Pagi ini aku sedang menikmati sarapan dengan keluarga kecilku. Yah, aku mempunyai dua orang anak. Yang pertama bernama Raylin putri atmadja dan yang kedua bernama Kayla dwi atmadja. Putri sulungku berusia 13 tahun, dan putri bungsuku berusia 5 tahun.
"Papa besok sudah mulai libur sekolah, boleh tidak kita liburan ke Bali? Raylin ingin menikmati libur sekolah kali ini di Bali." Kata Raylin dengan mulut yang penuh dengan nasi goreng.
"Boleh, besok papa pesankan tiketnya yah" kata suamiku menanggapi.
"Asiik terimakasih papa, adek juga senang kan? Kenapa diam saja" tukas Raylin
" Iya adek juga senang kak, Adek mengantuk sekali semalam badan adek panas jadi tidurnya tidak nyenyak. Kalau tidak di peluk mamah adek juga tidak akan bisa tidur" Jawab kayla lesu, Semalam memang Kayla mengalami demam mungkin akibat terlalu aktif beraktifitas.
"Oh ya? Kenapa kamu tidak bilang kalau kayla sakit sayang? Kan aku jadi tidak bisa membantumu menjaganya."
"Tidak apa-apa mas, kamu kan juga sudah capek bekerja seharian. Lagi pula aku juga di bantu oleh suster Rita untuk menjaga Kayla malam tadi" Jawabku tersenyum lembut, Ya memang seperti itu suamiku. Dia selalu memberikan perhatian untukku dan anak-anak.
"Sudah, ayo cepat selesaikan sarapannya mas, nanti telat berangkat ke kantornya. Kakak, adek ayo cepat sayang nanti telat berangkat sekolahnya"
"Iya sayang, Oh iya nanti aku pulang telat karena ada pekerjaan tambahan dari papih. Kamu tidak usah menungguku tidurlah dulu" terang suamiku
"Baiklah mas kalau begitu" sambil beranjak dari kursi untuk mangantar suamiku dan anak-anak berangkat.
"Hati-hati di jalan ya sayang, ingat tidak boleh nakal ya? Bersikap baik kepada teman-teman" kataku kepada si bungsu, Kayla memang meminta agar tetap bersekolah katanya bosan jika dirumah tidak ada teman, Yang ada cuma mamah dan para maid
"Siap mamah cantik Hihi" Jawab Kayla cekikikan, Aku hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah Kayla yang menggemaskan.
Merekapun berangkat menggunakan mobil yang berbeda. Karena arah ke kantor suamiku dan sekolah kedua anakku berbeda arah. Akupun masuk ke dalam rumah dan melihat meja makan sudah dibersihkan oleh Bibi.
"Bi, nanti saya mau pergi sebentar ya. Mau belanja bulanan, kelihatannya stok kita sudah menipis ya? Buat sayur sama buahnya."
"Iya bu, Untuk makan siang nanti mau di masakin apa bu?"
"Eem bikin Ayam kari sama goreng udang saja lah bi, Tadi Raylin minta hari ini makan ayam kari".
"Oh ya baik bu"
"Ya sudah saya ke kamar dulu ya bi" Kataku seraya belalu ke kamar. Dikamar aku merebahkan tubuhku sebentar sambil bermain ponsel untuk menghilangkan bosan.
Aku menelfon temanku siapa tau dia bisa menemaniku berbelanja nanti.
"Halo nay? Kamu sibuk nggak? Kita jalan yuk, sekalian aku mau belanja bulanan nih" kataku kepada teman karibku itu
"Ya elah na, pake nanya segala sibuk apa nggak? Ya jelas lah aku nggak ada kegiatan Hihi. Tau sendiri kan sekarang udah mau punya baby" Jawabnya sambil cekikikan
"Ya siapa tau kamu sibuk. Jadi mau kan nemenin aku belanja sekalian kita jalan? Udah lama juga kita ngga jalan"
"Ya sudah kamu kesini ya jemput aku, Aku sedang malas nyetir ini. Supirku sedang izin pulang kampung karena istrinya melahirkan"
" Ya sudah aku siap- siap dulu sebentar, Habis itu aku jalan ke rumahmu"
" Oke, Aku tunggu ya."
