NovelToon NovelToon

Hatiku Ada Padamu

Adisty jelita

"Adisty jelita" seorang gadis cantik,berkulit putih,berperawakan tinggi semampai, dan memiliki kecerdasan di atas rata-rata.

Adisty merupakan anak dari keluarga sederhana, ayahnya Andika adalah seorang buruh pabrik dan ibunya Rini adalah seorang ibu rumah tangga biasa,Adisty juga memiliki seorang adik perempuan yang masih duduk di bangku SMP bernama Riana.

berkat kecerdasannya Adisty mendapatkan beasiswa dan bisa bersekolah di sekolah bertarap internasional di kota nya,yang notabene siswa nya berasal dari golongan menengah keatas,meskipun begitu Adisty tidak pernah merasa kecil hati karna bagi Adisty sekolah adalah tempat mengukir prestasi buka ajang pamer kekayaan orang tua.

Adisty gadis yg menyenangkan, mudah bergaul dan ramah maka dari itu dia di senangi teman-temannya di sekolah.

Adisty memiliki seorang kekasih bernama "wirawan Nugraha" seorang anak pejabat negara yg berparas tampan dan memiliki karisma yg luar biasa, Wira pemuda idaman setiap wanita, selain parasnya yg tampan, berperawakan tinggi dan gagah. Seorang kapten basket yg di kagumi semua wanita di sekitar nya.

Wira dan disty berpacaran sejak mereka kelas 2, Wira yg berasal dr keluarga kaya raya tak pernah mempermasalahkan status ekonomi yg jauh berbeda antara mereka, Wira mencintai disty selain karna paras ya juga karna kesederhanaan dan kecerdasan nya.

Pagi itu disty sudah siap dengan seragam sekolahnya,dan sedang duduk bersama keluarga nya untuk sarapan pagi sebelum berangkat sekolah. Keluarga disty sangat hangat,meskipun sederhana tapi mereka saling menyayangi dan melindungi satu sama lain.

"dis... Sudah selesai belum sarapan nya?" tanya ayah disty

"udah yah,yuk berangkat" jawab disty

Seperti biasa disty selalu berangkat sekolah bersama ayahnya, karna sekolah Adisty searah dengan pabrik tempat ayahnya kerja. Tak sampai 20 menit Adisty sudah sampai di sekolahnya dengan menaiki motor ayahnya

Di depan gerbang sang pacar sudah menunggu Adisty dengan setia

"pagi om..." sapa Wira

"pagi wir... Sudah lama menunggu?" lanjut ayah disty

"ah... ga kok om" jawab Wira

"ya sudah dis, ayah langsung jalan ya" kata ayah kepada disty

"iya yah... Hati-hati di jalan ya" jawab disty sambil menyium tangan ayahnya,begitu juga Wira ikut menyalami tangan ayah disty sambil mengangguk sopan.

Setelah ayahnya pergi Adisty dan Wira bejalan masuk ke kelas nya masing-masing sambil berbincang.

"yang... Hari ini kan hari terakhir kita ujian,Nanti siang aku mau ajak kamu ke tempat favorit aku, kamu mau kan? Ajak Wira

"boleh..." jawab disty dengan senyum yg selalu Wira rindukan

setelah mengantar Adisty ke depan kelasnya lalu Wira pun masuk ke kelas nya, mereka memang tidak 1 kelas karna jurusan yg mereka ambil berbeda.

Bel berbunyi, semua siswa mengerjakan soal ujian dengan serius.

selesai mengerjakan soal-soal ujian semua siswa berhamburan keluar dengan wajah senang karna akhirnya ujian sekolah telah mereka lalui,tinggal menunggu hasilnya.

"dis... Mau pulang bareng gue ga? Ajak meysa sahabat disty

Meysa adalah sahabat baik disty, dia tak pernah membedakan status sosial di antara mereka.

"mm... sorry Mey kayanya ga bisa bareng deh, soalnya tadi pagi Wira ngajak gue jalan,katanya sih buat ngerayain selesai nya ujian" jawab disty dengan perasaan tak enak.

"tau deh yg di ajak jalan ayang" ledek meysa,di balas cubitan kecil di pinggang meysa oleh Adisty. Mereka berjalan sambil bercanda sampai ke parkiran dimana Wira sudah menunggu sang pacar dengan sabar.

"Mey... Duluan ya" kata Wira kepada meysa

"oke... Hati-hati di jalan ya" jawab meysa

mereka berpisah di parkiran dengan kendaraan masing-masing.

