NovelToon NovelToon

Berbagi Suami

1

 

Ayda seorang gadis desa yang cantik dan sederhana menikah dengan Fattah pemuda kota yang bisa mengambil hatinya.Ya...mereka saling mencintai dan saling melengkapi satu sama lain hingga mereka memutuskan untuk membina hubungan ke jenjang pernikahan.

Ayda harus ikut Fattah tinggal di kota karena pekerjaan Fattah tak bisa ditinggalkan, bos Fattah sudah sangat senang dengan hasil kerja Fattah selama ini.

Memang hanya kerja di proyek tapi hasilnya menjanjikan karena sering sistem kerja borong.

Tak hanya satu proyek yang dimiliki bos Fattah lebih dari lima proyek karena masing - masing proyek jangka waktunya lama , Fattah tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

Begitu satu proyek selesai akan pindah ke proyek yang lain, jangka waktu perproyek lebih dari setahun, jadi bisa dijadikan penghasilan tetap.

Ayda gadis yang cantik dan ramah,sikapnya juga tingkah lakunya mampu memberikan kenyamanan bagi keluarga Fattah.Pernikahan yang mereka jalani penuh lika liku namun tetap bisa mereka lewati bersama.

Betapa kebahagiaan itu bertambah lengkap dengan kehadiran buah hati.

Sampai saat ini pernikahan Ayda dan Fattah sudah dikaruniai 3 orang anak. Teguh 6 tahun,Nissa 4 tahun,dan Ana 2 tahun. Sampai saat ini Ayda dan Fattah juga anak-anaknya masih tinggal bersama nenek Fattah yaitu nenek Yati. Juga Bara adik kandung Fattah yang sekarang masih duduk di bangku kuliah.

"Ma,bangun ...." suara gadis kecil itu berbisik di dekat telinga Ayda.

"Ehm ... ya sayang ... kamu kok sudah bangun," sahut Ayda pada Nissa putrinya yang selalu bangun pagi.

"Iya ma,aku kan mau bantuin mama jaga adik," jawab Nissa pada Ayda tiap kali ditanya kenapa bangun pagi.

Nissa masih umur 4 tahun tapi ia mampu membuat Ayda tenang karena selain ia cerdas ia mampu menyelesaikan kesulitan yang ia hadapi. Begitu Ayda terbangun dari tidurnya, Nissa dengan senang hati bermain sendirian sambil menunggu adiknya Ana terbangun. Sementara kakak Teguh masih tidur dalam pelukan sang ayah.

Ayda dengan cekatan menyelesaikan pekerjaannya, selalu berusaha sebelum Ana terbangun perkerjaan rumahnya sudah beres. Ayda selalu menyiapkan keperluan anak-anaknya juga suami.

Ayda memasak untuk semua anggota keluarga yang ada di rumah nenek Yati. Rumah nenek merupakan rumah yang sering dikunjungi sanak saudara yang jauh, bahkan mereka sering menginap dan menghabiskan waktunya beberapa hari di rumah nenek Yati.

Terkadang Ayda merasa lelah dengan keadaan demikian, namun berkat semangat dan dukungan dari Fattah, Ayda senantiasa mengerjakan segala sesuatunya dengan senang hati.

"Pagi ma, emmuachh," sapa hangat Fattah sambil mencium pipi Ayda.

"Pagi juga papa sayang," balas Ayda sambil memeluk erat Fattah.

"Ini Pa ... teh hangatnya sama jajan kesukaan papa, onde-onde," kata Ayda.

"Hmmm ... alhamdulillah terimakasih ya Ma, Mama memang juara di hati Papa", kata Fattah yang selalu memuji Ayda.

Selesai bebenah, Fattah berangkat kerja tak lupa Ayda mencium tangan Fattah dan Fattah selalu mencium kening Ayda sebelum berangkat kerja.

Begitu Fattah berangkat kerja, Ayda mengerjakan tugas rumahnya yang belum terselesaikan, sambil menunggu Teguh dan Ana bangun.

Nissa yang bangun lebih awal tentunya sudah selesai mandi dan sarapan pagi.

Teguh bangun sambil menggendong Ana yang juga ikut bangun. Sungguh pemandangan yang indah,kakak beradik yang tampak rukun.

