NovelToon NovelToon

Istriku Tapi Bohong

Prolog

07:10

Kamar Aubery.

"Hhhh ... , entah butuh berapa jam untuk mereka membereskan nanti ." gumam Samy.

Tumpukan baju di ranjang king size itu adalah satu lusin. Tidak, dua lusin. Sepatu sepatu yang sudah terpisah dengan pasangannya merata hampir disudut ruangan. Kotak kotak perhiasan dan aksesoris berserakan dan bertumpuk dilantai dan dimeja rias. Seperti barang barang di supermarket yang keluar dari rak etalasenya.

Dan tiga pelayan itu yang hanya berdiri berjajar seperti murid yang kena setrap guru BK. Satu membawa Blezer pilihan Aubery.

Satu pelayan lagi membawa tas ditangan kiri dan sepasang sepatu di tangan kanan. Dan satu pelayan lagi membawa nampan yang diatasnya adalah beberapa aksesoris juga pilihan Aubery . Dari cincin, kalung , jam tangan, dan entah apalagi yang ingin Aubery tempelkan ditubuhnya. tentu saja sudah melewati drama episode hampir satu jam yang lalu.

"Hhh...." Samy kembali hanya bisa menghela nafas. Drama yang harus kami lalui setiap pagi. Nonanya akan heboh walau sekedar hanya memilih baju atau sepatu. Mendengar teriakannya atau histerisnya atau bahkan makian jika tidak sesuai dengan kemauannya.

Belum lagi jika itu tidak cocok dengan ini. Atau warna itu tidak cocok dengan warna ini. Tanpa boleh disela atau dibantah. Harus begini dan harus begitu. Nona kami sangat susah dilayani.

"Sam!!" tiba tiba saja Aubery mengagetkan Samy, tentu saja karena suara yang setengah membentak pada asisten pribadinya.

"Iya... Non," Sam menjawab cepat dan mendekat.

Ya Tuhan . Aku lupa dengan yang satu ini. Hei gadis kenapa tanganmu gemetaran ?

Muka gadis itu berada tepat didepan muka Aubery, berjarak sekitar satu jengkal tangan.Tangannya gemetar memegang eyeliner. Wajah pucat tak mampu dia sembunyikan. Dan entah berapa lama ia menahan nafas. Sam mencolek dan memberi kode agar gadis itu mundur , bergabung dengan tiga pelayan yang lain.

"Katakan!" Aubery bangkit menghampiri Sam.

" Kamu dapat darimana nenek buyutan seperti itu. Kamu tak lihat , tangannya terus gemetaran. Lalu Bagaimana dia akan bantu make up aku !" meninggi suara Aubery diakhir kalimat.

" Ma... maaf Non," ucap gadis itu terbata.

Hei gadis. Diam dan berdirilah yang benar jika ingin drama ini cepat berakhir.

Tatapan Sam seolah mengatakan itu pada gadis itu.

Aubery paling benci mendengar kata maaf. Bagi Aubery ucapan maaf itu ibarat merah merah dibibir. Tidak ada yang tulus dari hati. Terucap hanya sekedar untuk basa basi.

"Pecat dia !"

"Hhaa.. lagi non ?" Sam melebarkan matanya. Seakan tak percaya atau entah dia merasa lelah dengan situasi yang sama seperti ini.

Kau seenaknya memecat pegawai Non. Dan aku yg kena imbas. Aku yang akhirnya harus mencari pengganti. Tak masalah jika itu tukang kebun atau tukang bersih bersih. Aku gampang mendapatkan diluar sana. Tapi ini juru make up untukmu . Hampir juru make up profesional dikota ini sudah pernah aku rekrut semuanya. Tapi lagi lagi, dalam hitungan hari kau sudah suruh aku memecatnya.

"Kau berani melotot padaku Sam!" kembali Aubery mengagetkan Sam. Kali ini dengan jeweran ditelinga Samy.

"Sasasasakitt non !!" Samy meringis. Benar benar sakit yang tak dibuat buat.

kebiasaan buruk Anda . Tapi tolong jangan lakukan didepan pelayan lain. Jatuh harga diri saya sebagai kepala asisten.

Aubery melepaskan jewerannya dari telinga Samy. Lalu menghampiri pelayan pertama. Pelayan pertama menyerahkan blezer kepada Aubery . Pelayan kedua meletakkan sepasang sepatu dilantai. Aubery memakai sepatunya lalu beralih ke pelayan tiga. Menyematkan cincin mungil dijari telunjuknya , kemudian kalung dengan liontin bentuk mahkota dan jam tangan merk ROLEx yang wajib Aubery pakai.

"Hei !" Aubery melirik pada gadis make up nya, "apa aku begitu menakutkan ?" pelan bertanya.

Gadis itu diam , kode dari Sam tadi apakah harus tetap diam atau menjawab pertanyaan nona. Ia ragu lalu menjawab ,

" Maaf non , tidak menakutkan."

Aubery sudah mau emosi lagi. Sam yang hafal dengan air muka Aubery segera menengahi. Diraihnya tas HERMes dari pelayan dua. Dan menggiring Aubery segera turun.

