NovelToon NovelToon

Bohong! Kalau Enggak Cinta

jadi pacar gue!

"oh astaga! waktu ku akan habis kalau hanya mengandalkan permainan ini. bagaimana caraku buat cari dia sekarang. Dasar teman laknat kenapa aku baru menyadari dia terlalu licik. Semua sudah aku berikan tapi malah dia merusak semua rencanaku dengan permainan konyol ini." ucap Shena membanting ponselnya di atas sofa.

Kini Shena beranjak menuju kamar mandi. Sejenak ia berendam untuk menetralkan pikiran juga emosinya. Ia benar-benar tak habis pikir atas kejadian ini.

"Mengapa aku jadi sebodoh ini? Hingga aku harus kehilangan semua aset yang telah aku kumpulkan selama ini. Ah shiiiit... benar-benar menyebalkan. Akan ku cari kau dasar laki-laki tidak berguna. Ku sudah anggap kau teman tapi kau malah bertindak sesukamu. "ucap Shena emosi.

Rasanya berendam di kamar mandi tak sedikitpun mengurangi emosinya kini. Justru kepalanya semakin panas memendam amarah yang begitu besar.

Ia memutuskan beranjak,segara mengganti pakaiannya namun tiba-tiba ada sesuatu yang berdering di sana.

shena yang penasaran siapa yang sepagi ini menghubunginya langsung melangkahkan kakinya menuju nakas .Ia merasa dirinya tidak ada janji dengan siapapun hari ini.

"hallo friends, bagaimana kamu suka dengan permainannya? ini hanya permulaan sebagai peringatan untukmu. Terimakasih kamu begitu loyal padaku, hingga kau menyerahkan asetmu secara cuma-cuma padaku"ucap seseorang di seberang sana

"hey! kembalikan asetku. itu bukan hak mu. aku yang sudah susah payah mengumpulkan itu semua. kau dengan enaknya membodohi aku"ucap Shena geram

"oh man. sepertinya kamu lupa bahwa kau juga pernah mengambil aset ku. dan kau tak menyadari bahwa permainan yang kau mainkan tadi adalah hasil rekayasa ulang permainan kotormu dulu hahaha"ucap seseorang tadi.

"apa? kau memodifikasinya?"tanya Shena.

"dan kau baru menanyakan itu sekarang?"ucap lawan bicara Shena

"shit!"ucap Shena mematikan telfon itu.

Shena menyambar kunci motornya dan berjalan keluar rumahnya.

druuuum...druuuum... derum suara motor sport Shena menggema di halaman rumah itu. Secepat kilat motor itu melaju hingga tak lagi nampak.

Suasana kampus masih sangat sepi. Shena yang biasanya datang terlambat kini datang lebih awal , bahkan kedatangannya mendahului pak satpam.

Pak satpam itu terlihat gedumel karena kelakuan Shena itu. Tak seperti hari-hari biasanya yang selalu telat dan berusaha melompat pagar.

"bapak ada masalah sama saya?"ucap Shena tiba-tiba menghentikan motornya di depan satpam itu

melihat Shena yang langsung melontarkan pertanyaan membuat pak satpam langsung menggeleng dan langsung mempersilahkan masuk.

Shena kembali berdecak kesal karena dirinya tak menyadari jam berapa sekarang. Dirinya tersulut emosi akibat ulah Bimbim dan ingin segera menemuinya.

Shena terus melenggang berjalan ke arah tempat biasa ia menemukan orang yang berurusan dengannya tadi.

shena bertekad begitu ketemu , dia harus bayar kerugian tadi. Bisa ancur semua rencananya kalau membiarkan semua asetnya terkuras habis oleh Bimbim.

Tiba-tiba ada seorang gadis berjalan ke arahnya.

