NovelToon NovelToon

Takdir Pria Penghafal Al-Qur'An

1. di fitnah

” Farhan tolong kamu ambilkan Abah cangkul di gudang belakang." suruh Abah Abdullah pada ustadz Farhan.

” Baik Abah". setelah itu pun Farhan pergi untuk mengambil cangkul yang berada di gudang belakang pesantren, karena ada kegiatan bersih-bersih di lingkungan pesantren tersebut oleh seluruh muridnya.

Setelah itu Farhan pun berjalan lewat belakang gedung asrama laki-laki,karena gudangnya tepat di belakang asrama laki-laki makanya Farhan memilih jalan dari belakang supaya lebih cepat sampai.

Sesampainya Farhan di depan gudang itu,terlihat pintu gudang yang tidak di kunci,karna sebelumnya pasti selalu di gembok sama.

” Kok tumben ya pinta gudang gak di kunci, biasanya sesalu di gembok kok,apa tadi ada yang ngambil peralatan ya di sini,tapi lupa ngunci lagi." pikir Farhan,yang tidak merasa curiga,dan setelah itu pun Farhan masuk ke dalam gudang yang lumayan gelap karena tidak dikasih penerangan tapi agak sedikit cahaya dari selala sela pintu yang tertutup.

Tanpa Farhan ketahui,ada bayangan seseorang yang mendekat ke arah belakang tubuh Farhan dan tiba-tiba.

Brukk.

Tengkuk Farhan di pukul dengan kuat,sama seseorang dari belakang,sampai membuat Farhan tidak sadarkan diri,lalu orang tersebut menggotong tubuh farhan,dan meletakan tubuh Farhan di lantai yang beralaskan kardus,lalu membuka baju,serta celana,dan hanya menyisakan celana dalam boxer.

Lalu tak lama setelah itu masuk lah satu orang lagi mengunakan topeng di wajahnya,membawa seorang perempuan dengan kaadaan pingsan,dan meletakkan tubuh penemuan tersebut di samping tubuh Farhan yang tidak sadarkan diri itu,lalu orang tersebut juga melakukan hal yang sama yaitu membuka baju perempuan tersebut dan hanya menyisakan tengtop saja di tubuh wanita itu,lalu merapatkan tubuh Farhan kepada wanita tersebut seola olah mereka sedang berpelukan dengan dalam kaadan Tampa busana,hanya di tutupi oleh selembar kain jarik.

” Setelah ini tidak ada lagi penghalang untuk gua mendapatkan mendapatkan apa yang gue mau, Karena setelah ini gue yakin lu lelaki yang sok alim akan keluar dari pesantren ini dengan nama yang sudah dicap buruk oleh warga pesantren ini" ujar orang itu dan setelah mengatakan hal tersebut orang tersebut pun langsung keluar dari gudang dengan cepat-cepat meninggalkan mereka yang masih dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan senyum devil.

” Ini ke mana lagi Farhan kok nggak balik-balik kabar suruh ngambil cangkul aja di gudang." gumam Abah Abdulla hajjar.sang pemilik pondok pesantren Al Hajjar Jawa tengah.

Lalu setelah itu Abah Abdullah pun memanggil salah satu pengajar di pesantren yang sedang memberi arahan kepada anak-anak didiknya tersebut,untuk mencari Farhan yang tidak balik ketika ia suruh mangambil cangkul di gudang, sudah sekitar hampir setengah jam.

” Ustad Dicky, boleh saya minta tolong kepada kamu." Panggil Abah Abdullah kepada ustaz Dicky yang sedang memberi arahannya kepada anak didiknya tersebut. lalu menoleh ke arah apa yang ternyata sedang memanggil dirinya.

” Nggih Abah ada yang bisa saya bantu.” tanya ustad Dicky yang datang di hadapan pemilik pesantren tersebut dengan hormat.

” Gini tadi kan saya nyuruh ustad Farhan untuk mengambil cangkul di gudang tapi sampai sekarang belum balik-balik bisa saya minta tolong kamu untuk melihat ke sana.” kata Abah Abdullah kepada ustadz Dicky.

” Baik Abah kalau gitu saya permisi dulu mau melihat Farhan di gudang.”

” Baik silakan,makasih ya sebelumnya.”