" Sudah siang non , akan macet dan tentunya tidak nyaman untuk nona."

Nona bisakah kau sedikit ramah kepada orang lain. Apa kau tidak sadar bahwa teriakan anda terdengar hingga sudut sudut rumah besar ini. Siapa yang tidak ketakutan dengan tatapan itu. Seolah hendak mencabik tubuh orang yang anda tatap.

"Heii... Sam aku belum selesai , kau lihat tadi ... , bla dan bla." Aubery terus mengoceh sepanjang keluar kamar . Menuruni tangga bahkan sampai didepan meja makan , dia belum berhenti mengoceh.

" Aku gak mau dengar alasanmu. Apa kau ingin q keluar dengan dandanan seperti topeng monyet?" mendelik menatap tajam Samy.

"Ch.. apa kau tak lihat tangan dia terus gemetaran tadi?" ia berhenti sesaat mengamati hidangan sarapan pagi diatas meja.

"Apa ini ?" tanya Aubery.

" Hari ini saya menyuruh koki menyiapkan sarapan ala prancis non." jawab Sam cepat.

"Wah wah ... , kau memindahkan kontes memasak kesini rupanya," Aubery geli melihat meja makan yang penuh dengan berbagai masakan .

Padahal itu hanya disiapkan untuknya saja. Tak satupun hidangan yang membuat Aubery berselera. Au berlalu tanpa mencicipi satu hidangan pun . Tapi Samy berpikir lain , Aubery harus makan sesuatu. Untuk bekerja dan memarahi bawahannya kan juga butuh tenaga. Kalau pingsan gimana, Samy juga yang repot. Dengan cepat mencomot roti croissant dan cucu kemasan botol, lalu menyerahkan roti itu pada Aubery.

"Melihatmu aku sudah kenyang," sindir Aubery. "Minggir !" bentak Aubery ketika Sam tetap berdiri menghalangi jalannya.

"Kau minta dipecat ya ?!"

"Anda tidak bisa memecat saya nona," tangan sam menggantung dengan roti croissant ditangannya.

Au mulai kesal , sadar dirinya memang tak bisa memecat Samy. Karena Samy adalah orang kepercayaan papa untuk menjaganya. Lagipula Aubery juga tidak mungkin memecatnya, karena Samy orang yang paling dekat dengannya.

Dengan kasar Au merebut roti itu lalu menggigit nya sambil berjalan menuju halaman depan. Samy yang berjalan dibelakang Aubery bergegas mendahului untuk membukakan pintu mobil. Sebelum menyalakan mesin mobil, Sam menyerahkan kotak susu pada nona Aubery yang duduk di sebelahnya. Aubery menerima sambil tersenyum tipis sebagai ucapan terima kasih.

Anda sungguh manis dan menggemaskan Nona. apalagi jika sedang tersenyum. Jadi banyaklah tersenyum seperti ini. Dan kurangi acara drama dipagi hari.

" Saya sudah kesulitan menemukan tukang make up Non. Hampir semua Make up profesional sudah pernah kita rekrut , tapi... ," Sam ragu melanjutkan .

Diliriknya Aubery . Pahit menelan ludah karena Aubery sedang memasang muka sebal.

"Jadi aku yang salah... ," Aubery mendelik ," apanya yang Profesional. mereka ga becus bekerja," tersungut kesal .

"Cari dari luar kota kalau perlu cari make up Artis Profesional , aku gak peduli mereka minta gaji berapa asal mereka bisa bekerja".

"Baik non ."

***

Aubery Tsang

Ini hasil drama pagi tadi . Setelah melewati 2 jam episode termewek mewek seluruh pelayan dirumah. Akhirnya Aubery sukses dengan style dia . Seperti ini kurang lebih gaya Aubery yang jadi inspirasi remaja dan gadis muda kantoran negeri kita tercinta. Doi gak pintar dandan meskipun itu make up natural atau apalah. Jadi dia butuh seorang tukang make up untuk menunjang kehidupan sosialnya.

Mobil sport warna putih itu berjalan keluar meninggalkan halaman. Melesat diantara sesak kendaran lainnya menuju pusat kota dimana gedung Megabox Mall berada. Kantor Aubery ada dilantai 42 . Dilantai sana dia mengendalikan semua bisnis pribadi yang dia tekuni selama tujuh tahun belakangan ini. Diluar bisnis papanya yang bergerak dalam bidang property.

Berawal karena hobi Aubery merancang busana dan kelebihan dia dalam memadu padankan baju yang ia kenakan. Tanpa dia sendiri sadari dia menjadi inspirasi anak anak muda seusianya. Seiring berjalannya waktu style diapun sedikit mengalami perubahan. Dari yang awalnya hanya anak muda kini wanita muda karir juga suka meniru gayanya.

Dia dibantu seorang sekretaris dan ratusan karyawan.

Karena usia Aubery yang belum cukup , jadi ia masih belajar sedikit tentang bisnis Papanya.

