NovelToon NovelToon

Gadis ODGJ & Fotografer Dingin

Bab 1

 \*Beberapa Jam Sebelumnya\*

"Yo! Apa kamu jadi mengajak keluargamu liburan ke puncak?"tanya seorang nenek seraya memandangi sang anak, menantu dan cucu secara bergantian.

"Ya bunda. Aku ingin mengajak keluargaku liburan sejenak dari rutinitas seperti biasa"jawab Leoy seadanya.

"Ya sudah jika keputusanmu sudah bulat nak. Ayah cuman bisa mendoakan dari sini agar selamat sampai tujuan nak"ujar sang kakek sambil memeluk loey begitu erat.

"Bunda sama ayah jangan khawatir, aku bisa menjaga keluargaku dengan baik ayah, bunda"jawab loey dengan tegas tanpa ada keraguan.Akan tetapi, setelah sang anak mengatakan hal itu, seketika itu juga senyum sang kakek dan nenek pun berubah jadi senyum simrik serta niat ingin balas dendam pun semakin membara.

   "Sekarang ini waktu yang tepat untuk balas dendam yang sudah terpatri selama 2 tahun" ucap hati pak fuad sambil terus tersenyum biasa sebagai topeng untuk menjalankan rencananya.

Hal yang sama pun juga dilakukan oleh sang istri. Karena sang istri pun juga memiliki dendam yang sama kepada sang menantu.

    "Bagus, pergilah yang jauh. Maka kalian akan menemukan ajal maut kalian beberapa jam dari sekarang" dendam suara hati bu farid sambil terus tersenyum manis untuk menutupi rencananya.

Tak lama kemudian, Fanya, sang istri dan Jeony, sang anak tercinta pun keluar dari kamar mereka sambil membawa koper yang sudah berisi perlengkapan liburan masing-masing.

"Sudah siap semua sayang?"tanya Leoy seraya mengecup dahi sang istri.

"Alhamdulillah, sudah siap semua yah"sahut fanya sambil tersenyum lebar.

"Lalu, anak ayah sudah siap perlengkapan liburannya girl?"tanya leoy, sang ayah seraya melihat penampilan sang anak secara keseluruhan.

"Sudah dong ayahku tersayang"jawab jeony sambil tersenyum manis seraya menunjukkan koper yang sudah rapi dengan perlengkapan liburan ala jeony.

"Ya sudah. Sekarang ayo kita berangkat liburan ya"titah loey sambil tersenyum lebar melihat para anggota keluarga yang juga ikut senang.

"Let's Go ayah…" Teriak fanya dan jeony secara bersamaan.

.Disaat pak Leoy dan keluarga berbahagia dan saat yang sama pak fuad dan bu farid pun mulai melakukan rencana jahat mereka untuk menguasai seluruh harta sang anak. Secara diam-diam, sang kakek pun pergi sejenak dan sedikit menjauh dari keluarga untuk menjalankan rencana yang sudah pak fuad susun secara rapi beberapa bulan yang lalu bersama sang istri. Setelah dirasa cukup menjauh, dengan gerak cepat pak fuad pun menelpon orang suruhannya yang saat ini sudah bersiap di posisi yang sudah ditentukan.

"Halo…"

  "Ya tuan.."

  "Jalankan rencana sekarang!"

  "Baik tuan, laksanakan perintah"

  "Saya tunggu kabar kematiannya. Saya sudah muak dengan sandiwara ini"

  "Baik tuan, saya tutup telepon dulu tuan"

  "Baiklah aku tunggu kabarnya"

  "Siap tuan"

Dengan segera, pak fuad pun mematikan sambungan telepon dengan orang bayaran yang sudah ditugaskan sesuai dengan rencana. Kemudian, pak fuad pun memulai dramanya. Dengan merapikan kemeja biru dongker, lalu keluar dari gudang penyimpanan perlengkapan rumah sambil membawa beberapa buku khusus yang tersimpan di gudang sebagai model penyamaran yang saat ini pak fuad jalankan.

