Terjebak Di Another World
Prolog
sutradara
Ayo semuanya bersiap!
Para kameramen mulai menyalakan kamera nya dan beberapa staf mengatur pencahayaan di lokasi syuting tersebut
sutradara
Gyuri ke posisi!
Kim Gyuri
//masuk ke dalam mobil
sutradara
Ingat kamu jangan dulu keluar air sebelum 10 detik
sutradara
kamu pasti bisa menahan napas selama itu
Kim Gyuri
(Ini adegan paling berbahaya yang pernah aku lakuin selama jadi aktris)
Kim Gyuri
(Menenggelamkan diri di sungai? bagaimana kalau aku benar-benar tenggelam?)
Kim Gyuri
(Oke... karena di sini banyak orang aku harus berani, toh mereka pasti menolongku kalau terjadi sesuatu nanti)
Kim Gyuri
//Melajukan mobil dengan kecepatan penuh sambil memasang ekpresi panik
Peluru menembus kaca belakang membuat semua orang di dalam mobil terkejut
Lim Byungmin
Hentikan mobilnya nanti kita bisa tenggelam!
Lim Byungmin
//memukul kursi pengemudi dengan kencang
Mobil terhenti tepat sebelum menabrak pembatas jalan
Kang Hari
Apa kalian siap?
Du Jinyoung
Aku selalu siap
Du Jinyoung
//mengepalkan kedua tangannya
Lim Byungmin
Si...siap untuk apa?
Kim Gyuri
Aku harus siap bukan?
Hari keluar dari mobil diikuti yang lainnya
Pertempuran pun terjadi diantara mereka dan para pengejar
Kim Gyuri
//Membanting seseorang ke tanah
Lim Byungmin
//Menyerang dengan stun gun di tangannya
Lim Byungmin
Maju kalian semua!
Kim Gyuri
ahahaha... kamu terlihat sedikit keren dengan benda itu kak
Lim Byungmin
//Tertawa mendengar suara Gyuri di belakangnya
Du Jinyoung
//Dengan mudah mengalahkan lawan
Di tengah kekacauan Gyuri melihat siluet seseorang yang mengacungkan pistol, pistol itu mengarah ke Byungmin yang sedang menyerang secara bar-bar
Kim Gyuri
//Berlari dengan kencang ke arah Byungmin
Kim Gyuri
//Mendorong tubuh Byungmin
Mereka berdua jatuh bersamaan ke dalam sungai....
Kamu menahan dirimu agar tetap di air sedangkan Byungmin langsung kembali berakting tenggelam
Du Jinyoung
//Menyerang tiga orang di dekatnya secara bersamaan
Kim Gyuri
(Airnya dinding sekali)
Kim Gyuri
(Aku harus menunggu selama 10 detik kan?)
Kim Gyuri
(1...2...3...4...5...6..7...)
Kim Gyuri
(Apa aku terlalu cepat menghitungnya?)
Kim Gyuri
(Bodo amat lah! airnya dingin sekali aku tidak tahan lagi)
Kim Gyuri
//Berenang ke atas
Kaki Gyuri ditarik ke dasar dengan sekali tarikan yang kuat
Kim Gyuri
(Apa yang terjadi?)
Kim Gyuri
//Melihat ke bawah dan tidak bisa melihat apapun selain kegelapan
Kakinya terus bergerak agar bisa ke atas tapi tubuhnya semakin tertarik ke bawah
Kim Gyuri
(Aku kehabisan napas)
Terdengar suara orang menangis
Eveleen Rosa Sanchez
Hu...hu...hu... kenapa dia belum bangun juga?
Eveleen Rosa Sanchez
//Memegangi tangan anaknya dengan erat
Kim Gyuri
(Hangat... siapa yang mengenggam tanganku?)
Kim Gyuri
(Kenapa aku tidak bisa membuka mata?)
Silvanus Zion Aldor Delrico
Ibunda tenang saja karena kondisi kakak keempat baik-baik saja
Kim Gyuri
(Apa ini namanya kematian? tapi suara siapa itu?)
Eveleen Rosa Sanchez
Tapi kenapa dia belum bangun?
