Tahun 2024
"Apa ini mas? Sejak kapan kamu menipuku? Cepat katakan!!"
"Sayang dengarkan aku dulu, ini tidak seperti yang kamu lihat"
Pertengkaran terdengar dari sebuah apartemen yang dihuni oleh pasangan suami istri
Terlihat wanita muda dengan membawa bunga ditangannya duduk di ujung meja sambil sesekali menepuk dadanya yang terlihat sangat sesak karena dia berusaha untuk menahan amarah dan kesedihannya.
"Apakah saat kita pindah ke Jakarta atau saat kita menikah?" Wanita itu membuka suara lalu melontarkan beberapa pertanyaan kepada pria di hadapannya yang merupakan suaminya.
Suaminya seolah bisu, karena tidak mengatakan apapun sambil mengacak-acak rambutnya karena merasa frustasi dengan situasi yang terjadi
"Aku tanya sejak kapan?" Wanita itu kembali memberikan pertanyaan kepada suaminya, namun melihat reaksi suaminya yang diam seperti batu membuat dia kembali berpikir. Pertanyaan yang secara tiba-tiba muncul dan paling dia takutkan keluar begitu saja
"Ap, apakah sejak pertama kita bertemu di Bandung?"
Dan kali ini suaminya tidak diam, karena menjawab pertanyaan itu sambil menatap mata istrinya yang penuh harapan agar jawaban yang di lontarkan tidak menyakiti perasaannya.
"Tidak ada,, semua yang kamu katakan tidak ada yang benar!! Ini semua terjadi sebelum kita bertemu"
Seperti pisau yang menusuk jantung terdalam, setelah mendengar jawaban yang diberikan sang suami karena tidak pernah dia bayangkan akan begitu menyakitkan. Setelah mengetahui jawaban itu dengan penuh kesedihan dan hati yang hancur, wanita itu berjalan meninggalkan suaminya yang terus memanggilnya tapi dia tidak peduli.
Hingga pintu rumah tertutup rapat dan wanita itu tidak terlihat lagi, dia melangkahkan kaki di tengah kota Jakarta yang padat dengan banyak orang yang berlalu lalang tapi dia hanya bisa meneteskan air mata dan pikiran yang terus mengingat kejadian masa lalu yang ternyata hanyalah kebohongan.
Flash Back 1
Tahun 2019
"Arumi!"
"Luna, kamu di sini?"
"Lalu jika tidak di sini, maka gue harus dimana??"
Pembicaraan dua gadis muda yang membuat semua mata tertuju pada mereka karena mereka berdua sangat heboh. Kini mereka sudah sampai di perpustakaan tapi kehebohan tidak ada akhirnya.
"Lun,, apa tidak bisa kamu tidak memanggil aku lebih pelan? ini kan perpustakaan!. lihat mereka semua melihat ke arah kita!"
"Apa peduli gue? gue kan memang cantik tentu mereka semua memperhatikan gue" ucap Luna dengan percaya diri
"Okelah terserah kamu, jadi sekarang bisa katakan kenapa kamu mencari ku?"
"Arumi lo lolos seleksi pertukaran mahasiswa ke Singapura"
"APAAA!!"
Dan sekali lagi semua atensi mengarah pada mereka, sebelum mereka di usir oleh petugas perpustakaan karena sudah berisik mereka memutuskan keluar terlebih dahulu.
Ya sebelum lanjut pada cerita kita kenalkan dulu pada tokoh utama kita yaitu Arumi yaitu mahasiswi semester 6 jurusan Design Grafis Universitas X. Lalu temannya yaitu Luna Agata juga berasal dari jurusan yang sama dengan Arumi.
Mereka adalah dua mahasiswi yang sangat terkenal di kampus, mulai dari Arumi yang terkenal karena prestasi dan kecantikannya yang memikat banyak mahasiswa senior sedangkan Luna terkenal karena memiliki banyak mantan dari berbagai jurusan dan memiliki dalam bidang makeup yang hebat.