” Sama-sama Abah.” setelah itu pun ustad Dicky meninggalkan Abah Abdullah untuk mengecek Farhan ke gudang,atas perintah Abah Abdullah.

Dan sesampainya ustaz Dicky di gudang ia melihat pintu gudang yang tidak tertutup dengan rapat, Lalu setelah itu pun ustad dicky membuka pintu tersebut dengan lebar-lebar lalu masuk ke dalam gudang tersebut.

” Astaghfirullahaladzim apa yang anda lakukan di sini dengan putri Abah Abdullah Clarissa putriani.” ucap ustad Dicky dengan lantang membangunkan dua orang yang tadinya pingsan ini terbangun karena mendengar jeritan dari ustaz Dicky.

Farhan yang baru sadar lalu melihat sekitar dan melihat ke samping matanya langsung membesar ketika melihat putri dari Abah Abdullah yang berada di dalam pelukannya.

” Astaghfirullahaladzim ya Allah siapa yang ngelakuin.” Kata Farhan sambil melihat tubuhnya yang tidak mengenakan apapun begitupun dengan Putri kyai Abdullah yang masih baru sadar,dan dengan cepat Farhan pun langsung memakai bajunya yang berada di samping ia tergeletak.

Sedangkan wanita tersebut sudah menangis sambil menutup tubuhnya dengan kain jarik, karena tidak mengenakan apapun hijabnya juga sudah terlepas entah ke mana memperlihatkan auratnya.

”Ustad Farhan apa yang kamu lakukan sama Putri kyai Abdullah, kenapa kamu bisa melakukan perbuatan zina hal seperti ini, yang dilarang oleh agama.” dengan marah kepada ustad Farhan yang telah mengenakan pakaiannya kembali.

” Saya bersumpah saya tidak pernah melakukan hal seperti ini, dan saya pun tidak ingat kenapa saya bisa berada dengan Putri kyai.” banta Farhan dengan tegas hari ini memang dirinya tidak melakukan hal tersebut entah siapalah yang sudah menjebak dirinya seolah-olah tengah melakukan perbuatan seperti itu.

Dan Tak lama kemudian datanglah kyai Abdullah,dan orang orang pesantren, ke dalam gudang karena ia mendapatkan laporan kalau Farhan melakukan hal memalukan kepada putrinya tersebut.

bukk.

bukk.

bukk.

Tiga buah bogeman mengenai wajah tampan Farhan, dan sampai Farhan tersungkur di lantai tersebut karena,karena dengan tiba-tiba Abah melayangkan tangannya ke arah wajahnya dengan cepat tanpa beriman sadari.

” Apa yang kamu lakukan kepada putri Abah farhan, abah tidak pernah berpikir dengan teganya kamu melakukan seperti ini, aba benar-benar kecewa dengan kamu, kamu yang Abah percaya namun kamu menghancurkan juga kepercayaan Abah seperti ini, lebih baik sekarang kalian ikut Abah ke ruangannya sidang.”

lalu tak lama terlihat ummi Jannah datang dengan tangisan pilu,karena mendengar putrinya yang dinodai oleh salah satu orang kepercayaan dirinya.

” Ya Allah nak kenapa kamu bisa jadi seperti ini ya, siapa yang melakukan ini kepada kamu nak.” ucap umi Jannah kepada sang anak yang menangis dan langsung memeluk ummi Jannah sambil terisak-isak diperlukan sang ibu.

”Ustad Dicky silakan kamu bawa ustad farhan ke ruangan sidang saya tunggu di sana.” setelah mengatakan hal tersebut Abah Abdullah pun pergi meninggalkan gudang dengan kekecewaan yang mendalam terhadap Farhan, tanpa melihat wajah Farhan, orang yang ia sudah babak belur.

.....

2.keluar dari pesantren

Saat ini Farhan telah berada di ruangan sidang ,buat menindak lanjuti perkara tentang tuduhan memperkosa anak kyai Abdullah, namun sudah berulang kali Farhan jelaskan kalau ia tidak pernah melakukan hal yang paling dibenci Allah karena itu dia pun sendiri tidak tahu siapa siapa yang melakukan hal tersebut kepada dirinya dengan begitu teganya padahal selama ia di pesantren itu yang merasa tidak pernah mempunyai musuh.