Pintu dibanding dan seseorang berjalan memasuki kamar
Yeva Renatus Aldor Delrico
Tangkap pangeran Evander sekarang juga!
Beberapa prajurit istana bergegas masuk dan menghampiri ranjang dengan seseorang yang tertidur pulas di atasnya
Eveleen Rosa Sanchez
Yeva apa yang kamu lakukan?!
Eveleen Rosa Sanchez
//Menatap dengan penuh amarah
Yeva Renatus Aldor Delrico
Apalagi yang bisa aku lakukan?!
Yeva Renatus Aldor Delrico
Evander telah berkhianat dan aku harus menangkapnya
Eveleen Rosa Sanchez
Aku ratu di sini jangan melangkahiku!
Eveleen Rosa Sanchez
//Berkata tegas
Semua prajurit di ruangan tersebut terdiam, mereka terlihat bingung.
Kim Gyuri
//Perlahan membuka matanya
Silvanus Zion Aldor Delrico
Kakak keempat?
Kini semuanya menatap seseorang yang terbaring di atas ranjang
Kim Gyuri
//Memegangi kepala yang terasa sakit
Chapter 1
Eveleen Rosa Sanchez
Apa yang kamu rasakan sekarang?
Eveleen Rosa Sanchez
//Duduk di tepi ranjang sambil mengusap wajah mu lembut
Kim Gyuri
//Memperhatikan sekeliling
Silvanus Zion Aldor Delrico
Biarkan Zion yang memeriksa kakak keempat sebentar
Kim Gyuri
(Dia selalu memanggilku kakak keempat, memangnya siapa dia?)
Eveleen Rosa Sanchez
//Memberikan ruang untuk Zion
Silvanus Zion Aldor Delrico
//Meraih tanganmu
Kim Gyuri
//Menepis tangan Zion kasar
Kim Gyuri
Jangan menyentuhku!
Kim Gyuri
//Berusaha duduk dengan perlahan
Kim Gyuri
(Sebenarnya dimana ini?)
Eveleen Rosa Sanchez
Evander, apa ada yang sakit?
Eveleen Rosa Sanchez
Zion bisa menyembuhkannya untukmu
Kim Gyuri
//Menunjuk diri sendiri dengan bingung
Yeva Renatus Aldor Delrico
Cih, berlagak bodoh!
Yeva Renatus Aldor Delrico
//Berjalan mendekatimu dengan tatapan mata tajam
Kim Gyuri
(Kenapa dia terlihat ingin membunuhku?)
Eveleen Rosa Sanchez
Biarkan Evander beristirahat besok kamu bisa menemuinya lagi
Eveleen Rosa Sanchez
//Menghalangi jalan Yeva
Yeva Renatus Aldor Delrico
Besok?
Yeva Renatus Aldor Delrico
Bisa-bisa dia kabur lagi seperti kemarin ibunda
Eveleen Rosa Sanchez
Tapi apa kamu tidak melihat wajahnya yang pucat?
Eveleen Rosa Sanchez
//Berbisik
Yeva Renatus Aldor Delrico
//Menatap datar ke arahmu
Yeva Renatus Aldor Delrico
Aku tidak peduli, sekali pengkhianat dia tetaplah pengkhianat
Yeva Renatus Aldor Delrico
Prajurit tangkap dia!
Dua orang terdekat dari ranjang menarik tubuhmu dengan kasar
Eveleen Rosa Sanchez
Yeva!
Eveleen Rosa Sanchez
//Meninggikan suaranya
Yeva Renatus Aldor Delrico
Zion kamu tenangkan ibunda aku harus mengurus adik yang menyusahkan ini dulu
Silvanus Zion Aldor Delrico
Tapi...
Yeva Renatus Aldor Delrico
Bawa dia ke ruang interogasi!
Yeva Renatus Aldor Delrico
//Pergi
Eveleen Rosa Sanchez
Beraninya kamu mengabaikanku?!
Silvanus Zion Aldor Delrico
Ibunda tenang jangan biarkan emosi menguasai dirimu....
