NovelToon NovelToon

TEKNIK KULTIVASI NAGA KEGELAPAN

BAB 1. Kelahiran

Malam hari dikediaman ketua klan Ji

"Cepat-cepat tabib bantu istriku melakukan persalinan"

Ucap pemimpin klan Ji Han kepada seorang tabib dengan tergesa-gesa dan rasa panik

Para tabib yang mendengar terikan ketua klan langsung meninggalkan salah satu rumah dikediaman klan ji ddan ingin bergegas menuju ke kediaman Tuan Besar.

"Tunggu tabib, tinggalah salah satu dari kalian disini membantu istriku melahirkan juga"

Ucap laki laki yang bernama Ji Wen kepada para tabib-tabib itu.

"Dasar kau laki-laki miskin... tidak berguna, kau urus istrimu yang cacat itu, kami datang kesini bukan untuk membantumu, semoga anakmu lahir cacat dan istrimu mati... dasar laki-laki bodoh"

Setelah menghina Ji Wen dengan puas para tabib-tabib itu lantas pergi dari rumah gubuk Ji Wen

Malam itu dikediaman ketua klan Ji dipenuhi para tetua dan anggota klan meraka sangat antusias menyambut kelahiran tuan muda mereka.

****

Jderrr...Jderrr...Jderrr

Tiba-tiba pada malam yang ramai itu terjadi suatu fenomena yang dahsyat suara guntur menggelegar dengan keras, dan petir hitam menyambar dimana-mana, hujan pun turun dengan sangat deras.

"Hidup klan Ji"

"Klan Ji akan menjadi yang terkuat"

"Klan Ji kami akan menuju puncak kejayaan"

Suara riuh para anggota klan ketika melihat fenomena-fenomena itu.

****

Jderrr...Jderrr...Jderrr

Kembali ketika sebelum leluhur klan Ji melakukan kultivasi tertutup, Leluhur mengatakan kepada Ji Dan bahwa ketika salah satu putranya akan memiliki seorang anak jenius yang akan membawa klan Ji menuju puncak kejayaan yang belum pernah diraih sebelumnya. Hal ini akan terungkap ketika anak yang diramalkan lahir bersamaan dengan fenomena-fenomena dahsyat.

Pada waktu itu Ji Dan terlihat meragukan perkataan leluhurnya, tetapi sekarang dia terlihat gembira ketika cucunya akan lahir bersamaan dengan fenomena itu terjadi.

****

"Maafkan kami pemimpin... Maafkan kami leluhur... Sebelumnya kami dihadang tuan Ji Wen, Sehingga kami terlambat datang kesini"

Ucap salah satu tabib ketika mereka baru sampai dikediaman pemimpin klan.

"Cih... anak sampah itu masih hidup juga sampai sekarang... Penyesalan terbesarku adalah memiliki anak sampah seperti Ji Wen dalam kehidupanku"

Teriak Ji Dan dengan menghantam dinding sampai hancur.

"Ayah tenanglah... Anakku akan lahir sebentar lagi, jangan menyebut nama sampah itu lagi.. Kalian tabib cepat bantu nyonya melahirkan... jangan sampai ada kesalahan, kalau sampai terjadi hal-hal yang buruk saya akan potong leher kalian"

"Baik Pemimpin..."

****

Jderrr... Jderrr... Jderrr

Petir hitam menyambar kediaman klan Ji meratakan sebagian rumah dan bangunan-lainnya

Para anggota klan tampak panik dan takut ketika petir hitam menyambar sampai diklan mereka, bersamaan dengan petir yang menyambar dikediaman klan terdengar suara tangisan bayi dalam ruangan itu

Oekkk... Oekkk. Oekkk

Selamat Pemimpin... Nyonya melahirkan seorang anak perempuan. Silahkan masuk dan lihat Putri anda pemimpin... Silahkan Leluhur Ji...

"Istriku apakah kamu baik-baik saja..."

