NovelToon NovelToon

Sibling Love

Series 1: Prolog

⚠️PERINGATAN! ⚠️
Cerita ini mengandung kata-kata kasar dan juga kekerasan.
Jika ada kesamaan tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Illustrasi dapat ditemukan melalui media internet dsb.
Di mohon pengertiannya untuk lebih bijak dalam membaca, apabila terjadi copyright akan di tindak tegas oleh penulis.
Terimakasih.
.
.
.
Let's get started.
.
.
.
Beberapa kisah memang sebaiknya tidak pernah diceritakan.
Kamu mungkin tidak akan siap, membaca dan mendengarkan cerita kisah ini.
Ada hal gila, yang membuatku berpikir hingga ribuan kali.
Nyata bagiku, namun tidaklah nyata untuk sebagian orang.
Malam itu, aku melihat dan mendengarkan seekor Singa yang sangat gagah berbicara padaku di tepi laut.
"Meski kamu berjalan dengan anggun, raunganmu sangatlah kuat."
"Kamu, sama seperti Singa dengan kekuatan hidup yang hebat."
"Mampu memberi kehidupan, sadar akan teritorial, sangat setia dan juga bijak."
"Itulah dirimu."
Seperti itu ucapnya.
Sampai akhirnya aku terbangun begitu saja dari mimpiku dengan penuh tanda tanya dibenakku.
Apa arti dari mimpi tersebut?
Lalu mengapa seekor Singa bisa datang dan berbicara padaku?
Apa iti hanya sekedar mimpi biasa?
Atau...
.
.
.
Semua pilihan, berada ditanganmu.
Baca dan ingatlah semua ceritaku, maka kamu akan menemukan jawabannya.
Dan.. Hai, apakah kamu tau siapa aku?
Jika tidak, akam ku beri tau.
Karena segalanya, dimulai dari sini.
.
.
.
"SIBLING LOVE"
– Beginning —
©2019 Arctic
.
.
.
Senin, 24 Agustus 2xxx
Shanghai, China
06.12 a.m
📍At Home
Arlenne
Arlenne
AYAAAHHHH!
Arlenne, remaja cantik berusia 17 tahun ini tengah berlari kecil menuruni anak tangga dengan senyum manis diwajahnya.
Senyum itu muncul begitu saja ketika Ia melihat wajah Chen, sosok Ayah yang sangat Ia sayangi di pagi hari yang cerah ini.
Arlenne
Arlenne
Hari ini Ayah mau sarapan apa?
Arlenne
Arlenne
Bubur?
Arlenne
Arlenne
Dim Sum?
Arlenne
Arlenne
Atau Mantou?
Tanya Arlenne bertubi-tubi pada Ayahnya sembari melilitkan tali celemek di pinggang rampingnya.
Chen
Chen
Arlenne.
Arlenne
Arlenne
Ya?
Chen
Chen
Kemari, Nak.
Chen
Chen
Ayah ingin bicara.
Arlenne
Arlenne
Oh, oke. Sebentar yah.
Arlenne menghampiri dan duduk di samping Ayahnya.
Arlenne
Arlenne
Ada apa, Yah?
Arlenne
Arlenne
Ayah butuh sesuatu?
Chen tersenyum menggelengkan kepalanya.
Chen
Chen
El, kamu ini, selalu saja seperti itu..
Satu tangannya terulur mengelus lembut surai rambut anaknya.
Chen
Chen
Maaf kalau Ayah selalu membebani kamu, ya?
Arlenne
Arlenne
Ihh, Ayah ngomong apa sih?
Arlenne
Arlenne
Jangan ngomong gitu dong.
Arlenne
Arlenne
Aku anak Ayah satu-satunya, harusnya aku yang minta maaf karena ngerepotin Ayah terus.
Chen
Chen
Kamu ini gadis kecil kesayangan Ayah, El.
Chen
Chen
Jadi.. Ayah boleh memohon? Tolong jangan paksakan diri kamu untuk bekerja keras lagi diluar sana.
Arlenne
Arlenne
Yah?
Arlenne menatap bingung Ayahnya.
Chen
Chen
Itu bukan tugas kamu.
Arlenne
Arlenne
Ayah lagi kemapa sih?
Chen
Chen
Mulai hari ini, Ayah ingin kamu berhenti berkerja.
Arlenne
Arlenne
Hah?