” Pak kyai saya berani bersumpah kalau saya tidak pernah melakukan hal seperti itu, seingat saya pas pak kyai menyuruh saya untuk mengambil cangkul di gudang tiba-tiba saja setelah itu saya nggak ingat lagi, pas saya bangun malah saya di bungungkan dengan keberadaan Putri kyai yang berada di samping saya,yang saya benar-benar nggak tahu kenapa ia berada di situ, dan saya beneran nggak menyentuh Putri kyai." jelas Farhan pada dan pada ustaz yang berkumpul di ruangan tersebut.

” Alah mana mungkin itu pasti akal-akalan supaya kamu terbebas dari hukuman, pasti kamu juga kan yang menculik Putri kyai hingga pingsan,lalu kamu dengan mudah menodai sepuas hati mu kan."ujar ustad Jefri dengan pandangan tidak suka pada Farhan.dengan mengompori fikiran kyai dan ustadz yang berada di sana.

” Percuma saja ya ada anda seorang ustad, pinter mengaji rajin beribadah,tapi ternyata bisa berbuat memalukan seperti itu. "kata ustad yang berada di sana dengan rintangan tidak percaya menata ustad Fahri yang selama ini mereka bangga-banggakan namun bisa melakukan hal tidak terpuji seperti itu terhadap Putri kyai Abdullah.

” Iya mendingan kamu keluar saja dari pesantren ini dari Pada nama pesantren ini yang buruk boleh kelakuan tidak terpuji ustadnya, bisa-bisa tidak akan ada siswa yang mendaftar di pesantren ini gara-gara kelakuan ustadnya yang seperti ini,mereka pasti akan takut kejadian sehari-hari serupa menimpa anak mereka."

” Benar tuh pak kyai mendingan keluarkan saja ustaz Fahri dari pesantren yang dari pada kita di cap buruk oleh orang sekitar, dan tidak ada yang mau memasukkan anak mereka ke pesantren ini."

Semua orang ingin ustad Farhan mengusir Farhan dari pesantren tersebut karena bagi mereka itu adalah tindakan asusila yang tidak terpuji.

Semua orang termakan omongan ustad Jefri dan mengolok-olok ustaz Farhan dengan segala caci maki hinaan ya terima, dengan lapang dada walaupun hatinya sakit dan tak terima karena ia sendiri meyakini tidak pernah melakukan hal yang dilarang oleh agama apalagi menyetubuhi Putri kyai Abdullah.

”Semuanya mohon diam, biar saya yang mengambil keputusan bagaimana kedepannya ustad Farhan ini." ketika kyai Abdullah baru membuka suara dan ustaz yang tadinya menghina Farhan kini terdiam karena suara kyai Abdullah yang tegas membuat mereka semua menciut seketika.

” Ustad Farhan saya benar-benar kecewa dengan anda saya tidak pernah menduga Anda bisa melakukan hal ini dan di sini saya mengambil keputusan dengan berat hati saya akan mengeluarkan kamu dari pesantren ini.”

Deg.

Tiba-tiba saja jantung Farhan berhenti berdetak seketika ketika mendengar keputusan kyai Abdullah yang selama ini sangat Farhan hormati,namun rupanya kyai tidak bisa membedakan yang mana yang namanya kebenaran dan mana yang namanya kepalsuan, di sini Farhan sadar iya hanya sendiri tidak ada yang mendukung dan juga tidak ada bukti yang memutuskan bahwa dia tidak bersalah,namun Farhan yakin Allah maha tahu Allah maha tahu siapa yang benar dan siapa yang bersalah pasti suatu saat nanti akan terbuka dengan sendirinya siapa yang dengan tegangan fitnah dirinya, sepandai-pandainya engkau menyimpan bangkai pasti akan, pasti akan tercium juga aromanya.

Mungkin sudah takdirnya Farhan berhenti mengabdi pesantren ini yang telah ia tekuni selama kurang lebih hampir 5 tahun.