Wira dengan mobil sport nya melaju membelah jalan kota yg lumayan padat siang itu, di sepanjang jalan mereka berbincang kesana kemari sambil tertawa, Adisty beruntung memiliki Wira,selain tampan dia seorang pemuda baik, sopan, dan selalu hangat kepadanya.

selama perjalanan tangan Adisty tak pernah lepas dr genggaman Wira, sesekali Wira menarik tangan Adisty dan mencium nya, perlakuan sederhana namun manis yg membuat Adisty merasa selalu di sayang dan di hargai oleh lelaki nya.

hariku cerah karenamu

Tak terasa mereka telah sampai di sebuah danau buatan di tengah kota yg begitu indah dan nyaman. Adisty tersenyum senang dengan suasana disana.

"yang... Kamu sering kesini? Kok kamu bisa tau ada tempat sebagus ini disini" kata Adisty sambil menatap ke danau di depan nya

"kamu suka?" tanya Wira

di jawab anggukan oleh Adisty

"aku sering kesini kalau aku lagi suntuk sama suasana di rumah" lanjut Wira dengan suara lirih

Wira memang berasal dr keluarga kaya tapi selalu merasa kesepian,karna orang tuanya yg selalu sibuk.

Mereka duduk di atas rerumputan di bawah pohon rindang yg sejuk dengan angin yg bertiup, rambut Adisty yg melambai tertiup angin menambah kecantikan gadis itu.

Wira mengelus sayang kepala sang kekasih, betapa cinta nya dia kepada Adisty, tak ingin jauh sedikitpun.

"yang... Ada hal yg harus aku bicarakan sama kamu" ucap Wira sambil memegang kedua tangan Adisty

Adisty menatap Wira dengan senyum manis yg tak pernah surut dr bibir indahnya

"setelah lulus nanti aku harus melanjutkan kuliah di luar negri" lanjut Wira

Seketika senyum Adisty pudar, banyak pertanyaan di benaknya yg ingin ia utarakan,tp ia tahan sampai sang kekasih selesai berbicara.

"papa dan mama ingin aku melanjutkan kuliah di Amerika,aku ga bisa nolak kemauan mereka karna kamu tau kan aku satu-satunya penerus keluarga Nugraha" jelas Wira

berat bagi Wira jauh dari Adisty begitu pula sebaliknya,tapi tak ada jalan lain.

dengan kedewasaan nya Adisty berkata sambil tersenyum " yang... Kejar cita-cita mu dan buat orang tua kamu bangga sama kamu "

" tapi yang... Apa kamu bersedia menunggu ku pulang,aku janji setelah aku mendapatkan gelarku, aku akan langsung pulang dan berkarir di sini agar bisa bersama kamu " ucap Wira

Lagi-lagi Adisty tersenyum " tentu saja... Aku akan menunggumu karna kamu yg selama ini ada untuk aku, kamu yg selalu membuat aku percaya diri menjalani hari-hariku, kamu yang selalu membuat hariku terasa berwarna wirawan Nugraha"

"terimakasih kamu selalu mengerti dan memahami aku yang, aku janji akan selalu telpon dan kasih kamu kabar selama di USA, aku mencintaimu Adisty jelita " ucap Wira dan memeluk Adisty posesif.

Mereka berbincang sambil menikmati udara segar disana,tanpa terasa hari sudah mulai sore dan mereka harus segera pulang.

Setelah mengantar Adisty pulang dan sedikit berbincang dengan ibu Adisty Wira pamit pulang.

sesampainya di rumah mewah milik keluarga Wira, ia langsung menuju kamar nya dan merebahkan tubuhnya di tempat tidurnya.

Pikiran nya menerawang jauh, bagaimana bisa dia jauh dari Adisty, bagaimana caranya berhubungan jarak jauh, apa dia mampu? Itu yg ada di otak nya, sampai tak terasa Wira terlelap ke alam mimpi.

