Hari sudah menunjukkan pukul 08.00 Wib sementara Vanny masih mandi dan hendak berangkat kesekolah. Vanny yang selalu terlambat dan tidak pernah disiplin sama sekali.
"Vanny berangkat dulu ya ayah, mama sambil menyalam tangan orang tuanya. "
"Van kamu ngga makan dulu,.?"
"Ngga ma, Vanny udah terlambat nih .!"
"Selalu saja kamu terlambat, nanti jangan sampai alasan pulang lagi karena pagar sudah ditutup dan tidak boleh masuk, kalo kamu sampe pulang dengan alasan itu mama jitak kepala kamu. !"
"Iya ma, bawel banget sih. Yaudah Vanny pergi dulu assalamualaikum.
"Walaikum salam"
Setibanya disekolah Vanny sudah disambut dengan satpam yang sudah duluan mengunci pintu pagar.
"Pak STOP .!!!"
"Biarkan saya masuk, pak tolong kali iniii aja, ya pak ya pliiisss banget pak bukain pintunya."
"Kamu lagi, terlambat teruss, kebiasaan ya kamu, saya ngga bisa buka pintu, ntar saya dimarahin bapak kepala sekolah. Emang sekolah ini punya kamu apa, sesuka hatimu aja mau masuk jam berapa."
"Yah pak tolong lah pak, kerjaan saya banyak dirumah, belum lagi saya harus nyuci piring, memasak, menyapu, mengepel dan ngurusin adik-adik saya juga." ucap Vanny dengan berbohong
"Buset dah, kamu ibu rumah tangga atau siswa,? pekerjaan mu sperti emak-emak beranak delapan saja. Udah pulang aja ngga usah sekolah, kamu memang cocoknya jadi ibu rumah tangga." Ucap satpam dengan nada meledek.
Vanny tak punya pilihan, tapi jangan bilang namanya Vanny kalau tak punya seribu akal untuk masuk ke sekolah.
" Aaaha, aku punya ide, sepertinya aku harus masuk melalui tembok belakang."
Vanny mengendap, dan sampai ditembok belakang, dia berfikir untuk memanjat temboknya. Dengan pedenya dia melempar tas nya duluan kebawah, tanpa dia sadari tas itu jatuh tepat dikepala botak bapak kepala sekolah yang sedang berdiri didekat tembok belakang sekolah.
"Aduuhh tas siapa ini, kurang ajar sekali tidak punya sopan santun, kalo aku temukan siswa ini, akan aku beri hukuman untuk memanggil orang tuanya." Vanny terkejut bukan main, dia tidak menyangka bapak sekolah ada disitu.
"Aduuuhhh mampus akuuu, kenapa bapak kepala sekolah ada disitu, waahh kacau. Aku harus gimana nih, yaudah lah biarin aja, palingan dihukum dan panggilan orang tua."
Dengan nada datar dan santai Vanny tidak pernah merasa malu dan bersalah atas ulah-ulahnya disekolah. Wanita itu akan selalu barbar, flat dan tidak akan mengambil pusing setiap kerusuhannya.
Samapai diruangan guru, bapak sekolah membuka tas itu, dan dia melihat nama" buku tertulis Vanny Kejora Kelas XII 2. Dengan emosinya bapak sekolah memanggil wali kelas Vanny.
"Assalamualaikum pak, saya wali kelas Vanny, ada apa bapak memanggil saya.?"
"Kirim surat panggilan orang tua kepada anak tak disiplin itu, dia harus dihukum karena sudah terlambat dan melemparkan tasnya dikepala saya."
"Baik pak saya akan kirim surat panggilan kepada orang tua Vanny, permisi pak saya keluar dulu."
"Baik bu, tolong disampaikan hari ini juga."
"Baik pak."
"Apalagi yang sudah dilakukan anak barbar itu, tak habis-habisnya dia buat ulah. Ya ampun kasihan orang tuanya punya anak yang barbar dan punya masa depan suram". Batin bu wakil kelas Vanny.
Vanny sudah sampai dirumah dengan muka cuek dan tidak pernah merasa bersalah.
Belum lagi mengucap salam, Vanny sudah dikejutkan dengan teriakan menggelegar dari mamanya.
"Vannyyyyy.!!!! kau memang anak barbar yang tidak tau malu, mau ditaro kemana muka mama ha..?? Mama dapat undangan dari sekolah mu, mama fikir undangan acara atau undangan karena kamu berprestasi, tapi ternyata undangan panggilan orang tua, dan ini sudah ke lima kali nya mama dipanggil gara-gara ulahmu.Ya ampuuunnn Vanny kamu itu perempuan bukan laki-laki. Kenapa kamu selalu saja membuat ulah. Entah apa yang dulu mama makan ketika hamil kamu, kenapa hasilnya kek gini, lama-lama mama stres Vanny."
Mama Vanny berteriak marah-marah sambil pusing memikirkan rasa malu yang akan dia tanggung untuk pergi kesekolah dengan panggilan orang tua yang sudah kelima kalinya.