Semua ustad di situ yang mendengar keputusan kyai Abdullah hanya terdiam namun ada satu orang yang begitu bahagia di wajahnya yaitu ustad Jefri. Sedangkan ustaz-ustaz yang lainnya sebenarnya sangat menyayangkan keputusan kyai Abdullah untuk mengeluarkan ustadz Farhan,karena ustad Farhan adalah ustad yang paling terlama di sini dan menjadi kebanggaan kyai Abdullah, namun karena kejadian hari ini mereka pun tidak bisa memutuskan atau membela suatu Farhan Karena itu adalah utusan mutlak dari kyai Abdullahtersebut untuk mengeluarkan Farhan dari pondok pesantren tersebut.

” Saya terima keputusan kyai,di sini tidak ada yang percaya kalau saya tidak pernah melakukan hal tersebut,kyai udah kenal saya dengan begitu lama namun kayak masih tidak mempercayai saya,kalau saya tidak pernah melakukan hal tersebut apalagi menodai Putri kyai sendiri, nggak papa kok mungkin suatu hari nanti kebenaran akan terbuka sendiri siapa yang bersalah akan terlihat wujudnya.

Dan sini saya sangat berterima kasih kepada kiai yang telah mengajarkan saya, menerima saya dan membimbing saya selama saya berada di pesantren ini, mungkin tampa kyai saya bisa seperti sekarang,dan terima kasih karena kyai telah mengajari saya tentang agama membaca Alquran dan sebagainya.terima kasih diberikan kesempatan, dan saya juga sangat sangat berterima kasih kepada kyai karena telah menemukan saya yang dulu tidak tahu asal usul saya dari mana, tapi dengan hati yang ikhlas kyai menolong saya dan membawa saya sampai tempat ini.

” Kalau begitu saya permisi dulu ke mau membereskan barang saya, dan nanti saya akan pergi dari pesantren ini semoga pesantren ini menjadi lebih besar, lebih berkembang terus, dan menjadi yang terbaik. dan satu lagi saya tidak akan menaruh dendam apapun kepada kyai walaupun saya sempat kecewa dengan keputusan kyai ini,. kalau begitu saya permisi dulu Assalamualaikum.”

Dan setelah mengatakan hal itu Farhan pun keluar dari ruangan rapat tersebut dengan hati yang amat sesak dan menyayangkan dengan keputusan kyai Abdullah, namun Farah sendiri tidak bisa berbuat banyak mungkin memang sudah takdirnya untuk pergi dari pesantren ini dan menemukan sesuatu di luar sana yang menanti dirinya,mungkin Allah lebih sayang kepada dirinya makanya diberikan cobaanlah seberat ini difitnah orang, tidak ada yang mempercayai dirinya, dan farhan sendiri tidak tahu siapa keluarganya asal-usulnya.

Sedangkan di dalam ruangan rapat itu terlihat hanya keheningan setelah Farhan pergi dari hadapan mereka, apalagi kyai Abdullah yang menampakan wajah sesalnya,entah kenapa dalam hati kyai sangat menyayangkan keputusan yang tiba-tiba saja diambil secara sepihak tambah menyelidiki dulu kasus tersebut,ini orangnya dulu ya bangga-banggakan iya sayangi ya percayai telah ia usir dari pesantrennya sendiri.

Lalu setelah itu pun parah ustad yang berada di situ pun mengubarkan diri masing-masing begitupun dengan kyai Abdullah,

Dan kini tinggallah ustad Jefri sendiri yang berada di ruangan rapat tersebut dengan senyum yang lebar yang menghiasi wajahnya dan dengan senyuman devil.

Tak lama setelah itu ustad Jefri pun keluar dari ruangan tersebut dengan perasaan yang bahagia.

.....

3.tetap tegar

Saat ini Farhan tengah membereskan baju kedalam tas,hatinya sudah terlanjur kecewa dengan keputusan kyai Abdullah yang mengeluarkan dirinya,namun ia sendiri tidak bisa apa apa,karna kyai Abdullah sudah termakan omongan dari oramg lain yang tidak menyukainya.

Setelah selesai mengemasi baju kedalam tas,Farhan pun keluar dari rumah yang selama ini ia tinggal selama di pesantren itu,walau banyak kenangan yang ia lalui selama mengabdi di sini.

