NovelToon NovelToon

Zombie Town (Tara)

BAB 1

Di Kota H, ada sebuah laboratorium sedang mengembangkan sebuah obat. Para Peneliti disana sedang mengembangkan sebuah obat dan karena keserahan beberapa peneliti tersebut, mereka mencoba menyuntikkan obat tersebut ke kucing liar.

Keadaan kucing tersebut sangat kurus dan tidak sanggup untuk berjalan lagi. Kucing itu juga dikerumuni lalat. Salah satu peneliti tersebut mambawa kucing liar ke laboratorium. Disaat para peneliti sedang istirahat, Peneliti ini menyuntik obat tersebut ke kucing liar tadi.

"Let's see..." Ucap peneliti tersebut lalu menyuntikkan obat yang berwarna merah pucat itu. Si kucing tak bereaksi, mengeong pun tidak. Peneliti itu kecewa dan pergi membawa kucing itu. Tiba ditempat parkir, kucing itu meloncat dari karton yang digunakan sipeneliti menyembunyikan sikucing.

Peneliti itu terkejut.

"oooo shit!" ucapnya terkejut. kucing itu berjalan pergi meninggalkannya,namun tiba-tiba kucing itu bertingkah aneh. Kucing itu kejang-kejang lalu jatuh. Peneliti itu mencoba mendekatinya. Ia tak takut sedikit pun.

"hey sobat, apa kau baik-baik saja?" ucap peneliti itu. Ia mengangkat kucing itu ke lengannya. Ia merasa kasihan karena ulahnya kucing itu mati. Ia membawa kucing itu ke dalam mobil. Diletakkannya dikursi depan.

Ia berencana ingin membuang mayat kucing itu. Tak selang berapa lama, baru saja ia mengendarai mobil ke jalan raya, kucing tadi bangun dan melihat ke arah peneliti itu. Peneliti itu tidak sadar, ia hanya fokus ke jalanan. Bang!!! kucing itu meloncat ke arahnya wajahnya, seperti mencoba menggigitnya. Si peneliti terkejut, mobilnya hilang arah ke kiri dan ke kanan. Ia pun mencoba melepaskan kucing itu dari wajahnya dan jari tangannya tergigit.Ia melemparkan kucing itu dengan kuat ke luar mobil dan kucing itu mati tertabrak mobil.

Mobil si peneliti juga menabrak pembatas jalan, tetapi tidak ia baik-baik saja. Ia kesakitan melihat jari-jarinya yang tergigit kucing tadi.

"Damn it, mati kau kucing sialan" ucapnya sambil melihat kucing yang sudah mati tertabrak mobil di tengah jalan. Karena kesakitan ia mencari toko obat atau supermarket terdekat untuk mengobati lukanya.

____

Ia berjalan terus berjalan. Ia merasa kesakitan, ia heran kenapa gigitan kucing sampai begini sakitnya. Ia melihat supermarket dan menuju kesana. Ia sudah tidak tahan menahan sakitnya. wajahnya berubah pucat dengan uraat wajah yang terlihat jelas, bola matanya mulai merah dan ia jua berkeringat. Ia masuk kedalam supermarket itu.

"berikan aku obat apa saja, badanku sangat sakit. Aaaahhh...." ucapnya menahan rasa sakit.

"obat apa yang kau inginkan?" ucap penjaga toko "aaaaachhhh....." peneliti itu terjatuh.

"Oh god! apa kau baik-baik saja" ucap penjaga toko

"apa kau baik-baik saja tuan?" tanya seorang pria disana juga. Dan... peneliti itu kejang-kejang dan pingsan.

Orang-orang disupermarket itu terkejut dan mendekati ke arah peneliti itu. Tiba-tiba.... Ia bangun dengan mata merah, mulut hitam, persis seperti keadaan kucing tadi. peneliti itu menangkap pria yang berjongkok disampingnya tadi dan menggigit lehernya. Aaaaaa..... Aaaaaaa...... Aaaaa..... orang-orang mulai menjerit ketakutan. Setelah digigit oleh si peneliti, pria tergelak dan mulai kejang-kejang. Semua orang disana panik. Mereka menyadari bahwa kedua pria itu berubah menjadi seperti zombie.

Penjaga Toko tak sengaja menjatuhkan sesuatu dari tangannya karena terkejut dengan kejadiaan yang terjadi didepan matanya. Suara yang ditimbulkan penjaga toko menarik perhatian sipeneliti yang sudah berubah menjadi zombie. Ia berdiri melihat ke arah penjaga toko, spontan penjaga toko mundur dan segera masuk ke dalam pintu yang berada dibelakangnya. Sipeneliti berlari menuju ke arahnya.

