NovelToon NovelToon

Istri Kesayangan Tuan Alexander

Awal Cerita

"Ingat! malam ini kalian harus berhasil membuatnya tidur dengan pria tua itu dan dapatkan buktinya."

"Baik, Nona. Kami akan melakukannya."

Lolita Rasya Wiliam, wanita berusia 25 sedang merencanakan hal buruk pada anak kandung keluarga William. Sejujurnya, setelah keluarga William tahu kalau dia bukan darah daging mereka ditambah tuan William yang merupakan mantan kakek Lita berhasil menemukan cucu kandungnya, hidup Lita benar-benar terancam meskipun keluarga William memutuskan untuk tidak mengembalikan Lita pada keluarga kandungnya.

Karena sudah dimanjakan dan keluarga aslinya merupakan keluarga miskin. Lita semakin bertekad untuk menguasai keluarga William dan menggeser posisi Bella dari keluarga kandungnya.

Tapi, jika dia bisa memiliki pendukung hebat, mungkin urusan balas dendam bisa terselesaikan dengan mudah.

Sebenarnya, rasa benci Lita pada Bella berasal dari identitasnya sebagai anak haram. Belum lagi, wajah Bella yang jauh lebih cantik darinya, begitu juga pendidikan yang lebih baik darinya. Lita sangat membenci Bella.

Dan, kebencian itu di perparah dengan kasih sayang sang kakek yang hanya menganggap Bella sebagai satu-satunya keturunan keluarga keluarga Valvet.

Berbicara tentang keluarga Valvet. Mereka setara dengan Wiliam. Keluarga Valvet merupakan keluarga dari sisi ibu Bella. Namun ibu Bella dan keluarga Valvet tidak sedekat dulu sebab kakek Bella yang notabennya ayah dari ibu Bella tidak pernah menyetujui Abbas sebagai menantunya.

Karena tidak tahan dengan keberuntungan Bella. Lita memutuskan membuat keluarga Valvet akan membencinya hingga tuan Valvet akan bersedia menganggapnya cucu. Benar-benar fantasi yang mengerikan.

Jadi, malam ini dia memutuskan menjebak Bella dengan tidur bersama pria tua lalu besok dia akan memberikan bukti pada keluarga Wiliam dan Valvet.

Lita yakin jika Bella akan di benci oleh kakeknya sehingga menghapusnya dari kartu keluarga setelah melihat mengetahui bahwa cucu kesayangannya tidur dengan pria asing.

Memikirkan hal tersebut saja sudah membuat Lita tersenyum bahagia. Dia sudah tidak sabar menantikan hal itu terjadi.

Jika semuanya berjalan lancar, maka dia bisa menjadi cucu dari keluarga Valvet dan orang-orang tidak akan menatap rendah padanya. Dia lelah ditatap kasihan dan di ejek oleh beberapa teman sosialita nyonya William setelah identitasnya sebagai putri yang salah terungkap di kalangan atas. Belum semua mengetahuinya sebab Abbas dan istrinya merahasiakannya.

Hanya saja, Lita tidak tahu bahwa malam ini merupakan titik awal kejatuhan dan penderitaannya. Bella akan membalas semua rasa sakit yang sudah dia dan orang dari keluarga Wiliam lakukan padanya.

***

"Apa kalian sudah menangkap bajingan itu?"

"Sudah, Tuan. Apa yang ingin anda lakukan padanya?"

"Buang dia ke Kutub Utara." Biasanya, tidak ada satu orang pun yang mereka kirimkan ke sana bisa bertahan hidup dalam waktu yang lama.

"Baik, Tuan."

Kelompok tersebut pergi meninggalkan sang tuan muda yang sedang duduk di sofa sebuah Club malam.

"Tuan, nona Bella ada di club ini." Seketika, matanya yang hampir tertutup kembali terbuka dan memancarkan aura dingin yang membuat orang-orang ketakutan.

"Siapa yang dia temui?"

"Dia sedang di jebak, Tuan."

"Jangan bilang ini perbuatan wanita tidak tahu malu itu?"

"Ya, Tuan."

"Siapa pria yang dia bayar?"

"Tuan Anderson, Tuan."

"Hancurkan keluarganya dan jaga wanita itu hingga besok pagi."

"Baik, Tuan."

Alex, pengawal pribadi Alexander Demian Wesley langsung melakukan perintah sang tuan.