Setelah melihat semua sudut rumah itu,Farhan pun menghela nafas dengan kasar,lalu mengunci pintu rumah itu lalu berjalan ke arah rumah utama kyai Abdullah,buat mengembalikan kunci rumah milik kyai Abdullah itu,karna Farhan sudah tidak berhak lagi untuk menempati rumah itu lagi,walau pun ia sangat senang berada di pesantren yang sudah sangat berjasa untuk dirinya.

Saat Farhan berjalan ke arah rumah kyai Abdullah,para ustadz, ustazah, serta para santri pada melihat dirinya yang berjalan membawa tas untuk pergi dari ponpes itu.mrnjadi bahan pembicaraan orang yang melihat dirinya.

” Gak nyaka ya, ustadz Farhan kaya gitu,untung saja aku gak sampai suka sama dia.

” Sama aku juga,kok bisa lah seorang ustadz yang paling di banggakan oleh kyai Abdullah bisa berbuat hal seperti seperti itu sama Ning Clarissa Putriani putri kyai Abdullah.

” Aku pun antara percayq dan tidak percaya, ustadz Farhan yang faham agama,dan hafiz Quran bisa melakukan itu.

” Namanya juga laki-laki pastinya punya nafsu apalagi neng Clarissa cantik begitu, pastilah tergoda apalagi Ning Carissa banyak disukai oleh ustadz muda di sini.

Begitulah guncang-gunjing yang mereka bicarakan kepada ustad Farhan namun Farhan yang mendengar itu hanya bisa menutup telinga dan matanyatidak mungkin Farhan membungkam mulut mereka satu persatu orang yang membicarakan dirinya,saat mereka membicarakan keburukan dirinya,yang tidak pernah ia lakukan sama sekali,walau hati Farhan sakit,dan harga dirinya sudah tidak ada karna di fitnah dengan begitu kejam oleh orang lain. lalu dengan cepat berjalan menuju rumah utama kyai Abdullah untuk mengembalikan kunci rumah yang selama ini ia tinggal selama di pondok pesantren ini.

Setelah ustadz Farhan sampai di depan rumah kyai Abdullah,ia bertemu dengan satpam yang berjaga di gerbang keluar masuk rumah kyai Abdullah.

” Assalamualaikum pak.

” Waalaikumsalam ustad Farhan, jawab security tersebut Lalu langsung memeluk tubuh pusat Farhan dengan erat,begitu pun dengan ustadz Farhan.

” Nak bapak tahu kamu seperti apa, bukan sehari dua hari bapak mengenal kamu nak,kamu tidak mungkin melakukan hal yang dilarang oleh Allah apa lagi berbuat zina seperti itu, bapak sangat menyayangkan dengan keputusan kyai Abdullah yang mengeluarkan kamu dari pondok pesantren ini, namun bapak sendiri tidak bisa berbuat apa-apa karena bapak di sini juga bekerja dengan beliau. namun bapak yakin atas musibah apa yang menimpa kamu pasti akan ada hikmah dan kejutan yang menanti dirimu,serta Allah menaikkan derajat kamu, apalagi kamu sudah bapak anggap sebagai anak sendiri.

” Makasih pak Ahmad sudah menyayangi saya, dan mau percaya saya yang tidak pernah melakukan hal tersebut, hanya bapak lah Yang sangat saya percayai untuk saat ini, walaupun semua orang menuduh saya melakukan hal tersebut.,, ucap ustadz Farhan kepada pak Ahmad, pria perlu bayar yang sangat Farhan sayangi seperti orang tua sendiri.

” Iya nak sama-sama mungkin ini memang ujian dari Allah untuk menaikkan derajat kamu,semoga sehabis keluar dari sini kamu akan mendapatkan kebahagiaan di luar sana yang lebih baik lagi dari sebelumnya. sambil memegang kedua bahu Farhan dengan tersenyum tulus, semoga saja Allah segera membukakan kebenaran saat engkau telah pergi dari sini nak, dan orang-orang yang memfitnah kamu akan menyesal saat engkau telah pergi dari mereka, saatmelakukan hal itu sama kamu.batin pak Ahmad.

” Oh ya pak saya mau nitip kunci rumah yang waktu dulu pertama kali saya di sini, kyai Abdullah memberikan saya tempat tinggal di pesantren ini,dan saya mau nitip surat ini kepada kyai dan Ning Clarissa pak, sebagai permintaan maaf saya untuk mereka, Karena kalau saya yang datang ke hadapan mereka pasti saya tidak akan dianggap lagi. makanya saya nitip surat ini untuk pak kyai dan putrinya ya pak saya akan pergi dari sekarang juga, mungkin juga memang sudah waktunya saya mencari jati diri saya yang sebenarnya di luar sana.