Begitu ketiga anaknya sudah beres, Ayda tetap melanjutkan aktivitas nya yang belum selesai.Di rumah nenek Yati, Ayda selalu sibuk dengan banyak kegiatan. Sadar Ayda masih menumpang hampir seluruh pekerjaan rumah ia kerjakan sendirian.

"Ayda ... hari ini Tante Vani mau datang dan menginap di sini bersama suami dan anak -anaknya," kata nenek Yati pada Ayda.

"Oh ...iya nek," kata Ayda pada Nenek Yati.

Pemberitahuan dari nenek Yati kepada Ayda sudah cukup jelas. Ayda harus menyiapkan segala sesuatunya terutama kebersihan tempat tidur.

Tante Vani adalah anak nenek Yati yang paling bontot, sering kali menginap di rumah nenek dengan suami juga kedua anaknya.

Tibalah mereka berempat di rumah nenek Yati, suasana yang semula tenang, perlengkapan ataupun mainan yang semula rapi dalam hitungan detik berubah jadi berantakan.

Oh, ini tidak, juga bukan yang pertama kalinya. Sering kali ini terjadi tiap mereka berada di rumah nenek Yati. Tante Vani selalu cuek dengan keadaan tersebut.

Ayda tetap sabar dan telaten membereskan semuanya,dibantu ketiga anaknya.Mungkin semua sudah dibiasakan Ayda pada ketiga anaknya untuk selalu membereskan mainan tiap selesai mainan.

Suasana rumah terasa sangat berisik, kedua anak Tante Vani terbiasa berbicara dengan nada tinggi. Tak jarang pula jawaban ketus keluar dari mulut Tante Vani ketika ia tidak sepaham dengan Nenek Yati.

Sungguh tak enak didengar saat kata pedas keluar dari mulut seorang anak yang ia tujukan pada ibunya. Itulah kenapa Nenek Yati tak kerasan tinggal bersama Tante Vani.

Hampir tiap hari selalu ada lontaran kata pedas dari Tante Vani untuk Nenek Yati.

Uhh ... sungguh menyakitkan hati nenek Yati. Bara adik Fattah juga memberikan penilaian yang sama kalau setiap Tante Vani di rumah Nenek Yati, pastilah terjadi keributan.

Rasa nyaman di rumah sangat terganggu karena Tante Vani dan kedua anaknya.Baju kotor anaknya tak pernah ia bereskan selalu berantakan.

Dimana mana cucian piring kotor menumpuk tak pernah ia pedulikan.

Baginya, ada Ayda yang selalu membereskan semuanya. Entahlah,apa anggapan Tante Vani pada Ayda. Sampai ia segitunya pada Ayda.

Ayda hanya bisa bersabar melewati hari-hari nya saat bersama Tante Vani.

Ayda bisa menempatkan dirinya di mana ia berada,Ayda sadar dirinya dan keluarganya masih menumpang di rumah ibu Tante Vani,yaitu Nenek Yati.

"Eh,jangan dimakan terus ,nanti habis,aku belum selasai menggorengnya",kata Tante Vani pada Teguh anakku yang ketahuan ambil kue yang baru dibuat Tante Vani.

Teguh pun tak jadi memakan kue tersebut ,karena teguran dari Tante Vani.

Ayda yang tak sengaja mendengar perkataan tersebut,hanya diam seolah ia tak tau.Begitu Teguh mendekat ke arahnya bergegas Ayda mengajak Teguh masuk kamar dan menutup pintunya.

"Maafkan,mama ya nak,"kata Ayda kepada Teguh sambil memeluknya erat-erat.

Airmata Ayda menetes tak tertahankan karena perkataan Tante Vani pada anaknya Teguh.

"Kenapa mama minta maaf pada Teguh,Mama kan g salah sama Teguh", jawab teguh pada Ayda sambil bertanya padanya.

Dengan pelan Ayda menjelaskan pada Teguh,"Nak,tadi Nenek Vani melarang kamu ambil kue buatannya,apakah Teguh merasa sedih dengar larangan tersebut?",.

"Iya ma, Teguh sedih banget, padahal Teguh gak ambil banyak, cuma pengen icip 1 lo ma," jawab Teguh pada Ayda.

-bersambung-

Mohon dukungan buat karya pertama aku ya ... jangan lupa like dan kasih komentar ya ....

Terimakasih

2

Sungguh keterlaluan memang Tante Vani pada anak Ayda. Namun Ayda tetap menghibur Teguh, agar tak sedih lagi.

