Istri Nakal Seorang Santri
Chapter 1
dosen
dan sekarang, nilai tertinggi ke empat tasya Algarve
dosen
ayo beri tepuk tangan
*semua orang yang berada di sana bertepuk tangan
dosen
baiklah kita lanjut, nilai tertinggi ke tiga, angkasa wiratama, mari kita beri tepuk tangan yang meriah
*lagi lagi semua orang di sana bertepuk tangan dengan heboh
???
[naik ke atas panggung]
???
[melihat ara dan tersenyum]
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
[mengacungkan jempol]
dosen
kita lanjut, nilai tertinggi nomor dua, hayo siapa, kok ibu yang deg deg an
semua orang disana pun meneriaki nama seoarang gadis
semua orang yang berada disana sontak terkejut
dosen
nilai tertinggi nomor dua adalah, kristal alena
alena menaiki panggung sama seperti empat orang lainnya
𝐤𝐫𝐢𝐬𝐭𝐚𝐥 𝐚𝐥𝐞𝐧𝐚
(kalau gue juara dua, juara satunya siapa)
dosen
yang kita tunggu tunggu, nilai tertinggi pertama,aruna cilara aditama
🗣️: ga nyangka brandal kaya dia dapet nilai paling bagus
🗣️: orang tuanya kaya, apa nyogok ya?
🗣️: awas di denger ara, mati lo
bisik bisik orang di bawah panggung yang melihat ara mendapatkan juara 1
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
lo lebih hebat kalik
???
ya lo lah, gua juara tiga, lo dua
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
terserah lo angkasa alexxa
𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐬𝐚 𝐰𝐢𝐫𝐚𝐭𝐚𝐦𝐚
[terkekeh]
𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐬𝐚 𝐰𝐢𝐫𝐚𝐭𝐚𝐦𝐚
wiratama, belom siap potong kambing gua
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
lah, tadi gue bilang apa?
𝐤𝐫𝐢𝐬𝐭𝐚𝐥 𝐚𝐥𝐞𝐧𝐚
[mengepalkan tangan]
sesampainya dirumah ara langsung saja bercerita kepada bundanya mengenai kejadian di sekolahnya itu
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
serius?
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
yeah bund
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
astaga, demi apa
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
demi lautan
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
[melirik]
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
karna bunda lagi seneng, kita ke pesantren temen bunda yh
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
apa hubungannya sama seneng?
[menaikan satu alis]
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
bunda sekalian mau berbagai dengan anak anak santri disana, sebagai ucap terimakasih bunda sama yang kuasa
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
oh gitu, bunda sendiri aja ya?
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
ara mau balapan besok
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
ga ada balapan balapan, kamu itu cewe ra
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
ara, sekali ini saja, turuti omongan bunda, ikut bunda kesana
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
[beranjak pergi]
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
ara!
[sedikit teriak]
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
ya bund, ara bakal ikut bunda nanti malam
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
nah baru anak bunda
[tersenyum]
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
[pergi]
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
[menatap punggung sang anak]
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
semoga dia menyukaimu ya sayang
[tersenyum]
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
sudah lama ini akan di laksanakan, tapi baru sekarang bunda sempat
Chapter 2
keesokan harinya ara sudah bersiap untuk pergi bersama bunda nya ke pesantren milik teman bundanya
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
[keluar]
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
gimana bund? cantik?
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
astaga sayang, kita mau ke pesantren lo, kenapa pake baju kayak gitu
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
melihat penampilan dirinya
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
bagus kok
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
ganti❄
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
tapi bund
[sedikit merengek]
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
ara, ganti sayang
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
[masuk kembali ke kamarnya]
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
[melirik malas bundanya]
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
nah jauh lebih baik
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
ayo bund
[berjalan duluan]
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
ya sayang
Clara dan ara langsung berangkat ke tempat yang telah dijanjikan
setelah beberapa menit, mereka pun sampai ke pesantren yang amat besar itu
anggap aja ini pesantren nya
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
[melihat bangunan besar di depannya]
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
ini pesantren apa hotel
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
sudalah, ayo masuk
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
ya ya ya ya
setelah masuk ke dalam pesantren tersebut ara dan bundanya langsung saja di sambut
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
(sedikit jaga sikapmu)
[bisiknya]
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
hm
[berdeham malas]
𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐮𝐦𝐢)
ohoo, lama tidak berjumpa nyonya aditama
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
[rolling eye]
𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐮𝐦𝐢)
ahaha, mari masuk
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
kau tambah cantik saja nyonya Anderson
𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐮𝐦𝐢)
asya, asya, geli sendiri aku
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
kan kamu yang memulainya
𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐮𝐦𝐢)
[terkekeh]
𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐮𝐦𝐢)
ohoo, liatlah gadis manis ini, apa dia putri mu?