"Saya baik baik saja... Lihatlah putri kita yang cantik ini"

"Anakku sebenarnya seoarang perempuan, bukan laki laki"

Ucap Ji Han dengan kaget. Istrinya Ning Ji sangat marah ketika mendengar suaminya berkata seperti itu dan terjadilah keributan antara pasangan itu

"Sudah jangan bertengkar kalian... biarkan ayah periksa cucu ayah"

"Jenius... Cucuku jenius... lahir dengan bakat merah, terlahir sebagai naga diantara naga, phoenix diantara phoenix... Kemurnian darah klan mencapai 60 persen. Terlahir dengan tulang harimau tingkat satu, jugaaa...memiliki elemen es yang sangat langka... cucuku akan membawa klan Jiku ke Puncak.."

"Haa... Haa... Haaa"

Terika Ji Dan begitu bersemangat sampai tertawa liar kepada semua anggota klan

Semua orang kaget dengan hasil analisa Ji Dan, Bakat ini hanya akan menjadi jenius tak tertandingi dimasa depan...

****

BAB 2. PAK TUA MISTERIUS

Kembali dirumah gubuk Ji Wen dia sangat bingung dan panik karena tak ada seorangpun tabib yang membantu istrinya melahirkan.

"Kemana lagi saya harus mencari tabib"

Desah Ji Wen kebingungan diantara derasnya hujan dan kerasnya petir yang menyambar

Jderrr...Jderrr...Jderrr

"Tolong-tolong...Siapapun tolong"

Tiba-tiba Ji Wen mendengar teriakan dari reruntuhan salah satu rumah yang terkena sambaran petir hitam, dia pun bergegas menuju sumber suara itu.

"Siapa kau pak tua... Mengapa kau menyusup ke klan Jiku"

Ucap Ji Wen sambil menghunuskan pedangnya kearah pria tua itu.

"Tunggu...pria tua ini hanya datang untuk menyelidiki petir hitam ini, tapi tak kusangka petir ini malah menyambarku dengan ganas"

"Siapapun kau, menyusup ke klan Ji ku maka mati."

Teriak Ji Wen langsung menyerang pak tua itu dengan membabi buta

****

Sring...

Terjadilah pertarungan antar pak tua itu dengan Ji Wen

Bang...

Boom...

"Cukup...Berhenti...Jangan menyerangku"

Ucap pak tua itu dengan terbata-bata dan memuntahkan seteguk darah hitam.

"Sial!bagaimana aku bisa kalah dengan sampah yang tanpa kultivasi ini? fisiknya sangat mengerikan! petir hitam itu sebenernya meracuniku.. Sialan"

Umpat pak tua itu dengan sangat kesal

"Banyak omong kau pak tua! Rasakan pedangku lagi"

"Tunggu!aku bisa membantu istrimu melahirkan"

"Bagaiamana kau tahu istriku akan melahirkan?"

Ji Wen terlihat semakin waspada dengan pak tua ini. pasalnya bagaimana dia tau bahwa istrinya sedang akan melahirkan

"Tidak penting darimana aku tahu, jika istrimu tidak segera melahirkan maka anak dan istrimu keduanya akan mati"

"Apa kau tidak berbohong pak tua? jika berbohong maka aku akan membunuhmu dengan pedangku!"

"Aku akan membantu istrimu melahirkan dan juga akan memberikanmu sebuah kitab kultivasi, tetapi kau juga harus memenuhi persyaratanku"

"Apa kondisimu pak tua?"

"Aku telah terkan racun petir hitam itu, dan aku harus mentransfer energi racun ini kepadamu istrimu dan anakmu, karena kalian tanpa kultivasi maka hanya akan bisa bertahan selama beberapa tahun"

"Kondisi macam apa ini, sama saja kau ingin membunuh seluruh keluargaku, lebih baik aku membunuhmu tua bangka!"