Arlenne
Arlenne
Aku udah 1 tahun kerja disana untuk membiayai sekolah aku sendiri dan juga untuk kehidupan kita sehari-hari.
Arlenne
Arlenne
Aku engga keberatan kok, Yah.
Arlenne
Arlenne
Apa alasan Ayah ngomong kaya gini ke aku?
Chen
Chen
Ini..
Chen memberikan sebuah buku tabungan dari bank ternama di China.
Arlenne
Arlenne
Yah..
Arlenne mengecek jumlah tabungan yang tak bisa disebutkan lagi berapa angkanya.
Arlenne
Arlenne
Semua uang ini punya siapa?
Arlenne
Arlenne
Bukan punya kita kan?
Arlenne
Arlenne
Siapa pemiliknya?
Arlenne kembali ke halaman utama.
Ia pun terdiam.
Arlenne
Arlenne
...
Chen
Chen
Semua uang itu milik kamu.
Arlenne
Arlenne
Ga..
Arlenne
Arlenne
Aku ga pernah punya uang sebanyak ini.
Arlenne
Arlenne
Gaji aku setahun juga ga mungkin sebanyak ini.
Arlenne
Arlenne
Ayah harus jujur.
Arlenne
Arlenne
Ini uang siapa?
Chen
Chen
Itu uang kamu, El.
Chen
Chen
Dan terus akan bertambah setiap tahunnya.
Chen
Chen
Ayah sengaja menaruh semuanya untuk masa depan kamu suatu hari nanti.
Chen
Chen
Walaupun, sepertinya tidak akan berpengaruh besar bagi kamu.
Arlenne
Arlenne
Ayah, dari mana asalnya?
Tegas Arlenne.
Chen
Chen
Cukup kamu terima saja uang itu, ya?
Chen
Chen
Ayah tidak pernah menyentuhnya sama sekali.
Arlenne
Arlenne
Tunggu, Yah, aku masih belum paham.
Arlenne menaruh buku itu di atas meja dan berdiri menghadap jendela sambil memijat keningnya.
Arlenne
Arlenne
Aku mimpi apa lagi kali ini?
Arlenne
Arlenne
Kemarin bicara dengan Singa aneh.
Arlenne
Arlenne
Kenapa sekarang mendadak jadi billionaire kaya gini sih?
Chen
Chen
Nak..
Arlenne
Arlenne
Tunggu dulu, Yah.
Arlenne
Arlenne
Aku harus mikir.
Ding Dong!
Bell berbunyi.
Arlenne
Arlenne
Ck, siapa sih yang datang disaat keadaan lagi membingungkan kaya gini?
Chen
Chen
Biar Ayah yang-
Arlenne
Arlenne
No, aku aja.
Arlenne
Arlenne
Ayah diam disini.
Arlenne melangkah menuju pintu masuk.
Ding dong!
Arlenne
Arlenne
Ya~
Kriet~
Pintu terbuka.
Arlenne
Arlenne
Siapa?
Arlenne menatap kedua tamu yang tengah tersenyum ke arahnya.
Senmi
Senmi
Ah, selamat pagi.
Senmi
Senmi
Kami..
Chen
Chen
Tuan dan Nyonya Kim, silahkan masuk.
Sahut Chen yang datang menyusul sambil menjabat tangan kedua tamunya.
Arlenne
Arlenne
[.. Tuan dan Nyonya Kim?..]
Juno
Juno
Chen!
Juno
Juno
Apa kabar?
Juno memeluk Chen dengan hangat layaknya saudara.
Chen
Chen
Ya seperti yang kau lihat saat ini, bagaimana denganmu, Jun?
Juno
Juno
Tentu saja baik.
Juno terkekeh.
Chen
Chen
Baguslah kalau begitu, mari kita duduk didalam.
Juno
Juno
Terimakasih, Chen.
Arlenne
Arlenne
Ehm.. Kalau begitu aku siapkan minuman dulu ya.
Arlenne
Arlenne
Silahkan, Om dan Tante.
Arlenne pun mempersilahkan kedua tamu itu masuk.
.
.
.
15 menit sudah berlalu, kini Arlenne harus duduk di antara ketiganya.
Juno
Juno
Jadi.. Kamu Arlenne?
Arlenne
Arlenne
Iya, Om. 😊
Senmi
Senmi
Lebih cantik dari yang di foto ya, Pah?
