NovelToon NovelToon

Pelakor Angkuh

Orientasi

Bemula ketika seorang gadis kecil berusia 16 tahun mulai merasakan jatuh cinta. Lalu ia bertemu dengan pria dewasa yang lebih tua darinya. Jarak usia cukup jauh antara gadis dan pria ini, sementara itu pria berusia 21 tahun. Namun sayangnya sang pria tidak cukup dengan satu wanita. Banyak pula wanita yang ia goda, dan sebaliknya banyak juga yang menggoda sang pria. Entah apa pemikat yang ia gunakan sehingga pria berwajah pas-pasan ini mampu merayu banyak wanita sekaligus dalam waktu yang bersamaan dan tanpa ketahuan. Tapi sayangnya setelah mengenali gadis dan beberapa bulan menjalin hubungan, akhirnya pria itu ketahuan juga. Benar kata pepatah "sepandai-pandainya tupai melompat, akan jatuh juga". Sama halnya dengan pria ini, sepandai-pandainya ia menutupi banyak wanita dari satu wanita ke wanita yang lain, maka akan ketahuan juga. Maka janganlah kamu mengikuti jejak dari tupai karena keburukan akan terungkap juga.

Setelah menjalani beberapa bulan hubungannya dengan pria dewasa, gadis kecil ini akhirnya merasakan bahwa banyak sekali kejanggalan dalam hubungannya. Mulai dari pria yang tidak mau diajak bertemu, tidak pernah ingin menemui sang wanita, sampai dengan perubahan sikap dan sifat dari pria tersebut.

Selain hal itu, ada beberapa hal yang diketahui oleh wanita. Tanpa pria tahu, wanita kecil itu ternyata kenal dan akrab dengan saudara atau sepupu dari pria tersebut. Dari sepupunya inilah gadis kecil itu menyelidiki polah dan tingkah laku pria yang menjalin hubungan dengannya.

Namun di sisi lain, sepupu dari pacarnya itu sedikit menutupi kedok buruknya, mungkin dengan alasan bahwa pria yang ia selidiki itu adalah sepupunya. Entah merasa tidak enak atau bagaimana, namun yang diketahui oleh gadis kecil itu setidaknya menemukan sedikit informasi daripada tidak sama sekali. Lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali. Itulah yang sering diucapkan anak-anak Gen Z zaman sekarang.

Di sisi gadis kecil bernama Ersya ini, ia menjalani misi yang dibantu oleh temannya yang bernama Renata. Renata adalah seorang gadis baik yang selalu menemani hari-hari Ersya. Jika sekarang sebutan untuk teman baik adalah "bestie" atau juga bisa disebut dengan sebutan "sahabat". Sahabatnya ini memanglah sangat berarti baginya. Untuk menjalankan misi, Renata tidak mau sahabatnya terlihat jelek dan kucel di hadapan sang pria yang bisa disebut berengsek itu.

Renata selalu mendandani dan merapikan gaya yang digunakan oleh Ersya. Agar Ersya, sahabatnya itu, selalu tampil baik dengan segala "dress well" yang ia kenakan. Karena memang "dress well" sangat berpengaruh terhadap branding kita, selain itu juga investasi kecantikan itu nyata. Jangan biarkan diri kita terlihat jelek dan berantakan ketika akan keluar atau berinteraksi dengan orang-orang sekitar dan orang-orang di luar lingkungan.

Lingkungan Ersya memang dipenuhi dengan gadis-gadis yang berpakaian menarik. Namun sayangnya, Ersya tidak pandai mengikuti gaya anak zaman sekarang sesuai dengan usianya. Maka dari itu, memiliki sahabat seperti Renata adalah hal paling beruntung yang dimiliki oleh Ersya. Di antara banyak wanita yang ingin menjadi saingan sesama perempuan, Renata lebih memilih untuk mendukung sesama perempuan. Karena bagi Renata, hal baik akan kembali baik, dan hal buruk akan terjadi buruk pula. Apa yang kita tanam, itu yang kita panen. Maka, jadi manusia jangan serakah dan jangan juga merasa paling benar sampai bisa menilai buruk sesama manusia.