Bugh..!!!! Tiba-tiba mobil mewah terjatuh dari atas ketinggian. Sampai kejurang, seketika ayah Vanny yang berada tepat dilokasi langsung menyelamatkan Kevin yang tak lain adalah ayah dari Arvan. Dia memapah Kevin hingga keluar dari mobil dan menjauh secepatnya sebelum akhirnya mobil itu meledak.
"Cepat bawa orang ini kepuskesmas terdekat dikampung kita"
Ayah Vanny sangat panik melihat keadaan Kevin yang tak lain adalah ayah dari Arvan. Setiba dipuskesmas Kevin langsung ditangani dengan peralatan puskesmas yang seadanya.
Setelah siuman, dan mulai membaik Kevin dibopong kerumah keluarga Vanny yang tak jauh dari puskesmas. Ayah dan ibu Vanny merawat Kevin dengan tulus, sehingga tepat dua minggu keadaan Kevin telah membaik.
Dia kemudian meminjam ponsel ayah Vanny untuk menghubungi Arvan anaknya agar dijemput dikediaman Vanny.
"Halo Arvan, ini ayah"
"Halo ayah, ayah kemana saja, kami sangat panik tiba-tiba no ayah tidak bisa dihubungi, apa ada sesuatu yang terjadi ayah.?"
"Ayah saat ini berada di kampung x, mobil ayah jatuh kejurang, ayah sempat tak sadarkan diri selama 5 hari, beruntung ada orang baik yang mau merawat ayah. Ayah sudah merasa pulih, tolong jemput ayah."
"Astagfirullah ayah, baik Arvan akan segera kesana"
Dengan panik Arvan mengendarai mobil sport miliknya dan beberapa pengawal dibelakangnya, tak lupa ia membawa Roni dokter pribadi mereka.
Sesampainya dikampung x arvan langsung menuju rumah keluarga Vanny.
"Assalamu alaikum ayah, bagai mana keadaan ayah."?
Arvan langsung memeluk sang ayah dan melihat keadaan ayah dengan sangat sedih dan prihatin.
"Ayah baik-baik saja nak, untung pak Budi dan bu Lastri menyelamatkan ayah dan merawat ayah samapi akhirnya ayah kembali pulih."
Pak Budi dan bu Lastri yang tak lain adalah kedua orang tua Vanny, sangat telaten merawat Kevin hingga akhirnya keadaan Kevin sedikit membaik.
Arvan langsung membawa ayahnya pulang untuk dirawat kembali dirumah oleh Roni dokter muda yang saat ini menjadi dokter pribadi keluarga mereka.
"Baik pak, buk terimakasih untuk kebaikan kalian, saya sangat berterimakasih dan ini untuk ibu dan bapak, mohon diterima."
Arvan memberi selembar cek bertuliskan 100 jt rupiah untuk membalas kebaikan orang tua Vanny. tetapi orang tua Vanny menolak.
"Tidak usah nak, kami tulus merawat ayahmu, kami tidak butuh ini. Tolong ambil kembali."
Mau tak mau Arvan mengambil kembali cek tersebut, sebelum mereka kembali, Kevin memberi kartu namanya kepada orang tua Vanny, dan meminta no telepon Budi yang tak lain adalah ayah Vanny untuk sewaktu-waktu menghubunginya kembali.
"Pak ini kartu nama saya, dan terimakasih telah berbagi no telepon, nanti ada waktu saya kabari kembali, terimakasih untuk kebaikan kalian, saya akan kembali. Assalamualaikum"
Setelah berpamitan mereka kemudian pergi meninggalkan kampung x.
Setibanya di mansion keluarga Arvan, ayahnya kemudian dipapah menuju kamar dan dirawat oleh dokter Roni.
"Ayah akan baik-baik saja, jangan terlalu khawatir Arvan."
"Iya ayah, aku bersyukur ayah bisa selamat dari kecelakaan maut itu. Aku sayang sama ayah, ayah harus segera pulih agar bisa beraktivitas seperti biasa."
"Iya Arvan, terimakasih nak, kamu anak terbaik ayah."
Anak dan ayah itu kemudian berpelukan dan meluapkan kasih sayang satu sama lain. Kevin sangat menyayangi Arvan, terlebih mama Arvan telah meninggal sejak umur Arvan masih 8 tahun. Dari itu Kevin telah berperan sebagai ibu sekaligus ayah untuk Arvan. Kevin tak pernah berfikir untuk mencari pengganti istrinya, Maya wanita yang sangat ia cintai, istri yang tak akan pernah tergantikan oleh apapun dan siapapun.
Akhirnya setelah 3 tahun menjalani masa abu-abu SMA Vanny ternyata lulus juga, dan mendapatkan nilai yang lumayan bagus. Walaupun Vanny wanita barbar dan suka buat masalah, tidak dipungkiri bahwa dibalik sifat barbarnya ada otak yang cemerlang.