Ayda memang mengajarkan pada anaknya agar tetap sopan pada siapapun meski telah disakiti, namun anak seusia Teguh terkadang masih belum sekuat hati orang dewasa.

"Gak pa pa ya nak, lain waktu Mama bisa buatkan untuk Teguh dan adik - adik ya," kata Ayda menenangkan Teguh sambil mengelus pundak Teguh dan Ayda langsung mendekap erat tubuh putranya erat - erat.

"Iya ma, terimakasih ...," jawab Teguh tanpa merengek-rengek.

Sungguh dalam hati Ayda menangis padahal hanya sepotong kue aja mau dimakan tak dikasihkan pada anaknya.

Tante Vani sungguh tega pada Teguh, tak hanya pada Ayda saja. Perlakuan juga sikapnya sering kasar pada anak - ansk Ayda. Entah sudah berapa kali Teguh dibuatnya hampir menangis.

Namun, namanya juga anak-anak terkadang saat hatinya tersakiti pasti menangislah ia.

Ayda tak pernah menceritakan kejadian pahitnya pada Fattah ataupun anggota keluarga yang lain,Ayda memilih menyimpan sendiri. Hari terasa sangat tak begitu nyaman bila Tante Vani masih tinggal di rumah Nenek Yati.

Banyak kejadian yang selalu membuat Ayda sedih, sindiran pedas sering keluar dari mulut Tante Vani.

" Anaknya suka jajan, penghasilan suami segitu-gitu aja, hidup numpang, kok bisa ya", kata Tante Vani sambil melirik ke Ayda.

"Hust,,, ngomong apaan kamu gak enak didengar", sahut Nenek Yati pada Tante Vani. Seketika itu Tante Vani diam.

Bergegas melangkah menuju ke kamar langsung menutup pintu kamar.

Bukan yang pertama kalinya ucapan itu keluar dari mulut Tante Vani.

Sabar Ayda kamu harus sabar dengan keadaan ini, dalam hati Ayda menenangkan dirinya sendiri.

Memang tiap kejadian Fattah masih bekerja dan belum pulang, kesempatan itu selalu dimanfaatkan Tante Vani untuk melampiaskan kekesalannya pada Ayda.Tak pernah ada perkataan yang enak didengar dari mulutnya untuk Ayda dan anak-anaknya. Entah seberapa benci atau kesalnya Tante Vani pada Ayda.

Bahkan tak pernah ada senyuman Tante Vani buat Ayda.

Sampai anak Tante Vani juga sering kasar pada anak Ayda, tapi anak Ayda lebih sering menjauh dan cari teman bermain yang lain. Meskipun ada anak Tante Vani yang sedang di rumah nenek Yati.

Yah,menghindar jauh lebih baik daripada dekat tapi sakit. Ayda sering menasehati anak-anaknya,agar tidak ribut dengan siapapun. Meskipun terkadang mereka ribut bertiga,Teguh,Nissa dan Ana. Namun keributan 3 bersaudara cepat damai tanpa saling menyakiti.

Ajaran Ayda untuk anak-anaknya selalu ia terapkan sejak ini, sampai Ayda mengeluarkan jurus kerasnya saat anak mulai sulit diarahkan.

Beruntung anak-anak Ayda pengertian,"Mama marah sama kita, karena mama sayang sama kita, " kata bijak Teguh yang sering diucapkan pada adikny saat melihat Ayda memarahi Nissa, hingga redamlah rasa amarah Ayda pada Nissa. Seketika itu Nissa memeluk Ayda dan mengucapkan maaf atas kesalahannya.

"Ayda, nanti siang Tante Vani mau pulang,jadi sebagian kue kering ini dibungkus saja agar bisa dibawa pulang dia," kata nenek Yati pada Ayda.

Serasa mendapatkan kabar kemerdekaan, mendengar Tante Vani mau pulang. Dengan cepat pesan dari nenek Yati ia kerjakan dan berharap siang cepat tiba. Sambil melirik ke arah jam Ayda membereskan pekerjaannya menyapu lantai.

Hmm,masih jam 09.00, dalam hatinya menggerutu, karena siang yang ia tunggu masih kurang 2 jam lagi. Sambil menyelesaikan pekerjaan tibalah waktunya Tante Vani dan suami juga anaknya pulang.

Tante Vani hanya berpamitan pada nenek Yati, tak menghiraukan Ayda.