Segera ia menutup pintu itu menyelamatkan dirinya. Pria yang tergigit tadi pun mulai berlari ke arah pengunjung disana juga. Pengunjung disana berlarian keluar toko. kedua zombie itu mulai menggigit pengunjung yang berhasil mereka tangkap. Aaa..... Aaa.... Aaa....... para pengunjung yang berhasil ke luar toko menjerit meminta tolong. Orang-orang diluar toko heran dan zombie keluar dari toko tersebut. Saling menggigit manusia yang mereka dapat.

______

Disekolah TARA Tara terbangun dari tidunya di dalam kelas, Yaa Tara selama pelajaran Manajemen Bisnis. "HUaaahhh kelas berakhir?" tanya Tara ke temannya. "Oh god. Kau hanya tidur hari ini adel" ucap temannya. "yaa bagaimana akau mengantuk" ucap Tara mereka bersiap-siap untuk pergi ke kelas selanjutnya. Tetapi Tara tidak berniat untuk melanjutkan kelas selanjutnya. Saat berjalan dilorong, Tara membelok pergi dari sekolah. "heiii kau mau kemana tara" teriak temannya "pulang" jawab tara "apa? kau gila?" ucap temannya kesal, lalu pergi menuju kelas.

Tara terus berjalan keluar kampus. Mampir ke toko es krim. Tara keluar dari Toko es krim dengan sepotong es krim di tangannya. Ia memasang earphone dengan musik rock yang sangat kuat ditelinganya. Ia berjalan menuju taman kota. Tiba ditaman ia mencari tempat untuk duduk. Setelah menemukan tempat duduk, ia meletakkan tasnya lalu duduk disamping tasnya. Ia memejamkan matanya, menghayati lagu rock kesukaannya sambil menganggukkan kepalanya, sesekali ia memakan es krimnya.

Tak beberapa lama, ia pun menghabiskan es krimnya. Membuang sampahnya ke tempat sampah lalu kembali duduk. menikmati taman kota yang asri. Tak lama kemudian ia pun berdiri menyandang kembali tasnya. Dan berjalan menuju rumahnya. Tara tinggal di perumahan elit di kota itu. Tara terus berjalan hingga sampailah dia di kawasan perumahannya. Ia mendengan ada tetangga yang sedang bergosip, bahwa ada orang gila di salah satu toko yang berubah menjadi monster. monster itu menggigit manusia. seperti zombi yang ada TV, gosip mereka. "Aku tadi dari cafe kan, di depan kafe itu ada supermarket. Ada banyak monster disana dengan wajah pucat dan mulut penuh darah" ucap ibu 1 "Ah masa? monster apaan? jangan mengada-ada kamu bu?" ucap ibu 2 "Iya loh. Seperti zombie yang ada di TV itu. Mereka menggigit manusia sampai mati lalu berubah menjadi zombie." sambung ibu 1 "Ah bohong kamu. Kita ini hidup dizaman mondern mana ada zombie - zombie an" lanjut ibu 3 "kau tak percaya. Lihat ini" lanjut ibu 1 menunjukkan video di HP nya. Benar sekali, ibu itu merekam dari kejauhan zombie - zombie yang berada di toko supermarket tadi. "Ya Tuhan ini benar kah?" tanya ibu 2 panik agak ketakutan "Iya, masa aku bohong" jawab ibu 1 agak kesal karena ibu-ibu itu mulai percaya "mungkin saja mereka lagi syuting atau buat konten" lanjut ibu 3 "iihh kau ini, kalo tak percaya yaa sudah. Aku bercerita agar komplek kita ini hati-hati.

Tak usah memperbolehkan dan mengizinkan orang lain masuk kesini. Kita kan tinggal diperumahan paling elit dikota ini." ucap ibu 1 kesal "lebih baik aku mengunci segala pintu dan jendela, suami dan anakku pun harus segera pulang" ucap ibu 2 panik sambil pergi meninggalkan teman gosipnya. Tara melirik ibu-ibu komplek tersebut dan mengerutkan keningnya. Ia berjalan hingga sampai rumah. Membuka pintu dan menutupnya kembali. "Kamu sudah pulang? ini kan masih jam 12, kenapa sudah pulang?" tanya Ibu tiri tara "apa aku tidak boleh pulang jika masih jam 12?" tanya tara ketus "tidak... tidak sayang..." ucap ibunya menyesal Tara hanya berjalan melewati ibunya. Tidak peduli dengan keberadaan ibunya. "Diana..... " Ibu Tara memanggil pembantunya, dan pembantunya itu segera datang "Ya bu" jawabnya "Kau antarkan jus untuk Tara, wajahnya sangat lesu. Mungkin dia kecapean di kampus tadi." ucap ibu tara. walau pun ia bukan ibu kandung tara, tetapi ia sangat menyayangi tara seperti putri kandungnya. Hanya saja Tara yang tidak menyukainya karena Tara menilai Ia menikahi ayahnya karena Ayahnya kaya raya. Ibunya kembali melanjutkan aktivitasnya kembali.