Ruangan kembali hening untuk Alexander, namun tidak bertahan lama sebab dia segera menghubungi Jacob. Kepala pelayan rumah tangganya.

"Halo, Tuan."

"Besok temui keluarga Wiliam dan lamar putri mereka yang bernama Calista Abella Valvet."

"Baik, Tuan." Ada nada lega ketika tahu bahwa sang tuan muda akhirnya mengambil tindakan.

"Ingat untuk menutupi identitas ku. Katakan saja bahwa aku pria tua yang ingin menikahi istri ke tiga."

"Baik, Tuan." Ya, mereka memang harus melindungi identitas tuan mereka saat berhadapan dengan keluarga Wiliam atau mereka akan melakukan sesuatu yang merepotkan sekaligus menjijikan.

***

Benar saja, Jacob segera datang ke kediaman keluarga Wiliam. Saat itu, Bella baru saja tiba.

Lita yang tahu bahwa rencananya gagal lagi sangat marah namun kemarahannya segera berubah menjadi kebahagiaan ketika mengetahui bahwa Bella akan segera menikah pria tua yang memiliki lebih dari satu istri.

"Jadi, kami berniat melamar putri tuan dan nyonya yang bernama Bella, Tuan Wiliam."

Mendengar hal tersebut Abbas dan istrinya terkejut namun juga senan karena akhirnya mereka tidak perlu menyakiti Lita, putri yang mereka akui sebagai anak kandung mereka. Meskipun sebenarnya mereka tidak pernag memperlihatkan kasih sayang pada Bella tapi bagi mereka kehadiran Bella sudah membuat putri mereka sedih atas kenyataan kalau dia bukan putri kandung mereka.

"Kalau boleh tahu, berapa biaya lamaran yang kalian berikan pada kami? Bagaimanapun aku sudah merawat anak itu hingga berusia 20 tahun."

Bukannya bertanya siapa calon suami putrinya, dan bagaimana sifatnya. Tuan Wiliam malah bertanya tentang uang lamaran, seolah-olah Bella tidak lebih baik dari uang.

"Tuan kami mengirimkan cek, anda bisa menulis berapa pun yang Anda inginkan dan cek itu asli."

Wajah Abbas, istrinya dan putri kesayangan mereka menjadi sangat cerah.

Takut bahwa Jacob akan menarik kata-katanya. Abbas segera memasukkan cek tersebut ke kantongnya.

Jacob yang melihat hal tersebut tersenyum miris. Dia tidak menduga bahwa calon nyonya Wesley di masa depan ternyata diperlakukan sangat buruk oleh keluarganya sendiri.

"Kapan tuan mu akan melangsungkan pernikahan?"

"Tuan tidak akan mengadakan pernikahan besar. Istri pertama dan kedua tuan tidak akan membiarkan hal itu terjadi."

Lita semakin bahagia ketika mendengar perkataan Jacob. Tidak hanya dia akan menjadi istri ketiga dari pria tua yang jelek, Bella akan menghadapi kesulitan karena istri pertama dan kedua pria tua tersebut.

"Jadi, kapan kami bisa mengantar Bella ke rumah tuan mu?"

"Sepertinya anda tidak ingin berlama-lama menghabiskan waktu bersama putri kandung anda sendiri." Tidak tahan lagi, Jacob akhirnya menyindir Abbas dan hal tersebut membuat Lita tersinggung. Dia merasa Jacob mengejek identitasnya sebagai orang asing di keluarga William.

"T-tentu saja tidak seperti itu. Aku hanya tidak ingin tuan mu merasa kesal karena terlalu lama menahan calon istrinya."

"Kami akan membawanya sekarang. Kebetulan tuan sedang menunggu di catatan sipil untuk mendaftar pernikahannya dengan nona Bella."

"Baik, kami akan segera menyerahkan Bella pada anda."

Setelah mendapatkan kode dari sang suami. Wanita yang sebenarnya jbu kandung Bella langsung pergi ke kamara putri kandungnya namun tidak pernah ia rindukan apalagi diterima kehadiranya.

"Cepat bersihkan diri mu. Mulai sekarang dan seterusnya, kau tidak lagi menjadi salah satu anggota keluarga Wiliam. Kami sudah menikahkan mu dengan pria lain."

Bella yang baru saja memenangkan diri kembali terkejut. Dia tidak menduga bahwa keluarganya akan menjualnya. Padahal mereka baru saja bertemu. Meskipun sejak awal kehadirannya tidak di terima oleh keluarganya tapi Bella berharap bisa sedikit saja merasakan kasih sayang ayah dan ibunya walau harus menunggu lama. Sayangnya itu semua hanya hayalan.

Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menolak. Pukulan demi pukulan menghantamnya, dan Bella mulai ragu apakah dia masih bisa tetap sehat secara mental setelah hari ini.

Tadi malam, dia hampir kehilangan kehormatannya. Beruntung pria itu tidak menyentuhnya, dan seperti ada yang melindunginya hingga dia bisa pulang dalam keadaan baik. Tapi, sepertinya Tuhan kembali mengujinya.

Dipaksa Menikah

"Ayo cepat! Kenapa kau masih melamun?" Nyonya Wiliam mulai kehilangan kesabarannya. Tidak ada tatapan kasih sayang pada Bella yang merupakan putri kandungnya sendiri.

"Kenapa ayah dan ibu tidak meminta pendapatkan ku? Apakah tidak ada sedikit pun kasih sayang untuk ki dari kalian?"

"Jangan membahas kasih sayang. Kau yang ingin tinggal di sini jadi kau harus menerima keputusan kami. Jika kau merasa ini tidak adil, maka tanyakan pada diri mu sendiri. Kenapa kau memutuskan tetap tinggal di rumah ini dan mengganggu putri ku setelah ku tolak mentah-mentah."

Memang benar jika sejak awal kedua orangtuanya menolak kehadirannya. Hanya saja Bella merasa dia harus mencoba mendekati kedua orangtuanya. Ia ingin di sayang oleh ayah dan ibu kandungnya.

"Akulah putri anda, Nyonya."

"Cukup! Cepat-cepat bersiap. Entah kau suka atau tidak kau akan tetap menikah dengan pria tua itu."

Setelah itu, nyonya William pergi meninggalkan Bella. Namun saat membuka pintu ia melihat Lita menunggunya.

"Sayang, kenapa kau ada di sini?" Nyonya William menatap penuh kasih sayang pada Lita.

"Aku hanya khawatir pada Bella, Ma. Bagaimana kalau aku saja yang menggantikan posisi Bella. Bagaimanapun aku orang lain di rumah ini. Aku juga tidak ingin Mama di benci kakek karena menikahkan Bella dengan pria tua dan bahkan menjadi istri ketiga."

Tentu saja Lita hanya berpura-pura dan sengaja mengeraskan suaranya agar Bella tahu kalau dia akan menjadi istri ketiga. Membayangkan kehidupan neraka Bella setelah menikah membuat Lita menjadi sangat bahagia.

"Tidak. Kau kesayangan mama dan papa. Biarkan anak itu melakukan tugas jika dia ingin kami akui sebagai bagian keluarga ini."

"Apa Mama akan mengumumkan identitasnya?" Lita memasang ekspresi sedih, namun sesaat lalu berubah jadi bahagia yang di paksakan. "Tapi itu bagus, Ma. Lagi pula aku sudah sangat lama menduduki posisi Bella di rumah ini."

"Tidak, Sayang. Kau tetap putri kami. Jadi jangan merasa sedih."

"Tapi tadi, Mama."

"Sebagai kerabat papa mu. Tidak lebih."

"Tapi, Ma."

"Hanya itu dan kau akan menjadi putri kami sekaligus adik perempuan kakak mu."

"Terima kasih, Ma."

"Sama-sama, Sayang. Ayo pergi. Papa pasti sudah lama menunggu kita."

"Ah benar. Papa bilang kita akan jalan-jalan."

"Benar, Sayang. Mama hampir melupakan itu."

Setelah itu nyonya William mengajak Lita pergi meninggalkan kamar Bella. Tentu saja sebelum pergi Lita memberikan senyum penuh kemenangan dan ejekan pada Bella yang sudah mati rasa karena sakit hatinya.

Bella berjanji di masa depan ia akan membalaskan semua rasa sakitnya pada keluarga William.

***

Sebenarnya, waktu pernikahan yang Alexander pesankan pada Albert masih lama. Kemungkinan akan berlangsung bulan depan, namun entah mengapa Albert merasa bahwa rencana tuan mudanya tidak akan berjalan lancar jika dia menunda untuk membawa Bella bersama mereka.

Setelah menunggu setengah jam, Bella akhirnya turun. Dia menggunakan gaun terbaiknya, gaun satu-satunya yang ia bawa ketika masuk ke dalam keluarga William. Tidak ada gaun atau pakaian bagus yang di dapatkan dari keluarga William.