Siapa yang tidak mengenal Aubery Tsang. Anak tunggal Antony Tsang. Presiden direktur dari Tsang Group. Salah satu dari 10 orang terkaya negeri ini. Hampir 30% gedung pencakar langit dinegeri ini adalah milik Tsang Group. Percaya nggak , percaya aja deh . Mengingat negeri kita sangat luas. 30% tentu sebuah pencapaian yang luar biasa. Berapa kekayaannya? Penulis sih gak mau pusing ngitung.

Salah satunya adalah gedung Megabox Mall ini. Gedung yang memiliki total 51 lantai. Lantai 10 kebawah digunakan sebagai pusat perbelanjaan, bioskop dan restoran , sedangkan lantai 11 keatas digunakan sebagai gedung perkantoran.

Kembali siapa Aubery Tsang . Dia bukan artis atau bintang film. Tapi siapa yang tak mengenal dia. Muda, cantik ,berprestasi. Dan tentunya kebanggaan negeri ini. Diusia 15 tahun dia sudah memiliki brand untuk produknya sendiri. dengan label A.T , diambil dari inisial namanya. Yang mengeluarkan produk pakaian remaja, topi, tas dan parfum.

Sedikit campur tangan papanya dengan memberikan seluruh lantai ini untuk Aubery menjalankan bisnisnya . Hingga diusia 22 tahun sekarang dia sudah berhasil membuka 15 cabang yang tersebar didalam negeri, dan 5 cabang diluar negeri. Mungkin Aubery mewarisi otak bisnis papanya. Ditambah nama besar papanya hingga mudah untuk Aubery sampai dititik ini.

Au tidak pernah mau diwawancarai atau sekedar menjawab ketika diserbu wartawan. Membalas dengan senyum saja sudah hampir tidak pernah.

Anak konglomerat gitu lo , pantas jika hal mengenai dia akan menjadi tranding topik dikalangan remaja. Walaupun akhirnya hanya foto foto hasil jepretan paparazi dihalaman majalah atau berbagai media sosial lainnya. Dalam berbagai sudut bagi mereka, Aubery begitu mempesona. Apa yg dipakainya baik pakaian ataupun aksesoris akan langsung booming dan laku keras.

Au adalah anak tunggal, jadi tak heran jika dia tumbuh menjadi remaja manja. Semua keinginannya pasti akan dikabulkan oleh papanya. Mungkin itu sebagai bentuk permohonan maaf papanya karena selalu sibuk dengan urusan bisnis. Bertemu dengan papanya belum tentu sebulan sekali, bahkan pernah sampai berbulan bulan. Ibunya asli orang Hongkong namun sudah meninggal karena sakit kanker ketika Au berumur 5 tahun.

Jadi bisa dibayangkan setiap hari Au hanya ditemani para pelayan. Au hanya menjalani home schooling dirumah .Teman pun hanya beberapa itupun anak dari teman bisnis papanya . Yang kebetulan bertemu ketika les private berbagai kegiatan. Seperti karate , memanah , menembak, berkuda ,balet , renang ,les bahasa asing dan masih bnyak lagi. Bahkan sampai sekarang Au masih aktif dengan semua kegiatan itu.

Samy adalah orang yang merawat Aubery sejak umur 6 tahun. Mendampingi Au kemanapun dia pergi. Mengatur semua jadwal kegiatan Aubery setiap hari dari bangun tidur sampai malam menjelang tidur.

.

.

.

.

.

.Bersambung😘

.

.

.

.

.👍Maaf ya jika masih jauh dari kriteria. Mohon dukungannya untuk Like dan vote walaupun udah tamat . Biar makin semangat.

.👍Sampai jumpa di next episode.

👍 Sayang semuanya ❤️❤️❤️

Kecelakaan

MegaBox mall.

Ting !

Lift telah sampai dilantai 42. Begitu pintu lift terbuka, kita langsung bisa melihat logo A.T terpampang besar dibelakang meja resepsionis. Para karyawan sudah sibuk dengan tugas masing masing .Berhenti sesaat untuk menyapa Bosnya yang baru tiba.

Aubery berjalan menuju kantornya tanpa sedikitpun menghiraukan karyawannya yang menyapa. Hanya Samy yang mengikuti dari belakang membalas dengan senyum , sesekali dengan lambaian tangannya.

Tanpa memperhatikan, Aubery asal melempar tas mungilnya. Tapi Samy sudah hafal kebiasaan Nonanya ,dengan cekatan menangkap tas itu. lalu mengantungnya disudut ruangan Aubery.

Aubery langsung melemparkan tubuhnya disofa. Merilekskan tubuhnya sesaat.

"Emm??"tangannya menengadah pada Samy.

Sam paham, lalu dibukanya tab yang sedari tadi dibawanya. Scroll kebawah dan kebawah setelah menemukan yang dicarinya lalu menyerahkan pada Aubery.

"Ini akun yang selalu aktif mengunggah info dan foto Anda non, itu foto kemarin lusa ketika sedang berlatih berkuda ," terang Sam.

Aubery mengeja nama akun itu.