Beberapa saat berjalan, pak fuad sudah berada di rumah tengah yang dimana keluarga sang anak angkat ingin berangkat berlibur bersama keluarga tercinta. "Kehancuranmu akan tiba dan kejayaanku akan kembali bertahta" bisik hati kecil pak fuad yang penuh dendam dengan sang anak angkat.

"Ayah! Bunda!.."Ucap leoy sambil tersenyum.

"Ya nak…"Jawab pak fuad dan bu farid seraya ikut tersenyum manis didepan sang anak semata wayang.

"Aku jalan liburan dulu bersama keluarga Bunda, ayah"ucap leoy sambil mengecup punggung tangan sang bunda dan ayah secara bergantian.

Hal yang sama juga diikuti oleh sang istri dan anak yaitu mencium ayah dan bunda yang sudah dianggap oleh fanya seperti ibu dan ayah kandung sendiri.

"Bunda, ayah kami jalan dulu dan doakan kami sampai tempat tujuan ya yah, bunda"timpal Fanya yang ikut juga minta doa kepada ayah dn ibu mertua.

"Ya fanya dan jaga si jeony baik-baik ya, jangan sampai jeony dalam keadaan bahaya"sahut bu farid sambil tersenyum tipis.

"Ya pasti bu. Fanya akan melaksanakan perintah ibu, ayah"ucap fanya sambil merangkul dan menghujani jeony dengan kecupan di seluruh wajahnya.

Sontak, seketika itu juga jeony pun cemberut sekaligus tersenyum karena kasih sayang kedua orang tuanya tak pernah alfa sedari dulu dan tangan hangat kedua orangtua selalu terasa di setiap waktu.

"Ayah…"Teriak jeony sambil cemberut dihadapan sang ayah.

"Wah! Kenapa anak ayah tiba-tiba cemberut seperti ini heum"tanya pak leoy dengan lembut.

"Ayahh… itu bunda barusan menghujani ony sama cium yah. Jadi merusak dandan ony yah"ujar jeony dengan menggembungkan pipi sejenak lalu kemudian tersenyum bahagia.

"Lah, bagus dong ony. Ayah aja pengen itu, tapi nggak dikasih sama bundamu"sahut pak leoy sambil mengerlingkan sebelah mata.

"Wahh berarti ony beruntung dong. Wahh aku pengen lagi bunda"jawab jeony sambil memeluk sang bunda tercinta dengan erat.

"Aduhh anak bunda ini ya"keluh kesah sang bunda sambil mengeratkan pelukannya dengan sang anak.

"Muehehe… maaf bunda kalo ony rakus minta peluk bundaku tersayang"jawab Jeony sambil tersenyum lebar.

"Ya tidak apa-apa anak bunda tersayang"sahut cepat bu fanya sambil terus memeluk sang anak.

Sambil memeluk sang anak, bu fanya pun melihat sekeliling dan ternyata mereka bertiga masih berada di pekarangan rumah yang membuat bu fanya mendengus kesal.

"Ayah… kapan kita akan jalan ini yah"ujar bu fanya sambil tersenyum.

"Iya bunda, ayah lupa hehe"jawab pak leoy sambil meringis menampilkan senyum deretan gigi putihnya.

"Ayo cepat berangkat yah ihhh…"sahut bu fanya sambil mencubit perut sixpack sang suami.

"Ya bundakuh"jawab pak leoy sambil menghidupkan mesin mobil.

Lalu saat ini keluarga cemara itu sudah keluar dari rumah sang kakek dengan penuh keceriaan. Kembali lagi di kediaman rumah warisan, saat ini sang kakek dan nenek pun bertos ria sambil minum secangkir wiski untuk merayakan rencana mereka berdua yang sudah berhasil menyingkirkan hama di dalam rumah yang selama ini sepasang pasutri tua itu inginkan.

"Ayah!..."Ucap bu farid.