Di sisi lain, pacar Ersya, yaitu Akbar, sangat senang sekali ketika merayu wanita dan wanitanya tergoda. Padahal bagi sebagian orang, wanita yang mudah tergoda bukanlah wanita yang berkelas. Tapi jelas saja, bukan wanita berkelas yang ia mau. Pria pemuja wanita berkelas akan selalu cukup dengan satu wanita. Di usia segitu, bukan waktunya main-main lagi.

Namun baginya, di usia yang ia miliki, itu adalah usia yang masih bisa bermain dengan riang gembira. Bahkan wanita yang ia dekati diperlakukan layaknya boneka, padahal itu sudah menyangkut hati, bukan lagi barang.

Wanita dalam hidupnya akan ditemukan dengan pria dewasa yang berpikiran bocah atau pria muda dengan pikiran yang sudah cukup matang. Pria yang berpikiran dewasa akan selalu cukup dengan satu wanita untuk menemani hari-harinya, bukan yang bangga dengan banyak wanita yang ia rentengi.

Di lain hal, sepupu Akbar mengetahui banyak hal busuk yang ia tutupi demi mendapatkan banyak cinta dari banyak wanita pula. Jika sudah bejat, makan akan sangat bejat seperti itu. Namun, bukan lagi menjadi tugas Rega selaku sepupu Akbar. Tapi, Rega juga merasa gedeg dengan kelakuan sepupunya itu. Entah apa yang ada di pikirannya sehingga Rega melakukan semua itu demi wanita yang ia dambakan.

Selain itu, sebenarnya Rega sering kali memutuskan cewek dan hubungan yang tidak pernah lama. Paling lama hanya 1 minggu sampai 1 bulan. Itu mah hanya seperti kredit kuota satu bulan yang diganti baru. Namun tidak seperti Akbar, jika Akbar disimpan dan dikoleksi. Bedanya dengan Rega, jika Rega ia putuskan lalu ganti. Ibaratnya bosan, buang, lalu ganti dengan yang baru. Tapi ini lebih dihargai oleh wanita ketimbang harus menjadi simpanan, menjadi selingkuhan, ataupun diselingkuhi oleh pria. Jika wanita sudah sakit hati, maka apapun akan dilakukan. Maka janganlah memainkan hati siapapun. Tidak hanya wanita, bahkan pria pun juga sama; jika pria telah cinta, maka dendam yang dirasakan olehnya seperti bara api jika memainkan perasaannya. Namun entahlah, ending-nya akan bagaimana kisah cinta mereka ini. Akankah berlanjut atau justru putus di tengah jalan?

Selain itu, sebenarnya Rega sering kali memutuskan cewek dan hubungan yang tidak pernah lama. Paling lama hanya 1 minggu sampai 1 bulan. Itu mah hanya seperti kredit kuota satu bulan yang diganti baru. Namun tidak seperti Akbar, jika Akbar disimpan dan dikoleksi. Bedanya dengan Rega, jika Rega ia putuskan lalu ganti. Ibaratnya bosan, buang, lalu ganti dengan yang baru. Tapi ini lebih dihargai oleh wanita ketimbang harus menjadi simpanan, menjadi selingkuhan, ataupun diselingkuhi oleh pria. Jika wanita sudah sakit hati, maka apapun akan dilakukan. Maka janganlah memainkan hati siapapun. Tidak hanya wanita, bahkan pria pun juga sama; jika pria telah cinta, maka dendam yang dirasakan olehnya seperti bara api jika memainkan perasaannya. Namun entahlah, ending-nya akan bagaimana kisah cinta mereka ini. Akankah berlanjut atau justru putus di tengah jalan?

setinggi langit

Gadis kecil yang memiliki cita-cita setinggi langit, namun pikiran labilnya terbagi antara masa depan dan percintaan. Bimbang antara cinta atau cita-cita, bahkan cita-cita yang ia mimpikan sejak kecil. Ia sangat rajin sebelum mengenal apa itu percintaan. Bahkan orang tuanya juga sangat kewalahan dengan dirinya. Begitulah ketika anak di bawah umur mengenal percintaan.