Juno
Juno
Iya, benar.
Arlenne
Arlenne
Hehe Om Tante bisa aja.
Senmi
Senmi
Kami berdua serius loh, kamu lebih cantik dilihat secara langsung.
Arlenne
Arlenne
Duh, makasih tante. ☺️
Senmi
Senmi
Sama-sama, berapa usia kamu, Nak?
Arlenne
Arlenne
Aku masih 17 tahun, Tan.
Senmi
Senmi
Wah, pas deh.
Arlenne
Arlenne
Pas?
Senmi
Senmi
Iya pas, kami sudah mendekorasi kamar khusus untuk kamu, selera gadis remaja, semoga kamu suka ya.
Arlenne
Arlenne
Eh? Kamar?
Senmi
Senmi
Kenapa? Bukannya kamu sudah paham situasi kita saat ini? Kan?
Jawab Senmi melirik suaminya kebingungan.
Juno
Juno
Chen?
Chen
Chen
Aku belum membicarakan apapun pada Arlenne.
Senmi dan Juno terkejut.
Senmi
Senmi
Loh? Jadi dia belum mengetahui apapun?
Chen
Chen
Belum, maafkan aku.
Arlenne
Arlenne
Ada apa sih?
Arlenne
Arlenne
Apa yang aku belum tau?
Chen menundukkan kepalanya.
Chen
Chen
Sama seperti yang Ayah katakan sebelumnya, El.
Chen
Chen
Berhenti bekerja keras untuk menghidupi kita berdua.
Chen
Chen
Ayah ingin kamu hidup dengan nyaman, sama seperti para remaja lainnya.
Chen
Chen
Uang yang tadi ayah tunjukkan, gunakan sebaik mungkin untuk kehidupan kamu nanti.
Chen
Chen
Tetaplah jadi anak yang sederhana dengan semua kelebihan yang kamu miliki.
Chen
Chen
Ayah selalu mendidik kamu seperti itu, bukan?
Chen
Chen
Kamu tidak pernah menggilai posisi dan materi.
Chen
Chen
Dan Ayah harap seterusnya akan tetap seperti itu.
Arlenne
Arlenne
Yah?
Arlenne
Arlenne
Ayah ngomong apa lagi sih kali ini?
Arlenne dilanda kebingungan.
Chen
Chen
Ayah terpaksa, harus menyerahkan hak asuh kamu pada Tuan dan Nyonya Kim.
Deg.
Jantung Arlenne berpacu dengan cepat, memikirkan apa maksud dari semua kalimat yang dilontarkan sang Ayah.
Juno
Juno
Benar, Chen, uang juga sudah kami serahkan satu minggu yang lalu, semua dokumen sudah kami urus, mari selesaikan semuanya hari ini.
Arlenne
Arlenne
Uang?
Arlenne melirik Ayahnya.
Arlenne
Arlenne
Apa maksudnya?
Arlenne
Arlenne
Menukar hak asuh aku dengan uang?
Arlenne
Arlenne
Kalian bercanda?
Chen
Chen
Maafkan Ayah, Nak.
Arlenne
Arlenne
...
Seketika, matanya memerah, namun airmatanya masih tertahan disana.
Arlenne
Arlenne
Ayah...
Arlenne
Arlenne
Maksudnya, Ayah jual raga aku, ke mereka berdua?
Arlenne
Arlenne
Iya, Yah?
Chen
Chen
...
Chen semakin mengalihkan pandangannya.
Hal itu semakin membuat Arlenne yakin, bahwa semuanya.. nyata.
Arlenne
Arlenne
Aku? Di jual ke kalian?
Tanya Arlenne pada Senmi dan Juno.
Senmi
Senmi
Arlenne.. Bukan–
Chen
Chen
Ini semua demi kebaikan kamu, El.
Chen memotong kalimat Senmi.
Chen
Chen
Ayah sudah tidak sanggup hidup dengan kamu lagi.
Arlenne
Arlenne
...
Arlenne
Arlenne
T–Tapi..
Arlenne
Arlenne
Aku sekolah.. Dengan biaya aku sendiri.
Arlenne
Arlenne
Aku kerja juga untuk kita.. Aku berusaha mencukupi segala kebutuhan keluarga kita, Yah.
Arlenne
Arlenne
Lagipula aku ga mau menyusahkan Ayah, aku paham ekonomi keluarga kita yang cukup sederhana ini.