"Luna kamu tidak berbohong kan?"
"Heh apa gue terlihat sedang berbohong? Tentu saja lo berhasil, tadi pacar gue ngasih tau nama-nama mahasiswa yang lolos progam pertukaran mahasiswa ke Singapura"
"Pacar? Maksudmu Bayu?? Bukannya dia mahasiswa Teknik?"
"OMG, bagaimana kamu bisa lo gak tahu pacar besti mu ini!!. Biar lo tahu aja ya pacar gue sekarang adalah ketua BEM saat ini yaitu Raka kamu tahu kan"
"What!! Kak Raka!! wah karena terlalu sibuk ngurusin masalah pertukaran mahasiswa ini aku sampai gak tahu perkembangan hubungan besti aku ini. Hehe maaf ya"
"Maaf aja gak cukup gue ingin kita have fun lagi sama-sama"
"Of course besti aku, pasti kita have fun sama-sama"
Flash Back 1 off
Tahun 2024
"Arumi dengarkan aku, Arumi tolong berhenti"
Berbagai cara dilakukan agar Arumi berhenti tapi tidak di gubris.
Sampai langkahnya terhenti ketika pria itu berteriak kesakitan.
"Akhirnya kamu berhenti sayang, setelah aku panggil kamu dari tadi"
"Jangan!!, Jangan pernah lagi kamu mengucapkan panggilan itu!! karena kamu tidak pantas untuk mengucapkannya setelah apa yang kamu lakukan kepada ku"
"Sayang dengarkan aku, aku benar-benar minta maaf tolong kamu jangan bersikap seperti ini dan ayo kita pulang ke apartemen"
Mendengar ucapan suaminya itu, Arumi hanya menatap suaminya dengan perasaan tidak percaya dan juga jijik. Bahkan dia merasa setiap kata yang di ucapkan suaminya itu adalah sebuah kebohongan.
"Maaf??? Untuk apa?"
"Aku bahkan tidak tahu seberapa banyak kesalahan yang telah kamu lakukan selama empat tahun ini"
"Arumi,, aku benar-benar tidak ada maksud untuk berbohong kepadamu dan hubungan kita selama empat tahun belakangan ini adalah ketulusan ku dan perhatian,,,,".
"DIAM, DIAM!!! aku tidak mau mendengar semua ucapan manis dengan penuh kebohongan itu rasanya aku ingin muntah jika kamu terus melanjutkannya!!" ucap Arumi yang langsung memotong ucapan suaminya itu
Pertengkaran mereka tentu membuat semua orang memperhatikan mereka setelah Arumi berteriak cukup kencang.
Flash Back 2
Tahun 2020
"Rum kamu ingat Kak Leo??"
"Kak Leo?, Maksudmu kakak tingkat jurusan kedokteran itu?"
"Iya siapa lagi, tentu saja Kak Leo itu yang merupakan penggemar No 1 kamu"
Arumi adalah gadis muda yang sangat pintar dan berprestasi sejak kecil hal itu membuatnya sangat dikagumi dan dikejar-kejar oleh banyak senior dari berbagai jurusan dan salah satunya adalah Leo. Mahasiswa kedokteran yang sudah mengejanya dan sudah di tolak 2 kali oleh Arumi, tapi walaupun sudah ditolak dia tidak pantang menyerah untuk mendapatkan hati Arumi.
"Lalu kenapa memangnya?"
"Oh my God, apa kamu tahu Kak Leo adalah mahasiswa yang sangat populer dan dia sudah mengejar lo dari semester 1 dan sudah kamu tolak 2 kali. Bahkan sampai saat ini dia masih sering menanyakan kabar kamu"
"Luna, kamu tahu sendiri kan alasannya aku menolak kak Leo"
Luna yang merupakan teman baiknya itu sejak sekolah dasar sangat mengenal Arumi, yang mana Arumi sangat berpegang pada prinsipnya untuk bebas. Dia tidak mau tertekan oleh orang lain dan yang paling penting dia ingin mencari pasangan yang sepemikiran dengannya.