" Auloveyou 4ever , Lumayan." Senyum Aubery mengembang, Sam ikut tersenyum bahagia.

" Lihat Sam, dia mengambil gambar dengan posisi yang tepat," Aubery menunjuk lalu memperlihatkan gambar gambar dirinya dilayar ,"aku terlihat lebih kurus kan?"

"Benar nona , Anda juga terlihat keren. Like juga mencapai sepuluh juta lebih setiap memuat foto baru tentang anda."

"Oh ya ? , mereka sudah bekerja keras, apa aku sebaiknya memberi hadiah kepada pembuat situs pribadi ini ?" dikembalikan tablet iku kepada Sam , "atau kudatangi saja rumahnya."

"Emmm.... sebaiknya jangan dulu non."

"Kenapa, aku cukup bekerja disini tanpa perlu repot membuat situs pribadiku , penggemarku sudah melakukan semua untuk aku."

" Takutnya akan timbul rumor atau gosib yang kurang baik , bukankah Nona tidak suka ada gosib tentang anda?"

Aubery berpikir sejenak , "Mmmm... benar juga , kalau gitu ingatkan aku untuk memberi penghargaan kepadanya."

Samy mengangguk.

"Masih ada satu lagi non," lalu menyerahkan satu buah majalah remaja, membuka halaman dimana artikel tentang Aubery dimuat disitu.

Raut muka Aubery berubah, dia tidak senang. Karena tabloid itu sedang membuat rumor tidak benar atas dirinya. Dilemparkannya tabloid itu ke muka Sam dengan kesal. Namun Sam dengan cepat menghindar.

Anda suka sekali melempar barang Non. Tapi tolong jangan kemuka saya . Ini muka bukan meja.

"Tuntut tabloid itu Sam!!" Aubery memulai Emosinya, "bisa bisanya sembarangan menulis berita tentangku !"

"Baik Non , saya akan menyuruh pengacara keluarga mengurusnya," memungut tabloid yang tergeletak dilantai.

"Urus mereka dengan benar, agar selanjutnya tidak ada yang berani asal bergosib tentangku."

Aubery bangkit dari duduknya,lalu berjalan menuju meja kerjanya. Membuka beberapa dokumen dan file yang menumpuk diatas meja. Melihat sekilas lalu menutupnya kembali.

"Aku akan memeriksanya lagi nanti."

"Oh ya, setengah jam lagi rapat, suruh mereka memberi ide ide yang bagus. Kalau tidak pastikan besok mereka menyerahkan surat pengunduran diri. Aku ingin peluncuran parfum musim ke enam lebih sukses dari yang sebelumnya."

"Baik non. saya akan menyampaikan pada mereka."

"Pergilah lakukan tugasmu, aku mau video call papa," ucap Aubery sambil membuka komputernya.

Sam mengangguk lalu berjalan meninggalkan ruangan. Menutup pintu lalu sibuk dengan tugasnya .

_______________________________

Aubery sebagai brand ambassador untuk produknya sendiri.

***

13:25 pm

Tak terasa jam makan siang hampir habis. Tapi ruang rapat masih tertutup. Suara marah dan teriakan Aubery masih terdengar sampai luar ruangan. Sesekali diikuti suara meja yang digebrak. Bisa dibayangkan bagaimana wajah wajah mereka yang didalam. menahan rasa lapar dan masih harus menerima makian dan umpatan dari bosnya.

Sam yang menunggu diluar ruangan hanya bisa menghela nafas panjang. Sambil sesekali menggelengkan kepala , dilihatnya jam ditangan.

Non,apa kau tidak capek teriak teriak terus.

"Brakk.!!!"

Pintu terbuka dengan keras, Sam terkejut bukan main. Dielusnya dadanya sendiri sambil mengumpat dalam hati.

Sialan bikin aku kaget saja.

Aubery berjalan dengan cepat keluar dari ruang rapat. Masih terdengar omelan panjang pendek dari mulutnya. Sekilas Sam mencuri pandang kedalam ruang rapat sebelum dia mengikuti Aubery kembali ke ruangannya.

Benar benar kasihan wajah wajah kelaparan itu , harus kena semprot seperti ini setiap hari. Belum lagi Ruang rapat itu sudah hampir sama berantakan dengan kamar nona. Kertas kertas dan map berserakan dimeja maupun dilantai.

"Dasar mereka batu semua , tidak berguna , lap sap !!"

M**asih lanjut lagi marahnya ?

" Apa mereka tidak malu makan dari gajiku, sedang kerja saja tidak ada yang becus!?"

Emosi Aubery masih belum reda. Nafasnya memburu, " apa yang ada di otak mereka cuma makan dan makan?!" melirik kearah Samy.

"Sam?!" bentak Aubery diikuti gebrakan meja. Dia tambah jengkel karena sepertinya Sam tidak mempedulikannya.

"Non ,saya mendengarkan Anda."

"Kalau gitu kasih respon dooong...!" Aubery tersungut, "kesal...!"

"Apa sebaiknya Anda makan siang dulu Non , baru nanti dipikirkan la.. , " terputus kalimat Samy.

