NovelToon NovelToon

Cowok Dingin Itu Mantanku!

CAST

1.Arshaka Juna Aldebaran

Kalau banyak yang nyangka Arshaka itu dingin, yup dia emang salah satu spesies dari kutub utara :v.

But, dia gak sedingin itu. Setidaknya tidak sampai membuat para pembaca baper kedinginan. Hehe

Arshaka adalah tipe cowo yang tulus pada pasangannya. Seperti pada Keynna, meski sudah mantan nyatanya Arshaka masih sayang pada Keynna.

2.Keynna Alsha Iskandar

Jadi, Keynna itu sosok cewe yang Don't judge book by a cover karena cuma tampilannya doang imut, tapi aslinya dia orang yang kadar gilanya 8 banding 2 daripada warasnya.

Keynna adalah gadis yang selalu memendam semuanya sendiri, bahkan ketika kondisi keluarganya buruk, dirinya berusaha tegar dan berdiri dengan kakinya sendiri. Sang pacar saat itu, Arshaka juga tidak peduli padanya jadi Keynna mengandalkan dirinya sendiri.

Punya masa lalu yang buruk dengan keluarga yang tak lagi utuh tidak membuat Keynna menutup diri dan acuh pada lingkungan. Justru, dia bertambah gila dan bar-bar.

Ketika putus, ada setitik rasa kecewa pada Arshaka, sang pacar tapi Keynna tidak pernah membenci Arshaka.

INFO :

Amal baik Keynna masa kecil : Selalu membantu Aang untuk mencari bola naga yang dimakan Indoraptor.

3.Alfaro Satria Gerabaldi

Kalau ada istilah persahabatan bisa rusak karena cewe. Alfaro salah satunya. Anak penyuka sastra yang untungnya tidak salah masuk jurusan.

Mengalami falling love at first sight meski harus kembali bersaing dengan mantan sahabatnya.

Di cerita ini bukan hanya tentang masa CBLK nya Keynna dan Arshaka. Juga akan diceritakan bagaimana kejadian 2 tahun lalu.Tahun yang mungkin bisa dibilang tahun kesedihan bagi para pemain di cerita ini.

Kamu akan berselancar, bagaimana rasanya jadi Alfaro, menyukai sepihak dan dikhianati oleh orang yang dia sukai. Inti dari masalah ini adalah SALAH PAHAM.

Keenan Rio Iskandar

Abang Keynna. Punya masa lalu dengan seorang cewe yang merupakan sahabat Arshaka dan Alfaro. Penyuka kerupuk udang dicoel bumbu atom makanya kegilaannya lebih banyak dibanding kecerdasannya.

Keenan juga menjadi peran penting, bagaimana rumitnya hubungan cintanya dengan lingkaran mobius persahabatan Arshaka dan Alfaro.

Anna Maldiva

Anna, kalau difikiran kalian pas kenal pertama kali dengan dia, pasti kalian bakal jawab dia adalah cewe kalem.

Gak salah, karena Keynna juga menganggap demikian. Tapi nyatanya, Anna adalah definisi netijen yang selalu tau gosip terbaru. Hobi nyinyir terutama sama Regan.

Di kisah ini, juga akan diceritakan bagaimana jungkir balik sebuah hubungan bernama friendzone. Sama-sama saling mencintai, sama-sama saling menguatkan, meski mungkin kisah cinta mereka akan berakhir tragis.

Lalisa Candrakirana

Juragan endorse dan selebgram hits Cakra. Paling fashionable meski agak lelet.

Mungkin, Lisa adalah salah satu peran yang berada di pihak netral, tidak ada konflik apapun namun tentu saja kehadirannya akan meramaikan kisah ini dengan kebanyolan dan kenarsisannya.

Terutama dengan si Panji. Lawan debatnya, musuh abadinya di Cakra. Tapi sebenarnya mereka itu...

Terlihat saling membenci sebenarnya di dalam lubuk hati, saling mencintai.

