NovelToon NovelToon

Ṁẏ Ṗȯṡėṡi̇ḟ Ḃi̇ġ.Ḃȯṡṡ

episode 01~~kisah awal

POV:hallo semuanya...kenalkan namaku Siera Alvaro,dan ini kisah perjalanan cintaku,hah...sebenarnya aku sudah capek untuk mencari yang namanya cinta sejati,karna aku sering gagal dalam percintaan,mereka semua mengangapku kolot dan ketingalan jaman,tapi...aku hanya ingin menjadi seperti cinderella yang menemukan cinta sejatinya dan hidup bahagia sampai akhir....BTW ayo kita lanjut alur kisah cintaku bye-bye....

(💐HAPPY READING💐)

(di negara italy)

Pagi yang cerah,aku bangun dengan wajah yang segar dan ceria,karna semalam aku baru saja menyaksikan drama korea kesukaanku,yaitu(full house take 2).yah aku tau itu adalah drama drakor lama,tapi kisah nya selalu sukses membuatku berbunga-bunga sampai sekarang,namun tiba-tiba....

Kring...kring...kring

Suara ponselku membuyarkan imaginasi ku yang indah,dengan cepat aku berlari kecil menuju nakas dan mengambil ponselku,saat aku melirik ke arah layar ponsel,ternyata itu pangilan dari boss ku,dengan cepat aku mengeser tombol hijau....

"Ha-halo,selamat pagi tuan."

^^^"Cepat datang ke perusahan,sekarang!" suara keras memerintah dari seberang ponsel.^^^

"Ba-baik tuan."Jawabku.

Tut...tut...tut

Aku pun mengelah nafas panjang setelah ponsel dimatikan,rasanya aku ingin sekali berteriak kalau aku LELAH! namun aku tidak bisa....

"Hah...sebaiknya aku mandi dan bersiap."Gumam ku dengan wajah kusut.

dengan cepat aku bergegas mandi,dan setelah selesai mandi aku langsung bersiap dan pergi tampa memakan sarapan apapun,lalu aku pergi meningalkan apartemen ku sambil mengendarai motor matic ku,dan tiba-tiba pas di lampu merah....

Brakkkkkk

Suara tabrakan keras dari belakan motorku yang membuatku kaget dan turun untuk mengecek motorku....

"Astaga! Hey apakah kalian buta! Lihat sekarang motorku rusak!"Bentak ku dengan emosi mengebu-gebu ke arah mobil mewah yang baru saja menabrak motorku.

"hiks...nasibku,motor ini kan masih kredit,oh yah ampun dasar orang-orang tidak berperasaan."batinku sambil menatap motor baruku yang sudah lecet akibat ulah mobil itu dan.

"Nona,maafkan kami,kami sedang buru-buru."

Tiba-tiba muncul suara maskulin dari seorang pria yang tenga berdiri belakan ku,sontak aku pun berbalik dan menatap nya dengan tajam....

"Aku juga buru-buru,karna atasan ku sudah menelfon ku,tapi aku masih waras dan menaati hukum lalu lintas."Ucapku marah.

"Roy sini."

Suara berat dan dingin,terasa begitu dominan dan berkuasa membuyarkan perdebatan ku dengan pria yang sedang berdiri di hadapanku ini,terlihat pria itu berbalik dengan cepat lalu berjalan menghampiri pria yang sedang duduk di belakan mobil tersebut,tak lama aku melihat dia menyodorkan sebuah kertas kecil dan pria itu pun kembali berjalan ke arah ku....

"Maaf nona,ini uang ganti rugi nya."Ucapnya sambil menyodorkan sebuah cek kepadaku.

Mataku langsung membulat menatap cek tersebut,lalu ku raih cek itu dan berjalan ke arah pintu belakan mobil....

Srekkk...sreekkk

Swoossss

"Ambil cek mu tuan,aku hanya meminta keadilan dan permintaan maaf,cih! Dasar orang kaya tak punya akhlak."Umpatku sambil berbalik dan pergi meningalkan nya,karna aku sudah terlambat.

Tak butuh waktu lama aku pun tiba di perusahan,dan semua kariyawan sudah berbaris untuk menyambut tamu penting,sontak aku pun ikut berbaris,walaupun sebenarnya aku juga bingun siapa yang datang....

"hustsss...kenapa kamu telat."Bisik temanku yang bernama Fanny.

Aku pun menatap sekitar dengan tatapan bingun dan balas berbisik,"Tapi aku tidak terlambat,kan?"

Temanku menghela nafas berat."Hari ini akan ada penerus baru perusahan ini,yang aku dengar sih anak dari tuan Luis maximus,dia adalah pria dingin dan kejam."

