untuk bergabung dengan No Mercy"
Perintahnya dan segera memberikan berkas itu secara keseluruhan kepada Jiseong, Jiseong sendiri sudah mengerti namun ia harus berusaha untuk terlihat masih tidak tau apapun
"Tapi pak, kenapa?"
Dengan tenang pak tua mulai menjelaskan alasannya.
.
Setelah penjelasan panjang lebar dari atasannya sekaligus CEO Starship itu, malamnya Jiseong mulai berkutat dengan berkas yang ia terima.
Ia mulai membaca satu persatu biodata milik para trainee dan juga langsung mencari informasi dimana keberadaan mereka sekarang.
Beberapa jam berkutat namun hanya hampa yang Jiseong dapatkan.
"Sial!, jinja benar-benar brengsek kau, aish!, apa yang harus kulakukan?"
Jiseong sangat bingung karna ternyata sebagian besar trainee yang sponsor itu inginkan sudah dicalonkan untuk debut tahun ini, bahkan ada yang sudah memulai promosi mereka, lebih daripada itu ternyata dari semua biodata trainee yang di usul oleh sponsor itu ternyata ada satu kesamaan yang mereka miliki yaitu mereka semua bisa berbahasa Inggris.
Jiseong mulai curiga bahwa ini adalah salah satu alasan mengapa sponsor itu sangat ingin sekali untuk menambahkan 1 member lagi padahal acara ini sudah hampir mendekati ending.
Menurut Jiseong sepertinya sponsor sudah beralih rencana untuk bukan hanya sekedar mempromosikan di dalam negeri namun juga sampai keluar negeri.
Mengingat bahwa sponsor mereka berencana menggaet artis luar untuk iklan terbaru mereka.
Tapi ia masih bingung kenapa sponsor hanya akan mendebutkan Jooheon jika salah satu dari list ini tidak ikut debut?
Entahlah, ia tak mau ambil pusing lagi sebelum menyelesaikan satu bagian yang akan menyelamatkan trainee lainnya untuk debut.
"Dewa, Buddha, Yesus atau siapapun itu, tolong satu orang saja, siapapun dia aku akan menjaganya dengan nyawaku bila dia mau bergabung"
Jiseong kembali membuka 2 lembar terakhir yang tersisa dan matanya langsung kaget ketika melihat foto dari salah satu trainee terakhir.
IM CHANGKYUN
Tanpa berlama-lama Jiseong segera mengambil ponselnya.
"Kyun-ah, kau dimana sekarang? wae?, uljima!, hyung akan kesana sekarang"
Jiseong mengambil 2 jaket dan meraih kunci mobilnya melaju melewati malam yang sudah larut.
"Mengapa kau disini?, kau tak tahan dingin Kyun-ah"
Jiseong segera memakaikan salah satu jaket yang ia bawa meski ia tau bahwa Changkyun sudah memakai jaket tebal namun ia tetap memakaikan lagi jaketnya.
"Hyung, i..itu, ani.... gwenchana"
Changkyun memilih diam.
Ini pertama kalinya setelah 3 tahun Changkyun dan Jiseong bertemu.
"Kau sekarang bagaimana"
Tanya Jiseong.
"Hah.., Nubility tak jadi debut hyung"
Changkyun mulai menengok keatas melihat para bintang yang berdempetan.
"Kalau begitu ayo ikut aku!"
Jiseong mulai menjelaskan perihal permasalahan yang terjadi dalam acara di agensinya dan tak lupa membujuk Changkyun dengan berbagai alasan mulai dari berjanji melindunginya, akan selalu mengangkat telponnya, atau bahkan membelikan makanan tanpa syarat.
Namun Changkyun hanya menjawab bahwa ia akan memikirkannya lagi karna ia tau bagaimana rasanya harus bergabung ditengah acara, ia bahkan berkata takut menyakiti trainee lainnya.
Hal ini yang membuat Jiseong selalu menyayangi Changkyun walau mereka hanya sepupu jauh, sangat jauh bahkan untuk mencari dimana letak pohon keluarga mereka.