"Kau juga...?!"Aubery keburu memotong kalimat Sam, "otakmu juga isinya cuma makan dan makan saja."

"Lihat perutmu kau hampir mirip b*bi ," sambil pandangannya mengarah ke perut Sam yang memang sedikit buncit akhir akhir ini.

Aubery bangkit dari duduknya menghampiri Sam. Menadahkan tangan dihadapan Sam,

"kunci mobil !"

Sam merogoh saku celananya lalu ragu ragu menyerahkan kunci itu.

"Iihh ... lama banget !" Aubery merampas kunci itu lalu pergi menuju pintu.

"Non mau kemana , saya temani."

" *E**msai lah* , makan sendiri sana. Aku jengkel kau hanya bahas makan saja ," Aubery berlalu tanpa menghiraukan sam.

H**hhhh.... salah lagi.

Aubery melaju mobilnya menjauh dari pusat kota. masuk kedalam lingkungan pedesaan yang tidak begitu padat penduduk. Melintasi jalan yang kiri kanannya hamparan sawah dan perbukitan . Menuju kesebuah tempat yang sering dia kunjungi selama ini . Sebuah danau kecil yang terdapat diatas bukit . Ketika suasana hatinya sedang kesal atau ketika dia sudah tidak menemukan ide. Dia sering menyetir sendiri ketempat ini. Menikmati lingkungan yang masih asri. Aroma air danau yang menenangkan , kadang Aubery sampai tertidur karena sensasi menenangkan yang dia rasakan.

Tidak ada yang tau , bahkan Sam tidak tau kemana Aubery pergi. Dia akan melapor kepada tuan besar bahwa nona Aubery pergi keluar dan suasana hatinya sedang tidak baik. Lalu kembali melapor ketika nona sudah pulang dalam keadaan selamat.

Khawatir , tentu saja. Tapi Sam memilih menuruti kemauan nonanya, karena paham jika disela , nonanya akan semakin menggila.

Jam sudah menunjuk ke angka 5. Dilihat sekelilingnya sudah mulai sepi.

Aubery memutuskan untuk pulang karena dirasa mood dia sudah membaik . Lalu berjalan menuju mobilnya.

"Hmmmmmppp ... , ahhhhhh," menarik nafas dalam dan melepaskan pelan pelan.

Ia masuk kedalam mobil lalu menghidupkan mesinnya.

Pelan mobil sport itu memutari danau lalu mulai menuruni bukit.

Jalan sudah mulai gelap , sebelah kanan jalan berderet pohon tinggi terkena sorot lampun mobilnya dan kiri jalan terlihat jurang yang sudah tak terlihat karena hari sudah mulai malam.

Tiba tiba Aubery sadar remnya tidak berfungsi. Diinjaknya berkali kali sepertinya tidak respon . Mobilnya terus menuruni jalan perbukitan itu. Aubery mulai panik ketika ia tak segera menemukan handphonenya.

Lalu tiba tiba dari sorot lampu mobilnya entah b*bi hutan atau kera tiba tiba saja melintas didepannya. Membuat Aubery terkejut dan panik hingga dia membanting setir kearah jurang.

Mobil sport putih itu meluncur bebas kebawah tanpa hambatan. Melintasi semak dan belukar. Aubery tak berani membuka matanya . Dia hanya merasakan berkali kali tubuhnya menghantam dan terlempar ketiap sisi dalam mobil. Sampai dia tidak ingat apa apa lagi.

***

Sementara dirumah besar , Samy mondar mandir didepan pintu utama. Sesekali menengok ke gerbang depan. Diremasnya handphone ditangannya dengan kuat.

Yah, Samy mulai kawatir . Tidak biasanya nonanya belum pulang jam segini. Aubery juga tidak bisa digubungi.

Samy mencoba lagi, "Nona kumohon , angkat telfonnya."

Tut tut tut ...

Tidak tersambung. Sam mulai panik lagi ,dia berusaha menelfon teman teman Aubery. Siapa tahu nona bersama mereka.

Para pelayan bergerombol diruang depan , ada yang gelisah ada yang panik dan ada yg hanya mondar mandir bingung harus bagaimana.

"Siapa lagi yang harus aku hubungi , hanya ini teman teman Nona yang aku tahu ," gumam Samy.

"Non Lara, sudah."

"Non Fiona, sudah."

"Non Elain,sudah."

"Den Satria,sudah."

"Den Riki, ... "

Sam ragu ragu ,"Nona tidak begitu suka dengan den Riki , mana mungkin nona bersamanya sekarang."

"Tidak ada salahnya mencoba."

Sam memulai panggilan. Tak berapa lama.

"Halo den Riki , ini dengan asisten Aubery ,apa Anda bersama non... ," terputus.

H**hahhhh... apa apaan , aku belum selesai bertanya sudah dijawab Tidak !

Samy memandangi hpnya.

Aneh ...

Sudah jam sebelas ,rasa takut sudah menjalari tubuh Sam. Lututnya mulai lemas . Saatnya Dia harus melapor pada tuan besar.