Aku pun dengan fokus mendengar ucapan temanku,namun tiba-tiba para sekuriti dan pengawal berlari berhamburan menyambut seseorang yang baru saja tiba dengan mobil mewah....

Aku pun dengan hormat menunduk dan menoleh arah mobil tersebut,namun seketika aku membulatkan mata saat melihat siapa yang turun dari mobil mewah tersebut....

"di-dia kan orang yang tadi,apakah dia."batinku mulai menebak-nebak dengan jantung yang berdetak tak karuan.

Saat pria itu berjalan masuk dengan wajah dingin,dan tatapan nya yang dominan membuatku menelan ludah dengan kasar,namun sesaat kemudian ia berhenti tepat di hadapan ku....

"angkat kepala mu."Perintah nya dengan nada berat,tapi di telingaku terdengar seperti pangilan dari malaikan pencabut nyawa.

Aku pun berlahan mengangkat kepala dan menatap wajah tampan nya yang bak artis di drama korea dan gambar yang bertebaran di galeryku ponselku....

"I-iya tuan."Sahutku.

"Aku ingin kamu jadi asisten ku,dan mengurus semua dokumenku mulai dari sekarang." setelah berkata demikian,ia pun berlalu pergi begitu saja dari hadapan kami semua.

episode 02~~visual karakter

(visual Siera)

...********...

(visual Fanny sahabat Siera)

...********...

(visual anton sahabat Siera)

🌼

🌼

🌼

(kembali ke cerita)

Setelah kepergian pria arogan itu,aku dan kedua sahabatku pun ikut berjalan mengikutinya dari belakan bersamaan dengan para kariyawan yang lain,dan kami pun diarahkan ke ruang meeting,saat pintu ruangan meeting di buka,terdapat tuan Luis sudah berada disana menungu kedatangan kami semua....

"Selamat pagi tuan."Sapa kami serempak sambil menunduk hormat.

"Silahkan masuk,dan duduklah,hari ini aku ingin menyampaikan sesuatu."Ucap tuan Luis yang membuat jantungku semaking tak aman.

Kami pun mengangguk serempak dan duduk,tak lama pria baru baya itu pun merangkul pria arogan yang berdiri tak jauh darinya sambil tersenyum hangat kepada kami semua....

"Hah...perkenalkan dia adalah putraku,edgar maximus.dia akan mengantikan posisiku di perusahan ini mulai dari sekarang."Ucap tuan Luis kepada kami semua yang membuatku tersedak ludah ku sendiri.

Uhuk...uhuk...uhuk

"dasar batuk sialan!"batin ku mengumpat kesal karna batuk ku tidak mau berhenti.

Sahabatku anton yang melihat batuk ku tak kunjung reda,ia pun dengan cepat meraih gelas berisi air yang ada di meja dan menyodorkan nya kepadaku....

"ini,ambil dan minumlah."Ucap nya penuh perhatian sambil menyapu lembut pundak ku.

Tampa pikir panjang,aku pun meraih gelas yang ada di tangan nya dan meneguk air tersebut sampai kandas,barulah aku sadar kalau ayah dan anak itu sudah menatapku sejak tadi....

"Maafkan aku tuan."Ucapku sambil menundukan kepala karna malu.

"Apakah kamu sakit?"Tanya tuan Luis dengan nada lembut kepadaku.

"Hah...aku tidak apa-apa tuan,ta-tadi tenggorokan ku yang sedikit sakit,tapi sekarang sudah baik-baik saja."Jawabku dengan cepat karna aku takut di skors.

"Baiklah kalau begitu,dan mulai sekarang kamu akan kembali bertugas di bagian HDR Siera."Ujar tuan Luis menyampaikan tugas baruku di perusahan ini.

"fiuhhh...akhirnya aku bebas."batinku bernafas lega,setidaknya aku tidak harus bertemu dengan pria arogan itu,namun sedetik kemudian.

"Tidak pa,aku ingin dia menjadi asisten ku,dan Roy akan menjadi asisten papa sebagai direktur Perusahan ini"Selah Edgar membuat kebahagiaan yang ku rasa sesat sirna begitu saja.

"tuan,aku mohon jangan."batinku kembali memohon.

"Ok baiklah,lagian Siera adalah asisten papa dulu,dan kinerja nya pun bagus,Papa yaking kamu akan puas dengan kinerja nya nanti."Puji tuan Luis setuju dengan ucapan putranya yang lagi-lagi membuatku tidak bisa berkata apa-apa.