"Ya, ya aku sudah tahu alasannya, tapi jika dipikir-pikir lagi kamu rugi karena sudah menolak kak Leo"
"Ya aku memang rugi karena sudah menolak cowok yang sangat sempurna seperti kak Leo, tapi aku benar-benar tidak bisa menjalin hubungan dengan orang yang tidak sepemikiran denganku"
"Apapun alasannya kamu tetap rugi!, kalau saja kak Leo mengejar gue pasti udah lama gue terima cintanya dengan tangan terbuka"
Mendengar perkataan temannya itu, Arumi hanya tersenyum sambil asik menggambar bunga di hadapannya.
Menggambar adalah hobi yang paling di senangi oleh Arumi karena sesuai dengan jurusan nya dan impiannya adalah untuk menjadi komikus terkenal.
Arumi selalu merasa ketika dia menggambar dia merasakan kebebasan pada dirinya untuk menciptakan gambaran yang sesuai dengan pemikirannya.
"Okeh selesai, ini gambar untuk mu"
"Gambar bunga Baby's Breath, kenapa lo ngasih gambar ini ke gue??"
"Karna itu melambangkan diriku"
Maya merasa bingung dengan teman pintarnya itu karena di berikan gambar bunga. Bunga Baby's Breath, melambangkan kebebasan dan itu sesuai dengan prinsip yang dipegang oleh Arumi adalah kebebasan maka bunga itu dapat memberikan harapan pada setiap orang untuk dapat terbang bebas menggapai semua mimpinya.
Flash Back 2 off
Tahun 2024
"Arumi,, lebih baik kita pulang sekarang, lihat banyak orang memperhatikan kita"
"Pulang? Kamu ingin aku pulang dan bertemu dengannya orang yang sudah mengambil suamiku?"
"Aku tahu kamu sekarang sedang marah dan juga lelah karena semua yang telah terjadi hari ini, tapi aku harap hal ini tidak diketahui oleh orang lain terutama orang tua kita"
Arumi menampar suaminya karena sangat marah dan juga kecewa dengan ucapan suaminya itu, yang mana setelah melakukan kebohongan dan penghianatan yang sangat besar masih bisa-bisanya meminta untuk menutupinya. Padahal Arumi masih berusaha untuk mencerna semua yang telah terjadi dan itu benar-benar sulit
Karena sudah lelah selama seharian mengalami guncangan yang sangat besar, Arumi memutuskan pergi untuk menenangkan diri sebelum memutuskan tindakan selanjutnya mengenai rumah tangganya.
Flash Back 3
Tahun 2019
Satu minggu setelah kabar lolosnya Arumi dalam program pertukaran mahasiswa ke Singapura, Arumi mulai menyiapkan semua keperluannya mulai dari paspor dan visa keberangkatan.
Tidak seperti biasanya Arumi terlihat sedih, dia terus melihat ke arah ponselnya yang mati.
Pandangan penuh harap agar ponselnya berbunyi yang menandakan panggilan dari seseorang yang begitu dia nantikan.
Penuh keajaiban karena beberapa saat kemudian suara panggilan berbunyi dan senyuman seketika muncul dari wajah gadis cantik itu. Tanpa melihat nama panggilan yang tertera, Arumi langsung mengangkatnya dengan cepat.