Dikumpulkan kekuatannya , mengatur nafasnya. Lalu mulai menekan sebuah nomer. Tubuhnya gemetar lalu diletakkan hp nya dekat telingan.

"Tuan, Nona belum kembali."

***

.

.

.

.

.Bersambung🤗

.

.

.lap sap :/ sampah (bahasa kantonis)

.emsai lah:/ tidak usah (bahasa cantonis)

I Love Casual

Siang hari yang terik tak menyurutkan semangat seorang pemuda jangkung. Untuk memacu simanis menjauhi kota. Sesekali dia bernyanyi mengikuti lirik lagu yang mengalun dari Radionya.

Biasanya tak tak pakai minyak wangi ...

Biasanya tak suka begini ...

Menggoyangkan kepalanya sambil menggigit bibir bawah , kebiasaannya. Tanda bahwa dia lagi senang. Kebiasaan yang Shendi sendiri tidak sadari.

Senyumnya lebar begitu juga remaja yang ada disampingnya. Bahkan remaja itu tak kalah heboh. Menggerakkan seluruh tubuhnya, berjoget mengikuti irama lagu yang mengalun.

"Ja , aku untung banyak hari ini !" suara shen setengah berteriak karena suara radio yang begitu kencang

"Iya mas , ternyata gak rugi kita jauh jauh ke kota karena untung yang kamu dapat dua kali lipat banyaknya, yeeaaah..!" Raja menimpali dengan suara yang tak kalah kencang.

"Kau mau apa , aku belikan!"

Raja mengernyitkan kening dengan tangan disamping telinga, "aku gak dengar."

"Dasar bolot !" Shendi mengacak rambut Raja.

Gelak tawa menghiasi kebersamaan mereka saat itu. Mungkin orang lain akan mengira bahwa mereka adalah kakak beradik , padahal bukan.

Pemuda jangkung itu punya nama beken Shendiaga Wiradana . Lahir dengan nama Shendiaga Gerald Putra Wiradana. Itu terlalu panjang , jadi Shendi lebih sering memperkenalkan diri dengan Shendi saja.

Dan remaja disampingnya bernama Raja. Tetangga Shendi yang berjarak 200 kilometer dari rumahnya. Anak yatim piatu yang hanya tinggal bersama neneknya. Raja sudah seperti adiknya sendiri. Shendi tidak pernah membedakan antara Raja dan dua adik kembarnya. Shen sangat menyayangi mereka bertiga .

"Aku mau Mukbang mas Shen !"

"Hah... apaan tuh,kok baru denger?" tanya Shen pura pura heran.

"Gak tau!?" jawab Raja dengan polosnya. Mereka kembali tertawa terbahak bahak.

"Baiklah ayo kita mukbaaaang...!?"

"Yeeeeaah... ," Raja bersemangat dengan gaya seperti akan menyerang musuh.

Shendi menepikan simanis lalu memarkirkan didepan sebuah rumah makan . Raja melihat sekitar lalu tersenyum senang ketika matanya berhenti pada rumah makan. "Mas Shen apa kita mau makan disini!?"

Shan mengangguk , "pesan sesukamu.kita makan sepuasnya !"

"Haaa... , kau bilang kita mau mukbang , aku penasaran apa itu mukbang mas !" protes Raja.

Shen menghampiri Raja dan merangkulnya , "Ja , mukbang itu artinya makan besar , makan sepuasmu."

"Oohh gitu ya, yaudah kalau gitu ayo kita bukbang....!" Raja kembali bersemangat ,ia segera berlari masuk kedalam rumah makan diikuti oleh Shendi. Shendi hanya geleng geleng melihat tingkah anak itu.

Mata bocah itu takjub tatkala melihat hidangan didepan matanya. Lalu menunjuk semua yang ingin dia makan. Maklum Raja jarang makan besar seperti ini. Neneknya seorang buruh kecil sehingga hanya mampu membelikan Raja ikan asin. Tak jarang Shendi memberi ayam peliharaannya untuk dimasak nenek Raja.

Raja hanya lulus SD, setelah lulus dia ikut membantu Shendi menjaga kambing kambing milik Shendi. Kadang juga ikut Shendi kepasar hewan menjual atau membeli anak kambing untuk dibesarkan lagi.

Raja makan begitu lahap, hampir pesanan semua Raja yang makan. Sedangkan Shendi yang merasa sudah cukup kenyang , memilih menghitung uang yang tadi dia dapat dari hasil menjual kambing kambingnya.

"Ja , nih buat kamu," katanya sambil menyerahkan beberapa lembar ratusan ribu kepada Raja. Raja yang masih asik makan tak begitu menghiraukan Shendi.

"Nanti aja mas, nanggung nih," suaranya tak begitu jelas karena mulutnya penuh dengan makanan.

"Kalau nanti ,aku lupa , kalau aku lupa, aku gak akan ingat lagi ,dan ... , kamu jangan nangis!"

"Iihh... mana ada nangis," Raja cemberut. Diterimanya juga uang itu dengan tangan yang penuh dengan kuah bumbu dan nasi.