Boom... Boom

Ji Wen menyerang pak tua itu lagi dengan lebih membabi buta, tubuh Ji Wen dipenuhi dengan luka-luka, pak tua itu tak lebih baik dengan Ji Wen lukanya semakin parah, semakin menerima serangan Ji Wen semakin banyak darah yang dimuntahkan.

"Sialan aku akan benar benar mati di tangan sibodoh ini jika begini situasinya"

"Tunggu! Coba pikiran lagi daripada istri dan anakmu mati, akan lebih baik mengikuti saranku, kalian bisa mencari cara menghilangkan racun ini dimasa depan, lagipula aku hanya mentransfer racun ini 50 persen tidak semuanya"

Ji Wen yang mendengar itu mulai mempertimbangkan saran dari pak tua itu

"Mengapa tidak kau transfer kepadaku saja? mengapa harus melibatkan istri dan calon anakku?"

Ucap Ji Wen mulai curiga lagi dengan pak tua itu

"Tidak bisa! Metode ini hanya bisa dilakukan sekali seumur hidup dan harus membutuhkan 3 tubuh untuk menampung racunnya! itu adalah persyaratan dari tekhnik ini!"

Melihat Ji Wen mulai bimbang pak tua itu terus mendesak Ji Wen

"Cepat buat keputusanmu terlambat sedetik saja maka istri dan anakmu tidak akan bisa diselamatkan"

Mendengar itu Ji Wen buru-buru menyetujui perkataan pak tua itu

"Baiklah pak tua, namun sebisa mungkin tekan racun dalam anakku sesedikit mungkin agar kami mudah menghilangkannya dimasa depan"

Ji Wen menyetujui saran dari pak tua itu, mereka langsung menuju kerumah gubuk Ji Wen untuk menolong calon anak dan istrinya

****

BAB 3. KELAHIRAN SAMPAH

****

Ketika Ji Wen dan pak tua sampai digubuk itu alangkah terkejutnya mereka melihat Ji Ran Istri Ji Wen sudah pingsan

"ini bagaimana bisa terjadi!!“

Ucap mereka berdua dengan serempak, mereka melihat perut yang telah membesar sudah dikelilingi petir hitam kecil yang menyambar disekitaran permukaan kulit Ji Ran

"Cepat tolong istriku pak tua!"

"Tunggu kejadian ini belum pernah terjadi sama sekali sebelumnya, aku khawatir ini akan mengakibatkan masalah pada tubuhku mengingat kondisiku yang terluka parah"

Ucap pak tua sambil menatap Ji Wen dengan penuh kebencian

"Mengapa menatapku seperti itu pak tua? Salah siapa kau menyusup ke klan Ji ku!"

"Kau yang menyerangku secara membabi-buta, bodoh"

"Jadi bagaimana? kau bisa menyelamatkan anak dan istriku tidak!"

Balas Ji Wen dengan marah

"Kalau saja kau tidak menyerangku tentu saja ini hal mudah, Sialan! Sekarang aku perlu obat untuk memulihkan sedikit Qi yang aku miliki, dan aku tidak mempunyai obat sama sekali apalagi kau yang miskin ini"

Ucap pak tua itu dengan tatapan menghina kepada Ji Wen

Ji Wen yang mendengar itu menjadi panik seketika, dimana dia bisa mendapatkan obat-obatan yang begitu berharga, dia mencari disela sela gubuk, dibawah tempat tidur dan dimana saja digubuk itu, tentu saja bagaiamana mana obat yang berharga bisa bersembunyi disitu

"Kau punya tidak!"