Sementara pembantunya menyiapkan jus dan mengantarnya ke kamar tara. "Tok.. tok.. tok.. Nyonya?" Tanya Diana "ada apa?" jawab tara, sambil membuka pintu kamarnya. "Ini jus jambu tidak pakai gula kesukaan nyonya" lanjut pembantunya "Terima kasih" jawab tara, mempersilahkan pembantunya masuk meletakkan jus itu. Pembantu itu membungkuk ingin pergi dari kamar tara, Tara hanya tersenyum tipis. Setelah pembantu itu pergi, ia menutup pitunya kembali, menguncinya. Lalu tara duduk di sofa dekat balkon kamarnya. Mengambil leptopnya, dan membuka saluran youtube. Ia sedikit penasaran dengan cerita ibu-ibu komplek tadi. Tara terkejut, ternyata video itu benar adanya. Sekumpulan zombie menyerang kota di bagian utara kota H.

Tetapi tara mencoba untuk positive thingking, bahwasanya polisi sudah turun tangan dan menuntaskan zombi-zombie itu. Ia mengganti salurannya, ia membuka saluran netflix dan menonton series kesukaannya. Sampai ia tertidur.

BAB 2

Sementara Tara pulas dengan tidurnya, ternyata kota H perlahan-lahan mulai diserang oleh seranganan zombie yang tersebar dimana-mana. Begitu juga dengan perumahan tempat Tara tinggal. Orang yang berada dipusat kota mulai diserbu oleh zombie. Zombie berkeliaran dimana-mana. Manusia harus segera mencari tempat sembunyi dan tidak boleh mengeluarkan suara. Banyak anak-anak yang digigit oleh zombie begitupun orang dewasa.

Kota sangat berantakan. Mobil-mobil yang saling bertabrakan. Darah berserakan dijalanan. Bangunan kota banyak yang hancur. Ada pula mobil yang meledak karena bertabrakan dengan mobil tangki minyak. Kacau.... Hancur... Manusia berlarian dikejar zombie. Menggigit manusia lalu berubah menjadi kawanan zombie. Dalam sekejap kota itu hancur dipenuhi oleh zombie. Manusia yang masih selamat, mecoba untuk bersembunyi dari zombie - zombie tersebut. _____

Rumah Tara Ibu Tara duduk disofa sambil memainkan HP nya, melihat-lihat toko pakaian wanita. Ia memilah-milah sambil memikirkan Tara. "Warna ini terlalu cerah untuknya, Tara tak suka warna ini." ujar Ibu Tara dengan memanyunkan bibirnya. "Aahhh model ini cocok, tapiiiii motifnya terlalu mencolok. No No No Tara-ku tidak se feminim itu." lanjutnya lagi "Nyonya aku sudah membeli semua perlengkapan menu untuk makan malam" lapor pembantunya. Ibu tara tidak menyahut, ia hanya senyum-senyum melihat ke layar HPnya. Pembantunya melirik ke HP Ibu Tara dari belakang, Ia pun tersenyum menggeleng-gelengkan kepalanya, Ia pun berdiri disamping sofa lagi untuk melaporkan bahwa ia sudah datang dari pasar. "Nyonya" ucapnya lagi Ibu tara tersadar kehadiran pembantunya itu. "Oo.. kau sudah datang" jawab ibu tara "Iya Nyonya, Semua sudah saya beli dan sudah saya simpan ke lemari." jelas pembantunya "yaa baiklah." jawan ibu tara lagi saat pembantunya ingin kembali ke dapur, "Coba kau lihat ini" kata ibu tara memperlihatkan HP nya."bagus tidak" tanyanya lagi kepada pembantunya. "Aaa bagus nyonya, tapi bukankah itu terlalu muda untuk nyonya." jawab pembantunya "Bukan untukku, tapi untuk Tara putri ku" ucapnya senang, sambil menarik HPnya kembali dari pembantunya dengan sedikit kesal.

Pembantunya menutup mulutnya sedikit panik. "Tara kan sebentar lagi ulang tahun, jdi aku mau membelikannya baju, sepatu, tas, perhiasan daannnnn...." belum selesai ibu tara berbicara. "Aku berharap Tara mencintaimu seperti nyonya mencintainya" ucap pembantunya dengan senyuman. Ia melihat bahwa Ibu tiri tara sangat mencintai tara walaupun perilaku tara kepadanya buruk. "Dia mencintaiku" ucap ibu tara lagi dengan senyuman terbaiknya. "Baiklah nyonya saya permisi ke belakang dulu" lanjut pembantunya Ibu tara hanya tersenyum dan terus melanjutkan melihat HP nya, tapi ia berbalik melihat pembantunya yang tidak sengaja menabrak dinding. "Kau baik-baik saja?" tanya ibu tara, "Kalau sakit istirahatlah, kalo perlu pergi berobat" ucap ibu tara mendekat ke arah pembantunya, sedikit panik. "aku baik-baik saja nyonya" jawab pembantunya membungkuk lalu pergi ke dapur. Saat berjalan ke dapur ibu tara melihat kaki pembantunya seperti bekas cakaran,Ia sedikit khawatir. Ia mengikuti pembantunya ke dapur. Ibu Tara hanya terdiam melihat pembantunya. Iyaaa... Ia sangat perhatian bahkan terhadap pembantunya sekalipun.