Arlenne
Arlenne
Aku salah apa sih?
Chen
Chen
Maaf..
Arlenne
Arlenne
Kesalahan apa yang aku perbuat sampai Ayah ga mau hidup sama aku lagi?
Chen
Chen
Bukan begitu–
Arlenne
Arlenne
Berapa nominal yang mereka serahkan ke Ayah?
Arlenne
Arlenne
Bilang ke aku.
Senmi
Senmi
Eh?
Juno
Juno
Arlenne, mohon dengarkan penjelasan Ayahmu dulu.
Arlenne
Arlenne
Cukup.
Arlenne
Arlenne
Ini.
Arlenne menyerahkan buku tabungan miliknya tadi pada Juno dan Senmi.
Lagipula Ia tak pernah merasa bahwa semua uang itu adalah miliknya, pikir Arlenne.
Arlenne
Arlenne
Om, Tante, uang itu saya kembalikan berapapun nominal, jika kurang akan saya tambahkan nanti semampu saya.
Arlenne
Arlenne
Silahkan ambil dan pergi dari sini.
Senmi
Senmi
Arlenne–
Arlenne
Arlenne
Pintu keluar ada disana, ingin saya bukakan?
Arlenne melangkah ke arah pintu keluar dan segera membukanya.
Chen
Chen
Arlenne, perhatikan perilaku kamu, Nak.
Arlenne
Arlenne
Om, Tante, silahkan.
Chen
Chen
Arlenne.
Senmi dan Juno hanya bisa saling menatap.
Arlenne
Arlenne
Ah maaf, maksud saya, Tuan dan Nyonya Kim?
Arlenne
Arlenne
Silahkan keluar dari rumah ini.
Arlenne
Arlenne
Kami tidak membuka bisnis perdagangan manusia.
Chen
Chen
XIAO LIN!
Bentar Chen membuat Arlenne terdiam memalingkan wajah.
Juno
Juno
Chen, sudah.
Keheningan kembali melanda walau hanya beberapa saat.
Chen
Chen
Ayah mohon, jangan seperti ini.
Arlenne
Arlenne
Terus Ayah mau aku kaya gimana?
Arlenne
Arlenne
Pasrah?
Arlenne
Arlenne
Ohh yaa, boleh kok Om dan Tente, aku mau dijual, silahkan bawa aja raga aku~
Arlenne
Arlenne
Begitu?
Chen
Chen
Bukan..
Chen
Chen
Ayah tidak menjual kamu.
Chen
Chen
Hanya menyerahkan hak asuh..
Arlenne
Arlenne
Tapi ditukar dengan uang.
Arlenne
Arlenne
Terus apa bedanya?
Arlenne
Arlenne
Kalau Ayah memang butuh uang, Ayah bisa pakai uang aku yang selalu ini Ayah simpan.
Arlenne
Arlenne
Uang aku uang Ayah juga kok.
Chen
Chen
Itu hal yang berbeda.
Arlenne
Arlenne
Beda apanya?
Arlenne
Arlenne
Aku anak Ayah.
Arlenne
Arlenne
Memangnya ada ya? Orang tua yang tega jual anaknya sendiri hanya demi uang?
Chen
Chen
Jaga bicara kamu, El.
Arlenne
Arlenne
Apa?
Arlenne
Arlenne
Ada yang salah?
Senmi
Senmi
Chen.. Arlenne.. Sudah.. Jangan berdebat..
Melihat dan mendengarkan perdebatan itu dapat menimbulkan ketegangan bagi Senmi dan Juno.
Arlenne
Arlenne
Ini bukan urusan kalian.
Chen
Chen
Hormati mereka seperti orang tua kamu sendiri!
Sahut Chen yang tidak suka dengan perilaku putrinya yang tidak sopan.
Arlenne
Arlenne
Mereka berdua bukan orang tua aku!
Chen
Chen
EL!
Arlenne
Arlenne
Ayah orang tua aku!
Chen
Chen
Kita tidak terikat oleh darah!
Deg.
Arlenne terdiam.
Juno
Juno
Sudah, saya rasa lebih baik akhiri saja perdebatan kalian disini.
Juno
Juno
Arlenne sudah besar, memang sudah waktunya kamu tau dan menerima semua kenyataan yang ada.
Juno
Juno
Kalian berdua memang tidak memiliki ikatan darah sama sekali.