Dirinya terbilang cukup berani di usia 16 tahun yang bisa dibilang masih di bawah umur. Sementara itu, usia Rega yang sudah legal atau bisa dibilang sudah cukup dewasa. Entah rayuan apa yang digunakan oleh Rega untuk merayu Ersya. Padahal, Ersya terkenal dengan sikapnya yang dingin, namun selain itu, dirinya juga dikenal banyak orang sebagai sosok yang sangat lugu dan polos.

Rega: Sayang....

Ersya: Iya sayang, ada apa?

Rega: Kamu lagi ngapain?

Ersya: Oh, aku lagi duduk aja nih. Kalo kamu sendiri lagi apa?

Rega: Sama dong, hehe.

Ersya: Iya nih, hihi.

Rega: Berarti kita jodoh dong.

Ersya: Iya, amin ya sayang, hehe.

Rega: Iya sayang.

Rega: Yaudah, aku mau mandi dulu ya.

Ersya: Iya sayang.

Rega: Bye sayang, jaga hati ya, jangan nakal.

Ersya: Bye sayang, iya aku jaga hati buat kamu sayang.

Rega: Nah, gitu dong.

Memang seperti inilah sikap Rega ketika mengenal dan merayu wanita. Siapa sih yang tidak meleleh jika diperlakukan seperti itu oleh pria? Tapi mungkin jika wanita mengetahui bahwa lelaki itu adalah lelaki berhidung belang, malah akan merasa jijik, yang dilihat oleh banyak wanita, kecuali wanita tersebut low value. Jadi, wanita high value tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Ersya: Eh Re, gue senang banget nih sudah dapat pacar yang baik banget sama gue.

Renata: Oh ya, wihh selamat ya!

Ersya: Iya, thanks. Semoga kamu juga ya.

Renata: Iya, thanks juga.

Ersya: Eh, Re, kira-kira dia beneran tulus nggak ya sama aku? Atau dia cuma mainin perasaan aku aja ya?

Renata: Ya, kamu mainin balik lah. Ngapain coba terlalu serius sama orang yang belum tentu serius sama kita?

Ersya: Aku nggak kayak kamu, yang suka mainin perasaan orang lain.

Renata: Zaman sekarang, kalau kamu nggak mau bermain, ya kamu yang dipermainkan, deh...

Ersya: Tapi kan kita harus baik biar kita nggak dipermainkan sama orang... karma itu nyata.

Renata: Zaman sekarang, kamu masih saja kolot mikirin karma. Karma ya karma, kalau kamu kena karma, ya sudah, rasakan saja sambil bersenang-senang, tidak usah terlalu ambil pusing juga, kali ngapain dah.

Ersya: Kamu jangan gitu dong, nanti aku jadi kesetanan, aku kan anak baik-baik.

Renata: Yaelah, aku tidak akan nodai kamu juga, kali kayak mau aku kotorin, kamu bilang gitu sama aku.

Ersya: Ya enggak gitu juga kali, Re. Lu mah ngadi-ngadi.

Renata: Ngadi-ngadi? Ngadi-ngadi lu tuh yang ngadi-ngadi.

Seperti itulah ajaran dari Renata yang diberikan kepada Ersya. Memang sedikit benar zaman sekarang jika hanya mengandalkan karma, maka kita akan selalu dipermainkan oleh orang lain.