"Halo Ayah"
"Ayah?? OMG!! Arumi,, ini bukan ayah tapi Luna"
Setelah mengetahui jika orang yang menelepon bukan ayahnya, seketika senyum yang tadi muncul hilang seketika. Tidak ada kata yang keluar dalam beberapa saat karena Arumi masih berusaha menstabilkan emosinya
"Apakah lo belum ngasih tahu ayah lo?" tanya Luna
"Emm"
"Rumi, sampai kapan lo akan merahasiakannya dari bokap lo? Asal lo ingat aja karena beberapa hari lagi lo akan pergi ke Singapura dan hal ini tidak akan bisa di rahasiakan lagi"
"Aku tahu, tapi ini sudah satu tahun aku tidak pernah pulang dan tidak pernah menghubungi ayahku. Aku yakin dia pasti sangat marah padaku"
"Gue ngerti kesulitan yang lo hadapi, tapi kejadian satu tahun yang lalu harus lo lupain dan lo harus melanjutkan hidup. Selain itu lo juga gak bisa selamanya lost kontak dari keluarga mereka"
Flash Back 1 tahun yang lalu saat Arumi mendapatkan penghasilan pertamanya sebagai seorang komikus online. Arumi mencoba untuk membuat karyanya sendiri dan mencoba untuk membagikan di situs online dan ternyata banyak yang suka dengan komik buatannya. Walaupun pendapatan yang didapatkan tidak terlalu banyak tapi hal itu sudah menjadi kebanggaan bagi nya dan menganggap hal itu adalah langkah awal yang baik untuk impiannya.
Mendapatkan penghasilan pertama, membuat Arumi ingin memberikan hadiah kecil untuk ke-dua orang tuanya sekaligus untuk memberitahu kabar bahagia ini.
Ketika dia pulang dan baru sampai di pintu rumah, dia sudah di sambut dengan suara pertengkaran. Suara itu berasal dari ayah dan ibunya yang mereka bertengkar dengan saling berkata keras.
Arumi yang mendengar pertengkaran keduanya membuatnya bingung untuk masuk atau tidak. Namun disela-sela pertengkaran, mereka saling menyalahkan dan Arumi hanya bisa mendengarkan.
"Sampai kapan kamu akan seperti ini?"
"Seperti ini apa? Tolong berkata lebih jelas aku tidak paham apa yang kamu inginkan"
"Aku tanya sampai kapan kamu akan menghindar dari tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga?"
"Menghindar?? Aku tidak pernah menghindar dari tanggung jawabku tapi kamu harus ingat aku ini seorang dokter jadi aku akan selalu sibuk dan tidak ada waktu. Bukankah semua itu sudah aku katakan saat kita menikah dulu?"
"Ya, kamu memang mengatakannya, tapi setidaknya kamu bisa perhatian sedikit dengan ketiga anak kita"
"Memangnya kenapa dengan anak-anak kita?Aku melihat mereka baik-baik saja selama ini"
Dalam keluarga Artajaya memiliki dua orang kakak laki-laki dan satu perempuan yaitu Arumi sebagai anak bungsu. Ayahnya adalah seorang pebisnis makanan yang sangat besar dan Ibunya adalah dokter spesialis di sebuah rumah sakit besar di Bandung, perbedaan profesi dari kedua orangtuanya membuat mereka sering bertengkar karena hal kecil. Mereka menginginkan anak-anaknya dapat melanjutkan karier yang sama seperti mereka dan itu memang sudah dilakukan oleh kedua kakak Arumi.
Yang mana kakak pertama yaitu Cakra Artajaya sudah menjadi dokter dan mengikuti jejak sang ibu, sedangkan kakak kedua yaitu Bintara Artajaya menjadi pebisnis seperti sang ayah. Namun hanya Aurora yang tidak mengikuti jejak keduanya dan hal itu sering menjadi permasalahan yang menyebabkan kedua orangtuanya bertengkar.
"Kamu bilang baik?!aku membicarakan mengenai Arumi. Dia putri kita satu-satunya tapi dia sudah melenceng"
"Kamu menyalahkan ku? Bukankah keputusan mengambil jurusan itu adalah karena ijin dari kamu? Padahal dari awal aku sudah menginginkan dia menjadi dokter seperti aku dan Cakra"
"Kamu sekarang menyalahkan ku, jika kamu mendidiknya dengan benar pasti dia bisa menjadi pebisnis yang sukses sepertiku dan Bintara bukannya mengambil jurusan tidak menguntungkan itu"
Mengetahui akar pertengkaran keduanya adalah dirinya, membuat Arumi sangat sedih sekaligus kecewa karena tidak ada yang mendukung impiannya sebagai seorang komikus.