30 menit pun berlalu,dan meeting pun selesai,kami berjalan keluar beriringan menelusuri lorong perusahan,terlihat semua kariyawan yang lain sangat antusias dengan kehadiran CEO baru tersebut,cuman aku yang merasa mimpi buruk ku baru mulai....

"Hey Siera! Kamu kenapa?"Tanya temanku sambil menepuk bahuku dengan lembut dari belakan.

Aku pun menghentikan langkah kaki ku,dan berbalik menatap nya dengan tatapan lesu....

"Habislah sudah Fanny,pasti dia tidak akan melepaskan ku." racauku dengan gelisah tak karuan.

"Hei...memang nya apa yang terjadi?" tanya Fanny dengan wajah khawatir menatapku.

Aku pun mulai menceritakan kejadian naas yang terjadi tadi pagi,sambil kami berjalan menuju pantry untuk membuat secangkir teh untuk ku....

"Hah! Kamu serius?" Fanny kaget setenga mati setelah mendengar cerita ku,dan itu membuatku semaking cemas.

"Sekarang aku harus bagaimana Fanny?" keluhku semaking tidak tenang sambil mengaduk teh hangat di cangkir yang ada di tanganku.

"kamu tenang saja,mungkin saja dia-"

Drrttt...drrrttt...drrttt

Nada derin ponselku memotong perkataan Fanny,dengan cepat aku melirik ke arah layar ponsel,ternyata itu nomor baru,lalu aku pun menjawab nya....

"Hallo,ini dengan siapa?"Tanyaku lewat ponsel.

^^^"cepat bawakan teh hangat untuk ku."^^^

"Maaf,anda siapa?"

^^^"Cih! Aku aku adalah boss baru mu,cepat lakukan apa yang kuperintahkan."^^^

Tut...tut...tut

"Hufff...dasar arogan!" umpatku kesal sambil meremas ponsel yang ada di tanganku.

"Kamu kenapa lagi?"Tanya Fanny menatapku dengan tatapan bingun.

"Siapa lagi kalau bukan dia,sejak pertama kali aku bertemu dengan nya,mood ku selalu rusak,cih!"Desis ku dengan kesal.

"Hahahaha! Siapa tau kamu dan dia berjodoh."Ejek Fanny sambil menertawaiku,yang membuatku semaking kesal.

"Halah...sudahlah,aku mau membawa teh pesanan nya dulu,sebelum dia menyemburku dengan nafas api nya itu."Cibirku sambil membawa secangkir teh yang baru saja kubuat untuk diriku sendiri.

Dengan langkah cepat,aku berjalan menelusuri lorong perusahaan sambil membawa nampan yang berisi teh hangat,dan mengetuk pintu ruangan CEO....

Tok...tok...tok

"Pe-permisi tuan."Ucapku dari luar pintu.

"Masuk."Sahut Edgar dari dalam ruangan yang membuatku seketika gugup.

Ceklekkkkk

Aku membuka pintu ruangan dengan tangan gemetar,dengan langkah perlahan dan penuh hati-hati,aku pun membawa nampan yang ada di tanganku menuju ke arah nya....

...*********...

(visual Edgar)

episode 03~~ketahuan mencibir

"Taru disitu."Perintah nya tampa menatap wajahku.

Aku pun mengangguk mengerti dan menyajikan teh hangat tersebut diatas meja,lalu berbalik hendak pergi....

"Tunggu."Cegah Edgar menghentikan langkah kaki ku.

Aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya secara perlahan,lalu memasan senyuman profesionalku lalu berbalik menatap ke arah pria arogan tersebut....

"Ada apa tuan? Apakah ada yang bisa kubantu?"Tanyaku selembut mungkin sambil menampilkan senyuman terbaik ku.

Namun si pria arogan itu tidak menjawab,ia malah menyeruput teh buatan ku,dan sedetik kemudian dia mengerutkan kening dan menatapku dengan tajam....

"Mati aku."batinku sambil menelan ludah dengan kasar.

"Apakah ini teh buatan mu?"Tanya nya.

"I-iya tuan."Sahutku dengan gugup.

"Cih! Ini yang papaku sebut profesional? Bahkan mengaduk secangkir teh saja tidak becus."Cibir Edgar sambil menatapku dengan sinis.

"hufff...sabar Siera,ingat dia adalah atasan mu."Batinku lagi mencoba menahan emosiku.

"Ehem...maaf tuan kalau selera tuan berbeda,aku akan membuatkan nya lagi." aku pun kembali melangkah ke arah nya,dan mengambil teh hangat tersebut lalu keluar....