"Shena ya? eh sorry gue jenny. Tadi Bimbim nitip pesen katanya dia nggak bisa nemuin Lo, hari ini dia nggak masuk kelas"ucap jenny

Penampilan Jenny yang menggunakan pakaian modis namun tetap cantik memperlihatkan lekukan tubuhnya membuat netra Shena tak berkedip

"oh iya, gue Shena. Kenapa dia nggak langsung hubungin gue aja"tanya Shena

"sorry ,kalau itu gue nggak tau. ya udah gue ke kelas dulu"ucap jenny

"eh tunggu! Lo siapanya Bimbim"tanya Shena

"gue sepupunya. kebetulan baru pindah ke kampus ini, sorry gue duluan"ucap jenny

Shena menatap jenny hingga menghilang dari pandangannya.

"shiiiit ! percuma gue bela-belain dateng pagi-pagi. pinter juga dia ngidar dari gue pakek nyuruh-nyuruh sepupunya lagi "gumam Shena.

Karena kelas masih lama, Shena memutuskan untuk keluar kampus. ia berjalan ke arah parkiran.

"Lo mas Bima mau kemana ?"tanya pak satpam

"cabut pak, kelas juga masih lama."ucap Shena tancap gas.

drruumm.....

"Dasar bocah somplak. Dateng paling awal pulang juga paling awal. "gumam P Satpam

"eh pak...pak... liat cowok pakek motor sport ijo nggak?"tanya jenny datang setengah ngos-ngosan

"oh mas Shena .baru aja keluar mbak."ucap P Satpam

"astaga gawat"ucap jenny frustasi.

"halo Bim"ucap jenny di sambungan teleponnya.

"apasih jenny, Lo kalau mau kuliah udah Lo fokus aja. gue lagi sibuk gak mau diganggu"ucap Bimbim di seberang sana.

"Bim, Lo dengerin gue. si Shena cabut dari kampus barusan"ucap jenny

"astaga Lo gimana sih. kan gue minta tolong Lo buat mastiin dia tetep di kampus"ucap Bimbim mengusap kasar rambutnya.

"iya sorry, tadi gue masuk kelas dulu. eh pas gue balik mau samperin dia ,dianya baru cabut"ucap jenny

"ya udah thanks biar gue urus sendiri aja."ucap Bimbim.

sementara itu, Shena sudah berada di depan markas geng motor Bimbim

"woy Bim,keluar Lo. gue tau Lo di dalem kan. buat apa Lo Sampek bolos ngampus gara-gara ngindarin gue ha?"ucap Shena.

Tak berselang lama ,keluar seorang laki-laki. perawakannya putih bersih. Bahkan sangat aneh untuk dikatakan laki-laki kalau hanya dengan melihat cara ia berjalan saja

"siapa Lo?"tanya Shena.

"gue Dave"ucap cowok itu.

"oh sekongkol Lo sama Bimbim"tuduh Shena

"Lo salah, gue sebenernya gak terlalu kenal Bimbim, justru gue temen Jenny."ucap Dave.

"trus ngapain Lo yang nemuin gue, gue perlunya sama Bimbim ,gue nggak ada urusan sama Lo"ucap Shena

"gue mau kita bicara baik-baik, gue tau Bimbim udah bikin masalah sama Lo. gue bukan mau nglindungi dia tapi kayaknya gue cuma penasaran sama Lo. Seberapa hebat seorang Shena"ucap Dave

"udah gue bilang gue nggak ada urusan sama Lo"ucap Shena.

"kalau Lo mau nemuin Bimbim , Lo harus kalahin gue balapan. kalau Lo menang gue bakal ijinin Lo ketemu Bimbim. kalau gue yang menang gue ada permintaan sama Lo"ucap Dave

"Lo ngajak gue taruhan ha? Lo dibayar berapa sama Bimbim ha?"tantang Shena

"gue dibayar keselamatan Jenny"ucap Dave.

"shiiiit.. rencana apa yang dia jalankan sekarang. Licik!"umpat Shena.