” Ya Allah nak, bapak doakan semoga kebahagiaan akan menanti dirimu di luar sana,dan bapak yakin orang sebaik kamu tidak mungkin diberikan ujian di luar batas kemampuan hambanya.

” Makasih pak saya tidak akan melupakanmu jasa-jasa bapak selama ini yang telah membantu saya, dan menemukan saat saya saat dulu saya lagi di titik terendah saya mau menolong saya yang tidak tahu asal-usulnya, dan membawa saya ke sini,. dan berkat bapak saya mendapatkan ilmu agama, serta pelajaran di pesantren ini yang tidak akan saya lupakan,dan kalau gitu saya permisi dulu ya pak

Assalamualaikum.,,sambil pamit pada pak Ahmad, Dengan mencium tangan pria paru baya tersebut dengan sopan,lalu pergi dari hadapan pak Ahmad dengan langkah yang berat meninggalkan pesantren yang sudah merubah dirinya menjadi lebih baik,serta ilmu yang ia terima.

*

Sedangkan di dalam rumah kyai Abdullah dan ummi Jannah,terlihat sang kyai yang sedang mengintrogasi sang putri yang menangis dipelukan bumi.

” Clarissa, Abah mau bertanya apa benar Farhan melakukan hal itu kepada kamu apa dia benar-benar menodai kamu nak.,,tanya Abah Abdullah pada sang putri yang masih berada di pelukan sang ummi.

” Clarissa sendiri nggak tahu Abah, seingat Clarissa saat itu Clarissa sedang mengambil air minum di dapur, tiba-tiba saja gelar Risa tidak ingat dan sudah berada di gudang bersama ustad Farhan Abah,dengan baju yang sudah kebuka dan hanya menggunakan jarik sebagai penutup tubuh kami Abah.sambil menangis sesenggukan Clarissa menceritakan kepada sang Abah,sedangkan sang ummi hanya mengelus kepala sang Putri yang berada di pelukannya, dengan hati yang sedih atas apa yang menimpa sang anak.

” Baik sekarang Abah tanya lagi, apa ada di tubuh kamu ada sakit atau bekas yang di tinggalkan oleh Farhan saat melakukan hal itu pada kamu nak? tanya sang Abah lagi.

” Saat ini yang Clarissa merasakan tidak menemukan sakit apapun abah,karena Carissa cuman syok aja saat tiba-tiba berada dalam pelukan ustadz Farhan, dan itu pun hanya mengenakan celana,dan tanktop sebagai di tubuh Clarissa aja abah.jawab Clarissa dengan jujur,apa yang di rasakan saat ini.

” Astaghfirullah, berarti kita sudah menuduh ustadz Farhan begitu saja, Tampa mencari kebenaran nya,kalau gitu abang harus menemui ustad Farhan dan meminta maaf karena sudah mengusir ustadz Farhan dari pesantren kita.

” Apa,Abah mengusir ustadz Farhan dari pesantren kita,kok bisa Abah mengusir ustadz farhan Tampa mencari bukti terlebih dahulu sebelum melakukan tersebut Abah,karena umi yakin farhan orang yang baik tidak mungkin melakukan hal tersebut kepada putri kita apalagi, dia sangat menyayangi Putri kita seperti adiknya sendiri. ucap umi Jannah kepada sang suami yang begitu kecewa karena mengusir ustaz Farhan tampak persetujuan dirinya.

” Maaf umi, apa tadi begitu sangat marah dan kata itu keluar begitu saja dari mulut Abah ummi,biar Abang selidiki dulu kasus ini dan apa akan menemui suatu paham agar tidak jadi keluar dari pesantren kita, kalau gitu Abah pergi dulu.

Dan setelah mengatakan hal tersebut kepada sang istri dan anaknya, Abah Abdul keluar dari rumah untuk mau minta maaf kepada ustad Farhan yang sudah ia tuduh sambil mencari kebenaran terlebih dahulu.

.....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!