"Ya sayang!"jawab pak fuad.

"Kita akan kaya raya yah"ucap bu farid yang begitu senang.

"Ya sayang. Sebentar lagi, kita benar-benar kaya raya sayang"sahut pak fuad sambil menuang wiski di dalam gelasnya.

"Kita tunggu kabar kematian keturunan Christian sayang"jawab bu farid sambil terus meneguk wiski dalam jumlah yang banyak.

"Ayo sayang kita tunggu"sahut pak fuad seraya terus bergelayut manja di tubuh sang istri.

Akhirnya sepasang pasutri tua itu pun terus berpesta di ruangan khusus sembari menunggu kabar kematian dari orang suruhan yang sudah di bayar mahal untuk pembunuhan berencana ini. Kembali di perjalanan keluarga cemara, yang dimana sekarang bu fanya saat sedang memegang erat tangan pak leoy sambil terus menatap jalannya yang begitu ramai dan banyak lalu lalang kendaraan.

"Baby!"Ucap pak leoy

"Yes, my husband"jawab bu fanya

"How are you girls, kids? Are You okey!"Tanya pak leoy

"Yes, I fine okey baby"sahut bu fanya

"Apa kamu ingin beristirahat di rest area baby! Karena perjalanan kita masih jauh?"tanya pak leoy seraya melirik sedikit ke arah sang anak yang tertidur kursi kemudi dengan nyenyak.

"Ya boleh ayah. Badan bunda sudah pegal-pegal semuanya"ujar bu fanya dengan nada pelan.

"Ayo kita beristirahat sejenak di rest area ini sayang"titah pak leoy.

"Ayo yah…"sahut bu fanya dengan girang sambil memeluk tangan sang anak dengan erat.

Pada saat pak loey ingin membelokkan stir ke kiri untuk berhenti di rest area. Di saat yang sama ada truk besar suruhan pak fuad yang mengalami rem blong di tikungan yang sama. Seketika itu juga tabrakan maut tidak bisa dihindarkan.

Brakk...

Ckittt...

"AYAHH AWAS…"Teriak bu fanya sembari memeluk sang anak dengan erat.

"YA BUUNDA… AWAS ANAK KITA BUNDA, FISARAT AYAH NGGAK ENAK BUNDA"dibalas teriakan oleh pak loey.

Saat itu juga, bu fanya pun langsung memeluk sang anak begitu erat. Saat ini, pak leoy berusaha mengendalikan menguasai jalan dan sekaligus menguasai mobilnya agar tidak baku hantam dengan mobil yang lain. Akan tetapi, nasib berkata lain. Di saat yang sama, rem mobil yang ditumpangi keluarga pak leoy mengalami rem blong. Sehingga kecelakaan beruntun pun terjadi.

Bab 2

Kejadian kecelakaan beruntun itu terjadi tepat siang hari. Yang dimana para pembersih jalanan ibu kota, pada saat itu tengah melakukan pembersihan area jalan sekitar tol yang lenggang. Saat mereka sibuk dengan pekerjaan pembersihan jalan, saat itu juga mereka dikejutkan dengan dentuman keras yang diakibatkan adu jangkrik antara mobil pribadi dan truk pembawa pasir pun tak terhindarkan.

Ckitt…

Brakk…

Prang…

"Astagfirullah… innalillahi ya allah…"teriak seorang tukang sapu jalan begitu histeris.

"Allahuakbar…"teriak tukang pembersih jalan lain bernama bu fatwa yang langsung mengundang seluruh para warga yang berada di sekitar rest area.

Kejadian kecelakaan pun menyita perhatian para warga, yang dimana bu fatwa yang saat ini sedang berusaha menyelamatkan seorang anak yang tak lain dia adalah jeony yang terjepit di pintu mobil kesayangan. Lalu pak loey terkapar di sisi jalan tol dan bu fanya pun terkapar di pinggir jalan dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Serta, setelah di cek kondisi sepasang suami istri yang terkapar, dinyatakan tewas di tempat kejadian. Dikarenakan akibat benturan keras di sekitar area kepala membuat nyawa sepasang suami istri tidak tertolong.