Regan Deova Lucas

Cowo sipit Indonesia tulen. Cowo tengil yang punya laskar pembenci pak Joko. Hobinya adalah balap liar dan menunggu, menunggu kepastian hubungan dengan Anna. Korban friendzone :(

Raffa Alexander

Cowo terganteng abad 21, katanya. Penggila batagor dan lambe turah-nya Cakra. Anak terbucin yang pernah ada di muka bumi.

Panji Gardana

Punya muka actor. Kadang bersikap polos menjurus mesum. Ketua kelas jomblo ceria yang anak emak banget. Hobinya mancing, mancing emosi Lisa.

🐬🐬🐬

Selamat membaca kisah ini. Saya tidak banyak mengharapkan banyak yang like atau komen, Yang jelas, saya berharap bahwa ketika kamu membaca, kamu bisa merasakan apa yang ingin saya tuangkan dalam kisah ini. Meski cerita ini terlihat banyak konflik, tapi sebenarnya ini adalah cerita yang ringan. Yang bisa kamu baca di waktu senggangmu.

Selamat membaca dan berimajinasi!

^^^Salam.^^^

^^^KyGe💙^^^

Prolog

Gadis berambut sebahu itu tertawa riang.

Rambut hitam legamnya tergerai indah tertiup angin, cantik.

Matanya berbinar ceria dan senyumnya terus tersungging.

Di tangannya tergenggam seikat bunga lily putih.

Dia sederhana, sesederhana lily.

***

Pemuda itu menatap datar, pada sesosok gadis yang luar biasa manis.

Dibalik senyum dinginnya, tersimpan banyak cinta untuk si gadis lily.

Pemuda itu terus menatap dan mengagumi,

Katanya, dia sederhana.

Sesederhana lily.

***

“Hai, Nana. Aku rindu.”

***

(Keynna Pov)

Huh hah huh hah

Gue capek, please ini bukan lagi lari marathon apalagi lari-lari di fikiran kamu, ceilah. Gue mimpi itu lagi, bukan mimpi yang basah-basahan tapi mimpi buruk yang lebih buruk buruk buruk dibanding pas tau sawo ada estraknya. Mimpi ketemu mantan!

Kayaknya kepulangan gue ke Indonesia tepatnya ke kota kelahiran Bandung merupakan suatu kesialan. Setelah lama gue lupain ehmm—lebih tepatnya mencoba melupakan dan gue berhasil, melupakan kenangan mantan yang masyaallah manisnya masih kerasa sampe sekarang.

Selama 2 tahun, gue ikut mama ke USA, menenangkan diri kalau kata nyonya ratu. Yep, 2 tahun sudah beliau bercerai dengan papa setelah mengarungi bahtera rumah tangga hampir 20 tahun. Kalau ditanya apa gue sedih, kecewa, atau marah? Siapa sih anak yang gak kecewa ngeliat keluarganya hancur? But satu hal yang gue sadari, Mungkin ini yang terbaik—menurut versi orang tua gue.

Mama udah sering tersakiti oleh papa. Gue tau banget gimana pengkhianatan papa ke mama yang udah nemenin dia dari nol. Meski gak bisa nyalahin papa sepenuhnya, gue tau kalau itu bukan kemauan papa. Papa terlalu bucin ke mama meski akhirnya kebucinannya terpaksa berakhir gara-gara mbak pelakor.

Dan—sebelum gue cuap cuap gaje, izinin gue buat memperkenalkan diri. Gue Keynna Alsha Iskandar, anak bungsu paling cantik sekomplek perum Kejora yang lahir dari pasangan mama gaol Kirana Adishaputri dan papa, Reon Iskandar. Gue punya abang, satu-satunya dan gak ada duanya. Cuma beda 3 tahun, doi udah kuliah ambil jurusan management. Yep, Keenan Rio Iskandar. Cowo aneh yang otaknya secerdas Einsten tapi karena sering nyemilin kerupuk udang pake bumbu atom, kadar gilanya lebih gede dibanding kecerdasannya.