Pembantunya menyadari bahwa Ibu Tara melihat ke arahnya terus, lalu ia merasa tidak nyaman. "Aku baik-baik saja nyonya" ungkapnya "Betismu kenapa?" tanya ibu tara "Aaaa... ini (melihat ke arah kakinya, agak panik) Tadi ada gelandangan dengan wajah menyeramkan menangkap kakiku, Ia keluar merayap dari semak-semak di dekat jalan. Aku terkejut dan terjatuh, tapi barang bawaanku tidak jatuh dari kerangjang kok. Mereka bersih dan (Ia melihat ke arah Ibu Tara, Ia mulai panik. Takut Ibu Tara Marah)" ucapnya terputus "Aku tak menanyakan belanjaanmu, aku bertanya keadaanmu kenapa kakimu berdarah" ucap ibu tara kesal, lalu pergi menuju sofa. Pembantunya sedikit tidak enak melihat ibu tara, Ibu tara terlalu perhatian membuat ia tidak nayaman. Ia pun segera mengambil kotak P3K. Lalu diana datang dari halaman belakang. "Apa yang kau lakukan, Ouch kakimu berdarah, sini ku bantu" ucap tara. Diana membersihkan luka pembantu tadi. "kau kenapa sampai bisa luka?" tanya diana lagi "hanya tergores" ucapnya Diana terdiam. Ia pun selesai mengobati luka pembantu tadi. pembantu lainnya pun datang ke dapur. Aku istirahat dulu yaa... Aku sudah membersihkan semua lantai atas. Aku sedang datang bulan, perutku sakit," ucapnya kesakitan memegangi perutnya. "aku pun kebelakang dulu" ucap diana kegirangan. "kau pasti berpacaran disana?" ucap pembantu tadi "HUuuuhhhh... panas" Ucap pembantu yang terluka tadi, ia mulai keringatan. "aku kekamar dulu" ucap pembantu itu menuju kamarnya. Pembantu yang terluka itu menyimpan kotak P3K itu ke dalam lemari. Diana membuka kulkas mengambil jus untuk kekasihnya.

Yaaaa diana berpacaran dengan tukang kebun rumah tara. Dan ibu tara juga mengetahui itu. Saat diana sibuk membuat jus, Pembantu yang terluka itu bertingkah aneh. seperti kejang-kejang dan ia pun berubah jadi zombie. Diana yang tidak menyadari itu hanya sibuk menuangkan jus ke gelas lalu pergi ke pintu belakang dengan senyum bahagia.

Pembantu yang sudah jadi zombie itu mengikuti diana sampai dia keluar dari pintu kekasihnya sedang duduk di rumput sambil bersiul. Masih selangkah diana keluar pintu, "maaf lama" ucap diana. lalu kekasihnya tersenyum melihat diana. Tetapiii Tiba-tiba pembantu zombi itu menggigit leher diana dan diana menjerit. Penjaga kebun itu terkejut tetapi hanya terdiam panik. Ibu tara yang mendengar jeritan diana, berlari menuju ke belakang. "Ada apa ini?" ucapnya Pembantu zombie tadi melihat ke arah ibu Tara, tetapi ibu tara segera berlari ke lantai atas.

PEmbantu itu mengejarnya tetapi Ibu Tara sudah masuk ke dalam kamanya bersembunyi. Pembantu zombi yang sudah berada di lantai atas pun hanya terdiam. Ia melihat kiri kanan tidak orang. Ia pun terdiam menghadap tembok. Ibu tara masuk ke dalam kamar dan mengunci kamarnya. Ia takut lalu segera melihat HP nya. Mencari tahu apa yang terjadi dengan pembantunya, dan ia menemukan video kota H yang sudah hancur berantakan diserang zombie. Zombie di video itu persis mirip dengan pembantunya. ia menyadari pembantunya sudah menjadi zombie, Ia pun berusaha bersikap tenang.