Namun Ayda sangat senang serasa menghirup udara segar saat kepulangan Tante Vani. Pulang juga akhirnya Tante Vani sekeluarga.

Bergegas Ayda membereskan kamar

yang beberapa hari ini ditempati Tante Vani dan keluarga. Waw ... luar biasa kotornya, beberapa hari ini mereka tidur dengan sampah -sampah. Bekas kue makanan berserakan di dekat tempat tidur, bekas botol minuman juga berserakan dimana-mana.

Tanpa banyak ucap Ayda bergegas

membersihkan semuanya, sekejap kamar menjadi bersih dan rapi.

Seperti biasa Fattah pulang kerja jam 16.00, sebagai kuli bangunan Fattah kerjanya sangat rajin dan bersemangat demi istri juga ketiga anak-anaknya.

Yono seorang teman dekat Fattah di kampung, Ayda juga sudah mengenal siapapun teman dekat Fattah maupun teman kerja.

Sungguh diluar dugaan Ayda mendapat sebuah pesan WhatsApp, " Tess...," pesan dari nomor tak dikenal.

Berlanjut," Apakah,ini nomor hp Ayda pribadi atau nomor Fattah," pertanyaan dari nomor tak dikenal.

"Maaf, dengan nomor siapakah ini," balas tanya Ayda pada nomor tak dikenal tersebut.

Ini Om Tyo, " balas nomor tak dikenal tersebut.

"Oh ... Om Tyo ... kirain siapa, " balas Ayda .

Om Tyo adalah suami Tante Vani.

Tak pernah terpikirkan kalau Om Tyo menghubungi Ayda, pikiran Ayda Om Tyo ada perlu dengan Fattah, tapi ternyata tidak seperti itu.

Semenjak kepulangannya kemaren dari rumah nenek Yati, Om Tyo sering mengirim pesan pendek, Ayda merasa pesan yang disampaikan Om Tyo lewat WhatsApp tak sepantasnya ia kirimkan buat Ayda.

Om Tyo sempat menyampaikan pada Ayda sebenarnya setiap datang ke rumah nenek Yati, Om Tyo ingin ngobrol banyak pada Ayda, namun Om Tyo merasa tak enak dengan Tante Vani juga yang lain. Ayda tak pernah menanggapi pesan Om Tyo,karena Om Tyo berharap Ayda mau meluangkan waktunya untuk mengobrol dengan Om Tyo lewat Hp.

Sungguh permintaan Om Tyo,sangat menyinggung perasaan Ayda, karena Om Tyo pernah juga mengirimkan sebuah pesan tentang rasa salutnya pada Ayda selama ini.

Sebagai istri dari keponakannya,Ayda

seolah diremehkan, pernah suatu hari Om Tyo saat datang ke rumah Nenek Yati menawarkan untuk membelikan hp baru buat Ayda, namun....Ayda bukan perempuan juga istri yang mudah terbawa suasana.

Ayda tak pernah menanggapi tawaran Om Tyo, Ayda selalu berusaha mengalihkan perhatian Om Tyo agar tidak bisa dekat dengan Ayda.

Saat Ayda merasakan tidak nyaman dengan sikap ataupun perlakuan Om Tyo,Ayda mulai menceritakan semuanya pada Fattah.

Tak banyak bicara Fattah cukup bilang

" Jangan ditanggapi,lebih baik menghindar," kata Fattah pada Ayda.

Sesuai pesan suami Ayda tak pernah membalas setiap pesan dari Om Tyo.

Ayda sama sekali tak pernah memberikan kesempatan pada Om Tyo untuk bisa masuk dalam kehidupan Ayda.

Setiap kedatangan Om Tyo ke rumah Nenek Yati, akhir - akhir ini tidak pernah bersama Tante Vani atau dengan anaknya.

Berbagai alasan ia sampaikan kepada Nenek Yati saat ditanya perihal kedatangannya ke rumah.Memang usia Nenek terbilang lanjut makanya tak pernah ada sedikitpun rasa curiga juga karena Nenek Yati memang orang yang sangat baik.

bersambung....nantikan kelanjutan kisahnya jangan lupa kadh like , komentar juga Vote nya buat karya aku

Terimakasih

3

Tante Vani memang sangat mencintai Om Tyo,ia terlalu percaya dengan ucapan Om Tyo.