Gue dan mama memutuskan buat kembali ke Indonesia, cause karena pekerjaan mama yang gak bisa diwakilkan lagi. Kalau kata opa—sudah cukup sudah. Jadi disinilah gue, di rumah kami—sebelum makhluk pelakor menyerang, di rumah inilah kami berbagi kehangatan, canda tawa dan pulang. Tapi sekarang, di rumah ini cuma ada gue, mama dan Bi Dora. Fyi, nama aslinya Dedeh Rasmini tapi doi bilang biar gaol dan sesuai sama rambut bob nya dia pengen dipanggil Dora. Alasan lainnya, semoga keimutan Dora menular ke dirinya.

Karena kami cuma bertiga, rumah serasa luas, dingin, sepi dan hampa. Meski Bi Dora selalu stel lagu korea dengan volume yang kenceng ngalahin suara seruduk banteng, tetep aja gak bisa ngalahin kegundahan hati gue. Terlebih udah gak ada papa dan bang Ke—maksudnya Keenan karena Keenan lebih milih buat nemenin papa. Meski pada akhirnya dia malah tinggal di apartement karena gak tahan sama pacar papanya.

Oke, balik lagi ke masalah mimpi. Entah kenapa setelah sekian lama, kenangan itu kembali muncul. Gue bukan tipe orang yang seenak udel nganggap enteng sesuatu meskipun kadar kewarasan gue yang minim selalu buat gue ceplas ceplos kek rem yang gak diminyaki.

Dan, yang paling bikin nyeseknya adalah gue dimasukkan ke salah satu SMA bonafid di Bandung, padahal gue tinggal setahun lagi di High School dan terpaksa harus pindah. Katanya gue bakal masuk SMA Cakra yang menurut kabar berhembus, banyak temen seper-SMP-an gue disana. Jadi satu pertanyaan gue yang semoga jawabannya engga, apakah sang mantan yang dirindukan juga ada disana?

***

“Mama, mama.”

Gue keliling isi rumah buat cari nyonya ratu yang gak nampak bulu alisnya. Cari di kolong meja, gak ada. Cari di laci dapur, gak ada. Cari di dalem lemari, gak ada. Cari di tumpukan cd drama korea milik Bi Dora juga gak ada. Satu kekhawatiran gue, apakah sang mama sudah diculik aang untuk membantunya mencari gasing milik Doraemon?

Dan ketika gue ke taman belakang buat melatih fisik menyelamatkan sang nyonya, ternyata nyonya berada di salah satu sofa malas di gajebo. Gue perlahan mendekat, ngendap-ngendap kek copet. Niat hati ingin membuat jantung sang mama disko sesaat, apa daya gue mendapati mama termenung. Pandangannya kosong dan gue liat ada bekas air mata di pipi mulusnya.

Gue terdiam, agak ragu sebenernya buat menghampiri. Tapi gue gak tega ngebiarin beliau nanggung sedih sendirian jadi gue putusin buat mendekat. Gue peluk mama dari belakang, mengendus aroma mama yang bikin nyaman.

Bisa gue rasakan, mama menegang, hanya sesaat setelah itu kembali rileks.

“Hai, anak mama. Udah bangun? Tumben gak perlu dibangunin dulu 3 kali sambil ngehentak-hentakkin kaki, “ sindir mama dan berbalik menghadap gue.

Gue cengengesan dan melepas lilitan tangan gue di lehernya lalu lekas maju dan duduk di sebelahnya. Gue merebahkan kepala gue ke pangkuannya dan berbaring. Tanpa dikomando, mama langsung mengusap kepala gue lembut.

“Aku cuma masih belum kerasan aja mam,” jawab gue sambil memejamkan mata.

“Loh, kok gitu? Inikan rumah kamu dari dulu, masa gak kerasan?” tanya mama sambil mengerut dahi.

“Keynna udah dua tahun gak tidur di ranjang Keynna disini. Jadi ya agak beda aja.” Mama mengangguk.