Ia mencoba menelpon suaminya tetapi tidak diangkat. Ibu tara panik, takut suaminya diserang zombie dan berubah jadi zombie. Jack, Ia juga menelepon Jack adik Tara. Tapi tidak diangkat oleh jack. "aaaaaa lindungi keluargaku tuhan" ucap ibu tara penuh harap "Tara... Yups... Tara masih dikamarnya. Jam segini tara masih tidur itu. Yaa Yaa Yaa... Pasti itu. aku coba telpon dulu" ucap Ibu Tara Ibu Tara mencoba menelpon tara, tetapi tidak diangkat. seperti biasaa tara tak pernah mau mengangkat telepon ibunya itu. "Haaaaaa Anak ini, masih saja tidak mau mengangkat teleponku. Apa dia tahu apa yang terjadi dirumah ini. haaaahhhh" ungkap ibu tara. Ia mengacak-acak rambutnya mencoba mencari jalan keluar. Tiba-tiba HP nya bergetar, ia langsung mengangkatnya. Itu jack. "Halo sayang, kau dimana? kau baik-baik saja?" ungkapnya mencoba mencari tahu keberadaan anaknya itu. "Aku baik-baik saja ibu, aku berada di dalam lemari" ucap jack berbisik yang sedang bersembunyi. "apa?" kata ibunya panik. Ia mondar-mandir dikamarnya. "kau terus sembunyi ya sayang, jangan mengeluarkan suaran sedikit pun."lanjut ibunya. "iya ibu. teman-temanku, ibu guru dan pegawai disini sangat aneh ibu. Mirip zombie yang film-film itu." ujar jack. "dengar, kau matikan semua nada suara di HP mu. Berdering pun jangan... kau paham. Ibu akan datang menjemputmu. Kau jaga diri ya sayang. jangan sampai HP mu mati." lanjut ibunya lagi. Lalu mematikan teleponnnya. Ibu Tara mencoba membuka pintu kamarnya berjalan perlahan,melihat sekitar. Lalu ia terkejut ternyata melihat pembantunya yang sudah menjadi zpmbie itu ada dilantai atas menghadap diding.

Jadi ia tidak melihat ibu Tara, Ibu tara terkejut tiba-tiba menghentikan langkahnya lalu berbalik arah, berjalan perlahan masuk kedalam kamar dan menutup pintu kembali. "Ohh God, Kenapa dia masih disitu." kata ibu tara kesal. Ia melihat telponnya lagi, mencoba menelpon suaminya. Suaminya kali ini mengangkat telponnya.

"Halooo...." ucap ayah tara dengan nafas tergesa-gesa. "sayang kau baik-baik saja? keadaan kota sangat hancur. Aaaahhh" ucapnya kesakitan. "Haloo sayang, kau baik-baik saja. Apa kau terluka" ucap ibu tara panik. "aku baik-baik saja hanya terluka sedikit." ucapnya "disini juga kacau, pembantu kita berubah menjadi zombie. sekarang aku bersembunyi di kamar.

Tara berada dikamarnya, aku tak bisa melihat keadaannya." ucap ibu tara "Aaaahhh Tanganku perih" ucap ayah sem kesakitan "aku akan mencoba melihat keadaan tara, kau jangan khawatir." lanjut ibu tara dengan perasaan tidak enak. "jack?" lanjut ayah tara "dia sedang bersembunyi disekolah. Aku akan menjemputnya juga. Aku akan memastikan anak-anak kita baik-baik saja sayang. Kau jangan khawatir. Kau jaga diri baik-baik disana." ucap ibu tara "iyaaaa... aku juga akan mencoba menyelamatkan diri dari sini." lanjut ayah tara "sayang...." ucap ibu tara "kau tau... aku sangat mencintaimu dan juga anak-anak kita" lanjut ibu tara, Air matanya mulai menetes. "Aku juga menncintai kalian, terima kasih sudah hadir dalam hidupku"ucap ayah tara " Aaaahhh" teriaknya lagi kesakitan. "sayang..." lanjut ibu tara, Ia merasa suaminya akan berubah menjadi zombie juga. Ia pun menangis panik. " Aaaahhhh Aaaaaaa......" teriak ayah tara, tubuhnya kejang-kejang. Lalu ia berubah jadi zombie.

Ibu tara yang mendengar teriakan suaminya itu sudah yakin bahwa suaminya, ayah dari anak-anaknya itu sudah berubah menjadi zombie. Ia pun mematikan teleponnya, dan tubuhnya pun terjatuh ke lantai. Ia menangis sejadi-jadinya dalam diam, sampai ia tertidur.