Juno
Juno
Dengan kata lain–
Arlenne
Arlenne
Aku.. Bukan anak kandung Ayah?
Raut wajah Arlenne berubah ketika Juno menganggukkan kepalanya.
Chen
Chen
El, maafkan Ayah.
Arlenne
Arlenne
Kalian mau bercanda sampai kapan?
Chen
Chen
Nak, ini memang sebuah kebohongan terbesar yang sudah Ayah pendam sejak dulu.
Chen
Chen
Namun, bagaimanapun juga kamu harus mengetahui kebenarannya.
Chen
Chen
Ayah bertemu dengan kamu ketika kamu masih bayi, seseorang menyerahkan kamu pada Ayah.
Arlenne
Arlenne
...
Jantung Arlenne berpacu semakin cepat.
Airmatanya sudah tidak bisa lagi terbendung.
Arlenne
Arlenne
Jadi selama ini..
Arlenne
Arlenne
Aku siapa?
Chen
Chen
Xiao Lin..
Arlenne
Arlenne
Xiao Lin?
Arlenne
Arlenne
Benar itu nama aku?
Senmi
Senmi
Arlenne, tolong tenangkan diri kamu dulu ya..
Senmi melangkah memeluk Arlenne dengan tulus.
Arlenne
Arlenne
Aku siapa?
Arlenne
Arlenne
Ayah bilang "seseorang" menyerahkan aku, kan?
Arlenne
Arlenne
Dia siapa?
Arlenne
Arlenne
Orang tua aku?
Chen
Chen
A.. Ayah tidak tau..
Arlenne
Arlenne
Kenapa bisa?!
Arlenne
Arlenne
Terus aku harus gimana?!
Arlenne
Arlenne
Dari awal memang seharusnya aku ga lahir?!
Senmi
Senmi
Arlenne, kamu tidak boleh bicara seperti itu sayang..
Arlenne
Arlenne
Orang tua aku ga mau aku hadir di hidup mereka, makanya mereka buang aku?
Arlenne
Arlenne
Terus Ayah gimana? Ayah sama seperti mereka?
Tatapan Arlenne pada Chen kini merupakan sebuah sayatan bagi Chen.
Chen
Chen
Ayah bahagia bisa bertemu dengan kamu di sepanjang hidup Ayah, El.
Chen
Chen
Ayah bahagia bisa mengangkat kamu sebagai anak ayah.
Chen
Chen
Selain kata maaf dan terimakasih, tidak ada lagi yang bisa Ayah ucapkan untuk kamu.. Ayah sangat bersyukur kamu bersedia menemani Ayah hingga saat ini.
Arlenne
Arlenne
But you don't want me anymore, Dad.
"Tapi kamu tidak menginginkan aku lagi, Yah."
Chen
Chen
El.. Tolong mengerti..
Juno
Juno
Semua bisa dimengerti, namun sulit untuk diterima.
Juno
Juno
Kami paham.
Juno menghampiri Arlenne yang masih berada di pelukan istrinya.
Juno
Juno
Mulai sekarang, kami akan selalu berada disisi kamu, Arlenne.
Tangan kanan Juno terulur mengelus surai rambut Arlenne dengan lembut.
Arlenne
Arlenne
ENGGA.
Emosi Arlenne meluap kembali.
Arlenne
Arlenne
Aku ga mau dijual ke kalian!
Arlenne
Arlenne
Aku ini manusia!
Arlenne
Arlenne
Bukan barang yang bisa di perjualbelikan!
Arlenne
Arlenne
Kalian ga punya hati ya?!
Senmi
Senmi
Arlenne, kami mohon..
Chen
Chen
El, tenang–
Arlenne
Arlenne
Aku ga akan mau ikut kalian!
Arlenne
Arlenne
Lebih baik aku hidup sendirian diluar sana! Aku yakin aku bisa!
Chen
Chen
Kamu harus ikut dengan mereka, El. Diluar sana tidak aman untuk gadis seperti kamu.
Chen
Chen
Ayah tau kamu tidak bisa menerima ini semua–
Arlenne
Arlenne
Iya.
Arlenne melepaskan diri dari pelukan Senmu, Ia melangkah dan berdiri tepat dihadapan Chen.
Ia menatap dalam mata Ayahnya itu.
Lalu berkata..
Arlenne
Arlenne
Memang, aku ga bisa terima ini semua.