Sementara itu jenny yang telah selesai menyelesaikan jam mata kuliahnya hari ini, tiba-tiba ponselnye berdering. dahinya mengernyit tidak ada nama yang tertera di sana. ada panggilan nomor asing masuk di ponselnya

"hallo"ucap Jenny setelah tersambung.

"gue Shena. Gue butuh ketemu Lo sekarang."ucap Shena.

"Buat apa ketemu?tunggu ,lo dapet nomor gue dari mana?"tanya jenny

"enggak penting. ada hal yang lebih penting dari itu. gue tunggu di taman belakang kampus "ucap Shena

"eh tapi Shena...."ucap jenny tak mampu menyelesaikan ucapannya karena Shena mematikan panggilan itu.

(mau ngapain coba dia ketemu gue, bukannya dia punya urusannya sama Bimbim),gumam jenny

Namun tetap saja jenny berjalan ke arah taman. Ia juga penasaran dengan apa yang akan dibicarakan Shena.

"dateng juga Lo, duduk"titah Shena.

"ada hal penting apa?"ucap jenny

"sebenarnya ada hubungan apa sih Lo sama Bimbim?"tanya Shena.

"buat apa Lo mau tau?"tanya Jenny dingin

"gue perlu tau. karena dia seret nama Lo"ucap Shena

"maksud Lo?"tanya jenny bingung

"besok gue balapan sama Dave. Lo tau dia siapa? "tanya Shena

"kok ada Dave?pliss Shena gue mohon Lo jangan berurusan sama Dave."ucap jenny

(sorry Jen,)",batin Shena

"gue bukan pengecut. terlambat buat gue nolak tantangan itu"ucap Shena.

"Shena , gue bakal lakuin apapun asal Lo nggak usah balapan lawan Dave. gue kenal dia ,dia temen gue .Dia itu sifatnya licik. Dia bakalan ngelakuin apapun itu buat ambisinya"ucap jenny

"dan Lo suka temenan sama cowok licik kayak dia?"tanya Shena

"dia cowok juga gak 100% kok."jawab jenny.

(jangan-jangan Dave mau balapan karena dia suka lagi sama Shena, sshiiit! Lo salah target Dave),batin jenny

"Maksud Lo nggak 100%?"tanya Shena

"Iya dia suka sesama cowok"ucap jenny

"Ha ? Lo serius? Lo lagi nggak bercanda kan"tanya Shena

"Serius lah makanya gue gak mau Lo balapan sama Dave yang membuat kalian makin deket"jawab Jenny

"oke ,gue terima tawaran Lo buat mundur taruhan itu. walaupun konsekuensinya gue kehilangan semua aset gue."ucap Shena

"apa yang bisa gue lakuin buat Lo?"ucap jenny

"jadi Pacar gue"ucap Shena.

kamu yang pertama

"What? Lo bilang apa tadi?"tanya jenny

"Lo nggak budek kan. Ngapain gue repot-repot ngulang ucapan gue "ucap Shena.

"Enggak! Gue enggak mau"ucap jenny

Shena yang mendapat penolakan langsung melotot tak percaya. Dan langsung mengancam tetap balapan

spontan jenny mengiyakan untuk jadi pacarnya. Karena tak ingin Dave lebih dekat dengan shena

pikiran Shena timbul tanda tanya besar ,mengapa jenny begitu melindungi Dave. Alasan apa yang membuat jenny bersikap seperti itu.

jennypun menjelaskan jika itu semua karena bentuk balas Budibya sama orang tua Dave yang pernah sekolahin jenny waktu SMA dulu . Dan mereka meminta Jenny membuat Dave agar tak lagi berbelok.