Kembali lagi pada bu fatwa, yang dimana saat ini tengah berupaya menyelamatkan jeony yang terhimpit badan mobil kesayangan juga dibantu para warga yang lain. Terus berusaha, bu fatwa dengan sekuat tenaga menarik pelan-pelan tubuh jeony yang berlumuran darah. Para warga lain terus berdatangan membantu bu fatwa mengeluarkan jeony yang sudah terkapar lepas karena, dimana sang bunda berusaha melindungi jeony dengan bantal khusus sehingga kepala jeony tidak mengalami luka yang cukup parah. Hanya saja, terdapat banyak luka kecil di seluruh tubuh jeony akibat seluruh badan beradu dengan aspal jalan tol yang panas.

Beberapa jam telah berlalu, pada akhirnya jeony pun bisa dievakuasi dengan selamat dan diberikan pertolongan pertama oleh rekan tim medis rumah sakit yang datang ke lokasi kejadian. Di lain tempat, saat ini bu farid dan pak fuad sedang menunggu kabar kematian keturunan Christian yang sudah diinginkan sedari dulu. Pada saat bu farid dan pak fuad telah selesai melakukan pergulatan r*njang panas, di saat yang sama ponsel milik pak fuad pun berbunyi. Lalu, dengan wajah yang masih penuh dengan gairah birahi, pak fuad pun mengangkat telepon dari orang suruhan yang sudah pak fuad bayar mahal.

"Halo pak bos!"Ucap orang bayaran dari seberang telepon.

"Halo. Ada apa kamu telepon, apa kamu sudah berhasil menyingkirkan keturunan Christian itu atau tidak?"tanya pak fuad langsung to the point.

"Semuanya sesuai dengan rencana bos, keturunan Christian hancur tak bersisa bos"sahut orang suruhan bernama juilo dengan tegas.

"Bagus! Nggak sia-sia saya bayar kamu mahal dan menjalankan tugas dengan baik. Nanti saya bakal transfer uang bayaranmu"jawab pak fuad dengan penuh semangat.

"Ya bos. Sekali terima kasih bos transfernya bos"sahut julio dengan penuh semangat.

"Saya tu-"

"Ehh ka, sama satu lagi ka"teriak pak fuad dari seberang telepon.

"Ya pak bos, kenapa pak?"jawab julio sembari bertanya.

"Jangan sampai kamu buka mulut jika saya yang merencanakan semua ini ya ka. Nanti saya akan kasih transfer kamu lebih banyak, asal kamu harus tutup mulut jangan sampai pembunuhan berencana ini bocor ya arka"titah pak fuad dengan tegas.

"Siap pak laksanakan perintah!"sahut julio tak kalah tegas dari pak fuad dari seberang telepon.

"Ya sudah, tunggu uang dari saya arka. Sebentar lagi saya kasih uang jatah kamu dan para teman-temanmu yang ikut bantu rencana licik saya"ujar pak fuad sembari menutup sambungan telepon.

"Siap pak saya akan tunggu pak. Kalau begitu saya tutup telepon dulu ya pak, selamat siang pak"ucap julio sambil menutup sambungan telepon.

"Ya arka, selamat siang"jawab pak fuad sambil mematikan sambungan telepon.