Kim Gyuri
//Menendang prajurit di depannya
Dua orang yang memegangimu terkejut dan melonggarkan penjagaannya
Kim Gyuri
//Dengan cepat melompat dengan melayangkan tinju dan tendangan secara bersamaan
Kim Gyuri
(Untung aja sempet belajar beladiri sebelum ambil akting kemaren)
Dua orang lainnya langsung menyerangmu dan kamu langsung menghindarinya
Kim Gyuri
//Pingsan dan jatuh ke lantai
Yeva Renatus Aldor Delrico
Bawa dia!
Kim Gyuri
//Membuka mata karena terkejut
Kim Gyuri
//Kamu melihat tali yang mengikat kedua tangan dan kakimu
Kim Gyuri
(Kenapa aku bisa di sini?)
Yeva Renatus Aldor Delrico
Sekarang jujur saja kenapa kamu membunuh ayahanda?
Kim Gyuri
Apa yang kamu bicarakan?
Kim Gyuri
Ini syuting apaan sih?
Kim Gyuri
//Melihat sekeliling dengan cepat
Kim Gyuri
Dimana kameranya?
Kim Gyuri
Pak sutradara aku tidak ingat ada adegan seperti....
Yeva Renatus Aldor Delrico
Berhenti bicara omong kosong!
Yeva Renatus Aldor Delrico
//Membentak
Kim Gyuri
//Menundukkan kepala
Kim Gyuri
(Ini menakutkan sekali)
Yeva Renatus Aldor Delrico
Siapa orang yang menghasutmu?
Yeva Renatus Aldor Delrico
Kenapa kamu tega membunuh Ayahanda?
Yeva Renatus Aldor Delrico
Jawab Evander!
Kim Gyuri
(Lagi-lagi nama itu)
Yeva Renatus Aldor Delrico
Aku hanya akan percaya apa yang kamu ucapkan di depanku, jadi cepat bicara!
Yeva Renatus Aldor Delrico
//Mencengkram dagumu dengan kencang
Yeva Renatus Aldor Delrico
Cepat bicara!
Tangan mu berusaha melepas ikatan tali namun, ikatan itu semakin kencang dan terasa panas seolah mulai membakar kulitmu
Kim Gyuri
(Setelah ini akan kupastikan untuk menuntut sutradara dan aktor ini)
Yeva Renatus Aldor Delrico
Kalau kamu tidak mau aku akan memaksamu
Yeva mengangkat tangannya dan sebuah cahaya biru gelap keluar dari tangannya, cahaya itu menyambar tubuhku hingga tubuhku terasa terbakar
Yeva Renatus Aldor Delrico
Api itu akan terus membakar jiwamu sampai kamu mau bicara
Kim Gyuri
(Iblis jahat! bagaimana bisa aku berbicara kalau aku kesakitan seperti ini?)
Kim Gyuri
//Merintih kesakitan
Yeva Renatus Aldor Delrico
Mata itu?!
Kim Gyuri
(Kenapa dia terkejut seperti itu?)
Kim Gyuri
(Akh... ini sakit sekali aku harus apa?)
Chapter 2
Di sebuah tebing sekumpulan orang berkumpul...
Lima langkah di depan mereka seseorang pemuda dengan darah di kepala sedang menghunuskan pedang, darah kering terlihat dari ujung bibir dan kedua matanya
Evander Nox Aldor Delrico
Apa sebenarnya mau kalian?
Tanpa ada jawaban mereka menyerang....
Lima belas orang menyerang secara bersamaan....
Evander Nox Aldor Delrico
Enyahlah!
Evander Nox Aldor Delrico
//Mengayunkan pedang dan ribuan duri melesat ke arah lima belas orang tersebut.
Bersamaan dengan limbungnya musuh, Evander hampir kehilangan kesadarannya...
Energinya terkuras habis dan tubuhnya penuh luka....
Tak berselang lama, lima orang dengan kain di wajahnya turun dari kuda....
Evander Nox Aldor Delrico
//Tersenyum miring
Evander Nox Aldor Delrico
Kalian ini... tak ada... habisnya membuatku lelah... saja
Evander Nox Aldor Delrico
(Baiklah hanya ini usaha terakhir yang bisa kulakukan)
Evander kembali menegakkan tubuhnya, dia memejamkan matanya dan menarik napas panjang....