Arumi yang sedari tadi berada di balik pintu hanya dapat mengeratkan genggaman pada hadiah yang dia bawa sambil meneteskan air mata, dia tidak berani bersuara sampai dia mendengar kata-kata yang sangat menyakitkan yang tidak pernah dia bayangkan.
"Kamu dengar baik-baik, aku sudah mendidik nya dengan benar, hanya saja kamu sebagai seorang ayah kurang tegas sehingga Arumi mengambil jalan yang salah"
"Cukup!!! aku sudah tidak tahan dengan kondisi keluarga ini yang tidak harmonis ini"
"Lalu kamu ada jalan keluar apa?"
"Aku ingin kita berpisah, Cakra akan ikut kamu sedangkan Bintara dan Arumi akan ikut aku"
"Tidak bisa begitu, oke Bintara bisa ikut kamu tapi Arumi akan ikut denganku karena dia putriku dan dia akan lebih dekat dengan ibunya"
"Tidak!! selama ini aku yang mengurusnya dan Arumi hanya dekat denganku yaitu ayahnya. Kamu lupa selama ini kamu selalu sibuk dengan pekerjaan menjadi dokter sehingga tidak bisa memberikan kasih sayang padanya. Aku yakin kamu tidak tahu apa mengenai Arumi"
"BERHENTI!!!!"
Suara teriakan yang sangat keras dan membuat keduanya menjadi diam. Arumi yang sudah tidak tahan lagi langsung mengeluarkan suara yang mengejutkan kedua orangtuanya. Masalahnya Arumi yang selalu berada di rantau mendadak ada di hadapan mereka dengan kondisi yang sangat menyedihkan.
Melihat putri kecil mereka yang tiba-tiba muncul membuat keduanya langsung saling menatap. Mereka sangat yakin pembicaraan keduanya telah di dengar oleh putri kesayangannya itu karena melihat ekspresi dari Arumi yang menatap tajam ke arah mereka berdua.
"Rumi sayang kamu ada disini?" Sang ibu langsung menghampiri dan berusaha memeluk putrinya itu
"Jangan dekati aku"
"Rumi apa yang kamu katakan? Ibu sangat senang kamu sudah pulang"
"Aku bilang jangan dekati aku"
Arumi yang sudah kecewa, merasa muak dengan sandiwara itu langsung menjauh ketika sang ibu mendekatinya.
"Putri kesayangan ayah sudah pulang, bagaimana perjalanannya pasti melelahkan?? Sebaiknya kamu istirahat dulu nanti kita makan malam bersama okeh"
Tahun 2024
Setelah kejadian itu Arumi memutuskan tinggal sendiri untuk sementara waktu, dia tidak menghubungi siapapun dan juga tidak mau menerima panggilan dari siapapun. Pikirkan dan tubuhnya sangat lelah memikirkan semuanya
Arumi selalu berharap jika kejadian itu hanya sebuah mimpi buruk yang akan hilang ketika dia bangun, namun mengingat kejadian menjijikkan itu membuatnya merasa kotor.
Flash Back 1 hari sebelum kejadian itu nampak pasangan suami istri tengah saling manja di tempat tidur dengan sang istri yang memeluk erat suaminya. Pagi yang cerah untuk keluarga kecil itu, walaupun masih kurang malaikat kecil diantara mereka tapi mereka terlihat sangat bahagia dan saling mencintai.
Sang suami juga sesekali memegang wajah cantik sang istri yang terasa begitu lembut dan harum, merasa heli kerena wajahnya di pegang tapi sang istri hanya tersenyum malu dengan terus memejamkan matanya. Jika waktu dapat berhenti maka dia berharap itu adalah saat ini.