Jacob yang melihat kondisi Bella dan penampilannya yang sangat sederhana hanya bisa menghela nafas pelan. Dia hanya berharap sang tuan muda akan merawat nyonya masa depan mereka dengan baik setelah hari ini.

"Apa anda yang akan membawa ku pergi?" Bella mengabaikan kehadiran Abbas, Doroty dan Lita. Tidak ada lagi ekspresi sedih atau marah. Bella memasang ekspresi dingin.

"Ya, mari kita pergi, Nona." Albert merasa kalau Bella bukan sosok wanita yang bisa di anggap remeh. Meskipun dia yakin wanita itu sedih atas pernikahan tiba-tiba ini, tapi Bella bisa tetap kuat.

"Hm."

Bella akhirnya pergi bersama Albert. Meninggalkan keluarga Wiliam yang akan menyesali perbuatan mereka hari ini di masa depan. Terutama Lita yang tahu bahwa pria tua yang Albert katakan pada mereka saat melamar Bella adalah pewaris keluarga Wesley yang banyak di puja wanita kaya.

***

"Maaf, Tuan. Saya membawa nona Bella tanpa persetujuan anda." Bukannya pergi ke catatan sipil seperti yang dia sebutkan pada tuan Wiliam. Albert membawa Bella ke kediaman Alexander.

"Hm, daftarkan pernikahan kami. Berikan dia kamar yang bagus dan penuhi setiap kebutuhannya." Al tidak merasa bahwa itu salah, bagaimanapun dia dan Bella akan menikah cepat atau lambat.

"Baik, Tuan."

Kebetulan Albert sudah mengurus segala macam keperluan untuk pendaftaran pernikahan termasuk milik Bella yang dia minta dari tuan Wiliam dan di urus oleh pihak-pihak tertentu menggunakan uang.

Albert tidak ingin pernikahan tersembunyi sang tuan muda malah menjadi bumerang di masa depan. Dia harus melengkapi semuanya agar tidak ada masalah yang menyulitkan keduanya hidup bersama.

***

Bella yang sedang duduk di kamar mewah yang kini resmi menjadi miliknya sedikit gugup. Dia berpikir bahwa sebentar lagi mereka akan melakukan malam pertama bersama suami misterius.

Namun, hingga pukul tujuh malam. Bella tidak dipanggil, dia bahkan baru saja bangun tidur. Kamar dan ranjang miliknya sangat nyaman, jauh berbeda dari kamar kecilnya di kediaman Wiliam.

Jujur, ketika pertama kali masuk. Bella merasa sangat terpana sekaligus takjub dengan keindahan bangunan milik suami misteriusnya.

Jauh lebih mewah dari kediaman Wiliam, bahkan tidak bisa jika dibandingkan dengan milik keluarganya.

Dan kini, di mulai bertanya-tanya. Pria tua mana yang menjadi suaminya, atau bisakah pria itu buruk rupa dan cacat.

Bella sangat penasaran, dan beruntung dia tidak mendengar kebohongan Jacob pada saat pertama kali melamar dari mulut keluarga Wiliam.

Jika dia tahu bahwa suaminya seorang pria beristri, walaupun itu hanya sebuah kebohongan. Bella tidak akan bisa tenang atau menikmati tidur siang yang nyenyak.

"Nyonya, waktunya makan malam. Bisakah saya masuk ke dalam?" Tiba-tiba saja suara pelayan wanita terdengar dan menghentikan lamunan liar Bella.

"Silahkan." Bella cepat-cepat membereskan ranjang yang sedikit berantakan karena ulahnya.

Dia berpikir bahwa suaminya akan tidur bersamanya, tanpa tahu bahwa mereka akan tinggal di kamar yang berbeda hingga beberapa hari kedepan.

Sebenarnya, Alexander hanya ingin menjadikan Bella sebagai nyonya masa depan. Tidak ada cinta di antara mereka, pria itu yakin dengan rencananya. Dia juga tidak berniat memiliki anak, entah dari Bella atau wanita manapun.

Dia bahkan tidak ingin repot-repot bertemu istri rahasianya. Berpikir bahwa itu bukanlah hal yang penting.

Namun, siapa yang tahu bahwa takdir akan segera berubah dan Alexander dibuat sangat tergila-gila pada tubuh istrinya.