Kita harus pandai bermain di belakang layar. Terlihat susah di hadapan semua orang, tapi jangan terlihat susah di hadapan diri sendiri maupun di kehidupan pribadi. Tidak semua orang suka melihat kebahagiaan orang lain. Bahkan, banyak musuh di dalam selimut. Maka dari itu, kita harus berhati-hati jika ada musuh yang menusuk dari belakang, sudah tak sekaget itu.

Entah mengapa Renata malah menyetani Ersya, bukannya malah menasihati. Entah siapa yang melukai dan menyakiti hatinya. Seperti kecewa mendalam yang dirasakan oleh Renata. Sehingga tak ada kata tulus untuk menjalin rasa kasih sayang kepada sang kekasih.

Renata: Besok temui aku.

Ersya: Hah, mau ngapain, cuy?

Renata: Aku mau ajari kamu cara mempermainkan orang biar kamu nggak dipermainkan terus.

Ersya: Astaga, nggak mau aku.

Renata: Kamu harus nemuin aku apa pun alasannya.

Ersya: Astaga, buset. Ya deh, aku ke rumahmu, ya.

Renata: Oke, aku tunggu pulang sekolah, ya.

Ersya: Okee, siap, Mba Bos.

Entah cara apa yang akan diajarkan oleh Renata kepada Ersya sehingga Ersya harus sekali menemui Renata. Renata memang terkenal sebagai gadis yang suka mempermainkan hati laki-laki. Entah siapapun yang akan mendekati dirinya pasti akan diterima, dan setelah itu akan dibuat nyaman, disakiti, lalu ditinggalkan. Terkesan kejam, tapi kita tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya di masa lalu.

Dirinya juga tak ingin membahas dan kembali ke masa lalu, tapi ia selalu menunjukkan perubahan sifatnya. Entah mengapa dirinya menjadi setega dan sekejam ini. Bahkan sampai menyarankan cara mempermainkan seseorang kepada temannya.

Tapi sepertinya cara yang digunakan oleh Renata sangat ampuh sehingga semua orang sudah mengenal dirinya sebagai seorang playgirl.

"Perempuan pemain" adalah julukan yang pantas diberikan kepada Renata. Terkadang ia malah ingin adu permainan dengan para cowok playboy, sekuat mana kah dirinya? Atau malah lebih kuat sang playboy daripada dirinya itu? Saksikan!

Walau tak semua orang yang disakiti oleh Renata, nyatanya siapa pun yang ingin mendekati dirinya pasti merasa tersakiti. Renata akan terus membimbing Ersya untuk menjadi wanita kuat, anti lemah seperti dirinya sekarang.

Renata menyadari bahwa dirinya sekuat sekarang karena ada masa lalu yang mendorong dirinya agar menjadi sosok yang kuat. Sosok Renata sudah jauh berubah 360° dari sebelumnya.

Sebelumnya, Renata terkenal dengan cewek sad girl yang hari-harinya selalu menangis. Namun sekarang ia tak mau lagi menengok ke arah sana. Arah yang paling tak mau ia rasakan adalah ketika hari-harinya dipenuhi dengan isak tangisannya itu.

Bagi sebagian orang, tentu saja ini sulit diterima, namun begitu ada yang diterima oleh dan dialami oleh Renata serta orang-orang di sekitarnya. Sebenarnya, juga banyak yang mengamati kehidupan yang dijalani oleh Renata, namun ia acuh saja seperti tak terjadi apa-apa dengan dirinya.

Justru Ersya yang ketakutan jika diperintah oleh Renata untuk melakukan tindak kejahatan secara emosional. Namun, jika tak dituruti, mungkin malah emosional Ersya yang justru akan lebih berantakan dan kacau. Entah bagaimana caranya, ia berusaha mengikuti saran baik dari sahabatnya.

cita atau cinta

Sebelum mengenal Rega, Ersya telah mempersiapkan untuk melanjutkan sekolah menengah atasnya ke luar kota. Namun kini semua telah berbeda. Rega, yang tinggal satu kota dengannya, terasa berat untuk ditinggalkan oleh Ersya. Walau pendidikan dan ilmu tak bisa disetarakan dengan cinta.