“Oh ya, seperti pembicaraan kita kemarin, mama udah masukkin kamu ke SMA Cakra. Agak susah sih sebenernya karena kamu udah tingkat akhir, akan banyak dokumen yang harus diurus, but berkat bantuan Om Leon semuanya clear dan besok kamu bisa mulai sekolah.” Om Leon adalah adik dari papa. Papa dan Om Leon itu kembar.

“Oh ya satu lagi, besok mama yang bakal nganter kamu. Itung-itung kamu juga ngapalin jalan kan kamu pelupa alamat akut, “ cibirnya. Gue cuma cemberut.

“Aku itu bukan pelupa alamat akut mam,” elak gue.

“Terus?”

“Aku cuma gak hafal aja, “ ujar gue cengengesan.

Kepindahan Berujung Reunian

Keesokan paginya, anak cantiknya mama Kirana udah siap. Siap pura-pura lugu pas perkenalan. Sumpah ya, gue paling males yang namanya perkenalan di depan, kek anak SD padahal gue udah punya KTP. Jadi, walau gue 2 tahun di USA, Kewarganegaraan gue masih Indonesia kok. Secara gue masih cinta tanah, air, dan udara Indonesia.

Gue buka jendela kamar dan mulai menghirup udara segar pagi Bandung.

Selamat pagi, Indonesia. Selamat pagi netijen budiman yang hobi nyemil cabe dan selamat pagi man—ups maksudnya selamat pagi manusia gumam gue.

Dan disinilah gue, di depan pintu ruang kelas XII IPA-1. Setelah serangkaian prosesi pelepasan gue dari mama menuju gerbang Cakra yang begitu mengharukan menjurus lebay karena beliau selalu berpesan yang sama, jangan bikin anak orang nangis—singkat, padat dan nyesek.

Gue menghirup nafas dalam-dalam dan dikeluarkan melalui dua lubang hidung mancung gue. Untung gak dibawah, bahaya—serangannya mampu meluluhlantakkan ekosistem dalam radius 5 meter. So, gue mulai ngetuk pintu dan gak lama ada sepasang tangan dari makhluk berperut buncit membukakan pintu. Bisa gue tebak dia guru. Yaiyalah ya kali, siswa pake kemeja pink dengan dasi polkadot dan rambut botak ditengah? Kalaupun ada keknya auto diungsikan ke 134340 dalam rangka perdamaian para siswa.

“Maaf pak, saya murid baru.” Ucap gue sopan sambil memasang muka sok cakep. Kesan pertama itu penting, right?

“Oh ya, silakan masuk. Jangan lupa tutup pintu dari bawah ya.” Gue cengo. Sumpah ini guru ngasih jawaban yang menyesakkan otak.

“Maksudnya pak?”

“Maksud saya silakan masuk jangan lupa tutup pintu dari bawah karena gerendelnya ada di bawah,” Oh gitu. Gue cuma ngangguk-ngangguk doang.

Lalu guru yang dipanggil PaDi alias Pak Didin masuk kembali ke dalam kelas diikuti gue yang jalan sok anggun yang jatuhnya kek kucing pake bakiak.

“Attention, please.” Wih, bahasa Inggrisnya lumayan juga.

“Dariuk heula gaess, bapak mau memperkenalkan seorang makhluk berparas rupawan yang akan menjadi bagian dari keluarga besar IPA-1 yang tentunya bakal mengurangi kuantitas jomblo di kelas ini.” Gila, gue cengo. Baru aja dipuji, seketika gue nyadar kalau guru ini sebelas dua belas gilanya sama ******.

Bisa gue liat, para siswa yang masyaallah cakep-cakep bersorak dan mulai siul mensiul. Seketika gue merasa cantik.

“Silakan perkenalkan diri kamu, jangan panjang-panjang. Takutnya para jomblo yang hobinya nanya soal bab reproduksi ini makin kesengsem.” Ngedenger pernyataan PakDi membuat para siswa ini protes.

“SI BAPAK MAH NGIRI. ADA CECAN, BAPAK UDAH PUNYA BUNTUT!” celetuk cowo berambut ikal yang duduk di barisan pojok. Bisa gue tebak ni anak, tipikal siswa bangor.