Perjuangannya untuk mendapatkan cinta Om Tyo penuh dengan pengorbanan, karena Om Tyo terkenal cowok Playboy.

Ayda tahu banyak semua kisah perjalanan hidup Tante Vani sebelum dan sedudah menikah dari Fattah suaminya tercinta.

Tapi, bagi Ayda itu urusan Tante Vani, ia tak perlu mengungkit-ungkit masa lalu, karena pribadi Ayda yang selalu menjaga perasaan orang lain.

Setiap ke rumah Nenek Yati, Om Tyo memang berpamitan dengan Tante Vani karena ada urusan pekerjaan di perusahaan yang tempatnya searah dengan rumah Nenek Yati.

Kepercayaan Tante Vani pada Om Tyo sungguh sangat besar, tak terpikirkan olehnya akan kelakuannya saat tak bersama Tante Vani.

Meskipun Om Tyo berada di rumah Nenek Yati tak pernah Tante Vani merasa curiga. Baginya Om Tyo juga begitu mencintainya seperti ia mencintainya.

Ayda memang tak menceritakan sikap Om Tyo pada orang lain, selain pada Fattah karena dari awal Fattah sudah mengingatkan agar tak memberitahukan perihal itu pada siapapun terutama Nenek Yati.

Memang Fattah tak ingin Ayda menceritakan masalah tersebut pada Nenek Yati juga Tante Vani karena untuk menjaga perasaan Tante Vani juga demi kesehatan Nenek Yati, karena Nenek Yati setiap mendengar kabar yang buruk tekanan darahnya naik drastis, bahkan ia sering pingsan karena memang Nenek Yati punya keluhan penyakit jantung.

Setiap kedatangan Om Tyo tak pernah ia datang tanpa membawa sesuatu.Selalu ia membawakan makanan untuk Nenek Yati juga bingkisan untuk anak - anak Ayda.

Bahkan ia juga membawakan bingkisan untuk Ayda. Memang kedatangan Om Tyo ke rumah Nenek Yati saat Fattah kerja, Ayda merasa tak nyaman dengan situasi seperti itu.

"Ayda, ini ada hp baru kamu," kata Om Tyo.

" Maaf Om, aku tak bisa menerima ini, lagipula hp aku juga masih bisa dipakai, " ucap Ayda.

"Tak apa,hp lama bisa buat anak-anak" kata Om Tyo berusaha meyakinkan Ayda.

" Maaf... Om Tyo, sekali lagi aku minta maaf juga terimakasih atas bingkisannya,karena tak seharusnya anda memberikan hp untuk aku," jawab Ayda.

" Maaf, aku permisi mau menyelesaikan tugas di dapur", ucap Ayda sambil melangkahkan kaki meninggalkan Om Tyo.

Bagaimanapun usaha Om Tyo untuk merayu Ayda memang tak pernah bisa.

Setelah meminum kopi buatan Nenek Yati, Om Tyo berpamitan untuk melanjutkan pekerjaannya di perusahaan.Sungguh Ayda merasakan kenyamanan saat Om Tyo pergi.

Ayda menyelesaikan pekerjaan rumahnya, berlanjut menemani anak-anaknya bermain.

Fattahpun tiba di rumah, setelah seharian bekerja di luar.Ayda dan anak-anak selalu menyambut kedatangan Fattah dengan penuh keceriaan juga kehangatan.Anak - anak berlarian mendekati Fattah dan memeluknya.

Ciuman sayangpun selalu Fattah berikan untuk ketiga anak-anaknya.

Ayda datang dengan membawakan secangkir teh hangat untuk Fattah.

" Pa, ini teh hangatnya", ucap Ayda.

" Makasih Ma, " kata Fattah sambil menyeruput teh hangat buatan Ayda.

"Sruuuut,huuutz... ahh...," suara keluar dari mulut Fattah saat minum teh hangat.

"Memang teh buatan mama,paling enak" ucap Fattah pada Ayda.

" Papa paling bisa,kalau urusan merayu,paling juara," balas Ayda.

Fattah menghabiskan teh hangatnya dan bergegas mandi.

" Tok tok tok, " suara pintu diketuk.

Teguh bergegas membukakan pintu.

"Oh...Om Yono," ucap Teguh saat pintu terbuka.

" Halo...,papa ada?," tanya Yono pada Teguh.

" Papaku masih mandi Om...,silahkan masuk," kata Teguh pada Yono.