Setelah berunding diruang rapat guru, mereka semua sepakat untuk meluluskan Vanny, walaupun dengan beradu argumen terlebih dahulu. Mereka mengakui bahwa Vanny si wanita barbar adalah siswi yang pintar meski minim akhlak
"Vanny ternyata kamu lulus juga ya, aku kira guru-guru akan keberatan meluluskan kamu karena kebobrokan mu yang selalu membuat masalah, sehingga membuat semua guru emosi melihat mu."
Cletuk Rina musuh bebuyutan Vanny, bisa dikatakan Rina sebenarnya cemburu, walaupun Vanny barbar ternyata dia salah satu siswi favorit para siswa lelaki, meski pada kenyataannya tak akan ada yang berani mendekatinya. Karena Vanny tak segan-segan memukul bahkan meninju teman laki-laki yang menggodanya.
"Walaupun aku barbar tapi otakku waras dan pintar, semua guru mengakui itu, yaa walaupun mereka terpaksa meluluskanku karena kalaupun aku tidak lulus, mereka akan muak melihatku dengan segala permasalahnku. Dan aku fikir dari pada mereka stres melihat ku lama-lama disekolah ini mendingan mereka meluluskanku saja."
Jawab Vanny dengan santai, dan tak pernah keberatan jika ada yang menghinanya. Responnya yang selalu cuek dan santai membuat siapapun yang berbicara dengannya merasa geram.
"Mama, ayah aku lulus. Ini adalah hadiah untuk kalian ternyata walaupun aku dengan segudang masalah disekolah masih diluluskan juga hehe"
Vanny langsung memberikan kabar kelulusan kepada orang tua nya, dengan semangat dan senyum yang ceria.
"Alhamdulillah kamu lulus nak, mama dan ayah sudah khawatir guru-guru disekolah mu tidak setuju untuk meluluskanmu. Dan ternyata kamu akhirnya lulus. Mama senang ayo kita rayakan dengan pergi liburan ke kota untuk merayakan kelulusan mu."
Lastri sangat senang dengan berita kelulusan putrinya, sehingga dia merencanakan berlibur di kota untuk merayakan kelulusan Vanny.
"Vanny ayah juga senang dengan berita kelulusan mu ini, sembari kita berlibur dikota, kita akan mampir ke rumah tuan Kevin. Dia mengundang ayah kerumahnya yang berada dikota B. Dia sudah memberikan alamatnya kepada ayah, dan ayah segan untuk tidak memenuhinya."
"Tuan Kevin yang ayah selamatkan.? Apakah dia masih mengenal ayah.? Aku takut berhadapan dengan orang kaya, biasanya orang kaya itu sombong dan selalu menganggap rendah orang yang berada dibawahnya."
"Ayah rasa tuan Kevin berbeda, dia orang baik dan ayah bisa merasakan itu setelah beberapa hari ayah merawatnya dirumah kita."
Ya, orang tua Vanny sangat kagum dengan kerendahan hati tuan Kevin, walaupun dia kaya tetapi dia benar-benar orang yang baik, selalu menghargai pemberian orang lain, sperti makanan yang disajikan orang tua Vanny, walaupun sangat jauh dengan makanan mewah yang biasa dia konsumsi tetapi dia akan selalu melahapnya dengan semangat dan menghargai makanan itu.
Tuan Kevin juga sangat senang dengan ketulusan orang tua Vanny yang merawatnya, hingga akhirnya terlintas dibenaknya untuk menjodohkan Vanny anak semata wayang Budi dan Lastri dengan Arvan anak semata wayang Kevin.
"Vanny, kamu jangan bermalas-malasan saja, ayo bantu ibu jualan di rumah makan mumpung kamu lagi libur."
Teriak Lastri dikamar Vanny, jam sudah menunjukkan pukul 08.00 dan ternyata Vanny masih betah ngorok ditempat tidurnya.
"Aduh apaan sih ma, orang lagi enak mimpi juga malah dibangunin. Aku tu baru mimpi tau ma, mimpi ketemu pangeran tampan, lagi enak-enak mimpi malah kebangun gara-gara suara mama yang menggelegar seperti petir."
"Apa kamu bilang, dasar anak duralex kamu. Ayo cepat bangun, anak gadis ngga boleh malas, rajin-rajin bantuin mama, mana tau kamu setelah lulus mau merantau, kan harus mandiri. Jadi latihlah dirimu mulai sekarang, jangan jadi anak manja. Cepat kamu mandi, setelah itu kamu datang bantuin mama ke rumah makan."
"Baiklah mamaku"
Setelah itu Vanny bergegas membantu ibunya dirumah makan, dan wanita barbar itu selalu cekatan dalam bekerja, walaupun terkadang pelanggan harus emosi karena sikap Vanny yang selalu cuek dan perkataannya yang pedas ketika ada pelanggan yang banyak tingkah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!