Setelah mendapatkan kabar gembira itu, saat itu juga pak fuad mematikan sambungan telepon sambil bersenandung ria karena pembunuhan berencana yang sudah disusun selama berbulan-bulan akhirnya terlaksana. Kembali lagi di rest area, saat ini beberapa yang berada di sekitar tempat kejadian serta para polisi sedang olah tempat kejadian perkara. Saat ini, sekitar lima orang warga sedang mengeksekusi jenazah atas namanya bu fanya yang sudah terbujur kaku serta banyak bercucuran darah, terutama di bagian kepala akibat benturan keras sekaligus melindungi sang putri tercinta dari tabrakan langsung dengan truk pembawa pasir yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Di sekitar jarak beberapa meter, para warga yang lain sedang mengeksekusi pak loey yang kondisinya tak kalah mengenaskan dari sang istri. Setelah eksekusi para korban yang cukup dramatis. Disaat yang sama, anak yang selamat dari kecelakaan maut beruntun pun akhirnya sadarkan diri. Dengan kondisi begitu memprihatinkan, jeony pun melihat keadaan di sekitar rest area dengan tatapan kosong serta tatapan mata sipit bulannya terus mencari keberadaan kedua orangtua dan menelusuri setiap orang lain yang datang menghampiri jeony untuk sekedar melihat keadaan jeony ataupun sebaliknya.

Jeony terus mencari keberadaan kedua orangtua yang saat ini tak kunjung datang, dengan tatapan mata yang begitu tajam. Sehingga membuat orang lain yang ingin mendekati jeony pun terdiam serta mundur beberapa langkah karena takut jika anak dari korban kecelakaan mengalami trauma yang cukup berat. Sampai pada akhirnya tim medis dan tim polisi pun menghampiri jeony dan membawa dua kantong jenazah yang dimana jenazah itu adalah kedua orangtua jeony yang sedari tadi jeony cari.

"Selamat siang!"Ucap pak polisi bernama briptu anggara yang saat ini bertugas untuk menyelidiki kasus kecelakaan beruntun yang dialami keluarga Christian.

"Ya pak polisi, ada perlu apa ya pak!"Tanya jeony yang linglung dan tidak mengetahui kejadian beberapa jam sebelumnya.

"Perkenalkan saya briptu anggara. Saya disini ingin bertanya kepada anda. Apakah anda anak semata wayang atas nama bapak Leoy Christian dan Ibu Fanya Christian apa benar?"tanya briptu anggara dengan pelan dan hati-hati.

"Benar pak polisi dengan saya sendiri. Kalau boleh tahu, kira-kira ada apa ya pak?"jawab jeony yang balik bertanya.

"Apakah anda tahu jika mobil keluarga yang anda tumpangi mengalami kecelakaan hebat!"Tanya briptu anggara dengan perkataan lebih pelan dan berhati-hati.

Deg…

Seketika itu juga, jeony langsung terkejut bukan main sembari mengusap dada secara perlahan. Lalu kemudian jeony memejamkan mata sejenak untuk mengingat Kejadian beberapa saat yang lalu sebelum kecelakaan beruntun terjadi. Beberapa saat memejamkan mata dan beberapa kemudian jeony pun kembali membuka matanya lalu menceritakan kepada polisi briptu anggara secara rinci mengenai kejadian sebelumnya kecelakaan berlangsung.

Setelah jeony menceritakan semua kejadian sebelum kecelakaan, saat itu juga ada beberapa tim medis membawa dua kantong jenazah mendekat ke arah jeony. Seketika itu juga jeony pun reflek terdiam membisu ketika dua tim medis membuka kantong jenazah yang berisi jasad kedua orangtuanya yang sudah terbujur kaku dan banyak bersimbah darah.

Bab 3

Seketika itu juga jeony pun reflek terdiam dan menutup mulut dengan kedua tangan ketika dua tim medis membuka kantong jenazah yang berisi jasad kedua orangtuanya yang sudah terbujur kaku dan banyak bersimbah darah.

Ayah!!!...

Bunda!!!...

Kalian tega tinggalin aku sendiri Hiks!!!

Ayahh!!!

Bunda!!!

Kenapa, hiks!!! Kenapa,,,Arrgghhh!!!

"Kenapa Yarabb? Kenapa engkau mengambil semua orang yang hamba sayang Yarabb hiks..."jeony meraung sejadi-jadinya di tempat kejadian yang dimana kondisinya pun saat ini juga tidak memungkinkan.