"Lo harus percaya gue"ucap jenny

"Oke, kali ini gue percaya. Dan sebagai pacar gue Lo harus bersikap baik sama gue. Ogah gue punya pacar ketua kayak Lo yang sekarang. "Ucap Shena

"Yeee.... Kenapa jadi elo yang ngatur sih. Elo sendiri yang minta gue jadi pacar elo, kenapa elo sekarang yang malah ribet"ucap jenny

"Ralat! Pacar pura-pura aja"ucap Shena

"Hah..... Gila ya Lo"ucap jenny

"Enggak, waras kok gue. Kenapa Lo ngarep beneran aja ya. Sorry tapi sepertinya gue juga gak bakalan jatuh cinta sama cewek ketus macam Lo. Bikin darah gue naik"ucap Shena

"Enggak...enggak . Apa sih maksud Lo ha?"ucap jenny geram

"Gue kira Lo cewek lembut , anggun tau-taunya elo cuma gadis bar-bar"ucap Shena

"Sshiiit! Kok Lo jadi ngatain gue. Ya udah kalau Lo keberatan Lo gak usah jadiin gue pacar pura-pura atau apalah itu. Enggak ada guna juga kan buat Lo. Apa juga untungnya milih gue?"tanya jenny

"Lo , kunci utama Bimbim"ucap Shena

"Dasar Cowok brengsek"ucap jenny memukul dada bidang Shena

"Sssttt."ucap Shena memeluk paksa jenny dalam dekapnya.

"Lepasin gue ah"ucap Jenny

"Gue lepas,tapi Lo juga harus bisa dan mau kerjasama sama gue "ucap Shena

"Enggak"ucap jenny

"Kalau Lo nggak mau gue cium Lo sekarang"ucap Shena

"Hiiiish.. bisa banget Lo ngancem- ngancem gue"ucap jenny

"Soal mudah bagi gue."ucap Shena

"Terserah Lo, lepasin gue. Gue mau ke perpustakaan"ucap jenny

"Oke ,tapi ntar pulang ngampus Lo balik bareng gue"ucap Shena

"Enggak! Gue bisa pulang sendiri"ucap jenny

"Hiiih Lo benar-benar jadi cewek ketus banget sih ha"ucap Shena

"Bagus kalau Lo merasa nggak cocok sama gue. Itu artinya gue nggak perlu jalanin peran gue"ucap jenny

"Enggak , Lo tetep jadi pacar boongan gue."ucap Shena

"Hhhhiiiiiiihhhh"ucap jennya menginjakkan kakinya dengan menahan kesal

"Bye sayang"ucap Shena pergi meninggalkan jenny

"Ogah jijik"ucap jenny bergidik

Sementara itu di tempat lain

Bimbim sedang bersama dengan Dave. Bimbim begitu kesal karena Dave sama sekali tak bisa diandalkan untuk membereskan Shena.

sedangkan Dave sendiri tak habis pikir karena Bimbim tega mengorbankan jenny demi mempertahankan aset Shena yang telah ia rebut.

Dave juga menanyakan seberapa besar aset itu hingga Bimbim harus melibatkan dirinya untuk membantunya.

Dengan iming-iming bagi hasil oleh Bimbim kepada Dave, Bimbim meminta Dave untuk membuat jenny tak lagi terlibat dengan Shena.

Dave pun rupanya berfikir jika Bimbim telah salah langkah mengorbankan jenny, karena Bimbim nyatanya merasa cemburu.

Bimbim beralasan terlanjur janji sama nyokap bokap buat jagain Jenny. Kalau Sampek tuh anak macem-macem apalagi sampai berurusan sama Shena bisa dicabut semua fasilitas yang Bimbim pakai saat ini.

Dave yang memikirkan betapa rumitnya permasalahan Bimbim itupun akhirnya pergi begitu saja. Bimbim tampak menghalanginya namun sama sekali tak digubris oleh Dave.

