Boss Sombong Yang Dingin
01. Bertemu
Hana berdiri di depan sebuah gedung yang cukup terkenal di kotanya.
Ia mengikuti arahan satpam untuk pergi ke lantai 2. Ditangannya terdapat berkas lamaran kerja yang akan ia serahkan. Namun tiba-tiba ia menabrak seseorang membuat tubuhnya yang kecil terjatuh kelantai.
Hana
Aw... Maafkan aku aku tidak sengaja.
Hana berdiri dan membereskan berkasnya yang berserak. Lalu ia melihat orang yang ia tabrak hanya diam menatap ke arahnya.
Hana
Kenapa dia melihatku seperti itu? Aneh. (Sedang berpikir.)
Leo
Apakah tuan tidak apa-apa? (Panik buru-buru memeriksa tubuh Bossnya).
Alan
Siapkan mobilku. (Berjalan pergi dengan dingin.)
Hana
Benar-benar aneh, bukanya dia yang berdiri di depanku, kenapa dia tidak minta maaf? Dan kenapa dia melihatku seperti itu? Dasar gila.
Setelah mengantar berkasnya, Hana ingin pergi ke Cafe langganannya. Namun tiba-tiba temannya menelpon.
Hana
Ada apa Lea? Jika kau berniat meminjam uangku lagi, aku tidak punya uang.
Lea
Tenanglah, aku tidak meminjam uangmu. Tapi aku butuh bantuanmu.
Lea
Tolong kau jaga Bar ku malam ini ya! Aku ada urusan.
Hana
Apa kau akan membayarku?
Lea
Tentu saja. Datanglah sebelum jam 8 oke, aku tunggu.
Hana akhirnya memutuskan kembali ke rumah dan beristirahat agar bisa menjaga Bar Lea sampai larut malam. Karena ia sangat membutuhkan uang untuk biaya hidupnya.
Lea
Aku pergi dulu, telpon aku kalau terjadi sesuatu.
Hana
Iya, tapi berapa bayaran ku?
Lea
Jika kau berhasil membujuk pelanggan untuk banyak minum, mungkin aku juga bisa melunasi hutangku kepadamu.
Hana
Benarkah? Baiklah aku akan berusaha. Sudah pergi sana!
Hana mulai Bekerja untuk melayani pengunjung yang mulai rame.
Hana
Ini malam Minggu, pantas saja ramai.
Hana
Tapi mengeluh bukan hal yang pantas untuk ku.
Pelayan Lea
Kak Hana tolong antarkan ini ke meja yang disana.
Hana
(Bukankah itu orang aneh yang tadi siang?)
Hana
Silakan di minum tuan, Jika tuan ingin apa-apa panggil saya.
Alan
(Diam, dan tak melihat sama sekali)
Hana
Sombong. (Mengumpat dalam Hati)
Leo
(Leo datang dengan terengah-engah.)
Leo
Ini Resume yang Tuan inginkan.
Leo harus buru-buru ke kantor karena Bosnya tadi meminta hal yang tak pernah di mintanya sama sekali.
Alan
(Membaca dengan serius.)
Alan
Jadi benar dia orangnya. (Senyum Jahat.)
Leo
Ada apa dengan tuan? Tidak biasanya ia meminta Resume pelamar kerja. Apa orang itu sangat istimewa buat tuan? ( Berpikir)
Alan
Pesankan Aku minuman lagi. (Menenggak habis gelas Bir. Dan membisikkan sesuatu di telinga Leo.)
Tanpa berpikir panjang Leo berjalan cepat menuju meja Bar.
Leo
Tuan saya ingin memesan 12 gelas Bir. Tetapi dia ingin Nona sendiri yang mengantarnya. Jika Nona bersedia duduk menemani Tuan saya minum, dia akan memberi Nona tip yang besar.
Mata Hana berbinar mendengar tip yang besar.
Hana
Tidak perduli seaneh apa orang itu, tapi tampaknya dia kaya. Baguslah aku bisa menyimpan uang yang ia berikan untuk memenuhi kebutuhan ku sebelum aku diterima kerja di EY Entertainment. (Berbicara dalam hati.)