Kedua bola matanya berubah menjadi abu-abu, darah segar mengalir keluar dari matanya....
Seketika lima orang tersebut jatuh ke tanah tanpa bisa bergerak sedikitpun
Evander Nox Aldor Delrico
Padahal aku sudah menyimpannya selama ini
Evander Nox Aldor Delrico
//Mengusap darah di matanya
Siluet hitam keluar dari balik semak-semak sambil bertepuk tangan
？？？
Siapa sangka ternyata kamu sehebat ini
？？？
Padahal aku sudah mengerahkan 50 pasukan elite milikku, tapi kamu menghabisi semuanya
Evander Nox Aldor Delrico
Siapa....
Evander Nox Aldor Delrico
//Suaranya menghilang
？？？
//Menghentikan langkahnya di dalam kegelapan hutan
？？？
Sepertinya pangeran kita sudah lelah, bagaimana kalau sekarang kamu ikut aku?
Evander Nox Aldor Delrico
//Mengangkat pedang
Evander Nox Aldor Delrico
(Aku tidak bisa bertarung lagi)
？？？
Akan kupastikan kamu mendapatkan pelayanan yang istimewa
？？？
//Mengulurkan tangannya
Evander Nox Aldor Delrico
//Berjalan mendekati suara itu
Evander Nox Aldor Delrico
(Kenapa aku berjalan ke arahnya?)
？？？
Dengan begitu kita akan menjadi lebih kuat
Evander menampar pipinya dengan kencang
？？？
Kenapa kamu keras kepala sekali, huh?!
Evander Nox Aldor Delrico
(Aku tidak boleh berlama-lama di sini)
？？？
Kalau begitu aku terpaksa melakukannya dengan caraku sendiri
Sebuah tali berwarna merah melesat ke arah Evander tapi Evander berhasil menghalaunya dengan pedang miliknya....
Dengan sisa tenaga yang dia miliki, Evander berlari ke pinggir tebing dan menjatuhkan diri di sana
Evander Nox Aldor Delrico
(Ayahanda apa kita akan segera bertemu? aku sungguh sudah tidak sanggup lagi)
Evander Nox Aldor Delrico
//Menatap bulan purnama yang berada jauh di atas sana
Kim Gyuri
//Terbangun dengan napas yang menderu kencang
Kim Gyuri
(Mimpi apa itu?)
Kim Gyuri
(Kenapa terasa begitu nyata?)
Kamu melihat dengan buram, seolah memakai kacamata minus yang sangat tebal padahal matamu normal
Namun, saat kamu ingin menyentuhnya tanganmu tidak bisa bergerak seolah mati rasa
Kim Gyuri
(Aku tidak bisa menggerakkan tubuhku)
Kim Gyuri
(Sebenarnya apa yang terjadi padaku?)
Air mata mengalir di pipimu, perasaan sakit dan bingung bersatu menjadi satu
Silvanus Zion Aldor Delrico
Bisa tolong bukakan pintu ini sebentar?
Kim Gyuri
//Tidak bisa menolehkan kepala dan masih terus menangis
Silvanus Zion Aldor Delrico
Astaga! Putra Mahkota terlalu kejam padamu
Sebuah cahaya terlihat merambah masuk ke tubuhmu...
Perlahan kau bisa bergerak dan menoleh ke arah Zion yang berdiri di samping ranjang, dari kedua tangannya cahaya putih itu muncul
Silvanus Zion Aldor Delrico
Kakak keempat jangan bicara dulu!
Silvanus Zion Aldor Delrico
//Berkata dengan tegas
Kim Gyuri
(Terserah apa katamu saja, aku sudah rela kalau mati sekarang daripada terus tersiksa seperti tadi)
Kim Gyuri
//Memejamkam mata
Kim Gyuri
//Membuka mata perlahan
Kim Gyuri
(Aku melihatnya lagi, kenapa aku terus memimpikan orang itu?)
Evander Nox Aldor Delrico
Kim Gyuri
(Dia menatapku?)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