BAB 3

Tara Terbangun dari tidurnya, seperti biasa ia melihat ke arah jam di dingding kamarnya, sudah menunjuk pukul 06.34 petang. Tara keluar dari kamarnya menuju lantai bawah. Menuju dapur dan mengambil air putih. Saat sedang minum ia sedikit heran kenapa rumahnya sepi. Biasanya ibu tirinya selalu mondar - mandir dengan kegiatannya. Ia berkeliling rumah dan menuju halaman belakang. Ia berkeliling tanpa bersuara. Diujung halaman ia melihat pembantunya diana sedang bejongkok seperti anjing sedang makan. Ia terus melihatnya. Lalu matanya tertuju pada penjaga rumahnya yang sedang diatas pohon disamping diana. Mereka saling melihat. Penjaga rumahnya seperti memberi isyarat untuk masuk ke dalam rumah. Tara pun masuk ke dalam rumah dan menutup pintu rumahnya. Tara heran, apa yang sedang terjadi. berhubung ia baru bangun tidur juga, nyawanya belum terkumpul semua. Tara kembali berkeliling di dalam rumahnya. Ia mencari ibunya. Iyaa... ibu tirinya. Ia berjalan tak bersuara. Sunyi... itu yang ia rasakan. Ia menuju kamar ibunya, menaiki tangga lalu belok ke kanan kiri ke arah kamar ibunya. Tetapi saat berjalan ia melihat pembantu yang biasa membersihkan rumah sedang berdiri menghadap tembok dengan tingkah yang aneh. Ia juga mengelarkan suara aneh. Tara terdiam sebentar dan mencoba berjalan ke arah pembantunya itu. Tetapi ia ingin tau keadaan pembantunya itu, tiba-tiba ibunya datang menghampiri Tara dan menutup mulut tara, menarik nya ke dalam kamar untuk bersembunyi.