Setelah mematikan telfon aku bersiap untuk pergi, Ku aplikasikan make up tipis-tipis agar terlihat lebih fresh.
Aku kenakan blouse berwarna navy dan celana jeans warna hitam. Ku biarkan rambutku tergerai, Setelah semuanya selesai aku keluar dari kamar dan menuju ke garasi untuk mengambil mobil.
Setengah jam perjalanan akhirnya aku sampai di rumah Nayla. Rupanya dia sudah menungguku di teras
"Hai, ayo cepat masuk. Di luar cuacanya panas sekali"
" Iya, Bisa pingsan aku lama-lama di luar na Hehe" Jawab Nayla tersenyum
"Memangnya kamu belum makan Nay sampai terkena panas saja pingsan, Lebay sekali kamu ini" Kataku sembari menjalankan mobil kami ke pusat perbelanjaan.
" Sudah Na, Aku sudah makan tadi, dan memakan buah-buahan. Tapi nggak tau kenapa semenjak hamil aku jadi nggak kuat panas, Mataku berkunang-kunang kalau terlalu terkena sinar matahari langsung" terangnya kepadaku.
" Kenapa bisa begitu? Efek hamil mungkin ya? Kamu sudah konsultasi sama dokter? Biar di beri vitamin gitu "
"Sudah Na, Kata dokter nggak apa-apa karna efek ibu hamil kan beda-beda. Jadi ya gitu aku di kasih vitamin sama nggak boleh terlalu lama terkena sinar matahari langsung"
Aku hanya berOh ria menanggapinya. Tak terasa kamipun sampai di pusat perbelanjaan, Aku memarkirkan mobilku, kemudian kami keluar dari mobil.
Sekilas aku seperti melihat mobil suamiku, Tapi mana mungkin itu suamiku karena didalamnya aku seperti melihat ada seorang perempuan duduk bersebelahan dengan seseorang yang sedang mengemudi itu.
Mobil itu terlihat meninggalkan parkiran, Ah mungkin aku salah lihat, karena tidak mungkin suamiku di jam segini berada di mall dia pasti sedang bekerja pikirku.
Tidak ingin terlalu memikirkan mobil yang mirip dengan suamiku. Aku langsung mengajak Nayla untuk masuk ke dalam mall
" Eh Na kamu mau beli apa nih? Mau shopping atau belanja kebutuhan bulanan aja?" Tanya Nayla kepadaku
" Eemm, Nggak tau juga Nay. Nanti liat aja deh, Ya udah ayok temenin aku belanja bahan pokok dulu ya baru kita jalan-jalan keliling"
"Ya sudah, nanti temenin aku juga ya beli perlengkapan baby"
Aku hanya membalas dengan anggukan, Dan kemudian kami pergi ke stand bahan makanan dan lainnya. Aku membeli banyak sayur, buah-buahan dan daging.
Cemilan untuk kedua anakku dan perlengkapan seperti sabun mandi dan segala macamnya. Setelah aku rasa semua sudah lengkap, aku dan Nayla pergi ke kasir untuk membayar. Selesai membayar semua belanjaanku, Aku menyuruh orang untuk membawakannya kedalam mobilku.
Aku dan Naylapun akhirnya kembali masuk untuk mencari perlengkapan baby. Setibanya disana Nayla langsung mencari baju-baju baby dan popok yang lucu-lucu.
Banyak mainan bayi juga dia beli, katanya biar nanti bayinya tidak bosan Hihi. Memang ada-ada saja bumil yang satu ini.
Itu alasannya kenapa aku nyaman bersahabat dengan Nayla, karena sifatnya yang begitu random, dan kadang di luar nalar.
Aku merasa beruntung memiliki sahabat seperti Nayla karena dia selalu bisa menghiburku kala aku bersedih dengan segala tingkah lucunya. Dia juga sahabat yang setia, apapun keadaanku dia selalu ada untukku.
Dia juga selalu memberi semangat kala aku terpuruk. Aku sangat menyayanginya bagai adikku sendiri.
" Astaga Nay, Kamu itu mau jualan baju dan mainan bayi? Kenapa belinya banyak banget? " Tanyaku terheran-heran dengan kelakuan bumil yang satu ini.