Tapi kemesraan pagi itu di rusak dengan suara nada dering telepon milik si suami, sang istri memegang tangan sang suami agar tidak mengangkat teleponnya karena tidak mau merusak pagi yang bahagia itu. Tapi suaminya tetap mengangkatnya dan pergi meninggalkan sang istri sendiri di tempat tidur.
Sang istri juga sudah merasa bad mood memutuskan untuk pergi ke kamar mandi
Beberapa saat kemudian mereka sudah ada di meja makan untuk sarapan, mereka berbincang-bincang dengan gembira.
"Mas Rangga, siapa yang tadi menelepon?"
"Ohh Andy yang menelepon"
Sang istri yang mengetahui nama itu hanya tersenyum dan terus menyajikan makanan dan minuman
"Untung saja itu Andy, jika orang lain maka aku pasti akan marah karena sudah merusak pagi kita"
"Sayang kamu tahu kan, hanya kamu satu-satunya wanita yang ada dalam hidupku"
"Hehehe dasar gombal, tentu saja aku tahu itu hanya aku wanita yang kamu cintai. Kan tidak mungkin kamu menyukai Andy"
Rangga yang sedang minum langsung tersedak karena mendengar ucapan dari istrinya itu.
"Sayang!! Ya ampun aku hanya bercanda hehehe"
"Arumi!! aku tidak suka kamu bercanda seperti itu lagi"
"Iya, iya aku minta maaf" Arumi meminta maaf sambil mengecup pipi sang suami agar berhenti marah karena candaannya itu
"Bagaimana sekarang kamu tidak marah lagi kan?"
"Iya aku tidak marah lagi"
"Mas Rangga, sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku katakan"
"Apa sayang?"
"Aku ditawari kontrak oleh Perusahaan X"
"Kontrak? Benarkah jadi kamu berhasil sayang"
Arumi memberikan kabar mengenai dirinya yang telah ditawari kontrak komik online yang telah dibuatnya selama ini, dan kabar ini adalah kabar yang sangat menggembirakan.
"Arumi kita harus merayakannya, ayo katakan kamu ingin hadiah apa??"
"Uhhh suami ku sayang, simpan hadiahnya nanti aku pasti akan memintanya. Tapi hari ini aku harus pergi dan akan kembali dua hari lagi"
"Pergi?? Pergi kemana sayang??"
"Apa kamu lupa, aku harus menemani ibu mertua ke dokter untuk pemeriksaan rutin. Jadi aku tidak akan bersamamu hari ini dan besok, apa kamu akan merindukanku??"
"Kamu memang istri yang paling sempurna beberapa hari ini aku pasti akan merindukanmu"
Arumi sangat senang dengan ucapan dari suaminya itu dan mereka saling berpelukkan untuk mencurahkan rasa cinta.
Flash Back 4
"Rumi,,, ibu dan ayah masih perlu bicara, kamu baru datang dari perjalanan jauh jadi sebaiknya kamu istirahat dulu di atas!!"
"CUKUP!!,, Cukup ibu. Aku sudah mendengar semuanya dan kalian mengambil keputusan tanpa bertanya kepada ku dan kakak"
Arumi sangat kecewa dan sedih dengan keputusan yang diambil oleh kedua orangtuanya, sehingga dia langsung masuk ke dalam kamar untuk menenangkan dirinya.
Walaupun Arumi kecewa dengan tindakan kedua orangtuanya, tapi dia sangat menyayangi mereka dan berharap perceraian itu tidak akan pernah terjadi.
Saat sedang menangis, dia masih mendengar pertengkaran keduanya orangtuanya. Seakan dia tidak terlihat di rumah itu, padahal hari ini adalah hari yang sangat penting baginya dan ingin membagi kebahagiaan bersama orang yang dia sayangi
"Rumi!!, Rumi!!"