Renata: Lu jadi sekolah di luar kota, er?

Ersya: Entahlah, gue bimbang.

Renata: Bimbang kenapa, Re?

Ersya: Gue masih berat sama Rega, Re.

Renata: Astaga, lu mikirin cita-cita atau cinta sih?

Ersya: Ya, dua-duanya lah, Re.

Renata: Yaudah, Ersya, lu ajak aja Rega ke kotamu menempuh pendidikan.

Ersya: Heh, jangan ngadi-ngadi lu, ya.

Memang benar terasa berat yang dirasakan oleh Ersya karena Rega juga bersikap sangat hangat terhadap dirinya. Dirinya masih labil terhadap percintaan. Namun, terbalik yang ada malah di belakang Ersya, Rega seperti buaya tak berpawang siapa pun yang ia rayu. Karena pintarnya dirinya merayu, sampai sering dimintai cara oleh teman-temannya untuk merayu wanita.

Rega: Awas aja lu ya sampai gue denger lu bilang ke Ersya kalau gue main belakang!!!

Akbar: Yaelah, sans kali bro.

Rega: Sans-sans, awas aja kalau malah lu yang main belakang dengan Ersya.

Akbar: Iya-iya, bawel. Ersya kecintaan lu tuh, nggak doyan gw.

Rega: Bawel-bawel, pala lu.

Akbar: Ihh, diem! Argghhh, gw lagi pusing, ganggu aja lu.

Rega: Better gw ganggu lu, daripada lu ganggu Ersya gw.

Akbar: Ya terserah lo aja.

Rega: Eh, lu tahu nggak sih?

Akbar: Apaan, cuy?

Rega: Sebenernya gw tuh cinta beneran sama Ersya, tapi gw masih ingin deket sama banyak cewek. Gimana ya menurut lo?

Akbar: Ya, itu mah lo aja yang kemaruk, ege serakah.

Rega: Hilih.

Akbar: Bagi satu boleh lah.

Rega: Tipe lo yang kayak gimana?

Akbar: Yang gimana aja deh, yang penting mau sama gue juga.

Rega: Arghhh, lu mah mainin aja, ngapain serius-serius? Juga masih muda, masih waktunya main-main.

Akbar: Main-main mah ada tempatnya, bukan mainin perasaan orang lain juga.

Rega: Lo mah belum ngerasain aja mainin orang, karma mah belakangan kalo gue.

Akbar: Dah lah, gue malah pusing dengerin lo ceramah kayak gini.

Rega: Hisss..... Yaudah sih, pergi sana.

Akbar: Ok.

Itulah percakapan antara Akbar dan Rega yang membahas cewek. Bagi Akbar, pacar hanyalah formalitas, berbanding terbalik dengan Rega. Jika Rega menganggap pacar adalah suatu kewajiban, bahkan jika putus dari yang satu, ia akan melanjutkan dengan orang lain lagi. Seolah-olah tak ada putusnya ia berpacaran.

Akbar memang terkadang terlihat sangat polos dibandingkan siapa pun. Namun, siapa sangka ia juga bisa terlihat brutal jika sudah menemukan pasangan yang cocok baginya. Pacar bukan hanya sekadar untuk kesenangan bagi Akbar, tetapi juga sebagai pengisi hari-harinya.

Mungkin juga Rega karena faktor gen yang membuat dirinya menjadi playboy. Ayah Rega memang juga terkenal dengan playboy-nya. Bahkan sampai memiliki dua istri. Ketika remaja, ayah Rega sangat doyan bermain wanita. Tak hanya satu, dua, atau tiga yang ia rentengi, namun hampir tak terhitung oleh jari kaki maupun jari tangan.