"Ch... jorok banget sih kamu kalau makan!" Shendi mengusap tangannya kebaju Raja . Karena sempat terkena kuah bumbu dari tangan Raja.

Raja hanya nyengir.

"Banyak banget mas??"

"Bawa aja, beli sesuatu buat nenek."

Shendi selalu seperti itu. Memberi uang kepada Raja tanpa perhitungan. Kadang Raja heran. Dapat untung dari mana jika Shendi royal kepadanya.

"Terima kasih mas ... !" Raja terharu dengan kebaikan Shendi. Ini salah satu alasan yang membuat Raja semangat membantu Shendi. Shendi mengangguk lalu Raja melanjutkan acara mukbangnya.

"Cepat ja , kita sudah ditunggu orang nih!!," seru Shendi dari arah kasir. Ia baru melunasi tagihan makanan yang dipesan Raja.

Raja menjawab dengan telunjuk disatukan dengan jempol,

OK!

***

Kenalan dengan Simanis.

Simanis itu mobil pick up milik Shendi. Yang bak belakangnya terbuka . Warnanya hitam yang gak hitam banget karena lumayan sudah tua dan berkarat . Saking tuanya sampai pabriknya mungkin sudah lupa pernah memproduksi simanis.

Tapi biar tua, simanis kuat kok naik turun puncak bukit tempat tinggal Shendi dan dua adik kembarnya. Bahkan bolak balik sepuluh kali pun .

Simanis ini yang udah menemani Shendi berjuang. Dari yang awalnya hanya tiga ekor milik mendiang nenek sampai sekarang yang jumlahnya mencapai seratus ekor lebih.

Shendi telah merombak semua komponen mesin mobil itu. Dan dengan teratur mengecek detail dan menservis simanis. Mencegah hal hal yang tidak diinginkan dijalan .

Kembali ke mereka berdua. Setelah selesai melakukan transaksi jual beli. Shendi memutuskan untuk langsung pulang , karena kuatir akan kesorean sampai kerumah. Adik adiknya pasti sudah pulang sekolah dan kawatir menunggu dia pulang.

Raja tertidur pulas karena kekenyangan. Dipelankannya volume radio , takut kalau Raja akan terbangun.

***

Shendi biasanya memilih sekitar sepuluh ekor kambing yang sudah cukup besar untuk dijual , lalu membeli lagi sepuluh ekor anak kambing untuk dibesarkan lagi. Begitu cara Shendi mencari untung.

Awalnya dulu Shendi hanya menjualnya dipasar desa saja. Tapi belakangan dia mencoba menjualnya kekota. Dan ternyata harga jual dikota jauh lebih tinggi dibanding harga jual didesa. Akhirnya setiap hari pasaran , Shendi kekota untuk menjual kambingnya. Dan membeli bibitnya didesa yang harganya jauh lebih murah daripada dikota .

Dengan begitu keuntungannya lebih besar ,dan hari ini adalah kali kedua Shendi menjualnya ke kota.

Shandi menghentikan simanis ketika tiba tiba ada keributan didepan sana. Banyak orang berkumpul dipinggir jalan desa yang sempit. Terdengar beberapa dari mereka berkasak kusuk.

"Wah , benar benar gak punya sopan santun."

"Iya benar , malah berani memukul kepala desa."

"Apa dia gila ?!"

"Iiih cantik cantik kok setres ya."

"Padahal sudah ditolong , berterima kasih saja tidak."

Berisik orang orang yang menyaksikan.

Shendi keluar dari mobil mencoba mengamati situasi. Apa yang kira kira sedang terjadi.

Dicobanya melihat ditengah kerumunan itu. Gak susah buat Shendi karena dia memang jangkung. Melongok dikit juga sudah kelihatan. Seorang gadis dengan muka galak berkacak pinggang. Ada beberapa perban ditangan kaki dan kepalanya . Saking galaknya Shendi ragu itu luka beneran apa pura pura saja. Didepannya seorang laki laki separuh baya sedang meringis kesakitan sambil memegangi rahangnya yang membiru.

Terdengar lagi beberapa orang berkasak kusuk.

"Ditanya siapa namanya tidak tau , ditanya rumahnya menggeleng , dikasih makan malah dibuang."

" Dua hari pinsan , setelah sadar malah bikin onar. Tau begitu biarkan saja dia ditengah hutan biar dimakan sama hewan ."

Sebagian manggut mangut sebagian lagi menimpali.

"Atau jangan jangan kepalanya tertimpa batu jadi senewen gitu," seseorang berkata.

"Bisa jadi," sahut yang lain.

Shendi manggut manggut. Setelah beberapa saat mendengar kasak kusuk penduduk dan mengamati situasi. Shendi mulai bisa menyimpulkan.

G**adis ini ditemukan dihutan dengan keadaan pinsan. Dua hari kemudian sadar , dan ditanya nama ataupun rumahnya jawabanya tidak tau. Kalau kepalanya diperban mungkin terbentur sesuatu jadi lupa ingatan.