Bentak pak tua itu dengan marah melihat kebodohan Ji Wen

Tiba-tiba Ji Wen berlari kearah belakang dan kembali membawa sebuah botol kecil yang isinya tidak tahu apa itu

"Aku hanya memiliki ini pak tua, tidak tahu apa yang didalamnya benda ini diberikan oleh kakekku dulu"

Ucap Ji Wen menyerahkan botol kecil aneh yang terlihat sudah usang itu

Pak tua itu mengambil botol yang dibawa Ji Wen dan membukanya seketika

Bau harum tiba tiba tercium dari dalam botol dan rumah gubuk Ji Wen sudah dipenuhi kabut berwarna emas dengan bau yang sangat wangi

"Ini! Ini! Sebenernya air emas abadi dari alam atas! bagaimana bisa jatuh ke alam rendah ini! terlebih lagi sampah ini yang memiliki nya, jika dunia persilatan tahu bencana seperti apa yang akan terjadi"

Batin pak tua itu dengan kaget

"Apa yang ada didalamnya pak tua apakah bisa mengobatimu?"

"Hanya ada air sampah didalamnya, hanya bisa memulihkan sebagian kecil Qiku"

Balas pak tua itu berbohong dengan air liur yang menetes deras

"Sampah kepalamu, cepat simpan kembali air liurmu pak tua! istanaku akan banjir"

Balas Ji Wen dengan tatapan menghina, dia tahu bahwa itu adalah barang yang sangat berharga tapi dia tidak tahu apa itu, terlebih lagi keselamatan anak dan istrinya lebih penting, pikir Ji Wen saat itu

"Banyak omong kau miskin! Tunggu sebentar aku akan memulihkan Qi ku dahulu sebelum memulainya"

****

****

Angin berhembus dengan kencang, hujan masih sangat deras, dan petir hitam masih menyambar dengan gila-gilaan

"Benar-benar pantas disebut harta langit! Air emas abadi ini sebenarnya bisa membuatku langsung pulih dan menerobos sebanyak 5 bintang sekaligus! Tapi racun petir ini sangat aneh tidak bisa dihilangkan, maka satu-satunya cara adalah mentransfer semua petir hitam ini kepada keluarga bodoh ini" pak tua itu berbicara dalam hati dengan penuh semangat

Air emas abadi adalah salah satu dari jajaran mata air abadi yang ada dialam semesta, sedangkan air emas abadi ini menduduki posisi ke 11 dari 14 mata air abadi

****

"Laki-laki miskin! Aku sudah selesai mari kita mulai prosesnya, pertama bangunkan istrimu dulu"

Ucap pak tua itu kepada Ji Wen yang melihatnya dengan tatapan seperti kucing yang kekenyangan

Cukup lama Ji Wen berusaha membangunkan Ji Ran, setelah berusaha payah akhirnya Ji Ran bangun dengan napas tersenggal-senggal dan berteriak kesakitan

"Aaaaaa tolong! Sakit sekali suamiku!

"Tenanglah istriku, Pak tua ini akan membantumu melahirkan anak kita, Berjuanglah istriku"

"Pak tua! Cepatlah mulai prosesnya!"

Ucap Ji Wen yang tak tega melihat istrinya begitu kesakitan

"Baiklah, letakkan tanganmu ditelapak tangan istrimu dan pastikan istrimu tidak pingsan ketika proses ini dimulai karna akan sangat berbahaya bagi anakmu"

Setelah memberikan peringkat kepada kedua pasangan itu Pak tua itu mendekati Ji Ran dan menekan telapak tangannya keperut Ji Ran

Teknik Kehidupan... Transplantasi Kelahiran Mulai

Teriak Pak tua itu dengan suara lantang, setelah proses ini dimulai petir hitam diluar semakin menggila dengan menyambar ke segala arah semua kultivator dan rakyat biasa panik dengan adaya petir hitam yang menyambar tanpa pandang bulu

"Sial, Begitu besar beban yang harus tubuh dan jiwaku tanggung untuk menggunakan teknik ini, Sedikit kesalahan saja maka akan sangat berbahaya"

Batin Pak tua itu sambil terus merapalkan mantra

Jderrr...Jderrr...Jderrr

Uhukkk...Uhukkk

Ji Wen dan Ji Ran secara bersamaan muntah darah karna tubuh yang tidak kuat menahan ganasnya racun hitam yang masuk kedalam kedalam tubuh mereka

"Bertahan sebentar lagi!"