Belum selesai jeony menyesali akan kepergian ayah dan ibu, disaat yang sama ada satu anggota briptu polisi santoso saputra juga pergi dan mendekat ke rest area dimana saat ini ada briptu anggara, sekaligus membawa satu kantong jenazah dan didalamnya berisi jenazah atas nama joefly Christian yang tak lain adalah kakak kandung jeony yang meninggal beberapa sebelumnya akibat kecelakaan beruntun di lokasi yang berbeda.

"Maaf, permisi mbak!"Ucap polisi briptu santoso dan seketika itu juga jeony pun menghentikan tangis dan menoleh pelan ke arah pak briptu santoso dan beberapa tim medis di belakang yang juga ikut membawa kantong jenazah.

"Ah-ha ya pak…"jawab jeony dengan suara lirih seraya menatap briptu santoso dengan mata sembab.

"Begini mbak, saya mau bertanya! Apa anda kenal foto ini mbak"ucap briptu santoso sambil menunjukkan sebuah foto lewat ponsel milik salah satu tim medis.

Saat itu juga, jeony pun melihat foto itu dengan seksama. Beberapa saat kemudian, jeony pun langsung secara perlahan menundukkan kepala seraya mengusap air mata yang terus menerus mengalir tiada henti. Setelah beberapa saat, sembari menahan tangis, jeony pun mendongakkan kepala lalu menatap briptu santoso dengan wajah sayu.

"Ya pak polisi saya mengenal orang itu. Foto yang di ponsel itu adalah kakak kandung saya sendiri pak. Kira-kira ada apa ya pak"jawab jeony sambil bertanya dengan pelan.

Langsung saja, beberapa anggota medis maju beberapa langkah di depan briptu santoso, lalu membuka kantong jenazah secara pelan dan menunjukkan yang ada di dalam kantong jenazah itu kepada jeony, korban keluarga kecelakaan beruntun yang masih selamat.

Deggg...

"Ayah! ibu! kakak! Dimana kalian semuanya, hiks..."meraung Jeony sejadi-jadinya melihat anggota keluarga yang sudah tak bernyawa akibat kecelakaan beruntun yang menimpa keluarga pak Loey Christian.

"I-ni, i-ini ng-gak mung-kin"ucap jeony secara terbata-bata. Seketika yang terjadi saat ini...

Di detik itu juga, jeony pun kembali pingsan dan tak sadarkan diri. Disaat yang sama, para tim medis langsung membawa jeony ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut dan penanganan kasus kecelakaan berencana beruntun ini akan diselidiki lebih lanjut oleh briptu anggara dan briptu santoso secara bersamaan.

Di lain tempat atau lebih tepatnya di rumah besar Fuad Raharja, sepasang suami istri bersorak ria karena rencana pembunuhan menyingkirkan keluarga Christian pun terlaksana.

"Sayang!"Ucap pak fuad.

"Heum yah, ada apa yah. Kenapa tiba-tiba datang dengan wajah sumringah seperti itu yah"tanya bu farid sembari meletakkan ponsel miliknya ke meja nakas.

"Rencana kita berhasil sayang menyingkirkan keluarga Christian sayang"jawab pak fuad sembari merangkul pinggang sang istri dan mendekatkan wajahnya sehingga seperti pasangan muda pada umumnya.

"Ahh yang benar yah?"tanya sekali lagi bu farid untuk memastikan berita yang diucapkan sang suami tidak hoax.

"Berita itu benar istriku sayang, dan ayah bakal merubah sertifikat rumah ini atas nama ayah dan mama gimana! Apa mama mau?"tanya pak fuad sambil terus mengeratkan pelukan pinggang sang istri, sehingga tubuh pak fuad yang begitu kekar berhimpitan begitu dekat bahkan bisa disebut berdekatan intim dengan tubuh kecil sang istri meski usia pak fuad sudah masuk kepala empat tetapi tubuh pak fuad tetap atletis dan berkharisma.