Hal yang tidak akan pernah Alexander mimpikan. Dia yang terlahir sebagai penderita OCD (obsessive compulsive disorder (OCD). OCD adalah gangguan mental yang dapat dialami oleh siapa saja.) suka kebersihan dan tidak pernah membiarkan siapapun menyentuhnya. Akan segera menemukan menemukan wanita yang bisa mengobati penyakit mental tersebut.

"Anda tidak perlu membereskan ranjang atau yang lainnya, Nyonya. Itu adalah tugas para pelayan di kediaman ini, dan anda hanya harus menjadi nyonya Alexander."

Bella merasa emosional setelah mendengar perkataan pelayan tersebut. Dia yang selalu di perlakukan layaknya pelayan di kediaman Wiliam tiba-tiba berubah menjadi nyonya yang tidak perlu melakukan apapun kecuali makan dan minum.

"Maaf, aku belum terbiasa." Bella sedikit malu sekarang.

"Tidak masalahnya, Nyonya. Apa anda ingin dibantu mandi?"

"Tidak perlu, aku bisa sendiri." Bella merasa aneh jika pelayan atau orang lain membantunya membersihkan dirinya sendiri.

"Baik, selagi Anda mandi. Saya akan membawakan makan malam ke kamar."

"Aku baik-baik saja makan di dapur." Di kediaman Wiliam, Bella sering kali makan di dapur tanpa kursi dan meja, bahkan dia harus menghabiskan sisa makanan dari keluarganya.

"Tuan Al memerintahkan kami untuk melayani anda, dan makan di kamar bukan sesuatu yang buruk ditambah tubuh Anda pasti dalam kondisi yang lemah. Untuk malam ini, anda bisa makan di kamar, Nyonya."

Lagi-lagi Bella merasa emosional. Dia benar-benar diperlakukan layaknya seorang ratu.

"Baik, kalau begitu. Dimana tas yang ku bawa tadi? Di sana ada pakaian sehari-hari ku."

"Maaf, Nyonya. Tuan Al memerintahkan kami membakarnya, mulai sekarang anda bisa menggunakan pakaian yang sudah tersedia di Walk in closet milik anda pribadi."

"Walk in closet?" Bella tentu saja tahu apa itu, hanya saja dia tidak pernah melihatnya secara nyata.

"Ya, mari saya antarkan anda ke sana." Pelayan tersebut membawa Bella ke Walk in closet yang sudah Alexander siapkan untuknya.

Di dalam, Bella bisa melihat berbagai macam pakaian bermerek, tas, sepatu dan aksesoris mahal. Itu membuatnya kembali takjub.

"Tuan muda juga berpesan, jika anda merasa pakaian atau yang lainnya kurang, anda bisa menyampaikannya pada kepala pelayan. Tuan Jacob akan menambahkannya."

Kehidupan Yang Membaik

"Tidak, ini bahkan terlalu banyak, dan aku berpikir bahwa aku tidak akan bisa menggunakan semuanya." Bella takjub, benar-benar takjub dengan kehidupan orang kaya. Bahkan, kehidupan keluarga William tidak ada nilainya dari kehidupannya sekarang.

"Anda tidak perlu menggunakan semuanya, Nyonya. Jika ada dari mereka yang anda sukai, maka anda bisa menyampaikan pada tuan Jacob."

"Akan ku pikirkan."

Setelah puas melihat isi Walk in closet. Bella memutuskan membersihkan diri, dia juga tidak merasa keberatan saat tahu bahwa tasnya di bakar.

Bagaimanapun, pakaian itu sudah sangat lusuh. Ada banyak tempelan dan warnanya kain memudar.

Setelah puas memanjakan diri di kamar mandi yang tidak kalah mewahnya. Bella akhirnya selesai, kulit tubuhnya mulai bersinar kembali setelah sekian lama di paksa meredup oleh keadaan.

Jika kemarin penampilan cantik namun terkesan hambar. Maka sekarang, setelah menggunakan perawatan kulit yang lebih mahal dari milik Lita. Bella tampil cantik dan tidak membosankan.

Semua yang melihat merasa kagum, meskipun ada kekurangan dari penampilan tersebut. Bella kurang percaya diri sehingga auranya sebagai seorang nyonya kaya raya tidak terpancar sama sekali.

Tapi tidak masalah. Al sudah memikirkan hal tersebut, dan dia sengaja membayar guru tata Krama untuk mendidik istrinya.