Teriak pak tua itu dengan panik, didahinya bulir-bulir keringat sudah bercucuran kemana-mana

Jderrr...Jderrr...Jderrr

Oeekkk...Oeekkk....Oeekkk

Bersamaan dengan lahirnya seorang bayi laki-laki, petir transparan kecil menyambar tepat dikedua mata bayi yang baru lahir itu, tidak ada yang menyadari kejadian itu kecuali Ji Ran yang samar-samar melihat putranya lahir lalu pingsan tak sadarkan diri

Huhhhh... Huhhhh... Huhhhh

Uhukkk... Uhukkk... Uhukkk

Ji Wen yang muntah darah dengan napas tersenggal-senggal mengambil putranya yang menangis yang tergeletak ditepi kaki Ji Ran

"Syukurlah anakku telah lahir dengan selamat"

"Jangan terlalu berbahagia bodoh, anakmu tidak memiliki bakat apapun, kedepannya akan mengalami hal-hal yang sulit dan menjadi sampah sepertimu"

Pak tua itu berkata dengan tatapan rasa iba lalu dia mengambil sebuah kitab usang kuno yang terlihat tidak berguna

"Sampai sekarang aku tidak tahu kitab apa ini, lebih baik aku berikan kepada laki-laki bodoh ini agar aku tak mengingkari janjiku, lagipula keluarga ini adalah sampah dan kitab tak berguna ini juga akan sangat cocok jika berada disini"

Batin pak tua itu lalu berkata

"Ini adalah kitab yang aku janjikan kepadamu, ambilan aku akan segera pergi dari sini"

Uhukkk...Uhukkk... Uhukkk

Darah muntah dengan liar dari mulut pak tua itu

"Sial, aku terluka lagi! harus cepat pergi dari sini!, Tangkap"

Setelah melempar kitab itu kepada Ji Wen pak tua itu berlari keluar lalu menghilang bak tertelan bumi

"Sialan! , Pak tua itu sebenernya menipuku, Aku diberikan kitab kosong tidak berguna ini, Tapi syukurlah anak dan istriku masih hidup"

Uhukkk...Uhukkk... Uhukkk

Ji Ran yang tersedar langsung muntah darah dengan liar dan dia merasakan tubuhnya yang lemas dan racun yang membuatnya sulit untuk bernafas

"Bertahanlah istriku kita telah terkena racun petir hitam aneh, ini semua demi anak kita bisa lahir dengan selamat! aku akan segera mencari solusinya nanti"

"Demi anak kita, tidak apa apa kita sedikit menderita, suamiku biarkan aku melihat anakku"

"Laki-laki yang tampan. Tapi kenapa dengan mata anak kita suamiku"

Ucap Ji Ran kebingungan setalah mengendong dan melihat kedua mata putra semata wayangnya

Mata itu terlihat aneh dengan pupil mata kiri terlihat hitam sangat pekat dan pupil mata kanan terlihat putih keungguan

"Aku pun juga tidak tahu, Pak tua itu juga sepertinya tidak melihat mata anak kita, aku akan mencari tahunya dimasa depan"

"Baiklah suamiku, semoga putra kita akan baik-baik saja, lalu kita namai siapa putra kita satu satunya ini"

"Karna dia adalah putra pertama kita, maka aku namakan dia Ji Fan"

Ucap Ji Wen dengan lantang dan penuh kesombongan

"Nama yang bagus suamiku, Pria tampan Ji Fan kebanggaan Ibu"

Setelah memberikan nama kepada putranya mereka beruda tiba-tiba pingsan karena tak sanggup menahan racun petir hitam yang sangat ganas

Meninggalkan mata aneh seorang bayi yang menyala penuh dengan tangis yang diringi sambaran petir dimana-mana

****

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!