"Shiiiit! Brengsek kenapa jadi berantakan gini sih"ucap Bimbim frustasi

Klunting , sebuah pesan masuk di ponsel Bimbim

(Jenny udah ada di genggamanku, pilihan ada di tangan Lo, mau balikin aset gue atau Lo mau liat jenny jadi kacung gue), isi pesan Shena

" Brengsek! Bisa-bisanya Lo jadiin Jenny alat buat ngancem gue. Lo pikir Lo bisa menang Shena, Lo salah. Gue bakal lepasin jenny dari Lo"ucap Bimbim emosi meremas ponsel di tangannya.

Sementara itu,

Shena kini tengah tersenyum puas setelah mengirimkan pesan kepada Bimbim.

Shena berpikir cuma butuh sabar aja buat ngembalikin semua miliknya ,ia sadar nggak seharusnya dia jahat sama jenny yang nggak tau apa-apa. Tapi Shena benar-benar butuh bantuan jenny untuk saat ini dan jenny nggak berharap lebih atas hubungan pura-pura ini

Shena menatap ponselnya dengan senyuman tipis menoreh di wajahnya.

"Jenny.... Jenny ... Lo tuh cantik, gemes, tapi kenapa sih ketus banget. Bikin gue semakin tertantang tau gak"gumam Shena

Mata kuliah jenny jam terakhir telah usai. Jenny berjalan ke luar kelas.

"Hallo sayang, jalan yuk"ucap Shena tiba-tiba muncul dan merangkul bahu Jenny

"Kemana sih ? Lepasin nggak tangan Lo. Bikin gue makin pendek aja nopan tangan lo"tanya jenny

"Mitos Lo percaya. Udah nggak usah bawel cepetan ah"ucap Shena

(Buset nih cowok pemaksa banget),batin jenny

Bruuuum....bruuuum....

Shena menyerahkan helm untuk dipakai jenny. karena hari ini Shena membawa motor kesayangan ke kampus.

Shena dan jenny menuju sebuah apartemen .

"Shena,Lo mau bawa gue kemana,ini apartemen siapa?"tanya jenny

"Apartemen gue"ucap Shena santai

"Tunggu-tunggu,Lo jangan macem-macem ya sama gue"ucap jenny memasang sikap waspada

"Berisik Lo, siapa juga yang nafsu sama lo"ucap Shena

"Bagus deh kalau gitu. Trus ngapain Lo ngajak gue kesini "tanya jenny

"Diem dulu. Abis ini Lo bakal tau alasan kenapa Lo gue ajak kesini"ucap Shena

"Kelamaan deh Lo, bikin gue penasaran "ucap jenny.

Tak lama pintu unit apartemen Shena terbuka.

Apartemen itu terlihat sangat rapi , namun. Sedikit berdebu , sepertinya Shena jarang sekali ke sini.

Jenny pun menatap tak percaya. Pandangannya menyapu seluruh ruangan itu. Tiba-tiba terbersit pikirannya soal aset yang dibawa Bimbim.

"Bukannya aset Lo di bawa Bimbim ya, trus ini?"tanya jenny

"Ini terakhir yang gue punya. Dan Bimbim gak tau itu. Lo adalah orang pertama yang gue ajak ke apartemen gue ini"ucap Shena dengan wajah nampak serius.

kabar ibunya jenny sakit

"serius ini apartemen elo"tanya Jenny

"Berisik banget sih lo jadi orang. Udah deh Lo sekarang duduk manis tunggu gue bentar di sini"ucap Shena

"Tunggu ! Lo mau kemana?"tanya jenny

"Mau beresin nih apartemen, kenapa ? Mau bantuin Lo? "Tanya Shena

"Ogah , mending gue disini. Capek gue"ucap Jenny

"Itu lebih baik, daripada Lo ikut gue ke dalem"ucap Shena

Shenapun meninggalkan Jenny sendiri di ruang utama.

"Dasar cowok ga jelas ngapain juga ngajakin gue kesini kalau cuma buat nungguin dia beres-beres. Bosen juga kalau kayak gini. Enaknya gue ngapain ya"ucap jenny berbicara sendiri.