"Ihh jangan dekat gini ayah. Kita baru saja selesai lho yang, masak mau di ulang lagi mana ini disiang hari yang, apa kamu nggak perusahaan dulu yang?"jawab bu farid sembari menjauhkan tubuh kecilnya dari tubuh kekar sang suami.

"Lha! Biarkan saja sayang. Kan kita emang pengen buat keturunan sendiri sayang"jawab pak fuad sembari terus menggesekkan wajahnya ke wajah sang istri yang sudah berubah menjadi merah bak udang rebus.

"Ihh kamu ini lho ya mas, nanti malam saja mas. Daripada ini terus berlanjut, sekarang kamu mending mandi terus berangkat kerja lalu urus perusahaan sama sekalian ganti nama sertifikat itu mas. Saat itu juga, semua harta ini milik kita seratus persen mas"sahut bu farid sambil memukul pelan dada bidang sang suami.

"Ya sayang. Aku tinggal kerja dulu ya sayang, ntar malam kita lanjut lagi ya sayang"jawab pak fuad dengan cepat seraya mencuri ciuman bibir ranum sang istri. Seketika itu juga bu farid melotot sejenak lalu tersenyum manis sambil memegang bibir bekas kecupan sang suami yang begitu cepat berlalu. "Humm kelakuanmu seperti kita di masa SMA mas hehe" ujar hati kecil bu farid yang menghangat mendapat perlakuan manis dari sang suami tercinta.

Di rumah besar yang saat ini akan berpindah tangan ke orang yang salah. Di lain tempat dan lebih tepatnya di rumah sakit Mangusada Jakarta Pusat. Saat ini jeony pun tengah menjalani operasi orthopedi estetika di ruang khusus. Beberapa jam telah berlalu, kini operasi orthopedi estetika telah selesai dilakukan. Sekarang jeony pun sudah dipindahkan ke ruangan rawat intensif tingkat dua sesuai dengan ketentuan bpjs kesehatan yang memadai.

Di ruang lantai dua bernomor dua satu tuju atas nama Jeony Christian, saat ini joeny pun masih tak sadarkan diri serta yang lebih parah lagi saat ini jeony berada di ruang lantai dua hanya seorang diri. Tanpa ada yang ada menemani joeny saat ini. Di padang lapang yang luas, dimana saat ini jeony berdiri. Saat itu juga jeony pun terlihat bingung dan linglung dimana ia saat ini menginjakkan kaki dan seperti tempat padang lapang yang tak pernah berujung.

"Gue dimana dan tempat apa ini sebenarnya"bergumam joeny seraya berjalan perlahan menuju pohon besar yang begitu rindang dan asri.

Pada saat joeny berjalan dengan pelan dan di saat yang sama ada cahaya putih yang begitu menyilaukan. Akan tetapi, perlahan sinar itu mulai meredup dan mulai menampakkan apa yang ada di balik sinar terang beberapa saat sebelumnya. Perlahan cahaya terang itu semakin terlihat wujudnya. Lalu tak lama kemudian keluarlah dua orang pria yang beda usia dan seorang wanita cantik yang tak lain adalah keluarga yang ingin berpamitan dengan sang anak tercinta.

"Anakku sayang"ucap seorang yang keluar dari sinar terang yang tak lain dia adalah sang ayah, ibu dan kakak tercinta yang keluar dari cahaya terang itu secara bersamaan.

"Siapa itu?"jawab jeony yang begitu linglung.

"Anakku Sayang"ucap seseorang itu terdengar kembali yang kedua kalinya.

"Adek abang yang chubby"ucap seorang laki-laki yang mirip sekali dengan wajahnya.

"Siapa ya? Tunjukkan wajah kalian!" Teriak jeony dengan tegas sembari tergigil ketakutan.

Terus menerus sinar terang memudar dan menunjukan wujud aslinya yang tak lain adalah anggota keluarganya yang saat ini ingin menyampaikan pesan kepada sang anak.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!