Saat dia menangis di dalam kamar, terdengar seseorang memanggil namanya dari luar. Dan dia tahu orang itu sehingga tanpa pikir panjang dia membuka pintu kamarnya dan memeluk orang itu dengan erat
"Kak Bintara,,,,,,," Ucap Arumi dengan memeluk memeluk sang kakak dan menangis sesenggukan tanpa mempedulikan apapun, karena saat ini dia hanya ingin menangis di pelukan orang yang dia sayangi.
Bintara adalah kakak yang paling sayang dengannya dan dialah yang selalu mendukung semua keputusan dari adik kecilnya itu. Bahkan di saat sang adik sedang berada pada kondisi terpuruk ini dia akan berusaha berada di sisinya.
"Rumi,, lihat kakak!!. Ada apa adikku??"
"Kakak,,, mereka akan berpisah dan mereka tidak bertanya mengenai keputusan ku"
"Ohhh adik kecilku, jangan menangis seperti inj! walaupun ayah dan ibu berpisah, kakak tidak akan pernah meninggalkanmu. Kakak pasti akan menjagamu dan tidak akan membiarkan kamu menangis seperti ini"
"Tapi,,, aku tidak mau ini semua terjadi, aku takut jika setelah mereka berpisah aku harus memilih di antara mereka berdua jadi aku lebih memilih bersembunyi disini"
Kesedihan yang sangat besar tidak dapat dibendung lagi, mereka berdua menangis karena takut di pisahkan.
Sementara di ruang tamu, kedua orangtuanya masih berdebat mengenai hak asuh Arumi tanpa memikirkan perasannya. perdebatan ini berhenti ketika Cakra datang karena dihubungi oleh Bintara
"Ada apa ini???"
"Cakra!!! Kamu disini putraku,, syukurlah kamu sudah datang. Ibu dan ayah sudah memutuskan untuk berpisah dan kamu dan Rumi akan ikut dengan ibu sedangkan Bintara akan ikut dengan ayahmu"
"Apa maksudmu Sarah?? Kita belum memutuskan Rumi akan ikut dengan mu"
"Aku sudah mengatakan jika Rumi akan ikut dengan ku dan itu adalah keputusan akhir tidak ada yang bisa membantah"
Perdebatan itu membuat Cakra sangat frustasi sehingga dia nekat untuk membanting vas bunga hingga perdebatan keduanya terhenti seketika
"Cakra!!! Apa yang kamu lakukan??"
"Ibu bertanya apa yang aku lakukan, justru akulah yang seharusnya bertanya kepada kalian kenapa kalian memutuskan sesuatu tanpa bertanya pada kami??"
"Aku dan Bintara mungkin kami bisa menerima hal ini, tapi apa kalian sudah bertanya pada Rumi?? Apa kalian sudah mengetahui keinginan Rumi??"
Mendengar pertanyaan dari putra pertamanya itu membuat mereka bisu seketika karena merasa bersalah sudah mengambil keputusan sepihak dan tidak memikirkan perasaan putri kecil mereka.
Dan di dalam kamar, Arumi sudah berhenti menangis, mereka saat ini sedang membuka album foto keluarga.
Kenangan yang terkumpul dan diabadikan dalam foto keluarga itu begitu banyak dan sangat berkesan bagi Arumi. Tapi mengingat keinginan kedua orangtuanya yang ingin berpisah membuat air matanya kembali jatuh membahasi pipinya. Dia menangis sampai dia tertidur di pelukan sang kakak
Melihat sang adik menangis sampai tertidur membuat Bintara sangat khawatir, dia takut adik kecilnya akan membenci kedua orangtuanya.
Cakra yang muak dengan perdebatan itu memutuskan untuk menemui Arumi di kamarnya, saat sudah sampai pintu dan hendak membukanya. Bintara lebih dulu keluar dan bertemu dengan kakaknya, mereka berdua seperti orang asing yang tidak menyapa ataupun berbicara. Mereka saling membuang pandang sampai Cakra berbicara dan menghentikan langkah Bintara yang hendak pergi
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!