(10 menit kemudian)

"Huf...huf...huf...aku tau dia sedang mengerjainku,dasar pria arogan."Umpatku dengan kesal karna sejak tadi aku hanya bolak balik demi membuat secangkir teh hangat sesuai pemintaan pria itu.

Ceklekkkkkk

Lagi-lagi aku membuka pintu ruangan dengan lesu,lalu melangkah ke arah nya dan kembali menyajikan teh buatanku yang kesekian kali nya....

"Tuan,ini teh hangat nya,aku harap kali ini sesuai dengan selera tuan." dengan suara pelang dan capek,aku pasrah dengan jawaban nya nanti,setelah dia menyeruput teh buatanku itu.

"Hah...ini baru namanya teh,tidak seperti tadi yang lebih mirip air kotor."Ucap Edgar setelah menyeruput teh buatanku sambil tersenyum menyeringai menatapku.

"cih! Aku ingin sekali mencakar wajah dan menghilangkan senyuman konyol nya itu,aduh...sabar-sabar siera."batinku sambil meremas ujung nampan yang sedang ada di tanganku.

"Ka-kalau begitu,saya permisi dulu tuan."Pamitku kembali berjalan keluar dari ruangan itu tampa menungu jawaban darinya,karna aku tidak mau dia memerintahku lagi.

Aku pun berjalan dengan wajah yang kecapean lalu duduk di kursi kerjaku yang tak jauh dari temanku,Fanny....

"Siera,kamu baik-baik saja?"Tanya Fanny sambil menyodorkan dua bungkus roti croissant kesukaanku.

Kedua mataku langsung berbinar."Terima kasih temanku,kamu memang yang paling terbaik."Kataku.

"Makanlah,dan siapkan tenaga mu untuk menghadapi boss kita itu."Ujar nya yang membuatku menghentikan makan ku.

"Hah...aku sangat capek Fanny,Sejak tadi dia menyuruhku bolak balik hanya untuk membuatkan dia secangkir teh,hufff...ingin sekali ku jambak rambutnya." aku mendengus kesal sambil memakan roti yang ada di tangan ku dengan cepat.

"Hahahaha! Sabar...bagaimana pun dia adalah boss kita,Ra."Bujuk Fanny sambil tertawa kecil dan mencoba menenangkan ku.

"Iya."Jawabku singkat dan kembali memakan roti kesukaanku itu.

(Siang harinya)

"Hah...akhirnya semuanya selesai."Gumam ku merentakan kedua tanganku setelah beberapa jam mengetik semua file,namun.

"Kamu sudah selesai? Ayo ikut aku,kita ada meeting di luar perusahaan." suara yang sangat tak ingin kudengar saat ini,tiba-tiba malah muncul di sampingku,yah siapa lagi,kalau bukan anak boss yang menyebalkan itu.

"baik tuan."Jawabku dengan patuh,karna saat ini aku tidak memiliki tenaga untuk berdebat dengan pria menyebalkan itu.

Kami berdua pun berjalan beriringan menuju pintu lift dan masuk,ia yang berdiri tak jauh dariku,membuatku bisa mencium aroma parfum yang begitu menyengat di hidungku....

"cih! Pantas saja di sebut kejam,bahkan parfum nya saja sangat mendominasi mirip dengan pemiliknya."Batinku mencibir.

"Apakah kamu sedang membicarakan ku?"Tanya Edgar yang tiba-tiba membuatku tersentak kaget.

"Ha ha ha ha,aku mana berani tuan."Jawabku sambil tertawa hambar,karna aku baru saja ketangkap basa sedang mencibir boss ku sendiri.

"Kalau kamu ingin membicarakan seseorang,pastikan tidak ada kaca di sekitarmu,karna dari ekspresimu yang menatapku sejak tadi,tidak bisa menyangkal kalau kamu sedang membicarakan ku."Jelas nya tampa menatapku.

Aku pun dengan cepat menatap sekitar,ternyata memang benar,di lift pribadi itu terdapat kaca di setiap sudut dan aku bisa melihat dengan jelas bagaimana ekspresiku saat ini....

"Mampus aku,sial! Kenapa kamu bodoh sekali Siera."Umpatku dengan keringat yang mulai bercucuran membasahi pelipisku.

"Maaf tuan,A-aku-"

Ting

Pintu lift itu pun terbuka memotong perkataanku,tampa berkata apa-apa,pria menyebalkan itu pun berjalan keluar meningalkan aku yang sedang kebingunan di dalam lift,detik berikutnya aku yang baru tersadar kalau dia sudah berjalan jauh,dengan cepat aku melangkah secepat mungkin mengejarnya dari belakan....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!