Jenny akhirnya memberanikan diri untuk melangkahkan kakinya menyusul Shena di kamarnya

Pintu kamar itu tidak tertutup rapat , sehingga memudahkan jenny untuk mengetahui apa yang dikerjakan Shena

"Waaaaw... Ini semua koleksi Lo?"tanya jenny terpukau.

"Siapa yang izinin Lo masuk kamar ini ha?"ucap Shena tiba-tiba marah.

"S...ss... sorry. Gue bosen makanya gue susulin elo ke sini"ucap jenny takut

Shena terus berjalan ke arah jenny . Dengan tatapan tajam ia terus mendekat hingga jarak mereka terpaut hanya beberapa centi

"Shena.... Shena Lo mau ngapain. Jangan macem-macem ya Lo sama gue"ucap jenny panik

Namun Shena tak bergeming, ia tetap menatap tajam ke arah Jenny. Jarak keduanya yang semakin dekat hingga hembusan nafas Shena menerpa wajah jenny.

Seketika wajah Jenny memerah, matanya terpejam. Shena yang mengetahui reaksi jennypun tak bisa mengendalikan dirinya untuk Manahan tawa.

"Whahhahahha.... Lo ngapain jenny"ucap Shena, tawanya pecah

Jenny yang merasa di kerjain oleh Shena merasa malu sekaligus ada sedikit rasa kecewa.

Jenny menghentakkan kakinya dengan muka berubah cemberutnya beranjak meninggalkan kamar itu.

"Wait....wait .. mau kemana Lo"tanya Shena menahan tangan jenny.

"Lo kenapa marah sama gue. Lo ngarep ya? Ngeres otak Lo"ucap Shena

"Dasar cowok nyebelin! Lepasin tangan gue"umpat Jenny

Namun Shena tak juga melepasnya. Ia malah menarik tangan jenny hingga keseimbangan jenny tak mampu ia kendalikan.

Jenny jatuh ke pelukan Shena. Pandangan mereka bertemu.

Jeduk ....jeduuuk....

(Mampus ini jantung gue ngapain sih pakek berdetak segini kencangnya. Enggak-enggak nggak mungkin gue cinta sama nih cowok, ), batin jenny

Cup

Shena melayangkan sebuah kecupan singkat di bibir manis Jenny.

Jenny spontan langsung bangun membenarkan posisinya.

"Lo gila ya, main cium-cium gue sembarangan. Otak Lo mesum banget sih"ucap jenny ketus

"Lo dulu yang godain gue, jadi ya bukan salah gue"ucap Shena enteng

"Godain Lo bilang? Kapan gue godain cowok macem elo"ucap Jenny

"Lah ini Lo masuk ke kamar cowok buat apa coba kalau bukan buat godain gue ha"ucap Shena

"G..g .gue..gue cuma penasaran aja sama kamar Lo"ucap Jenny

"Ngeles aja Lo, bilang aja Lo suka kan kalau gue respon godaan Lo itu "ucap Shena

"Siapa bilang,  dasar mesum"ucap Jenny berlalu meninggalkan Shena

"Mau kemana Lo?"tanya Shena

"Mending gue pulang dari pada Lo berbuat yang enggak-enggak sama gue"ucap jenny menghentikan langkahnya

"Enggak , Lo masak. Habis ini gue selesai. Gue mau makan masakan cewek gue "ucap Shena

"Ha ? Jangan aneh-aneh deh. Gue mana bisa masak. Pegang peralatan dapur aja gue nggak pernah. Ogah ah kalau Lo mau makan gue bisa pesenin makan. Jangan bikin gue ribet atas permintaan Lo"ucap jenny.

"Enggak guna Lo, ya udah Lo tunggu di sofa. Biar nanti gue yang masak."ucap Shena kembali fokus pada komputernya.