Shendi manggut manggut lagi.

Tapi kenapa sekarang dia ribut dengan kepala desa?

"AAAAACCHH... ! " suara kepala desa yang kencang membuyarkan lamunannya.

Gadis itu mengunci pergerakan si kepala desa , hingga tak bisa menggerakkan tangan ataupun kaki sedikitpun.

H**ebat!

"Dasar tua bangka , mesum , berani sekali kau menyentuhku dengan tangan kotormu ini !?" gadis itu tambah menekan, "kau belum tau siapa aku !"

Deg!

Shendi teringat kalimat yang diucapkan gadis itu ,seperti baru kemarin seseorang juga memaki begitu padanya. Diamati wajah gadis itu , mungkin saja dia mengenalnya atau pernah bertemu. Mengingat dan mengingat , tiba tiba matanya membulat.

Ya Tuhan apa ini kebetulan ...

Shen menutup mulutnya dan bergegas masuk kedalam simanis, seakan tidak percaya dengan kejadian didepannya.

Bagaimana gadis itu ada disini, dan lihat sudah amnesia pun dia masih sombong.

"Ch... ," tanpa sadar keluar dari bibir Shendi.

Terdengar suara Kepala Desa yang meringis karena kesakitan.

"Hei Non , ki... kita semua juga ingin tau siapa kamu , kamu itu siapa?!"

"Aku... ," gadis itu tak melanjutkan kata katanya. Ia terlihat sedang berfikir keras. "Aku... ," mulai bingung dan putus asa.

Shendi tersenyum sinis menatap gadis itu. "Kau mungkin lupa dengan pertemuan pertama kita nona. Tapi sekarang akan kubuat kamu tidak bisa melupakannya seumur hidupmu. Ketika didepan banyak orang kau menghinaku tanpa perasaan ."

"Lihat dirimu sekarang, apa yang akan kau sombongkan. Siapa dirimu saja sudah tak ingat."

Shen kembali teringat pada peristiwa seminggu yang lalu. Tangannya mengepal , pandangannya mulai berapi api.

Digoyang goyangkan tubuh Raja. Pemilik tubuh hanya menggeliat , "Eemmhhh.... sudah sampai ya mas."

"Ja. bangun, cepat bangun !" kali ini tepukan sedikit keras dipipi Raja.

Raja tergagap, lalu melihat sekitarnya.

Dimana,ada apa!!

"Ada apa mas , kita dimana?" sambil membersihkan kotoran disudut matanya.

"Kau ingat seminggu yang lalu waktu kita kecelakaan ?" tanya Shendi serius. Raja heran, kenapa tiba tiba nanya itu . Tentu ingat lah dimaki maki orang didepan orang banyak. Sakitnya tu disini.

"Mas,kenapa tiba tiba tanya itu. mengingatnya saja bikin aku marah."

"Ayo kita balas dendam."

"Hah?"

Shendi membisikkan sesuatu . Setelah selesai, Raja terkejut lalu celingak celinguk melihat keluar. Ditatapnya kembali Shendi.

"Serius mas?? tapi wanita itu galak sekali!"

"Sudah kamu diem aja..!"

"Mas...!" Raja menarik baju Shendi mencoba menghentikan rencana gilanya. Tapi Shendi sudah tidak peduli.

***

Entah rencana apa yang ada diotak Shendi . Hal gila apa yang akan dilakukan untuk membalas dendamnya. Raja tidak berani keluar dari mobil pick up itu.

Shendi menarik nafas panjang , lalu melepaskan pelan pelan. Berdoa dalam hati, selesai.

Bercermin dari kaca spion , mencoba mencari mimik muka yang pas. Dirasa sudah pas ,lalu memantapkan langkahnya.

"Istriku ... !!"

Suara kencang membelah kerumunan. Semua mata termasuk gadis itu dan kepala desa menatap kearah sumber suara.

Raja hanya bisa menepuk jidatnya.

***

Shendiaga Wiradana

Sekarang gantian kenalan sama mas ganteng kita . Gak ganteng ganteng amat sih sebenarnya. Kulitnya juga gak putih putih amat. Tapi lumayan lah bikin kepala cewek cewek muter 36°.

Shendi punya tinggi sekitar 184 cm . Umurnya tahun ini 24 tahun. Warna kulitnya cenderung ke sawo matang. karena doi kan sering beraktifitas diluar ruangan. Rajin olah raga dirumah dengan alat seadanya.

Jangan ngarep Shendi pake baju kemeja dan berjas ala CEO pujaan para wanita.

Shendi lebih suka pake kaos , jaket atau kemeja dan celana jeans favoritnya . Moto dia "I love Casual "

Karena Shendi emang sering dikandang sama dikebun . Tapi percaya deh, mau pake baju robek juga Shendi tetep enak dipandang.

Sementara ini dulu bocoran dari penulis. Dengan berjalannya episode maka akan semakin jelas siapa Shendi sebenarnya.

.

.

.

.

Sampai jumpa di part berikutnya. Semoga tambah semangat buat melanjutkan ceritanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!