Ayah Rega: "Nak, kalau bisa kamu punya banyak pacar dong biar seperti ayah ini, sudah tua pun masih gagah."

Rega: "Gak ah, itu mah ayah saja suka nyakitin wanita."

Ayah Rega: "Bukan begitu, nak. Ketika kita mendapatkan banyak perhatian dari seorang wanita, maka kita akan terlihat lebih muda selalu dan tidak cepat tua."

Rega: Ajaran siapa coba ya, astaga.

Ayah Rega: Ajaran kakekmu dong, siapa lagi hahaha (sambil tertawa terbahak-bahak riang gembira).

Rega: Emang kalian sekeluarga nggak bener ya, playboy semua.

Ayah: Tak apa, nak, tak masalah. Apalagi kan kamu ini masih sangat muda.

Rega: Nggak dulu ya, Ayah (padahal di belakang Ayah dan di luar rumah bisa dikatakan dirinya mengikuti jejak Ayahnya, tapi dirinya tak mau jika Ayahnya tahu bahwa Rega berkelakuan sama dengan Ayahnya, karena Rega sangat benci ibunya yang telah dikhianati oleh Ayahnya. Ayahnya yang sering ia sebut tak cukup dengan satu wanita).

Memang benar ayah Rega tak cukup dengan satu wanita. Jika ayahnya cukup dengan satu wanita, maka ibu Rega tidak akan diduakan oleh ayahnya. Rega sangat membenci ayahnya karena ayahnya telah menduakan ibunya. Namun entah karena dendam atau bagaimana, Rega malah menuruti jejak ayahnya itu.

Ayahnya selalu memberi masukan dan dorongan seperti itu seolah ia acuhkan, padahal sebenarnya ia selalu melakukannya diam-diam. Mungkin Rega akan berhenti ketika menemukan cinta sejatinya.

Namun di sisi lain, Rega sangat cinta dengan Ersya, namun ia tak bisa menyikapi perempuan seperti Ersya. Ersya bermodelkan wanita yang cuek dan dingin, namun sebenarnya ia adalah wanita yang sangat penuh kasih sayang dan peduli terhadap orang di sekitarnya, terlebih pada kekasihnya sendiri.

"Kalo kekasih orang tidak boleh ya, hahah."

Rega: Sayang.

Ersya: Iya, kenapa sayang?

Rega: Kamu kenapa sih berubah jadi cuek gitu sama aku?

Ersya: Cuek gimana, sayang? Enggak kok, aku selalu seperti ini dari dulu.

Rega: Enggak, ini bukan Ersya yang aku kenal dulu.

Ersya: Emang yang kamu kenal dulu gimana?

Rega: Kamu dulu sangat care sama aku.

Ersya: Sekarang juga, sayang.

Rega: Enggak, kamu udah beda, bukan seperti Ersya yang aku kenal dulu.

Ersya: Maksud kamu gimana sih? Aku sama sekali nggak paham dengan yang kamu bilang aku berubah dan aku berbeda. Aku sama sekali nggak berubah dan aku juga nggak berbeda. Aku selalu seperti ini, masih Ersya yang dikenal oleh banyak orang, tidak seperti yang ada di pikiranmu.

Rega: Ya, kalau memang nggak berubah, tapi kenapa aku malah merasakan perubahan dan perbedaan sikap terhadap kamu?

Ersya: Ini aku yang salah, atau kamu yang nggak waras sih sebenarnya?

Rega: Iya-iya, aku yang nggak waras!

Ersya: Ihhh, apaan sih kamu kok jadi aku?

Rega: Terus mau kamu gimana?

Ersya: Biasanya juga aku, kamu bukan lo.

Rega: Yaudah lah, terserah kamu aja.

Ersya: Ih, kamu kok jadi gitu sih sama aku?

Rega: Terus aku harus gimana?

Ersya: Ya jangan lo, aku.

Rega: Dah lah, bye, aku bad mood.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!