(Ha ? Dia masak ? Cowok se ketus dia emang beneran bisa masak ya? Kok gue gak yakin ya. Tau deh coba aja , awas aja kalau dia ngracunin gue. Gue ulek juga mukanya),ucap jenny dalam hatinya

jenny tak bergeser sekalipun ia menatap Shena , sejenak ia menatap wajah tampan itu. tidak menyangka first kissnya jatuh ke laki-laki di hadapannya itu. Sadar Shena sedang ia perhatikan jenny memilih beranjak.

Brrakk...

Jenny menutup keras pintu kamar Shena. Shena menggelengkan kepalanya, heran melihat tingkah cewek itu.

Sementara itu,Jenny mengambil posisi rebahan sambil memainkan ponselnya.

Namun tak lama ,Jenny justru malah tertidur di sofa itu. Bahkan dengkuran halus juga sedikit terdengar

Shena yang telah menyelesaikan pekerjaannya langsung beranjak keluar dari kamarnya. Ia melangkahkan kakinya menuju arah sofa tempat Jenny

"Bushet! Suruh masak nggak mau malah tidur ngorok lagi . Untung Lo cantik kalau enggak udah gue buang Lo. "Ucap Shena

Shenapun memilih untuk memasak makanan, karena cacing-cacing di perutnya sudah minta di beri makan

Spaghetti carbonara adalah makanan favorit Shena. Selain praktis juga sangat mudah bagi Shena untuk membuatnya sendiri.

Shena menambah sedikit lebih banyak dari porsi biasanya ia masak

"Bisa kena omel gue kalau tu anak orang sampek kelaparan"ucap Shena berbicara sendiri

Setelah sekian lama berkutat di dapur akhirnya Shena selesai memasak 2 porsi Spaghetti carbonara

Aroma menguar ke seluruh ruangan. Shenapun memilih untuk membangunkan jenny terlebih dahulu

Namun saat ia akan menyentuh bahu Jenny ,ponsel jenny berdering. Terpampang sebuah nomor disana. Sepertinya Jenny tak menyimpan nomor ini.

Shena pun mengambil ponsel jenny dan mengalihkan ke mode Silent.

"Siapa sih? Sok penting banget jadi orang. Banyak banget log panggilan nomor asing begini"ucap Shena

Namun ketika Shena akan kembali menaruhnya kembali, ponsel itu berdering lagi. Kini terpampang  nama rumah sakit. Dengan cepat Shena menggeser icon hijau di layar itu

"Selamat sore mbak Jenny, kami pihak rumah sakit mau memberitahukan bahwa pasien atas nama Widayati kembali kritis. Dan secepatnya harus segera dilakukan operasi. Kami dari pihak rumah sakit meminta agar mbak jenny segera melunasi administrasinya agar segera dilakukan tindakan operasi"ucap suster di seberang sana.

"Maaf sus ,ini dari rumah sakit mana ya?"tanya Shena

"Loh maaf, ini benar dengan nomor mbak jenny ?"ucap sang suster

"Iya benar sus, suster bisa langsung kasih tau alamat rumah sakitnya. Saya akan segera kesana mengurus administrasinya"ucap Shena

"Ibu dari mbak Jenny di rawat di Rumah Sakit Pemata Persada pak"ucap suster

"Oke sus, terimakasih. Saya segera kesana"ucap Shena

"Baik pak, terimakasih."ucap suster itu

Panggilan terputus. Shena langsung menyambar sebuah kertas juga bolpen .

Ia menulis sebuah catatan kecil ,lalu menaruhnya di meja dekat sofa tempat Jenny tertidur.

"Kalau Lo udah bangun. Buruan Lo makan. Kalau udah Lo hubungi gue di no 081********89, nanti gue jemput Lo. Gue pergi bentar ada urusan"tulis Shena di catatan itu. Lalu setelah menulis itu, Shena langsung tancap gas meninggalkan apartemennya dan pergi ke rumah sakit.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!