Hana duduk di Sofa sebelah orang yang memesan 12 gelas Bir itu. Tapi takpaknya orang itu tidak ingin berbicara, ia hanya duduk sambil meminum gelas Bir dan meremas-remas kertas putih di tangan kirinya. Wajahnya datar tanpa ekspresi.
Hana
Apa hanya aku yang merasa orang ini menyeramkan? Sungguh tidak pantas wajah tampannya untuk orang aneh seperti dia. (Berbicara dalam hati.)
Alan memberi kode dengan matanya kepada Leo. Leo langsung mengerti apa yang harus ia lakukan.
Leo
Nona, Tuan saya ingin di layani oleh anda.
Hana
Dilayani apa maksudmu?
Leo
Itu, masak Nona tidak tahu. (Menggaruk kulit kepala yang tidak gatal.)
Hana
Aku benar-benar tidak mengerti apa maksud mu? Bisakah Tuan menjelaskannya kepada saya?
Alan
Berapa bayaran mu semalam? (Berbicara dengan wajah dingin.)
Hana
Tuan menanyai tentang gaji saya?
Alan
Aku ingin tidur denganmu.
Hana
Oh tidur, Apa? Tidur? Maksudmu kau ingin membawaku ke hotel?
Hana
Kepalamu peyang. Aku tidak menjual tubuhku.
Alan
Aku akan membayarmu tinggi.
Hana
Kau sungguh meremehkan ku, bisa-bisanya kau berbicara seperti itu dengan wajah bodohmu.
Alan
Kau bilang apa barusan? (Terpancing emosi.)
Leo
Nona anda tidak boleh berbicara seperti itu dengan Tuan, apa Nona tidak mengenal Tuan Alan?
Hana
Siapa itu Alan? (Masih marah.)
Alan
Beraninya kau menyebut namaku tanpa embel-embel di depannya.
Hana
Siapa yang perduli? Lebih baik kalian berdua keluar. Benar-benar orang kaya yang tidak tahu sopan santun. Pergi kalian orang aneh!
Leo
Nona hati-hati dengan bicara mu.
Hana
Apa? Kalian pikir mentang-mentang kalian orang kaya bisa menindas aku orang miskin. Aku tidak butuh uang kalian pergi sana! (Sangat marah.)
Alan
Kau akan menyesal telah menolak ku.
Alan berjalan pergi keluar dari Bar.
Leo
******, hidupmu tidak lama lagi Nona. Hanya Tuhan lah yang bisa menolong mu. (Berbicara dalam hati dengan iba.)
Leo buru-buru menyusul keluar.
Hana
Dasar orang gila. Aku akan mengutuk mu jika berani datang lagi. (masih marah-marah sendiri.)
Hana menghempaskan bokongnya ke sofa. Dia duduk dengan meredam emosinya. Matanya tiba-tiba teralih ke meja, ada 13 gelas bir kosong disana.
Hana
Dasar orang kaya aneh, mereka minum tanpa meninggalkan uang. Mereka benar-benar tidak berperasaan, walaupun aku bilang tidak butuh uang mereka tadi, tapi bukankah mereka harus tetap membayar?
Hana
Aaaaaaaaahhhhhh.... (Menjerit prustasi.)
02.Psikopat
Lea
Kenapa kau mengusir pelanggan? Dan kau bilang, pelanggan itu tidak membayar?
Hana
Sudahlah, aku anggap hutangmu lunas untuk mengganti minuman itu.
Lea
Bukannya kau bilang butuh uang? Kau juga belum di terima di perusahan itu, kenapa kau begitu naif?
Hana
Jadi kau menyuruhku untuk tidur dengan orang dingin itu? Aku masih waras untuk tidak melakukan itu.
Lea
Terserahlah. Hidupmu tidak semewah dulu, kau tidak punya siapa-siapa, bahkan bibimu tidak ingin kau tinggal dirumahnya.
Hana
Iya saya sendiri, ini siapa?
Hana
Apa? Benarkah? Baiklah, saya akan kesana sekarang. (Mematikan telpon.)
Hana
Ini lebih besar dari lotre, aku diminta wawancara di EY Entertainment. waaaa aku tidak menyangka.