" Terimakasih," ucap Yono.

Teguh meninggalkan Yono di ruang tamu sendirian dan memberi tahu pada Fattah yang baru keluar dari kamar mandi.

" Pa, dicari Om Yono," kata Teguh pada Fattah.

" Sudah disuruh masuk?," tanya Fattah pada Teguh.

" Sudah pa," jawab Teguh.

Selesai berpakaian, Fattah menemui Yono.Dari belakang Ayda membawakan secangkir kopi hitam kesukaan Yono.

Yono sering main ke rumah untuk sekedar ngobrol dengan Fattah ataupun membahas masalah pekerjaan.

" Diminum kopinya," kata Ayda.

" Wah...,jadi ngerepotin ," ucap Yono.

" Biasa aja,emang kamu sudah terbiasa buat repot orang, ha ha ha...," balas Fattah pada Yono.

" Makasih mbak," kata Yono.

Memang sudah terbiasa Fattah mengguraui Yono tiap datang ke rumah.Mereka sudah sangat akrab seperti saudara kandung.

Meskipun terkadang bercandanya keterlaluan tak pernah ada sakit hati keduanya.

Saat Fattah bersama Yono, Ayda menyempatkan diri untuk ikut dalam obrolan keduanya,hanya ingin sekedar tahu obrolan mereka.Begitu obrolan masalah pekerjaan yang dibahas, Ayda meninggalkan mereka.

"Ting tung," suara hp Fattah berbunyi.

Ada sebuah pesan WhatsApp di hp Fattah.

Tanpa melihat dari siapa, Ayda mengambil hp yang tergeletak di atas meja kamar dan memberikannya pada Fattah.

" Di mana mas," suara Fattah membaca pesan singkat WhatsApp di hpnya.

" Dari siapa Fat ?," tanya Yono pada Fattah.

" Dari Anita, " jawab Fattah.

Mendengar nama Anita,Ayda mendekat dan bertanya pada Fattah.

" Loch..., Anita siapa Pa?," tanya Ayda.

" Teman perempuanku, Yono juga kenal kok Ma," jawab Fattah.

" Ohh...," ucap Ayda.

" Ada perlu apa, tumben Anita menghubungi kamu," tanya Yono pada Fattah.

"Entahlah," jawab Fattah.

"Mungkin ada kesulitan yang perlu dibantu," kata Yono menambah jawaban atas pertanyaannya sendiri.

"Anita adalah teman dekat Fattah bahkan sudah seperti adek sendiri, Anita sudah menikah dan juga sudah mempunyai seorang anak perempuan seusia Teguh," Yono memberikan penjelasan pada Ayda.

" Iya Ma, memang sebelum Papa menikah dengan Mama, Papa sudah kenal baik dengan Anita juga keluarganya," penjelasan Fattah buat Ayda.

Fattahpun menceritakan panjang lebar kalau selama ini ada keluarga yang sering ia tolong.Dan mereka sangat menghargai setiap pertolongan Fattah saat keluarga mereka dalam masalah.

Fattah mengenal Anita dan keluarganya jauh sebelum menikah dengan Ayda.

Ayda mendengarkan dengan sangat serius penjelasan Fattah dan meminta suatu hari Anita bisa datang ke rumah.

Dan bisa ngobrol dengan Ayda,Ayda juga ingin lebih dekat dengan Anita.

Anita dan anaknya tinggal bersama ibu kandung Anita, sementara suaminya merantau ke luar negeri.

Sementara ibu Anita seorang janda, yang berbisnis jualan snack ringan.

Fattah menceritakan semuanya yang ia ketahui tentang Anita dan keluarganya.

Sementara permintaan Ayda agar Anita mau main ke rumah akan disampaikan Fattah pada Anita.

Selama ini Ayda belum tau kalau Fattah punya teman perempuan yang akrab.

Ayda,sangat percaya dengan Fattah dan menerima semua penjelasannya.

Yono juga ikut menjelaskan kalau selama ini keluarga Anita sering merepotkan Fattah karena masalah yang mereka hadapi tak bisa mereka selesaikan sendiri.

Keluarga Anita menganggap Fattah sangat berjasa dalam kehidupan mereka.

Sampai almarhum ayah Anita sebelum meninggal sempat minta maaf dan mengucapkan banyak terimakasih.

- bersambung dulu...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!