“HASEUM KAU PADI!” nah apalagi ini nih, keknya ruang BK udah jadi rumah kedua.

“Udah –udah kalian ya dasar kaum jomblo gak berpendidikan! Sekarang kamu cepet perkenalan,” titahnya dengan menghela nafas.

“Hai selamat pagi,”

“SELAMAT PAGI JUGA, CINTA!”

“PAGI, IBU DARI CALON ANAK-ANAKKU.”

“MORNING, SAYANG.”

Buset, baru aja salam, langsung diserbu. pake dibilang sayang lagi, kan dedek baper.

“Perkenalkan saya Keynna Alsha, murid pindahan. Meski sebelumnya tinggal di Amrik, saya masih cinta cimol sama cilor.” Asli perkenalan ter-absurd yang pernah gue lakuin.

“BISA AJA KAMU CINTA.”

“Gue rela beliin lo cimol sama cilor tiap hari asal lo mau jadi cewe gue!”

Ditengah keributan yang melanda kelas yang katanya unggulan ini, tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan sesosok makhluk yang selama ini jadi bunga tidur gue—sang mantan yang kurang ajarnya tambah cakep.

Gue menganga, kaget, terkejoed dan ada seuprit rasa senang. Meski gue juga gedek. Dan bisa gue dapati, si mantan juga sama terkejutnya sama gue. Mata dia yang tajam makin tajam karena melotot, sebelum kembali menampikan raut datar. Gila, dia masih aja minim ekspresi.

“Kamu darimana Arshaka?” tanya PakDi.

“Ruang guru,” ujarnya datar.

“Oh yaudah, masuk aja.” Sepertinya ini guru satu juga udah kewalahan ngadepin makhluk cakep tapi kek arca batu.

Tapi anehnya, dia gak beranjak. Diem aja kek patung. Asli kalau dia disuruh cosplay jadi manequin, 23 jam dia jabanin keknya. Sejamnya dipake buat ngamen soalnya, hehehe. plak

“Kenapa kamu masih diri disitu, Saka? Kamu wasir?” ajigile, masa cowo ganteng kek gitu wasir. Yang bener aja!

“Dia duduk sama saya.” Si arca batu ngomong gitu sambil ngarahin dagu ke gue. Perkataannya yang singkat, padat dan bikin degdegdegan bikin semua manusia di ruangan ini terkejut gak terkecuali gue.

“O—oh ya udah. Keynna kamu duduk sama Arshaka ya, kebetulan bangku disebelahnya kosong.” Ujar PakDi disambut tarikan nafas seluruh penghuni kelas terutama para cewe. Hore, asik-asik batin gue beruforia.

Arshaka melirik sekilas ke gue—menandakan gue harus ikut dia dan langsung ke menuju bangkunya yang berada di pojok dan diikuti gue dengan jantung yang dugeun-dugeun.

Gue duduk di sebelah kanan dia yang otomatis kalau gue mau duduk harus ngelewatin dia dulu baru bisa duduk. Setelah duduk, gue melirik sekilas dan Arshaka masih sama kek tadi, datar kek papan dada. Tapi, tiba-tiba dia noleh ke gue dan otomatis bertatapan dengan mata gue yang indah kek bulan, anjay. Bisa gue rasain jantung gue yang udah terjun bebas ngeliat senyum tipis dia. Sumpah manis banget, sih kau MANTAN!

Si patung es mulai mendekatkan wajahnya ke gue, dengan jarak sedekat ini bisa gue rasain hembusan nafasnya yang berbau mint bercampur lemon. Tiba-tiba dia ngarahin mulutnya ke telinga gue, “Halo, mantan.” Bisiknya.

Gue menahan nafas. Dia manarik wajahnya dan seringai tipis kembali muncul di bibirnya yang menggoda iman. Setelah itu si patung batu mengacak rambut gue pelan. Huh, untung udah sampoan.

“Jangan gugup. Lo tambah cantik.”

ASLI, BOLEH GAK GUE KARUNGIN?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!