Lea
Syukurlah Dewi keberuntungan bersamamu.
Hana
Ya, Mama dan Papa ku selalu bersamaku🙂
Hana berlari keluar menaiki Taksi menuju Perusahaan EY Entertainment.
Ia berjalan cepat menuju lantai 3.
Seseorang memanggil nama Hana. Dan menyuruhnya pergi ke suatu ruangan yang Hana tidak tahu ruangan apa itu.
Hana
Kenapa hanya aku yang di suruh masuk keruangan itu? (Sedang berpikir.)
Hana
Sudah lah, yang penting aku diterima. Hiya uang uang uang🤤
Hana membuka pintu saat suara seseorang menyuruhnya masuk.
Orang itu duduk membelakangi nya, tapi Hana seperti mengenal postur tubuh itu.
Tiba-tiba orang itu Berbalik dan tentu saja Hana terkejut
Alan
Kau masih mengenalku?
Hana
Kau? sedang apa kau disini? Em maksudku siapa kau?
Alan
Aku Boss besar di perusahaan EY Entertainment, ada masalah?😎
Hana
Astaga matilah aku😣 Dan wajah itu benar-benar menjijikkan. (Berbicara dalam hati.)
Leo
(Buru-buru keluar dari tempat persembunyian.)
Ia selalu setia di samping Tuannya, namun ia terpaksa bersembunyi agar Hana tidak tahu.
Hana
Ap..Apa? keluar? Jadi maksudmu aku tidak di terima? Bukannya aku di panggil untuk wawancara?
Alan
Ha-ha-ha (Tertawa dingin.) Kau bermimpi untuk kerja disini? EY Entertainment tidak membutuhkan orang yang tidak berguna sepertimu.
Hana
Kau mempermainkan aku? ini tidak bisa, aku tidak terima. Orang mu menelponku katanya aku diterima kerja.
Alan
Tapi aku punya hak untuk tidak mempekerjakanmu. Leo usir dia keluar! Jika dia masih menolak seret dia atau patah kan kakinya.
Hana
Kau benar-benar psikopat gila. Aku tidak percaya Bos EY Entertainment berwajah dingin sepertimu.
Alan
(Tiba-tiba mendekatkan wajahnya pada Hana)
Alan
Tapi aku tampan bukan?
Hana
Tidak sama sekali, muka bodohmu itu sangat jelek.
Alan
🤨 Sayang sekali, jika kau memujiku tampan mungkin aku bisa mempertimbangkan untuk mempekerjakanmu.
Hana
Memuji? Apa semua pegawai EY Entertainment harus memuji wajahmu baru bisa bekerja disini?
Alan
Itu semua tergantung keinginanku😏
Hana
Apa? Aku tidak percaya akan melakukan hal memalukan seperti ini😓 (Berbicara dalam hati.)
Hana
(Tiba-tiba berlutut meminta maaf.)
Hana
Maaf kan aku, bisakah kau mempertimbangkan aku untuk bekerja disini? Aku sangat membutuhkan pekerjaan ini.
Alan
(Berjongkok dan memegang dagu Hana)
Alan
Kau cukup pintar. Leo, bawa dia pergi!
Hana
(Tiba-tiba terangkat) Apa? Aku mau dibawa kemana? (Berpikir)
Hana
HUUAAA...😱 Kau dasar psikopat gila berwajah dingin. Aku benar-benar akan mengutuk mu, tidak akan ada wanita yang tertarik dengan wajah mu yang menyebalkan. (Berteriak-teriak marah.)
Hana
Siapapun tolong aku😢😟
03. Mesum
Hana
kenapa aku di bawa kesini?
Saat ini Hana berada di ruangan yang seperti sidang. Ruangan itu hanya memiliki dua kursi yang berhadap-hadapan dan satu meja persegi yang menjadi penghalangnya.
Hana duduk dengan wajah bingung, sedangkan Leo yang membawanya kesini hanya diam.
Tiba-tiba seseorang masuk. Orang itu adalah, Alan.
Hana
Kau benar-benar psikopat? Untuk apa kau membawaku kesini?