____

IBU TARA

Ibu Tara terbangun dan langsung melihat ke arah jendela. Ia melihat ke halaman belakang ada Diana yang sedang memakan penjaga kebunnya. Darah berserakan. Lalu ibu Tara membuka jendelanya, memastikan apa yang ia lihat. Ia juga melihat penjaga rumahnya sedang berada diatas pohon tepat diatas diana. Ibu Tara menelpon penjaga kebunnya tersebut. Penjaga kebunnya mengangkatnya. Lalu melihat kesekitar memastikan keberadaan majikannya itu. Ibu tara melambai-lambaikan tangannya agar penjaga kebun itu melihatnya. Yups penjaga kebun itu melihatnya, lalu telponya terjatuh. "Shit!!!" ucapnya. Untung saja diana tidak menyadari HP penjaga rumah yang terjatuh itu. Ibu tara yang melihatnya, mematikan teleponnya. "bagaimana ini? kalau aku berteriak, pasti diana... tidak tidak (menggelengkan kepalanya) zombie. Yaaah zombie itu pasti akan menuju kesini." ucap Ibu tara "lalu aku harus bagaimana" lanjutnya lagi dengan panik. Penjaga rumah itu melihat keberadaan tara yang sedang berada di dapur. Mereka saling melihat. Ia pun memberi isyarat kepada tara untuk masuk dan mengunci pintu. Ibu Tara heran dengan perilaku penjaga rumah itu. "apa?? apa dia sedang memberi isyarat padamu?" tanya ibu tara pada dirinya sendiri Penjaga rumah itu melihat ke arah Ibu Tara dan menunjuk ke dapur. "Apa yang mau dia katakan, apa maksudnya?" ucapnya lagi heran. Ia terus melihat penjaga rumah itu dengan heran. Penjaga rumah itu terus memberi isyarat, menunjuk ke arah dapur. " aaaaaaa" teriaknya tanpa suara, "aku bisa gila ini" ucapnya pelan. Degh.... Ibu Tara merasa ada seseorang di dapur. "Apa itu Tara?" Ucapnya lagi. Ia mencoba membuka pintu kamarnya, dan berjalan keluar. Tetapi zombie tadi masih berdiam diri disitu. Ia mencoba untuk berjalan lebih jauh lagi tetapi kakinya tak berdaya. Ia pun kembali ke kamarnya. Mencoba mencari senjata untuk melindungi dirinya. Setelah mengacak-acak ruang pakaiannya, ia menemukan tongkat golf milik suaminya. Ia mengambilnya lalu menuju keluar kamar lagi. Saat membuka pintu ia melihat Tara berjalan menuju zombi itu. Lalu ia segera menuju tara, menutup mulut suara agar tidak bersuara, menariknya masuk ke kamar. Namun, gelas yang berada ditangan tara tiba-tiba jatuh. Menimbulkan suara dan zombi itu menghadap ke arah mereka. Berlari ke arah mereka dengan wajah seramnya, tetapi dengan sigap ibu tara menarik tara masuk ke dalam kamar lalu mengunci pintu kamarnya. "Hahh HAhh Hahh HAhh..." nafas ibu tara terasa berat dan terkejut. Matanya melotot seperti mau keluar. "Ada apa denganmu? tanya tara. "ada apa dengan...." lanjut tara, tapi dipotong ibunya. "sayang, tadi itu zombie. Pembantu kita berubah menjadi zombie. lihat itu" Ibu tara menuju jendela belakang dan menunjuk ke arah diana. Tara melihat ke arah diana, dari jendela kamar orangtuanya terlihat jelas apa yang dilakukan diana. Ia sedang memakan isi perut penjaga kebun mereka. Tara mengerutkan keningnya. "Ada apa ini" tanya tara melihat ke arah ibunya "Ituu yang dipohon" lanjutnya lagi menunjuk ke arah penjaga rumahnya. penjaga rumahnya pun melambaikan tangannya. "Orang-orang dipenjuru kota beruah menjadi zombie sayang." jawab ibu tara, menenangkan dirinya. "apa? zombie?" tanya tara lagi sambil memiringkan kepalanya. Ia mengingat apa yang ia tonton di youtube tadi. "coba lihat youtube. semuanya kacau sayang. kamu baik-baik saja kan. tidak ada luka kan?" tanya ibunya sambil melihat tara dari ujung sampai ujung kepala tara. "aaahhh... aku lihat tadi di youtube, memang ada serangan zombie di supermarket. Saat pulang sekolah pun tadi aku mendengar ibu-ibu komplek bercerita tentang zombi" ucap tara Ibu tara menuju depan lemari pakaiaannya, mengganti dress kuning selututnya dengan memakai celana agak tebal, memakai baju lengan panjang dan memakai jaket. Ia mengikat rambutnya, dan mengambil senjata yang ayahnya simpan di laci rahasia dibawah tempat tidur. Tara hanya melihat ibunya heran. Ia mencoba mencerna apa yang sedang terjadi. "kau bisa menggunakan senajata?" tanya ibunya. "aku??" ucap tara bingung "iyaaa.. kamu. Ibu tidak bisa menggunakannya. kau lihat tangan ibu gemetaran. ini juga berat." ucap ibunya sambil meletakkan senjata ayahnya itu diatas tempat tidur. "Ada apa ini semua? Aku bingung?" ucap tara sambil meringkuk. Ibunya pun mendekatinya. "sayang, ini bukan film. sadarlah kita harus pergi dari sini." kata ibunya. "kenapa? ada apa ini? kalian jangan mengerjaiku yaa... Aku tau ulang tahunku sebentar lagi. tapi ini sudah kelewatan." tara berdiri lalu berjalan menuju pintu. "Jangaaannn" teriak ibunya, tetapi sudah terlambat. Pintu terbuka dan zombi itu mencoba menggigit tara. tetapi tara memegang bahu zombi itu sehingga zombie itu berada tepat didepannya. Badan tara terdorong ke dingding, Ibu tara panik dan mengambil tongkat golf tadi. Ia memukul badan zombi itu, Tapi zombie itu tidak merasakan sakit sedikit pun. (Ya iyalah, Kan zombie mayat hidup :D) Tara melemparkan zombie itu ke lantai. Karena emosi dan ketakutan Ibu Tara memukulkan tongkat golf itu ke kepala zombie itu berkali-kali. Kepalanya mulai hancur. Darah zombie itu mengalir dilantai. Percikan darah itu mengenai wajah ibu tara dan jaketnya. Setelah kepala zombie itu hancur, Ibu Tara