Bagaimanapun, di masa depan mereka harus tampil bersama di muka umum, dan Bella diwajibkan menjaga sikap serta kehormatan suaminya.

Ketika di meja makan, Bella hanya bisa terdiam. Semua jenis makanan terbaik ada di depan matanya. Jika itu dulu, dia hanya bisa melihatnya dari dunia maya atau di meja makan ayah dan ibunya bersama anak kesayangan mereka. Hanya melihat sebab Bella tidak pernah di izinkan bergabung di meja makan.

"Sebenarnya, ini terlalu banyak. Aku bahkan tidak yakin bisa menghabiskannya."

"Makan apa yang anda suka, Nyonya. Jika ada yang tersisa, itu akan menjadi urusan kami."

"Bisakah kalian ikut makan bersama ku?"

"Maaf, kami hanya pelayan. Jadi, kami tidak berhak ikut bersama anda. Selamat makan, Nyonya." Pelayan bernama Lansonia langsung mengundurkan diri.

Bella yang duduk di meja makan sendirian sambil di awasi oleh beberapa pelayan yang berdiri di sisi lain dengan jarak beberapa meter hanya bisa terdiam. Ini jauh lebih mendebarkan dari pada saat dia mewanti-wanti momen malam pertama yang tidak pernah terjadi tadi malam.

Meskipun pada awalnya dia merasa itu tidak nyaman, tapi karena rasa lapar. Bella akhirnya memulai sarapan paginya.

Semua jenis tanaman terbaik, ikan segar dan daging nomor satu ada di hadapannya. Meskipun di masa lalu Bella hanya bisa sarapan dengan teh serta roti kering, perutnya masih baik-baik saja ketika mengkonsumsi makanan bergizi di hadapannya.

Kini, Bella merasa bahwa Tuhan sengaja membuatnya menikahi pria misterius yang wujudnya tidak dia ketahui atau pernah dia jumpai. Di juga merasa bersyukur karena tidak diberi kesempatan untuk melarikan diri, kalau tidak. Dia akan melewatkan kesempatan hidup dalam kemewahan dan dimanjakan sebagai seorang ratu.

"Anda sudah selesai, Nyonya?"

"Ya, apa sekarang aku harus bertemu dengan kedua istri suami ku yang lain?"

Semua pelayan yang mendengar perkataan Bella terkejut. Mereka yakin kalau tuan mereka belim pernah menikah dan Bella satu-satunya istri sekaligus nyonya di rumah ini.

"Maaf, Nyonya. Untuk hal itu sebaiknya anda bertanya pada tuan Jacob. Kami tidak bisa menjawabnya."

Karena Jacob belum memberitahu apapun maka mereka memutuskan tidak mengatakan apapun.

"Oh, Baiklah." Bella semakin penasaran sekaligus takut. Ia bahkan mulai memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak akan pernah terjadi.

...

"Bagaimana dengan wanita itu?"

"Nyonya makan dengan lahap, dan berprilaku baik. Mungkin, dalam sebulan ke depan. Tubuh nyonya akan pulih." Jacob merasa sakit hati ketika melihat kondisi fisik Bella yang cukup mengkhawatirkan.

Mungkin bagi wanita itu, dia baik-baik saja dan sehat. Tapi, di mata Jacob, kondisi Bella sangat mengkhawatirkan. Tubuhnya yang kurus, wajahnya yang pucat seolah kekurangan darah dan banyak kekurangan lainnya.

Jacob memutuskan mengembalikan kondisi Bella ke bentuk normal. Bentuk yang seharusnya para wanita miliki secara sehat.

"Apa seburuk itu kondisinya?" Bagaimanapun, Al tidak pernah bertemu Bella dalam kurun waktu yang cukup lama. Dan setiap kiriman foto anak buahnya tentang Bella, Al tidak pernah melihatnya.

"Sebaiknya anda melihat foto-foto yang saya kirimkan, Tuan. Anda harus tahu dan perduli pada kesehatan istri anda meskipun tidak ada cinta diantara kalian." Jacob merasa tidak berdaya akan ketidak pedulian yang Al miliki.

Pria itu hanya perduli pada perkembangan perusahaan. Bahkan terkadang lupa pada kesehatannya sendiri.

"Hm, sudahkah kau mengirim guru tata Krama untuknya?"

"Sudah, Tuan. Pria itu akan mulai mengajar besok pagi."