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
yah, sayang kenalin diri kamu
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
hai tante, om sa-
𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐮𝐦𝐢)
hei hei, umi aja, jangan tante
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
oh oke, umi, abi, kenalin, aku aruna cilara aditama, terserah kalian mau panggil apa, ara, runa juga boleh
𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐮𝐦𝐢)
wow so pretty
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
ahaha, makasih umi
𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐚𝐛𝐢)
mari masuk runa
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
oh iya abi
mereka ber empat pun langsung masuk dan duduk di sofa pesantren tersebut
𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐮𝐦𝐢)
apa kabar?
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
baik
𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐚𝐛𝐢)
oh ya, bagaimana dengan perusahaan milikmu?
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
berkembang pesar
𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐮𝐦𝐢)
wow, hebat
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
tidak jauh lebih hebat dari suamimu
𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐮𝐦𝐢)
dia tidak sehebat itu
𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐚𝐛𝐢)
[melirik sang istri]
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
oh ya, dimana aksa?
𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐮𝐦𝐢)
aku tidak tau, mungkin di dalam
𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐚𝐛𝐢)
kedatangan mu kesini hanya ingin mencari putri kami?
arkan, asya, Clara, mereka sudah bersahabat sejak sma, sebenarnya ber empat, tapi salah satu dari mereka sudah meninggal, lebih tepatnya ayah ara
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
oh ya, aku ingin memberi sedikit uang serta bingkisan kepada para santri di sini
𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐮𝐦𝐢)
sayang
[memegang lengan ara]
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
ya umi?
𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐮𝐦𝐢)
runa, bunda boleh minta tolong?
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
tentu saja
𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐮𝐦𝐢)
tolong ambilkan buku di ruang kepala pesantren, itu buku untuk mencatat semua donatur
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
oh baik,
[pergi]
𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐮𝐦𝐢)
kamu tau dimana?
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
enggak
[menggeleng polos]
𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐮𝐦𝐢)
[terkekeh]
𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐮𝐦𝐢)
di depan belok kanan, lalu belok kiri, kamar bertuliskan nama kepala pesantren
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
oke mi
[pergi]
Chapter 3
ara langsung saja pergi menuju tempat yang telah disebutkan oleh asya
dan dia berhenti di depan ruangan itu
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
kenapa pintunya terkunci?
???
tolong siapapun tolong
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
ada yang minta tolong
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
tunggu
[pekiknya]
???
(kenapa harus perempuan)
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
[membuka pintu]
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
eh? ini tidak terkunci?
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
[masuk dan menutup kembali]
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
telat, kenapa emgnya
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
[berjalan menuju meja]
???
pintu ini macet, cuma bisa dibuka dari luar
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
hah?
[sontak berhenti]
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
tidak, aaaa
[berlari ke arah pintu]
???
[melihat ara yang aneh]
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
lo ngapain disitu, bantu gue woy
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
tunggu apa?
???
tunggu orang menyelamatkan kita
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
hey lilin disko, kalo ga ada yang nolongin gimana
𝐚𝐤𝐬𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧
namaku aksara, bukan lilin disko
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
terserah
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
[menggedor gedor pintu]
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
siapapun tolong ara, bunda, umii tolongin huwa
𝐚𝐤𝐬𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧
tidak ada gunanya ruangan ini kedap suara
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
tadi? mengapa suaramu terdengar?
𝐚𝐤𝐬𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧
aku menggunakan mic, dan kau menginjaknya
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
[melihat kakinya]
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
astaga, dasar payah
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
bisa mati gue disini, ga ada ventilasi
𝐚𝐤𝐬𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧
[sedari tadi menunduk]
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
kenapa lo nunduk?
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
aneh
[gumamnya]
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
haaa, ga ada cara lain
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
[menendang pintu]
𝐚𝐤𝐬𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧
[melihat ke arah pintu]
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
shhhh, kaki ku, apa pintu ini terbuat dari besi💢
𝐚𝐤𝐬𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧
ya kau benar
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
haih
[berjalan pincang ke arah kursi]
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
gantian lo yang buka
𝐚𝐤𝐬𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧
tidak bisa,
𝒂𝒓𝒖𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒍𝒂𝒓𝒂 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚
haih💢
𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐮𝐦𝐢)
kenapa runa lama sekali
𝐜𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐚 (𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚)
mungkin masih mencari ruangan itu
𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐮𝐦𝐢)
yah mungkin, kan dia tidak tau
𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 (𝐚𝐛𝐢)
(dimana aksa)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!