Alan
(Hanya diam tak berekspresi dan duduk di depan Hana.)
Alan
Kau benar-benar tak mengingatku, atau pura-pura bodoh?
Hana
Apa lagi ini? Aku hanya bertemu tiga kali dengan. Pertama saat aku ingin melamar kerja, kedua di Bar tadi malam, dan ketiga hari ini.
Hana menjelaskan dengan detail, namun tampaknya Alan tidak puas dengan jawaban Hana.
Alan
Kau benar-benar tidak mengingatku, Alan Elvaro?
Hana
Ya Tuhan, aku benar-benar tidak tau siapa kau. Apa penjelasan ku tadi belum cukup?
Alan
Apa sebelumnya kau pernah terbentur tembok atau aspal?
Hana
Terserah lah. Jadi apa kau akan mempekerjakan ku atau tidak?
Alan
Tergantung bagaimana kau bersikap kepadaku.
Hana
Gila, aku benar-benar tidak tahan😤 (Marah dalam hati)
Alan
Jika kau ingin bekerja disini, datanglah kerumahku nanti malam.
Leo
(Leo mengeluarkan kartu nama Bosnya dan memberikannya pada Hana.)
Alan
(Mendorong kursi bangkit berdiri)
Alan
Kau akan tahu jika kau sudah datang.
Alan berlalu pergi meninggalkan Hana yang masih bingung dan penuh tanda tanya.
Hana
Apa Bosmu itu selalu bersikap menyebalkan seperti itu?
Hana
Ck, percuma aku bertanya pada orang bawahannya, menyebalkan. (Berlalu Pergi.)
Leo
Aku sudah terbiasa dengan cacian seperti itu (Mengelus dada.)
Hana
Ini benar alamatnya. (Memperhatikan sekeliling) 😱 Besar sekali rumahnya.
Tinung tinung (Bunyi Bel).
Hana
(Memencet Bel dengan marah).
Tinung tinung tinung tinung tinung 20x.
Karena tidak ada yang membukakan pintu, Hana memutar kenop pintu. Dan ternyata terbuka.
Dengan tidak tahu dirinya Hana masuk sambil memperhatikan sekeliling nya yang sepi.
Hana
Kemana si dingin itu?
Hana
E maksudnya, Bos Alan? Ah tunggu dulu, dia belum menjadi Bos ku. Kalau begitu aku akan memanggil nya dengan embel-embel Tuan. (Tiba-tiba teringat kejadian yang sangat tidak menyenangkan).
Hana
Orang ini bisanya pergi tapi tidak mengunci rumah. Benar-benar orang kaya yang tidak takut di maling ya? Kalau begitu aku akan menjadi malingnya😈
Hana
Oke Hana mari kita liat apa yang bisa kita ambil dan menjadi uang🤑 (Berjalan menaiki anak tangga).
Hana mendapati 3 pintu setelah berada di lantai dua. Tapi ada satu pintu yang menarik perhatian Hana. Pintu itu jauh lebih bagus dari yang lain, ia terlihat berbeda.
Hana
Jangan-jangan di dalamnya banyak uang🤑🤤 (Menghayal tentang uang.)
Hana membuka pintu pelan-pelan seperti pencuri. Saat ia baru masuk dan menutup pintu, salah satu pintu di kamar itu terbuka dan keluarlah sosok seseorang yang paling Hana benci.
Alan
(Keluar dengan rambut basah dan handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya).
Hana
😱🤤 Apa-apaan ini, Kenapa wajahku tidak ingin berpaling? (Marah dalam hati).
Alan
(Berjalan santai menuju lemari baju).
Hana
(Masih menatap tubuh sixpack dengan intens).
Alan
Kau ingin melihatku telanjang? Matamu berharap handuk ini lepas, benar?
Hana
Hiya... dasar mesum. Siapa yang mau melihatmu? Aku tidak Sudi. (Matanya masih menatap ke tubuh Alan).
Alan
Jika kau masih berdiri disitu, akan ku pastikan kau tidak akan pernah bisa keluar lagi.
Hana
Hiyaaa... (Menjerit dan buru-buru keluar).
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!