"Hyung memberimu waktu 3 hari ne.. cepatlah memutuskan, aku pastikan kau debut kali ini dan kau bisa membanggakan orangtuamu"
Jiseong bangkit dari tempat duduknya dan perlahan menghilang meninggalkan Changkyun yang menggerutu karna baru sadar bahwa jaket Jiseong masih berada di tubuhnya.
.
#Masa kini
Setelah kedatangan Changkyun dalam asrama, semua trainee terlihat sangat membenci keadaan yang ada, semua berkumpul satu ruangan dan membicarakan tokoh utama yang hebatnya sedang berdiri tak jauh dari sana.
"Yoonho-ah, coba kau ajak dia bicara, kaliankan satu usia"
Shownu mulai membujuk beberapa anggota yang memiliki rentan usia tak jauh berbeda dari salah satu yang akan menjadi maknae line yang baru datang itu, namun dengan kesal mereka memilih bangkit dan berjalan menuju kamar masing-masing.
Kihyun yang melihatnya hanya bisa pasrah, kepalanya makin tertunduk dan tanpa sengaja ia melihat jam tangan yang sudah menunjukkan pukul 11 malam.
"Hyung, aku akan buat cemilan malam seperti biasa"
Entah Kihyun berkata kepada siapa namun yang pasti ia berlalu dan berjalan menuju dapur dan mendapati seorang Changkyun sedang menatap kosong dekat rak sepatu yang tak jauh dari dapur.
"Kau bergabunglah dengan yang lain, mereka tak akan memakanmu eoh?!"
Kihyun menepuk pelan bahu Changkyun guna menyadarkannya dari lamunannya dan ketika sadar anak itu segera berjalan menuju tempat dimana yang lain sedang berkumpul
"Kiyowo!" Kihyun kembali melanjutkan kegiatan untuk memotong buah dan menyiapkan cemilan ringan yang biasanya para trainee makan sebelum tidur.
Tak lupa juga dengan mengeluarkan kotak jus ataupun susu.
Changkyun yang sekarang sudah duduk dan berkumpul dengan yang lain tak tau harus berbicara apa karna yang lainnya seakan berpura-pura tak melihat kehadirannya, membuat Changkyun mau tak mau diam juga.
"Semuanya kesini!, Night Snack Time!"
Teriakkan Kihyun seakan menyelamatkan Changkyun dan membuat semua orang bubar dari posisi mereka, namun Changkyun tetap disana sampai tanpa sadar ada seseorang yang datang menghampirinya.
Ia agak kaget ketika mendapati sebuah piring berada tepat di depan wajahnya.
"Cha, makanlah, oh ya kau ingin susu atau jus?, biar hyung ambilkan"
Kihyun, dia seorang Kihyun yang sedang berbicara dengannya, Changkyun menatap lekat wajah itu seolah tak percaya ada seseorang yang ingin mengenalnya dan terlebih lagi mendekatinya.
"Susu..,"
Kihyun hendak berjalan mengambilnya namun tangannya ditarik kembali oleh Changkyun.
"I.., itu..,, Bi-bisakah hyung menambahkan sedikit madu?"
Changkyun bertanya dengan hati-hati seolah takut jika hyungnya itu akan marah.
"Okayyy"
Kihyun tersenyum manis dan membuat Changkyun tanpa sadar ikut tersenyum, namun senyumnya luntur ketika mendengar suara ribut dari dapur.
"Bukankah ia punya kaki hyung?, biarkan ia mengambilnya sendiri!"
"Yak mengapa dia manja sekali eoh!"
"Hyung!, jangan ambilkan nanti dia menyusahkanmu"
"Bukankah dia pembawa sial?, hyung jangan dekat-dekat dengannya!"
"YAK! BERHENTI!, KALAU KALIAN MEMBENCINYA JANGAN LIBATKAN AKU!, AKU AKAN LAKUKAN APA YANG AKU MAU!"
Changkyun terharu pada pembelaan Kihyun yang terdengar jelas karna ia berteriak sambil agak membentak anak-anak lain.
Malam itu mereka menyerah dengan keadaan dan memilih untuk tidur, mengingat bahwa mereka harus berlatih untuk misi selanjutnya yang bahkan belum mereka ketahui.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!