"Jika dia suka sesuatu atau ingin melakukan hobinya, turuti saja. Yang terpenting, dia dilarang ke luar rumah tanpa izin dari ku."

"Baik, Tuan."

***

"Selamat siang, Nyonya. Perkenalkan nama saya Jacob Tilford, kepala pelayan di kediaman tuan Alexander, pria yang sudah sah menjadi suami anda." Siang hari, Jacob yang dari semalam tidak memperlihatkan diri akhirnya menghampiri Bella.

"Selamat siang, Tuan Jacob." Bella sedikit gugup setiap kali berbicara dengan Jacob dan orang-orang yang ada di kediaman Alexander. Hanya Sonia yang cukup dekat dengannya karena wanita itu yang pertama kali melayaninya.

"Apa anda memiliki sesuatu yang ingin ditanyakan? Atau anda merasa pakaian kurang memuaskan? Anda bisa memberitahu saya, semuanya akan diubah sesuai selera anda."

"Tidak, tidak ada. Semuanya sesuai selera ku. Hanya saja aku sedikit penasaran dengan suami ku. Apa aku tidak bisa bertemu dengannya? Dan juga aku ingin bertemu dua istrinya yang lain. Tidak bermaksud apa-apa, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah membiarkan ku hidup enak di rumah ini. Aku juga belum menyapanya sebagai seorang tamu pada tuan rumah."

Jacob tahu itu. Bella bukan wanita yang serakah atau sulit di puaskan. Jika wanita lain, mereka pasti akan membuat ulah ketika mengetahui bahwa suaminya tidak repot-repot menemui mereka ketika menikah, bahkan pernikahan antara tuan mudanya dengan Bella sedikit menyedihkan. Tapi, Bella sama sekali tidak keberatan atau bertanya.

Dia hanya perduli pada mengucapkan terima kasih dan masih bertindak sebagai seorang tamu ketika tuan mudanya sudah memperlakukan bak seorang ratu. Bahkan ingin menyapa dua istri tuannya yang sebenarnya tidak pernah ada.

"Tuan muda cukup sibuk, tapi jika anda ingin berbicara dengannya. Saya bisa menghubungi, tuan pasti senang ketika anda berinisiatif memanggilnya. Dan juga tuan bukan pria tua dan dia juga tidak memiliki dua istri. Anda satu-satunya nyonya di rumah ini." Sebenarnya, Jacob tidak yakin dengan kata-katanya. Mungkin saja panggilan yang Bella lakukan akan mengganggunya. Tapi, dia ingin mencoba bagaimana respon sang tuan muda ketika istrinya mengajaknya berbicara.

"Tapi Lita mengatakan kalau aku akan menjadi istri ketiga."

"Kami sengaja melakukannya agar keluarga anda tidak banyak bertanya. Untuk alasan utamanya anda sebaiknya bertanya pada tuan muda."

Meskipun penasaran Bella memutuskan untuk tidak bertanya. Di izinkan tinggal di rumah mewah dan di layani dengan baik sudah lebih dari cukup baginya.

"Tidak perlu, aku takut mengganggunya. Mungkin saat dia luang dan kembali ke rumah, aku akan menyapanya dan mengucapkan terima kasih ku."

"Baiklah, saya akan memberitahu Anda jika tuan kembali ke rumah."

"Terima kasih."

"Sama-sama, tapi anda harus membiasakan diri untuk tidak sering mengucapkan terima kasih pada orang lain terutama pelayan seperti kami, Nyonya. Jika orang-orang yang membenci tuan muda mendengarnya, mereka akan mengolok-olok tuan muda."

"Baik, aku akan mengingatnya."

"Besok akan ada guru tata Krama. Saya berharap anda mendengarkan setiap pelajaran yang guru itu berikan pada anda. Bagaimanapun, anda sudah resmi menjadi nyonya Alexander. Anda harus belajar tata Krama agar di masa depan, ketika tuan muda membawa anda menghadiri acara bisnis, anda tidak mempermalukan tuan muda."

"Aku akan mengingatnya." Bella berjanji akan belajar sungguh-sungguh dan tidak membiarkan suaminya malu ketika membawanya.

Sayangnya, Bella masih belum menyadari sosok sang suami dan latar belakang pria itu. Hanya saja, dia mulai curiga ketika melihat lambang huruf 'XV' di beberapa tempat di kediaman seperti sendok makan, sofa dan mobil mewah yang ada di kediaman yang dia tempati.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!