Arlenne
Arlenne
Aku ga bisa terima kenyataan, bahwa pada dasarnya, aku ini memang terlahir dari keluarga yang tidak pernah menginginkan kehadiran aku sama sekali.
Arlenne
Arlenne
Puas Ayah bikin hati aku hancur dengan semua kebohongan ini?
Arlenne
Arlenne
Sakit, Yah.
Chen
Chen
Maaf..
Arlenne
Arlenne
Aku kecewa.
Chen
Chen
Ayah tau..
Chen menundukkan kepalanya.
Arlenne
Arlenne
You're my first love, Dad.
"Kamu adalah cinta pertamaku, Yah."
Arlenne
Arlenne
Lelaki pertama yang sangat amat dicintai oleh seorang anak perempuannya, jelas adalah Ayahnya sendiri.
Arlenne
Arlenne
Aku sayang Ayah.
Arlenne
Arlenne
Tapi kenapa jalannya harus begini?
Arlenne
Arlenne
Ayah sayang aku, kan?
Chen menganggukkan kepalanya.
Suara lirih dari semua kalimat yang Arlenne lontarkan sudah cukup membuat Chen terduduk lemas tanpa berani menatap Arlenne.
Ia menekan dadanya sangat kuat, seolah akan ada sesuatu yang keluar dari dadanya.
Juno
Juno
Cukup, jangan bicara lagi.
Juno
Juno
Arlenne, maaf.
Arlenne
Arlenne
Ap–mph!
Juno membekap hidung dan mulut Arlenne dengan sapu tangan yang sudah di bumbui obat bius.
Senmi
Senmi
Juno!
Juno
Juno
Maaf.
Juno
Juno
Hanya itu cara supaya kita bisa membawa dia pulang.
Senmi
Senmi
Tapi kalau begitu caranya, kita terlalu kejam, Juno.
Senmi
Senmi
Seperti tindakan Illegal.
Juno
Juno
Sayang, anak ini sedang tidak bisa diajak berbicara dengan tenang.
Chen
Chen
Benar, Arlenne anak yang cukup keras kepala..
Keduanya menoleh ke arah Chen.
Chen
Chen
Juno.
Juno
Juno
Ada apa?
Chen
Chen
Aku mohon, tolong jaga Arlenne dengan baik.
Chen
Chen
Dia sangat berarti bagiku.
Juno
Juno
Itu sudah pasti.
Juno
Juno
Kami akan menjaga Arlenne bersama-sama seperti anak kami sendiri
Senmi
Senmi
Benar, kami akan menyayanginya seperti anak kami sendiri.
Chen
Chen
Terimakasih..
Chen
Chen
Aku berhutang banyak pada kalian berdua.
Chen
Chen
Namun, Arlenne jauh lebih berharga dari apa yang kalian bayangkan saat ini, cobalah untuk mengerti dan ikuti alur takdirnya.
Juno
Juno
Ya, bahkan dilihat dari kepribadiannya, cukup sulit untuk membuat dia yakin dan percaya pada kami.
Senmi
Senmi
Apa kita bisa?
Juno
Juno
Kita usahakan nanti saat kita sudah di pesawat.
Senmi
Senmi
Kenapa saat sudah dipesawat?
Juno
Juno
Jika dia menolak, kita bisa melemparnya keluar dari pesawat.
Senmi
Senmi
JUNO!
Juno
Juno
Hahaha aku bercanda.
Senmi jengkel dengan kelakuan suaminya.
Juno
Juno
Sudah, waktu kita tidak banyak, kita harus segera pergi mengejar jam penerbangan.
Juno
Juno
Chen, terimakasih sudah mempercayakan anak ini pada kami.
Chen
Chen
Aku yang seharusnya sangat berterimakasih.
Juno
Juno
Suatu kehormatan, kalau begitu kami pamit.
Chen
Chen
Baik, hati-hati diperjalanan.
Juno dan Senmi pun tersenyum dan segera pergi membawa Arlenne keluar dari sana.
.
.
.
Chen
Chen
Nak..
Chen
Chen
Ayah harap, kamu mampu membawa takdirmu sendiri terbang tinggi menuju kebahagiaan.
Airmata Chen akhirnya menetes ketika mengingat wajah manis putri cantiknya.
Chen
Chen
NovelToon
Chen
Chen
Semoga saja..
.
.
.
Continuted...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!