Lihat saja, Troli belanjaannya begitu penuh dengan baju, mainan dan topi bayi yang lucu-lucu. Tapi itu terlalu banyak, ya ampun aku sampai pusing melihat belanjaan Nayla itu
" Hehe biar tidak perlu beli-beli lagi nanti Na "
" Ya Allah Nay tetap saja kamu pasti beli lagi nanti kalau anakmu beberapa bulan " Jawabku geleng-geleng kepala.
" Hehe tidak apa-apa lah Na, Sekali kali menghabiskan uang suami Hihi " Jawab Nayla cekikikan
" Iya sudah terserah kamu saja, Uang suamimu juga tak akan habis hanya karena kamu meborong satu toko bayi ini " Selorohku kepada Nayla
Kamipun tertawa renyah, Memang kadang kelakuan Nayla begitu ajaib. Apalagi dia sedang hamil, Kira-kira bagaimana Rehan menghadapi mood Nayla yang begitu ajaib seperti ini. Ah memikirkannya saja membuat kepalaku pusing.
" Ayok kita cari makan dulu, Kasihan bayimu nanti tidak kau beri asupan " Candaku sambil menggandeng tangan Nayla
" Yuk lah aku juga sudah sangat kelaparan, Ternyata lelah juga yah, Padahal cuma berbelanja saja " Jawab Nayla kepadaku
" Bagaimana tidak lelah, kamu berlari kesana kemari untuk memborong semua yang ada di toko tadi Haduuuh akupun sampai pusing melihatmu tadi " Cerocosku pada Nayla
" Haha tapi untung saja bisa dikirim ke rumah ya Na, Coba bayangkan kalau tidak bisa di kirim kerumah? Bisa-bisa encok badan kita membawa semua belanjaanku tadi kan? Hihi " Jawab Nayla sambil terbahak
Akupun ikut tertawa mendengarnya, Karena memang benar yang dibicarakan Nayla tadi. Jika belanjaan Nayla tidak bisa di kirim ke rumah, maka kami yang akan kerepotan membawa belanjaan Nayla, yang memang seperti akan membuka toko perlengkapan bayi.
" Mau makan apa nih Nay? " Tanyaku pada Nayla
" Apa aja deh Na aku udah laper banget " Jawab Nayla
" Ya sudah di kafe depan itu saja ya kelihatannya enak " Tunjukku ke kafe di depan kami ya memang terlihat cukup ramai
" Gas lah " Jawab Nayla semangat
Memasuki kafe kami segera mencari tempat duduk. Setelah menemukan kursi yang kosong kami segera duduk disana dan pelayan membawakan kami buku menu.
" Mau pesan apa mbak?" Tanya pelayan ramah
" Eem saya pesan Nasi goreng seafood sama jus alpukat aja mbak " Pesanku kepada pelayan
" Saya pesan Nasi goreng kampung sama Lemon tea mbak " Ucap Nayla
" Baik mohon di tunggu sebentar ya mbak "
" Iya makasih mbak " Jawabku
Kamipun menunggu sambil memainkan ponsel masing-masing. Karena tak terasa ternyata waktu sudah menunjukan jam satu siang.
" Halo Assalamu'alaikum bik " Ucapku kepada Bibik di rumah
" Wa'alaikumsalam Bu, " Jawab Bibik
" Bik apa anak-anak sudah pulang? " Tanyaku kepada Bibik
" Sudah Bu, baru saja sampai dan sedang berganti pakaian "
" Oh ya sudah, Nanti jika anak-anak menanyakan saya bilang saja sebentar lagi saya pulang ya bik, Saya sedang makan siang dulu di luar bersama Nayla " Terangku kepada asisten rumah tanggaku
" Iya baik Bu nanti saya sampaikan kepada Non Raylin dan Non Kayla Bu "
" Ya sudah kalau begitu , terimakasih ya Bik Assalamu'alaikum " Jawabku seraya mematikan panggilan telfonku
" Anak-anakmu sudah pulang Na? " Tanya Nayla
" Sudah Nay baru saja mereka sampai " Jawabku kepada Nayla.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!