Begitu juga dengan disty, dia berfikir apakah ini cara orang tua Wira menjauhkan dirinya dengan Wira, tapi apapun alasan nya ia harus tetap mendukung keputusan Wira karna memang mereka harus mencapai cita-cita mereka terlebih dahulu sebelum memikirkan kelanjutan hubungan mereka. di usian yg masih mudah banyak harus mereka capai baru setelah itu merencanakan masa depan hubungan mereka, bukan berarti selama ini hubungan mereka tidak dari hati, tapi memang keadaan nya belum mengizinkan hubungan mereka melangkah ke jenjang selanjutnya karna usia mereka pun masih sangat muda.

kehilanganmu

Beberapa Minggu kemudian

Hari kelulusan pun tiba,di tengah keramaian acara yg di buat pihak sekolah untuk siswa siswi yg akan lulus,Adisty tengah sibuk mondar mandir mencari sang kekasih yang sama sekali tak kelihatan batang hidungnya.

Kaki Adisty terasa lemas karna terus berjalan mencari Wira, 3 hari yg lalu mereka masih bertukar pesan lewat aplikasi hijau tapi hari ini Adisty benar-benar kehilangan Wira.

Adisty duduk di salah satu kursi panjang di taman sekolah sambil memijat kaki nya yg terasa pegal,tak lama kemudian meysa menghampiri nya

"dis... Kamu disini, aku cari kamu kemana2 tau" ucap meysa

"Mey... Kamu lihat Wira ga? Kemana ya dia, kalo ga dateng kenapa g ada kabar ya." keluh Adisty

"Mmm... biasanya nempel terus kaya ban sama roda nya,kok tumbenan malah g tau kabar gini" ujar meysa

Adisty hanya diam dan pikiran nya melayang entah kemana, memikirkan kemungkinan yg terjadi.

..

"ayolah mam... Aku harus ketemu Adisty dulu, setidaknya untuk perpisahan" mohon Wira pada mama nya

"ga ada waktu lagi wir, satu jam lagi jadwal keberangkatan pesawat nya loh,udah lah nanti biar mama yg kasih tau Adisty" ujar mama nya

Percakapan Wira dan mama nya satu jam yg lalu,kini Wira sudah berada di pesawat dan sudah tak ada kesempatan bertemu Adisty lagi,rasa bersalah dan sedih di rasakan Wira sepanjang perjalanan,dia tau pasti Adisty khawatir karna dia tak berkabar sama sekali akibat handphone nya rusak terlempar 3 hari yg lalu. 3 hari yg lalu mama Wira meminjam handphone nya untuk suatu kepentingan pendaftaran universitas tp ternyata hp nya jatuh dan rusak.

..

Hari berganti Minggu, Minggu berganti bulan,bulan berganti tahun,meski dengan perasaan kecewa Adisty menjalani hari-hari nya.

kini Adisty kuliah di salah satu universitas di kotanya dengan jurusan kesehatan,dengan menjadi nakes Adisty berharap akan banyak orang yg dapat ia bantu dengan tenaga dan keahlian nya. Adisty satu kampus dengan meysa mereka sama2 bercita-cita menjadi dokter.

Di jam luang setelah mata kuliah mereka selesai Adisty dan meysa duduk santai di taman kampus nya

"Mey... Salah ga sih klo sampai saat ini gue masih mengharapkan Wira? Gue masih inget janji yg dulu Wira ucapkan di depan danau. Janji dimana dia akan pulang dan kembali sama gue" ucap Adisty

Dengan senyum meysa menjawab " disty ga ada yg salah dengan harapan Lo, tapi menurut gue klo ada laki-laki lain yg lebih baik dan bisa bikin Lo move on dr Wira ga ada salahnya Lo buka hati, tuh contoh nya kak Dava, dia udh mepet terus tapi Lo nya cuek aja, kurang apa sih dia dia, ganteng, baik calon dokter pula " cerocos Mesya

"bukan gitu Mey... bukan nya gue ga mau buka hati,tapi emang sulit Mey... gue ngerasa antar gue sama Wira tuh belom selesai Mey ngerti ga si? Selingkuh dong gue itung an nya " ucap Adisty

"tapikan dia ninggalin Lo tanpa pesan dis" protes meysa

Adisty tampak berfikir memikirkan ucapan sahabatnya itu.

"yang... Dimana kamu,gimana kabar kamu,kamu masih inget aku ga?" itu semua yg ada di pikiran Adisty.

Bertahun-tahun tak ada kabar sampai saat ini mereka hampir selesai study dan mendapat gelar yg mereka kejar namun Wira sama sekali tak ada kabar.

Sampai pada saat nya hari ini hari penobatan gelar untuk Adisty dan meysa, kini mereka resmi menyandang gelar dokter. Begitupun Wira di sana, seharusnya sudah selesai dengan kuliah nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!