menghentikan pukulannya. "Huhuhhuhuh maafkan aku" ucapnya mulai menangis. Ibu terjatuh sambil menyesali perbuatannya. "Wajahmu berdarah" ucap tara "apa" Ibu tara berlari menuju cermin dan ia melihat ada titik darah diwajahnya. "Aaaaaahhh" teriaknya panik, lalu menuju kamar mandi "tidak tidak tidak aku tidak akan berubah kan" ucap ibunya sambil membasuh wajahnya. Tara mengikutinya ke kamar mandi. "kau jangan mendekat" ucap ibunya lagi. "mundur tara, kau ambil tongkat golf tadi" ucap ibunya menangis. "apa?" tara heran. Ibunya tau pasti Tara takkan mendengarkannya. Ia pergi mengambil tongkat golf dan memberikannya ke tara. Lalu kembali masuk ke kamar mandi. "apa maksudmu? ucap tara "untuk kali ini kau dengarkan ibu tara, Ibu tahu kau tidak menyukaiku tapi untuk kali ini Ibu mohon....." ucap ibunya sambil menangis. Tara mengerutkan keningnya. "apa maksudmu" jawab tara. "Dengarkan aku, Tolong!!!" mohon ibunya. "Jika aku berubah menjadi zombie seperti merekaaaaaa" ucapnya menangis "tolong kau pukul kepalaku dengan tongkat itu, hancurkan kepalaku sayang." lanjutnya masih menangis "Jangan biarkan aku menyakitimu, dan setelah kau menghancurkan kepalaku. Pergilah jemput Jack kesekolahnya. Ia sedang bersembunyi disana." lanjut ibu Sam masih menangis. "Aku tak ingin memukulmu sampai mati seperti dia" ucap sam sambil menunjuk kerah zombie yang kepalanya sudah hancur itu. "kau lihat tadi, darahnya mengenai wajah ibu. Aku mengatakan ini karena aku tidak ingin menyakitimu. Dan Ibu sangat Mencintaimu sama seperti cinta ibu ke ayah dan adikmu." sambung Ibu Sam Ibu Sam mengutarakan isi hatinya bahwasanya ia sangat mencintai Tara walaupun dia hanya anak tirinya. Tetapi ia mencintai Tara seperti anak kandungnya. "Ku Mohon padamu, lakukan seperti yang kukatakan. Jika kau melihatku kejang-kejang dan berubah seperti mereka. Segeralah hancurkan kepadamu. Aku Pasrah." Kata Ibunya lagi "Pergilah jemput adikmu, Terus jaga dia, kalian harus saling melindungi dan menjaga. Ibu dan Ayah sangat mencintai kalian." Ucap Ibu nya dengan menetaskan air matanya. Ia terlihat pasrah dan menerima jika harus mati, setidaknya dia mati ditangan putrinya. "Kau pasti baik-baik saja" Ucap Tara Ketus sambil memalingkan wajahnya."Kita tunggu saja sampai kau berubah.Tapi aku yakin kau takkan beruabah menjadi zombie hanya karena terkena percikan darah mereka" jelas Tara "Bagaimana kau tahu itu?" tanya ibunya sambil melihat tara penuh harap. "bukankah di film-film seperti itu?" tanya Tara pula "Begitukah?" ucap ibunya pula. "Baiklah kita tunggu sampai beberapa menit." sambil berdiri melihat ke arah tara. "aku hanya tidak ingin menyakitimu" lanjutnya lagi. "terserahmu lah" kata tara memutar matanya dan pergi dari kamar mandi. "aku akan disini dulu, untuk jaga-jaga. Jika aku merasa aneh aku akan berteriak" kata ibunya sedikit teriak. Tara berjalan menuju mayat pembantunya itu. Kepalanya hancur dan darahnya menggenang. "aku tak menyangka begini cara kematianmu, padahal kau orang yang sangat baik." ucapnya "Terima kasih atas kebaikanmu selama ini" sambungnya lagi. Tara kembali berdiri dan menutup pintu kamar ibunya itu. Ia bejala menuju jendela, dan melihat ke arah halaman belakang. Diana sudah tidak berada disana, tetapi mayat penjaga kebunnya masih disitu. Isi perutnya yang berserakan membuat tara mual. Ia juga melihat Penjaga rumahnya juga tidak di atas pohon lagi. "Kemana mereka?" tanyanya. Ia pun duduk dikursi tempat favorit ayahnya membaca koran. Ia tersenyum. "Ayah bagaimana yah?" ucapnya. Ia meraba celananya, mencari HP nya tetapi ia tidak menemukannya. "aaaahhh dikamar. Apa aku tanya dia saja?" Tara melirik ke arah kamar mandi. Ia hanya duduk disofa, menyandarkan kepalanya dan merindukan ayahnya. Tak berapa lama, matanya menuju senjata yang terletak diatas tempat tidur. Itu senjata milik ayahnya "Night Hawk Custom(AS)", Ia mengambil senjata itu. Memasukkan peluru dan memasang posisi membidik. "Woow Keren" ungkapnya. Ibunya berdiri dibelakangnya. "kau bisa menggunakan senjata itu?" ucapkannya mengejutkan Tara. "HaaAhhh" TAra terkejut. "Maaf Aku tak bermaksud mengejutkanmu" ucap ibunya menyesal berbicara. Ibunya sangat menjaga perasaan Tara, Ia tak ingin menyakiti hati tara sedikit pun. tara berdiri dan meletakkan senjata tadi. "Keep it!!" sambung ibunya "aku tak bisa menggunakan itu,kau saja. Biar tongkat golf itu jadi senjataku" ucap ibu tara sambil mengambil tongkat golf yang tara letakkan di samping sofa. Tara melihat ke arah ibunya. "mungkin sudah lama kita menunggu, dan aku mungkin takkan berubah hanya karena percikan darahnya saja." ucap ibunya. "keep it!" sambung nya lagi sambil menunjuk pistol itu dengan muncungnya Tara mengambil Pistol itu dan mengantongi sisa pelurunya. "Kau ganti baju dulu, pakai yang tebal dan juga sepatu" ucap ibunya lagi "Mereka tidak ada di halaman belakang" ucap tara "siapa?" tanya ibunya lalu menuju ke jendela. "Oh god! si Penjaga rumah juga tidak disitu. Apa mereka sudah masuk kerumah. Apa penjaga rumah sudah digigit dan menjadi zombie? tanya ibu tara "Tapi aku tidak mendengar suara apapun dari halaman belakang." ucap tara. "Ayo kita ke kamarmu dulu" ucap ibunya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!